• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal Materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Ahli Farmasi dan Apoteker

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Soal Materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Ahli Farmasi dan Apoteker"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Soal/ Materi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Ahli Farmasi dan Apoteker

1.

Fungsi alat-alat di bawah ini:

Gram balance: untuk menyeimbangkan penimbangan obat dalam kadar gram

Milligram balance: untuk menyeimbangkan penimbangan serbuk obat dalam kadar milligram

Mortir: tempat pencampuran obat atau menggerus obat dengan kadar yang telah ditentukan

Stamper: alat untuk menggerus obat supaya tercampur merata.

Waterbath: untuk menghasilkan uap untuk melelehkan basis sediaan padat di mana diletakkan di atas hotplate

Panci infus: untuk menyaring kandungan simplisia

Sonde: selang untuk memasukkan makanan yang berupa cairan

Hotplate: untuk memanaskan zat-zat kimia

Desikator: untuk menyerap kelembapan

Analytical balance: untuk menimbang obat yang beratnya di bawah 1 gram

2.

Fungsi dan/atau cara kerja:

Water wheel, fungsi : roda air, analysis atau alat pengukur kualitas air minum, digunakan untuk pengujian antidepresan dalam sel motorik.

Analgesikmete, fungsi : alat untuk menghasilkan rangsangan sakit (untuk hewan percobaan).

Spektrofotometer, fungsi : alat untuk melakukan spektrofotometri yang

merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi elektromagnet untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat kecil.

HPLC (KCKT), fungsi : metode kromatografi dengan fase gerak berupa cairan dan fase diam berupa cairan atau padatan untuk mengukur kadar suatu zat berdasarkan perbedaan kepolaran.

pH meter, fungsi : untuk mengukur tingkat keasaman suatu zat.

Potensoimeter, fungsi : suatu cara analisis berdasarkan pengukuran beda potensial sel dari suatu sel alektrokimia atau salah satu metode penentuan kosentrasi zat melalui pengukuran nilai potensial.

Lemari asam, fungsi : untuk menyimpan zat yang tingkat keasaman atau kadarnya tinggi (ex : methanol)

(2)

LAF (Laminar Air Flow), fungsi : alat ruang yang digunakan untuk kebutuhan ruangan steril menggunakan HEPA Filter sehingga ruangan menjadi klas I (white area).

Hardness tester, fungsi : alat untuk mengukur kekerasan tablet.

Friability tester, fungsi : alat untuk mengukur kerapuhan tablet.

Disintegration tester, fungsi : alat untuk mengukur waktu hancur tablet.

Dissolution tester, fungsi : alat untuk mengukur kelarutan tablet.

Single punch tablet pres, fungsi : alat untuk mencetak tablet secara manual.

High speed mixer, fungsi : pencampuran granulasi basah kering dalam beberapa menit.

V-meter, fungsi : alat untuk pencampuran serbuk obat.

3.

Beberapa definisi obat:

• Obat : suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,

menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia.

• Obat jadi : obat dalam kemasan murni atau campuran dalam bentuk serbuk, cairan, salep, tablet, pil suppositoria atau bentuk yang mempunyai nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku-buku lain yang ditetapkan pemerintah.

• Obat paten : obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang

memproduksinya.

• Obat baru : obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bagian yang berkhasiat maupun tidak, misalnya lapisan, pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau

kemurniannya

• Obat standart : obat yang sudah memenuhi syarat-syarat tertentu. Memiliki bioavailability yaitu keseimbangan obat, adanya keamanan, standar potensi yang baik.

• Obat asli : obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alam (Indonesia), terolah secara sederhana atas dasar pengalaman, dan digunakan dalam pengobatan

tradisional.

(3)

generic, yaitu obat generik bermerek dagang dan obat generik berlogo yang dipasarkan dengan merek kandungan zat aktifnya.

• Kosmetika : sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetepi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit. (Berdasarkan Permenkes RI No. 445/Menkes/Per/V/1998)

• Jamu : bahan-bahan dan tumbuh-tumbuhan yang masih berupa bagian-bagian kasar yang dicampur atau tidak dicampur dengan garam-garam yang kemudian akan dibuat infusa. Contoh : jamu anti aphtosa, jam laxantes, jamu anti asthmaticus, jamu diuretica.

• Obat herbal berstandart : sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan bahan bakunya telah

distandarisasi.

• Fitofarmaka : sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan

khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi.

4.

Minimal 10 macam sediaan farmasi

• Pulvis (serbuk) merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar.

• Pulveres merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Contohnya puyer.

• Pil (pilulae) merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergerus tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

• Kaplet (kapsul tablet) merupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oval seperti kapsul.

• Emulsi (emulsiones) merupakan sediaan berupa campuran dari dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh zat pengemulsi.

• Galenik merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang disari.

(4)

• Kapsul (capsule) merupakan sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Keuntungan atau tujuan sediaan kapsul adalah a. menutupi bau dan rasa yang tidak enak, b. menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari, c. lebih enak dipandang (memperbaiki penampilan), d. dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis (income fisis), dengan pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar, e. mudah ditelan.

• Suspensi (suspensiones) merupakan sediaan cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam fase cair. Macam suspensi antara lain : suspensi oral (juga termasuk susu atau magma), suspensi topikal (penggunaan pada kulit), suspensi tetes telinga (telinga bagian luar), suspensi optalmik, suspensi sirup kering.

• Tablet (compressi) merupakan sediaan padat kompa dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.

• Ekstrak (extractum) merupakan sediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat dari simplisia nabati atau hewani menggunakan zat pelarut yang sesuai. Kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang ditetapkan.

• Imunoserum (immunosera) merupakan sediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hewan dengan pemurnian. Berkhasiat menetralkan toksin kuman (bisa ular) dan mengikat kuman/virus/antigen.

• Salep (unguenta) merupakan sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topikal pada kulit atau selaput lender. Salep dapat juga dikatakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersi homogeny dalam dasar salep yang cocok.

• Larutan (solutiones) merupakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-bahanya, cara peracikan, atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang larut, misalnya terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. Cara penggunaannya yaitu larutan oral (diminum) dan larutan topikal (kulit).

(5)

melarut pada suhu tubuh. Tujuan penggunaan adalah : a. penggunaan lokal : memudahkan defekasi serta mengobati gatal, iritasi, dan inflamasi karena hemoroid; b. penggunaan sistematik : aminofilin dan teofilin untuk asma, klorpromazin untuk anti muntah, kloral hidrat untuk sedatif dan hipnitif, aspirin untuk analgesik antipiretik.

• Obat tetes (guttae) merupakan sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan Farmakope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: guttae (obat dalam), guttae oris (tetes mulut), guttae auriculares (tetes telinga), guttae nasales (tetes hidung), guttae opthalmicae (tetes mata).

• Injeksi (injectiones) merupakan sediaan steril berupa larutan,emulsi, atau suspense atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lender. Tujuannya agar kerja obat cepat serta dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menerima pengobatan melalui mulut.

5.

Jelaskan definisi dari:

• Larutan adalah campuran yang homogen. Larutan merupakan bercampurnya dua macam zat (pelarut dan terlarut). Dalam hal ini penyebaran molekul-molekul kedua zat itu merata dan serba sama (homogen).

• Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau cairan obat terdispersi dalam cairan pembawa distbilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok. Merupakan sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil yang berukuran 0,1

–100 mm, yang distabilkan dengan emulgator/surfaktan yang cocok.

• Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila dikocok perlahan, endapan harus segera terdispersi kembali.

• Lotion adalah sediaan cair berupa suspense atau disperse yang digunakan sebagai obat luar dapat berbentuk suspense zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok, emulsi tipe o/w dengan surfaktan yang cocok.

(6)

• Cream adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.

• Pasta adalah sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topical atau luar, dan konsistensinya lebih praktis dari pada salep.

• Gel adalah sistem semipadat terdiri dari suspense yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Gel adalah seddiaan setengah padat yang terdiri dari suatu disperse yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organic yang besar atau saling diserapi cairan.

• Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin tetapi dapat juga tebuat dari pati atau bahan lain yang sesuai.

• Suppositoria merupakan suatu sediaan padat yang melebur pada suhu tubuh, yaitu suhu sekitar 300C–360C, atau sediaan padat yang melarut pada tempat ia

digunakan. Suppositoria digunakan melalui rektal yang akan memberikan efek baik secara sistematik atau local. Ovula merupakan suppositoria yang digunakan melalui vagina. Suppositoria adalah sediaan obat yang berbentuk padat yang diberikan melalui rektal (anus), vagina, atau uretra.

• Pil (pilulae) merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergerus tablet dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.

• Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung substansi obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatannya, dapat diklasifisikan sebagai tablet atau tablet kompresi. (USP 26, Hal 2406). Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan sebagai tablet cetak dan tablet kempa. (FI IV, Hal 4). Tablet adalah sediaan padat kompak dibuat secara kompa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung

mengandung satu jenis obat a tau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.

6.

Bagian-bagian resep:

• Incriptio :Berisikan identitas dokter penulis resep, SIP (Surat Ijin Praktek) dokter, alamat dokter, kota, tanggalpenulisan resep dan tanda “R/”.

(7)

• Signature: Berisikan petunjuk pemakaian obat, nama pasien, umur pasien, BB (Berat Badan) pasien, alamat pasien.

• Subscriptio : Berisikan tanda tangan atau paraf dokter.

Bagian-bagian resep menurut SK Menkes RI No. 26/2981 (BAB III, pasal 10)

a. Nama, Alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter (NSIP) b. Tanggal penulisan resep

c. Tanda setiap obat atau komponen obat

d. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep e. Tanda tangan tau paraf dokter penulisan resep

f. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yag mengandung obat dengan jumlah

melebihi dosis maksimum.

7.

Rangkuman UU No. 36 Tahun 2009 tentang Farmasi dan tugasnya

Undang-Undang tentang kesehatan telah mengalami revisi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pembangunankesehatan.

Undang di bidang kesehatan yang menjadi aturan utama saat ini adalah Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, yang menggantikan Undang-Undang sebelumnya, yaitu UU No. 23 Tahun 1992.

8.

Tujuan Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan diselenggarakan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu atau keamanan atau kemanfaatan.

9.

Tujuan Pengamanan Zat Adiktif

Pengamanan penggunaan bahan yang mengandung zat adiktif diarahkan agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat dan lingkungannya.

10.

Tujuan Pengobatan Tradisional

Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan.

11.

Tujuan Pengamanan Makanan dan Minuman

(8)

1. Nama dagang

2. Nama jenis makanan 3. Berat bersih atau netto

4. Nama dan alamat pabrik yang membuat 5. Komposisi

6. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa 7. Pencantuman tulisan dan logo halal

12.

Keuntungan dan kerugian sediaan obat bentuk

TABLET Keuntungan:

• Lebih mudah disimpan.

• Memiliki usia pakai yang lebih panjang disbanding obat bentuk lainnya.

• Bentuk obatnya lebih praktis.

• Kosentrasi yang bervariasi.

• Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, di mana dapat diminum, atau memisah di mulut.

• Untuk anak-anak dan orang-orang secara kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan penghancur, dan pembasah dengan air leih dahulu untuk pengolahannya.

• Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.

• Tablet paling mudah ditelan serta paling kecil kemungkinan tertinggal

ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.

• Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya paling rendah.

• Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan menawarkan kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta variabilitas kendungan yang paling lemah.

• Secara umum, bentuk pengobatan dengan menggunakan tablet lebih disukai karena bersih, praktis dan efisien.

• Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak dapat dipisahkan, kualitas bagus dan dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah pemberiannya.

• Tablet tidak menngandung alkohol.

(9)

Kekurangan:

• Warnanya cendurung memberikan bahaya.

• Tablet dan semua obat harus disimpan di luar jangkauan anak-anak untuk menjaga kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.

• Orang yang sukar menelan atau meminum obat.

• Keinginan konsumen beda dengan yang kita buat/produk.

• Beberapa obat tidak dapat dikepek menjadi padat dan kompak.

SIRUP Keuntungan:

• Cocok untuk pasien yang sulit menelan (pasien usia lanjut, parsikon, anak-anak).

• Dapat meningkatkan kepatuhan minum obat terutama pada anak-anak karena rasanya lebih enak dan warna lebih menarik.

• Sesuai untuk obat yang bersifat sangat higrokopis, deliquescent.

Kekurangan:

• Tidak semua obat ada di pasaran bentuk sediaan sirup.

• Sediaan sirup jarang yang isinya zat tunggal, pada umumnya campuran/kombinasi beberapa zat berkhasiat yang kadang-kadang sebetulnya tidak dibutuhkan pasien tersebut. Sehingga dokter anak lebih menyukai membuat resep puyer racikan individu untuk pasien tersebut.

• Tidak sesuai bahan obat yang rasanya tidak enak misal sangat pahit (sebaiknya dibuat kapsul), rasanya asin (biasanya dibentuk tablet effervescent).

• Tidak bisa untuk sediaan yang sukar larut dalam air (biasanya dibuat suspensi atau eliksir). Eliksir kurang disukai oleh dokter anak karena mengandung alkohol, suspensi stabilitasnya lebih rendah tergantung formulasi dan suspending egent yang digunakan.

• Tidak bisa untuk bahan obat yang berbentuk minyak (oily, biasanya dibentuk emulsi yang mana stabilitas emulsi juga lebih rendah dan tergantung formulasi serta

emulsifying agent yang digunakan).

(10)

• Harga relatif mahal karena memerlukan formula khusus dan kemasan yang khusus pula.

SUPPOSITORIA Keuntungan:

• Absorpsinya cepat

• Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan oleh asam lambung.

• Tidak mengalami metabolism linta pertama (First Pas Effect).

• Dapat digunakan oleh orang yang sedang bermasalah dengan tenggorokannya.

• Dapat digunakan oleh orang yang sedang muntah atau oang yang tak sadarkan diri.

• Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.

• Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan.

• Obat dapat masuk langsung saluran darah dan berakibat obat dapat member efek lebih cepat dari pada penggunaan obat per oral.

• Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak.

• Bentuknya seperti torpedo mengunt sadarungkan karena suppositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur.

• Bisa mengobati secara bertahap. Kalau misal obat menimbulkan kejang, atau panas reaksinya lebih cepat, dapat memberikan efek lokal dan sistemik. Contoh :

memberikan efek lokal dulcolax untuk meningkatkan defeksasi. Kekurangan:

• Tidak menyenangkan pengguna.

• Absorpsi obat sering tidak teratur dan sedikit diramalkan.

• Sakit tidak nyaman daya fiksasi lebih lama.

• Kalau pemasangan obat tidak benar, obat akan keluar lagi.

• Tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami pembedahan rekrtal.

13.

Beri contoh dan jelaskan perbedaan dari :

• Obat narkotika golongan I : tidak digunakan dalam terapi, tapi hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : tanaman Papaver somniferium (opium), koka, ganja, dan heroin.

• Obat narkotika golongan II : dapat digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan sangat tinggi. Contoh : metadon, morfin, opium, petidin.

• Obat narkotika golongan III : banyak digunakan dalam terapi dan ilmu pengetahuan. Potensi ketergantungan ringan. Contoh : kodein.

(11)

• Obat bebas

Contohya : Obat Batuk Hitam, Obat Batuk Putih, Tablet Parecetamol, Minyak Kayu Putih, Tablet Vitamin C, Paracetamol, Aspirin, Promethazine, Guafenesin, Bromhexin HCL, Chlorpheniramine maleate (CTM), Dextromethorphan, Zn Sulfate, Proliver, Tripid, Gasflat, Librozym (penyebutan merk dagang, karena obat tersebut dalam kombinasi).

• Obat bebas terbatas (Daftar W/Daftar P)

Contohnya : Antimo, Decolgen, Vicks Formula 44 DT Gargarisma Kan, Tinctura Jodii, Neo ultrasiline, Sigaret astma, Sulfanilamide steril, Anusol suppositoria, Theophiline, Allerin, Pseudoefedrin HCL, Tilomix, Tremenza, Bodrex extra, Lactobion, Antasida plus, Dexanta, asam acetylsalisil, Asmadex, ephedrin HCL, Dextromethorphan dll (penyebutan merk karena obat kombinasi).

• Obat keras

Contohnya : Diazepam, Phenobarbital, Antibiotik, Antihistaminik antibiotika dan obat-obat berisi hormone (obat anti diabetes, obat untuk gangguan jantung, obat anti kanker, obat untuk pembesaran kelenjar tiroid, obat gangguan pertumbuhan, dsb), obat anti depressan (seperti : chlorpromazine, haloperidol), Loratadine, Pseudoefedrin, Bromhexin HCL, Alprazolam, Clobazam, Chlordiazepokside, Amitriptyline, Lorazepam, Nitrazepam, Midazolam, Estrazolam, Fluoxetine, Sertraline HCL, Carbamazepin, Haloperidol, phenytoin, Levodopa, Benzeraside, Ibuprofen, Ketoprofen dll.

15.

Di dalam Obat Bebas Terbatas terdapat peraturan-peraturan, sebutkan peraturan tersebut

dan berikan contoh kemasan pada masing-masing peraturan tersebut!

• P1 : Awas! Obat Keras! Baca aturan pakai. Contoh : Paramex

• P2 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk kumur. Jangan ditelan. Contoh : Listerine, Betadine gargle.

• P3 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk bagian luar badan. Contoh : Betadin.

• P4 : Awas! Obat Keras! Hanya untuk dibakar.

• P5 : Awas! Obat Keras! Tidak boleh ditelan. Contoh : Nebacetin powder.

Referensi

Dokumen terkait

AHLI PERTAMA - ANALIS ANGGARAN 620 PENYUSUN BAHAN PENGEMBANGAN REGULASI AHLI PERTAMA - ANALIS KEBIJAKAN 621 PENYUSUN BAHAN PENYULUHAN HUKUM AHLI PERTAMA - PENYULUH HUKUM 622

Sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan PP Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS, maka dengan berakhirnya pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,