• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PELAKSANAAN IMPLEMENTASI DAN POTENSI PENGEMBANGAN ALLEGRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PELAKSANAAN IMPLEMENTASI DAN POTENSI PENGEMBANGAN ALLEGRO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PELAKSANAAN IMPLEMENTASI DAN POTENSI

PENGEMBANGAN ALLEGRO

1.1. Pelaksanaan Implementasi Allegro

 

5.1.1. Master Data

Master data diduplikasikan dari master data pada OTTO

International, khususnya pada sebagian besar data customer

maupun Supplier (karena memiliki kesamaan dengan data yang

telah berada di Allegro). Mijo hanya melakukan data entry ulang

untuk data-data transaksi yang tidak ada.

5.1.2. Pengisian Data PO, Quality Inspection dan

Shipping

Agar hasil implementasi dapat memberikan gambaran menyeluruh akan dampak dari Allego, maka Mijo akan mengupload data yang dimulai dari bulan Januari 2009. Seluruh isian data lengkap pada pertengahan Oktober 2009, sehingga tahapan implementasi Allegro berjalan sesuai jadwal yang sudah dibuat.

(2)

Keputusan ini dibuat agar dapat Allegro dapat menghasilkan laporan-laporan yang bersifat summary, production

statistics, delivery punctuality, Claim rate, Rejection Rate dan

management report lainnya. Khusus untuk data-data yang tidak

ada dalam B2B, Mijo melakukan data entry ulang, karena tidak

ada fasilitas konversi dari Tradelook. Seluruh laporan-laporan yang dibutuhkan untuk analisa hasil GFP, dicetak di bulan Desember, pada pelaksanaan tahap evaluasi.

Untuk pencatatan pesanan, sebagian besar data PO di-upload melalui data B2B. Dari data B2B tersebut, pihak Mijo

harus menentukan PO tersebut ditangani oleh Merchandising

group yang mana.

Data inspection diisi berdasarkan Inspection Form yang

diisi oleh para Quality Inspector saat melakukan proses

pemeriksaan barang. Begitu pula dengan data shipping, diisi

berdasarkan data-data yang didapat dari Shipping Advice.

 

5.1.3. Project Milestones

Kegiatan GFP yang berupa Instalasi Allegro, Konversi data dan Allegro Live, berjalan sesuai jadwal. Tahap Evaluasi dan

Analysis dipercepat agar pada awal Januari sudah dapat

memberikan hasil dan usulan strategic untuk Mijo Ltd dan dibawakan sebagai bahan Sidang Pendadaran Thesis.

(3)

Tabel 5.1. Time Frime GFP – Planned &Actual. Sumber: Part of Resesarch.

Planned Time Frame 

  Actual Time  

 

 

5.1.4. Penyesuaian

atau Perubahan untuk

Mengakomodasi Allegro

Dengan menggunakan Allegro, karyawan Mijo harus mengisi data dengan secara lengkap agar laporan-laporan dapat dicetak sesuai kebutuhan. Karena Allegro memiliki validasi yang tinggi agar data isian menjadi lengkap, maka karyawan yang melakukan data entry harus melakukan pembiasaan untuk

mengisi data dengan lengkap dan sinkron. Hal ini tidak terdapat pada sebelumnya.

Dari segi penggunaan formulir dan dokumentasi sebelum masukan data, tidak ada perubahan yang dilakukan, karena formulir yang digunakan Mijo telah sesuai untuk kebutuhan

(4)

masukan data Allegro sebagai dokumen sumber. Hal ini dapat terjadi karena format sebagian besar laporan, masih mengacu pada system yang ada Otto.

 

5.1.5. Kendala yang Dihadapi pada Saat Penerapan

Pada saat penerapan Allegro sebagai solusi dari permasalahan yang ada, terdapat beberapa kendala yang menjadi catatan penting pelaksanaan GFP ini, yaitu:

1. Ketidaksiapan karyawan melakukan data entry.

Beberapa karyawan merasa bahwa proses pengisian data agak sulit, disebabkan oleh validasi yang ada pada Allegro. Untuk itu dirasakan perlu dilakukan pelatihan-pelatihan lebih lanjut untuk pengisian data maupun pencetakan laporan, khususnya bagi karyawan baru ataupun yang sebelumnya bukan berasal dari Otto Group.

2. Kecepatan dari aplikasi Allegro pada saat pengisian ataupun pencarian informasi berjalan lambat. Hal in terjadi karena data dan aplikasi berada di server Mijo

Hongkong dan diakses melalui web. Koneksi internet yang lambat berakibat pada lamanya proses data

entry. Hal ini kemudian disiasati dengan melakukan

pengaturan pengiriman data secara batch (replikasi)

per 30 menit dari yang sebelumnya dilakukan secara real time.

(5)

1.2. Potensi Pengembangan Allegro Sebagai “Future

SCM”

Sesuai dengan teori-teori SCM yang disajikan pada Bab 2, maka Allegro dalam implementasinya bagi Mijo, mampu untuk menjawab berbagai tantangan secara strategis di masa yang akan datang.

Order Forecasting / Management (lihat poin 6 Tabel 5.2.) sebagai

salah satu sub-sistem yang menurut Lambert dkk (1998) dan Van Der Vorst dkk (1998), merupakan bagian penting dalam SCM modern, telah dapat terpantau melalui laporan yang dihasilkan Allegro. Informasi yang diperlukan ini, telah terdapat pada laporan Turnover Analysis Report dan

Top Selling Item. Sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan

fungsinya menjadi Demand Forecasting. Pengembangan ini akan

membantu Mijo dalam mengelola order, tidak hanya berdasarkan order

yang masuk tapi juga kemungkinan permintaan barang. Sehingga Mijo bisa menerapkan strategi yang menekankan pada inovasi sesuai inisiatif, bukan hanya bersifat adaptif.

Hal yang sama berlaku juga dengan Supplier Relationship

Management (poin 4 tabel 5.2.). Dimana informasi yang memantau kinerja

produksi oleh Supplier telah terdapat pada laporan Production Status

Report, Delivery Performance Report dan Order Status Report.

Pengembangan sebagai Decision Support System untuk pemilihan Supplier

dimungkinkan dengan ketersediaan informasi yang telah ada di Allegro. Kinerja delivery yang baik, diharapkan mampu untuk menjaga relasi

dengan buyer dan meningkatkan kepuasan pelanggan (dilihat melalui

(6)

Potensi pengembangan yang masih harus dikembangkan pada Allegro berdasarkan informasi yang telah tersedia, namun saat ini belum digunakan, yaitu Time Action Calendar (TAC). Penggunaan TAC akan

memampukan Mijo untuk meningkatkan kordinasi dengan Supplier,

terutama proses untuk kordinasi pemilihan sample. Sehingga proses

pemilihan saat penerimaan new order yang biasanya memakan waktu lama

dapat dipersingkat dan dikerjakan dengan lebih akurat. Dengan semakin singkatnya proses ini, maka jeda waktu (lead time) antara penerimaan

order hingga produk siap kirim ke buyer dapat semakin dipercepat. Selain

dari segi waktu, penggunaan TAC dapat meminimalisir pengerjaan ulang (re-work) akibat proses sampling yang tidak tepat. TAC juga dapat

diperbantukan untuk memantau progress produksi yang ada. Sehingga

cakupannya bisa membantu produksi berjalan sesuai dengan jadwal dan tepat waktu untuk pengirimannya.

Identifikasi manfaat dan kinerja dapat menggunakan informasi yang terdapat pada productivity statistic, delivery performance report,

claim rate, rejection rate dan turnover. Dimana informasi ini bisa

membantu untuk pemilihan supplier dengan lebih akurat berdasarkan

kinerjanya.

Rangkuman potensi pengembangan lebih lanjut berdasarkan tantangan SCM di masa datang, manfaat yang dirasakan dengan penggunaan Allegro, maupun potensi pengembangan berdasarkan informasi yang telah tersedia pada Allegro, dapat dilihat pada tabel 5.2.

(7)

Tabel 5.2. Identifikasi Potensi Kemampuan Allegro sebagai Strategic SCM Mijo. Sumber: Part of Research.

NO TANTANGAN SCM +

MANFAAT

DATA PADA LAPORAN / FUNGSI ALLEGRO

POTENSI PENGEMBANGAN

REMARKS

1 Identifikasi Manfaat :

• Kontrol produksi dan kualitas lebih

baik

• Membantu mempersiapkan budget

•Informasi khusus management (Productivity

Statistics)

Supplier Selection Menggunakan laporan-laporan

pada Allegro yang dicetak. Saat ini pengambilan putusan masih perlu diolah secara manual

• Analisa turnover per season, per tahun, per-office

2 Identifikasi Kinerja:

• Identifikasi Supplier berkinerja

baik

• Identifikasi kinerja proses internal

• Perhitungan delivery performance Supplier Selection

Lead Time Supplier Selection

Claim rate, rejection rate Supplier Selection

Turnover Forecasting

3 Peningkatan koordinasi (integrasi)

dengan Supplier dan Buyer:

• Pengurangan waktu dan biaya

sampling

• Monitoring produksi lebih baik

• Proses Sampling dan Production Milestones Control

pada Modul Time Action Callendar (*)

Time Action Callendar

4 Pemilihan Supplier / Sourcing:

• Tanggapan konsumen lebih baik

(rekomendasi Supplier terpilih)

• Delivery performance & Production Status Report Supplier Selection

Lead Time pada Delivery Performance Report Supplier Selection Claim rate, rejection rate per Order Status Report Supplier Selection

5 Minimalisasi Return / Re-Work:

• Tanggapan lebih baik (Claim

rendah)

• Pengurangan biaya per order

• Kontrol pemasukan sample pada Modul Time Action

Callendar (*)

Time Action Callendar Modul TAC saat ini belum digunakan walaupun telah tersedia dan di-install pada Allegro yang digunakan Mijo

• Kontrol produksi

Quality Assurance pada Production status Time Action Callendar

• Inspeksi barang / Inspection Report Time Action Callendar

6 Order Forecasting/management:

• Melakukan penawaran produk yang

tepat

• Perbandingan turnover per season, per tahun pada

Turnover Analysis Report

Demand Forecasting

• Item terbanyak mendapat order pada Top Selling

Item

Demand Forecasting

(8)

1.2.1. Sourcing: Mencari Supplier yang tepat

Untuk pengembangan lebih lanjut, Delivery performance

per Vendor dapat digunakan untuk memberikan penilai kepada

Vendor. Dengan sistim penilaian Vendor, maka informasi ini

dapat digunakan untuk Decision Making. Dimana perusahaan

dapat menetapkan prioritas pesanan kepada Vendor-vendor yang

berkinerja lebih baik, sehingga akan memperoleh order lebih banyak, karena telah terbukti kemampuannya. Selain Delivery

Performance, data lain yang dapat digunakan sebagai variable

untuk penentuan Vendor adalah: Claim rate, ketepatan waktu

pada TAC dan Lead Time. Seluruh data yang diperlukan telah

terdapat pada Allegro (lihat lampiran 18 dan lampiran 19). Laporan Vendor ranking (lihat lampiran 20) dapat digunakan

sebagai salah satu kriteria penentuan Supplier. Peningkatan dapat

dilakukan dengan adanya informasi pemilihan supplier secara real time (solusi decision making), sehingga jeda 1 minggu yang saat ini masih terdapat dengan penggunan Allegro dapat makin dipersingkat.

1.2.2. Menawarkan Produk yang Sesuai.

Allegro menghitung dan merekap data-data barang yang terdapat dalam order melalui pengelompokan berdasarkan

informasi pada laporan “Top Selling Item”. Top Selling Item ini

(9)

kedepannya, Mijo dapat menawarkan produk yang sesuai dan paling dibutuhkan customer (lihat lampiran 21). Laporan ini juga

dapat dikembangkan untuk penilaian kecenderungan preferensi buyer (trend). Sehingga Mijo dapat memperoleh informasi

kecenderungan pesanan yang paling diminati dan dapat melakukan inovasi produk yang tepat sesuai dengan kecenderungan tersebut. Hal ini akan menungkinkan Mijo mengambil strategi yang agresif karena mampu menawarkan produk yang sesuai, tidak hanya tanggap terhadap permintaan saja.

1.2.3. Forecasting (Berdasarkan Produk dan

Turnover)

Allegro sudah menyiapkan pada laporan Turnover

Analysis. Dimana laporan tersebut membandingkan turnover dua

(2) tahun terakhir ataupun dua (2) season terakhir. Dari laporan

ini, merchandiser dapat memperoleh informasi produk apa saja

yang menghasilkan pemasukan yang tinggi, sehingga bisa digunakan sebagai dasar perencanaannya. Pertimbangan ini bisa digabung dengan analisa productivity statistic yang

menggambarkan dari segi kuantitas. Contoh laporan ini dapat dilihat pada lampiran 19.

Hal ini perlu dilakukan karena jumlah penjualan tidak mencerminkan kuantitas permintaan. Sehingga analisa dari kedua

(10)

sisi akan dapat memberikan informasi yang lebih tepat bagi keperluan Forecasting.

Forecasting juga memampukan Mijo untuk dapat

menyusun budget yang lebih tepat, serta untuk mengelola

komitmen dengan supplier maupun buyer (kontrak).

Gambar

Tabel 5.1. Time Frime GFP – Planned &Actual.  Sumber: Part of Resesarch.
Tabel 5.2. Identifikasi Potensi Kemampuan Allegro sebagai Strategic SCM Mijo.  Sumber: Part of Research

Referensi

Dokumen terkait

Setelah berhasil menemukan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, Anda membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah ada untuk menentukan nilai tambah

Peningkatan cekaman kekeringan mereduksi bobot biji kering, namun pada cekaman 75% kapasitas lapang, pemberian antioksidan dapat mencegah penurunan bobot biji hingga

darah haid mengalir kembali(regurgitasi)melalui tuba ke dalam rongga pelvis.dalam darah haid di dapati sel-sel endometrium yang masih hidup ini implantasi di pelvis.. 

Data produksi bahan galian emas dari pemantauan dan inventarisasi dari setiap kabupaten, menyangkut kegiatan pertambangan emas baik dilakukan oleh rakyat yang berizin maupun

Pada bagian selanjutnya akan dibahas parameter yang mempengaruhi penye- baran kebakaran hutan, yaitu kecepatan dan arah angin, topogra…, dan tingkat penyebaran api. 2.2.1 Kecepatan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan profil miskonsepsi siswa yang mengikuti pembelajaran kontekstual berbantuan multimedia interaktif dan siswa yang

Menurut Lontar Dewa Tattwa Ngusaba berasal dari kata Usaba yang berarti melaksanakan upacara selamatan desa atau subak.Ada beberapa jenis ngusaba, bergantung pada

Peneliti menggunakan langkah – langkah suatu kegiatan agar tercapai maksud serta tujuan dari hasil penelitian tersebut, aktivitas diawali dengan tahapan pertama yaitu latar