• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang bertujuan untuk

mengembangkan Modul pembelajaran IPA materi energi berbasis model Inkuiri

Terbimbing pada materi energi untuk siswa kelas 4 SD Semester II.

Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti

penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami

secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena lainnya. Satu fenomena

tersebut bisa berupa seorang pemimpin sekolah atau pimpinan pendidikan,

sekelompok siswa, suatu program, suatu proses, satu penerapan kebijakan atau

satu konsep.

Penelitian kuatitatif menurut perencanaan yang matang untuk menentukan

tempat, partisipan dan mulai pengumpulan data. Rencana ini bersifat emergent atau berubah dan berkembang sesuai dengan perubahan dalam temuan di

lapangan. Desain ini berubah atau emergent tersebut bersifat sirkuler karena penentuan sampel yang bersifat purposif, pengumpulan data dan analisis data

dilakukan secara simultan dan merupakan langkah yang bersifat interaktif bukan

terpisah- pisah. Penelitian kualitatif melakukan penelitian dalam skala kecil,

kelompok yang memiliki kekhususan, keunggulan, inovasi atau juga bisa

bermasalah. Kelompok yang diteliti merupakan satuan budaya yang bersifat

alamiah dan saling berinteraksi secara individual ataupun kelompok. Kadang-

kadang kelompok yang diteliti adalah sub kelompok yang memiliki kelainan atau

perbedaan dengan kelompok besarnya, kelas yang sangat lambat, mata pelajarn

yang tidak disukai siswa atau prestasi belajarnya rendah, kelompok siswa yang

(2)

1.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N Janti dan SD N 1 Sidowayah, Klaten.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2015, untuk

perincian waktu penelitian pengembangan modul seperti digambarkan pada tabel

3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian

No Uraian Kegiatan Januari Februari Maret April Minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

8. Revisi akhir produk

9. Penyusunan laporan

akhir

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian pengembangan ini adalah Modul, IPA, Model

Inkuiri Terbimbing. Pembelajaran ini mengacu pada model inkuiri untuk

memperlancar proses pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu tentang alam atau cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis, sehingga tujuan pembelajaran IPA bukan hanya

penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

tetapi untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan

untuk mencapai pengetahuan itu, hal ini dikemukakan oleh Powler (Khalimah,

2010). IPA adalah ilmu yang diperoleh dari berobservasi dan bereksperimen

(3)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia juga ditemukan pengertian yang hampir serupa bahwa modul adalah kegiatan program belajar mengajar yang dapat

dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan yang minimal dari guru atau dosen

pembimbing, meliputi perencanaan tujuan yang akan dicapai secara jelas,

penyediaan materi pelajaran, alat yang bibutuhkan dan alat untuk penilai, serta

pengukuran keberhasilan peserta didik dalam penyelesaian pelajaran Modul

adalah sebuah panduan bahan ajar cetak untuk peserta didik yang berisi materi

pelajaran, contoh soal, dan langkah- langkah penyelesaian, serta untuk

mengefisiensikan waktu dalam kegiatan belajar mengajar.

Inkuiri terbimbing merupakan proses pembelajaran berdasarkan penemuan

dan pencarian melalui proses berpikir secara sistematis, dimana guru memimpin

murid-murid dengan tahapan-tahapan yang benar, mengijinkan adanya diskusi,

menanyakan pertanyaan yang menuntun, dan memperkenalkan ide poko bila

dirasa perlu. Ini merupakan kerja sama yang semakin menyenangkan karena hasil

akhirnya dapat diperoleh (Udin Syaefudin Sa’ud, 2009: 169 dan Evan M.

Maletsky, 2004: 15)

3.4Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan melalui 3 tahap utama, yaitu pertama adalah tahap

pra pengembangan, kedua pengembangan produk dan ketiga evaluasi/pengujian

(4)

Tabel 4. Prosedur penelitian pengembangan

1. Tahap pra pengembangan

Pada tahap ini dilakukan survey lapangan dengan observasi atau

pengamatan dalam pembelajaran IPA di kelas 4 SD N Janti dan SD N 1

Sidowayah, serta menelaah penelitian-penelitian sebelumnya dan juga melakukan

studi pustaka dengan membaca buku, makalah dan artikel yang relevan. Tahap ini

bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan perlunya

pengembangan Modul mata pelajaran IPA berbasis model Inkuiri Terbimbing

materi energi.

1. Survey lapangan

2. Studi kepustakaan Pra pengembangan

perencanaan Pengembangan

produk

Perancangan konsep bahan ajar Modul.

Uji validasi yang melibatkan ahli materi dan

ahli media.

Perbaikan berdasarkan penilaian ahli

Uji coba produk atau bahan ajar Modul

Uji coba terbatas/ skala kecil

Uji coba lebih luas/ skala besar

(5)

2. Tahap pengembangan produk

Pengembangan rancangan produk, dengan membuat prototipe Modul

berdasar panduan penyusunan. Hal-hal yang diacu dan dijadikan pertimbangan

adalah sebagai berikut.

a. Komponen Modul sesuai dengan Nyamupangedengu & Lelliot (2012) Modul

berisi penugasan-penugasan yang disesuaikan dengan topik serta tujuan

pembelajaran dari suatu kegiatan pembelajaran yang sedang dilakukan.

b. Tahap pembuatan desain (Prastowo, 2011) meliputi:

(1) menentukan topik dan tujuan pembelajaran.

(2) observasi dan inventarisasi taman sekolah kemudian meramunya dengan

materi pelajaran.

(3) membuat rancangan isi Modul berbasis inkuiri terbimbing.

(4) membuat naskah Modul berbasis inkuiri terbimbing termasuk lembar soal

evaluasi.

(5) menyusun desain produk.

(6) menyusun angket dan pedoman wawancara yang berisi tanggapan pakar

bahan ajar dan ahli materi.

3. Tahap evaluasi/pengujian

Pada tahap ini dilakukan aplikasi bahan ajar pembelajaran oleh ahli materi

dan ahli media. Nilai dan komentar dari para ahli akan digunakan dalam

melakukan revisi produk. Setelah produk di revisi, maka dilakukan uji produk

terbatas/kecil kepada subjek penelitian kelas 4 SD N Janti melibatkan 10 siswa.

Kekurangan dan kelebihan dari uji coba akan diambil sebagai data untuk

melakukan revisi, setelah produk di revisi kemudian produk di uji coba lapangan

melibatkan 20 siswa kelas 4 SD N 1 Sidowayah untuk menggunakan bahan ajar

Modul Mata Pelajaran IPA materi energi berbasis model inkuiri terbimbing pada

kegiatan belajar mengajar dan mengevaluasinya dengan menggunakan angket

(6)

Dari data hasil uji coba lapangan ini akan dijadikan sebagai bahan revisi akhir

produk bahan ajar Modul Mata Pelajaran IPA berbasis model inkuiri terbimbing

materi energi dan merupakan merupakan hasil akhir produk dalam pengembangan

Modul Mata Pelajaran IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi

Kelas IV Sekolah Dasar.

3.5Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang akan digunakan untuk

memperoleh data, menjawab, dan memecahkan masalah yang berhubungan

dengan pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah :

a. Kuesioner (angket)

Dalam Sukmadinata (2012: 219), angket atau kuesioner merupakan suatu

teknik pengumpulan data secara tidak langsung, angket berisi sejumlah

pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

b. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini adalah hasil pengumpulan data-data baik

dalam uji coba kelompok kecil maupun uji coba lapangan.

3.6Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

(angket) dan soal evaluasi (diberikan kepada siswa) untuk memperoleh data.

Kuesioner disusun sesuai dengan peran dan posisi responden dalam penelitian

pengembangan ini, yaitu kuesioner untuk ahli materi (review ketepatan isi),

kuesioner untuk ahli bahan ajar (review keefektifan bahan ajar), dan kuesioner

respon siswa (kemenarikan tampilan produk).

3.7Kuesioner Evaluasi Ahli

Instrumen evaluasi ahli dalam penelitian ini memiliki validitas isi yang

didasarkan pada dua hal yaitu kisi-kisi yang disusun dan pendapat ahli. Untuk

menguji kelayakan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

(Buletin BSNP, 2007), maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(7)

2. Mengkonsultasikan kisi-kisi instrumen kepada ahli materi dan ahli bahan

ajar.

3. Menyusun butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi instrumen.

4. Mengkonsultasikan instrumen kepada ahli materi dan ahli bahan ajar.

Kisi-kisi kuesioner untuk ahli materi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi

No. Aspek

Kesesuaian dengan Standar Kompetensi

dan kompetensi Dasar 1

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 2

Kesesuaian dengan bahan ajar 3

Kebenaran substansi materi 4

Manfaat penambahan wawasan 5

Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan

moralitas, dan social 6

2. Kebahasaan

Keterbacaan 7

Kejelasan informasi 8

Kesesuaian dengan kaidah 9

Penggunaan bahasa secara efektif dan

efisien 10

3. Sajian Kejelasan tujuan 11

Urutan penyajian 12

Pemberian motivasi 13

Interaktivitas (stimulus dan respon) 14

Kelengkapan informasi 15

4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) 16

Lay out, tata letak 17

(8)

Desain tampilan 19

5. Aspek

kegiatan/

tugas siswa

Memberikan pengalaman langsung 20

Mendorong siswa menyimpulkan fakta,

konsep, prinsip, prosedur, dan nilai 21

Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa

dengan materi 22

6. Aspek

penilaian

hasil belajar

Mengukur kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik 23

Mengukur kemampuan siswa secara

mendalam dan berdasarkan standar

kompetensi

24

Kisi-kisi kuesioner untuk ahli bahan ajar pengembangan modul dapat dilihat pada

tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3. Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Bahan Ajar No. Aspek

Kesesuaian dengan Standar Kompetensi

dan kompetensi Dasar 1

Kesesuaian dengan kebutuhan siswa 2

Kesesuaian dengan bahan ajar 3

Kebenaran substansi materi 4

Manfaat penambahan wawasan 5

Kesesuaian dengan nilai-nilai moral dan

moralitas, dan social 6

2. Kebahasaan

Keterbacaan 7

Kejelasan informasi 8

Kesesuaian dengan kaidah 9

(9)

efisien

3. Sajian Kejelasan tujuan 11

Urutan penyajian 12

Pemberian motivasi 13

Interaktivitas (stimulus dan respon) 14

Kelengkapan informasi 15

4. Kegrafikan Penggunaan font (jenis dan ukuran) 16

Lay out, tata letak 17

Ilustrasi, grafis, gambar, dan foto 18

Desain tampilan 19

5. Aspek

kegiatan/

tugas siswa

Memberikan pengalaman langsung 20

Mendorong siswa menyimpulkan fakta,

konsep, prinsip, prosedur, dan nilai 21

Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa

dengan materi 22

6. Aspek

penilaian

hasil belajar

Mengukur kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik 23

Mengukur kemampuan siswa secara

mendalam dan berdasarkan standar

kompetensi

(10)

3.8Kuesioner Respon Siswa

Kisi-kisi kuesioner untuk responden siswa dapat dilihat pada tabel 3.4

berikut:

Tabel 3.4. Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa No. Aspek

Saya dapat menemukan Standar

Kompetensi dan kompetensi Dasar dalam

modul ini.

1

Saya mudah memahami materi pelajaran

dalam modul ini. 2

dapat menambah wawasan bagi saya. 5

Saya lebih mengerti bagaimana cara

menanggulangi berbagai macam

menggunakan energi alternatif

6

2. Kebahasaan

Huruf yang saya gunakan mudah saya

baca. 7

Saya mudah mendapatkan informasi

penting dari modul ini karena dilemgkapi

dengan rangkuman.

8

Bahasa yang digunakan mudah dipahami

karena ada kamus/ glosarium di modul ini. 9

Penggunaan bahasa secara efektif dan

(11)

3. Sajian Terdapat tujuan pembelajaran didalam

modul ini sehingga saya mengerti tujuan

yang akan dicapai.

11

Materi disajikan secara urut sehingga saya

mudah memahami. 12

Saya termotivasi belajar karena ada modul

ini. 13

Modul ini dilengkapi praktik sehingga

menjadi menarik. 14

Menurut saya informasi di modul ini

sudah lengkap. 15

4. Kegrafikan Saya mudah membaca materi karena

ukuran hurufnya besar. 16

Modul ini menarik karena terdapat gambar

dan rapi 17

Terdapat gambar yang interaktif 18

Sampul modul ini sudah menarik 19

5. Aspek

kegiatan/

tugas siswa

Modul ini memberikan pengalaman baru

bagi saya 20

Memudahkan saya menyimpulkan materi

dan dapat mengerjakan soal secara

mandiri

21

Kesesuaian kegiatan atau tugas siswa

dengan materi 22

6. Aspek

penilaian

hasil belajar

Soal yang ada di modul ini sesuai dengan

materi yang diajarkan 23

Mengukur kemampuan siswa secara

mendalam dan berdasarkan standar

kompetensi

(12)

3.9Teknik Analisis Data

Analisis data kuantitatif dijelaskan sebagai berikut :

Data kuantitatif skor penilaian ahli materi, ahli media, dan angket respon siswa

dianalisis secara deskriptif sesuai acuan tabel konversi nilai yang diadaptasi dari

Sukardjo (2005), sehingga menghasilkan pedoman seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.5

Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5

Nilai Interval Skor Kriteria

A X > 4,21 Sangat baik / menarik

B 3,40 < X ≤ 4,21 Baik / menarik

C 2,60 < X ≤ 3,40 Cukup

D 1,79 < X ≤ 2,60 Kurang / kurang menarik

E X≤ 1,79 Sangat kurang / tidak menarik

Keterangan :

Skor maksimal ideal = 5 𝑋𝑖 = 1

2 5 + 1 = 3

Skor minimal ideal = 1 𝑆𝐵𝑖 =1

Gambar

Tabel 3.1 Perincian Waktu Penelitian
Tabel 4. Prosedur penelitian pengembangan
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner untuk Ahli Materi
tabel 3.3 berikut:
+2

Referensi

Dokumen terkait

1 Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data.. yang mendalam, dan menyertakan

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 18 mei 2014 yang dilakukan pada 10 ibu hamil melalui wawancara di Desa Jelakombo Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang

20 Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberikan pelayanan kefarmasian yang komprehensif diluar pelayanan kefarmasian umum yang telah diperoleh pasien di fasilitas kesehatan

Semua beton yang dimintakan untuk pekerjaan dalam spesifkasi ini sudah tercakup dalam harga yang ditawarkan dalam Daftar Volume Pekerjaan, harga satuan yang ditawarkan untuk

Selain warna gelatin yang digunakan, hal lain yang mempengaruhi warna permen jelly susu kambing adalah reaksi Maillard yang mungkin terjadi selama pemasakan akibat

 Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral. Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter... Jika

a) Memimpin Usaha BMT Taruna Sejahtera di wilayah kantor cabang utama sesuai degan tujuan dan kebijakan yang telah ditentukan CEO. b) Merencanakan, mengoordinasikan

Pertemuan kedua pada siklus kedua dilakasanakan pada hari Senin, 20 Mei 2013 dari pukul 08.15- 10.30 WIB yang diikuti oleh 34 siswa. Pada pertemuan kedua ini kegiatan