• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN GEJALA KECEMASAN TENAGA KERJA W

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GAMBARAN GEJALA KECEMASAN TENAGA KERJA W"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN GEJALA KECEMASAN TENAGA KERJA WANITA

This study the theme of anxiety labor Indonesian women before departure first time abroad. The subject of this study is the female workers new Indonesian first set out of the country. This study using quantitative descriptive. Data source form of infomasi directly from the 60 subject by filling the questionnaire. The results of the study is known that women workers to be set out the country experiencing anxiety. It is shown from the results of the questionnaire conducted during the study took place in mind that anxiety symptoms physiological experienced subjects as many as 43 the subject or 71, 6% had heart rate pounding, as much 21 the subject or 35% experienced irritable or sensitive, as much 47 the subject or 78, 3% often feels dizzy, as much 39 the subject or 65% was nervous, as much 26 the subject or 43, 3% feel the limbs to cool, as much 12 the subject or 20% often sweat, as much 52 the subject or 86, 6% heart beat faster when there is a problem, as much 39 the subject or 78, 3% irritability, as much 29 the subject or 48, 3% mouth feels dry, as much 39 the subject or 65% stomach feels nausea, as much 23 the subject or 38, 3% body feels weak, as much 38 the subject or 63, 3% decreased appetite, as much 43 the subject or 71, 6% menglami trouble sleeping, as much 39 the subject or 65% to urinate frequently, as much 42 the subject or 70% loss of appetite. While the anxiety symptoms cognitive experienced subjects as many as 35 the subject or 58, 3% glued on the desire, as much 51 the subject or 85% experienced fears of the future, as much 52 the subject or 86, 6% have difficulty in taking decisions, as much 41 the subject or 68, 3% have difficulty concentrating, as much 45 the subject or 75% experienced inability in overcoming problems, as much 46 the subject or 76, 6% never think that life there is no means again. Then anxiety symptoms behavior experienced subjects as many as 49 the subject or 81, 6% often ask for help others, as much 40 the subject or 66, 6% easily depending with others, as much 38 the subject or 63, 3% like to avoid problems.

Keywords: anxiety symptoms, female workers Abstrak

(2)

atau 86,6% jantung berdetak kencang ketika ada masalah, sebanyak 39 subyek atau 78,3% mudah marah, sebanyak 29 subyek atau 48,3% mulut terasa kering, sebanyak 39 subyek atau 65% perut terasa mual, sebanyak 23 subyek atau 38,3% tubuh terasa lemah, sebanyak 38 subyek atau 63,3% nafsu makan berkurang, sebanyak 43 subyek atau 71,6% menglami kesulitan tidur, sebanyak 39 subyek atau 65% sering buang air kecil, sebanyak 42 subyek atau 70% kehilangan nafsu makan. Sedangkan gejala kecemasan kognitif yang dialami subyek yaitu sebanyak 35 subyek atau 58,3% terpaku pada keinginan , sebanyak 51 subyek atau 85% mengalami kekhawatiran akan masa depan, sebanyak 52 subyek atau 86,6% mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan, sebanyak 41 subyek atau 68,3% mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, sebanyak 45 subyek atau 75% mengalami ketidak mampuan dalam mengatasi masalah, sebanyak 46 subyek atau 76,6% pernah berfikir bahwa hidup tak ada artinya lagi. Kemudian gejala kecemasan perilaku yang dialami subyek yaitu sebanyak 49 subyek atau 81,6% sering meminta bantuan orang lain, sebanyak 40 subyek atau 66,6% mudah tergantung dengan orang lain, sebanyak 38 subyek atau 63,3% suka menghindar dari masalah.

Kata kunci : gejala kecemasan, tenaga kerja wanita

LATAR BELAKANG

Kecemasan merupakan suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi. Banyak hal yang dapat menimbulkan kecemasan, misalnya, kesehatan, relasi sosial, ujian, karier, relasi internasional, dan kondisi lingkungan adalah beberapa hal yang menjadi sumber kekhawatiran. Kecemasan terjadi akibat dari ancaman terhadap harga diri atau identitas diri yang sangat mendasar bagi keberadaan individu. Kecemasan dikomunikasikan secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari, menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk upaya memelihara keseimbangan diri dan melindungi diri (Nevid,J.S.,Rathus,S.A.,Green,B., 2003).

Kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya pada ruang dan waktu tetapi pada orang dan arti peristiwa. Distorsi tersebut dapat mengganggu dan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat, dan mengganggu kemampuan untuk menghubungkan satu hal dengan hal lain (Kaplan dan Sadock, 1997).

(3)

melakukannya akan menghantui orang yang senantiasa dihantui rasa cemas (Kaplan dan Sadock, 1997).

Gangguan kecemasan diperkirakan diidap 1 dari 10 orang. Menurut data National Institute of Mental Health (2005) di Amerika Serikat terdapat 40 juta orang mengalami gangguan kecemasan pada usia 18 tahun sampai pada usia lanjut. Ahli psikoanalisa beranggapan bahwa penyebab kecemasan neurotik dengan memasukan persepsi diri sendiri, dimana individu beranggapan bahwa dirinya dalam ketidakberdayaan, tidak mampu mengatasi masalah, rasa takut akan perpisahan, terabaikan dan sebagai bentuk penolakan dari orang yang dicintainya. Perasaan-perasaam tersebut terletak dalam pikiran bawah sadar yang tidak disadari oleh individu.

Kecemasan merupakan keadaan emosi yang menentang atau tidak menyenangkan, yang meliputi rangsangan fisiologis misalnya bernafas lebih cepat, jantung berdebar-debar, berkeringat dingin dan juga psikologis misalnya kehawatiran, keprihatinan dan rasa takut yang dialami dalam tingkatan yang berbeda (Olendick, 1985) . Penelitian yang dilakukan pada kelompok laki-laki dan kelompok perempuan pada murid SLTA dengan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale, angka gangguan kecemasan sebesar 8-12% (Ibrahim, 2002).

Kemajuan suatu negara dari era pra-industri menuju era industri, atau era industri menuju era pasca industri makin memberikan peluang bagi kaum wanita untuk mengembangkan pribadinya melalui kesertaannya sebagai tenaga kerja. Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri (seperti Malaysia, Timur Tengah, Taiwan, Australia dan Amerika Serikat) dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima gaji. TKI perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita (TKW). Penyebab para wanita Indonesia menjadi TKW di luar negeri antara lain: pertama, karena lapangan tenaga kerja dalam negeri yang sedikit mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.

(4)

menyebabkan munculnya fenomena migrasi tenaga kerja, selanjutnya para pekerja ini dikenalkan dengan istilah pekerja migran.

Menurut Disnakertrans kota Malang tahun 2010 tentang jumlah lapangan kerja dan pencari kerja, didapatkan data lapangan kerja yang tersedia sebanyak 5.289 orang sedangkan pencari kerja sebanyak 49.445 orang, terlihat bahwa jumlah lapangan kerja di kota Malang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pencari kerja. Kedua, gaji yang terlalu kecil membuat TKW memilih untuk bekerja di luar negeri. (Faradina, 2011). Dari data yang ada di Disnakertrans kota Malangsejak Maret 2009, KBRI menetapkan gaji pembantu rumah tangga di Malaysia minimal sebesar 600 ringgit per bulan (Rp.1.560.000) bagi perpanjangan masa kerja. Jika dibandingkan dengan pembantu rumah tangga di Indonesia gaji yang di dapat sekitar 500.000-600.000 rupiah. Upah yang sangat kecil ini jelas sekali sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga, di mana semua harga barang-barang yang ada selalu naik setiap tahunnya. Jadi gaji yang diperoleh berbanding terbalik dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga (Edison, 2008).

Para TKW yang memutuskan untuk bekerja di luar negeri akan di proses dengan teliti,dan harus memenuhi prosedur-prosedur yang di tentukan agar menjadi TKW yang resmi. Sebelum di berangkatkan ke luar negeri, TKW akan di kumpulkan di asrama untuk menjalani pelatihan menjadi seorang TKW yang benar, belajar menguasai berbagai bahasa ,dan lain-lain.

Berdasarkan pemaparan tentang gambaran umum tenaga kerja wanita Indonesia dan permasalahannya serta informasi yang didapatkan dikemukakan melalui berbagai penelitian maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang tenaga kerja Indonesia. Dengan demikian, penelitian ini mengambil judul Gambaran gejala kecemasan TKW menjelang keberangkatan pertama kali ke luar negeri”.

LANDASAN TEORI

A. Kecemasan

1. Definisi Kecemasan

(5)

Semua situasi yang akan mengancam kesejahteraan organisme dapat menimbulkan kecemasan. Konflik, frustasi, ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri, dan tekanan untuk melakukan sesuatu diluar kemampuan akan menimbulkan kecemasan (Atkinson, 1996).

Menurut Freud (Alwisol, 2005) kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan.

Kecemasan adalah keadaan emosi yang tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan dialami secara subjektif dan dikomunikasikan secara interpersonal. Kecemasan berbeda dengan rasa takut yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2006).

The New Encyclopedia Britannica (1990) kecemasan atau anxiety adalah suatu perasaan takut, kekuatiran atau kecemasan yang seringkali terjadi tanpa ada penyebab yang jelas. Kecemasan dibedakan dari rasa takut yang sebenarnya, rasa takut itu timbul karena penyebab yang jelas dan adanya fakta-fakta atau keadaan yang benar-benar membahayakan, sedangkan kecemasan timbul karena respon terhadap situasi yang kelihatannya tidak menakutkan, atau bisa juga dikatakan sebagai hasil dari rekaan, rekaan pikiran sendiri (praduga sbuyektif), dan juga suatu prasangka pribadi yang menyebabkan seseorang mengalami kecemasan.

Berdasarkan pengertian kecemasan maka peneliti menyimpulkan kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan atau terancam yang ditandai dengan kegelisahan, rasa takut dan khawatir.

2. Gejala Kecemasan

Menurut Nevid,dkk (2003) gejala-gejala yang akan muncul pada individu yang mengalami kecemasan adalah sebagai berikut :

a. Gejala fisiologis

(6)

b. Gejala kognitif

Gejala kognitif yang muncul adalah khawatir tentang sesuatu hal, sulit berkonsentrasi, perasaan khawatir jika ditinggal sendirian, berfikir akan segera mati walaupun tidak ada masalah kesehatan, sulit menghilangkan pikiran yang mengganggu, berfikir hidup ini tak ada artinya lagi, ketidakmampuan mengatasi masalah, sangat terpaku pada keinginan, berfikir sesuatu yang mengerikan akan terjadi tanpa ada alasan yang jelas, perasaan ketakutan tehadap sesuatu terjadi di masa depan, dan kesulitan dalam mengambil keputusan.

c. Gejala perilaku

Gejala perilaku yang sering muncul adalah mudah terguncang, tergantung pada orang lain, dan menghindar.

B. Tenaga Kerja Indonesia

1. Definisi Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. (Wikipedia, 2008)

Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.(Payaman, 2009)

2. Definisi Tenaga Kerja Indonesia

Tenaga Kerja Indonesia (disingkat TKI) adalah sebutan bagi warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah. Namun demikian, istilah TKI seringkali dikonotasikan dengan pekerja kasar. TKI perempuan seringkali disebut Tenaga Kerja Wanita. (Disnakertrans, 2009).

(7)

Pengiriman TKI Indonesia masih berlangsung ke negara-negara ekonomi maju di sekitar Asia seperti Taiwan, Singapura, Brunei, Korea, jepang, dan Malaysia. Dan juga ke negara Arab. Pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di lakukan dikarenakan permintaan yang tinggi dari negara-negara tujuan tersebut juga disebabkan beberapa hal, yaitu sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia dan juga besarnya gaji yang dijanjikan.

Penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri merupakan program nasional dalam upaya peningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya serta pengembangan kualitas sumber daya manusia. Penempatan tenaga kerja ke luar dapat dilakukan dengan memanfaatkan pasar kerja internasional melalui peningkatan kualitas kompetensi tenaga kerja disertai dengan perlindungan yang optimal sejak sebelum keberangkatan, selama bekerja di luar negeri sampai tiba kembali ke Indonesia.

Menurut pasal 1 UU no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan, selanjutnya dijelaskan dalam pasal 4 bahwa pemerintah mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah.

Pemerintah mengatur penyediaan tenaga kerja dalam kualitas dan kuantitas yang memadai, serta mengatur penyebaran tenaga kerja sedemikian rupa sehingga memberi dorongan kearah penyebaran tenaga kerja yang efisien dan efektif, pemerintah juga mengatur penggunaan tenaga kerja secara penuh dan produktif untuk mencapai kemanfaatan yang sebesar-besarnya dengan menggunakan prinsip tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan yang tepat.

(8)

tempat tersebut, para TKI ini tidak mengikuti prosedur dan mekanisme hukum yang ada di indonesia dan negara penerima.

Undang undang No. 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri yang nasibnya tidak menentu baik ancaman hukuman maupun rasa ketidakadilan yang setiap saat mengancam.

Tugas dan kewajiban pemerintah dalam UU No. 39 tahun 2004 BAB II pasal 5 ayat (1) dimana pemerintah bertugas mengatur, membina, melaksanakan dan mengawasi penyelanggaraan penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negri dalam mewujudkan tugas sebagaimana di maksud pada ayat (1) pemerintah dapat melimpahkan sebagian wewenangnya dan/atau tugas perbantuan kepada pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang undangan kemudian dalam pasal 6 pemerintah bertanggung jawab untuk meningkatkan upaya perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Tenaga kerja wanita Indonesia yang akan berangkat pertama kali ke luar negeri merupakan tenaga kerja yang masih belum pernah bekerja di luar negeri, sehingga sebelum mereka diberangkatkan terlebih dahulu calon tenaga tersebut di beri pendidikan untuk kesiapan mereka bekerja.

METODE

Partisipan dan Desain Penelitian

(9)

Alat Ukur dan Prosedur Penelitian

Data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan memberikan instrumen penelitian dalam bentuk sebuah kuesioner dan diisi oleh responden yang telah ditetapkan. Penelitian ini peneliti menggunakan skala Guttman, skala pengukuran ini akan didapatkan jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif, dan lain-lain. Selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentukchecklist.Kuesioner yang dibuat mengacu pada teori (Nevid,J.S.,Rathus,S.A.,Green,B., 2003) dengan melihat dari beberapa indikator, yaitu fisiologis, kognitif dan perilaku. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yang berupa literatur atau bacaan lain yang berhubungan dengan penelitian. Proses analisa data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber seperti data kuesioner yang terkumpul. Langkah selanjutnya yang akan ditempuh oleh peneliti setelah data yang terkumpul adalah sebagai berikut : 1. Memberi skor yaitu pemberian skor jawaban untuk diberikan oleh responden pada pedoman angket didasarkan pada opsi jawaban ya-tidak, pernah-tidak pernah. Skor yang diberikan yaitu 1 untuk jawaban ya/pernah dan 2 untuk jawaban tidak/tidak pernah, 2. Menentukan rentang skor yaitu Sebelum menentukan panjang kelas interval terlebih dahulu dicari rentang skor yang ada. Rentang skor sama dengan data terbesar dikurangi data terkecil, 3. Menentukan panjang kelas interval yaitu dengan rumus skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi banyaknya interval, 4. Menentukan persentase yaitu Persentase dilakukan dengan membandingkan gejala/ kategori dengan jumlah totalnya dengan menggunakan angka dasar 100 (Winarsunu, 2002).

HASIL

(10)

Tenaga kerja yang akan berangkat keluar negeri untuk yang pertama kali ke luar negeri, berdasar pada data yang telah diperoleh, gejala kognitif yang sering dialami oleh para tenaga kerja ini yaitu sebanyak 52 subyek atau 86,6% merasa kesulitan dalam mengambil suatu keputusan, kemudian terdapat 51 subyek atau 85% merasakan kekhawatiran akan masa depannya.Kecemasan kognitif para tenaga kerja wanita Indonesia yang akan berangkat keluar negeri tergolong tinggi, karena terdapat 49 subyek atau 81,6% yang termasuk daam klasifikasi tinggi.

Aspek gejala kecemasan perilaku yang sering muncul adalah mudah terguncang, tergantung pada orang lain, dan menghindar. Hal ini juga dialami tenaga kerja wanita Indonesia. Hampir seluruh tenaga kerja merasakannya. Berdasarkan data yang terdapat dalam analisis hasil penelitian terdapat 49 subyek atau 81,6 % merasa tergantung dengan orang lain, kemudian terdapat 38 subyek atau 63,3% menghindar dari masalah. Kemudian sebagian besar tenaga kerja wanita mengalami kecemasan perilaku yang tinggi, hal ini dapat dilihat bahwa dari 60 subyek, yang termasuk dalam gejala fisiologis tinggi sebanyak 49 orang atau 81,6%, sedangkan yang rendah sebanyak 11 orang atau18,3 %.

Berdasarkan ketiga gejala kecemasan tersebut didapatkan hasil bahwa semua tenaga kerja wanita Indonesia pernah mengalami. Dalam penelitian ini kecemasan yang paling banyak dialami atau dirasakan oleh para tenaga kerja wanita Indonesia yang akan berangkat pertama kali keluar negeri yaitu gejala fisiologis karena sebanyak 52 subyek dengan persentase 86,6% tenaga kerja wanita Indonesia merasakan jantung yang berdetak kencang ketika ada masalah dan gejala kognitif sebanyak 52 subyek dengan prosentase 86,6% mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan.

DISKUSI

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol (2005). Psikologi Kepribadian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Disnakertrans (2009).TKI PLRT Diusulkan Dapat Balasan Gaji Minimum. Malang Edison A. (2008).Buku Saku Tenaga Kerja Indonesia. Dunia TKI

Ibrahim (2002). (Online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/4354/1/J500040048.pdf diunduh pada tanggal 22 November 2011)

Kaplan dan Sadock (1997). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jakarta: Bina Aksara

Nevid,J.S.,Rathus,S.A.,Green,B.(2003).Psikologi Abnormal. (edisi ke-5). Jakarta: Erlangga Payaman.J.S.(2009) Definisi Tenaga Kerja .(Online), (http://www.scribd.com/doc/55507338/ 4/Definisi-Tenaga-Kerja diunduh pada tanggal 16 Januari 2012)

Stuart, G. W. (2006).Buku Saku Keperawatan Jiwa.Edisi kelima. Jakarta : EGC.

Sugiyono (2010).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta. Wikipedia(2008).Definisi TKI Wikipedia.(Online), (http://tkistories.blogspot.com/2009/01/

definisi-tki-wikipedia.html/diunduh tanggal 23 November 2011)

Referensi

Dokumen terkait

Adapun realisasi penyusunan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah meliputi kegiatan pencapaian penerimaan dana perimbangan yaitu pengkajian potensi pajak

Program-program yang dilakukan dalam setiap bidang dalam kelompok-kelompok di The Japan Foundation Jakarta menurut penulis semua memiliki muatan budaya, sehingga

Adapun keuntungannya antara lain sebagai berikut.Rubrik Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Penguasaan materi Kemampuan melakukan

Harga Satuan yang disampaikan Penyedia Jasa tidak dapat diubah kecuali terdapat Penyesuaian Harga (Eskalasi/Deskalasi) sesuai ketentuan dalam Instruksi Kepada Peserta Lelang 3

Penelitian ini mempunyai tujuan utama yakni untuk meneliti perbedaan kadar LDL terhadap penderita DM tipe 2 dengan hipertensi serta tanpa hipertensi dengan variabel utama yaitu

Sejalan dengan komitmen Universitas Brawijaya dan Fakultas Kedokteran, komitmen Program Studi Farmasi terhadap berbagai bidang pengembangan sangat tinggi.

Untuk pem anfaatan tenaga kerja untuk usahatani padi sawah di lokasi penelitian belum efisien (nilai NPMXi/ PX > 1). Ketersediaan air, lahan dan tenaga kerja di lokasi

Dalam penentuan penilaian atau asesmen pada masa pandemi COVID-19 ini guru memiliki kewenangan yang tinggi dikarenakan Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk kenaikan