1
PENGARUH KONSENTRASI NaCl TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum
lycopersicum commune)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi
OLEH :
INDRA FAUZI SABBAN
031 008 043
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
ii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
SKRIPSI a.n. : INDRA FAUZI SABBAN
Dengan Judul : PENGARUH KOSENTRASI NaCl TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum
lycopersicum commune).
Telah diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Biologi berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun Ternate Nomor : ………
tanggal ….. ….. 2011dalam sidangnya hari ……… 2011.
Disahkan oleh: Dekan FKIP
Drs. Taib Latif, M.Hum.
Nip. 196410211992031003
1. Ketua : Drs. Taib Latif, M.Hum ( ………....)
2. Sekretaris : Ilham Majid, S.Pd, M.Si (……….)
3. Penguji I : Nurhasanah, S.Si, M.Si (………..)
4. Penguji II : Sundari, S.Pd, M.Pd (………..…)
iii
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
JUDUL : Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune)
NAMA : Indra Fauzi Sabban
NPM : 031008043
FAKULTAS : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PROGRAM STUDI : Pendidikan Biologi.
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, telah memenuhi syarat untuk disidangkan dalam ujian skripsi.
Ternate, 14 Febuari 2012
Pembimbing I Pembimbing II
A.R. Tolangara Darmawaty M taher, S.Pd, M.Si
NIP. 197009152002121001 NIP. 197311262002122001
Mengetahui Ketua Program studi
Ilham Majid, S.Pd, M.Si NIP. 197104122001121002
iv
Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune.), diajukan sebagai tugas akhir
dalam menyelesaikan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan
Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Khairun Ternate.
Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis,
namun berkat adanya bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih selaku tanda hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda (Fauzi Sabban) yang selalu
menjadi motivasi pertama penulis dalam menyelesaikan studi, karena didikan
yang diberikan kepadaku sehingga penulis bisa seperti ini dan ibunda (Rani
Ibrahim) yang selalu memberikan dorongan, motivasi, kasih sayang, kesabaran
membesarkan, mendidik, dan membiayaiku serta iringan do’a dan pengharapan
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
2. Nenek-nenekku (Asni Ibrahim) (Fatum Bopeng) dan Kakekku (Usman
Ibrahim) yang selalu memberi nasehat, dorongan, dan motivasi serta iringan
v
3. Bapak Dr. Gufran Ali Ibrahim selaku Rektor Universitas Khairun Ternate yang
membina almamater tempat penulis menimba ilmu selama ini.
4. Bapak Drs. Taib Latif, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Khairun Ternate.
5. Ilham Majid, S.Pd, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Biologi
6. A. R. Tolangara selaku pembimbing I, yang telah dengan ikhlas dan tulus
meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan sejak proposal
hingga skripsi kepada penulis.
7. Ibu Dharmawaty M.Taher, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II, yang telah dengan
tulus meluangkan waktu untuk membina dan memberikan arahan sejak proposal
hingga skripsi ini.
8. Untuk Bpk. Jailan Sahil, S.Pd, M.Si, selaku penasehat akademik (PA) yang
selalu memberikan nasehat dan motivasi kepada penulis hingga dapat
menyelesaikan studi.
9. Untuk seluruh Bapak/Ibu dosen program studi Biologi yang dengan tulus
memberikan ilmunya pada saat penulis masih aktif mengikuti perkuliahan.
10. Untuk, keluargaku (Nene Ua, Tete Ko, Ko Emet, Onco, Om udi, Ko Gam, Ci
mini, Ko Uya, Papa Tua, Ci Any, Ko Uta, Ibu Ri, Mama Ema, dan Ko aif)
yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan nasehat serta adik-adikku
(Rhiyad, Gibran, Alvian, Ewhiy, Tia, Kilan, Audhy, Anggun, dan Erijal)
karena mereka adalah penyemangat bagiku dalam menyelesaikan studi.
11. Buat saudara-saudaraku (Rinto, Ningsi, Vhana, Wiwin, Lina, dan Anty), yang
selalu memberi dukungan, motivasi, serta kerja samanya sehingga penulis dapat
vi
12. Buat teman-teman angkatan 2008 (Vhian, Chanox, Asti, Aldo, Meti, Fuad,
Ahmad, Adam, Lukman, Amy, dan Yana ) dan teman-teman Jobak’z Gank,
Fammia Fc, serta Dhiflayn, juga tidak lupa penulis mengucapkan banyak
terimah kasih pada kak Mardiana yang membantu penulis dalam penelitian.
13. Buat teman-teman Zlack’Ghant, Nak The ChamZter, dan Nak Remas Al-
Khairat makasih atas kebersamaannya. Your Is The Bast.
14. Terspesial buat Jobak’z Gank terima kasih atas kebersamaannya, dorongan,
motivasi, dan dukungan selama menempuh kuliah dan melakukan penelitian
hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Kalian semua takan pernah
tergantikan dan selalu mendapatkan tempat di HATI ku.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena keterbatasan pengetahuan maupun referensi, sehingga kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan skripsi ini diterima dengan senang hati, semoga
skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca serta
Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita
semua dalam menapaki kehidupan ini Amin.
Ternate, Januari 2012
vii
RIWAYAT PENDIDIKAN
Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal
4 Januari 1991. Penulis merupakan anak pertama
dari dua bersaudara, anak dari pasangan Fauzi
Sabban dan Rani Ibrahim.
Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis:
Penulis mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2 Salero pada tahun
1996 dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
di SMP N I Kota Ternate dan lulus pada tahun 2005, pada tahun yang sama pula penulis
melanjutkan pendidikan ke SMA N 4 Kota Ternate hingga lulus pada tahun 2008,
masih pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi
Universitas Khairun Ternate, mengambil jurusan MIPA Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Pada bulan November-Desember 2011 penulis melakukan Penelitian dengan
judul Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum commune.) dan dituangkan ke dalam penulisan ini guna menyelesaikan
viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
Hidup hanya sekali jadi manfaatkan hidup dengan sebaik-baiknya karena waktu takan pernah bisa terulang kembali, jadi selalu menatap masa depan dengan optimis dan teruslah berkarya, jangan selalu terpuruk dalam bayangan
masa lalu (Indra_1991).
Sebenarnya sangatlah mudah menjadi BAHAGIA. Kebahagiaan akan datang saat kita memaafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup
dengan penuh rasa syukur. Hidup ini memberi, bukan meminta (ZG_2011).
Sebenarnya kegagalan kita, bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat langkah kita. Tetapi karena ketidak beranian untuk melawan rasa
takut dalam diri (Indra_1991).
Jika Kegagalan adalah hujan dan keberhasilan adalah matahari maka butuh keduanya untuk melihat pelangi (Indra_1991).
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya tulisku ini kepada kelauargaku terutama kedua
ix
sayang, ibu juga selalu memberiku semangat, dan dorongan, sehingga aku bisa menyelesaikan studi dengan baik, ibu yang rela bekerja banting tulang, iklas mengeluarkan keringat agar aku bisah menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari bahkan tahun demi tahun, sebagai tanda baktiku kepada ayah dan ibu ku persembahkan karyaku ini, karena ayah dan ibu lah aku ada dan ayah dan ibu lah yang membuat aku bisa ada disini, keberhasilanku tidak lepas dari ketulusan, cinta kasih, dan dukungan dari ayah dan ibu. Terima kasih atas semua yang telah ayah dan ibu berikan kepadaku, mulai dari aku masih di dalam rahim sampai aku bisah seperti ini, aku tidak akan pernah bisa memberikan apapun untuk membalas jasa, ketulusan, waktu, biyaya, dan semua yang telah ayak dan ibu berikan selama ini, hanya iringan do’a yang bisah ku berikan kepada ayah dan ibu, semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan oleh kedua orang tua ku, yang disengaja maupun tidak disengaja (AMIN).
Nenek, Kakek, dan Saudara-saudaraku yang selalu memberikan
motivasi, iringan do’a, dan dukungan kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
Adikku tercinta, Rhiyad Fauzi Sabban yang selalu memberikan penulis
semangat, dukungan, motivasi, sehingga penulis bisa seperti ini. Aku akan memberikan yang terbaik untuk hidupmu.
Almamaterku tercinta “UNKHAIR TERNATE” terimalah
x
ABSTRAK
Indra Fauzi Sabban, 2012 : Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune.)
Pembimbing : A.R Tolangara (1)
Darmawaty M. Taher, S.Pd, M.Si (2)
Tomat adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Permintaan akan komoditas tomat akan terus meningkat, akan tetapi dengan meningkatnya permintaan tersebut mengakibatkan para petani kesulitan dalam pembudidayaan, karena kurangnya pasokan pupuk di Indonesia. Na+ dikenal sebagai unsur tambahan untuk beberapa jenis tanaman, pengaruh Na+ akan sangat besar bila pasokan K+ bagi tanaman tidak mencukupi, unsur ini dapat mengurangi pengaruh yang ditimbulkan oleh kekurangan K+ dalam hal mempertahankan kadar air di daun tapi tidak dapat menggantikan fungsi K+ sepenuhnya. Tujuan utamanya adalah menjadikan pertumbuhan tanaman tomat menjadi lebih baik dengan menggunakan NaCl. Penggunaan NaCl dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, tetapi NaCl yang digunakan dengan kosentrasi yang rendah. Perlakuan dengan NaCl dengan konsentrasi yang tepat dapat menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi cepat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman tomat serta kosentrasi NaCl yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini bersifat eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 6 kali ulangan. Pemberian perlakuan dilakukan 1 minggu sekali dan pengamatannya dilakukan 1 minggu sekali.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian NaCl berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat serta kosentrasi 100 ppm yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat.
Kata kunci : Konsentrasi NaCl, pertumbuhan, tanaman tomat.
xi
ABSTRACT
Indra Fauzi Sabban, 2012 : Effect of Sodium Chloride (NaCl/Na+) Concentration
Plant Growth Of Tomato (Solanum lycopersicum
commune.)
Supervisor : A.R Tolangara (1)
Darmawaty M. Taher, S.Pd, M.Si (2)
Tomatoes were one of the agricultural commodities because they contain vitamins and minerals. Sodium Chloride (NaCl/Na+) is known as an additional element for some types of plants. By using Sodium Chloride (NaCl/Na+) in low concentration, plant can promote its growth. By this statement. Treatment with appropriate concentration Sodium Chloride (NaCl/Na+) will suggested a rapid plant growth of tomatoes.
The aim of this research were to know appropriate concentration of Sodium Chloride (NaCl/Na+) to tomatoes growth and level of Sodium Chloride (NaCl/Na+) concentration which promote tomatoes growth. This is an experiment research by using Completely Randomized Design (CRD), with five treatments and six replications.
The results of research showed that Sodium Chloride (NaCl/Na+) could effect on tomato plant growth and the concentration of 100 ppm which can promote the growth of tomato plants.
Key words: concentration of Sodium Chloride (NaCl/Na+), growth of tomato plants.
xiii
a) Iklim………... 9
b ) Media Tanam………... 10
c) Ketinggian Tempat……….. 10
C. Manfaat dan Khaisiat Dari Tomat Bagi Kesehatan………. 11
D. Kandungan zat gizi yang Terdapat dalam Tomat……… 12
E. Rancangan Penelitian………... 19
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kandungan Zat Gizi Tomat (Tiap 100 Gram) ... 12
2. Data penelitian tinggi tanaman tomat selama 35 hari……….. 21
3. Data penelitian jumlah daun tanaman tomat selama 35 hari……… 22
4. Analisis Varian (ANAVA). Tinggi Tanaman Tomat... 23
5. Hasil Uji BNJ. Rata-Rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari………. 24
6. Analisis Varian (ANAVA) Jumlah Daun Tanaman Tomat…... 24
7. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari... 25
8. Pengamatan Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari…... 36
9. Pengamatan Jumlah DaunTanaman Tomat Selama 35 Hari... 37
10. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)…... 38
11. Ringkasan Anava Tinggi Tanaman Tomat ……... 39
12. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)…... 40
13. Analisis Variansi Jumlah Daun Tanaman Tomat ………... 41
14. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari ……… 42
15. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari…. 43 16. Distribusi Nilai F …………... 44
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rekapan Data Hasil Penelitian………... 36
2. Analisis Varian (ANAVA) Tanaman Tomat ……….. 38
3. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)………... 42
4. Tabel 14. Distribusi Nilai F.……… 44
5. Tabel 15. Distribusi Nilai q……… 45
6. Dokumentasi Penelitian……….……… 46
7. LKS……… 49
xvi
DAFTAR GAMBAR
Lampiran Halaman
1. Tomat yang matang………. 6
2. Pembuatan koker sebagai wadah pesemaian……… 46
3. Wadah pesemaian (koker)………...………... 46
4. Proses Penyiraman Benih.……… 47
5. Benih yang sudah siap dipindahkan ………..………. 47
6. Wadah penanaman (Polybag) yang diisi pasir ……… 47
7. Proses penanaman bibit ………... 48
8. Pemberian perlakuan……… 48
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi
tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein, lemak
dan kalori. Buah tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi sebagai
sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna
makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan (Wiryanta, 2004).
Sebagai sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan
tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di
dalam buah tomat dapat berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau
hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat potassium yang sangat bermanfaat
untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi (Cahyono, 2005).
Permintaan akan komoditas tomat akan terus meningkat seiring dengan
semakin bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan. Akan tetapi dengan meningkatnya permintaan tersebut
mengakibatkan para petani kesulitan dalam pembudidayaan, karena kurangnya
pasokan pupuk di Indonesia (Cahyono, 2005).
Budidaya tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan untuk meningkatkan produksi dan pertumbuhan tanaman. Salah
satu faktor lingkungan yang sangat menentukan laju pertumbuhan, perkembangan
2
dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata
baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat
menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9
unsur makro dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang
disebut sebagai unsur -unsur esensial (Pitojo, 2005).
Setiap tanaman membutuhkan hara sebagai makanannya, demikian juga
dengan tomat. Jika diasumsikan media tidak mengendung hara, maka kebutuhan
hara tersebut mutlak diberikan mealui pemupukan. Kebutuhan hara makro tanaman
bisa diperoleh dari urea, TPS, dan KCL. Sedangkan unsur mikro yang dibutuhkan
adalah Mg, Co, Fe, Zn, B, dan Cl-. Selain unsur hara makro dan mikro tersebut, ada
unsur tambahan yang yang menguntungkan dan untuk beberapa jenis tanaman.
Seperti halnya Na+ (Rismunandar, 2001).
Na dikenal sebagai unsur tambahan untuk beberapa jenis tanaman. Menurut
Wild dan Jones (1988) dalam Jumberi (2006) pengaruh Na akan sangat besar bila
pasokan K+ bagi tanaman tidak mencukupi. Lebih lanjut dikatakan Mills dan Jones
(1996) dalam Jumberi (2006) bahwa unsur ini dapat mengurangi pengaruh yang
ditimbulkan oleh kekurangan K+ tapi tidak dapat menggantikan fungsi K+
sepenuhnya. Dalam konteks fotosistesis, Na+ merupakan unsur yang esensial bagi
tanaman yang tergolong C4 dan CAM. Pentingnya Na untuk kedua jenis tanaman
adalah dalam hal osmoregulation, dan pemeliharaan turgor serta untuk mengontrol
aktifitas stomata (Jumberi, 2006).
Natrium berfungsi untuk mempertahankan kadar air di daun selain itu
Natrium juga dapat menggantikan unsur Kalium (K+) apabila tanaman kekurangan
Berdasarkan dasar pemikiran inilah, maka penulis memandang perlu
mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune.)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
2. Pada konsentrasi NaCl berapakah yang dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman tomat.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman
tomat.
2. Untuk mengetahui kosentrasi NaCl yang dapat mempercepat pertumbuhan
4
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat khususnya Maluku Utara, bahwa
NaCl dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat.
2. Sebagai bahan bacaan bagi para guru jenjang pendidikan SMA kelas XII untuk
dijadikan sebagai bahan ajar dan dapat dijadikan panduan praktikum. Dimana
pada pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan.
3. Sebagai bahan informasi pada matakuliah Ekologi Tumbuhan dan Fisiologi
Tumbuhan di program studi pendidikan biologi.
4. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini hanya dikhususkan pada pengaruh kosentrasi NaCl terhadap
pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) tanaman tomat. NaCl yang
digunakan adalah garam biasa dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan
200 ppm. Tomat yang digunakan adalah tomat biasa (Solanum lycopersicum
commune).
F. Penjelasan istilah
Untuk menghindari kekeliruan serta salah penafsiran beberapa istilah pada
judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
1. pertumbuhan merupakan proses perubahan biologis pada makhluk hidup yang
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke ukuran semula) (Sudjino.
2005).
2. Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit adalah senyawa
kimia dengan unsur kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang mempengaruhi
salinitas laut dan cairan ekstrakulikuler pada banyak organisme multiseluler.
Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
G. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat
a. Klasifikasi Tanaman Tomat
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, yaitu berbunga seperti
trompet. Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang
bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak
bervariasi dari kuning, orangge, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen
yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya
tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak
mengandung air (Iwanudin, 2010).
Klasifikasi ilmiah
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Solanum lycopersicum L. (Redaksi Agromedia, 2007).
b. Morfologi Tanaman Tomat
Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut
yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu
dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun
dapat mencapai kedalaman hingga 60 - 70 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk
menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.
Oleh karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan
(Rismunandar, 2001).
Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.
Bagian yang masih muda berambut dan biasanya dan ada yang berkelenjar, mudah
patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus
dibantu dengan beberapa ikatan. Dibiarkan melata, cukup rimbun menutupi tanah.
8
Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu memiliki panjang 20 - 30 cm dan
lebar 15 - 20 cm. Daun tomat tumbuh dekat ujung dahan atau cabang sementara
tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7 - 10 cm dan ketebalan 0,3 -
0,5 cm (Rismunandar, 2001).
Bunga tanaman tomat termasuk jenis bunga berkelamin dua. Bunga tanaman
tomat berwarna kuning, terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.
Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan
membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat
melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu (Wiryanta,
2004).
Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan
berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah atau kuning
cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval,
pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2 - 15 cm. Jumlah ruang di
dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan
tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan. Pada
buah masih terdapat tangkai bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai
buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi kelopak bunga (Wiryanta, 2004).
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan
atau coklat muda. Panjangnya 3 - 5 mm dan lebar 2 - 4 mm. Biji saling melekat,
diselimuti daging buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.
Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman. Biji mulai tumbuh
setelah ditanam 5 - 10 hari (Pitojo, 2005).
H. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
Tanaman tomat memiliki beberapa persyaratan untuk tumbuh diantaranya:
a. Iklim
1. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm-
1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air
tanah bagi tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis.
Curah hujan yang tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat
penyerbukan.
2. Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah terserang
penyakit, baik parasit maupun non parasit. Sinar matahari berintensitas
tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih
tinggi. Penyerapan unsur hara yang maksimal oleh tanaman tomat akan
dicapai apabila pencahayaan selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas
cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam.
3. Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat
adalah suhu siang hari 18-29 0C dan pada malam hari 10-20 0C. Untuk
negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk
mengatur udara ketika musim dingin, udara panas dari heater disalurkan ke
dalam green house melalui saluran fleksibel warna putih.
4. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan
untuk tanaman tomat yang masih muda, karena asimilasi CO2 menjadi lebih
10
relatif yang tinggi juga merangsang mikro organisme pengganggu tanaman
(Atani, 2008).
b. Media Tanam
1. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir
sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung
bahan organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar
tanaman tomat rentan terhadap kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak
boleh tergenang.
2. Tanah dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk
budidaya tomat.
3. Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang
topografi tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul
(Tim Penulis PS, 2009).
c. Ketinggian Tempat
Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik di
dataran tinggi maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya. Tanaman
tomat yang sesuai untuk ditanam di dataran tinggi misalnya varietas berlian,
varietas mutiara, varietas kada. Sedangkan varietas yang sesuai ditanam di
dataran rendah misalnya varietas intan, varietas ratna, varietas berlian, varietas
LV. Selain itu, ada varietas tanaman tomat yang cocok ditanam di dataran
rendah maupun di dataran tinggi antara lain, varietas berlian, varietas mutiara
I. Manfaat Tomat
Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik karena
100 gram tomat memenuhi 20 persen atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari.
Vitamin C memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka,
mencegah penyakit scurvy (skorbut), serta menghindarkan terjadinya perdarahan
pembuluh darah halus. Selain itu, tomat juga merupakan sumber vitamin A yang
baik karena 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10-20 persen dari
kebutuhan vitamin A sehari. Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ
penglihatan, sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin A dan
C pada tomat juga berkhasiat sebagai antioksidan (Iwanudin, 2010).
Sari buah tomat mengandung vitamin dan mineral yang cukup lengkap. Dari
100 gram jus tomat akan diperoleh kalsium 5 mg, fosfor 2,7 mg, zat besi 0,5 mg,
natrium 230 mg, dan kalium 230 mg. Vitamin yang terdapat dalam 100 gram sari
buah tomat adalah vitamin A (1.500 SI), vitamin B1 (0,06 mg), vitamin B2 (0,03
mg), dan vitamin C (40 mg) (Cahyono, 2005).
Tomat mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen
yang menyebabkan tomat berwarna merah. Seperti halnya betakaroten, likopen
termasuk ke dalam golongan karotenoid. Telah banyak penelitian yang
mengungkapkan manfaat likopen terhadap kesehatan (Iwanudin, 2010).
Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat
melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit, seperti kanker dan penyakit
jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang
12
Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat. Oleh karena itu, pemasakan
dengan sedikit minyak dapat melepaskan komponen ini. Sebagai tambahan,
pemasakan tomat dengan minyak zaitun (olive oil) memudahkan tubuh menyerap
likopen dengan lebih baik (Iwanudin, 2010).
J. Kandungan Zat Gizi yang Terdapat dalam Tomat
Kandungan zat gizi buah tomat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Tomat (Tiap 100 Gram)
Zat Gizi Kandungan Gizi
Vitamin A 1500 (SI)
Vitamin Bl 0,06 (mg)
Vitamin B2 0,03 (mg)
Vitamin C 40 (mg)
Kabohidrat 4,2 (gr)
Lemak 0,3 (gr)
Protein 1 (gr)
Kalsium 5 (mg)
Fosfor 2,7 (mg)
Besi 0,5 (mg)
Natrium 230 (mg)
kalium 230 (mg)
K. Natrium Klorida (NaCl)
Natrium klorida atau sodium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam
adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada keadaan
kosentrasi tinggi berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya
menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih
realsitran dapat terhambat (Sugiyarto dan Kristian, 2003).
Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur adalah senyawa kimia
dengan unsur kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang mempengaruhi salinitas
laut dan cairan ekstraseluller pada banyak organisme multiseluler. Sebagai
komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai
bumbu dan pengawet makanan (Anonim, 2010).
NaCl dapat dikatakan mempunyai bangunan kemas rapat bangun kubus
maka ion Cl- dan ion Na+ yang lebih kecil menempati rongga oktahedral. Selain itu
bangun ini juga akan memperlihatkan adanya bentuk kubus pusat muka yang
dibangun oleh ion-ion Na+ seperti halnya dibangun ion-ion Cl-. Oleh karena itu, kisi
kristal NaCl merupakan dua kisi kubus pusat muka yang saling tertanam di
dalamnya (interpenetrasi) (Sugiyarto dan Kristian, 2003).
Natrium Klorida (NaCl) ini mempunyai peran dalam pertumbuhan karena
NaCl ini jika terurai maka akan menghasilkan Na+ dan Cl-. Unsur Natrium (Na+) itu
mempunyai fungsi yang sama seperti unsur Kalium (K+), sehingga dapat
menggantikan fungsi dari Kalium (K+) dalam hal mempertahankan kadar air di daun
(Bernstein dan Hayward, 1958 dalam Bintoro, 1981).
Pengaruh Natrium Klorida atau garam ini pada pertumbuhan tanaman ini
14
pompa ion Na+ dan K+. Tetapi pemberian Natrium Klorida (NaCl) dengan
kosentrasi yang rendah dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hal ini sejalan
dengan pendapat yang dikemukakan Stuiver et al., (1981) yang menyatakan Na+
dapat menggantikan peran K+ dalam tanaman (Bernstein dan Hayward, 1958 dalam
Bintoro, 1981).
L. Pasir
Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan
fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai
media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek
batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses
pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan
ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah
tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan
dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media
tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang sering
digunakan sebagai media tanam (Wiharyanto, 2008).
Pasir merupakan media tanam yang memiliki pori-pori berukuran besar
(pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses
penguapan. Kohesi dan konsistensi pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh
air. Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan
yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai
media tanam secara tunggal (Wiharyanto, 2008).
Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan
yang disesuaikan dengan jenis tanaman. Pasir pantai atau semua pasir yang berasal
dari daerah yang bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari
untuk digunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih
dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat menyebabkan tanaman
menjadi merana, seperti akar dan daun yang memperlihatkan gejala terbakar
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen yaitu peneliti
memberikan perlakuan (treatment) kepada subjek, sekelompok subjek atau
partisipan atau kondisi, alat dan bahan tertentu untuk menentukan apakah perlakuan
tersebut memiliki dampak atau pengaruh pada variable atau faktor hasil tertentu
(Setyosari, 2010).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Green House LPPM Universitas Khairun
Ternate, dan berlangsung pada bulan November-Desember 2011.
C. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Gelas ukur 100 ml dan 1000 ml untuk mengukur volume larutan
2. Wadah plastik untuk tempat penyamaian
3. Meteran untuk mengukur tinggi tanaman
4. Kertas label untuk memberikan lebel pada perlakuan
5. Polybag dengan ukuran 1 kg sebagai tempat penanaman
6. Kamera untuk dokumentasi.
23 8. Soil tester untuk mengukur pH tanah.
9. Daun pisang untuk dijadikan koker.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Benih Tomat sebanyak 100 benih.
2. Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 100 gr.
3. Aquades sebanyak 25 L.
4. Tanah lempung berpasir sebagai media pesemaian
5. Pasir steril sebagai media tanam.
D. Prosedur Kerja
a. Persiapan Benih
Benih tomat diperoleh dari Toko Tani Satwa yang bebas dari hama dan
penyakit.
b. Pesemaian Benih
Benih tomat disemai dengan menggunakan wadah plastik dengan ukuran
50 X 25 cm sebanyak 2 buah. Kemudian benih tomat dikecambahkan dengan
menggunakan koker yang sudah terisi media tanah. Setelah itu, dilubangi pada
permukaan sedalam 1 cm, dan dimasukan benih ke dalam lubang tersebut,
kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Setiap koker diisi satu atau
tiga benih dan koker yang sudah terisi benih diletakan dalam wadah plastik.
c. Persiapan Media Tanam
Media yang digunakan untuk menanam benih tomat adalah pasir yang
18
23
menghilangkan unsure hara yang terdapat pada pasir tersebut. Pasir dicuci
berulang-ulang hingga benar-benar steril, selanjutnya dimasukan dalam polybag
dengan ukuran masing-masing polybag 1 kg.
d. Penanaman
Setelah media tanah disiapkan, maka bibit tomat yang sudah
berkecambah dan memeliki 8-10 helaian daun atau sudah berumur 30-45 hari
ditanam dalam polybag pada kedalam 1 cm, dan jumlah bibit dalam setiap
polybag adalah 1 bibit untuk 1 polybag, dengan jarak antar polybag 50 cm.
e. Pembuatan Larutan
Pembuatan larutan NaCl yang digunakan dalam penelitian ini adalah
NaCl dengan kosentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm. Larutan
Pemberian perlakuan dilakukan dengan menggunakan larutan Natrium
Klorida (NaCl) dengan cara disiram pada tanaman sebanyak 200 ml untuk setiap
perlakuan. Pemberian perlakuan dilakukan setelah tanaman dipindahkan ke
polybag dan telah berumur 1 minggu. Pemberian perlakuan dilakukan sekali
23
Adapun perlakuan yang diberikan sebagai berikut:
1. C0 = Untuk control (tanpa diberikan Natrium Klorida (NaCl))
2. N1 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 50 ppm
3. N2 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 100 ppm
4. N3 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 150 ppm
5. N4 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 200 ppm
Perlakuan seluruhnya berjumlah 5 dan masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 6 kali sehingga terdapat 30 unit penelitian.
g. Pengamatan
Pengmatan yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 5 kali dengan
jarak waktu pengamatan 1 minggu, sedangkan parameter yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
1. Tinggi tanaman (cm). Pengukuran dilakukan dari leher akar, hingga ujung
daun yang tertinggi.
2. Jumlah daun. Menghitung jumlah daun pada setiap tanaman yang diberi
perlakuan.
E. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan
model matematik sebagai berikut (Sugandi dan Sugiarto, 1994):
Yij =
µ
+τ
i +ϵ
ijDimana:
Yij = hasil pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
20
23
τ
i = penyimpangan hasil dari nilaiµ
yang disebabkan oleh pengaruhperlakuan ke-i
ϵ
ij = pengaruh acak yang masuk ke dalam percobaan.23
G. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Data penelitian tinggi tanaman tomat selama 35 hari.
22
23
Tabel 3. Data penelitian jumlah daun tanaman tomat selama 35 hari.
Perlakuan Ulangan
Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Uji
ANAVA satu jalur (One way Anova), bila perlakuan terdapat pengaruh yang
nyata kemudian dianalisis lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kosentrasi NaCl terhadap
pertumbuhan tanaman tomat, diperoleh data hasil pengamatan berupa tinggi
tanaman yang terlampir pada lampiran 1 dan jumlah daun yang terlampir pada
lampiran 1. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis varian
(ANAVA) yang cara analisisnya terlampir pada lampiran 2.
a. Tinggi Tanaman
Data hasil analisis varian untuk tinggi tanaman tomat disajikan pada tabel 4
di bawah ini:
Tabel 4. Analisis Varian (ANAVA). Tinggi Tanaman Tomat
SK DB JK KT F.hit
NaCl berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman tomat, dimana F.hitung
24
Ini terbukti bahwa, konsentrasi NaCl memberikan pengaruh yang sangat
nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman tomat maka dilanjutkan dengan Uji
Beda Nyata Jujur (BNJ) yang cara analisisnya terlampir pada lampiran 3, sedangkan
hasilnya disajikan dalam tabel 5 berikut.
Tabel 5. Hasil Uji BNJ. Rata-Rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari.
Perlakuan Rata-rata persentase tinggi tanaman tomat
Ket: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. BNJ5% = 0,54
Tabel 5 menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara tiap perlakuan dan
terdapat perbedaan antara perlakuan dengan kontrol.
b. Jumlah Daun
Data hasil analisis varian untuk jumlah daun tanaman tomat disajikan pada
tabel 6 di bawah ini:
Tabel 6. Analisis Varian (ANAVA) Jumlah Daun Tanaman Tomat.
Tabel 6 menunjukan bahwa data hasil penelitian berupa jumlah daun
tanaman tomat itu signifikan pada 5% dan 1%. Dari hasil tersebut dapat terlihat
bahwa pemberian NaCl berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman
tomat, dimana F.hitung 54,83 > dari F.tabel pada taraf signifikan 5% dan 1%.
Berdasarkan hasil analisis varian, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur
(BNJ) yang cara analisisnya terlampir pada lampiran 3, sedangkan hasilnya
disajikan pada tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari.
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat
Ket: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. BNJ5% = 2,96
Tabel 7 menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara tiap perlakuan dan
perbedaan antara perlakuan dengan kontrol.
B. Pembahasan
a. Tinggi Tanaman
Pertumbuhan tanaman sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan
keberhasilan suatu tanaman ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan. Salah satu
factor yang paling berpengaruh adalah ketersediaan unsur hara dalam tanah.
Dalam penelitian ini, NaCl sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tomat.
Dari hasil uji Anava dan BNJ (Beda Nyata Jujur) menunjukan kosentrasi NaCl yang
26
hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bintoro (1981) yang menyatakan
bahwa pemberian NaCl sebanyak 100 ppm sampai 500 ppm dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman dan bagian atas tanaman (batang dan daun) menjadi baik. Hal
ini juga dibenarkan oleh Strogonov (1964) dalam Bintoro (1981) yang menyatakan
dalam jumlah sedikit (kosentrasi yang rendah), NaCl dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman.
Lebih lanjut dijelaskan oleh Medicine (2009), dalam tulisannya medicine
menyatakan bahwa pertumbuhan, perkembangan, dan produksi suatu tanaman
ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah
satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,
perkembangan, dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara
yang cukup di dalam tanah.
Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16
unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus
hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7
unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang disebut sebagai unsur-
unsur esensial (Amin et al., 2010).
Menurut Arnon dan Stout (1999) dalam Pesqueira, J et al,. (2006) ada tiga
kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur
esensial:
1. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman
2. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokimia tertentu
dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi
secara keseluruhan oleh unsur lain.
3. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara
langsung dan bukan secara tidak langsung.
Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya
yaitu Natrium. Natrium memiliki fungsi dalam tanaman yaitu membantu dalam
proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air
serat meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Karena
fungsinya dalam tanama sama dengan unsur Kalium maka Natrium dapat
menggantikan Kalium dalam tanaman (Ardi, 2001 dalam Sugiyarto dan Kristian,
2003).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Isharmanto (2011), yang menyataka bahwa
peran Nartium dalam tanaman itu menyangkut dengan transport aktif. Transpor aktif
adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan
pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontrasport yang
akan mengangkut ion Na+ bersamaan molekul lain seperti asam amino dan gula.
Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ion
natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium
dari luar ke dalam (Isharmanto, 2011).
Sedangkan Klor (Cl) dibutuhkan sebagai unsur mikro dalam tanaman untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut dijelaskan oleh Medicine (2009),
bahwa Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup
28
kegunaan fisiologis dari unsur Klor sendiri bagi tanaman, belum banyak diketahui
orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian-penelitian tentang unsur
yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Klor ini secara
tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya berbentuk tipis
melebar, dan berwarna hijau. Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Pengambil zat-zat makanan, terutama CO2.
2. Pengelolah zat-zat makanan.
3. Penguapan air.
4. Alat pernapasan tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1990).
Pertambahan jumlah daun merupakan wujud dari proses fisiologi tanaman,
pertambahan sel-sel daun ini membuktikan terjadinya proses pertumbuhan yang
terjadi pada tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh akan pertambahan ukuran selnya.
Sesuai dengan teori tentang pertumbuhan yang dikemukakan oleh Sudjino (2005)
bahwa pertumbuhan merupakan proses perubahan biologis pada makhluk hidup
yang terjadi berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya),
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke ukuran semula) (Sudjino, 2005).
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kosentrasi NaCl itu berpengaruh
sangat nyata secara statistik terhadap pertumbuhan daun. Dan dari hasil analisis
NaCl yang baik itu pada 100 ppm, sedangkan pada kosentrasi 150 ppm dan 200
ppm, tanaman sudah mulai layu dan pertumbuhan daun menjadi terganggu. Ini
menunjukan bahwa kosentrasi yang lebih rendah akan meningkatkan pertumbuhan
daun.
Hasil ini sejalan dengan pendapat Itai, et al., (1968) dalam Bintoro (1981)
yang menyatakan pada kosentrasi NaCl tinggi mengakibatkan terjadinya translokasi
sitokinin dari akar ke daun terganggu, sehingga sintesis protein dalam daun pun ikut
terganggu. Selanjutnya O’Leary dan Priseo (1970) dalam Bintoro (1981)
menambahkan bahwa salinitas mempercepat perombakan klorofil (Bintoro, 1981).
Menurut Setyamidjaja (1986) dalam Amin et al., (2010), yang menyatakan
bahwa unsur esensial terdiri dari berbagai unsur yang sangat mutlak diperlukan oleh
tanaman, jika unsur-unsur esensial tersebut tidak terpenuhi, maka tanaman akan
menjadi kerdil dan bahkan mati.
NaCl ini diserap tanaman dalam bentuk ion yaitu Na+ dan Cl-. Yang akan
digunakan untuk melakukan aktivitas di dalam tubuh tanaman. Peran Natrium
dalam daun yaitu berfungsi mempertahankan air pada daun, sedangkan Klor diserap
oleh tanaman dalam bentuk ion Cl-, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat
penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion
Klor ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per-
tumbuhan dan perkembangan tanamanpun akan terhambat (Medicine, 2009).
Dalam proses fotosintesis fase terang, ion Klor berperan penting dalam
transfer elektron di dalam kloropil, sehingga terbentuk senyawa ATP berenergi
tinggi dan senyawa inilah yang dipergunakan dalam fase gelap untuk pembentukan
30
Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan
karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan terhambat. Disini dapat terlihat bahwa
betapa pentingnya fungsi ion Klor dalam proses fotosintesis fase terang (Medicine,
2009).
Tahapan reaksi terang merupakan tahap dimana terjadi proses penguraian
air, sehingga dihasilkan ion hidrogen dan molekul oksigen. Setelah itu, proses
pemindahan elektron oleh rantai sitokrom akan memicu terbentuknya molekul ATP
dan NADPH (Lehninger AL, 1982).
Dari hasil analisa pada tanaman ternyata bahwa Klor banyak terdapat dalam
abu tanaman (relatif besar) dan dari hasil penyelidikan ternyata Klor banyak
terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas. Pada tanaman
tembakau dan tanaman yang meghasilkan tepung apabila Klor keadaannya lebih
besar, maka produksi tembakau dan tepung akan lebih jelek, pada jenis-jenis
tanaman ini Klor diperlukan dalam jumlah sedikit. Bentuk Klor yang berracun pada
tanaman akan tergantung pada iklim, sifat tanah dll. Dari hasil penyelidikan bentuk
Klor yang lebih dari 0,1% bagi tanaman pada umumnya akan me-nimbulkan
keracunan, sedangkan pada padi timbulnya keracunan apabila terbentuk Klor sekitar
0,3%. Fungsi fisiologis lain dari unsur Klor adalah sebagai aktifitas enzim. Klor
yang diserap dalam bentuk larutan kebanyakan terdapat didalam cairan sel, dengan
kandungan Klor yang bervariasi, dari 1 - 5 % (Medicine, 2009).
c. Media Tanam
Pemilihan media tanam juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.
Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan media pasir, sangat
menggunakan media pasir dan diberi perlakuan, akan tapkak layu. Meskipun
tanaman bertambah tinggi dan jumlah daun bertambah, tetapi tampak tanaman akan
layu. Ini membuktikan bahwa penggunaan media pasir sebagai media tanam juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat.
Dari hasil penelitian ada didapatkan tanaman tomat yang layu pada
konsentrasi 200 ppm, hal ini disebabkan pemberian NaCl dengan kosentrasi yang
tinggi akan meracuni tanaman. Menurut Strogonov (1964) dalam Bintoro (1981)
ion-ion dapat meracuni tanaman melalui berbagai cara, yaitu:
1. Bertindak sebagai anti metabolit.
2. Mengikat atau mengendapkan berbagai metabolit.
3. Bertindak sebagai katalisator dalam dekomposisi.
4. Merusak membran sel sehingga permeabilitasnya terganggu.
5. Menduduki tampat-tempat esensial tetapi tidak menggantikan perannya
(Bintoro, 1981).
Selain NaCl, media tanam juga dapat membuat tanaman menjadi layu. Jika
media tanam yang digunakan adalah pasir yang memiliki pori-pori berukuran besar
(pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses
penguapan. Sehingga seringkali tanaman akan kekurangan unsur hara (Wiharyanto,
2008).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Atani (2008), bahwa tomat harus ditanam
ditanah yang gembur, subur, dan kaya akan unsur hara. Sehingga pasir bukan media
tanam yang baik untuk tanaman tomat. Selain itu pasir merupakan media tanam
yang miskin akan unsur hara dan memiliki sifat yang panas, sehingga
32
seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya
33
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Pemberian NaCl berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, meliputi
tinggi tanaman maupun jumlah daun.
2. Pada kosentrasi 100 ppm dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat,
meliputi tinggi maupun jumlah daun.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Dalam usaha peningkatan produksi dan budidaya tanama tomat dapat
menggunakan NaCl dengan tingkat kosentrasi 100 ppm.
2. Untuk para petani tomat agar menggunakan media tanam yang subur, gembur,
dan kaya akan unsur hara. Jangan gunakan media tanam yang miskin unsur hara
dan memiliki sifat panas seperti pasir.
3. Karena penelitian ini hanya melihat pengaruh kosentrasi NaCl terhadap
pertumbuhan tomat jenis tomat biasa, maka diharapkan agar peneliti lain dapat
melanjutkan untuk melihat peroduksi buahnya. Atau peneliti lain dapat
34
DAFTAR PUSTAKA
Amin et al., 2010. The salicylic acid effect on the tomato (Lycopersicum esculentum
Mill.) Sugar, Protein and Proline Content Sunder Salinity Stress (NaCl).
Journal of Biophysics and Structural Biology. Vol. 2(3), pp. 35-41. ISSN 2141
- 2200 © 2010 Academic Journals. Available online at http://www.academicjournals.org/jbsb. (Diakses pada 26 Desember 2011).
Anonim. 2008. Pertanian Tanaman Pangan. www//http/.Google unila,co/.id/com (Diakses 20 febuari 2011).
Anonim. 2010. Kalium Nitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/kalium-nitrat (Diakses 10 Maret 2011).
Atani. 2008. Budi Daya Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). http://www.nusaku.com/forum/ (Diakses 10 Maret 2011).
Bintoro M.H. 1981. Pengaruh NaCl Terhadap Pertumbuhan Beberapa Kultivar Tomat.
Bul. Agr. Vol 14. No 1. http://www.journalinternasional.com (Diakses 10
Maret 2011).
Cahyono B. 2005. Tomat, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kinisius. Yogyakarta.
Isharmanto. 2011. Trasport Aktif Dan Transport Pasif. http://ruangilmu.com/index.php?action=artikel&cat=25&id=233&artlang=id (Diakses 20 Agustus 2011).
Iwanudin. 2010. Khasiat dan Manfaat Tomat. http://blog.iwanudin.com/2010/khasiat- dan-manfaat-tomat/ (Diakses 19 febuari 2011).
Jumberi. 2006. Pemanfaatan hara air laut untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatra Utara.
Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal. 31-40.
Medicine. 2009. Pengaruh Unsur Hara Esensial Terhadap Tanaman. http://jogercap.blogspot.com/2009/05/pengaruh-unsur-esensial-terhadap.html (Diakses pada 16 juli 2011).
Pesqueira, J et al., 2006. NaCl Effects In Zea mays L. x Tripsacum dactyloides (L.) L. Hybrid Calli and Plants. Electronic Journal of Biotechnology. ISSN: 0717- 3458. Vol.9. No.3. © 2006 by Pontificia Universidad Católica de Valparaíso– Chile.
Ratna. 2007. Journal Tomat dan Pertumbuhan. http://.ui.ac.id/upload/artikel/03//.PDF (Diakses 20 febuari 2011).
Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Agromedia, Jakarta.
Rismunandar, 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Setyosari P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana. Malang.
Sudjino. 2005. Biologi. Sunda Kelapa Pustaka.
Sugandi E dan Sugiarto. 1994. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Andi Offset. Jogyakarta.
Sugiyarto dan Kristian. H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : UNJ.
Tim Penulis PS. 2009. Budi Daya Tomat Secara Komersial. Penebar Swajaya.
Tjitrosoepomo G. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Wiharyanto. 2008. Ragam Madia Tanam. http://eprints.undip.ac.id/534/1/halaman_56- 59 Wiharyanto_.pdf (Diakses pada 16 juli 2011)
36 Lampiran 1. Rekapan Data Hasil Penelitian
Sambungan
Tabel 9 . Pengamatan Jumlah DaunTanaman Tomat Selama 35 Hari
38
Lampiran 2. Analisis Varian (ANAVA) Tanaman Tomat I. Analisis Varian (ANAVA) Tinggi Tanaman Tomat Tabel 10. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata- rata
1 2 3 4 5 6
Control 19,1 18,1 19,0 20,0 19,0 19,0 114,2 19,0 N1 19,1 19,2 18,0 17,0 17,0 17,0 107,3 17,9 N2 22,0 23,1 24,0 24,1 23,3 24,0 140,5 23,4 N3 17,1 16,0 17,0 16,0 17,1 17,3 100,5 16,8 N4 16,1 15,3 15,0 14,0 15,3 15,0 90,7 15,1 Total 93,4 91,7 93,0 91,1 91,7 92,3 553,2 92,2
1) Jumlah kuadrat total (JKT)
2) Jumlah kuadrat perlakuan (JKP)
(114,2)2 + (107,3)2 + (140,5)2 + (100,5)2 + (90,7)2 (553,2)2
4) Mencari derajat kebebasan untuk masing-masing sumber variasi. DBP = banyaknya Perlakuan – 1 = 5 – 1 = 4
DBT = banyaknya subyek – 1 = 30 – 1 = 29 DBG = dkT – dbP
Sambungan
5) Mencari rata-rata hitung kuadrat (RK) KTp = JK p =
Tabel 11. Ringkasan Anava Tinggi Tanaman Tomat
40
Sambungan
II. Analisis Varian (ANAVA) Jumlah Daun Tanaman Tomat Tabel 12. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)
Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata
2) Jumlah kuadrat perlakuan (JKP)
(95)2 + (107)2 + (149)2 + (75)2 + (71)2 (497)2
4) Mencari derajat kebebasan untuk masing-masing sumber variasi. DBp = banyaknya Perlakuan – 1 = 5 – 1 = 4
DBT = banyaknya subyek – 1 = 30 – 1 = 29 DBG = dkT – dbp
Sambungan
Tabel 13. Ringkasan Anava Jumlah Daun Tanaman Tomat
42
Lampiran 3. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)
I. Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Tinggi Tanaman Tomat
BNJ5% = qα (p ,n 2 ) (KTG )
Tabel 14. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari.
Perlakuan Rata-rata persentase tinggi tanaman tomat
Ket: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. BNJ5% = 0,54
II. Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Jumlah daun Tanaman Tomat
Sambungan
Tabel 15. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari.
Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat
Kontrol 16 c
N1 18 d
N2 25 e
N3 13 b
N4 12 a
44
46
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Gambar 2. Pembuatan koker sebagai wadah pesemaian
Gambar 4. Proses Penyiraman Benih
Gambar 5. Benih yang sudah siap dipindahkan
48
Gambar 7. Proses penanaman bibit
Gambar 8. Pemberian perlakuan
Lampiran 7.
LEMBAR KERJA SISWA
(LKS)
SK : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
KD : 1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan
tumbuhan.
A. Judul
Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum
lycopersicum commune.)
B. Dasar Teori
Tomat merupakan tanaman dari famili Solanaceae, yaitu berbunga seperti
trompet. Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang
bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi
dari kuning, orangge, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan.
Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya tersusun dalam tandan-
tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air (Iwanudin,
2010).
Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan
mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat juga dapat
bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), sedangkan
zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat berfungsi untuk
pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat
potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi
50
Tomat merupakan tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh petani
tomat, salah satu tehnik budidaya yang berperan dalam upaya meningkatkan
produksi tanaman tomat adalah pemupukan. Untuk pertumbuhan dan hasil yang
baik, tanaman ini membutuhkan hara yang lengkap, baik makro maupun mikro,
dengan komposisi berimbang yang dipasok dari pupuk. Pemupukan yang dilakukan
ini bertujuan agar tanaman yang di pupuk ini mendapatkan unsur hara sehingga
pertumbuhannya baik (Ratna, 2007).
Salah satu unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman adalah kalium (K),
Kalium ini merupakan unsur hara makro, yang artinya dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah yang besar. Kalium berfungsi dalam tanaman adalah sebegai berikut:
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim
dan mineral termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit
(Muliawan, 2007).
Tanaman yang kekurangan Kalium ini akan mengakibatkan batang dan
daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau
segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada
pucuk daun. Hal ini mengakibatkan unsur Kalium ini sangat berguna bagi
tanaman (Muliawan, 2007).
Kalium ini di dapatkan dari pupuk KCL, dan ZK. Akan tetapi biyaya yang
sangat mahal mengakibatkan produksi tanaman menjadi menurun. Tetapi jika
tanaman kekurangan unsur Kalium ini dapat digantikan dengan unsur Natrium yang
menggantikan fungsi Kalium dalam tanaman jika tanaman kekurangan unsur
Kalium,
C. Tujuan
praktikum ini bertujuan untuk:
3. Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman
tomat.
4. Untuk mengetahui kosentrasi NaCl yang dapat mempercepat pertumbuhan
tanaman tomat.
D. Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1 Gelas ukur 100 ml dan 1000 ml untuk mengukur volume larutan
2 Wadah plastik untuk tempat penyamaian
3 Meteran untuk mengukur tinggi tanaman
4 Kertas label untuk memberikan lebel pada perlakuan
5 Polybag dengan ukuran 1 kg sebagai tempat penanaman
6 Termometer untuk mengukur suhu udara.
7 Soil tester untuk mengukur pH tanah.
8 Daun pisang untuk dijadikan koker.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Benih Tomat sebanyak 100 benih.
2. Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 100 gr.
52
4. Tanah lempung berpasir sebagai media pesemaian dan media tanam
E. Prosedur Kerja
1. Pilihlah benih tomat yang bebas dari hama dan penyakit.
2. Semailah benih tomat dengan menggunakan koker yang diletakan pada
wadah plastik dengan ukuran 50 X 25 cm seperi pada gambar di bawah ini:
3. Buatlah larutan NaCl dengan kosentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan
200 ppm. Cara pembuatan dan pengencerannya sebagai berikut:
N1 = NaCl 50 ppm = 50 mg NaCl + 1 Liter air
N2 = NaCl 100 ppm = 100 mg NaCl + 1 Liter air
N3 = NaCl 150 ppm = 150 mg NaCl + 1 Liter air
N4 = NaCl 200 ppm = 200 mg NaCl + 1 Liter air
4. Pindahkan bibit tomat yang sudah berumur 11 hari ke polybag dan biarkan
selama 1 minggu.
5. Setelah 1 minggu, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan NaCl.
6. Lakukan pengukuran tinggi tanaman 1 minggu sekali selama 35 hari.
7. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam kolom input data.
F. Tempat dan Waktu Praktikum
G. Tabel Input Data
Tabel 1. Tabel pengamatan tinggi tanaman tomat selama 35 hari (5 X pengamatan).