• Tidak ada hasil yang ditemukan

Generator DC Motor DC Sistem Tenaga List

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Generator DC Motor DC Sistem Tenaga List"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI PERKULIAHAN TEKNIK TENAGA LISTRIK

WAHYU PUSPA WIJAYA PTM A1/ 140511602945YOGA ADI SAPUTRA PTM A1/140511602892ZAKARIA PTM A1/ 140511603711

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

(2)

TEKNI

SISTEM PEMBANGKI

T TENAGA LISTRIK SISTEM PEMBANGKI

T TENAGA LISTRIK

GENERATO

R ARUS

SEARAH

(DC)

GENERATO

R ARUS

SEARAH

(DC)

MOTOR DC

ARUS

SEARAH

(DC)

MOTOR DC

ARUS

SEARAH

(DC)

PETA

(3)

ENERGI LISTRIK

Energi listrik adalah energi  yang 

berasal dari muatan listrik yang 

menimbulkan medan listrik statis atau 

bergeraknya elektron pada konduktor 

( pengantar listrik ) atau ion ( positif 

atau negatif ) pada zat cair atau 

gas. Listrik memiliki satuan Ampere 

yang disimbolkan dengan A dan 

(4)

SUMBER ENERGI LISTRIK

Pengertian sumber energi adalah segala 

sesuatu di sekitar kita yang mampu menghasilkan 

energi. Sedangkan sumber energi listrik adalah 

segala sesuatu yang ada di sekitar kita yang 

mampu menghasilkan energi listrik. Contoh 

(5)

CONTOH-CONTOH

SUMBER ENERGI

LISTRIK

1. Perusahan Listrik Negara ( PLN ) , yaitu melalui pembangkit listrik seperti 

PLTA, PLTS, PLTD atau PLTU.

2. Accu / Aki , yaitu alat yang dapat menyimpan energi listrik dalam bentuk 

energi kimia. Aki dibedakan menjadi dua jenis yaitu Aki basah / cair dan  Aki kering. Berdasarkan standar internasional, setiap satu cell Accu 

mempunyai tegangan nominal sebesar 2 Volt. Dengan demikian Accu / Aki  12 Volt mempunyai cell 6 buah demikian juga dengan Accu / Aki 6 Volt  yang mempunyai cell 3 buah.

3. Baterai Kering , yaitu alat yang bisa menyimpan energi listriknya dalam 

zat kimia kering.

4. Adaptor , yaitu suatu alat elektronik yang terbentuk dari komponen ­ 

komponen elektronika pada sebuah rangkaian regulator yang berfungsi  untuk menurunkan tegangan tinggi sekaligus merubah tegangan AC  menjadi DC. Adaptor digunakan sebegai penerus tegangan listrik saat  pengisisan ( charge battery ) pada perangkat elektronika seperti telepon  selular, notebook , laptop , dan lain sebagainya.

5. Buah, Seiring berkembangnya zaman, akhir ­ akhir ini beberapa penelitian 

sudah membuktikan bahwa buah dan tanaman tertentu dapat 

(6)

TEKNIK TENAGA LISTRIK

Teknik tenaga listrik merupakan suatu ilmu 

yang mempelajari konsep dasar kelistrikan dan 

pemakaian alat yang asas kerjanya berdasarkan 

aliran elektron dalam konduktor (arus listrik). 

Arus yang bekerja di dalamnya adalah arus DC 

dan AC. Dalam pengadaannya arus tersebut 

diperoleh melalui Sistem Pengadaan Energi Listrik 

yang terbagi atas:

a

Sistem pembangkit listrik

b. Transmisi 

(7)

Sistem pengadaan listrik atau

sistem tenaga listrik

dapat dilihat

(8)

Sistem Pembangkit Listrik

Digunakan untuk membangkitkan energi 

listrik melalui berbagai macam pembangkit 

tenaga listrik. Pada sistem ini sumber­sumber 

energi yang berasal  alam diubah melalui 

sistem pengubah energi mekanik 

(generator/turbin) menjadi energi listrik.

Sistem Transmisi

Berfungsi menyalurkan tenaga listrik dari  

pusat pembangkit ke pusat beban  melalui 

saluran transmisi.

Distribusi

(9)

KLASIFKASI SALURAN TRANSMISI

BERDASARKAN TEGANGAN

Salura Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 KV­

500KV 

Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 KV – 150 KV

Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30 KV – 150 KV

Khusus pemasangan di kota­kota besar di Pulau Jawa

Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6 KV – 30 KV

Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 6 KV – 20 KV

Saluran Udara Tegangan Rendah  (SUTR) 40 Volt – 1000 

Volt

Saluran Kabel Teganagn Rendah (SKTR) 40 Volt – 1000 

Volt

(10)

PENGELOMPOKAN JARINGAN

DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Keterangan:

1. Daerah  bagian  pembangkitan

2. Daerah bagian penyaluran  bertegangan tinggi (HV,  UHV, EHV)

3. Daerah bagian distribus  primer bertegangan 

menengah (6 atau 20 kV) 4. Daerah konsumen 

bertegangan rendah 

(instalasi dalam bagunan,  dll)

1

2

3

(11)

PEMBANGKIT LISTRIK

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

PLTPB (Pembangkit Listrik Tenaga Panas 

Bumi)

PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)

PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

(12)

PLTA (PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA AIR)

Beberapa bagian dari PLTA:

1. Bendungan, berfungsi menampung air dalam jumlah besar un

tuk menciptakan tinggi jatuh air agar tenaga yang dihasilkan  juga besar. Selain itu bendungan juga berfungsi untuk 

pengendalian banjir.

2. Turbin, berfungsi mengubah aliran air menjadi energi mekani

k. Air yang jatuh akan mendorong baling­baling sehingga  menyebabkan turbin berputar. Perputaran turbin ini 

dihubungkan ke generator. Turbin air 

kebanyakan bentuknya seperti kincir angin.

3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi­

gigi putar sehingga ketika baling­baling turbin berputar maka  generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya merubah  energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik.

4. Jalur Transmisi, berfungsi mengalirkan energi listrik dari PL

(13)
(14)

SISTEM KERJA PLTA

1. Pertama­tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/ bisa  juga disebut dengan tandonke turbin melalui suatu alat yang  dinamakan penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman  yang berguna untuk memberikan atau mengatur aliran air  dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang  berfungsi juga untuk menghentikan aliran dari air tersebut. 2. Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial tersebut 

mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu 

energi gerak yang dikonversikan juga menjadi energi listrik  oleh bantuan generator. Cara kerja pembangkit listrik tenaga  air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik dari 

generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan  alat yang dinamakan main transformer supaya sesuai 

dengan kapasitas dari transmission line yang meliputi 

(15)

KELEBIHAN PLTA

 Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan 

kebutuhan beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok  digunakan sebagai pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi  beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan.

 Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan 

dengan pembangkit energi terbarukan lainnya dan  teknologinya bisa dikuasai dengan baik oleh Indonesia.

 PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50­100 

tahun.

 Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus 

digunakan untuk kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai  cadangan air dan pariwisata.

 Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi 

berharga bagi lingkungan.

(16)

KELEMAHAN PLTA

Mebutuhkan inventasi yang besar

Membutuhkan lahan yang luas untuk membuat pusat 

listrik yang berkapasitas besar

Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk 

pengadaan ladang angin merupakan proses yang paling 

lama untuk pengembangan proyek energi angin, dapat 

memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang 

angin yang besar yang membutuhkan studi dampak 

lingkungan yang luas. Memerlukan lapangan yang luas 

dan terbuka (mengurangi areal pertanian dan 

bangunan). mengganggu penerimaan sinyal televisi atau 

transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian. 

Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, 

oleh karena itu kecepatan perputaran rotor perlu 

(17)

PLTU (PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA UAP)

PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap adalah 

pembangkit listrik yang menggunakan uap sebagai fluida 

kerjanya untuk memutar turbin. Turbin memutar 

generator yang membangkitkan listrik. Umumnya PLTU 

menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Ada juga 

yang menggunakan BBM, tapi saat ini sudah jarang 

karena tidak ekonomis.

(18)
(19)

SISTEM/SIKLUS YANG ADA PADA PLTU

1. Siklus air dan uap itu adalah suatu siklus dimana air diubah fasanya

menjadi uap kering untuk menggerakan turbin, kemudian dikondensasi kembali menjadi air, dan seterusnya.

2. Siklus air pendingin, sesuai dengan namanya, untuk pendinginan 

 Terutama digunakan untuk kondensasi uap hasil ekspansi turbin menjadi air di kondensor. Tergantung dari desain PLTUnya, ada siklus pendingin yang menggunakan air pendingin dari air laut, ada juga yang dari air sungai yang telah diolah sebelumnya di sistem

pengolahan air. Kalau yang diambil dari air laut biasanya siklus terbuka, air dihisap dari laut, digunakan untuk mendinginkan kondensor, kemudian langsung dibuang ke laut lagi. Kalau yang diambil dari sungai, ada peralatan yang namanya cooling

towercooling tower ada air yang terbuang dan ada penambahan air (make up) juga. untuk mendinginkan air pendingin yang sudah panas karena mendinginkan uap di kondensor. Jadi siklusnya bisa disebut siklus semi tertutup.

3. Sistem pengolahan bahan bakar adalah suatu sistem yang mengolah

bahan bakar (batu bara) dari tempat penyimpanan awal (stock pile) sampai nantinya digunakan untuk pembakaran di boiler.

4. Sistem udara pembakaran adalah suatu sistem yang berfungsi

menyuplai udara untuk pembakaran. Peralatan utama disana adalah fan yang berfungsi menghisap udara dari luar dan

(20)

5. Sistem pengolahan air adalah sistem yang mengolah air baku.

Di PLTU yang mengambil air dari laut, ada

sistem desalination, yakni untuk mengubah air laut menjadi air tawar, kemudian diolah lagi menjadi air demin (air tanpa mineral) melalui proses demineralization. Kalau PLTU yang sumber airnya dari sungai, proses pengolahan awalnya

seperti di PDAM, kemudian sebagian digunakan untuk siklus pendingin, sebagian lagi untuk dijadikan air demin yang

nantinya digunakan pada siklus air-uap utama.

6. Sistem pengolahan air bekas mengolah air yang sudah

dipakai sebelum dibuang ke sungai. Tujuannya agar tidak mencemari lingkungan.

7. Sistem pengolahan abu adalah sistem yang mengolah abu

hasil pembakaran di boiler. Batubara yang merupakan bahan bakar PLTU menghasilkan produk limbah berupa

abu, seperti asap pada kendaraan bermotor. Abu yang

dihasilkan sangat banyak. Jika langsung dibuang begitu saja akan mencemari lingkungan, dan pastinya pengelola PLTU

akan mendapat masalah dengan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, ada peralatan yang namanya electrostatic

precipitator (EP) yang fungsinya menangkap abu. Sehingga abu yang keluar dari cerobong PLTU kadarnya sangat sedikit dan tidak mencemari lingkungan. Abu yang ditangkap oleh EP di-drain secara berkala. Abu hasil pembakaran tersebut bisa dimanfaatkan untuk campuran semen dan bahan campuran pembuat batako. Dan di pulau Jawa hal ini sudah

(21)

PRINSIP KERJA PLTU

1.

Batubara dari luar dialirkan ke penampung batubara dengan conveyor

kemudian dihancurkan dengan the pulverized fuel mill sehingga menjadi

tepung batubara.

2.

Kemudian batubara halus tersebut dicampur dengan udara panas oleh forced

draught fan sehingga menjadi campuran udara panas dan bahan bakar (batu

bara).

3.

Dengan tekanan yang tinggi, campuran udara panas dan batu bara

disemprotkan kedalam Boiler sehingga akan terbakar dengan cepat seperti

semburan api.

4.

Kemudian air dialirkan keatas melalui pipa yang ada dinding Boiler, air

tersebut akan dimasak dan menjadi uap, dan uap tersebut dialirkan ke tabung

boiler untuk memisahkan uap dari air yang terbawa.

5.

Selanjutnya uap dialirkan ke superheater untuk melipatgandakan suhu dan

tekanan uap hingga mencapai suhu 570°C dan tekanan sekitar 200 bar yang

meyebabkan pipa ikut berpijar merah.

6.

Uap dengan tekanan dan suhu yang tinggi inilah yang menjadi sumber

tenaga turbin tekanan tinggi (11) yang merupakan turbin tingkat pertama dari

3 tingkatan.

7.

Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting steam

(22)

8.

Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi akan sangat berkurang

drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler re-heater untuk meningkatkan

suhu dan tekanannya kembali.

9.

Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai penggerak turbin

tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang, dan keluarannya langsung

digunakan untuk menggerakkan turbin tingkat 3 atau turbin tekanan rendah.

10.

Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik didih,

sehingga perlu di alirkan ke condensor agar menjadi air untuk dimasak ulang.

11.

Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator oleh feed pump untuk dimasak

ulang. awalnya dipanaskan di feed heater yang panasnya bersumber dari high

pressure set, kemudian ke economiser sebelum di kembalikan ke tabung boiler.

12.

Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam cooling

tower, dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air pada cooling tower.

kemudian air yang sudah agak dingin dipompa balik ke condensor sebagai air

pendingin ulang.

13.

Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3 phase,

Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan menengah ( 20-25 kV).

14.

Dengan menggunakan transformer 3 phase, tegangan dinaikkan menjadi tegangan

tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan ke sistem transmisi 3 phase.

15.

Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap agar melewati

(23)

PLTP/PLTPB(

PEMBANGKIT 

LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah Pembangkit Listrik  (Power generator) yang menggunakan panas bumi(Geothermal) sebagai  energi penggeraknya. Indonesia dikaruniai sumber panas bumi yang  berlimpah karena banyaknya gunung berapi di indonesia,kecuali pulau  Kalimantan. 

Keuntungan teknologi ini antara lain : bersih, dapat beroperasi pada  suhu yanglebih rendah daripada PLTN, dan aman, bahkan geothermal  adalah yang terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan  batu bara. Meskipun tergolong ramah lingkungan, namun beberapa hal  perlu dipertimbangkan apabila pembangkit listrik tenaga panas bumi  ingin dikembangkan sebagai pembangkit dengan skala besar adalah  kandungan uap panas dan sifat fisika dari uap panas didalam reservoir  dan penurunan tekanan yang terjadi sebagai akibat digunakannya uap  panas di dalam reservoir. PLTP juga membawa pengaruh yang 

(24)

CARA KERJA PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

Pada prinsipnya PLTP

merupakan Pembangkit

listrik tenaga uap seperti

pada umumnya. Hanya

untuk PLTP ini uap yang

digunakan bukan berasal

dari boiler tetapi uap

berasal dari dapur di

dalam perut bumi.

Secara sederhana cara

kerja PLTP dapat

(25)

1.

Air disuntikan kedalam perut bumi dimana terdapat sumber

panas alami melalui injektor.

2.

Air akan mengalami pemanasan dan menjadi uap

bertekanan dan keluar melalui sumur produksi.

3.

Uap yang keluar masih mengandung air sehingga harus

dilakukan pemisahan antara uap dan air pada separator.

4.

Dari sini uap kering akan menuju turbin dan selanjutnya

menjalankan generator untuk digunakan sebagai

pembangkit listrik, sedangkan airnya akan menuju kembali

kedalam injektor.

5.

Setelah uap menyelesaikan tugasnya menggerakan turbin

maka akan menuju kondensor untuk dijadikan air kembali.

Air dari kondensor akan didinginkan pada tangki pendingin

melalui sistim pendinginan udara untuk selanjutnya air

(26)

PLTG (PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA GAS)

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah 

pembangkit energi listrik yang menggunakan 

(27)

KEKURANGAN TURBIN GAS

Kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material  yang digunakan untuk komponen­komponen turbinnya karena  harus bekerja pada temperature tinggi dan adanya unsure kimia  bahan bakar minyak yang korosif (sulfur, vanadium dll), tetapi  dalam perkembangannya pengetahuan material yang terus 

berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak  dapat secara keseluruhan dihilangkan. Dengan tingkat efisiensi  yang rendah hal ini merupakan salah satu dari kekurangan 

sebuah turbin gas juga dan pada perkembangannya untuk 

menaikkan efisiensi dapat diatur/diperbaiki temperature kerja  siklus dengan menggunakan material turbin yang mampu bekerja  pada temperature tinggi dan dapat juga untuk menaikkan 

(28)
(29)

CARA KERJA PLTG

Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam 

compressor melalui pintu, udara ditekan masuk ke dalam 

compressor. Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar 

dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan bahan bakar dan 

di bakar dalam ruang bakar dengan temperatur 2000–

3000 F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi 

termal dengan temperature dan tekanan yang tinggi 

suhunya kira­kira 900 C.

Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan 

dimanfaatkan untuk memutar turbin dimana didalam sudu­

sudu gerak dan sudu­sudu diam turbin, gas panas tersebut 

temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses 

ini biasa disebut dengan proses ekspansi. Selanjutnya energi 

mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan untuk 

(30)

PLTS (PEMBANGKIT LISTRIK

TENAGA SURYA)

Sejarah PLTS tidak terlepas dari 

penemuan teknologi sel surya berbasis 

silikon pada tahun 1941

. Ketika itu 

Russell Ohl dari Bell Laboratory 

mengamati silikon polikristalin akan 

membentuk 

buit in junction

, karena 

adanya efek segregasi pengotor yang 

terdapat pada leburan silikon. Jika berkas 

foton mengenai salah satu sisi 

junction

maka akan terbentuk beda potensial di 

antara 

junction

, dimana elektron dapat 

mengalir bebas. Sejak itu penelitian untuk 

meningkatkan efisiensi konversi energi 

foton menjadi energi listrik semakin 

(31)

KOMPONEN UTAMA PLTS

Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat

mengubah cahaya menjadi listrik dan merupakan

komponen utama dalam sistem PLTS.

(32)

PRINSIP KERJA PLTS

Selain terdiri atas modul­modul sel surya, komponen lain 

dalam sistem PLTS adalah

Balance of System

 (BOS) berupa 

inverter dan kontroller. PLTS sering dilengkapi dengan 

batere sebagai penyimpan daya, sehingga PLTS dapat tetap 

memasok daya listrik ketika tidak ada cahaya matahari.

Pembangkitan energi listrik pada sel surya terjadi 

berdasarkan efek fotolistrik, atau disebut juga efek 

fotovoltaik, yaitu efek yang terjadi akibat foton dengan 

panjang gelombang tertentu yang jika energinya lebih besar 

daripada energi ambang semikonduktor, maka akan diserap 

oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita valensi 

(N) menuju pita konduksi (P) dan meninggalkan 

hole

 pada 

pita valensi, selanjutnya dua buah muatan, yaitu pasangan 

elektron­hole, dibangkitkan. Aliran elektron­

hole

 yang 

(33)
(34)

PLTS

A

(PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

SAMPAH)

Pembangkit listrik tenaga sampah ialah sumber energi

listrik yang menggunakan sampah sebagai bahan bakar

penggerak turbin. Tujuan dari sebuah PLTSa ialah untuk

mengkonversi sampah menjadi energi. Pada dasarnya ada

dua alternatif proses pengolahan sampah menjadi energi,

yaitu proses biologis yang menghasilkan gas-bio dan

proses thermal yang menghasilkan panas. PLTSa yang

sedang diperdebatkan untuk dibangun di Bandung

menggunakan proses thermal sebagai proses

konversinya. Pada kedua proses tersebut, hasil proses

dapat langsung dimanfaatkan untuk

menggerakkan generator listrik. Perbedaan mendasar di

antara keduanya ialah proses biologis menghasilkan

gas-bio yang kemudian dibarak untuk menghasilkan tenaga

yang akan menggerakkan motor yang dihubungkan

dengan generator listrik sedangkan proses thermal

menghasilkan panas yang dapat digunakan untuk

membangkitkan steam yang kemudian digunakan untuk

menggerakkan turbin uap yang dihubungkan dengan

(35)

PROSES KONVERSI THERMAL

Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara,  yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya  ialah proses oksidasi bahan­bahan organik menjadi bahan 

anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat 

antara bahan organik dengan oksigen. Apabila berlangsung secara  sempurna, kandungan bahan organik (H dan C) dalam sampah  akan dikonversi menjadi gas karbondioksida (CO2) dan uap air 

(H2O). Unsur­unsur penyusun sampah lainnya seperti belerang (S)  dan nitrogen (N) akan dioksidasi menjadi oksida­oksida dalam fasa  gas (SOx, NOx) yang terbawa di gas produk. Beberapa contoh 

insinerator ialah open burning, single chamber, open pit, multiple  chamber, starved air unit, rotary kiln, dan fluidized bed incinerator. 

Pirolisa merupakan proses konversi bahan organik padat 

melalui pemanasan tanpa kehadiran oksigen. Dengan adanya proses  pemanasan dengan temperatur tinggi, molekul­molekul organik 

(36)

Gasifikasi merupakan proses konversi termokimia padatan organik 

menjadi gas. Gasifikasi melibatkan proses perengkahan dan pembakaran 

tidak sempurna pada temperatur yang relatif tinggi (sekitar 900­1100 C). 

Seperti halnya pirolisa, proses gasifikasi menghasilkan gas yang dapat 

dibakar dengan nilai kalor sekitar 4000 kJ/Nm3. 

Pembangkit listrik tenaga sampah yang banyak digunakan saat ini 

menggunakan proses insenerasi. Sampah dibongkar dari truk pengakut 

sampah dan diumpankan ke inserator. Didalam inserator sampah dibakar. 

Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk merubah 

air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler langsung ke turbin. Sisa 

pembakaran seperti debu diproses lebih lanjut agar tidak mencemari 

lingkungan (truk mengangkut sisa proses pembakaran). Teknologi 

(37)
(38)

PROSES KONVERSI BIOLOGIS

Proses konversi biologis dapat dicapai dengan cara digestion secara anaerobik (biogas) atau tanah urug (landfill). Biogas adalah

teknologi konversi biomassa (sampah) menjadi gas

dengan bantuan mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan methane dan slurry. Gas methane dapat digunakan untuk berbagai sistem pembangkitan

energi sedangkan slurry dapat digunakan sebagai kompos. Produk dari

(39)

GENERATOR 

Apakah

GENERATOR

itu?????

GENERATOR

adalah seperangkat sistem atau alat

yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dengan induksi elektromagnetik.

ENERGI MEKANIK

adalah jumlah energi dalam sistem mekanis atau kelompok benda yang berinteraksi berdasar prinsip mekanik dasar. Suber tenaga mekanik yang diubah menjadi listrik berasal dari air, angin, uap, nuklir, dll (sumber pembangkit)

ilmualam.net.

ENERGI LISTRIK

adalah energi utama yang dibutuhkan untuk berbagai peralatan listrik yang tersimpan dalam arus

(Ampere), tegangan listrik (Volt)dan dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik (Watt). Energi listrik yang dihasilkan bisa

(40)

DEFINISI GENERATOR DC

GENERATOR DC adalah alat yang mengubah energi mekanik dinamis menjadi energi listrik berauskan DC (arus searah).

Dihasilkan melalui proses induksi yang terjadi pada kawat yang melingkari dua kutub (Utara dan Selatan). Perpotongan garis-garis gaya di dalamnya mengakibatkan induksi magnet.

(41)

KONSTRUKSI 

GENERATOR DC

Secara umum generator DC dibagi atas dua bagian utama:

1. ROTOR

adalah bagian generator yang bergerak atau berputar.

Terdiri atas:

 Poros jangkar  (armatur)

 Jangkar (angker)

 Lilitan Jangkar

(42)

POROS JANGKAR

Tempat diletakkannya seluruh kompenen rotor yang nanti secara bersamaan akan

berputar dengan poros. Poros bersama inti rotor juga memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur fluks yang telah dibangkitkan oleh kuparan medan

JANGKAR

Jangkar pada generator DC berbentuk silinder yang diberi alur-alur sebagai tempat pelilitan kumparan –kumparan jangkar . Pada kumparan tersebut akan terbentuk induksi magnet atau GGl induksi. Umumnya jangkar terbuat dari bahan yang kuat, memiliki sifat feromagnetik dengan permiabilitas yang lumayan besar. Permiabilitas yang besar

ditujukan agar lilitan jangkar terletak pada induksi megnet yang besar sehingga mampu mengahasilkan GGl induksi yang besar pula

LILITAN JANGKAR

Lilitan jangkar terdiri atas bahan tembaga yang berisolasi email. Ditempatkan pada alur jangkar berbentuk lilitan jangkar generator. Hal tersebut juga bergantung pada

karakteristik generator. Fungsi dari lilitan jangkar adalah sebagai tempat penyaluran dan terbentuknya GGL induksi.

KOMUTATOR

Komutator dipres pada poros anker. Terdiri atas segmen-segmen dari tembaga yang

berbentuk irisan memanjang searah dengan poros. Kemudian diisolasi dengan mika atau phenolic resin pada masing-masing sisi. Komumtator juga dihubungkan dengan

kumparan anker dengan tujuan membentuk rangkaian kontinyu. Fungsi komutator adalah menyearahkan aru bolak-balik menjadi arus searah yang akan digunakan pada beban

(43)

2. STATOR

adalah bagian generator yang statis atau diam.

Secara umum bagian stator trdiri atas:

 Rumah/Bingkai/ kerangka generator

 Kutub utama beserta lilitan

 Kutub sepatu

 Bantalan poros

 Sikat

(44)

RUMAH/BINGKAI/KERANGKA GENERATOR

Tempat pemasangan komponen-komponen generator terutama pemasangan inti kutub utama

KUTUB UTAMA BESERTA LILITAN

Kutub utama terbuat dari bahan yang sama dengan jangkar generator DC. Dibentuk dan dilitkan pada penghantar dan kemudian diisolasi. Keguanaan utamanya adalah untuk menyalurkan medan magnet dari kutub utara ke kutub selatan. Sedangkan lilitan kutub utama terdiri dari bahan penghantar

berisolasi email yang memberikan penguatan medan pada sepatu kutub.

KUTUB SEPATU

Bisa juga dikatakan sepatu kutub. Merupakan magnet tetap yang diletakkan di bawah kutub utama. Kegunaannya untuk memberikan medan magnet awal yang kemudian diperkuat oleh kutub utama berdasarkan besar kecilnya arus yang mengalir pada kutub utama

BANTALAN POROS

Kegunaannya sebagai tempat berputarnya poros

SIKAT

Terdiri dari beberapa campuran logam. Fungsinya sebagai jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar menuju beban.

PAPAN TERMINAL

(45)

JENIS­JENIS JANGKAR pada 

GENERATOR DC

Sesuai gambar di atas 

1. Gambar kiri adalah Belitan 

komutator gelombang yang bercirikan 

a = 2.

2. Gambar kanan adalah belitan 

komutator gelung yang bercirikan a=P

a = Jumlah pararel 

jangkar

(46)

PRINSIP KERJA 

GENERATOR DC

Pada dasarnya  prinsip  kerja generator DC didasarkan atas dua hukum 

berikut:

1.HUKUM FARADAY

Menurut percobaan Faraday, sifat magnet timbul karena listrik, maka  sebaliknya pun bisa. Percobaan Faraday  menyimpulkan  bahwa selama  magnet digerakkan, dalam kumparan akan terjadi arus lisrik.  Arus ini  disebut arus induksi karena diperoleh dari induksi elektromagnetik. 

Sedangkan beda tegangannya disebut GGL (Gaya Gerak Listrik). Konsep  Faraday juga dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

e = ­ N d / dt

Keterangan : N : jumlah lilitan e  : GGL (gaya gerak listrik  fluks magnet

 

(47)

2. HUKUM LENZ

Lenz mengatakan bahwa, “Arah arus induksi dalam suatu pengantar  sedemikian, sehingga menghasilkan medan magnet yang melawan  perubahan gaya yang menimbulkannya”

Dari hukum tersebut dapat dikatakan juga bahwa arus listrik yang 

diberikan oleh penghantara rotor  dapat menimbulkan elektromagnetik  yang sifatnya melawan putaran yang akhirnya menimbulkan GGL (Gaya  Gerak Listrik). Perlu diingat pula bahwa GGL yang dibangkitkan tersebut  mengahasilkan arus jangkar.

(48)

Berdasarkan kedua hukum tersebut diperoleh 

syarat dan cara penentuan Tegangan GGL 

beserta Arah Arus.

Syara

untuk mendapatkan tegangan 

GGL

:

 Memiliki konduktor (hantaran 

kawat)

 Memiliki medan magnet

 Terdapat fluks yang mampu merubah 

dan memotong konduktor tsb.

Penentuan

 

ARAH ARUS 

,  berlaku kaidah tangan Kanan:

Keterangan:

 Ibu jari : gerak perputaran  Panah dari N ke S adalah 

medan magnet kutub U dan S

 Empat jari: besaran  arus I 

dan galvanis tegangan U Berdasarkan arah 

(49)

Ketika syarat pembangkitan tegangan induksi terpenuhi, 

maka berikut adalah  proses pembangkitannya

 Di atas adalah gambar rotor yang sedang berputar dan tengah berada dalam 

pengaruh medan magnet.  Kondisi ini  menyebabkan terjadinya perpotongan  medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Peprpotongan medan magnet  inilah yang menimbulkan tegangan induksi (GGL). 

 Tegangan induksi akan diperoleh dengan jumlah yang besar ketika posisi 

rotor seperti gambar (a) dan (c) . Hal ini dikarenakan  pada posisi tersebut  terjadi proses perpotongan medan magnet secara maksimum oleh 

penghantar. Sedangkan posisi (b) tidak akan menghasilkan tegangan 

(50)

Proses pembangkitan seperti gambar sebelumnya di 

dapatkan melalui dua cara yakni:

1. Menggunakan cincin­seret  dan menghasilkan arus 

bolak­balik

2. Menggunakan komutator dan menghasilkan tegangan 

DC

Cincin  Seret

Gambar 1 adalah rotor yang  dipasang pada cincin seret; 

Gambar 2 adalah rotor yang  dipasang pada komutator

Rotor dari hasil cincin seret 

mengahsilkan GGl bolak­balik 

yang disearahkan oleh 

komutator menjadi tegangan DC

Besarnya GGL sebanding 

(51)
(52)

Berikut adalah persamaan­persamaan yang umum 

digunakan pada perhitungan generator DC.

 (*)

 

Keterangan:

Ea : Gaya Gerak Listrik (GGL)

V : Tegangan Terminal Generator DC

z

: jumlah penghantar total

N : kecapatan putar (Rpm)

a : jumlah pararel jangkar

ɸ

: fluks  per kutub

: arus jangkar

(*) Bentuk persamaan jika   (Weber), ɸ

jika    (max well) maka pada ɸ

(53)
(54)
(55)

Generator DC penguat 

SENDIRI

Generator jenis  ini memiliki lilitan medan magnet yang dihubungkan 

ke sumber DC yang secara listrik 

tergantung dari mesin atau dengan 

kata lain mengambil dari mesin itu sendiri

.

1. 

GENERATOR SERI

IL

IL

Diagram Arus Listrik

RL

Diagram Tegangan Listrik

(56)

PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK D.A.L dan D.T.L

(GGl yang dibangkitkan generator)(Rugi tegangan dalam jangkar)

(Rugi tegangan dalam belitan penguat kutub magnet)(Tegangan beban)

  (Tegangan terminal generator DC)

 

……….. (1) ……….. (2)

(1) dan(2), maka 

Berdasarkan persamaan tersebut, maka diperoleh…

(57)

2. GENERATOR SERI DENGAN TAHANAN DIVERTOR

IL

IL

Diagram Arus Listrik

RL

Diagram Tegangan Listrik

IL

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar   =  arus listrik  penguat kutub magnet   =  tahanan luar    = arus listrik pada DIVERTOR

 =  tahanan anker (Rugi tegangan dalam jangkar)

  =  tahanan  penguat kutub magnet   rugi teg. Penguat kutub magnet  =  tahanan DIVERTOR

  =  arus listrik belitan anker   = arus listrik pada pemakai

(58)

PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK D.A.L dan D.T.L

Tahanan divertor   dan Tahanan penguat kutub magnet  dipasang 

PARAREL, maka…

 

……….. (1) ……….. (2)

(1) dan(2), maka 

Berdasarkan persamaan tersebut, maka diperoleh…

(59)

3. GENERATOR SHUNT

Diagram Arus Listrik

G

Diagram Tegangan Listrik

(60)

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar

  =  tahanan luar

  = arus listrik pada pemakai

 =  tahanan anker

  =  arus listrik belitan anker

(Rugi tegangan dalam jangkar)

(GGl)

  =  rugi tegangan  pada kumparan magnet shunt

  =  tahanan kumparam magnet shunt

  = arus listrik kumparan magnet shunt

(61)

PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK 

D.A.L dan D.T.L

Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah

a. Kanan, maka  ( ) b. Kiri, maka  ()

Sedangkan untuk tegangan, jika dianalogikan seperti gambar berikut

 

Diagram Arus Listrik

(62)

4.  GENERATOR SHUNT dengan TAHANAN  RHEOSTAT

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar   =  tahanan luar

  = arus listrik pada pemakai  =  tahanan anker

  =  arus listrik belitan anker (Rugi tegangan dalam jangkar)

  = (Tegangan terminal generator DC) (GGl yang dibangkitkan generator)  

  =  tahanan kumparam magnet shunt   = arus listrik kumparan magnet shunt   =  rugi tegangan  pada kumparan magnet  shunt

  =  tahanan rheostat   = arus listrik rheostat

(63)

PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK 

D.A.L dan D.T.L

A B

A B

A B

 Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah

a. Kanan, maka  ( ) b. Kiri, maka  ()

(64)

5.  GENERATOR DC KOMPON

Diagram Arus Listrik

Is

Diagram Tegangan Listrik

(65)

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar

  =  tahanan luar

  = arus listrik pada pemakai

  =  tahanan kumparam magnet shunt

  = arus listrik kumparan magnet shunt

  =  rugi tegangan  pada kumparan magnet shunt

  =  tahanan  penguat kutub magnet

  =  arus listrik  penguat kutub magnet

  rugi teg. Penguat kutub magnet

 =  tahanan anker

  =  arus listrik belitan anker

(Rugi tegangan dalam jangkar)

  = (Tegangan terminal generator DC)

(GGl yang dibangkitkan generator)

(66)

PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK 

D.A.L dan D.T.L

Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah

a. Kanan, maka  ( ) b. Kiri, maka  ()

Nb: Perlu diingat bahwa (karena pemasangan seri)  

 

………..(1)

……….(2) ……….(3)  

Berdasarkan ketentuan tegangan di  atas , maka untuk mencari Ea 

adalah

(1) dan (2)

 = 

(1) dan (3) 

(67)

b. Generator Kompon Pendek

Diagram Arus Listrik

Is

Diagram Tegangan Listrik

(68)

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar

  =  tahanan luar

  = arus listrik pada pemakai

  =  tahanan kumparam magnet shunt

  = arus listrik kumparan magnet shunt

  =  rugi tegangan  pada kumparan magnet 

shunt

  =  tahanan  penguat kutub magnet

  =  arus listrik  penguat kutub magnet

  rugi teg. Penguat kutub magnet

 =  tahanan anker

  =  arus listrik belitan anker

(Rugi tegangan dalam jangkar)

  = (Tegangan terminal generator DC)

(GGl yang dibangkitkan generator)

(69)

PERSAMAAN BERDASARKAN GRAFIK 

D.A.L dan D.T.L

Berdasarkan alur jalannya arus dari sebelah

a. Kanan, maka  ( ) b. Kiri, maka  ()

Nb: Perlu diingat bahwa 

 

Diagram Tegangan Listrik

(70)

DIAGRAM DAYA DAN 

A = Rugi­rugi putaran tanpa beban B = Rugi­rugi beban

C = Rugi­rugi kumparan angker   D = Rugi­rugi motor sikat  

F = Rugi­rugi kumparan shunt 

Pin = Daya input

Pb  = Rugi besi dan gesekan  (AB) Pem =  Daya elektro magnet 

Pcu = Rugi tembaga (CDF) Pn = Daya out put 

(71)

A

A = Rugi­rugi putaran tanpa beban B = Rugi­rugi beban

C = Rugi­rugi kumparan angker   D = Rugi­rugi motor sikat  

E = Rugi­rugi kumparan seri  

Pin = Daya input

Pb  = Rugi besi dan gesekan (AB) Pem =  Daya elektro magnet 

Pcu = Rugi tembaga (CDE) Pn = Daya out put 

(72)

A

A = Rugi­rugi putaran tanpa beban B = Rugi­rugi beban

C = Rugi­rugi kumparan angker   D = Rugi­rugi motor sikat  

E = Rugi­rugi kumparan seri   F = Rugi­rugi kumparan shunt 

Pin = Daya input

Pb  = Rugi besi dan gesekan  (AB) Pem =  Daya elektro magnet 

Pcu = Rugi tembaga (CDEF) Pn = Daya out put 

(73)

Persamaan menurut Diagram Daya 

Efisiensi

Pin

= Pem + Pb

Pem

= Pn + Pcu

Pb

= Pin – Pem

Pcu

= Pem – Pn

(74)

TORSI 

Hubungan dengan jarak putar

 Jarak (untuk satu putaran )

 Hubungan dengan waktu putar

(75)

Berdasarkan persamaan berikut

Maka perhitungan tersebut dapat dikonversikan 

menuju satuan 

British (lb.ft) 

atau 

CGS (kg. m)

 

 

KONVERSI SATUAN

   Britsh

CGS

(76)

Jika  dan Ea dijabarkan berdasarkan rumusan awal yaitu , 

maka akan dihasilkan…

 

 

Perlu diingat untuk satuan Britsah  dan CGS juga mengkuti!!!!

• British

• CGS

(77)

TORSI POROS

Torsi jangkar menyebabkan generator mengeluarkan daya output atau  Pn yang mana menimbulkan torsi bagi poros. Torsi poros biasa disebut  sebagai Ts atau Tsh

Daya torsi  yang dihasilkan bisa berupa daya kuda yang biasa disingkat  BHP (Break Horse Power) atau daya kuda rem

 

Hubungan BHP dan daya input Pin

   

 Nm

(78)

MOTOR LISTRIK

Apa yang dimaksud 

MOTOR LISTRIK?

Motor listrik adalah alat yang dapat 

mengubah 

energi listrik

 menjadai 

energi 

mekanik.

Dasar kerja motor dapat diasumsikan juga 

seperti alat pengukur listrik yaitu 

(79)

MOTOR DC

MOTOR DC adalah jenis motor listrik 

yang bergerak menggunakan smber 

tegangan DC.

(80)
(81)

Keterangan:

1. Badan rangka, merupakan sarana pendukung mekanik untuk 

mesin secaa menyeluruh (rumah mesin). Membawa fluks 

magnet yang dihasilkan kutub­kutub.

2. Kutub merupakan medan penguat magnet yang terdiri atas 

inti kutub dan sepatu kutub. Sebagai pendukung mekanik 

untuk kumparan penguat medan magnet.

3. Inti jangkar digunakan sebagai tempat melilitnya kumparan 

kumpran penghasil GGL induksi

4. Kumparan jangkar, tempat penghasil GGl induksi.

5. Kumparan medan, tempat pembangkitan fluks yang dipotong 

oleh konduktor jangkar.

6. Komutator, penghubung arus dari konduktor jangkar. 

Fungsinya sebagai penyearah arus.

(82)

PRINSIP KERJA  MOTOR DC

Secara sederhana dua kutub magnet akan menyebabkan perputaran 

pada motor DC. 

 Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan kumparan motor DC 

yang menggerakkan bearing pada ruang diantara kutub medan : kutub  Utara dan kutub Selatan. 

Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub­kutub 

dari utara ke selatan. 

Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau 

lebih elektromagnetik. Elektromagnetik menerima listrik dari sumber  daya dari luar sepagai penyedia struktur medan. 

 Bila arus masuk menuju kumparan motor DC, maka arus ini akan 

menjadi elektromagnetik. 

Kumparan motor DC yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as 

(83)

Arus dalam MOTOR DC

(84)
(85)

Untuk lebih jelasnya prinsip arah putar pada motor DC 

dapat menggunakan kaidah tangan kiri.

Kutub magnet akan 

menghasilkan medan magnet  dari arah kutub Utara ke 

Selatan.

 Medan magnet akan emotong 

kawat penghantar yang dialiri  arus listrik (ditunjukkan oleh  empat jari)

Akibatnya akan timbul gaya 

gerak listrik yang searah  dengan ibu jari

Dapat ditunjukkan dengan rumus  berikut:

(86)

JENIS­JENIS 

MOTOR DC

Motor DC

Motor DC

Motor DC penguat TERSENDIRI

Motor DC penguat TERSENDIRI

Motor DC penguat SENDIRI

Motor DC penguat SENDIRI

Motor Seri

Motor Seri

Motor Shunt

Motor Shunt

(87)

Dalam perhitungan motor DC terdapat beberapa ketentuan umum 

yang digunakan sebagai pedoman dalm perhitungan lanjutan:

Dalam motor DC tegangan  berlawana arah dengan , sehingga 

nilai     

Persamaan umum dalam perhitungan  dalam motor DC adalah

……

……

Setiap selesai perhitungan GGl, maka dapat dicari besar nilai 

daya menggunakan  rumus GGl tersebut

….. 

         x 

…... 

……

Untuk mencari  dapat berdasarkan jumlah kutub manet dan 

jumlah pararel jangkar dapat menggunakan rumus berikut:

  

(88)

Keterangan:

Ea: Gaya Gerak Listrik (GGL)

V : Tegangan Luar

z : jumlah penghantar total

N : kecapatan putar (Rpm)

a : jumlah pararel jangkar

ɸ

: fluks  per kutub

: arus jangkar

: tahanan jangkar

: daya input

: daya mekanik setara dengan daya 

listrik yang timbul dalam jangkar 

: daya kawat tembaga

(89)
(90)

KETERANGAN

VL = Tegangan luar

Ia = Arus Listrik pada nelitan jangkar / Angker

I L = Arus Luar

Ra= Tahanan belitan jangkar

Pin= Daya mekanik Daya listrik yang timbul pada jangkar (KW)⸗

I2

a Ra= rugi daya pada belitan jangkar

Ea= GGL lawan yang dibangkitkan

daya mekanik setara dengan daya listrik yang timbul dalam  jangkar 

daya kawat tembaga

(91)

Untuk mengetahu daya Pm maksimum, dapat menggunakan rumus 

berikut

……. *1. …….

……. ……. …….

…….  *2. ……. 

Sehingga dapat diperoleh syarat untuk Pm maks, yaitu jika Ea  bernilai…

(92)

MOTOR DC PENGUAT SENDIRI

Merupakan jenis motor DC yang memperoleh arus pada lilitan kutub magnet  berasala dari sumber motor itu sendiri. Motor DC penguat sendiri dapat dibagi  menjadi beberapa macam:

1. MOTOR DC SERI

Diagram Arus Listrik Diagram Tegangan Listrik

Ea

Ia

(GGl )

(Rugi tegangan dalam jangkar)

(Rugi tegangan dalam belitan penguat kutub magnet)(Tegangan beban)

 

Ea +Ia.Ra+2Vsi

(93)

Persamaan berdasarkan grafik D.A.L dan grafik D.T.L

Arus

Tegangan …..  ….. 

          x  …... 

…...  …… ……

*Note

(94)
(95)

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar

  =  arus listrik  penguat kutub magnet

  =  tahanan luar

 

  = arus listrik pada DIVERTOR

 =  tahanan anker

(Rugi tegangan dalam jangkar)

  =  tahanan  penguat kutub magnet

 rugi teg. Penguat kutub magnet

 =  tahanan DIVERTOR

  =  arus listrik belitan anker

  = arus listrik pada pemakai

 (GGl)

 = Rugi sikat

(96)

Persamaan berdasarkan grafik D.A.L dan D.T.L

Arus

Tegangan …..  ….. 

          x  …... 

…...  …… ……

*Note

   

(97)

3. MOTOR DC SHUNT

Diagram Arus 

Listrik Diagram Tegangan Listrik

Ea

Keterangan:

  =  tegangan pemakai/ beban/ luar   = arus listrik pada pemakai

 =  tahanan anker

  =  arus listrik belitan anker (Rugi tegangan dalam jangkar) (GGl)

  =  rugi tegangan  pada kumparan magnet shunt   =  tahanan kumparam magnet shunt

  = arus listrik kumparan magnet shunt  = Rugi sikat

 

(98)
(99)

4. MOTOR DC SHUNT RHEOSTAT

Ea+ Ia.Ra +2Vsi

(100)
(101)

5. MOTOR DC KOMPON PANJANG

+ ­

Diagram Arus 

Listrik Diagram Tegangan Listrik

(102)
(103)

6. MOTOR DC KOMPON PENDEK

 

Ia

Ea

Diagram Arus 

Listrik Diagram Tegangan 

(104)

Persamaan berdasarkan D.A.L dan D.T.L

Arus

Tegangan  

*   

          x   

 

*Note

    + ­

(105)

DIAGRAM DAYA DAN EFISIENSI  MOTOR DC

Pcu

A =rugi daya pada kumparan jangkar 

(Ia2.Ra)

B = Rugi daya pada kontak sikat 

((2Vsi.Ia)

C = Rugi daya pada kumparan medan 

seri (Is2.Rs)

E = Rugi daya hysterisis

F = Rugi daya arus pusar

G = Rugi daya angin

H = Rugi daya sumbu motor

Kumparan Seri

Pm = Pin ­ Pcu Pn = Pm – Pb Pm = Ea.Ia Pin = 

(106)

Kumparan Shunt

A =rugi daya pada kumparan jangkar (Ia2.Ra)

B = Rugi daya pada kontak sikat ((2Vsi.Ia)

D = Rugi daya pada kumparan medan shunt 

(If2.Rf)

E = Rugi daya hysterisis

F = Rugi daya arus pusar

G = Rugi daya angin

H = Rugi daya sumbu motor

Pm = Pin ­ Pcu Pn = Pm – Pb Pm = Ea.Ia Pin = 

(107)

A =rugi daya pada kumparan jangkar 

(Ia2.Ra)

B = Rugi daya pada kontak sikat ((2Vsi.Ia)

C = Rugi daya pada kumparan medan seri 

(Is2.Rs)

D = Rugi daya pada kumparan medan shunt 

(If2.Rf)

E = Rugi daya hysterisis

F = Rugi daya arus pusar

G = Rugi daya angin

H = Rugi daya sumbu motor

Kompon Panjang dan Pendek

Pm = Pin ­ Pcu Pn = Pm – Pb Pm = Ea.Ia Pin = 

(108)

TORSI MOTOR DC

Analogi pada generator DC

(Nm)

(kg.m)

(lb.ft)

 

Apabila Ea dijabarkan berdasarkan rumusan , maka  diperoleh persamaan torsi sebagai berikut:

 

(109)

TORSI POROS MOTOR DC

(Nm)

(kg.m)

(lb.ft)

 

Untuk motor DC BHP x 746 = Pb Sehingga.. 

(Nm)

(kg.m)

(lb.ft)

(110)

Gambar

Gambar sel surya sebagai komponen utama PLTS
GAMBAR PRINSIP KERJA
Gambar 1 adalah rotor yang dipasang pada cincin seret; 

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hubungan antara efektifitas penggunaan media audio pembelajaran dengan pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran al-Qur’an

Dalam uji coba produk diperoleh tiga jenis data, yaitu data uji alpha untuk uji ke- layakan terbatas yang dilakukan oleh 1 orang ahli materi bahasa Inggris dan

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan peneliti pada sebuah bengkel pembuat teralis di Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap dengan cara wawancara, dari

Dari tabel tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa galat solusi numerik skema beda hingga eksplisit untuk persamaan FitzHugh-Nagumo 3.3.3 konvergen pada interval −59.2

Desiderata adalah kegiatan membu~t deskripsi bahan pustaka dalam bentuk kartu yang disusun menurut judul, untuk digunakan sebagai bahan seleksi pengadaan bahan

Di antara enam tipe nomina takrif tersebut, pronomina persona dan nama diri merupakan tipe nomina takrif yang dapat berdiri sendiri tanpa unsur lain untuk dapat menjadi

Pada masa operasi ini selalu dilakukan penilaian ulang yang terus menerus terhadap fungsi vital pasien (B1 - B6) agar tetap dalam batas normal oleh dokter

Dalam kedudukannya sebagai pengelola barang, dan dihubungkan dengan amanat pasal 6 ayat (2) Undang-undang nomor 17 tahun 2003, Gubernur juga berwenang mengajukan usul untuk