• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

NASKAH PUBLIKASI

DESTRI RAKHMAWATI NIM I1011141034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

(2)

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura Pontianak

DESTRI RAKHMAWATI NIM I1011141034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

(3)
(4)

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Destri Rakhmawati1; Rozalina2; Effiana3 Intisari

Latar belakang: Setiap akhir masa pendidikan, mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas akhir yang biasa disebut dengan skripsi. Salah satu tahap akhir dari penyusunan skripsi adalah sidang yang menjadi penentu kelulusan mahasiswa meraih sarjana. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian skripsi pada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang akan ujian skripsi pada bulan Maret sampai Agustus 2017 pada tahun ajaran 2016/2017 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI). Hasil: Hasil yang didapat sebagian besar mahasiswa yang akan melakukan ujian skripsi mengalami kecemasan ringan. Kesimpulan: Mahasiswa Fakultas Pertanian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 34 orang dan mengalami kecemasan sebesar 76,47%.

Kata kunci : cemas, mahasiswa pertanian, kuisioner L-MMPI

1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat.

2. Bagian Psikiatri, Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong, Pontianak, Kalimantan Barat.

3. Departemen Mikrobiologi, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat.

(5)

v

DESCRIPTION OF ANXIETY RATE IN DEALING FINAL TEST IN STUDENTS FACULTY OF AGRICULTURE

OF TANJUNGPURA UNIVERSITY

Destri Rakhmawati1; Rozalina2; Effiana3 Abstract

Background Every end of education, to conclude their degree, undergraduate students are required to compose a thesis. The thesis will be further examined through a thesis defense that determines the conclusion of their study. Aim The purpose of this study is to determine the description of the level of anxiety in facing the thesis defense on students of the Faculty of Agriculture, Tanjungpura University. Methods This study uses descriptive method with cross sectional approach. The samples of this research are the students of the Faculty of Agriculture of Tanjungpura University who take the thesis defense from March to August 2017 in 2016/2017, fullfil the inclusion criteria and do not meet the exclusion criteria. Data is obtained by using the Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI) questionnaire. Results The results are most of the students who will perform thesis defense experience the mild level of anxiety. Conclusion The number of Agricultural students who fullfil the inclusion criteria is 34 and 76.47% of them experience anxiety.

Keywords: anxiety, students of agriculture, L-MMPI questionnaire

1. Medical Study Program, Faculty of Medicine, University of Tanjungpura Pontianak, West Borneo.

2. Departement of Psychiatry, Pontianak, Mental Hospital Sungai Bangkong, West Borneo.

3. Departement of Microbiology, Tanjungpura University, Pontianak, West Borneo.

(6)

PENDAHULUAN

Gangguan kecemasan secara umum adalah suatu gangguan yang ditandai dengan perasaan khawatir yang berlebihan, tidak terkendali dan tidak rasional mengenai hal-hal sehari-hari yang tidak sebanding dengan kekhawatiran yang seharusnya dikeluarkan. Ciri khas dari gangguan kecemasan adalah perasaan yang luar biasa dari rasa takut dan ketidakpastian.1 Tidak seperti kecemasan singkat relatif ringan yang disebabkan oleh stres, gangguan kecemasan bertahan setidaknya 6 bulan dan sering lebih buruk jika tidak diobati. Gangguan kecemasan ditandai dengan perubahan beragam dari sistem neurokimia. Baru-baru ini penelitian neuroanatomical dan neuroimaging telah difokuskan pada peran amigdala, koneksi timbal balik antara amigdala dan korteks prefrontal, serta perubahan dalam pengolahan interoceptive oleh insula anterior.1,2

Gangguan kecemasan biasanya mulai pada masa dewasa awal atau pertengahan, namun dalam beberapa kasus mulai setelah usia 60 tahun. Tingkat kecemasan merupakan salah satu bentuk dari tingkat jiwa yang sering terjadi, hal ini dibuktikan dengan beberapa data yang menyimpulkan bahwa di Indonesia ada sebanyak 6-7% orang dari total populasi.3 Sebanyak 60% wanita lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengalami gangguan kecemasan selama hidupnya dengan rentang usia 16-40 tahun.4,5

Mahasiswa sering mengalami gangguan cemas salah satunya adalah akibat dari faktor psikososial. Dimana mahasiswa merespon secara tidak tepat dan akurat terhadap stressor misalnya terhadap situasi lingkungan yang baru. Selain itu ketidakakuratan respon tersebut juga bisa disebabkan oleh perhatian selektif terhadap perincian negatif di dalam lingkungan, distorsi pemrosesan informasi, dan oleh pandangan yang terlalu negatif tentang kemampuan seseorang untuk mengatasi stressor tersebut. Gangguan kecemasan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar pada mahasiswa karena pada gangguan ini seseorang akan mengalami distorsi pemrosesan

(7)

vii

informasi. Hal ini dapat mengganggu kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat dan lain-lain. Sehingga pasien akan cenderung untuk mencari pengobatan untuk mengatasi rasa cemas yang dihadapinya.7

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, skripsi merupakan karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai syarat akhir dari pendidikan akademis.8 Dalam proses penyusunan skripsi mahasiswa banyak mengalami berbagai macam kendala dan respon psikologis yang berbeda, kecemasan dan stres merupakan gangguan psikologis yang paling sering dialami mahasiswa dalam penyelesaian skripsi. Banyak kecemasan dan stres yang dialami mahasiswa terjadi secara terus menerus setiap harinya. Tekanan akademis dan kompetensi, tujuan karir dan pendidikan yang lebih tinggi, tekanan dari sebaya, harapan dari orang tua, dan konflik antara orang tua dan anak seringkali memerlukan penanganan gangguan kecemasan, stres dan adaptasi oleh mahasiswa.

Menurut penelitian John di Kanada, kecemasan sangat mudah menyerang mahasiswa terutama mahasiswa dengan beban kuliah yang cukup berat.9 Fakultas Pertanian memiliki beban kuliah yang hampir sama dengan Fakultas Kedokteran, yang membedakannya hanya di Fakultas Pertanian tidak ada Keterampilan Klinik Dasar (KKD). Sistem perkuliahannya berupa kegiatan perkuliahan yang terdiri dari tatap muka, tugas akademik terstruktur perorangan, tugas akademik terstruktur kelompok, tugas mandiri di kelas maupun luar kelas serta praktikum dan tugas lain terkait praktikum. Setiap minggunya, perkuliahan terdiri atas tatap muka, kegiatan akademik terstruktur dan terjadwal, serta kegiatan akademik mandiri.10 Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah kecemasan dalam menghadapi ujian skripsi juga mudah menyerang pada mahasiswa Fakultas Pertanian.

(8)

METODE

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura pada bulan Maret sampai Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang akan ujian sidang skripsi. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang akan ujian sidang skripsi pada bulan Februari sampai April 2017 pada tahun ajaran 2016/2017 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Proses pengambilan data dimulai dari peneliti memberikan informed consent kepada subjek penelitian. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi akan melakukan pengisian kuesioner Beck Anxiety Inventory (BAI).

HASIL PENELITIAN

A. Proses Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan di Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak pada bulan Maret sampai Agustus 2017 dengan variabel tingkat kecemasan yang diukur menggunakan kuesioner Beck Anxiety Inventory (BAI). Sebelum mengisi kuesioner BAI, kejujuran pasien diukur dengan menggunakan kuesioner Lie Minnesota Multiphasic Personality Inventory (L-MMPI). Tingkat kecemasan yang diukur oleh peneliti adalah tingkat kecemasan pada tiga hingga tujuh hari sebelum pelaksanaan ujian skripsi.

Data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari mahasiswa yang bersedia menjadi subjek penelitian dan mengisi kuesioner BAI. Data sekunder berupa informasi mahasiswa yang akan menjalani ujian skripsi didapatkan dari bagian akademik Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Jumlah mahasiswa yang bersedia mengisi kuesioner dan akan melaksanakan ujian skripsi pada bulan Maret

(9)

ix

sampai bulan Agustus 2017 berjumlah 41 orang. Dari 41 orang responden, terdapat total 7 orang responden yang merupakan kriteria eksklusi sehingga total sampel pada penelitian ini berjumlah 34 orang. Penelitian dimulai dengan memberikan penjelasan terkait penelitian dan kuesioner yang kemudian akan diisi oleh responden penelitian.

B. Subjek Penelitian Berdasarkan Karakteristik Responden

Penelitian ini memiliki responden berjumlah 34 orang dengan laki-laki sebanyak 17 orang (50%) dan perempuan sebanyak 17 orang (50%). Responden pada penelitian ini memiliki rentang usia 21-28 tahun. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini didominasi oleh usia 23 tahun sebanyak 9 orang dan diikuti oleh usia 22 tahun sebanyak 7 orang serta usia 25 tahun sebanyak 6 orang.

Tabel 1.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Karakteristik Sampel N % Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 17 17 50 50 Usia (tahun) 21 3 8,80 22 7 20,60 23 9 26,50 24 3 8,80 25 6 17,65 26 4 11,77 27 1 2,94 28 1 2,94

C. Tingkat Kecemasan pada Subjek Penelitian

Responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 34 orang yang telah mengisi kuesioner dan dilakukan penilai tingkat kecemasan menggunakan kuesioner Beck Anxiety Inventory (BAI). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan responden yang tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 8 orang (23,53%), kecemasan ringan sebanyak 13 orang (38,24%),

(10)

kecemasan sedang sebanyak 7 orang (20,58%) dan kecemasan berat sebanyak 6 orang (17,65%).

Tabel 1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Kecemasan

Tingkat Kecemasan Nilai

N % Normal 8 23,53 Ringan Sedang Berat 13 7 6 38,24 20,58 17,65 Jumlah 34 100

D. Tingkat Kecemasan Berdasarkan Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil sebanyak 5 orang laki-laki dan 3 orang perempuan pada keadaan normal atau tidak mengalami kecemasan. Keadaan cemas dialami paling sedikit pada usia 27 tahun dan 28 tahun yaitu masing-masing sebanyak 1 orang. Keadaan cemas dialami paling banyak pada usia 23 tahun yaitu sebanyak 9 orang.

(11)

xi

Tabel 1.3 Tingkat Kecemasan Berdasarkan Karakteristik Responden

Karakteristik Responden

Tingkat Kecemasan Total

Normal Ringan Sedang Berat

Jenis Kelamin Laki-laki 5 5 (41,7%) 5 (41,7%) 2 (16,6%) 12/17 (70,5%) Perempuan 3 8 (57,1%) 2 (14,3%) 4 (28,6%) 14/17 (82,35%) Usia (Tahun) 21 0 0 0 3 (100%) 3 (100%) 22 2 4 (80%) 1 (20%) 0 5/7 (71,43%) 23 2 4 (57,1%) 1 (14,3%) 2 (28,6%) 7/9 (77,8%) 24 1 1 (50%) 1 (50%) 0 2/3 (66,7%) 25 1 2 (40%) 2 (40%) 1 (20%) 5/6 (83,3%) 26 2 1 (50%) 1 (50%) 0 2/4 (50%) 27 0 1 (100%) 0 0 1 (100%) 28 0 0 1 (100%) 0 1 (100%)

(12)

PEMBAHASAN

Kecemasan ini merupakan permasalahan dunia yang mencerminkan kesehatan mental masyarakat. Penyebab pasti dari kecemasan belum dapat diketahui. Faktor biologis, latar belakang keluarga, dan pengalaman hidup berhubungan dalam kecemasan.11 Kecemasan bisa dikonsepkan sebagai respon normal dan adaptif yang mempersiapkan organisme untuk melawan atau tidak dari ancaman yang mana persiapan ini dikontrol oleh interaksi sistem saraf simpatik dan parasimpatik yang ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas somatik dan otonomik.12

Berdasarkan hasil penelitian ini, subjek penelitian yang menderita tingkat kecemasan didapatkan hasil pada kelompok jenis kelamin laki-laki 12 orang (70,5%) dan jumlah subjek penelitian perempuan sebanyak 14 orang (82,35%). Hasil ini sesuai dengan penelitian Giddens pada tahun 2012 yang menunjukkan bahwa tingkat kecemasan pada perempuan sebanyak 68,02%.13 Menurut penelitian Al-Qaisy juga didapatkan hasil bahwa perempuan lebih banyak mengalami kecemasan daripada laki-laki.14 Perempuan mengeluh tentang banyaknya beban kurikulum dan stres. Perempuan lebih banyak menghadapi kesempatan kerja yang rendah dibandingkan laki-laki.15

Subjek penelitian berdasarkan kelompok usia didapatkan hasil terbanyak berada pada usia 23 tahun sebanyak 9 orang (26,5%) dan paling sedikit berada pada usia 27 tahun dan 28 tahun sebanyak 1 orang (2,94%). Berdasarkan tingkat kecemasan, kelompok usia didominasi oleh usia 22 hingga 25 tahun. Pendominasian ini disebabkan karena konflik psikososial yang penting terjadi pada usia tersebut. Tingkat keberhasilan atau kegagalan diukur dari baiknya dasar psikososial pada usia remaja awal dan juga interaksi dengan lingkungan pada usia dewasa muda.7 Selain itu juga, faktor yang berpengaruh terhadap kecemasan salah satunya usia. Semakin tinggi usia, semakin menurun kecemasan.16

(13)

xiii

Subjek penelitian berdasarkan tingkat kecemasan didapatkan paling banyak tingkat kecemasan ringan sebanyak 13 orang (38,24%). Penelitian oleh Ibrahim pada tahun 2014 di Mesir melaporkan tingkat kecemasan ringan urutan pertama dengan persentase sebesar 63,4%.15 Faktor yang bisa menyebabkan sering munculnya kecemasan pada mahasiswa karena kurangnya kesadaran dan kurangnya pengetahuan mengenai gejala penyakit mental.17 Mahasiswa dengan kondisi keuangan yang kurang memadai juga lebih cenderung mengalami kecemasan.18 Subjek penelitian yang tidak mengalami kecemasan bisa disebabkan oleh pola asuh orang tua yang baik. Pola asuh orang tua berpengaruh pada bentuk kepribadian. Kepribadian salah satunya dapat dipengaruhi oleh faktor internal dari dalam diri individu seperti tekanan emosional. Manusia memiliki emosi dasar berupa rasa takut yang dapat berkembang menjadi kecemasan. Perlakuan orang tua yang baik dan penuh kasih sayang dapat menjadi faktor anak yang memiliki pribadi yang sehat sehingga anak tidak mudah merasa tertekan.19

Kecemasan yang tinggi sering dialami oleh mahasiswa saat akan ujian. Ujian dan tugas dianggap sebagai hal pemicu terjadinya kecemasan. Persiapan ujian yang kurang. Belajar satu malam sebelum ujian, kurang nya revisi bahan pembelajaran, faktor emosi, dan pikiran yang negatif atau irasional mengenai ujian merupakan beberapa penyebab kecemasan ujian.20 Kecemasan saat akan ujian dialami hampir semua mahasiswa sebelum ujian, kecemasan ringan dianggap bagus untuk mahasiswa supaya tetap berusaha sedangkan kecemasan yang berlebihan bisa menyebabkan kinerja yang buruk saat ujian.21

KESIMPULAN

1. Jumlah mahasiswa Fakultas Pertanian yang mengikuti ujian skripsi pada bulan Maret sampai Agustus 2017 yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 34 orang.

(14)

2. Kecemasan pada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura yang akan menghadapi ujian skripsi sebesar 76,47% dengan rincian kecemasan ringan 38,24%, kecemasan sedang 20,58% dan kecemasan berat 17,65%.

3. Tingkat kecemasan yang paling banyak dialami pada mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura dalam menghadapi ujian skripsi adalah kecemasan ringan.

SARAN

1. Peneliti dapat meneliti hubungan kecemasan pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian skripsi dengan faktor-faktor mana yang paling berperan dalam menimbulkan kecemasan.

2. Peneliti dapat meneliti hubungan kecemasan pada mahasiswa yang akan menghadapi ujian skripsi dengan faktor-faktor mana yang paling berperan dalam menimbulkan kecemasan di fakultas lainnya yang memiliki beban kuliah lebih berat.

KETERBATASAN PENELITIAN

1. Jumlah subjek yang tidak sama dari segi jenis kelamin dan usia sehingga sulit untuk mengolah data.

2. Berbagai referensi memiliki pembahasan yang sama sehingga sulit untuk dijadikan bahan guna menghindari bahasan yang bersifat repetitif. 3. Minimnya referensi yang membahas mengenai kecemasan diluar

bidang kesehatan sehingga peneliti tidak dapat membandingkan hasil penelitian.

(15)

xv DAFTAR PUSTAKA

1. American Psychiatric Association. Diagnostic and statistical manual of mental disorders. 4th Edition. Washington DC: American Psychiatric Association; 2000.

2. Mathew SJ, Price RB, Charney DS. Recent advances in the neurobiology of anxiety disorders: implications for novel therapeutics. Am J Med Genet C Semin Med Genet. 2008; 15:89–9.

3. Damping CE. Psikiatri geriatri. Dalam: Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. Edisi kedua. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2014. p. 514.

4. Ibrahim AS. Panik, neurosis, dan tingkat kecemasan. Jakarta: PT. Dua As As, 2003:26-75.

5. National Institute of Mental Health. Anxiety Disorders. 2016.

6. Sadock BJ, Sadock VA. Anxiety disorders. In: Sadock BJ, Sadock VA, editors. Kaplan and Sadock’s Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed. Philadelphia: Lippincott William and Wilkins; 2007:580-633.

7. Kaplan HI, Benjamin JS. Sinopsis Psikiatri. Jilid 1. Tangerang: Binarupa Aksara Publisher; 2010.

8. Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesiaa Pusat Bahasa. Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama; 2008.

9. John A, Towes MD, Jocelyn M, et al. Analysis of stress levels among medical students residents and graduate students at four Canadian school of medicine. Acad Med.1997;997-1002.

10. Fakultas Pertanian. Pedoman Akademik Tahun 2015/2016. Pontianak: Fakultas Pertanian Univeritas Tanjungpura; 2015.

(16)

11. Anxiety Disorders Association of America. Generalized Anxiety Disorder; 2015.

12. Benjamin S, Virginia A. Sadock. Buku Ajar Psikiatri Klinis. 2nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.

13. Giddens JL, Stefanovics E, Pilver CE, Desai R, Potenza MC. Pathological Gambling Severity and Co-occuring Psychiatric Disorders In Individuals with and without Anxiety Disorders in A Nationally Representative Sample. Elsevier; 2012.

14. Al-Qaisy LM. The relation of depression and anxiety in academic achievement among group of university students. International Journal of Psychology and Counselling. 2011;3:5:96-100.

15. Ibrahim MB, Abdelreheem MH. Prevalence of Anxiety and Depression Among Medical and Pharmaceutical Students in Alexandria University. Elsevier; 2014.

16. Wiesel TRW, Nelson CJ, Tew WP, Hardt M, Mohile SG, et al. The Relationship Between Age, Anxiety, and Depression in Older Adults with Cancer. Wiley Online Library; 2014.

17. Smith K. Trend Analysis of Depression and Anxiety in College Students. Western Oregon University; 2016.

18. Eisenberg D, Gollust SE, Golberstein E, Hefner JL. Prevalence and Correlates of Depression, Anxiety, and Suicidality Among University Students. American Journal of Orthopsychiatry; 2007.

19. Watson JB. Psychological Care of Infant and Child. London; Allen and Unwin; 1982.

20. Hashmat S, Hashmat M, Ammanullah F, Aziz S. Factors Causing Exam Anxiety in Medical Students.J Pak Med Assoc; 2008.

21. Marry RA, Marslin D, Franklin G, Sheeba CJ. Test Anxiety Levels of Board Exam Going Students in Tamil Nadu, India. Biomed Research International; 2014.

Gambar

Tabel 1.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel  1.2  Karakteristik  Subjek  Penelitian  Berdasarkan  Tingkat  Kecemasan
Tabel  1.3  Tingkat  Kecemasan  Berdasarkan  Karakteristik  Responden

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian mengenai hubungan antara tingkat kecemasan menghadapi TOEP dengan hasil TOEP pada mahasiswa Fakultas Psikologi angkatan 2015 Universitas Muhammadiyah

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan antara tingkat kecemasan yang dialami mahasiswa FK Unand ketika akan menghadapi

Kecemasan yang dialami mahasiswa dapat mengganggu kegiatan akademik siswa, bahkan kecemasan saat menghadapi ujian praktikum dapat menyebabkan siswa tidak dapat melakukan

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengidentifikasi persepsi dan kecemasan mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir skripsi di Fakultas Keperawatan Universitas

Hubungan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Objective Structured Clinical Examination ( OSCE ) dengan Kelulusan OSCE pada Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas

Setelah membaca penjelasan tentang penelitian yang berjudul “Persepsi dan Kecemasan Mahasiswa dalam Menghadapi Tugas Akhir Skripsi di Fakultas Keperawatan USU

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik tentang donor darah (58,54%), sikap yang baik terhadap donor

Distribusi Frekuensi Kecemasan Mahasiswa Kebidanan Menghadapi Ujian Metode OSCA Kecemasan Frekuensi f Persentase % Ringan 4 10,5 Sedang 5 13,2 Berat 29 76,3 Total