• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.1.2. Teori Pembelajaran IPA SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa SD Ditinjau dari Metode Mind Mapping dan Model Concept Sentence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "2.1.2. Teori Pembelajaran IPA SD - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Hasil Belajar IPA Siswa SD Ditinjau dari Metode Mind Mapping dan Model Concept Sentence"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

7

Definisi tentang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah banyak dikemukakan, antara lain menurut Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati (2014:22), Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual, baik berupa kenyataan atau kejadian dan hubungan sebab akibatnya. Pengertian lain tentang IPA juga dikemukakan oleh Das Salirawati (2008:21). Menurut Das Salirawati, IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun dengan cara khas/khusus, yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengait antara cara satu dengan cara lainnya.

Berdasarkan dua pendapat tersebut, bisa dikatakan bahwa IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara khusus, yang di dalamnya mempelajari tentang fenomena alam yang faktual.

2.1.2. Teori Pembelajaran IPA SD

(2)

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA adalah suatu proses interaksi antara komponen-komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah tentang IPA.

2.1.3. Metode Pembelajaran

Komalasari (2010:57) mengatakan bahwa metode pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowati (2013: 144) juga menutarakan pendapat mereka tentang metode pembelajaran. Mereka mengatakan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditentukan.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan secara khas oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

2.1.4. Model Pembelajaran

Kurniasih dan Sani (2015:18) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan sebuah prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pendapat tentang model pembelajaran juga disampaikan oleh Agus Suprijono (2009: 45). Beliau mengatakan bahwa model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar, dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran dapat diartikan pula sebagai pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi, dan member petunjuk kepada guru di kelas.

(3)

pembelajaran yang seperti itu akan memberikan pengaruh yang besar dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang baik akan membantu untuk mencapai tujuan belajar dan memberikan suasana kelas yang kondusif, serta memotivasi siswa dalam belajar di kelas.

2.1.5. Metode Pembelajaran Mind Mapping

Menurut Mifthul Huda (2013: 307), strategi pembelajaran mind mapping dikembangkan sebagai metode efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta. Ketika membuat mind mapping, seseorang biasanya memulainya dengan menulis gagasan utama di tengah halaman dan dari situlah ia bisa membentangkannya ke seluruh arah untuk menciptakan diagram yang terdiri dari kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-fakta dan gambar-gambar. Buzan (2006) juga mengatakan bahwa Mind Mapping merupakan cara mencatat yang kreatif, efektif dan akan memetakan pikiran kita ke dalam bentuk gambar, garis dan tulisan.

Bedasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa mind mapping adalah suatu metode dengan teknik mencatat untuk mengembangkan gagasan-gagasan melalui rangkaian peta-peta yag berisikan kata kunci, fakta, frasa, konsep dan gambar-gambar.

2.1.6. Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping

(4)

Salah satu metode pembelajaran yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran adalah metode pembelajaran Mind Mapping.

Menurut Miftahul Huda (2013:307), ada beberapa langkah persiapan yang harus dilakukan untuk melakukan Mind Mapping, antara lain:

1. Mencatat hasil ceramah dan menyimak poin-poin atau kata kuci dari ceramah tersebut.

2. Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi diantara berbagai poin/gagasan/kata kunci/terkait dengan materi pelajaran.

3. Mem-brainstroming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang topic tersebut.

4. Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan memvisualisasikan semua aspek dari topic yang dibahas.

5. Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada satu lembar saja.

6. Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatifitas atas permasalahan-permasalahan yang terkait dengan topic bahasan.

7. Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.

Sementara itu, ada tahap-tahap penting yang harus dimulai untuk memulai Mind Mapping, (Miftahul Huda, 2013:308) antara lain sebagai berikut:

1. Letakkan gagasan/tema/poin utama di tengah-tengah halaman kertas. 2. Gunakan garis, tanda panah, cabang-cabang dan warna yang berbeda

untuk menunjukkan hubungan antara tema utama dan gagasan-gagasan pendukung lain.

3. Mind Mapping harus dibuat dengan cepat tanpa ada jeda dan editing yang menyita waktu.

4. Pilihlah warna-warna yang berbeda untuk mensimbolisasi sesuatu yang berberda pula.

5. Berikan beberapa ruang kosong dalam kertas.

Kelebihan Metode Mind Mapping

 Dapat melibatkan aktivitas siswa dalam proses berfikir tidak hanya mendengar, mencatat saja.

 Menumbuhkan kreatifitas siswa.  Mempertajam pengingatan pada siswa.

Kekurangan Model Miind Maping

(5)

2.1.7. Model Pembelajaran Concept Sentence

a. Pengertian Model Pembelajaran Concept Sentence

Concept Sentence merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-kartu yang berisikan beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci-kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraph-paragraf. Model ini dilakukan dengan mengelompokkan siswa secara heterogen dan meminta mereka untuk membuat kalimat dengan minimal 4 kata kunci sesuai dengan materi yang disampaikan (Miftahul Huda, 2013:315). Pengertian tentang model pembelajaran Concept Sentence juga disampaikan oleh Agus Suprijono (2009: 132). Beliau menyatakan bahwa concept sentence merupakan model pembelajran yang diawali dengan penyampaian kompetensi yang diberikan oleh guru, setelah itu siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian disajikan beberapa kata kunci yang akan disusun ke dalam beberapa kalimat di mana hasilnya nanti akan didiskusikan secara bersamaan dan dibuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa concept sentence merupakan model pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-kartu yang berisikan beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci-kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf. Hasil diskusi yang didapatkan akan dibahas secara bersamaan dan dibuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

Miftahul Huda (2013) mengatakan bahwa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Concept Sentence terdapat beberapa langkah, antara lain:

 Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.

 Guru menyajikan materi terkait dengan pembelajaran secukupnya.  Guru membentuk siswa dalam beberapa kelompok.

 Guru menyajikan beberapa kata kunci sesuai dengan materi yang disajikan.

 Setiap kelompok diminta untuk membuat beberapa kalimat dengan menggunakan minimal 4 kata kunci setiap kalimat.

 Hasil diskusi kelompok didiskusikan kembali secara pleno yang dipandu oleh guru.

(6)

b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Concept Sentence

Menurut Miftahul Huda (2013:317) Concept Sentence memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yaitu:

Kelebihan Concept Sentence

 Meningkatkan semangat belajar siswa.

 Membantu terciptanya suasana belajar yang kondusif.  Memunculkan kegembiraan dalam belajar.

 Mendorong dan mengembangkan proses berfikir kreatif.

 Mendorong siswa untuk memandang sesuatu dalam pendangan yang berbeda.

 Memunculkan kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik.  Memperkuat kesadaran diri.

 Lebih memahami kata kunci dari materi pokok pelajaran.  Siswa yang lebih pandai mengajari siswa yang kurang pandai.

Kekurangan Concept Sentence

 Hanya untuk mata pelajaran tertentu.

 Kecenderungan siswa-siswa yang pasif untuk mengambil jawaban dari teman.

2.1.8. Hasil Belajar

Agus Suprijono (2009: 7) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif. Pendapat lainnya dikemukanan Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd (2007:213). Beliau mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya.

(7)

2.2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

Penelitian yang dilakukan Daniel Hendra Purwoko (2012) dengan judul, “Pengaruh Penggunaan Metode Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin pada Siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Ambarawa Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.” Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata yang dimiliki kelas kontrol lebih rendah dari pada kelas eksperimen. Kelas control mempunyai rata-rata 74,269 dan rata-rata kelas eksperimen adalah 82,87. Nilai signifikan yang diperoleh dari penghitungan anova 2 jalan adalah 0,000 dengan tingkat kesalahan 5%. Hal tersebut menunjukkan menunjukkan bahwa metode Mind Mapping berpengaruh terhadap hasil belajar. Penghitungan dalam pembedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap metode yang digunakan. Peneliti menggunakan perbandingan dari hasil pretest dan posttest, kemudian dicari selisih antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil perhitungan terdapat selisih 10,449, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa metode Mind Mapping lebih berpengaruh terhadap siswa dengan jenis kelamin laki-laki. Pembelajaran mind mapping disajikan dalam bentuk catatan, diskusi, tanya jawab dan soal evaluasi.

(8)

menggunakan Independent Sampel T-test. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dan jenis penelitian yang digunakan Quasi Experimental (Eksperimen Semu). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas eksperimen 83,41 dan nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrol 84,13. Selisih rata-rata hanya 0,72, sehingga tidak ada perbedaan yang cukup signifikan. Hasil uji hipotesis yang diperoleh menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,749 > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki.

(9)

72,73% atau 24 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 93,94% atau 31 siswa. Simpulan penelitian ini adalah model Concept Sentence dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada siswa kelas IV SD N 01 Bolon Colomadu Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014.

State of The Art

Posisi penelitian ini dan perbedaannya dengan penelitian yang sudah ada dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 2.1

Tabel 2.1

Posisi Penelitian dan Perbedaan dengan Penelitian yang Sudah Ada

Peneliti Tahun Responden / Partsipan

Variabel Model Analisis yang berada di bawah KKM.

(10)

Natriani control group.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa

(11)
(12)
(13)

2.3. Kerangka Pikir 2. Mencatat hasil

dengan cara mind mapping. 6. Tes individu

1. Penjelasan materi di dalam kelas. 2. Membentuk

kelompok. 3. Menyajikan kata

kunci susuai materi. 4. Kelompok

membuat kalimat dengan kata kunci 5. Diskusikan secara

pleno. 6. Membuat

kesimpulan. 7. Tes individu

(14)

Mind Mapping adalah model pembelajaran yang digunakan dengan cara

menuliskan kata kunci, menggunakan garis lengkung, simbol serta warna yang bisa digunakan untuk membuat siswa lebih tertarik dalam mencatat agar mampu untuk menghafal dan memahami materi dengan efektif. Sementara itu, Concept Sentence merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan

kartu-kartu yang berisikan beberapa kata kunci kepada siswa, kemudian kata kunci-kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi paragraph-paragraf. Kedua model menggunakan kata kunci sebagai komponen utama dalam pembelajaran, namun keduanya memiliki perbedaan dalam menggunakan kata kunci tersebut. Mind Mapping menggunakan kata kunci sebagai komponen utama yang disusun dengan menggunakan garis-garis dan warna untuk membuatnya menjadi lebih menarik. Sedangkan Concept Sentence menggunakan kata kunci sebagai acuan yang akan dikembangkan menjadi kalimat dan paragraf.

2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, kajian pustaka, dan kerangka penlitian, maka dapat dirumuskan hipotesis:

𝐇𝐚 : U1 > U2

Gambar

Tabel 2.1
gambar berseri
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Kerapatan photoresist meningkat dengan semakin banyaknya komposisi toluena dan viskositas cairan photoresist berkurang dengan meningkatnya komposisi toluena.. Kata kunci:

Based on previous results that dietary algae meal can improve the physiological condition of fish, the effects of dietary Ascophy llum meal supplementation (0,

[r]

dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.  Peningkatan kesadaran >>Strategi

[r]

Salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah Orde Baru adalah mengembalikan Indonesia menjadi anggota PBB kembali pada bulan November 1967 dan atas bantuan

[r]

[r]