• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algorithm Base64 Pada Sistem Konsultasi Online: studi kasus : Jemaat GPM Bethel Ambon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Algorithm Base64 Pada Sistem Konsultasi Online: studi kasus : Jemaat GPM Bethel Ambon"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

Penerapan

Algorithm Base64

Pada Sistem Konsultasi

Online

(Studi Kasus: Jemaat GPM Bethel Ambon)

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Femri Tuwanakotta (672009210) Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

2

Penerapan

Algorithm Base64

Pada Sistem Konsultasi

Online

(Studi Kasus: Jemaat GPM Bethel Ambon)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Femri Tuwanakotta (672009210) Suprihadi, S.Si., M.Kom.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)

5

(6)
(7)
(8)

8

Penerapan

Algorithm Base64

Pada Sistem Konsultasi

Online

(Studi Kasus : Jemaat GPM Bethel Ambon)

1)

Femri Tuwanakotta, 2)Suprihadi

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail : 1)672009210@student.uksw.edu, 2) suprihadi@staff.uksw.edu

Abstract

Bethel GPM in Ambon strives to improve its guidance to its congregation through mentoring activities. One of the forms of mentoring done by the church is counseling for the congregation. Counseling is usually conducted for its members in the form of direct meetings with the preacher, or occasionally through texting or phone conversations. According to a preacher at Bethel GPM in Ambon, texting and phone conversations are not too effective or efficient, because there are character limitations or writing boundaries and the cost is rather expensive if one uses a cellular phone to make calls. In addition to that, the church also realizes that if counseling uses a social media application, then it is not appropriate with the church’s doctrines and regulations to protect the material or counseling data of church members. Therefore, an online consultation system needs to be arranged for the congregation and preacher at Bethel GPM in Ambon. The consultation data in the system first needs to be protected by using a base64 cryptography algorithm, because it is private data that should be protected by the church, so that no unauthorized parties can view its content. The planning and development of a system using a prototype method and PHP programming language and MySql data basis needs to be done, while the consultation data can be protected using a base64 cryptography algorithm.

Keywords: Consultation System, Base64 Algorithm

Abstrak

GPM Bethel Ambon memiliki upaya peningkatan pembinaan kepada jemaat melalui kegiatan pendampingan. Salah satu bentuk pendampingan yang diselenggarakan oleh pihak gereja adalah konseling bagi jemaat Konseling biasanya dilakukan warga dalam bentuk tatap muka langsung dengan pendeta, atau terkadang via sms bahkan bertelpon. Menurut salah seorang pendeta GPM Bethel Ambon, penggunaan sms dan telpon dianggap kurang efektif dan efisien karena adanya batasan karakter atau tulisan dalam sms dan biaya yang cukup mahal jika menggunakan fasilitas telepon mobile. Selain hal itu, pihak gereja juga

1

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2

(9)

9

menyadari bahwa konseling jika menggunakan aplikasi media sosial yang ada, data-data konseling berada pada pihak umum atau dapat diketahui oleh pihak lain, sehingga tidak sesuai dengan kaidah dan aturan gereja yang berlaku, yaitu untuk melindungi materi atau data konseling seorang warga gereja. Oleh karena diperlukan perancangan sistem konsultasi online bagi warga dan pendeta di GPM Bethel Ambon. Data-data konsultasi pada sistem dirahasiakan terlebih dahulu menggunakan algoritma kriptografi base64, karena merupakan data bersifat privasi dan dijaga oleh pihak gereja supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berwenang. Perancangan dan pengembangan sistem menggunakan metode prototype serta menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql, sedangkan untuk merahasiakan data konsultasi men ggunakan algoritma kriptografi base64.

(10)

10

1. Pendahuluan

Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan yang penting bagi kehidupan manusia, yaitu sebagai sarana komunikasi dan pertukaran informasi yang cepat dan efisien, tidak terbatas oleh waktu dan tempat. Keadaan ini memberikan dampak kepada pola komunikasi didalam masyarakat, dimana tempat dan waktu sudah tidak membatasi lagi dalam berkomunikasi. Hal ini terbukti dengan adanya aplikasi-aplikasi media sosial yang digemari oleh masyarakat modern saat ini.

Perkembangan teknologi informasi tersebut telah disadari oleh Gereja Protestan Maluku (GPM) Bethel Ambon. Sejak berdirinya tahun 1904, GPM Bethel Ambon telah memiliki warga atau jemaat sejumlah 6.454 jiwa. Teknologi informasi telah dipergunakan GPM Bethel Ambon, antara lain web blog untuk sarana pusat informasi, dan pembinaan kepada warga jemaatnya, tetapi sarana teknologi informasi tersebut masih kurang dari harapan para penatua atau majelis gereja GPM Bethel.

Pada saat ini, program utama GPM Bethel Ambon adalah upaya peningkatan pembinaan kepada jemaat melalui kegiatan pendampingan. Salah satu bentuk pendampingan yang diselenggarakan oleh pihak gereja adalah konseling bagi jemaat. Konseling biasanya dilakukan warga dalam bentuk tatap muka langsung dengan pendeta, atau terkadang via sms bahkan bertelpon. Menurut salah seorang pendeta GPM Bethel Ambon, penggunaan sms dan telpon dianggap kurang efektif dan efisien karena adanya batasan karakter atau tulisan dalam sms dan biaya yang cukup mahal jika menggunakan fasilitas telepon mobile. Selain hal itu, pihak gereja juga menyadari bahwa konseling jika menggunakan aplikasi media sosial yang ada, data-data konseling berada pada pihak umum atau dapat diketahui oleh pihak lain, sehingga tidak sesuai dengan kaidah dan aturan gereja yang berlaku, yaitu untuk melindungi materi atau data konseling seorang warga gereja.

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah pertama Bagaimana merancang sistem konsultasi online pada Gereja GPM Bethel Ambon. Kedua, bagaimana menerapkan algoritma kriptografi base64 untuk mengamankan data konsultasi dan Ketiga, bagaimana mengimplementasikan sistem konsultasi online menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql? Sedangkan manfaat yang dicapai dari penelitian ini bagi Gereja GPM Bethel Ambon adalah adanya pengembangan pola pembinaan umat, memperlancar proses dalam pelayanan, dan mempermudah jaringan informasi. Bagi akademik, yaitu kesatu, dapat digunakan sebagai contoh pembelajaran bagaimana merancang dan menerapkan algoritma kriptografi base64 pada data sistem konsultasi online dan kedua, dapat digunakan sebagai pembelajaran membuat aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql.

(11)

11

gereja supaya tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berwenang. Untuk dapat mewujudkan sistem konsultasi online yang memiliki fasilitas pengamanan data konsultasi pada basis data yang digunakan, maka sistem diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql, sedangkan untuk merahasiakan data konsultasi menggunakan algoritma kriptografi base64.

2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu yang menjadi acuan penelitian yang di lakukan, berjudul Sistem Konsultasi Online Agribisnis Cabai (Capsicum Annuum.L) Berbasis Mobile [1]. Ide dasar penelitian ini adalah merancang dan membuat sebuah aplikasi berbasis mobile yang diperuntukkan khusus bagi para petani cabai, dimana para petani nantinya dapat mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dalam mengelola, memasarkan, dan mengembangkan hasil pertaniannya, sehingga telepon celuller tersebut dapat dijadikan sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai alat konsultasi berbasis pengetahuan. Perbedaan utama dengan penelitian ini adalah pada obyek penelitian yaitu agribisnis cabai dan teknologi yang digunakan adalah mobile. Pada penelitian terdahulu yang kedua yang berjudul Perancangan Sistem Konsultasi Akademik Online Teknik Elektro Universitas Diponegoro [2]. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi web untuk mendukung proses belajar mengajar atau komunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Sistem ini dapat menangani proses konsultasi antara dosen dengan mahasiswa dalam bidang akademik, seperti pemahaman materi perkuliahan. Sistem yang akan dibangun menggunakan Active Server Pages (ASP), dan Microsoft Access sebagai basis data. Perbedaan dengan penelitian ini adalah sistem konsultasi yang dibangun untuk konsultasi akademik, dan aplikasi dibangun menggunakan bahasa pemrograman ASP, sedangkan penelitian ini menggunakan bahasa pemrograman PHP. Manfaat dari kedua penelitian sebelumnya bagi penelitian ini adalah dapat memberikan pandangan terhadap proses dan cara kerja sistem konsultasi online yang menjadi materi utama penelitian ini. Sistem konsultasi online harus dapat melakukan komunikasi dua arah dalam suatu tujuan dan tema konsultasi yang ditentukan.

(12)

12

berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks dan data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu [7].

Keamanan komputer meliputi enam aspek [8] diantaranya adalah

confidentiality yaitu menjamin bahwa data-data tersebut hanya dapat diakses oleh

pihak-pihak tertentu. Authentication, yaitu baik pada saat mengirim atau menerima informasi, kedua belah pihak perlu mengetahui bahwa pengirim dari pesan tersebut adalah orang yang sebenarnya. Integrity, yaitu menjamin setiap pesan pasti sampai kepada pihak yang dituju dengan data asli. Nonrepudition, yaitu mencegah pengirim ataupun penerima mengingkari bahwa pesan itu adalah kiriman dari / untuk mereka.

Acces Control, yaitu membatasi sumber-sumber data hanya kepada orang-orang

tertentu. Availability, yaitu semua pesan dapat dibuka setiap saat yang diinginkan.

Secrecy, yaitu perlindungan terhadap kerahasiaan data informasi. Cryptography

adalah salah satu teknik yang digunakan untuk meningkatkan aspek keamanan suatu informasi. Cryptography merupakan kajian ilmu dan seni untuk menjaga suatu pesan atau data informasi agar data tersebut aman. Cryptography mendukung kebutuhan dari lima aspek keamanan informasi, yaitu Confidentiality, Authentication, Integrity,

Nonrepudation, dan Secrecy.

(13)

13

Gambar 1 Proses Enkripsi dan Dekripsi[9]

Base64 merupakan metode sistem untuk mewakili data byte sebagai karakter ASCII, Base64 meyediakan 6-bit encoding 8-bit ASCII karakter. Skema pengkodean Base64 biasanya digunakan ketika adanya kebutuhan untuk mengkodekan data biner yang perlu disimpan dan ditransfer melalui media yang dirancang untuk menangani data tekstual. Langkah-langkah perhitungan algoritma Base64 dimulai dengan mengubah huruf yang akan dienkripsi kedalam kode ASCII yang selanjutnya dirubah ke dalam bentuk biner. Selanjutnya, blok kode biner akan dibagi kedalam 6 bit per blok dalam 4 blok, apabila terdapat angka biner yang tidak berjumlah 6 bit maka akan ditambahkan biner 0 sehingga setiap blok memiliki 6 bit. Blok-blok yang telah diubah kedalam 6 bit per blok akan dikembalikan ke dalam bentuk desimal, dan berdasarkan angka desimal tersebut akan dikembalikan ke dalam bentuk karakter sebagai chiper text [10]

(14)

14

membedakan antara logika dan tampilan, sehingga program dapat lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang membuat kode programnya, (5) dokumentasi, salah satu hal yang dapat dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak, dapat dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini, pada CodeIgniter terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang ada dalam CodeIgniter, dan (6) pustaka yang lengkap, CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.

Konsultasi adalah pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (misal: nasihat, saran) yang sebaik-baiknya [2]. Dalam gereja pada umumnya konsultasi umat terhadap pendeta dikenal dengan istilah pendampingan atau konseling. Konseling merupakan tindak lanjut, runcingan, perpanjangan dari pendampingan. Dalam arti tertentu konseling dapat disebut sebagai sebuah bentuk spesialisasi dari pendampingan [12]. Orang dapat melakukan pendampingan tanpa konseling. Sebaliknya orang tidak dapat melakukan konseling tanpa pendampingan. Konseling lebih profesional, formal, terstruktur, memiliki kontrak hubungan yang jelas, tahap-tahap yang jelas, kerangka waktu yang jelas, tujuan yang jelas, menjalankan fungsi yang jelas, catatan status konseling yang jelas, dilakukan oleh orang yang dididik, dilatih, dipersiapkan secara profesional untuk melakukan intervensi psikologis, dengan menggunakan metode, pendekatan, dan teknik psikologis untuk menolong konseli memecahkan masalah psikososialnya sehingga berubah, berfungsi maksimal, dan bertumbuh secara utuh dan penuh [12].

3. Metode Perancangan Sistem

(15)

15

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik pengumpulan data atau informasi tertentu mengenai kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Pada metode prototype ini, pengembang dan pihak gereja GPM Bethel Ambon, yaitu administrator, penatua, pendeta, dan sekaligus jemaat gereja, dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem konsultasi online. Secara lengkap, alur model prototype dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Prototype Model[14]

Gambar 2 merupakan gambaran tahapan umum dari prototype model. Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap prototype model. Pada tahapan pertama, yaitu listen to customer atau information gathering tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan beberapa perwakilan dari GPM Bethel Ambon, antara lain seorang sekretaris gereja, 2 (dua) Penatua, seorang Pendeta, dan 6 (enam) orang jemaat. Pada tahap wawancara dengan sekretaris gereja, diperoleh informasi yaitu data gereja, yaitu sejarah dan profil gereja. Pada tahap wawancara dengan pendeta, diperoleh informasi yaitu kebutuhan tentang aplikasi teknologi informasi yang dapat melakukan chatting sebagai alat pendukung konseling jemaat dengan pendeta dan mengamankan data konseling atau konsultasi supaya tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berkepentingan. Hal senada dengan pendeta juga disampaikan oleh penatua gereja. Sedangkan hasil wawancara dengan beberapa jemaat diperoleh informasi, yaitu bahwa aplikasi sangat dibutuhkan khususnya jika ingin berkonsultasi dengan salah seorang pendeta GPM Bethel Ambon yang sedang bertugas di luar daerah Ambon atau Maluku, dimana selama ini proses konseling atau konsultasi dianggap sangat mahal karena biaya telpon.

Tahapan selanjutnya dalam metode prototype yaitu build/revise mock-up atau membangun aplikasi secara cepat. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama.

(16)

16

dibangun. Pengujian yang lain adalah proses registrasi sistem konsultasi yang dilakukan oleh warga atau actor Guest sebelum terdaftar pada sistem konsultasi, dan divalidasi oleh actor Admin Gereja, dalam hal ini seorang sekretaris gereja. Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara sebagai uji responden pada penelitian ini. Jika evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Proses pengamanan data pada aplikasi konsultasi online menggunakan algoritma base64, memiliki 2 (dua) proses utama, yaitu proses enkripsi dan dekripsi. Untuk lebih jelas proses enkripsi dan dekripsi tersebut, dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram Alir Proses Enkripsi dan Dekripsi

Gambar 3 menjelaskan bahwa proses enkripsi dan dekripsi pada aplikasi sistem konsultasi online terjadi pada setiap transaksi konsultasi, yaitu kirim pesan dan menampilkan atau baca pesan di tampilan konsultasi yang dilakukan oleh actor Jemaat maupun actor Pendeta. Pada saat pesan konsultasi dikirim oleh kedua actor, maka pesan atau data konsultasi tersebut dienkripsi dengan base64, lalu dikirim ke server dan disimpan ke dalam basis data. Setiap membaca pesan konsultasi, diawali dengan mendekripsi data konsultasi dari basis data, kemudian hasilnya ditampilkan pada view jemaat maupun view pendeta.

Aplikasi web pada sistem konsultasi online ini dirancang menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai pemodelan sistem. UML menyediakan beberapa diagram dalam proses perancangan sistem. Dalam sistem yang akan dibuat, digunakan beberapa diagram, yaitu: use case diagram, activity diagram,sequence diagram dan class diagram.

(17)

17

apa yang sedang dilakukan oleh seorang actor. Relasi menggambarkan hubungan antara actor dan use case.

Gambar 4 merupakan use case diagram aplikasi sistem konsultasi online gereja GPM Bethel Ambon, dimana terdapat 4 (empat) actor yaitu Guest, Admin Gereja, Jemaat dan Pendeta. Guest adalah actor bagi publik sebelum menjadi anggota atau warga pada sistem. Untuk menjadi anggota, actor Guest harus melakukan proses registrasi, dan registrasi tersebut diterima oleh actor Admin Gereja. Actor Admin Gereja, adalah actor yang telah ditentukan oleh developer aplikasi untuk melakukan kelola anggota sistem, yaitu actor jemaat dan kelola actor pendeta.

Actor Jemaat dan actor Pendeta memiliki hak akses untuk login. Fasilitas login dipergunakan agar aplikasi hanya dapat dipergunakan oleh warga GPM Bethel. Setelah login berhasil, maka kedua actor dapat melakukan kirim dan baca pesan sebagai fasilitas dalam sistem konsultasi. Setiap pesan yang dikirim harus melalui proses enkripsi, begitu juga proses membaca pesan, data yang tersimpan di dalam basis data juga melalui proses dekripsi. Tujuan utama proses enkripsi algoritma base64 pada sistem yaitu dapat mengamankan data-data konsultasi, khususnya merahasiakan data yang melalui jaringan internet, maupun yang tersimpan di dalam basis data.

Daftar Pendeta

Terima Reg Jem aat Hapus Tambah Pendeta

Admin Gereja

Gambar 4Use Case Diagram Sistem Konsultasi Online

(18)

18

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Pada sistem keamanan data terkompresi hanya mempunyai 2 (dua) activity diagram, yaitu activity diagram jemaat dan activity diagram pendeta.

Mulai

Gambar 5 Activity Diagram Jemaat

(19)

19

Gambar 6 Activity Diagram Pendeta

Gambar 6 menunjukkan activity diagram Pendeta pada aplikasi, dimana terlihat bahwa actor Pendeta juga harus melakukan login sebelum menerima konsultasi dari actor Jemaat. Jika login berhasil, maka actor Pendeta dapat masuk ke dalam Beranda Pendeta, yang menampilkan daftar pesan dari actor Jemaat secara langsung. Aktivitas selanjutnya adalah pilih pesan dari Jemaat, kemudian muncul tampilan form pengisian pesan dan daftar riwayat pesan. Pada desain aplikasi activity diagram Pendeta juga memiliki fasilitas proses enkripsi base64 pada saat pesan dikirim, lalu pesan dalam bentuk CipherText akan disimpan di dalam basis data. Proses dekripsi base64 juga dilakukan pada saat proses membaca pesan yang diambil dan basis data, sehingga data-data konsultasi akan aman tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak untuk membaca data tersebut, sama seperti pada activity diagram Jemaat.

(20)

20

Gambar 7 Sequence Diagram Proses Konsultasi

Gambar 7 merupakan sequencediagram untuk proses konsultasi dari aktor jemaat kepada aktor pendeta. Tahap awal proses konsultasi dari halaman view jemaat, jemaat dapat memasukkan pesan. Pada saat button send dipilih, maka pesan dikenakan proses enkripsi base64 pada view_jemaat, yang kemudian hasilnya berupa CipherText dikirim ke class control jemaat yang dapat memanggil class model konsultasi untuk dapat menjalankan perintah menyimpan kedalam tabel_konsultasi. Untuk dapat dibaca atau tampil pada halaman view jemaat, pesan yang tersimpan akan dibaca oleh class model konsultasi, kemudian dikembalikan ke class control jemaat untuk ditampilkan pada view jemaat.

Class diagram menggambarkan interaksi antar class serta atribut-atribut yang melekat pada class tersebut. Gambar 8 merupakan class diagram sistem konsultasi online yang dikembangkan.

(21)

21

Pada sistem konsultasi online terdapat 5 (lima) class yang saling berhubungan. Class control_depan memiliki hubungan one to many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class control_depan dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class mod_login. Selain itu class control_depan juga memiliki hubungan dengan model konsultasi. Class jemaat juga memiliki hubungan one to many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class jemaat dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class mod_login. Selain itu, class jemaat juga memiliki hubungan one to many dengan model konsultasi, sehingga memungkinkan class jemaat mengakses model konsultasi berulang kali. Relasi class terakhir merupakan class pendeta juga memiliki hubungan one to many dengan class mod_login, sehingga memungkinkan class pendeta dapat mengakses berulangkali setiap operasi dalam class mod_login. Selain itu, class pendeta juga memiliki hubungan one to many dengan model konsultasi, sehingga memungkinkan class pendeta mengakses model konsultasi secara berulang kali.

4. Hasil dan Pembahasan

Aplikasi sistem konsultasi online berbasis web diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySql. Pada bahasa pemrograman PHP, class Nibbler dipergunakan untuk melakukan algoritma kriptografi base64.

Pada penelitian ini, metode pengembangan sistem yang dipergunakan adalah metode prototype. Oleh karena itu, maka dalam proses implementasi aplikasi menghasilkan 3 (tiga) prototipe, yang berdasarkan hasil pengujian merupakan prototype sistem konsultasi online yang sudah sesuai dengan kebutuhan pada gereja GPM Bethel Ambon. Untuk lebih memperjelas proses pengembangan sistem dapat dilihat dalam Tabel 1.

Tabel 1 Dokumentasi Prototipe

Prototipe I

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan

(22)

22

Fasilitas update profile

member (Jemaat dan Pendeta)

Belum ada. Request

Prototipe II

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan

1 Registrasi Proses registrasi warga Data registrasi masuk kedalam verifikasi

Fasilitas update profile

member (Jemaat dan Pendeta)

Belum ada. Request

Prototipe III

No Spesifikasi Deskripsi Testing dan Validasi Keterangan

(23)

23

Fasilitas update profile

member (Jemaat dan Pendeta)

Dapat dilakukan. OK

Aplikasi sistem konsultasi online merupakan aplikasi yang dipergunakan oleh admin gereja, jemaat dan pendeta dalam upaya gereja GPM Bethel Ambon meningkatkan pelayanan dalam pendampingan kepada warga atau jemaat melalui kegiatan konsultasi, sebagai bagian dari konseling jemaat kepada pendeta. Penggunaan sistem konsultasi online ini bagi warga atau jemaat dewasa yang telah mendaftar pada aplikasi dan telah diterima oleh admin gereja. Aktor Pendeta juga telah didaftar oleh admin gereja untuk dapat mempergunakan sistem konsultasi online ini.

Oleh karena hal tersebut, maka sistem konsultasi online diberi layanan login seperti terlihat pada Gambar 9. Proses yang terjadi pada fasilitas login dapat dilihat pada Kode Program 1.

Gambar 9Form Login

(24)

24

Penjelasan Kode Program 1, yaitu perintah pada baris ke-1 adalah perintah untuk membuat objek bernama base64 dari class nibbler. Perintah pada baris ke-2 sampai dengan pada baris ke-6 merupakan atribut dari objek baris 1. Perintah pada baris ke-7 mengenkrip username sebelum dikirim, perintah pada baris ke-8 mengenkrip password sebelum dikirim.

Proses konsultasi actor Jemaat kepada actor Pendeta diawali dengan menampilkan daftar pendeta dalam Beranda Jemaat pada sistem konsultasi online seperti terlihat pada Gambar 10. Gambar 10 menjelaskan bahwa actor Jemaat dapat mengetahui status online dari daftar Pendeta yang tersedia. Icon pendeta dapat dipilih oleh Jemaat untuk memulai pengiriman pesan sebagai sarana konsultasi kepada Pendeta yang diinginkan. Untuk dapat menampilkan daftar Pendeta pada Beranda Jemaat dapat dilihat implementasinya pada Kode Program 2.

Gambar 10 Tampilan Daftar Pendeta

Kode Program 2 Perintah Untuk Menampilkan Daftar Pendeta 1. <?php foreach($pendeta as $value){?>

2. <li class="col-1-4"><div class="wrap-col">

3. <img src="<?php echo base_url() . "images/foto/" .$value->foto?>" alt="">

4. <h4><?php echo strtoupper($value->nama);?></h4> 5. <?php echo $value->deskripsi?><br/>

6. <a href="<?php echo base_url() . "jemaat/konsultasi"?>" class="btn">Mulai Konsultasi</a>

7. <?php }?>

1. Base64 = new Nibbler({ 2. dataBits: 8,

3. codeBits: 5,

4. keyString: 'ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ234567', 5. pad: ''

6. });

(25)

25

Pada Kode Program 2 dapat dijelaskan bahwa baris ke-1 melakukan looping setiap data pendeta. Perintah pada baris ke-2 sampai perintah pada baris ke-3 yaitu menampilkan foto pendeta. Perintah pada baris ke-4, menampilkan nama pendeta dengan menyetak ke huruf kapital. Perintah pada baris ke-5 menampilkan deskripsi. Perintah pada baris ke-6 merupakan tombol untuk memulai konsultasi.

Setelah actor Jemaat memilih Pendeta, maka dimunculkan riwayat pesan yang telah dikirim dan dibaca antara Jemaat dengan Pendeta tersebut. Kemudian, pada bagian bawah riwayat pesan tersedia bagian untuk menulis dan mengirim pesan. Untuk dapat lebih jelas, dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Tampilan Konsultasi Beranda Jemaat

Pada Gambar 11 terlihat bahwa actor jemaat dapat mengetahui riwayat isi pesan konsultasi yang telah dilakukan, serta mengetahui tanggal pesan tersebut dikirim. Pada bagian textbox Message, actor jemaat dapat menuliskan pesan, jika sudah benar maka dapat memilih button Send untuk mengirim pesan kepada Pendeta yang dipilih, serta dapat memilih button Clear jika akan membersihkan pesan pada textbox Message. Untuk dapat mewujudkan proses seperti pada Gambar 4.4, dapat dilihat implementasinya pada Kode Program 3

(26)

26

Penjelasan Kode Program 3 adalah perintah pada baris ke-1 sampai dengan perintah pada baris ke-7 yaitu mengisi variable bertipe array dengan nama field dalam database dan isi dari masukan user. Perintah pada baris ke-8 mengisikan pesan ke dalam basis data konsultasi dengan nilai dari baris ke-1 sampai baris ke-7.

5. Uji Sistem

Pengujian sistem dilakukan baris ke-7 dengan metode blackbox seperti pada Tabel 2. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui performa dari aplikasi yang dibangun.

Tabel 2 Pengujian dengan metode Blackbox

No. Aktivitas dan Event Input Output Status Pengujian 1. Registrasi Mengisikan data Aktifasi oleh admin Valid 2. Login Memasukan user

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa sistem sudah berjalan secara fungsional sesuai dengan yang diharapkan.

Aplikasi sistem konsultasi online juga diuji di gereja GPM Bethel Ambon. Pada tahap uji terhadap responden juga dilakukan simulasi konsultasi antara jemaat dan pendeta. Tabel 3 merupakan hasil uji sistem kepada responden sebanyak 10 orang, yang terdiri seorang sekretaris gereja, 2 (dua) Penatua, seorang Pendeta, dan 6 (enam) orang jemaat.

Tabel 3 Uji Responden

(27)

27

1. Proses login mudah dilakukan - - - 20 80 2. Aplikasi sudah user friendly - - - 25 75 3. Pesan error dalam aplikasi - - - 55 45 4. Mengenai Aplikasi - - 3,5 76,5 20 5. Aplikasi sudah sesuai

Kebutuhan

- - 5 10 85

Rata – rata persentase 1,7 41,3 57

Berdasarkan Tabel 4.5 hasil uji sistem terhadap 10 orang responden diperoleh hasil sebagai berikut: (1) 57% responden menyatakan sangat setuju, bahwa aplikasi sistem konsultasi online mudah digunakan, (2) 41.3% responden menyatakan setuju, bahwa aplikasi sistem konsultasi online mudah digunakan, dan (3) 1.7% responden menyatakan tidak tahu, bahwa aplikasi sistem konsultasi online mudah digunakan.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan, sistem konsultasi online menurut responden sudah dapat dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan gereja GPM Bethel Ambon sebagai alat bantu konseling dalam pembinaan umat.

6. Simpulan

Berdasarkan penelitian, pembahasan, dan pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem konsultasi yang dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman php dan sql serta menggunakan algoritma base64 dalam mengamankan data, menunjukan bahwa tidak terdapat masalah pada pengujian sistem. Dari uji sistem terhadap 10 reseponden menunjukan bahwa sistem dapat dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan gereja GPM Bethel Ambon sebagai alat bantu konseling dalam pembinaan umat.

7. Daftar Pustaka

[1] Darmawan E., Seminar K.B., Rahmawan H., 2014, Sistem Konsultasi Online Agribisnis Cabai (Capsicum Annuum.L) Berbasis Mobile, http://www.scribd.com/doc/218341940/Jurnal-Nasional-Erlan-Sistem-Konsultasi-Online-Cabe, Diakses pada tanggal 1 September 2014.

[2] Kustiawan A., 2011, Perancangan Sistem Konsultasi Akademik Online

Teknik Elektro Universitas Diponegoro,

http://eprints.undip.ac.id/25735/1/ML2F302460.pdf, Diakses pada tanggal 1 September 2014

[3] Fathansyah, 2007, Basis Data, Jakarta: Informatika.

[4] Siagian, Sondang P, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara.

[5] Jogiyanto, 2003, Pengertian Sistem Informasi, Jogjakarta: Skripta Media. [6] Indrajit, Richardus Eko. 2001. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi

Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

[7] O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan Manajerial. Salemba

(28)

28

[9] Kurniawan, Yusuf. 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan Telekomunikasi. Bandung : Informatika.

[10] Ariyus, D. 2006. Kriptografi Keamanan Data dan Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

[11] Akbar, 2002, Diktat Kuliah Keamanan Komputer, http://www.akbar.staff.gunadarma.ac.id/, Diakses tanggal 21 Februari 2013

[11] Wiswakarma dan Komang. 2009. 9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter. Bandung: Lako Media

[12] Totok S. Wiryasaputra, 2009, Intercultural Strategy on Counseling: Indonesia Perspective, Yogyakarta: Grafika Indah

Gambar

Gambar 1 Proses Enkripsi dan Dekripsi[9]
Gambar 2 merupakan gambaran tahapan umum dari   wawancara dengan sekretaris gereja, diperoleh informasi yaitu data gereja, yaitu sejarah dan profil gereja.informasi yaitu kebutuhan tentang aplikasi teknologi informasi yang dapat melakukan chatting sebagai
Gambar 3.
Gambar 4 merupakan use case diagramactorgereja GPM Bethel Ambon, dimana terdapat 4 (empat) Gereja, Jemaat dan Pendeta.aplikasi untuk melakukan kelola anggota sistem, yaitu anggota atau warga pada sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANDRA CIPTA CONSULT Gugur tidak memasukkan dokumen kualifikasi 45 PT.ANDIKA PERSADA RAYA Gugur tidak memasukkan dokumen kualifikasi 46 Maza Pradita Sarana Gugur tidak memasukkan

[r]

Metode penelitian deskriptif kuantitatif, pengumpulan data menggunakan tes dan pengukuran. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa kemampuan multilateral mahasiswa

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Ia menekankan pada peserta bahwa mereka harus menjadi orang yang penting dan dibutuhkan oleh perusahaan, sehingga jika mereka tidak ada, perusahaan merasa ada yang kurang..

[r]

Hasil dari penelitian ini menunjukkan verba BAWA dalam bahasa Batak Toba dibentuk oleh dua makna asali yaitu MELAKUKAN dan TERJADI yang membentuk sintaksis makna universal

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilksanakan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa kegiatan bermain kooperatif dapat meningkatkan kemampuan sikap sosial