• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Payungan 01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Semester I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Dalam Mata Pelajaran IPA Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Payungan 01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang Semester I"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

SD Negeri Payungan 01 adalah SD yang dipilih oleh peneliti untuk

melakukan penelitian. SD Negeri Payungan 01 terletak di Desa Payungan

Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang.

Siswa SD Negeri Payungan 01 berjumlah 113 anak yang terdiri dari

kelas 1 sampai dengan kelas VI. Dengan berbagai latar belakang keluarga,

kemampuan, ketrampilan, dan agama yang berbeda-beda. Masing-masing kelas

diampu oleh seorang guru kelas, selain itu terdapat 1 guru agama Kristen, 1 guru

agama Ialam, 1 guru Seni Budaya dan Ketrampilan, dan juga 1 guru Olahraga.

Jumlah tenaga pendidik di SD Negeri Payungan 01 terdiri dari 7 pegawai negeri, 5

guru wiyata bhakti.

Sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Payungan 01 termasuk

sangat minim, misalnya jaringan internet, telepon belum ada, dan alat-alat peraga

yang ada adalah bantuan dari pemerintah dengan kondisinya banyak yang sudah

rusak. Ruang UKS, ruang ibadah bagi yang non islam terletak pada satu ruang

yang sama. Sebagian buku yang terdapat di perpustakaan kondisinya sudah usang

dan tidak tertata dengan rapi. SD Negeri Payungan 01 memiliki 3 kamar mandi

siswa, 2 kamar mandi guru, tempat parkir guru dan gudang sekolah. Halaman

sekolah yang tidak begitu luas digunakan untuk upacara dan kegiatan

(2)

4.1.2 Deskripsi Kondisi Awal

Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 SD Negeri

Payungan 01 Kecamatan Kaliwungu kabupaten Semarang sebelum dilakukan

pPenelitian Tindakan Kelas belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM)

100%. Hal ini disebabkan karena daya serap siswa yang masih rendah.

Kurangnya daya serap siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru

dikarenakan masih menggunakan metode konvensional dalam penyampaian

materinya. Guru lebih mendominasi jalannya proses pembelajaran dan siswa tidak

berperan aktif, karena mereka hanya duduk diam dan mendengarkan penjelasan

dari guru.

Data yang diperoleh dari guru (Ibu Sri Rahayu) yang mengajar di

kelas 4 saat peneliti melakukan observasi. Berdasarkan observasi yang telah

dilaksanakan, diperoleh hasil nilai siswa pada mata pelajaran IPA masih banyak

yang dibawah KKM (65). Berikut ini adalah tabel hasil belajar siswa sebelum

(3)

Tabel 4.1

Hasil Belajar IPA Pra Siklus Siswa SD Negeri Payungan 01 Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 7 30,4%

2 Tidak Tuntas 16 69,6%

Jumlah 23 100%

Nilai Maksimum 80

Nilai Minimum 30

Rata-rata 67,82

KKM 65

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan siswa yang mendapat nilai

diatas KKM atau yang tuntas hasil belajarnya pada pembelajaran IPA hanya 7

orang siswa atau 30,4% siswa dalam kelas, sedangkan siswa yang belum tuntas

ada 16 siswa atau 69, 9%. Adapun nilai tertinggi siswa adalah 80, ada juga nilai

siswa yang terendah adalah 30.

(4)

Gambar 4.1

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus

Berdasar gambar diagram diatas diperoleh data hasil belajar pada pra

siklus, dan guru ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan

pembelajaran dengan mengggunakan model pembelajaran inkuiri.

4.2 Deskripsi Perencanaan Tindakan Siklus 1

Diperoleh informasi pada tahap pra siklus, maka peneliti melakukan

diskusi dengan guru kelas 4 mengenai materi pembelajaran yang akan

disampaikan serta media penunjang yang akan dipakai pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Sebelum guru mengajar pada pertemuan pertama,

maka peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang dan sebagai sarana

dalam pembelajaran, diantaranya: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi,

lembar evaluasi yang akan digunakan penulis untuk mengukur tingkat

pengetahuan dan pemahaman awal peserta didik terhadap materi pelajaran yang

akan disampaikan oleh guru serta persiapan fisik dan mental.

Sebelum melakukan siklus 1, peneliti merancang rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) sesuai materi yang akan disampaikan yaitu tentang gaya

(5)

(gaya mempengaruhi gerak dan bentuk benda) kemudian peneliti akan membuat

tujuan pembelajaran yang sesuai dengan meteri yang akan digunakan dalam

proses pembelajaran. Selanjutnya peneliti membuat langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. Model

pembelajaran inkuiri inilah yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan

penelitian. Peneliti menyiapkan alat peraga yang berkaitan dengan materi

pembelajaran. Tahap selanjutnya peneliti membuat perencanaan yang lain dengan

membuat lembar diskusi yang digunakan untuk berdiskusi dengan kelompoknya

masing-masing. Peneliti membuat lembar evaluasi berupa soal pilihan ganda yang

berjumlah 20 soal yang akan dibagikan di akhir siklus 1.

4.2.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pada penelitian tindakan kelas ini pada siklus 1 dilaksanakan dalam 2

kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Pertemuan 1

1. Perencanaan Tindakan

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin 14 April 2014.

Sebelum proses pembelajaran dimulai guru kelas 4 menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam proses pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),

alat peraga. Membentuk kelompok secara acak tanpa memilih dan melihat

kemampuan siswa. Membuat lembar observasi untuk mengatahui kegiatan guru

dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Menyusun tes pada

akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melaksanakan

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

(6)

Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi menyampaikan

salam dan siswa diajak untuk berdoa kemudian siswa memberikan salam kepada

guru dan guru menjawab salam dari siswa. Selanjutnya, guru menanyakan kabar

siswa dan mengecek kehadiran siswa. Siswa mengacungkan jarinya pada saat

dipanggil namanya oleh guru kelasnya. Setelah melakukan pengecekan kehadiran

siswa kemudian guru memusatkan perhatian siswa dengan pertanyaan “

bagaimana mobil yang mogok dapat bergerak kedepan? “. Berdasarkan dari

pendapat siswa guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan

yaitu materi tentang gaya. Guru juga akan menjelaskan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Kegiatan Inti

Guru menyiapkan semua materi yang akan dipelajari sesuai dengan

materi yang disusun dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri. Membagi siswa-siswa kedalam beberapa kelompok dengan acak tanpa

melihat kepandaian siswa. Guru memberikan masalah kepada siswa yang

dituliskan di papan tulis, kemudian siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya

masing-masing. Siswa menerima dan menyusun rencana pemecahan masalah

yang diberikan oleh guru, setelah menerima masalah siswa mulai mengumpulkan

data-data yang mereka anggap penting dan sebagai sarana penunjang pemecahan

masalah yang mereka terima, setelah data terkumpul bersama kelompoknya siswa

melakukan pengujian hipotesis dan akhirnya membuat penarikan kesimpulan dari

hasil yang mereka teliti. Setelah semua kelompok selesai dan menemukan jalan

keluar dari masalah yang telah guru berikan siswa diminta melaporkan hasil

diskusinya kepada kelompok lainnya secara bergantian. Setiap kelompok juga

mempraktekkan apa yang mereka teliti. Guru meluruskan pemahaman siswa yang

(7)

Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

mereka pelajari. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa agar siswa

belajar dan lebih mengingat tentang materi yang telah mereka pelajari. Guru

melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah mereka lalui.

3. Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel

4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1

Aktivitas Ya Tidak

2, 3, 4, 5, 6, 8, 11, 15 8 -

1, 7, 9, 10, 12, 13, 14 - 8

Jumlah 8 8

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru masih

terdapat kekurangan seperti belum melakukan pembelajaran yang kontekstual,

belum mengamati siswa pada saat diskusi, belum membimbing siswa dalam

berdiskusi, waktu yang dilaksanakanpun belum dialokasikan secara tepat, guru

belum mengajak siswa untuk membuat rangkuman pada saat akhir pembelajaran.

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 1 dapat dilihat

(8)

Tabel 4.3

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 1

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 4, 7, 11

5 -

3, 5, 6, 8, 9, 10, 12, 13,

14, 15

- 11

Jumlah

5 11

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

belajar masih terdapat beberapa kekurangan seperti siswa kurang aktif dalam

kegiatan pembelajaran, masih ada sebagian siswa yang kurang antusias mengikuti

pelajaran dengan mereka berbicara sendiri, belum membuat rangkuman dari hasil

pembelajaran secara runtut.

Pertemuan kedua

1. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu 16 April 2014melalui

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi menyampaikan

salam dan siswa diajak untuk berdoa kemudian siswa memberikan salam kepada

guru dan guru menjawab salam dari siswa. Selanjutnya, guru menanyakan kabar

(9)

dipanggil namanya oleh guru kelasnya. Setelah melakukan pengecekan kehadiran

siswa kemudian guru memusatkan perhatian siswa dengan pertanyaan “

bagaimana bola dapat menggelinding? “. Berdasarkan dari pendapat siswa guru

menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu meteri tentang

gaya. Guru juga menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri.

Kegiatan Inti

Guru menyiapkan semua materi yang akan dipelajari sesuai dengan

materi yang disusun dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri. Membagi siswa-siswa kedalam beberapa kelompok dengan acak tanpa

melihat kepandaian siswa. Guru memberikan masalah kepada siswa yang

dituliskan di papan tulis, kemudian siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya

masing-masing. Siswa menerima dan menyusun rencana pemecahan masalah

yang diberikan oleh guru, setelah menerima masalah siswa mulai mengumpulkan

data-data yang mereka anggap penting dan sebagai sarana penunjang pemecahan

masalah yang mereka terima, setelah data terkumpul bersama kelompoknya siswa

melakukan pengujian hipotesis dan akhirnya membuat penarikan kesimpulan dari

hasil yang mereka teliti. Setelah semua kelompok selesai dan menemukan jalan

keluar dari masalah yang telah guru berikan siswa diminta melaporkan hasil

diskusinya kepada kelompok lainnya secara bergantian. Setiap kelompok juga

mempraktekkan apa yang mereka teliti. Guru meluruskan pemahaman siswa yang

masih belum tepat mengenai materi yang sudah diterima.

Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

mereka pelajari. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa agar siswa

belajar dan lebih mengingat tentang materi yang telah mereka pelajari. Guru

(10)

Hasil observasi guru pada sikus 1 pertemuan 2 dapat dilihat pada tabel

4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 2

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 11, 14,

15

10 -

7, 8, 10, 12, 13, 16 - 6

Jumlah 10 6

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru masih

terdapat beberapa kekurangan seperti belum melakuakn pembelajaran yang

kontekstual, belum memotivasi siswa pada saat diskusi, belum membimbing

siswa dalam berdiskusi, waktu yang dilaksanakanpun belum dialokasikan secara

tepat, guru belum mengajak siswa untuk membuat rangkuman pada saat akhir

pembelajaran.

Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 1 pertemuan 2 dapat dilihat

(11)

Tabel 4.5

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan 2

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 3, 4, 7, 9, 11, 12 8 -

5, 6, 8, 10, 13, 14, 15, 16 - 8

Jumlah 8 8

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

belajar terdapat beberapa kekuarangan seperti siswa kurang aktif dalam krgiatan

pembelajaran, masih ada sebagian dari siswa yang kurang antusias mengikuti

pelajaran dan mereka berbicara sendiri, belum membuat rangkuman dari hasil

(12)

Tabel 4.6

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 15 65,21%

2 Tidak Tuntas 8 34,78%

Jumlah 23 100%

Nilai Maksimum 90

Nilai Minimum 40

Rata-rata 65,65

KKM 65

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang

tuntas belajarnya pada siklus 1 hanya 15 siswa dari 23 siswa yang ada di kelas

atau 65,21%, dan ada 8 siswa atau 34,78% yang tidak tuntas. Nilai tertinggi pada

siklus 1 adalah 90, dan nilai terendah adalah 40.

Perolehan hasil belajar IPA kelas 4 SD Negeri Payungan 01 melalui

model pembelajaran inkuiri pada siklus 1 apabila dianalisis berdasarkan

(13)

Gambar 4.2

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Siklus 1

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa siswa yang telah

tuntas dalam pembelajaran pada siklus 1mencapai 65,21% atau 15 siswa,

sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 34,78% atau 8 siswa. Hal tersebut

menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan pada

pra siklus.

3. Hasil Refleksi

Dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, maka

diharapkan pada pertemuan selanjutnya guru menenyakan pembelajaran yang lalu,

membimbing siswa dalam kerja kelompok, mengawasi diskusi siswa, mengajak

siswa lebih aktif, juga diharapkan agar guru memberikan rangkuman pada saat

akhir pembelajaran. Begiti juga dengan siswa, siswa diharapkan memperhatikan

guru dengan serius, aktif bertanya pada saat pembelajaran berlangsung, siswa juga

harus membuat catatan-catatan khusus tentang materi yang disampaikan oleh

t unt as t idak t unt as

Series1 15 8

(14)

guru, siswa juga diharapkan aktif membuat rangkuman paa saat akhir

pembelajaran.

4.2.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2

Pembelajaran pada siklus 2 dilaksanakan dengan melihar dan

mempertimbangkan dari kelebihan dan kekurangan pada siklus 1. Pelaksanaan

siklus 2 merupakan upaya perbaikan untuk siklus 1 dengan lebih memberikan

motivasi dan dorongan kepada siswa dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Dalam siklus 2, terdapat dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:

Pertemuan Prtama

1. Perencanaan Tindakan

Pada penelitian tindakan kelas ini pada siklus 2 dilaksanakan dalam

dua kali pertemuan dengan rincian seperti berikut:

Pertemuan 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 21 April 2014

sebelum proses pembelajaran dimulai guru kelas 4 menyiapkan peralatan yang

dibutuhkan dalam proses pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), alat peraga. Membuat lembar observasi yang mengetahui kegiatan guru

dan siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Menyusun tes pada

akhir pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah melaksanakan

pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

(15)

Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran guru memberikan apersepsi menyiapkan

salam dan siswa diajak untuk berdoa kemudian siswa memberikan salam kepada

guru dan guru menjawab salam dari siswa. Selanjutnya guru menanyakan kabar

siswa dan mengecek kehadiran siswa. Siswa mengacungkan jarinya pada saat

dipanggil namanya oleh guru kelasnya. Setelah melakukan pengecekan kehadiran

guru kemudian memusatkan pusat perhatian siswa dengan pertanyaan “ mengapa

plastisin menjadi bermacam-macam bentuk?”. Berdasarkan dari pendapat siswa,

guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diajarkan yaitu meteri

tentang gaya. Guru juga akan menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri

Kegiatan Inti

Guru menyiapkan semua materi yang akan dipelajari sesuai dengan

materi yang disusun dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri. Membagi siswa-siswa dalam beberapa kelompok dengan acak tanpa

melihat kepandaian siswa. Guru memberikan suatu masalah kepada siswa yang

dituliskan di papan tulis, kemudian siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya

masing-masing . siswa menerima dan menyusun rencana pemecahan masalah

yang diberikan oleh guru, setelah menerima masalah siswa mulai mengumpulkan

data-data yang mereka anggap penting dan sebagai sarana penunjang pemecahan

masalah yang mereka terima, setelah data terkumpul bersama kelompoknya, siswa

melakukan pengujian hipotesis dan pada akhirnya membuat penarikan kesimpulan

dari hasil yang mereka teliti. Setelah semua kelompok selesai dan menemukan

jalan keluar dari masalah yang telah guru berikan siswa diminta melaporkan hasil

diskusinya kepada kelompok lainnya secara bergantian. Setiap kelompok juga

mempraktekkan apa yang mereka teliti. Guru meluruskan pemahaman siswa yang

(16)

Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

mereka pelajari. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa agar siswa

belajar dan lebih mengingat tentang meteri yang telah mereka pelajari. Guru

melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah mereka lalui.

3. Hasil Observasi

Hasil Observasi aktifitas guru pada pertemuan 1 bisa dilihat pada tabel

4.7 sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 1

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11,

13, 15

11 -

7, 10, 12, 14, 16 - 5

Jumlah 11 5

Dilihat dari lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti guru telah

melaksanakan pembelajaran dengan baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan

antara lain: guru belum menggunakan apersepsi yang menarik sehingga siswa

kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Guru belum

menyampaikan tujuan pembelajarannya kepada siswa, sehingga siswa tidak tahu

untuk apa mempelajari pelajaran tersebut, disamping itu guru juga belum

(17)

mengamati proses berjalannya diskusi sehingga masih ada beberapa siswa yang

kesulitan dalam berdiskusi. Guru tidak menkondisikan kelas agar teteap tenang

saat kegiatan berdiskusi berlangsung sehingga masih banyak siswa yang rame

sendiri dan berbicara kepada temannya yang lain tetapi tidak berbicara tentang apa

yang didiskusikan dalam kelompok tersebut. Tidak menguasai kelas juga yang

masih terjadi sehingga banyak siswa yang tidak fokus pada pembelajaran, dan

guru juga melampaui batas waktu yang dialokasikan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP). Guru belum melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa secara langsung dan siswapun tidak diajak menyusun

rangkuman di akhir pelajaran.

Tabel 4.8

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 3, 4, 7, 8, 11, 12, 13,

16

10 -

5, 6, 9, 10, 14, 15 - 6

Jumlah 10 6

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa siswa dalam belajar

tidak memperhatikan sungguh-sungguh penjelasan dari guru, pasif bertanya,

masih diam saja jika ditanya guru, siswa juga belum membuat

(18)

Pertemuan Kedua

1. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 April 2014.

Pelaksanaan pertemuan 2 sebagai tindak lanjut pertemuan pertama, melalui

kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Untuk mengawali pembelajaran guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa siap dalam menerima pelajaran, mengabsen siswa dan

memeriksa kesiapan dalam pembelajaran. Guru melakukan apersepsi, guru

memberikan penjelasan kepada siswa tentang tanah liat menjadi sebuah cangkir

dan memeberikan pertanyaan “ siapa yang pernah bermain dengan tanah liat atau

plastisin?”. Pada kegiatan awal, guru bertanya jawab dengan siswa tentang apa

yang terjadi setelah mereka menekan-nekan tanah liat atau plastisin. Selanjutnya

guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran

yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Kegiatan Inti

Guru menyiapkan semua materi yang akan dipelajari sesuai dengan

materi yang disusun dalam RPP dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri. Membagi siswa-siswa dalam beberapa kelompok dengan acak tanpa

melihat kepandaian siswa. Guru memberikan suatu masalah kepada siswa yang

dituliskan di papan tulis, kemudian siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya

masing-masing . siswa menerima dan menyusun rencana pemecahan masalah

yang diberikan oleh guru, setelah menerima masalah siswa mulai mengumpulkan

data-data yang mereka anggap penting dan sebagai sarana penunjang pemecahan

masalah yang mereka terima, setelah data terkumpul bersama kelompoknya, siswa

melakukan pengujian hipotesis dan pada akhirnya membuat penarikan kesimpulan

dari hasil yang mereka teliti. Setelah semua kelompok selesai dan menemukan

jalan keluar dari masalah yang telah guru berikan siswa diminta melaporkan hasil

(19)

mempraktekkan apa yang mereka teliti. Guru meluruskan pemahaman siswa yang

masih belum tepat mengenai materi yang sudah diterima.

Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah

mereka pelajari. Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa agar siswa

belajar dan lebih mengingat tentang meteri yang telah mereka pelajari. Guru

melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah mereka lalui.

2. Hasil Observasi

Hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan 2 bisa dilihat pada tabel

4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9

Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 2 Pertemuan 2

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16

16 -

Jumlah 16

-

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas guru mengajar

secara keseluruhan telah dilaksanakan dengan baik.

Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan 2 bisa dilihat pada

(20)

Tabel 4.10

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2

Aktivitas Ya Tidak

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 13, 14, 15, 16

16 -

Jumlah 16 -

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

belajar secara keseluruhan juga telah dilaksanakan dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi, diperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam siswa kelas 4 SD Negeri Payungan 01 setelah memperoleh tindakan siklus 2

(21)

Tabel 4.11

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

Tuntas 23 100%

2 Tidak Tuntas 0 0%

Jumlah 23 100%

Nilai Maksimum 100

Nilai Minimum 70

Rata-rata 84,78

KKM 65

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang

tuntas belajarnya pada siklus 2 adalah 23 siswa atau 100%. Nilai tertinggi

diperoleh siswa pada siklus 2 adalah 100.

Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri Payungan 01

dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada siklus 2 pada

pembelajaran IPA kelas 4 SD Negeri Payungan 01 akan disajikan dalam bentuk

(22)

Gambar 4.3

Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklui 2

Berdasarkan gambar diagram diatas menunjukkan bahwa siswa yang

tuntas pada siklus 2 mencapai 23 siswa atau 100%. Hal ini menunjukkan bahwa

adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan pada hasil belajar pra siklus.

4. Hasil Refleksi

Hasil refleksi bertujuan untuk mengetahui bahwa segala keberhasilan

dan kegagalan model pembelajaran inkuiri pada siklus 2.

Aktivitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru telah

dilaksanakan dengan baik dan semuanya berjalan dengan lancar. Sehingga

penelitian berakhir pada siklus 2.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil Analisis Data

Berdasarkan paparan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh

peneliti, maka dapat diketahui bahwa peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan

t unt as t idak t unt as

Series1 23 0

(23)

Alam siswa setelah diterapkannya proses pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran inkuir. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil

belajarsiswa setelah diadakan tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat

pada tabel 4. 12 sebagai berikut :

Tabel 4.12

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

NO Ketuntasan KKM Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

1 Tidak Tuntas < 65 69,6% 34,78% 0%

2 Tuntas 65 30,4% 65,21% 100%

Jumlah 100% 100% 100%

Nilai Maksimum 80 90 100

Nilai Minimum 30 40 70

Rata-rata 55,43 65,65 84,78

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa pada kondisi awal

(prasiklus) sebelum diadakan penelitian tindakan kelas di kelas 4 SD Negeri

Payungan 01 jumlah siswa yang tuntas belajaranya 7 siswa dari 23 jumlah siswa

yang ada. Setelah diadakannya tindakan pada siklus 1, ada peningkatan hasil

belajar siswa yaitu 15 atau 65,21% siswa yang tuntas, dan ada 8 atau 34,78%

siswa yang tidak tuntas. Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka perlu diadakan

(24)

Pada siklus 2 tingkat keberhasilan hasil belajar mencapai 100% atau

23 siswa dari 23 siswa yang ada. Siswa telah mencapai ketuntasan belajar karena

telah memenuhi standar ketuntasan belajar mencapai 100%.

Perolehan perbandingan hasil belajar IPA siswa kelas 4 SD Negeri

Payungan 01 melalui model pembelajaran inkuiri, apabila dianalisis berdasarkan

ketyntasan belajar dapat disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 4.4

Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan

ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, pada prasiklus ada 7

siswa atau 30,41% siswa tuntas dan 16 atau 69,6% siswa tidak tuntas. Pada siklus

1 ada 15 siswa atau 65,21% siswa tuntas dan ada 8 atau 34,78% siswa yang tidak

tuntas. Selanjutnya dilakukan siklus 2 yang hasilnya adalah 23 atau 100% siswa

yang tuntas belajarnya.

prasiklus siklus 1 siklus 2

t unt as 30,40% 65,21% 100%

t idak t unt as 69,60% 34,78% 0%

(25)

4.2.2 Pembahasan 1. Siklus 1

Fokus perbaikan dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar

siswa melalui model pembelajaran inkuiri. Kelebihan dari model ini adalah dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, siswa lebih senang dan tertarik dalam kegiatan

belajar mengajar, mampu memperdalam pemahaman siswa tentang pelajaran,

meningkatkan rasa ingin tahu siswa, melatih kepemimpinan siswa dalam

mengajukan pendapat, menimbulkan rasa percaya diri siswa, meningkatkan

kerjasama antar individu dalam kelompok.

Hasil belajar yang diperoleh pada siklus 1 masih belum optimal,

masih ada beberapa kekurangan dalm penelitian tindakan kelas siklus 1 ini

antaranya adalah dalam proses pembelajaran guru masih cenderung mendominasi

berjalannya pelajaran, selain itu guru juga kurang memberi motivasi kepada siswa

supaya siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, dalam proses pembelajaran

guru kurang memotivasi agar siswa dapat belajar kelompok dengan percaya diri,

masih perlunya pergantian kelompok agar siswa tidak jenuh dengan anggota

kelompoknya, kurang intensif dalam dalam membimbing pada masing-masing

kelompok pada saat kegiatan diskusi kelompok berlangsung, belum ada

pemberian kesimpulan pada akhir pembelajaran, siswa belum diajak untuk

membuat rangkuman-rangkuman tentang hal-hal yang dianggap penting, dalam

memenejemen waktu pembelajaran perlu ditingkatkan sehingga dalam proses

pembalajaran dapat berlangsung efektif dan efisie. Semua siswa harus berperan

dan beraktifitas positif dalam pembelajaran sehingga siswa memperolrh manfaat

pembelajaran melalui model pembelajaran inkuiri.

2. Siklus 2

Pada siklus 2 penelitian perbaikan hasil belajar siswa difokuskan pada

kekurangan yang ada pada siklus 1. Penggunaan model pembelajaran inkuiri pada

siklus 2, selama proses pembelajaran berlangsung, siswa tampak lebih aktif dan

(26)

dan mendominasi jalannya proses pembelajaran, pemberian motivasi kepada

siswa mampu membengkitkan terjadinya interaksi yang positif, siswa lebih

percaya diri saat mempresentasikan hasil diskusinya dengan kelompokny.

Penyampaian kesimpulan pembelajaran di akhir proses pembelajaran, membuar

rangkuman pada akhir proses pembelajaran. Memenejemen waktu dengan baik

membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan tabel prasiklus, siklus 1, dan siklus 2 maka dapat

disimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran inkuiri dapat

menghasilkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas 4 SD Negeri

Payungan 01 Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang semester 2 tahun

pelajaran 2013/2014. Perbandingan ketuntasan klasikal dari kondisi pra siklus,

siklus 1, dan siklus 2 yaitu 30,4% : 65,21% : 100%.

Dari uraian penelitian yang telah disajikan, maka penggunaan model

pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

IPA siswa kelas 4 SD Negeri Payungan01 kecamatan Kaliwungu kabupaten

Semarang semester II tahun pelajaran 2013/2014 sejalan dengan penelitian yang

berjudul “ Upaya peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran inkuiri dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri

Payungan 01 kecamatan Kaliwungu kabupaten Semarang semester II tahun

pelajaran 2013/2014”. Menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran

inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar IPA tentang (gaya)

Gambar

Tabel 4.1
Gambar 4.1 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Pertemuan 1
Tabel 4.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alexandrite adalah salah satu yang paling langka dari semua batu permata berwarna.. dan terkenal untuk perubahan warna dari hijau menjadi merah di siang hari

Global Positioning System atau yang biasa disingkat dengan GPS adalah alat navigasi elektronik yang menerima informasi dari 4 - 12 satelit sehingga GPS bisa memperhitungkan posisi

Dalam Undang-Undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal

Gender adalah sifat yang melekat baik pada kaum laki-laki maupun perempuan yang di kontruksikan baik secara social maupun cultural. Misalnya perempuan dikenal lemah lembut,

Local Regulation on The Protection and Empowerment of The Farmer must started from real problem which generally occur in a region with basis on it’s enactment upon

Kebijakan pelayanan kesehatan menjadi salah satu komponen yang utama (Pujowati, 2012). Peningkatan pelayanan kesehatan yang baik seharusnya tidak berhenti sampai pada

Seed Vigor Testing Handbook.. Association of Seed Analysts,

Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan antara komunikasi efektif dengan perilaku caring perawat terhadap pasien di ruang Asoka RSUD Jombang.. Sebagai