• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep dan Manajemen Database relasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep dan Manajemen Database relasional "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ko sep da Ma aje e Database

Kalbuadi Joyoputro 145150200111028 kalbu_joyo@student.ub.ac.id

Richad Gilang W . 145150207111019 richadgilangw@ student.ub.ac.id

Riksa Suta Adji 145150200111018 riksasutaadji@student.ub.ac.id

Shofura Naufal Rifiera 145150207111014 shofuranrifiera@ student.ub.ac.id

Thelem anica Wicaksana 145150201111039 m bahkaciw06@ student.ub.ac.id

Adm inistrasi Sistem Server – Kelas A Jurusan Teknik Inform atika

Fakultas Ilm u Kom puter Universitas Brawijaya

Abstrak

Ilm u dan produk di bidang Teknologi Informasi berkem bang pesat dari tahun ke tahun. Perkem bangan Teknologi

Inform asi yang pesat m engakibatkan ketergantungan m anusia terhadap produk Teknologi Informasi. Teknologi

Inform asi ada di setiap tatanan sosial dan pekerjaan m anusia. Pengguna Teknologi Informasi pun meningkat pesat setiap tahunnya. Sem akin banyaknya pengguna Teknologi Inform asi m engakibatkan sem akin banyak pula data yang

harus disim pan dan diolah. Penyim panan dan pengolahan data tidak bisa terlepas dari yang nam anya Sistem Database.

Database m em bantu penggunanya m enem ukan informasi yang penting dari banyaknya data yang tersim pan. M aka

dari itu, database m enjadi suatu aset dan faktor penting di era digital seperti sekarang ini. Konsep dan m anajem en database m erupakan ilm u yang harus dikuasai sebelum kita m elakukan im plem entasi database pada suatu sistem .

M akalah ini akan m enjelaskan ilm u konsep dan m anajem en database tersebut. Penulis m emiliki harapan, siapapun

pem baca m akalah ini nantinya da pat m engerti dan m em aham i konsep serta m anajem en database dengan baik, benar,

dan bijak.

1

Pendahuluan

Seperti halnya teknologi perangkat keras

kom puter yang kian hari sem akin berkembang dengan

sangat pesat, sistem database juga berkem bang. Pada

awal tahun 1960, Charles Bachman m endesain generasi pertam a DBM S yang penyim panan data terintegrasi

atau Integrated Data Strore. Dasar untuk m odel

database tersebut lalu distandarisasi oleh CODASYL

(Conference on Data System Languages). M enurut Fathansyah (2015), database sendiri dapat

didefinisikan sebagai him punan kelom pok data (arsip)

yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian

rupa agar kelak dapat dim anfaatkan kembali dengan cepat dan m udah.

2

Database

Database m emiliki prinsip kerja dan tujuan yang

sam a dengan lemari arsip. Prinsip utam anya adalah

untuk pengaturan data/arsip dan tujuan utam anya adalah kem udahan dan kecepatan dalam pengam bilan

kem badi data/arsip. Perbedaannya hanya terletak pada

m edia penyimpanan yang digunakan. Database

m elakukan fungsi pengaturan, pem ilahan, pengelompokkan, dan pengorganisasian data yang akan

kita simpan sesuai jenisnya. Pem ilahan,

pengelompokkan, dan pengorganisasian ini dapat

berbentuk sejum lah tabel terpisah atau dal am bentuk pendefinisian kolom -kolom data dalam setiap tabel.

Istilah-istilah yang um um pada Database antara

lain:

1. Entitas

Entitas adalah objek yang direkam sebagai data.

M erujuk pada objek yang hendak dijadikan data

yang akan disim pan.

2. Field

Setiap entitas m em iliki field (kolom ) yang

m ewakili isi datanya.

3. Record

Record adalah kum pulan data yang terdiri dari

(2)

4. Data Value

Data value (nilai) m erupakan satuan data

terkecil yang hanya berisi nilai pada field tertentu.

2.1

Relational Databases

M odel database relasional ini pertama kali

diperkenalkan oleh E.F. Codd. M odel database ini paling

banyak diterapkan oleh pengem bang perangkat lunak. Pada M odel Relasional, database akan disebar atau

dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel 2 dim ensi. Pendekatan model ini m encoba m em perluas

penggunaan m odel data relasional dengan

m enyediakan tipe data yang lebih kom pleks.

G am bar 1. M odel Relational Database.

Seperti pada Gambar 1, setiap entitas m em iliki

field yang sama, yaitu id_students. Field id_students

inilah yang akan m enjadi pem bentuk sebuah

relasi/m enghubungkan antar entitas dalam database.

M enurut Fathansyah (2015), ada beberapa

keunggulan dalam penerapan Relational Databases ,

antara lain:

1. M udah digunakan, dibaca, dan dipahami oleh pem ula pada database.

2. Penggunaannya fleksibel, m udah dim anipulasi

dengan operator-operator.

3. Tingkat presisi tinggi, am biguitas rendah.

Ada pula kekurangan yang terdapat pad a database

m odel relasional ini, antara lain:

1. Penggunaan space pada penyim panan relatif

tinggi.

2. Kem ampuan kom putasi yang dibutuhkan relatif

tinggi, m engakibatkan ektraksi data m enjadi

lam bat.

2.2

Object Oriented Database

Database Berorientasi Objek m erupakan

database yang bisa m engadopsi paradigm a pem rogram an berorientasi objek secara kese luruhan.

G am bar 2. M odel OO Database.

Pada Gam bar 2 bisa kita lihat konsep penggunaan

m odel database berorientasi objek. Terdapat atribut

dan m ethod pada setiap kelasnya.

M enurut Fathansyah (2015), terdapat

keunggulan dan kelem ahan pada model Object

Oriented Database dibandingkan dengan m odel

database yang lain, yaitu:

Keunggulan:

1. Proses penyim panan dan pengam bilan data

akan m enjadi lebih sederhana.

2. Kem ampuannya m enangani tipe yang lebih kom pleks dari tipe data yang ditem ukan pada

m odel relasional.

3. Kem udahan penggunaan bahasa

pem rogram an berorientasi objek untuk

pengaksesannya.

4. Program m engakses data dengan objek nya

secara langsung sehingga kiner ja program

akan lebih tinggi, ektraksi data relatif cepat.

Kelem ahan:

1. Kurangnya platform pendukung, kebanyakan

hanya bisa diim plem entasikan m enggunakan

C++ dan Java.

2. Sulit untuk dilakukan migrasi ke m odel lain, terutam a ke m odel relasional.

3. Query yang relatif kompleks.

2.3

Distributed Database

Sebuah sistem database terdistribusi hanya

m ungkin diterapkan dalam sebuah sistem jaringan

kom puter. Distributed Database itu sendiri berkonsep, data ditem patkan di banyak (lebih dari satu) lokasi,

tetapi tetap m enerapkan suatu m ekanism e tertentu

untuk m em buatnya m enjadi satu kesatuan database.

Dalam setiap sistem jaringan komputer selalu ada

konsep topologi, yang akan m enentukan bagaim ana konfigurasi/koneksi antara satu node dengan node

-node lainnya. Setiap -node, dalam kaitannya dengan

(3)

yang m emiliki disk storage dengan sistem database

sendiri (lokal).

G am bar 3. M odel Distributed Database.

Seperti pada Gam bar 3, tiap divisi (m anufacturing,

sales, dan headquarters) m em iliki databse server yang bebeda. Setiap server akan saling terkoneksi satu sam a

lain, sehingga divisi lain dapat m engakses data yang ada

pada server divisi lain.

M asih m enurut Fathansyah (2015), keunggulan penerapan m odel distributed database antara lain:

1. Sistem dapat bekerja secara paralel, sehingga

pem bebanan pada server m enjadi seim bang.

2. Sistem -sistem yang bekerja dalam basis data

terdistribusi dapat dim odifikasi, ditambah, atau dikurangi tanpa m em engaruhi m odul lain .

Adapun kelem ahan penerapan m odel distributed

database, yaitu:

1. Keam anan data, yaitu bukan hanya satu sistem yang harus diberi proteksi keam anan data,

m elainkan juga fragm en -fragm ennya yang

tersebar di berbagai lo kasi, juga jalur

kom unikasi antar sistem .

3

Database Managem ent System

DBM S (Database Managem ent System ) adalah

perangkat lunak untuk m endefinisikan, m enciptakan,

m engelola dan m engendalikan pengaksesan database (Hariyanto, 2004). Fungsi sistem m anajem en database

saat ini yang paling penting adalah m enyediakan

database untuk sistem inform asi manajem en. Tujuan utam a DBM S adalah m enyediakan lingkungan yang

nyam an dan efisien untuk penyim panan dan

pengambilan data dari database. Tujuan lain dari system m anajem en database antara lain :

1. M enghindari redudansi dan inkonsistensi data.

2. M enghindari kesulitan pengaksesan data.

3. M enghindari isolasi data.

4. M enghindari terjadinya anomaly pengaksesan konkuren.

5. M enghindari m asalah -masalah keam anan.

6. M enghindari m asalah -masalah integritas.

Operasi-operasi yang biasa dilakukan user terhadap database yang biasa disingkat CRUD (Create, Read,

Update, Delete) yaitu :

1. Create, yaitu operasi untuk m enam bah

inform asi, pada database relasional dilakukan

dengan m enam bah baris di tabel.

2. Read, yaitu operasi untuk m engekstrak

inform asi, pada database relasional diakukan

dengan m engekstrak baris -baris yang berasal

dari satu atau beberapa tabel.

3. Update, yaitu operasi untuk m em odifikasi data

yang tersimpan, pada database relasional

dilakukan dengan m em odifikasi satu atau

beberapa baris di tabel.

4. Delete, yaitu operasi untuk m enghapus data

tertentu, pada database relasional dilakukan

dengan m enghapus baris tertentu di tabel.

Sebuah DBM S umum nya m emiliki sejum lah kom ponen fungsional (m odul) seperti:

1. File M anager, yang m engelola alokasi ruang

dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk m erepresentasikan inform asi yang tersim pan

dalam disk.

2. Database M anager, yang m enyediakan interface antara data low level yang ada di

database dengan program aplikasi dan query

yang diberikan ke sistem .

3. Query Processor, yang m enerjem ahkan perintah-perintah dalam query language ke

perintah low-level yang dapat dim engerti oleh

database m anager.

4. DM L Precom piler, yang m engkonversi perintah DM L yang ditam bahkan dalam sebu ah program

aplikasi ke pemanggilan prosedur norm al

dalam bahasa induk. Precom piler ini akan

berinteraksi dengan query processor.

5. DDL Com piler, yang m engkonversi perintah

-perintah DDL ke dalam sekum pulan tabel yang

m engandung m etadata. Tabel-tabel ini

kem udian disim pan dalam kamus data.

3.1

Database Engine

Database Engine atau M esin database adalah kom ponen perangkat lunak yang m endasari sistem

(4)

m em baca, m em perbarui dan m enghapus (CRUD) data

dari database (Nugroho, 2011). Sebagian besar sistem

m anajem en database m encakup antarm uka pem rogram an aplikasi (API) m ereka sendiri yang

m em ungkinkan pengguna berinteraksi dengan m esin

yang m endasarinya tanpa m elalui antarmuka pengguna

DBM S. Istilah "m esin database" sering digunakan s ecara bergantian dengan "database server" atau "sistem

m anajem en database".

Beberapa contoh dari m esin database antara lain :

1. M s. Access

m eningkatkan kecepatan operasi pengam bilan data pada tabel database dengan biaya penam bahan ruang

tulis dan penyimpanan untuk m em pertahankan

struktur data indeks (Nugroho, 2011). Tujuan dari

penggunaan indeks adalah untuk m enem ukan data dengan cepat tanpa harus m encari setiap baris dalam

tabel database setiap kali tabel database diakses. Indeks

dapat dibuat m enggunakan satu atau lebih kolom tabel

database, m em berikan dasar untuk pencarian cepat

acak dan akses yang efisien dari catatan ya ng dipesan.

Contoh dari database index yaitu :

1. Bitm ap Index

Bitm ap Index adalah jenis pengindeksan khusus

yang m enyim pan sebagian besar datanya sebagai bit array (bitm ap) dan m enjawab

sebagian besar pertanyaan dengan m elakukan

operasi logika bitwise pada bitmap ini.

2. Dense Index

Dense Index dalam database adalah file dengan

pasang kunci dan petunjuk untuk setiap record

dalam file data. Setiap kunci dalam file ini

dikaitkan dengan pointer tertentu ke sebuah record dalam file data yang diurutkan.

3. Sparse Index

Sparse Index di database adalah file dengan

pasang kunci dan pointer untuk setiap blok pada file data. Setiap kunci dalam file ini

dikaitkan dengan pointer tertentu ke suatu blok

pada file data yang diurutkan.

4. Reverse Index

Reverse Index m em balikkan nilai kunci sebelum m em asukkannya ke dalam indeks. M isalnya,

nilai 24538 m enjadi 8.3542 dalam indeks.

M em balikkan nilai kunci sangat berguna untuk

m engindeks data seperti nom or urut, di m ana

nilai kunci baru m eningkat secara m onoton.

3.3

Relational Database M anagement System

RDBM S (Relational Database M anagem ent

System ) adalah sebuah DBM S yang m endukung ada nya

hubungan Relational antar tabel (Hariyanto, 2004).

M ySQL adalah salah satu RDBM S yang paling populer digunakan di seluruh dunia karna selain gratis M ySQL

juga stabil dan m emiliki fitur yang lumayan lengkap.

Suatu database terdiri dari banyak tabel dan

tabel ini terdiri dari banyak field yang m erupakan

kolom nya. Isi tiap baris dari tabel ini m erupakan data.

Sedangkan untuk m em buat data saling terintegrasi, m aka satu tabel dengan tabel yang lainnya harus saling

terhubung. Setiap tabel m em punyai sebuah prim ary

key, lalu prim ary key ini dihubungkan dengan tabel

kedua dan m enjadi foreign key di tabel kedua ini. Dengan konsep seperti inilah data akan saling

terhubung dan disebut relational, karna data dalam

tabel yang satu terhubung dengan tabel yang lainnya.

Berbagai m acam relasi dalam DBM S, antara lain.

1. One-to-One

Sebuah data terdapat pada 2 buah tabel, dan

hanya diperbolehkan satu data saja pada

m asing m asing tabel (unique record), sam a

halnya seperti prim ary key, record yan g ada pada m odel ini tidak boleh ada yang sam a.

2. One-to-M any

M em bolehkan data yang sama pada tabel

kedua, tapi hanya m em bolehkan data yang bersifat unique (unik) pada tabel pertam a. Jadi

pada m odel tabel kedua boleh m em iliki ada unique record di kedua tabel tersebut.

3.4

Object Oriented Database M anagement

System

Sebuah Object Oriented Database M anagem ent

System (OODBM S) m em buat objek sebuah basis data

terlihat seperti objek pemrogram an pada beberapa

bahasa pemrograman OOP. O ODBM S dapat

m em perluas kem am puan bahasa pem rogram an dengan kem am puan basis data seperti data yang

persistent secara transparan, kontrol konkurensi,

(5)

kem am puan basis data yang lain. OODB atau O ODBM S

dirancang untuk bekerja pada bahasa pem rogram an

berorientasi objek seperti Java, C++ dan lain -lain. Bila kita ingin m enyim pan objek pada program Java atau

C++ ke dalam sebuah sistem basis data, kita dapat

m enggunakan basis data yang berorientasi kepada

objek (OODBM S). Konsep-konsep yang penting dalam OO antara lain :

Enkapsulasi adalah pem isahan aspek -aspek

eksternal objek yang dapat diakses dari rincia

n-rincian im plem entasi internal. 3. Pewarisan

Pewarisan atau Inheritance adalah pros es

penciptaan kelas baru dengan m ewarisi

karakteristik kelas yang sudah ada, ditam bah karakteristik unik kelas yang baru itu.

Pewarisan m endukung penggunaan kem bali

(reusability) suatu kode.

4. Polim orfism e

Dalam konsep OO, objek-objek dikatakan

polim orfik bila m em punyai antarm uka yang

Objek yang berbeda-beda/unik/tidak ada yang

sam a.

6. Persistent object handling

Data dapat digunakan kem bali jika kom puter

dim ana aplikasi berada kem bali dijalankan.

Contoh penerapan O ODBM S pada suatu sistem sehari-hari, antara lain:

1. Digunakan pada sistem pendataan pasien

rum ah sakit karena bagi staf rum ah sakit OODB

lebih m udah dipergunakan daripada basis data relasional.

2. Digunakan dalam bidang CAD (Com puter Aided

Design) dan Intelegensi Buatan (AI) karena

OODBM S m endukung tipe data yang kom pleks

dan relasi yang sulit. Juga secara efisien m endukung tipe data m ultim edia yang banyak

digunakan dalam aplikasi CAD .

Keunggulan dari m odel OODBM S dibanding dengan

m odel DBM S lainnya, antara lain:

1. Protokol penguncian yang fleksibel. 2. Navigasi yang relatif cepat.

3. Sistem tipe yang seragam .

4. Fitur-fitur lanjutan yang relatif banyak.

Kelem ahan dari m odel OODBM S dibanding m odel

DBM S lainnya, antara lain :

1. Teori dan standart yang belum lengkap.

2. Kekurangan pada perluasan logika.

3. Kem ungkinan database corrupt relatif besar.

4. Pendukung aplikasi m eta m asih relatif sedikit.

3.5

Distributed Database M anagement System

M enurut Hariyanto (2004), Distributed Database M anagem ent System (DDBM S) adalah sistem perangkat

lunak yang m em ungkinkan manajem en database

tersebar dan ketersebara n tersebut transparan

terhadap (tidak dirasakan oleh) pem akai. DDBM S berisi database tunggal yang dipecah m enjadi sejum lah

fragm en. Masing -m asing fragm en disim pan di satu

kom puter atau lebih dibawah kendali DBM S -DBM S yang

terpisah. Kom puter-kom puter tersebut dihubungkan pada jaringan kom unikasi. Distribusi database

m enggunakan arsitektur client/server untuk

m em proses perm intaan informasi.

DDBM S m em punyai beberapa karakter,

diantaranya:

1. Kum pulan dari data yang digunakan

bersam a, yang berhubungan secara logic.

2. Data dipecah - pecah m enjadi sejum lah

fragm en.

3. Fragm en dapat direplikasi.

4. Node dihubungkan oleh jaringan

kom unikasi.

5. Data yang terdapat pada setiap node berada dibawah kontrol/pengawasan dari

DBM S.

terdiri dari beberapa cabang/kantor. M asing -m asing

lokasi m em iliki database server sendiri, dan sem ua database server itu dihubungkan satu sama lain

m em bentuk sebuah jaringan nasional.

Keunggulan dari m odel DDBM S dibanding m odel

(6)

1. Secara alami m engikuti struktur organisasi.

2. Sifatnya dapat dipakai bersama.

3. Peningkatan ketersediaan. 4. Peningkatan kehandalan.

5. Peningkatan kinerja.

6. Pertum buhan yang m odular.

Kelem ahan dari m odel DDBM S dibanding m odel DBM S lain, antara lain:

1. Kom pleksitas tinggi.

2. Biaya relatif m ahal.

3. Kelem ahan dalam keam anan.

4. Sulitnya m enjaga keutuhan data.

4

Daftar Pustaka

[1] Fathansyah. 2015. Database: Revisi Kedua.

Bandung: Inform atika Bandung.

[2] Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Database. Yogyakarta:

ANDI.

[3] Hariyanto, Bam bang. 2004. Sistem M anagemen

Gambar

Gambar 2. Model OO Database.
Gambar 3. Model Distributed Database.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan perkembangan teknologi yang pesat pada saat ini, maka KJPP XYZ harus selalu mengikuti perkembangan teknologi, tetapi pesaing juga semakin berkembang, dalam kasus

Namun tidak melatihnya secara luas meliputi pulau jawa tengah di gunung berapi milik pemerintah dan minyak lintah gunung hijau testimoni, sebab rejim yang dihadapi.. Boedi oetomo

Oleh karena itu, hal seperti ini menjadi sesuatu yang sangat penting sekali untuk diperhatikan oleh pihak perusahaan supaya tingkat stres kerja yang terjadi pada

Perhitungan mengenai energi yang hilang atau W Loss yang tertunda akibat gangguan hilangnya medan penguat pada generator unit 4 mengakibatkan kondisi unit tidak beroperasi

Hasil EDX menunjukkan bahwa komposisi paling banyak yang terkandung dalam karbon dari cangkang kelapa sawit baik tanpa aktivasi maupun dengan aktivasi KOH adalah

Dengan adanya dugaan HGB di atas HPL yang dijaminkan ke Bank tanpa rekomendasi dari Sekretariat Negara, Panja Aset-Aset Negara Komisi II DPR RI meminta kepada

Analisis petrografi bertujuan untuk penamaan batu sedimen serta memperoleh data penunjang bagi Provenance agar dapat diketahui bagaimana kandungan persentase batuan baik