TUGAS BESAR PENGANTAR
TEKNIK INDUSTRI
Disusun oleh:
Onguela suprianto 13 - 2013 – 153
Rahadian prasetya 13 – 2013 – 156
Reitwi maggala 13 – 2013 – 157
Reksi idham M 13 – 2013 - 158
2013
Bab 1
Latar belakang
Sekarang ini usaha di bidang kuliner semakin marak dengan prospek kedepannya yang menjanjikan ditambah lagi di zaman yang modern saat ini kebanyakan orang menyukai sesuatu yang praktis. Mereka ingin makan tanpa memasak terlebih dahulu akhirnya mereka pergi ke rumah makan atau kedai dan sebagainya.
Sebagai pengusaha di bidang kuliner tentunya perhitungan harga pokok produksi sangat penting. Perhitungan harga pokok produksi selain digunakan sebagai dasar penentuan tingkat laba, penilaian efisiensi usaha, juga pengalokasian harga pokok produksi yang tepat akan membantu dalam menetapkan harga pokok penjualan yang tepat pula.
Tujuan utama pengusaha pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang optimal. Hal ini tidaklah mengherankan karena dengan laba mereka dapat mempertahankan eksistensi usaha mereka dan memperluas usahanya. Selain itu keberhasilan suatu usaha sering kali dinilai dari tingkat laba yang dihasilkan. Untuk menghasilkan laba, bisa ditempuh dengan menekan biaya produksi secara efisien dan mengendalikan komponen biaya-biayanya sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin.
Biaya produksi yang tidak terkendali akan menyebabkan harga pokok terlalu tinggi,yang selanjutnya akan menurunkan daya saing produk dan akhirnya dapat menurunkan laba.Untuk itu biaya produksi harus dicatat dengan baik dan dihitung dengan benar sehingga dapat menghasilkan harga pokok produk yang tepat. Dengan demikian pengusaha dapat menetapkan harga jual yang kompetitif, yang dapat mengoptimalkan laba sekaligus memenuhi tuntutan konsumen.
BAB 2
Pustaka
1. Akuntansi
Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang meliputi proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi yang digunakan untuk para pengambil keputusan-keputusan ekonomi perusahaan. Akuntansi adalah proses kegiatan yang bersistem mengenai transaksi keuangan suatu organisasi dalam melakukan pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, pemerikasaan, penafsiran, dan penganggaran, sehingga berguna bagi pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan untuk menentukan langkah pada waktu yang akan datang (Nafarin, 2004:7)
Asset (milik): merupakan segala sesuatu milik perusahaan yang bernilai (uang tunai, persediaan, piutang, tanah, bangungan, peralatan, dan lain-lain).
Liability (utang): merupakan utang perusahaan terhadap kreditor,( utang-utang, pajak, dan sebagainya).
Nilai Bersih: terdiri dari saham modal (jumlah uang modal awal yang ditanamkan pemilik) dan pendapatan yang tertahan.
Persamaan akuntansi : Nilai Bersih = Asset - Liabilities
2. Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan mata uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang ataun jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi tahunan (Firdaus, 2009:22).
Klasifikasi biaya dalam Cost of goods sold:
Bahan langsung
Bahan tak langsung
Setiap biaya untuk bahan-bahan lain yang secara tidak langsung menjadi bagian dari produk (misal: pelumas untuk mesin, sapu untuk lantai pabrik, dan sebagainya).
Buruh langsung
Biaya untuk setiap pekerja yang secara langsung dan jelas dialokasikan pada produk (misalnya operator bubut untuk produksi komponen poros, pengecat produk, tukang untuk memotong, dan sebagainya).
Buruh tak langsung
Di luar biaya untuk pekerja langsung (misal: tenaga kerja di bagian perawatan, tenaga kerja adminsitrasi,dan sebagainya).
Overhead pabrik (biaya tak langsung pabrik)
Semua biaya produksi yang tidak termasuk biaya bahan dan buruh langsung (misal: depresiasi (penyusutan) peralatan dan bangunan, perawatan bangunan dan peralatan, pengawasan pabrik, listrik, air, dan lain-lain).
3. Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya merupakan suatu alat bagi manajemen dalam menjalankan aktivitas perusahaan yaitu sebagai alat perencanaan, pengawasan dan pembuatan keputusan. Akuntansi Biaya yaitu proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya (Mulyadi, 2005:7)
4. Harga Pokok Produksi
5. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan oleh cara produksi perusahaan. Perusahaan dapat memproduksi produk dengan dua cara yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Metode pengumpulan harga pokok produksi ada 2 macam yaitu : Job Order Cost Method (Metode Harga Pokok Pesanan) dan Process Cost Method (Metode Harga Pokok Proses) (Mulyadi, 2005:16)
6. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Bab 3
Pengumpulan data
Kami mengumpulkan data dari cafe “Bale M” dan diperoleh data sebagai berikut
1. Banana split untuk satu porsi :
No Item unit harga jml Cost of good 1 Pisang Ambon gr Rp 1.575 1 Rp 1.575 2 Ice Cream pcs Rp 15 300 Rp 4.646
3 Sokade ml Rp 21 1 Rp 21
4 Wafer pcs Rp 26 1 Rp 26
5 Strawberry Jam ml Rp 53 15 Rp 788
6 Chocolate sc ml Rp 54 5 Rp 271
No Item Unit Harga jml Cost of good 1 Spaghetti gr Rp 30 50 Rp 1.500
2 Bwg Bombay gr Rp 20 10 Rp 200
3 Paprica gr Rp 35 10 Rp 350
4 Jamur tiram gr Rp 17 10 Rp 168
5 Chicken Fillet gr Rp 47 10 Rp 473
6 Cengek gr Rp 20 3 Rp 60
7 Royco pcs Rp 60 1,5 Rp 90
8 Mentega gr Rp 39 10 Rp 388
9 Selada gr Rp 14 15 Rp 210
10 Tomat gr Rp 6 15 Rp 90
11 Timun gr Rp 6 15 Rp 90
Selama bulan November spaghetti con fungi terjual sebanyak 54 porsi sedangkan banana split terjual sebnayak 24 porsi.
Penyelesaian masalah 1. Banana split
A. Menghitung jumlah dan ongkos bahan baku pada bulan November 2013 24 porsi Banana split:
No Item unit harga jml Cost of good
1 Pisang Ambon gr Rp 1.575 1 Rp 37800
2 Ice Cream pcs Rp 15 300 Rp 111504
3 Sokade ml Rp 21 1 Rp 504
4 Wafer pcs Rp 26 1 Rp 624
5 Strawberry Jam ml Rp 53 15 Rp 18912
6 Chocolate sc ml Rp 54 5 Rp 6504
Jumla h Rp 175848
B. Menghitung jumlah dan ongkos bahan penujang 24 porsi banana split: Tissue : Rp 12000
Sabun cuci piring : Rp 7000 Jumlah : Rp 19000
C. Menghitung biaya variabel dan non variabel
Biaya variabel Banana split 24 porsi :
Biaya bahan baku : Rp 175848 Jumlah : Rp 195848
Biaya non variabel Banana split 24 porsi : Biaya promosi : Rp 17500
Biaya tenaga kerja langsung : Rp. 20000
Komponen biaya Total biaya
Biaya bahan baku Rp 175848 Biaya bahan penunjang Rp 19000 Biaya tenaga kerja langsung Rp 20000 Biaya non variabel (promosi) Rp 17500
Harga pokok produksi 24 porsi Rp 232348
Harga pokok produksi 24 porsi Banana split selama bulan November 2013 sebesar Rp 232348 Sedangkan harga pokok 1 porsi Banana Rp 232348 / 24 porsi = Rp 9681
2. Spaghetti Con Fungi
A. Menghitung jumlah dan ongkos bahan baku pada bulan November 2013 54 porsi Spaghetti Con Fungi :
N
o Item Unit Harga jml Cost of good
1 Spaghetti gr
5 Chicken Fillet gr Rp47 10 25542Rp
6 Cengek gr
Spaghetti Con Fungi 54 porsi : Tissue : Rp 12000 Sabun cuci piring : Rp 14000 Gas : Rp 10800 Jumlah : Rp 36800
C. Menghitung biaya variabel dan non variabel
Biaya variabel Spaghetti Con Fungi 54 porsi : Biaya bahan baku : Rp 184086 Jumlah : Rp 238086
Biaya non variabel spaghetti con fungi 54 porsi : Biaya promosi : Rp 17500
Biaya tenaga kerja langsung : Rp 54000
E. Menghitung harga pokok produksi spaghetti con fungi
Komponen biaya Total biaya Biaya bahan baku Rp 184086 Biaya bahan penunjang Rp 36800 Biaya tenaga kerja langsung Rp 54000 Biaya non variabel(promosi) Rp 17500 Harga pokok produksi 54 porsi Rp 292386
Bab 5
Kesimpulan
Setelah kami mengamati dan mengumpulkan data dari cafe Bale M, diperoleh harga pokok produksi untuk minuman Banana split dan makanan Spaghetti Con fungi. Harga pokok untuk minuman Banana split sebesar Rp 9681 tiap porsi, sedangkan untuk makanan Spaghetti Con Fungi sebesar Rp 5415 tiap porsi. Dari harga pokok tersebut kita dapat menetapkan harga jual. Apabila spaghetti con fungi dijual dengan harga Rp 10000 maka keuntungaan yang diperoleh sebesar Rp 4585 persentase keuntungan sekitar 85% dan bila banana split dijual dengan harga Rp 13000 maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 3319 persentase keuntungan sekitar 34%.