• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertum"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KONSENTRASI NaCl TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum

lycopersicum commune)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi

OLEH :

INDRA FAUZI SABBAN

031 008 043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

(2)

ii

PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI a.n. : INDRA FAUZI SABBAN

Dengan Judul : PENGARUH KOSENTRASI NaCl TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT (Solanum

lycopersicum commune).

Telah diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun Ternate Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Pendidikan Biologi berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun Ternate Nomor : ………

tanggal ….. ….. 2011dalam sidangnya hari ……… 2011.

Disahkan oleh: Dekan FKIP

Drs. Taib Latif, M.Hum.

Nip. 196410211992031003

1. Ketua : Drs. Taib Latif, M.Hum ( ………....)

2. Sekretaris : Ilham Majid, S.Pd, M.Si (……….)

3. Penguji I : Nurhasanah, S.Si, M.Si (………..)

4. Penguji II : Sundari, S.Pd, M.Pd (………..…)

(3)

iii

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KHAIRUN

PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL : Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune)

NAMA : Indra Fauzi Sabban

NPM : 031008043

FAKULTAS : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI : Pendidikan Biologi.

Setelah diperiksa dan diteliti ulang, telah memenuhi syarat untuk disidangkan dalam ujian skripsi.

Ternate, 14 Febuari 2012

Pembimbing I Pembimbing II

A.R. Tolangara Darmawaty M taher, S.Pd, M.Si

NIP. 197009152002121001 NIP. 197311262002122001

Mengetahui Ketua Program studi

Ilham Majid, S.Pd, M.Si NIP. 197104122001121002

(4)

iv

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune.), diajukan sebagai tugas akhir

dalam menyelesaikan studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan

Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Khairun Ternate.

Penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis,

namun berkat adanya bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai pihak sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih selaku tanda hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda (Fauzi Sabban) yang selalu

menjadi motivasi pertama penulis dalam menyelesaikan studi, karena didikan

yang diberikan kepadaku sehingga penulis bisa seperti ini dan ibunda (Rani

Ibrahim) yang selalu memberikan dorongan, motivasi, kasih sayang, kesabaran

membesarkan, mendidik, dan membiayaiku serta iringan do’a dan pengharapan

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

2. Nenek-nenekku (Asni Ibrahim) (Fatum Bopeng) dan Kakekku (Usman

Ibrahim) yang selalu memberi nasehat, dorongan, dan motivasi serta iringan

(5)

v

3. Bapak Dr. Gufran Ali Ibrahim selaku Rektor Universitas Khairun Ternate yang

membina almamater tempat penulis menimba ilmu selama ini.

4. Bapak Drs. Taib Latif, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Khairun Ternate.

5. Ilham Majid, S.Pd, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Biologi

6. A. R. Tolangara selaku pembimbing I, yang telah dengan ikhlas dan tulus

meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan sejak proposal

hingga skripsi kepada penulis.

7. Ibu Dharmawaty M.Taher, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II, yang telah dengan

tulus meluangkan waktu untuk membina dan memberikan arahan sejak proposal

hingga skripsi ini.

8. Untuk Bpk. Jailan Sahil, S.Pd, M.Si, selaku penasehat akademik (PA) yang

selalu memberikan nasehat dan motivasi kepada penulis hingga dapat

menyelesaikan studi.

9. Untuk seluruh Bapak/Ibu dosen program studi Biologi yang dengan tulus

memberikan ilmunya pada saat penulis masih aktif mengikuti perkuliahan.

10. Untuk, keluargaku (Nene Ua, Tete Ko, Ko Emet, Onco, Om udi, Ko Gam, Ci

mini, Ko Uya, Papa Tua, Ci Any, Ko Uta, Ibu Ri, Mama Ema, dan Ko aif)

yang telah memberikan dorongan, motivasi, dan nasehat serta adik-adikku

(Rhiyad, Gibran, Alvian, Ewhiy, Tia, Kilan, Audhy, Anggun, dan Erijal)

karena mereka adalah penyemangat bagiku dalam menyelesaikan studi.

11. Buat saudara-saudaraku (Rinto, Ningsi, Vhana, Wiwin, Lina, dan Anty), yang

selalu memberi dukungan, motivasi, serta kerja samanya sehingga penulis dapat

(6)

vi

12. Buat teman-teman angkatan 2008 (Vhian, Chanox, Asti, Aldo, Meti, Fuad,

Ahmad, Adam, Lukman, Amy, dan Yana ) dan teman-teman Jobak’z Gank,

Fammia Fc, serta Dhiflayn, juga tidak lupa penulis mengucapkan banyak

terimah kasih pada kak Mardiana yang membantu penulis dalam penelitian.

13. Buat teman-teman Zlack’Ghant, Nak The ChamZter, dan Nak Remas Al-

Khairat makasih atas kebersamaannya. Your Is The Bast.

14. Terspesial buat Jobak’z Gank terima kasih atas kebersamaannya, dorongan,

motivasi, dan dukungan selama menempuh kuliah dan melakukan penelitian

hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Kalian semua takan pernah

tergantikan dan selalu mendapatkan tempat di HATI ku.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh

karena keterbatasan pengetahuan maupun referensi, sehingga kritik dan saran yang

membangun demi penyempurnaan skripsi ini diterima dengan senang hati, semoga

skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca serta

Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya kepada kita

semua dalam menapaki kehidupan ini Amin.

Ternate, Januari 2012

(7)

vii

RIWAYAT PENDIDIKAN

Penulis dilahirkan di Ternate pada tanggal

4 Januari 1991. Penulis merupakan anak pertama

dari dua bersaudara, anak dari pasangan Fauzi

Sabban dan Rani Ibrahim.

Jenjang pendidikan yang ditempuh penulis:

Penulis mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SDN 2 Salero pada tahun

1996 dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

di SMP N I Kota Ternate dan lulus pada tahun 2005, pada tahun yang sama pula penulis

melanjutkan pendidikan ke SMA N 4 Kota Ternate hingga lulus pada tahun 2008,

masih pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi

Universitas Khairun Ternate, mengambil jurusan MIPA Program Studi Pendidikan

Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Pada bulan November-Desember 2011 penulis melakukan Penelitian dengan

judul Pengaruh Kosentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum

lycopersicum commune.) dan dituangkan ke dalam penulisan ini guna menyelesaikan

(8)

viii

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Hidup hanya sekali jadi manfaatkan hidup dengan sebaik-baiknya karena waktu takan pernah bisa terulang kembali, jadi selalu menatap masa depan dengan optimis dan teruslah berkarya, jangan selalu terpuruk dalam bayangan

masa lalu (Indra_1991).

Sebenarnya sangatlah mudah menjadi BAHAGIA. Kebahagiaan akan datang saat kita memaafkan diri kita sendiri, memaafkan orang lain, dan hidup

dengan penuh rasa syukur. Hidup ini memberi, bukan meminta (ZG_2011).

Sebenarnya kegagalan kita, bukanlah karena adanya kesulitan yang menghambat langkah kita. Tetapi karena ketidak beranian untuk melawan rasa

takut dalam diri (Indra_1991).

Jika Kegagalan adalah hujan dan keberhasilan adalah matahari maka butuh keduanya untuk melihat pelangi (Indra_1991).

PERSEMBAHAN

 Kupersembahkan karya tulisku ini kepada kelauargaku terutama kedua

(9)

ix

sayang, ibu juga selalu memberiku semangat, dan dorongan, sehingga aku bisa menyelesaikan studi dengan baik, ibu yang rela bekerja banting tulang, iklas mengeluarkan keringat agar aku bisah menikmati hidup detik demi detik, hari demi hari bahkan tahun demi tahun, sebagai tanda baktiku kepada ayah dan ibu ku persembahkan karyaku ini, karena ayah dan ibu lah aku ada dan ayah dan ibu lah yang membuat aku bisa ada disini, keberhasilanku tidak lepas dari ketulusan, cinta kasih, dan dukungan dari ayah dan ibu. Terima kasih atas semua yang telah ayah dan ibu berikan kepadaku, mulai dari aku masih di dalam rahim sampai aku bisah seperti ini, aku tidak akan pernah bisa memberikan apapun untuk membalas jasa, ketulusan, waktu, biyaya, dan semua yang telah ayak dan ibu berikan selama ini, hanya iringan do’a yang bisah ku berikan kepada ayah dan ibu, semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan oleh kedua orang tua ku, yang disengaja maupun tidak disengaja (AMIN).

Nenek, Kakek, dan Saudara-saudaraku yang selalu memberikan

motivasi, iringan do’a, dan dukungan kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.

Adikku tercinta, Rhiyad Fauzi Sabban yang selalu memberikan penulis

semangat, dukungan, motivasi, sehingga penulis bisa seperti ini. Aku akan memberikan yang terbaik untuk hidupmu.

Almamaterku tercinta UNKHAIR TERNATE terimalah

(10)

x

ABSTRAK

Indra Fauzi Sabban, 2012 : Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune.)

Pembimbing : A.R Tolangara (1)

Darmawaty M. Taher, S.Pd, M.Si (2)

Tomat adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Permintaan akan komoditas tomat akan terus meningkat, akan tetapi dengan meningkatnya permintaan tersebut mengakibatkan para petani kesulitan dalam pembudidayaan, karena kurangnya pasokan pupuk di Indonesia. Na+ dikenal sebagai unsur tambahan untuk beberapa jenis tanaman, pengaruh Na+ akan sangat besar bila pasokan K+ bagi tanaman tidak mencukupi, unsur ini dapat mengurangi pengaruh yang ditimbulkan oleh kekurangan K+ dalam hal mempertahankan kadar air di daun tapi tidak dapat menggantikan fungsi K+ sepenuhnya. Tujuan utamanya adalah menjadikan pertumbuhan tanaman tomat menjadi lebih baik dengan menggunakan NaCl. Penggunaan NaCl dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, tetapi NaCl yang digunakan dengan kosentrasi yang rendah. Perlakuan dengan NaCl dengan konsentrasi yang tepat dapat menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi cepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman tomat serta kosentrasi NaCl yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat. Penelitian ini bersifat eksperimen yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 6 kali ulangan. Pemberian perlakuan dilakukan 1 minggu sekali dan pengamatannya dilakukan 1 minggu sekali.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian NaCl berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat serta kosentrasi 100 ppm yang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat.

Kata kunci : Konsentrasi NaCl, pertumbuhan, tanaman tomat.

(11)

xi

ABSTRACT

Indra Fauzi Sabban, 2012 : Effect of Sodium Chloride (NaCl/Na+) Concentration

Plant Growth Of Tomato (Solanum lycopersicum

commune.)

Supervisor : A.R Tolangara (1)

Darmawaty M. Taher, S.Pd, M.Si (2)

Tomatoes were one of the agricultural commodities because they contain vitamins and minerals. Sodium Chloride (NaCl/Na+) is known as an additional element for some types of plants. By using Sodium Chloride (NaCl/Na+) in low concentration, plant can promote its growth. By this statement. Treatment with appropriate concentration Sodium Chloride (NaCl/Na+) will suggested a rapid plant growth of tomatoes.

The aim of this research were to know appropriate concentration of Sodium Chloride (NaCl/Na+) to tomatoes growth and level of Sodium Chloride (NaCl/Na+) concentration which promote tomatoes growth. This is an experiment research by using Completely Randomized Design (CRD), with five treatments and six replications.

The results of research showed that Sodium Chloride (NaCl/Na+) could effect on tomato plant growth and the concentration of 100 ppm which can promote the growth of tomato plants.

Key words: concentration of Sodium Chloride (NaCl/Na+), growth of tomato plants.

(12)
(13)

xiii

a) Iklim………... 9

b ) Media Tanam………... 10

c) Ketinggian Tempat……….. 10

C. Manfaat dan Khaisiat Dari Tomat Bagi Kesehatan………. 11

D. Kandungan zat gizi yang Terdapat dalam Tomat……… 12

E. Rancangan Penelitian………... 19

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kandungan Zat Gizi Tomat (Tiap 100 Gram) ... 12

2. Data penelitian tinggi tanaman tomat selama 35 hari……….. 21

3. Data penelitian jumlah daun tanaman tomat selama 35 hari……… 22

4. Analisis Varian (ANAVA). Tinggi Tanaman Tomat... 23

5. Hasil Uji BNJ. Rata-Rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari………. 24

6. Analisis Varian (ANAVA) Jumlah Daun Tanaman Tomat…... 24

7. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari... 25

8. Pengamatan Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari…... 36

9. Pengamatan Jumlah DaunTanaman Tomat Selama 35 Hari... 37

10. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)…... 38

11. Ringkasan Anava Tinggi Tanaman Tomat ……... 39

12. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)…... 40

13. Analisis Variansi Jumlah Daun Tanaman Tomat ………... 41

14. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari ……… 42

15. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari…. 43 16. Distribusi Nilai F …………... 44

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rekapan Data Hasil Penelitian………... 36

2. Analisis Varian (ANAVA) Tanaman Tomat ……….. 38

3. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)………... 42

4. Tabel 14. Distribusi Nilai F.……… 44

5. Tabel 15. Distribusi Nilai q……… 45

6. Dokumentasi Penelitian……….……… 46

7. LKS……… 49

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Lampiran Halaman

1. Tomat yang matang………. 6

2. Pembuatan koker sebagai wadah pesemaian……… 46

3. Wadah pesemaian (koker)………...………... 46

4. Proses Penyiraman Benih.……… 47

5. Benih yang sudah siap dipindahkan ………..………. 47

6. Wadah penanaman (Polybag) yang diisi pasir ……… 47

7. Proses penanaman bibit ………... 48

8. Pemberian perlakuan……… 48

(17)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tomat adalah salah satu komoditas pertanian yang sangat bermanfaat bagi

tubuh karena mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat mengandung karbohidrat, protein, lemak

dan kalori. Buah tomat merupakan komoditas multiguna yang berfungsi sebagai

sayuran, bumbu masak, buah meja, penambah nafsu makan, bahan pewarna

makanan, sampai kepada bahan kosmetik dan obat-obatan (Wiryanta, 2004).

Sebagai sumber mineral, buah tomat dapat bermanfaat untuk pembentukan

tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), sedangkan zat besi (Fe) yang terkandung di

dalam buah tomat dapat berfungsi untuk pembentukan sel darah merah atau

hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat potassium yang sangat bermanfaat

untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi (Cahyono, 2005).

Permintaan akan komoditas tomat akan terus meningkat seiring dengan

semakin bertambahnya jumlah penduduk dan kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan. Akan tetapi dengan meningkatnya permintaan tersebut

mengakibatkan para petani kesulitan dalam pembudidayaan, karena kurangnya

pasokan pupuk di Indonesia (Cahyono, 2005).

Budidaya tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan

faktor lingkungan untuk meningkatkan produksi dan pertumbuhan tanaman. Salah

satu faktor lingkungan yang sangat menentukan laju pertumbuhan, perkembangan

(18)

2

dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata

baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat

menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9

unsur makro dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang

disebut sebagai unsur -unsur esensial (Pitojo, 2005).

Setiap tanaman membutuhkan hara sebagai makanannya, demikian juga

dengan tomat. Jika diasumsikan media tidak mengendung hara, maka kebutuhan

hara tersebut mutlak diberikan mealui pemupukan. Kebutuhan hara makro tanaman

bisa diperoleh dari urea, TPS, dan KCL. Sedangkan unsur mikro yang dibutuhkan

adalah Mg, Co, Fe, Zn, B, dan Cl-. Selain unsur hara makro dan mikro tersebut, ada

unsur tambahan yang yang menguntungkan dan untuk beberapa jenis tanaman.

Seperti halnya Na+ (Rismunandar, 2001).

Na dikenal sebagai unsur tambahan untuk beberapa jenis tanaman. Menurut

Wild dan Jones (1988) dalam Jumberi (2006) pengaruh Na akan sangat besar bila

pasokan K+ bagi tanaman tidak mencukupi. Lebih lanjut dikatakan Mills dan Jones

(1996) dalam Jumberi (2006) bahwa unsur ini dapat mengurangi pengaruh yang

ditimbulkan oleh kekurangan K+ tapi tidak dapat menggantikan fungsi K+

sepenuhnya. Dalam konteks fotosistesis, Na+ merupakan unsur yang esensial bagi

tanaman yang tergolong C4 dan CAM. Pentingnya Na untuk kedua jenis tanaman

adalah dalam hal osmoregulation, dan pemeliharaan turgor serta untuk mengontrol

aktifitas stomata (Jumberi, 2006).

Natrium berfungsi untuk mempertahankan kadar air di daun selain itu

Natrium juga dapat menggantikan unsur Kalium (K+) apabila tanaman kekurangan

(19)

Berdasarkan dasar pemikiran inilah, maka penulis memandang perlu

mengadakan penelitian dengan judul: “Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap

Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum commune.).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

2. Pada konsentrasi NaCl berapakah yang dapat mempercepat pertumbuhan

tanaman tomat.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman

tomat.

2. Untuk mengetahui kosentrasi NaCl yang dapat mempercepat pertumbuhan

(20)

4

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat khususnya Maluku Utara, bahwa

NaCl dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat.

2. Sebagai bahan bacaan bagi para guru jenjang pendidikan SMA kelas XII untuk

dijadikan sebagai bahan ajar dan dapat dijadikan panduan praktikum. Dimana

pada pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan.

3. Sebagai bahan informasi pada matakuliah Ekologi Tumbuhan dan Fisiologi

Tumbuhan di program studi pendidikan biologi.

4. Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

E. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dikhususkan pada pengaruh kosentrasi NaCl terhadap

pertumbuhan (tinggi tanaman dan jumlah daun) tanaman tomat. NaCl yang

digunakan adalah garam biasa dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan

200 ppm. Tomat yang digunakan adalah tomat biasa (Solanum lycopersicum

commune).

F. Penjelasan istilah

Untuk menghindari kekeliruan serta salah penafsiran beberapa istilah pada

judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

1. pertumbuhan merupakan proses perubahan biologis pada makhluk hidup yang

(21)

yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke ukuran semula) (Sudjino.

2005).

2. Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur atau halit adalah senyawa

kimia dengan unsur kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang mempengaruhi

salinitas laut dan cairan ekstrakulikuler pada banyak organisme multiseluler.

Sebagai komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan

(22)

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

G. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat

a. Klasifikasi Tanaman Tomat

Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, yaitu berbunga seperti

trompet. Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang

bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak

bervariasi dari kuning, orangge, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen

yang dominan. Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya

tersusun dalam tandan-tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak

mengandung air (Iwanudin, 2010).

(23)

Klasifikasi ilmiah

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Tubiflorae

Famili : Solanaceae

Genus : Lycopersicum

Spesies : Solanum lycopersicum L. (Redaksi Agromedia, 2007).

b. Morfologi Tanaman Tomat

Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut

yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu

dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30 - 40 cm, namun

dapat mencapai kedalaman hingga 60 - 70 cm. Akar tanaman tomat berfungsi untuk

menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.

Oleh karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang dihasilkan

(Rismunandar, 2001).

Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.

Bagian yang masih muda berambut dan biasanya dan ada yang berkelenjar, mudah

patah, dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus

dibantu dengan beberapa ikatan. Dibiarkan melata, cukup rimbun menutupi tanah.

(24)

8

Daunnya yang berwarna hijau dan berbulu memiliki panjang 20 - 30 cm dan

lebar 15 - 20 cm. Daun tomat tumbuh dekat ujung dahan atau cabang sementara

tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7 - 10 cm dan ketebalan 0,3 -

0,5 cm (Rismunandar, 2001).

Bunga tanaman tomat termasuk jenis bunga berkelamin dua. Bunga tanaman

tomat berwarna kuning, terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.

Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan

membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat

melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu (Wiryanta,

2004).

Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan

berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah atau kuning

cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong, oval,

pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2 - 15 cm. Jumlah ruang di

dalam buah juga bervariasi, ada yang hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan

tomat roma atau lebih dari dua seperti tomat marmade yang beruang delapan. Pada

buah masih terdapat tangkai bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai

buah serta kelopak bunga yang beralih fungsi kelopak bunga (Wiryanta, 2004).

Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan

atau coklat muda. Panjangnya 3 - 5 mm dan lebar 2 - 4 mm. Biji saling melekat,

diselimuti daging buah dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.

(25)

Umumnya biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman. Biji mulai tumbuh

setelah ditanam 5 - 10 hari (Pitojo, 2005).

H. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

Tanaman tomat memiliki beberapa persyaratan untuk tumbuh diantaranya:

a. Iklim

1. Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 750 mm-

1.250 mm/tahun. Keadaan ini berhubungan erat dengan ketersediaan air

tanah bagi tanaman, terutama di daerah yang tidak terdapat irigasi teknis.

Curah hujan yang tinggi (banyak hujan) juga dapat menghambat

penyerbukan.

2. Kekurangan sinar matahari menyebabkan tanaman tomat mudah terserang

penyakit, baik parasit maupun non parasit. Sinar matahari berintensitas

tinggi akan menghasilkan vitamin C dan karoten (provitamin A) yang lebih

tinggi. Penyerapan unsur hara yang maksimal oleh tanaman tomat akan

dicapai apabila pencahayaan selama 12-14 jam/hari, sedangkan intensitas

cahaya yang dikehendaki adalah 0,25 mj/m2 per jam.

3. Suhu udara rata-rata harian yang optimal untuk pertumbuhan tanaman tomat

adalah suhu siang hari 18-29 0C dan pada malam hari 10-20 0C. Untuk

negara yang mempunyai empat musim digunakan heater (pemanas) untuk

mengatur udara ketika musim dingin, udara panas dari heater disalurkan ke

dalam green house melalui saluran fleksibel warna putih.

4. Kelembaban relatif yang tinggi sekitar 25% akan merangsang pertumbuhan

untuk tanaman tomat yang masih muda, karena asimilasi CO2 menjadi lebih

(26)

10

relatif yang tinggi juga merangsang mikro organisme pengganggu tanaman

(Atani, 2008).

b. Media Tanam

1. Tanaman tomat dapat ditanam di segala jenis tanah, mulai tanah pasir

sampai tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung

bahan organik serta unsur hara dan mudah merembeskan air. Selain itu akar

tanaman tomat rentan terhadap kekurangan oksigen, oleh karena itu air tidak

boleh tergenang.

2. Tanah dengan derajat keasaman (pH) berkisar 5,5-7,0 sangat cocok untuk

budidaya tomat.

3. Dalam pembudidayaan tanaman tomat, sebaiknya dipilih lokasi yang

topografi tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul

(Tim Penulis PS, 2009).

c. Ketinggian Tempat

Tanaman tomat dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, baik di

dataran tinggi maupun di dataran rendah, tergantung varietasnya. Tanaman

tomat yang sesuai untuk ditanam di dataran tinggi misalnya varietas berlian,

varietas mutiara, varietas kada. Sedangkan varietas yang sesuai ditanam di

dataran rendah misalnya varietas intan, varietas ratna, varietas berlian, varietas

LV. Selain itu, ada varietas tanaman tomat yang cocok ditanam di dataran

rendah maupun di dataran tinggi antara lain, varietas berlian, varietas mutiara

(27)

I. Manfaat Tomat

Tomat dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik karena

100 gram tomat memenuhi 20 persen atau lebih dari kebutuhan vitamin C sehari.

Vitamin C memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka,

mencegah penyakit scurvy (skorbut), serta menghindarkan terjadinya perdarahan

pembuluh darah halus. Selain itu, tomat juga merupakan sumber vitamin A yang

baik karena 100 gram tomat dapat menyumbangkan sekitar 10-20 persen dari

kebutuhan vitamin A sehari. Vitamin A sangat diperlukan bagi kesehatan organ

penglihatan, sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan, dan reproduksi. Vitamin A dan

C pada tomat juga berkhasiat sebagai antioksidan (Iwanudin, 2010).

Sari buah tomat mengandung vitamin dan mineral yang cukup lengkap. Dari

100 gram jus tomat akan diperoleh kalsium 5 mg, fosfor 2,7 mg, zat besi 0,5 mg,

natrium 230 mg, dan kalium 230 mg. Vitamin yang terdapat dalam 100 gram sari

buah tomat adalah vitamin A (1.500 SI), vitamin B1 (0,06 mg), vitamin B2 (0,03

mg), dan vitamin C (40 mg) (Cahyono, 2005).

Tomat mengandung likopen yang tinggi. Likopen ini merupakan pigmen

yang menyebabkan tomat berwarna merah. Seperti halnya betakaroten, likopen

termasuk ke dalam golongan karotenoid. Telah banyak penelitian yang

mengungkapkan manfaat likopen terhadap kesehatan (Iwanudin, 2010).

Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan dan dapat

melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit, seperti kanker dan penyakit

jantung. Tomat yang dihancurkan atau dimasak merupakan sumber likopen yang

(28)

12

Likopen terdapat pada bagian dinding sel tomat. Oleh karena itu, pemasakan

dengan sedikit minyak dapat melepaskan komponen ini. Sebagai tambahan,

pemasakan tomat dengan minyak zaitun (olive oil) memudahkan tubuh menyerap

likopen dengan lebih baik (Iwanudin, 2010).

J. Kandungan Zat Gizi yang Terdapat dalam Tomat

Kandungan zat gizi buah tomat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Tomat (Tiap 100 Gram)

Zat Gizi Kandungan Gizi

Vitamin A 1500 (SI)

Vitamin Bl 0,06 (mg)

Vitamin B2 0,03 (mg)

Vitamin C 40 (mg)

Kabohidrat 4,2 (gr)

Lemak 0,3 (gr)

Protein 1 (gr)

Kalsium 5 (mg)

Fosfor 2,7 (mg)

Besi 0,5 (mg)

Natrium 230 (mg)

kalium 230 (mg)

(29)

K. Natrium Klorida (NaCl)

Natrium klorida atau sodium klorida (NaCl) yang dikenal sebagai garam

adalah zat yang memiliki tingkat osmotik yang tinggi. Zat ini pada keadaan

kosentrasi tinggi berkedudukan sebagai medium inhibitor yang fungsinya

menghambat proses metabolisme benih sehingga perkecambahan pada benih

realsitran dapat terhambat (Sugiyarto dan Kristian, 2003).

Natrium klorida juga dikenal dengan garam dapur adalah senyawa kimia

dengan unsur kimia NaCl. Senyawa ini adalah garam yang mempengaruhi salinitas

laut dan cairan ekstraseluller pada banyak organisme multiseluler. Sebagai

komponen utama pada garam dapur, natrium klorida sering digunakan sebagai

bumbu dan pengawet makanan (Anonim, 2010).

NaCl dapat dikatakan mempunyai bangunan kemas rapat bangun kubus

maka ion Cl- dan ion Na+ yang lebih kecil menempati rongga oktahedral. Selain itu

bangun ini juga akan memperlihatkan adanya bentuk kubus pusat muka yang

dibangun oleh ion-ion Na+ seperti halnya dibangun ion-ion Cl-. Oleh karena itu, kisi

kristal NaCl merupakan dua kisi kubus pusat muka yang saling tertanam di

dalamnya (interpenetrasi) (Sugiyarto dan Kristian, 2003).

Natrium Klorida (NaCl) ini mempunyai peran dalam pertumbuhan karena

NaCl ini jika terurai maka akan menghasilkan Na+ dan Cl-. Unsur Natrium (Na+) itu

mempunyai fungsi yang sama seperti unsur Kalium (K+), sehingga dapat

menggantikan fungsi dari Kalium (K+) dalam hal mempertahankan kadar air di daun

(Bernstein dan Hayward, 1958 dalam Bintoro, 1981).

Pengaruh Natrium Klorida atau garam ini pada pertumbuhan tanaman ini

(30)

14

pompa ion Na+ dan K+. Tetapi pemberian Natrium Klorida (NaCl) dengan

kosentrasi yang rendah dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hal ini sejalan

dengan pendapat yang dikemukakan Stuiver et al., (1981) yang menyatakan Na+

dapat menggantikan peran K+ dalam tanaman (Bernstein dan Hayward, 1958 dalam

Bintoro, 1981).

L. Pasir

Pasir sering digunakan sebagai media tanam alternatif untuk menggantikan

fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan sebagai

media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek

batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering akan memudahkan proses

pengangkatan bibit tanaman yang dianggap sudah cukup umur untuk dipindahkan

ke media lain. Sementara bobot pasir yang cukup berat akan mempermudah

tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan

dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta drainase media

tanam. Pasir malang dan pasir bangunan merupakan Jenis pasir yang sering

digunakan sebagai media tanam (Wiharyanto, 2008).

Pasir merupakan media tanam yang memiliki pori-pori berukuran besar

(pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses

penguapan. Kohesi dan konsistensi pasir sangat kecil sehingga mudah terkikis oleh

air. Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan pengairan dan pemupukan

yang lebih intensif. Hal tersebut yang menyebabkan pasir jarang digunakan sebagai

media tanam secara tunggal (Wiharyanto, 2008).

Penggunaan pasir sebagai media tanam sering dikombinasikan dengan

(31)

yang disesuaikan dengan jenis tanaman. Pasir pantai atau semua pasir yang berasal

dari daerah yang bersersalinitas tinggi merupakan jenis pasir yang harus dihindari

untuk digunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut sudah dicuci terlebih

dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam dapat menyebabkan tanaman

menjadi merana, seperti akar dan daun yang memperlihatkan gejala terbakar

(32)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen yaitu peneliti

memberikan perlakuan (treatment) kepada subjek, sekelompok subjek atau

partisipan atau kondisi, alat dan bahan tertentu untuk menentukan apakah perlakuan

tersebut memiliki dampak atau pengaruh pada variable atau faktor hasil tertentu

(Setyosari, 2010).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Green House LPPM Universitas Khairun

Ternate, dan berlangsung pada bulan November-Desember 2011.

C. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Gelas ukur 100 ml dan 1000 ml untuk mengukur volume larutan

2. Wadah plastik untuk tempat penyamaian

3. Meteran untuk mengukur tinggi tanaman

4. Kertas label untuk memberikan lebel pada perlakuan

5. Polybag dengan ukuran 1 kg sebagai tempat penanaman

6. Kamera untuk dokumentasi.

(33)

23 8. Soil tester untuk mengukur pH tanah.

9. Daun pisang untuk dijadikan koker.

b. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Benih Tomat sebanyak 100 benih.

2. Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 100 gr.

3. Aquades sebanyak 25 L.

4. Tanah lempung berpasir sebagai media pesemaian

5. Pasir steril sebagai media tanam.

D. Prosedur Kerja

a. Persiapan Benih

Benih tomat diperoleh dari Toko Tani Satwa yang bebas dari hama dan

penyakit.

b. Pesemaian Benih

Benih tomat disemai dengan menggunakan wadah plastik dengan ukuran

50 X 25 cm sebanyak 2 buah. Kemudian benih tomat dikecambahkan dengan

menggunakan koker yang sudah terisi media tanah. Setelah itu, dilubangi pada

permukaan sedalam 1 cm, dan dimasukan benih ke dalam lubang tersebut,

kemudian ditutup kembali dengan tanah tipis-tipis. Setiap koker diisi satu atau

tiga benih dan koker yang sudah terisi benih diletakan dalam wadah plastik.

c. Persiapan Media Tanam

Media yang digunakan untuk menanam benih tomat adalah pasir yang

(34)

18

23

menghilangkan unsure hara yang terdapat pada pasir tersebut. Pasir dicuci

berulang-ulang hingga benar-benar steril, selanjutnya dimasukan dalam polybag

dengan ukuran masing-masing polybag 1 kg.

d. Penanaman

Setelah media tanah disiapkan, maka bibit tomat yang sudah

berkecambah dan memeliki 8-10 helaian daun atau sudah berumur 30-45 hari

ditanam dalam polybag pada kedalam 1 cm, dan jumlah bibit dalam setiap

polybag adalah 1 bibit untuk 1 polybag, dengan jarak antar polybag 50 cm.

e. Pembuatan Larutan

Pembuatan larutan NaCl yang digunakan dalam penelitian ini adalah

NaCl dengan kosentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan 200 ppm. Larutan

Pemberian perlakuan dilakukan dengan menggunakan larutan Natrium

Klorida (NaCl) dengan cara disiram pada tanaman sebanyak 200 ml untuk setiap

perlakuan. Pemberian perlakuan dilakukan setelah tanaman dipindahkan ke

polybag dan telah berumur 1 minggu. Pemberian perlakuan dilakukan sekali

(35)

23

Adapun perlakuan yang diberikan sebagai berikut:

1. C0 = Untuk control (tanpa diberikan Natrium Klorida (NaCl))

2. N1 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 50 ppm

3. N2 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 100 ppm

4. N3 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 150 ppm

5. N4 = Diberikan Natrium Klorida (NaCl) dengan kosentrasi 200 ppm

Perlakuan seluruhnya berjumlah 5 dan masing-masing perlakuan diulang

sebanyak 6 kali sehingga terdapat 30 unit penelitian.

g. Pengamatan

Pengmatan yang dilakukan dalam penelitian ini sebanyak 5 kali dengan

jarak waktu pengamatan 1 minggu, sedangkan parameter yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Tinggi tanaman (cm). Pengukuran dilakukan dari leher akar, hingga ujung

daun yang tertinggi.

2. Jumlah daun. Menghitung jumlah daun pada setiap tanaman yang diberi

perlakuan.

E. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dengan

model matematik sebagai berikut (Sugandi dan Sugiarto, 1994):

Yij =

µ

+

τ

i +

ϵ

ij

Dimana:

Yij = hasil pengamatan perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

(36)

20

23

τ

i = penyimpangan hasil dari nilai

µ

yang disebabkan oleh pengaruh

perlakuan ke-i

ϵ

ij = pengaruh acak yang masuk ke dalam percobaan.

(37)

23

G. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dalam tabel berikut.

Tabel 2. Data penelitian tinggi tanaman tomat selama 35 hari.

(38)

22

23

Tabel 3. Data penelitian jumlah daun tanaman tomat selama 35 hari.

Perlakuan Ulangan

Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Uji

ANAVA satu jalur (One way Anova), bila perlakuan terdapat pengaruh yang

nyata kemudian dianalisis lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur

(39)

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kosentrasi NaCl terhadap

pertumbuhan tanaman tomat, diperoleh data hasil pengamatan berupa tinggi

tanaman yang terlampir pada lampiran 1 dan jumlah daun yang terlampir pada

lampiran 1. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan analisis varian

(ANAVA) yang cara analisisnya terlampir pada lampiran 2.

a. Tinggi Tanaman

Data hasil analisis varian untuk tinggi tanaman tomat disajikan pada tabel 4

di bawah ini:

Tabel 4. Analisis Varian (ANAVA). Tinggi Tanaman Tomat

SK DB JK KT F.hit

NaCl berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman tomat, dimana F.hitung

(40)

24

Ini terbukti bahwa, konsentrasi NaCl memberikan pengaruh yang sangat

nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman tomat maka dilanjutkan dengan Uji

Beda Nyata Jujur (BNJ) yang cara analisisnya terlampir pada lampiran 3, sedangkan

hasilnya disajikan dalam tabel 5 berikut.

Tabel 5. Hasil Uji BNJ. Rata-Rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari.

Perlakuan Rata-rata persentase tinggi tanaman tomat

Ket: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. BNJ5% = 0,54

Tabel 5 menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara tiap perlakuan dan

terdapat perbedaan antara perlakuan dengan kontrol.

b. Jumlah Daun

Data hasil analisis varian untuk jumlah daun tanaman tomat disajikan pada

tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Analisis Varian (ANAVA) Jumlah Daun Tanaman Tomat.

(41)

Tabel 6 menunjukan bahwa data hasil penelitian berupa jumlah daun

tanaman tomat itu signifikan pada 5% dan 1%. Dari hasil tersebut dapat terlihat

bahwa pemberian NaCl berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman

tomat, dimana F.hitung 54,83 > dari F.tabel pada taraf signifikan 5% dan 1%.

Berdasarkan hasil analisis varian, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur

(BNJ) yang cara analisisnya terlampir pada lampiran 3, sedangkan hasilnya

disajikan pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari.

Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat

Ket: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. BNJ5% = 2,96

Tabel 7 menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara tiap perlakuan dan

perbedaan antara perlakuan dengan kontrol.

B. Pembahasan

a. Tinggi Tanaman

Pertumbuhan tanaman sangat bergantung pada kondisi lingkungan dan

keberhasilan suatu tanaman ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan. Salah satu

factor yang paling berpengaruh adalah ketersediaan unsur hara dalam tanah.

Dalam penelitian ini, NaCl sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tomat.

Dari hasil uji Anava dan BNJ (Beda Nyata Jujur) menunjukan kosentrasi NaCl yang

(42)

26

hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bintoro (1981) yang menyatakan

bahwa pemberian NaCl sebanyak 100 ppm sampai 500 ppm dapat meningkatkan

pertumbuhan tanaman dan bagian atas tanaman (batang dan daun) menjadi baik. Hal

ini juga dibenarkan oleh Strogonov (1964) dalam Bintoro (1981) yang menyatakan

dalam jumlah sedikit (kosentrasi yang rendah), NaCl dapat meningkatkan

pertumbuhan tanaman.

Lebih lanjut dijelaskan oleh Medicine (2009), dalam tulisannya medicine

menyatakan bahwa pertumbuhan, perkembangan, dan produksi suatu tanaman

ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah

satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan,

perkembangan, dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara

yang cukup di dalam tanah.

Diantaranya 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi, ternyata baru 16

unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus

hidupnya dengan sempurna. Ke 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7

unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang disebut sebagai unsur-

unsur esensial (Amin et al., 2010).

Menurut Arnon dan Stout (1999) dalam Pesqueira, J et al,. (2006) ada tiga

kriteria yang harus dipenuhi sehingga suatu unsur dapat disebut sebagai unsur

esensial:

1. Unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup tanaman

(43)

2. Unsur tersebut memegang peran yang penting dalam proses biokimia tertentu

dalam tubuh tanaman dan peranannya tidak dapat digantikan atau disubtitusi

secara keseluruhan oleh unsur lain.

3. Peranan dari unsur tersebut dalam proses biokimia tanaman adalah secara

langsung dan bukan secara tidak langsung.

Salah satu unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya

yaitu Natrium. Natrium memiliki fungsi dalam tanaman yaitu membantu dalam

proses fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air

serat meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Karena

fungsinya dalam tanama sama dengan unsur Kalium maka Natrium dapat

menggantikan Kalium dalam tanaman (Ardi, 2001 dalam Sugiyarto dan Kristian,

2003).

Lebih lanjut dijelaskan oleh Isharmanto (2011), yang menyataka bahwa

peran Nartium dalam tanaman itu menyangkut dengan transport aktif. Transpor aktif

adalah pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan

pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontrasport yang

akan mengangkut ion Na+ bersamaan molekul lain seperti asam amino dan gula.

Pompa natrium kalium merupakan suatu proses transpor yang memompa ion

natrium keluar melalui membran sel dan pada saat bersamaan memompa ion kalium

dari luar ke dalam (Isharmanto, 2011).

Sedangkan Klor (Cl) dibutuhkan sebagai unsur mikro dalam tanaman untuk

membantu pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut dijelaskan oleh Medicine (2009),

bahwa Klor adalah suatu unsur esensial mikro yang mempunyai fungsi cukup

(44)

28

kegunaan fisiologis dari unsur Klor sendiri bagi tanaman, belum banyak diketahui

orang. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian-penelitian tentang unsur

yang satu ini, disamping kurangnya literatur yang menulis tentang Klor ini secara

tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya berbentuk tipis

melebar, dan berwarna hijau. Fungsi daun bagi tumbuhan adalah sebagai berikut:

1. Pengambil zat-zat makanan, terutama CO2.

2. Pengelolah zat-zat makanan.

3. Penguapan air.

4. Alat pernapasan tumbuhan (Tjitrosoepomo, 1990).

Pertambahan jumlah daun merupakan wujud dari proses fisiologi tanaman,

pertambahan sel-sel daun ini membuktikan terjadinya proses pertumbuhan yang

terjadi pada tumbuhan. Tumbuhan yang tumbuh akan pertambahan ukuran selnya.

Sesuai dengan teori tentang pertumbuhan yang dikemukakan oleh Sudjino (2005)

bahwa pertumbuhan merupakan proses perubahan biologis pada makhluk hidup

yang terjadi berupa pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya),

yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke ukuran semula) (Sudjino, 2005).

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kosentrasi NaCl itu berpengaruh

sangat nyata secara statistik terhadap pertumbuhan daun. Dan dari hasil analisis

(45)

NaCl yang baik itu pada 100 ppm, sedangkan pada kosentrasi 150 ppm dan 200

ppm, tanaman sudah mulai layu dan pertumbuhan daun menjadi terganggu. Ini

menunjukan bahwa kosentrasi yang lebih rendah akan meningkatkan pertumbuhan

daun.

Hasil ini sejalan dengan pendapat Itai, et al., (1968) dalam Bintoro (1981)

yang menyatakan pada kosentrasi NaCl tinggi mengakibatkan terjadinya translokasi

sitokinin dari akar ke daun terganggu, sehingga sintesis protein dalam daun pun ikut

terganggu. Selanjutnya O’Leary dan Priseo (1970) dalam Bintoro (1981)

menambahkan bahwa salinitas mempercepat perombakan klorofil (Bintoro, 1981).

Menurut Setyamidjaja (1986) dalam Amin et al., (2010), yang menyatakan

bahwa unsur esensial terdiri dari berbagai unsur yang sangat mutlak diperlukan oleh

tanaman, jika unsur-unsur esensial tersebut tidak terpenuhi, maka tanaman akan

menjadi kerdil dan bahkan mati.

NaCl ini diserap tanaman dalam bentuk ion yaitu Na+ dan Cl-. Yang akan

digunakan untuk melakukan aktivitas di dalam tubuh tanaman. Peran Natrium

dalam daun yaitu berfungsi mempertahankan air pada daun, sedangkan Klor diserap

oleh tanaman dalam bentuk ion Cl-, ion ini mempunyai fungsi fisiologis yang sangat

penting dalam proses fotosintesis tanaman terutama pada fase terang. Apabila ion

Klor ini tidak tersedia maka proses fotosintesis akan terhambat, otomatis per-

tumbuhan dan perkembangan tanamanpun akan terhambat (Medicine, 2009).

Dalam proses fotosintesis fase terang, ion Klor berperan penting dalam

transfer elektron di dalam kloropil, sehingga terbentuk senyawa ATP berenergi

tinggi dan senyawa inilah yang dipergunakan dalam fase gelap untuk pembentukan

(46)

30

Apabila ATP tidak terbentuk pada fase terang, otomatis pembentukan

karbohidrat pada fotosintesis fase gelap akan terhambat. Disini dapat terlihat bahwa

betapa pentingnya fungsi ion Klor dalam proses fotosintesis fase terang (Medicine,

2009).

Tahapan reaksi terang merupakan tahap dimana terjadi proses penguraian

air, sehingga dihasilkan ion hidrogen dan molekul oksigen. Setelah itu, proses

pemindahan elektron oleh rantai sitokrom akan memicu terbentuknya molekul ATP

dan NADPH (Lehninger AL, 1982).

Dari hasil analisa pada tanaman ternyata bahwa Klor banyak terdapat dalam

abu tanaman (relatif besar) dan dari hasil penyelidikan ternyata Klor banyak

terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas. Pada tanaman

tembakau dan tanaman yang meghasilkan tepung apabila Klor keadaannya lebih

besar, maka produksi tembakau dan tepung akan lebih jelek, pada jenis-jenis

tanaman ini Klor diperlukan dalam jumlah sedikit. Bentuk Klor yang berracun pada

tanaman akan tergantung pada iklim, sifat tanah dll. Dari hasil penyelidikan bentuk

Klor yang lebih dari 0,1% bagi tanaman pada umumnya akan me-nimbulkan

keracunan, sedangkan pada padi timbulnya keracunan apabila terbentuk Klor sekitar

0,3%. Fungsi fisiologis lain dari unsur Klor adalah sebagai aktifitas enzim. Klor

yang diserap dalam bentuk larutan kebanyakan terdapat didalam cairan sel, dengan

kandungan Klor yang bervariasi, dari 1 - 5 % (Medicine, 2009).

c. Media Tanam

Pemilihan media tanam juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan media pasir, sangat

(47)

menggunakan media pasir dan diberi perlakuan, akan tapkak layu. Meskipun

tanaman bertambah tinggi dan jumlah daun bertambah, tetapi tampak tanaman akan

layu. Ini membuktikan bahwa penggunaan media pasir sebagai media tanam juga

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

Dari hasil penelitian ada didapatkan tanaman tomat yang layu pada

konsentrasi 200 ppm, hal ini disebabkan pemberian NaCl dengan kosentrasi yang

tinggi akan meracuni tanaman. Menurut Strogonov (1964) dalam Bintoro (1981)

ion-ion dapat meracuni tanaman melalui berbagai cara, yaitu:

1. Bertindak sebagai anti metabolit.

2. Mengikat atau mengendapkan berbagai metabolit.

3. Bertindak sebagai katalisator dalam dekomposisi.

4. Merusak membran sel sehingga permeabilitasnya terganggu.

5. Menduduki tampat-tempat esensial tetapi tidak menggantikan perannya

(Bintoro, 1981).

Selain NaCl, media tanam juga dapat membuat tanaman menjadi layu. Jika

media tanam yang digunakan adalah pasir yang memiliki pori-pori berukuran besar

(pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses

penguapan. Sehingga seringkali tanaman akan kekurangan unsur hara (Wiharyanto,

2008).

Lebih lanjut dijelaskan oleh Atani (2008), bahwa tomat harus ditanam

ditanah yang gembur, subur, dan kaya akan unsur hara. Sehingga pasir bukan media

tanam yang baik untuk tanaman tomat. Selain itu pasir merupakan media tanam

yang miskin akan unsur hara dan memiliki sifat yang panas, sehingga

(48)

32

seperti akar dan daun, juga memperlihatkan gejala terbakar yang selanjutnya

(49)

33

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Pemberian NaCl berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, meliputi

tinggi tanaman maupun jumlah daun.

2. Pada kosentrasi 100 ppm dapat mempercepat pertumbuhan tanaman tomat,

meliputi tinggi maupun jumlah daun.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Dalam usaha peningkatan produksi dan budidaya tanama tomat dapat

menggunakan NaCl dengan tingkat kosentrasi 100 ppm.

2. Untuk para petani tomat agar menggunakan media tanam yang subur, gembur,

dan kaya akan unsur hara. Jangan gunakan media tanam yang miskin unsur hara

dan memiliki sifat panas seperti pasir.

3. Karena penelitian ini hanya melihat pengaruh kosentrasi NaCl terhadap

pertumbuhan tomat jenis tomat biasa, maka diharapkan agar peneliti lain dapat

melanjutkan untuk melihat peroduksi buahnya. Atau peneliti lain dapat

(50)

34

DAFTAR PUSTAKA

Amin et al., 2010. The salicylic acid effect on the tomato (Lycopersicum esculentum

Mill.) Sugar, Protein and Proline Content Sunder Salinity Stress (NaCl).

Journal of Biophysics and Structural Biology. Vol. 2(3), pp. 35-41. ISSN 2141

- 2200 © 2010 Academic Journals. Available online at http://www.academicjournals.org/jbsb. (Diakses pada 26 Desember 2011).

Anonim. 2008. Pertanian Tanaman Pangan. www//http/.Google unila,co/.id/com (Diakses 20 febuari 2011).

Anonim. 2010. Kalium Nitrat. http://id.wikipedia.org/wiki/kalium-nitrat (Diakses 10 Maret 2011).

Atani. 2008. Budi Daya Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.). http://www.nusaku.com/forum/ (Diakses 10 Maret 2011).

Bintoro M.H. 1981. Pengaruh NaCl Terhadap Pertumbuhan Beberapa Kultivar Tomat.

Bul. Agr. Vol 14. No 1. http://www.journalinternasional.com (Diakses 10

Maret 2011).

Cahyono B. 2005. Tomat, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Kinisius. Yogyakarta.

Isharmanto. 2011. Trasport Aktif Dan Transport Pasif. http://ruangilmu.com/index.php?action=artikel&cat=25&id=233&artlang=id (Diakses 20 Agustus 2011).

Iwanudin. 2010. Khasiat dan Manfaat Tomat. http://blog.iwanudin.com/2010/khasiat- dan-manfaat-tomat/ (Diakses 19 febuari 2011).

Jumberi. 2006. Pemanfaatan hara air laut untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatra Utara.

Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal. 31-40.

Medicine. 2009. Pengaruh Unsur Hara Esensial Terhadap Tanaman. http://jogercap.blogspot.com/2009/05/pengaruh-unsur-esensial-terhadap.html (Diakses pada 16 juli 2011).

Pesqueira, J et al., 2006. NaCl Effects In Zea mays L. x Tripsacum dactyloides (L.) L. Hybrid Calli and Plants. Electronic Journal of Biotechnology. ISSN: 0717- 3458. Vol.9. No.3. © 2006 by Pontificia Universidad Católica de Valparaíso– Chile.

(51)

Ratna. 2007. Journal Tomat dan Pertumbuhan. http://.ui.ac.id/upload/artikel/03//.PDF (Diakses 20 febuari 2011).

Redaksi Agromedia, 2007. Panduan Lengkap Budi Daya Tomat. Agromedia, Jakarta.

Rismunandar, 2001. Tanaman Tomat. Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Setyosari P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Kencana. Malang.

Sudjino. 2005. Biologi. Sunda Kelapa Pustaka.

Sugandi E dan Sugiarto. 1994. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Andi Offset. Jogyakarta.

Sugiyarto dan Kristian. H. 2003. Kimia Anorganik II. Yogyakarta : UNJ.

Tim Penulis PS. 2009. Budi Daya Tomat Secara Komersial. Penebar Swajaya.

Tjitrosoepomo G. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Wiharyanto. 2008. Ragam Madia Tanam. http://eprints.undip.ac.id/534/1/halaman_56- 59 Wiharyanto_.pdf (Diakses pada 16 juli 2011)

(52)

36 Lampiran 1. Rekapan Data Hasil Penelitian

(53)

Sambungan

Tabel 9 . Pengamatan Jumlah DaunTanaman Tomat Selama 35 Hari

(54)

38

Lampiran 2. Analisis Varian (ANAVA) Tanaman Tomat I. Analisis Varian (ANAVA) Tinggi Tanaman Tomat Tabel 10. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)

Perlakuan Ulangan Jumlah Rata- rata

1 2 3 4 5 6

Control 19,1 18,1 19,0 20,0 19,0 19,0 114,2 19,0 N1 19,1 19,2 18,0 17,0 17,0 17,0 107,3 17,9 N2 22,0 23,1 24,0 24,1 23,3 24,0 140,5 23,4 N3 17,1 16,0 17,0 16,0 17,1 17,3 100,5 16,8 N4 16,1 15,3 15,0 14,0 15,3 15,0 90,7 15,1 Total 93,4 91,7 93,0 91,1 91,7 92,3 553,2 92,2

1) Jumlah kuadrat total (JKT)

2) Jumlah kuadrat perlakuan (JKP)

(114,2)2 + (107,3)2 + (140,5)2 + (100,5)2 + (90,7)2 (553,2)2

4) Mencari derajat kebebasan untuk masing-masing sumber variasi. DBP = banyaknya Perlakuan – 1 = 5 – 1 = 4

DBT = banyaknya subyek – 1 = 30 – 1 = 29 DBG = dkT – dbP

(55)

Sambungan

5) Mencari rata-rata hitung kuadrat (RK) KTp = JK p =

Tabel 11. Ringkasan Anava Tinggi Tanaman Tomat

(56)

40

Sambungan

II. Analisis Varian (ANAVA) Jumlah Daun Tanaman Tomat Tabel 12. Tabel persiapan analisis varian (ANAVA)

Perlakuan Ulangan Jumlah Rata-rata

2) Jumlah kuadrat perlakuan (JKP)

(95)2 + (107)2 + (149)2 + (75)2 + (71)2 (497)2

4) Mencari derajat kebebasan untuk masing-masing sumber variasi. DBp = banyaknya Perlakuan – 1 = 5 – 1 = 4

DBT = banyaknya subyek – 1 = 30 – 1 = 29 DBG = dkT – dbp

(57)

Sambungan

Tabel 13. Ringkasan Anava Jumlah Daun Tanaman Tomat

(58)

42

Lampiran 3. Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)

I. Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Tinggi Tanaman Tomat

BNJ5% = qα (p ,n 2 ) (KTG )

Tabel 14. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat Selama 35 Hari.

Perlakuan Rata-rata persentase tinggi tanaman tomat

Ket: angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata. BNJ5% = 0,54

II. Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Jumlah daun Tanaman Tomat

(59)

Sambungan

Tabel 15. Hasil Uji BNJ. Rata-rata Jumlah daun Tanaman Tomat Selama 35 Hari.

Perlakuan Rata-rata Jumlah Daun Tanaman Tomat

Kontrol 16 c

N1 18 d

N2 25 e

N3 13 b

N4 12 a

(60)

44

(61)
(62)

46

Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian

Gambar 2. Pembuatan koker sebagai wadah pesemaian

(63)

Gambar 4. Proses Penyiraman Benih

Gambar 5. Benih yang sudah siap dipindahkan

(64)

48

Gambar 7. Proses penanaman bibit

Gambar 8. Pemberian perlakuan

(65)

Lampiran 7.

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

SK : 1. Melakukan percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

KD : 1.2 Melaksanakan percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan

tumbuhan.

A. Judul

Pengaruh Konsentrasi NaCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Solanum

lycopersicum commune.)

B. Dasar Teori

Tomat merupakan tanaman dari famili Solanaceae, yaitu berbunga seperti

trompet. Bentuk, warna, rasa, dan tekstur buah tomat sangat beragam. Ada yang

bulat, bulat pipih, keriting, atau seperti bola lampu. Warna buah masak bervariasi

dari kuning, orangge, sampai merah, tergantung dari jenis pigmen yang dominan.

Rasanya pun bervariasi, dari asam hingga manis. Buahnya tersusun dalam tandan-

tandan. Keseluruhan buahnya berdaging dan banyak mengandung air (Iwanudin,

2010).

Tomat sangat bermanfaat bagi tubuh karena mengandung vitamin dan

mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan. Buah tomat

mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah tomat juga dapat

bermanfaat untuk pembentukan tulang dan gigi (zat kapur dan fospor), sedangkan

zat besi (Fe) yang terkandung di dalam buah tomat dapat berfungsi untuk

pembentukan sel darah merah atau hemoglobin. Selain itu tomat mengandung zat

potassium yang sangat bermanfaat untuk menurunkan gejala tekanan darah tinggi

(66)

50

Tomat merupakan tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh petani

tomat, salah satu tehnik budidaya yang berperan dalam upaya meningkatkan

produksi tanaman tomat adalah pemupukan. Untuk pertumbuhan dan hasil yang

baik, tanaman ini membutuhkan hara yang lengkap, baik makro maupun mikro,

dengan komposisi berimbang yang dipasok dari pupuk. Pemupukan yang dilakukan

ini bertujuan agar tanaman yang di pupuk ini mendapatkan unsur hara sehingga

pertumbuhannya baik (Ratna, 2007).

Salah satu unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman adalah kalium (K),

Kalium ini merupakan unsur hara makro, yang artinya dibutuhkan oleh tanaman

dalam jumlah yang besar. Kalium berfungsi dalam tanaman adalah sebegai berikut:

 Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim

dan mineral termasuk air.

 Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit

(Muliawan, 2007).

Tanaman yang kekurangan Kalium ini akan mengakibatkan batang dan

daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau

segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada

pucuk daun. Hal ini mengakibatkan unsur Kalium ini sangat berguna bagi

tanaman (Muliawan, 2007).

Kalium ini di dapatkan dari pupuk KCL, dan ZK. Akan tetapi biyaya yang

sangat mahal mengakibatkan produksi tanaman menjadi menurun. Tetapi jika

tanaman kekurangan unsur Kalium ini dapat digantikan dengan unsur Natrium yang

(67)

menggantikan fungsi Kalium dalam tanaman jika tanaman kekurangan unsur

Kalium,

C. Tujuan

praktikum ini bertujuan untuk:

3. Untuk mengetahui pengaruh kosentrasi NaCl terhadap pertumbuhan tanaman

tomat.

4. Untuk mengetahui kosentrasi NaCl yang dapat mempercepat pertumbuhan

tanaman tomat.

D. Alat dan Bahan

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1 Gelas ukur 100 ml dan 1000 ml untuk mengukur volume larutan

2 Wadah plastik untuk tempat penyamaian

3 Meteran untuk mengukur tinggi tanaman

4 Kertas label untuk memberikan lebel pada perlakuan

5 Polybag dengan ukuran 1 kg sebagai tempat penanaman

6 Termometer untuk mengukur suhu udara.

7 Soil tester untuk mengukur pH tanah.

8 Daun pisang untuk dijadikan koker.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Benih Tomat sebanyak 100 benih.

2. Natrium Klorida (NaCl) sebanyak 100 gr.

(68)

52

4. Tanah lempung berpasir sebagai media pesemaian dan media tanam

E. Prosedur Kerja

1. Pilihlah benih tomat yang bebas dari hama dan penyakit.

2. Semailah benih tomat dengan menggunakan koker yang diletakan pada

wadah plastik dengan ukuran 50 X 25 cm seperi pada gambar di bawah ini:

3. Buatlah larutan NaCl dengan kosentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, dan

200 ppm. Cara pembuatan dan pengencerannya sebagai berikut:

 N1 = NaCl 50 ppm = 50 mg NaCl + 1 Liter air

 N2 = NaCl 100 ppm = 100 mg NaCl + 1 Liter air

 N3 = NaCl 150 ppm = 150 mg NaCl + 1 Liter air

 N4 = NaCl 200 ppm = 200 mg NaCl + 1 Liter air

4. Pindahkan bibit tomat yang sudah berumur 11 hari ke polybag dan biarkan

selama 1 minggu.

5. Setelah 1 minggu, kemudian diberi perlakuan dengan menggunakan NaCl.

6. Lakukan pengukuran tinggi tanaman 1 minggu sekali selama 35 hari.

7. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam kolom input data.

F. Tempat dan Waktu Praktikum

(69)

G. Tabel Input Data

Tabel 1. Tabel pengamatan tinggi tanaman tomat selama 35 hari (5 X pengamatan).

(70)

Gambar

Tabel Halaman
Gambar 1. Tomat yang matang
Tabel 1. Kandungan Zat Gizi Tomat (Tiap 100 Gram)
Tabel 2. Data penelitian tinggi tanaman tomat selama 35 hari.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Non Aplicable Seluruh anggota kelompok Jeneponto 6 tidak melakukan pembelian kayu sehingga tidak diketahui terdapat pemasok yang ber-SLK/ber-DKP.. Informasi terkait VLBB untuk

Merupakan tampilan halaman utama Admin. Admin mempunyai hak akses untuk mengelola data pelanggan, bengkel, dan laporan. Pada halaman utama admin menampilkan data bengkel

Alasannya adalah karena hasil yang mau dicapai adalah merupakan hasil yang  berlaku pada kasus ini saja dan permasalahan pengambilan keputusan ini merupakan hal yang

Salah satu daerah di kabupaten pelalawan yang sangat berpotensi dalam hal pengembangan wisata budayanya ialah Kecamatan Teluk Meranti karena merupakan salah satu

Ditinjau dari kinerja Dinas BMSDA tahun 2014 dan penyelenggaraan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pekerjaan umum maka beberapa isu dan permasalahan penting

Fenomena berganti-ganti telepon selular dikalangan remaja merupakan salah satu contoh perilaku pembelian kompulsif dimana dalam fenomena berganti-ganti telepon selular

Pada dasarnya pupuk hayati berbeda dengan pupuk anorganik, seperti Urea, SP 36, atau MOP sehingga dalam aplikasinya tidak dapat menggantikan seluruh hara yang

Perencanaan struktur pada laporan tugas akhir ini bertujuan untuk merencanakan suatu struktur gedung yang dapat menahan beban- beban yang akan terjadi termasuk