• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK Berbudaya Dan Be

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK Berbudaya Dan Be"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BERBUDAYA, BERETIKA DAN BERESTIKA.

Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya dan beretika tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendaya gunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan, karena yang membahagiakan hidup manusia itu hakikatnya sesuatu yang baik, benar dan adil, maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran dan keadilan sajalah yang berhak menyandang gelar manusia berbudaya. Manusia juga akan mulai berpikir tentang bagaimana caranya menggunakan hewan atau binatang untuk lebih memudahkan kerja manusia dan menambah hasil usahannya dalam kaitannya untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Manusia sangat mempunyai hasrat yang tinggi apabila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain. Hasrat untuk selalu menambah hasil usahanya guna mempermudah lagi perjuangan hidupnya menimbulkan perekonomian dalam lingkungan kerja sama yang teratur. Hasrat disertai rasa keindahan menimbulkan kesenian. Hasrat akan mengatur kedudukannya dalam alam sekitarnya, dalam menghadapai tenaga-tenaga alam yang beraneka ragam bentuknya dan gaib, menimbulkan kepercayaan dan keagamaan. Hasrat manusia yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu disekitarnya menimbulkan ilmu pengetahuan.

2. HAKIKAT MANUSIA SEBAGAI INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL, DINAMIKA DAN DILEMA INTERAKSI SOSIAL

Manusia sebagai mahluk individu artinya manusia merupakan satu kesatuan antara jasmani dan rohani. Seseorang dikatakan sebagai individu apabila kedua unsur tersebut menyatu dalam dirinya.

Selain sebagai makhluk individu juga, manusia adalah makhluk sosial. Salah satunya dikarenakan pada diri manusia ada dorongan untuk berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain yang satu sama lain saling membutuhkan. Untuk menjadi pribadi yang bermakhluk sosial setiap individu dihadapkan dengan sosialisasi, yaitu suatu proses dimana seseorang belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

Adapun yang dimaksud masyarakat setempat atau komunitas berbeda dengan masyarakat. Masyarakat sifatnya lebih umum dan lebih luas, sedang masyarakat setempat lebih terbatas dan juga dibatasi oleh kawasan tertentu. Namun ditinjau dari aktivitas hubungannya dan persatuannya lebih erat pada masyarakat setempat dibandingkan dengan masyrakat.

(2)

kepentingan yaitu kepentingan individu dan sosial. Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang yaitu pandangan individualisme dan pandangan sosialisme. Sebetulnya kedua kepentingan tersebut tidak dapat dipisahkan dan bukanlah pilihan.

Dalam hubungannya dengan tindakan dan interaksi sosial, ternyata dijumpai cara-cara bertindak dan berinteraksi sosial yang berbeda di antara orang-orang yang kedudukan sosialnya berbeda. Ada tiga macam peran sosial:

1. Peran ideal, yaitu peran yang digagas, dirumuskan atau diharapkan oleh masyarakat terhadap orang-orang dengan status tertentu.

2. Peran dipersepsikan, yaitu peran yang dilaksanakan dalam situasi tertentu.

3. Peran dilaksanakan, yaitu peran yang secara nyata dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok orang.

Dapat terjadi peran yang dilaksanakan tidak sama dengan peran ideal. Dalam pelaksanaan peran-peran sosialnya, seseorang dapat mengalami apa yang disebut sebagai konflik status dan konflik peran. Konflik status adalah pertentangan di antara status-status yang disandang oleh seseorang ketika suatu interaksi sosial berlangsung yang disebabkan oleh adanya perbedaan kepentingan di antara status-status tersebut.

Hal ini dapat terjadi karena dalam kenyataannya seseorang akan sekaligus menyandang berbagai macam status sosial. Ketika suatu interaksi sosial berlangsung, terdapat status aktif, yaitu status yang berfungsi ketika sebuah interaksi sosial berlangsung, dan ada status laten, yakni status yang tidak berfungsi ketika sebuah interaksi sosial berlangsung.

3. HAKIKAT MANUSIA DAN PERADABAN, DAN DINAMIKA PERADABAN GLOBAL

Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi dan mulia. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur menuju pada prilaku pada manui. Konsep masyarakat adab berasal dari konsep civil society, dari asal kata cociety civilis.istilah masyarakat adab dikenal dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.

(3)

dapat dikatakan telah mencapai peradaban yang tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa dipengaruhi oleh teknologi, ilmu pengetahuan, dan tingkat pendidikan.

Manusia mampu menghasilkan produk kebudayaan yang bernilai tinggi menunjukkan bahwa manusia memanglah merupakan makhluk yang memiliki kecerdasan, keberadaban, dan memiliki kemauan yang kuat. Karena hal inilah manusia disebut makhluk beradab. Manusia sebagai makhluk beradab juga berlaku sebagai makhluk sosial yang mampu menciptakan suatu masyarakat beradab. Dalam perkembangannya masyarakat beradab lebih dikenal dengan civil society yang merupakan kehidupan sosial yang terorganisasi yang bercirikan kesukarelaan, keswasembadaan, keswadayaan, kemandirian yang tinggi berhadapan dengan negara, dan keterkaitan dengan norma atau nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

4. HAKIKAT MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESETARAAN DALAM DINAMIKA SOSIAL BUDAYA.

Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnya dalam masyarakat, Sedangkan kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk tuhan yang memiliki tingkatan atau kedudukan yang sama.

(4)

bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.

Keragaman dan kesetaraan dalam kehidupan masyarakat dan negara akan menimbulkan beberapa konflik atau pertentangan, yang secara umum terdiri dari dua fase, yaitu fase disharmoni dan fase disintegrasi. Disharmoni menunjuk pada adanya perbedaan pandangan tentang tujuan, nilai, norma, dan tindakan antarkelompok. Disintegrasi merupakan fase di mana sudah tidak dapat lagi disatukannya pandangan, nilai, norma, dan tindakan kelompok yang menyebabkan pertentangan antarkelompok. Ada beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk memperkecil konflik-konflikyang muncul dari keragaman adalah sebagai berikut : Semangat religious, semangat nasionalisme, semangat pluralisme, dialog antar umat beragama, dan ,embangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antaragama, media massa, dan harmonisasi dunia.

5. HAKIKAT MANUSIA, FUNGSI, NILAI, MORAL DAN HUKUM DALAM

UPAYA MENDAPATKAN KEADILAN, KETERTIBAN DAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.

Kehidupan masyarakat akan teratur, baik, dan tertata dengan benar bila terdapat suatu aturan yang sudah disepakati dalam masyarakat tersebut. Salah satu bentuk peraturan tersebut adalah tentang moral. Dalam bahasa Indonesia, moral diartikan sebagai susila.

Moral adalah ajaran baik-buruk yang diterima masyarakat dalam perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti dan susila. Norma dan nilai-nilai merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam moral dan dijadikan sebagai tolak ukur untuk menetapkan baik buruknya tindakan atau perbuatan sebagai manusia. Norma dapat diartikan sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.

(5)

6. HAKIKAT DAN MAKNA SAINS, TEKNOLOGI, DAN SENI, DAN DAMPAK DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DI INDONESIA.

Setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah, dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Ilmu selalu tersusun dari pengetahuan yang teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (obyek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional, logis, empiris, umum, dan akumulatif. Teknologi adalah realitas kenyataan yang diperoleh dari dunia ide, Teknologi dibagi menjadi teknologi modern, teknologi madya, teknologi tradisional. Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi bagai pohon tanpa buah, sedangkan teknologi tanpa sains bagaikan pohon tak berakar, Karena tujuan sains dan teknologi adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya. Sedangkan fungsi seni memberi semacam persepsi mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan menempatkan suatu keberaturan padanya. Dampak penyalahgunaan ipteks pada kehidupan sosial dan budaya, antara lain situasi tertekan, perubahan ruang dan lingkungan manusia, perubahan waktu dan gerak manusia, terbentuknya masyarakat massa, dan teknik-teknik manusiawi dalam arti ketat.

Indonesia saat ini masih jauh tertinggal dalam bidang teknologi. Yang tersisa dari Indonesia adalah budaya dalam pengertian culture dan heritage. Bentuk nyatanya yaitu industri kreatif. Pemgembangan industri kreatif memadukan unsur ide, seni, dan teknologi. Indonesia memiliki daya dukung yang sangat melimpah. Manusia Indonesia memiliki kreatifitas yang cukup dari berbagai macam pennggalan yang dimiliki.

Masalahnya adalah bagaimana mengembangkan potensi ipteks kreatif yang dimiliki Indonesia? Satu hal yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana mengakomodasi pengembangan bidang yag relatif baru di Indonesia sehingga mampu menciptakan nilai tambah yang tinggi dan hal lainnya adalah bagaimana untuk menajaga dan mengembangkan sumber dari ipteks kreatif yatu penciptaan ide dari manusia – manusia kreatif Indonesia.

7. HAKIKAT DAN MAKNA LINGKUNGAN BAGI KESEJAHTERAAN

(6)

Tingkat kepuasan dan kesejahteraan adalah dua pengertian yang saling berkaitan. Tingkat kepuasan merujuk pada individu atau kelompok, sedangkan tingkat kesejahteraan mengacu pada komunitas atau masyarakat luas. Tingkat kesejahteraan meliputi pangan, pendidikan, kesehatan, kadang juga dikaitkan dengan kesempatan kerja, perlindungan hari tua, keterbebasan dari kemiskinan dan sebagainya. Kesejahteraan merupakan representasi yang bersifat kompleks karena multidimensi, mempunyai keterkaitan antar dimensi dan ada dimensi yang direpresentasikan. Perumusan tentang batasan antara substansi kesejahteraan dan representasi kesejahteraan ditentukan oleh perkembangan praktik kebijakan yang dipengaruhi oleh ideologi dan kinerja negara yang tidak lepas dari pengaruh dinamika pada tingkat global.

Lingkungan dapat pula berbentukl lingkungan fisik dan non fisik.Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya dimana manusia itu barada.

Arti Penting Lingkungan Bagi Manusia adalah sebagai berikut :

1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.

2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.

3. Lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia yang mendiaminya. 4. Lingkungan memberi tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.

Referensi

Dokumen terkait

PARA TERGUGAT atas kerugian yang dideritanya tersebut di atas, serta untuk menghindari adanya upaya-upaya PARA TERGUGAT untuk mengalihkan harta kekayaan

Adalah dosen dengan latar belakang minimal S1/D-IV dalam bidang kesehatan atau keperawatan/kebidanan dengan pengalaman minimal 2 tahun. Jumlah konsultasi bimbingan

Masalah standar pengelolaan data rekam medis, khususnya di puskesmas guna mencapai kesinambungan informasi medis bagi ketepatan dan keselamatan pelayanan medis

Untuk mencegah minyak pelumas cepat beroksidasi dengan uap air yang pasti ada di dalam karter, yang pada waktu suhu mesin menjadi dingin akan berubah menjadi

Dengan metoda ini akan digambarkan kondisi Knowledge Management dari Fakultas sains dan Teknologi pada saat ini dan akan dilakukan analisis terhadap faktor-faktor

Penggunaan Agregat Kasar Daur Ulang dari Limbah Beton Padat dengan Mutu K350-K400 terhadap Kuat Tekan, Kuat Lentur, dan Susut pada Beton. Pengaruh Penggunaan Limbah Beton

Melindungi pelaku kejahatan adalah suatu perbuatan yang bertentangan atau melanggar Pasal 165 KUHP, di mana pasal 165 KUHP menyatakan bahwa: “(1) Barang siapa mengetahui

Soraya (2010) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel bebas dari locus of control dengan etika kerja islam secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap