Jurnal Ilmiah
STIE MULIA PRATAMA
–
BEKASI
Analisis Pemeriksaan Bahan Baku dan Tenaga Kerja Terhadap Harga
Pokok Produksi pada PT. Dynaplast
Winarsih (2012102083)
Drs. Kikin Sadikin, M. M. dan Drs. H. Nurfai Al Faisal, M. M
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MULIA PRATAMA
ABSTRAK
WINARSIH (2012102083), ANALISIS PEMERIKSAAN BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. DYNAPLAST, DIBAWAH BIMBINGAN Drs. KIKIN SADIKIN, M.M DAN Drs. H. NURFAI AL FAISAL, M.M, 71 HALAMAN, 10 TABEL, 3 GAMBAR, 8 LAMPIRAN.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan dan pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9.
Sumber data yang digunakan adalah laporan harga pokok penjualan dari PT. Dynaplast 9. Alat analisis yang digunakan adalah perbandingan antara obyek penelitian dari laporan harga pokok produksi tahun 2012, 2013 dan 2014.
Dari hasil analisis diketahui bahwa bahan baku dan tenaga kerja langsung mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap harga pokok produksi, karena keduanya merupakan komponen penting dalam penentuan harga pokok produksi. Diketahui pada tahun 2013 biaya tenaga kerja langsung tidak mempengaruhi harga pokok produksi secara signifikan dikarenakan kenaikan nominalnya yang lebih kecil dibandingkan penurunan nominal biaya bahan baku yang sangat besar, sehingga menyebabkan penurunan harga pokok produksi. Pada tahun 2014 biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung naik yang menyebabkan harga pokok produksi mengalami kenaikan.
Manajemen produksi harus dapat mengendalikan biaya bahan baku dengan mengawasi pembelian, pemakaian dan penyimpanan bahan baku sehingga tidak terjadi penyimpangan biaya bahan baku. Manajemen personalia harus dapat menjaring karyawan secara selektif sesuai kebutuhan perusahaan, manajemen personalia juga diharapkan dapat memberikan pengarahan dan pelatihan kerja untuk menunjang kinerja karyawan.
ABSTRACT
WINARSIH (2012102083), ANALYSIS AUDITING OF RAW MATERIAL AND LABOUR AGAINTS COST OF PRODUCTION AT PT. DYNAPLAST, UNDER THE GUIDANCE Drs. KIKIN SADIKIN, M.M AND Drs. H. NURFAI AL FAISAL, M.M, 71 PAGES, 10 TABLES, 3 IMAGES, 8 ATTACHMENTS.
The purpose of this study was to determine how the relationship and the influence of raw material costs and direct labor costs againts cost of production at PT. Dynaplast 9.
Source of data used are reported cost of sales of PT. Dynaplast 9. The analysis tool used is the ratio between the research object of the report the cost of production in 2012, 2013 and 2014.
From the results of analysis known that raw materials and direct labor have a relationship and influence on the cost of production, because both an important component in determining the cost of production. Known in 2013 in direct labor costs does not affect the cost of production significantly caused to the increase in nominal smaller than the nominal decrease in the cost of raw materials is very large, causing a decrease in the cost of production. In 2014 the cost of raw materials and direct labor costs rise which causes the cost of production increases.
Production management should be able to control the cost of raw materials to oversee the purchase, use and storage of raw materials so that no irregularities occur in raw material costs. Personnel management should be able to capture selectively employees according to the needs of companies, personnel management is also expected to provide guidance and job training to support employee performance.
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Di tengah era globalisasi dan pasar bebas saat ini sangat diperlukan kekuatan perusahaan untuk bersaing. Di samping tuntutan perubahan lingkungan, ekonomi, politik dan sosial budaya yang mendorong makin tingginya persyaratan perusahaan untuk dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Perusahaan harus menentukan stategi dan kebijakan yang tepat agar dapat menjaga kestabilan ekonomi dalam perusahaan. Kemajuan dunia usaha, teknologi, komunikasi dan informasi yang terus berkembang dengan pesatnya, membuat persaingan antara perusahaan semakin ketat, seperti yang dialami PT Dynaplast. Perusahaan memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dangan nilai pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Dalam memperoleh laba, perusahaan menggunakan berbagai cara untuk meminimalisir biaya tanpa mengurangi kualitas barang yang dihasilkan.
Persediaan khususnya pemakaian bahan baku merupakan elemen utama dari modal kerja di dalam kegiatan usaha suatu perusahaan. Hal ini menyebabkan banyak sekali investasi yang ditanamkan pada rekening ini. Besarnya investasi yang harus ditanamkan sangatlah berpengaruh terhadap harga pokok produksi sehingga mempengaruhi tingkat keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan, karena tanpa pengelolaan dan teknik pengendalian persediaan yang baik, sulit kemungkinan untuk memenuhi tujuan dari perusahaan tersebut.
Biaya tenaga kerja merupakan kontribusi seorang pekerja ke dalam proses produksi, karena biaya tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap biaya suatu produk maka biaya tenaga kerja membutuhkan pengukuran, pengendalian, dan analisis
yang sistematis. Pemakaian tenaga kerja langsung yang menangani proses produksi yaitu buruh pabrik yang nilai transaksinya terdiri dari nilai upah yang dibayarkan.
PT. Dynaplast merupakan perusahaan supplier bagi perusahaan lain. Sehingga ketika perusahaan tersebut ingin memproduksi barang, harus sesuai pesanan perusahaan customer. Jadi produksi tahun ini PT. Dynapalst merupakan pesanan perusahaan customer tahun lalu.Sedangkan harga bahan baku setiap tahunnya naik dan upah tenaga kerja langsung juga mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh bahan baku dan tenaga kerja langsung terhadap harga pokok produksi. Sehingga dalam kesempatan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:“ANALISIS PEMERIKSAAN BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA TERHADAP HARGA POKOK PRODUKSI PADA PT. DYNAPLAST”.
Pokok Masalah Pembatasan Masalah
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
a. Apakah besarnya biaya bahan baku mempengaruhi harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9?
b. Apakah besarnya biaya tenaga kerja langsung mempengaruhi harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9?
c. Apakah besarnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mempengaruhi harga pokok produksi pada PT. Dynaplast9?
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada penulis bertujuan:
a. Untuk mengetahui apakah besarnya biaya bahan baku mempengaruhi harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9. b. Untuk mengetahui apakah
besarnya biaya tenaga kerja langsung mempengaruhi harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9.
c. Untuk mengetahui apakah besarnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mempengaruhi harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan harga pokok produksi dan untuk
mengaplikasikan ilmunya dalam praktek dunia kerja dan untuk malengkapi tugas akhir sebagai persyaratan dalam meraih gelar sarjana.
b. Bagi Perusahaan
Dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi perusahaan untuk mengukur pengaruh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung terhadap harga pokok produksi, yang nantinya digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan dalam menentukan harga pokok produksi.
c. Bagi Pembaca
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca serta dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian akuntansi khususnya penentuan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan harga pokok produksi.
Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut diatas, maka penulis menarik kesimpulan sementara bahwa:
a. Diduga bila biaya bahan baku mengalami peningkatan atau penurunan maka harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9 akan meningkat atau menurun. b. Diduga bila biaya tenaga kerja
langsung mengalami peningkatan atau penurunan maka harga pokok produksi pada PT. Dynaplast 9 akan meningkat atau menurun.
akan positif meningkat atau menurun.
Metodologi Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam mengumpulkan data penelitian ini dilakukan pada PT. Dynaplast plant 9, Jl. Science Timur 1 Blok B3 Kawasan Industri Jababeka V Kel. Sertajaya Cikarang Timur. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2015 sampai bulan Februari 2016.
Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi penulis membutuhkan data-data sebagai sumber pokok pembahasan dimana penulis memperoleh data dengan penelitian menggunakan metode sebagai berikut:
a. Penelitian Kepustakaan
Dalam metode ini penulis mencari data-data dan mempelajarinya dari buku-buku ataupun bahan-bahan perkuliahan yang berhubungan dengan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan harga pokok produksi yang nantinya dijadikan sebagai landasan teori. b. Penelitian Lapangan
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Observasi yaitu metode penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi.
2. Interview atau wawancara yaitu metode penelitian yang dilakukan oleh penulis
langsung dengan mengadakan tanya jawab lisan dari bagian produksi mengenai data-data yang terkait.
3. Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara memperoleh laporan-laporan dan dokumen-dokumen lainnya yang erat hubungannya dengan objek penelitian dan membaca literatur-literatur sebagai dasar teori yang akan dijadikan sebagai landasan teoritis dalam penulisan skripsi
.
Metode Analisa Data
Metode analisa yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Kuantitatif
Metode ini bertujuan untuk menguji kebenaran dari satu hipotesis, yaitu dengan mengukur kualitas di skor dengan angka kuantitas dalam pengumpulan dan analisis datanya. Untuk mengetahui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan harga pokok produksi, maka penulis menganalisa data dengan menggunakan rumusan laporan harga pokok produksi perusahaan. Adapun laporan harga pokok produksi dalam perusahaan dihitung dari: b. Analisis Deskriptif
diperoleh dengan dasar teori relevan.
LANDASAN TEORI Pengertian Auditing
Menurut Sukrisno Agoes (2013:3) “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Audit Bahan Baku
Audit persediaan bahan baku merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya nilainya cukup material dan rawan oleh tindakan pencurian ataupun penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan.
Audit Tenaga Kerja
Audit tenaga kerja adalah untuk membantu pegawai dalam pekerjaan mereka secara efektif dan bertanggung jawab atas pekerjaan mereka.
Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan dasar yang diolah menjadi produk selesai (Bastian Bustami, 2013: 207). Bahan baku yang sudah dibeli (dalam siklus pengeluaran) disimpan di gudang bahan baku. Untuk keperluan proses produksi maka bahan baku yang ada di gudang diambil dimasukkan dalam proses produksi. Dalam akuntansi biaya nilai
pemakaian bahan baku diperhitungkan sebagai biaya bahan baku.
Manajemen persediaan yang efektif, penyediaan layanan yang terbaik bagi pelanggan, melakukan produksi secara efisien, dan pengendalian investasi dalam persediaan, membutuhkan pengembangan sistem yang melibatkan peramalan penjualan, pembalian yang terencana, peneriman dan penyimpanan produk yang baik.
Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja merupakan kontribusi seorang pekerja kedalam proses produksi, dalam banyak organisasi manufaktur dan jasa, biaya tenaga kerja ini mempunyai peranan yang penting, karena biaya tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap biaya produksi suatu produk, untuk itu biaya tenaga kerja membutuhkan pengukuran, pengendalian dan analisis yang sistematis.
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental yang merupakan sumbangan manusia untuk menghasilkan suatu produk dan jasa tertentu (Bastian Bustami, 2013: 209). Biaya tenaga kerja merupakan pembayaran kepada tenaga kerja sebagai penggunaan jasa untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.
Harga Pokok Produksi
Biaya utama meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Laporan Harga Pokok Produksi Manajer produksi (production manager) atau manajer operasional (Operation Manager) lebih fokus pada laporan harga pokok produksi. Walaupun harga pokok adalah bagian dari laporan laba rugi namun laporan harga pokok juga dilaporkan secara terpisah. Bentuk laporan harga pokok disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dan metode akuntansi yang dipilih.
Metode Full Costing
Menurut Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro (2013: 233) kalkulasi biaya produksi penuh (full costing) adalah pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa dimana unsur-unsurnya adalah biaya bahan langsung, upah langsung, dan seluruh biaya overhead pabrik baik tetap maupun variabel dibebankan ke barang jadi.
Penyajian Laporan dengan Metode Full Costing
Biaya bahan baku Rp._ Biaya tenaga kerja langsung Rp._ Biaya overhead pabrik tetap Rp._ Biaya overhead pabrik variabel Rp._+ Harga pokok produksi Rp._
Metode Variable Costing
Menurut Ari Purwanti dan Darsono Prawironegoro (2013: 233) kalkulasi biaya produksi variabel (variable costing) adalah pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa di mana dimana hanya diperhitungkan variabel saja, terdiri dari biaya bahan langsung, upah langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Penyajian Laporan dengan Metode Variable Costing
Biaya bahan baku Rp._ Biaya tenaga kerja langsung Rp._ Biaya overhead pabrik variabel Rp._ + Harga pokok produksi Rp._
ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Rekapan Perubahan Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Harga Pokok Produksi PT. Dynaplast 9 pada Tahun 2012 dan 2013 (disajikan dalam rupiah)
Keterangan Tahun 2012 Tahun 2013
Bahan Baku
40.412.822.027 34.834.663.746 Turun 13,80% / 5.578.158.281
Upah Langsung
4.482.456.576 4.805.329.138 Naik 7,20% / 322.872.562
Harga Pokok Produksi
66.958.427.045 63.954.675.906 Turun 4,49% / 3.003.751.131, dikarenakan penurunan biaya bahan baku yang signifikan 13,80% atau sebesar Rp. 5.578.158.281, walaupun upah langsung mengalami kenaikan 7,20% atau sebesar Rp. 322.872.562 tidak berpengaruh besar terhadap harga pokok produksi dikarenakan kenaikan nominalnya yang lebih kecil dibandingkan kenaikan nominal biaya bahan baku.
Keterangan Tahun 2013 Tahun 2014
Bahan Baku 34.834.663.746 37.735.750.963 Naik 8,33% / 2.901.087.217
Upah Langsung
4.805.329.138 5.579.187.205 Naik 16,10% / 773.858.067
Harga Pokok Produksi
63.954.675.906 67.907.128.637 Naik 6,18% / produksi mengalami kenaikan 6,18% atau sebesar Rp. 3.952.452.731, dikarenakan kenaikan bahan baku 8,33% atau sebesar Rp. 2.901.087.217 dan juga disertai kenaikan upah langsung yang signifikan yaitu 16,10% atau sebesar Rp. 773.858.067.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis pada masing-masing variabel baik analisis dengan melakukan perbandingan data dari tahun 2012 sampai tahun 2014 terlihat bahwa biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap harga pokok produksi. Hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Dari hasil analisis maka penulis menyimpulkan:
1. Biaya bahan baku mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga pokok produksi. pada tahun 2012 biaya bahan baku sebesar Rp.
40.412.822.027 dan harga pokok produksi sebesar Rp. 66.958.427.045. Pada tahun 2013 biaya bahan baku turun 13,80% atau sebesar Rp. 5.578.158.281 menjadi Rp. 34.834.663.746, sedangkan harga pokok produksi juga mengalami penurunan 4,49% atau sebesar Rp. 3.003.751.139 menjadi Rp. 63.954.675.906. Pada tahun 2014 biaya bahan baku mengalami kenaikan 8,33% atau sebesar Rp. 2.901.087.217 menjadi Rp. 37.735.750.963, sedangkan harga pokok produksi juga mengalami kenaikan 6,18% atau sebesar Rp. 3.952.452.731 menjadi Rp. 67.907.128.637. 2. Biaya tenaga kerja langsung
mempengaruhi harga pokok produksi tetapi tidak secara signifikan. Pada tahun 2012 biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 4.482.456.576 sedangkan harga pokok produksi sebesar Rp. 66.958.427.045. Pada tahun 2013 biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan 7,20% atau sebesar Rp. 322.872.562 menjadi Rp. 4.805.329.138, sedangkan harga pokok produksi sendiri mengalami penurunan 4,49% atau sebesar Rp. 3.003.751.139 menjadi Rp 63.954.675.906. Pada tahun 2014 biaya tenaga kerja langsung mengalami kenaikan 16,10% atau sebesar Rp. 773.858.067 menjadi Rp. 5.579.187.205, sedangkan harga pokok produksi juga mengalami kenaikan 6,18% atau sebesar Rp. 3.952.452.731 menjadi Rp. 67.907.128.637.
produksi, walaupun pada tahun 2013 biaya tenaga kerja langsung tidak mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap harga pokok produksi dikarenakan kenaikan nominal biaya tenaga kerja langsung yang tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan penurunan nominal biaya bahan baku yang cukup besar. Harga pokok produksi memiliki tiga komponen penting yaitu biaya bahan bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead sehingga ketiganya saling terkait dan saling mempengaruhi.
Saran
Setelah mempelajari, menganalisis dan menarik kesimpulan, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang mungkin dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dan keputusan bagi PT. Dynaplast 9 di masa sekarang maupun dimasa yang akan datang, antara lain:
1. Diharapkan menajemen bagian produksi dapat mengelola persediaan bahan baku dengan baik sehingga tidak terjadi penumpukan persediaan dan meminimalisir persediaan bahan baku yang rusak akibat terlalu lama disimpan. Bagian produksi juga diharapkan dapat mengendalikan biaya bahan baku dengan mengawasi pembelian, pemakaian, dan penyimpanan bahan baku sehingga tidak terjadi penyimpangan biaya bahan baku.
2. Diharapkan manajemen bagian personalia dapat mengendalikan biaya tenaga kerja langsung
dengan menjaring karyawan secara selektif sehingga dapat merekrut karyawan dengan kemampuan sesuai kebutuhan peusahaan sehingga tidak terjadi kesalahan penempatan bagian pekerjaan karyawan. Bagian personalia juga diharapkan memberikan pengarahan dan pelatihan untuk menunjang kinerja karyawan sehingga perusahaan dapat melakukan pencapaian target yang signifikan.
3. Diharapkan manajemen untuk dapat mengendalikan dan mengawasi biaya produksi yang ada. Biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang semakin meningkat dan bertambah akan meningkatkan harga pokok produksi.
4. Manajemen harus mengetahui dengan jelas untuk apa biaya dikeluarkan dan apakah perlu biaya tersebut ada, jangan sampai biaya timbul atau dikeluarkan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat dan tidak jelas seperti bahan baku yang tidak dapat dipakai lagi, human error, dan lain-lain, sehingga menyebabkan pembengkakan biaya produksi. Sebaiknya manajemen menetapkan suatu anggaran untuk mengendalikan biaya produksi yang terjadi, sehingga dapat diketahui dan dipertanggungjawabkan
penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Carter, William K. dan Milton F, Usry. 2006. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.
Hery. 2011. Akuntansi Dasar. Jakarta: Grasindo.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya.Yogyakarta:UPP- STIM YKPN.
Purwanti Ari dan Darsono Prawironegoro. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Samryn, L. M. 2014. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pres.
Sujarweni, V. W. 2015. Sistem Akuntansi.Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Syakur, Ahmad Syafi’i. 2015. Intermediate Accounting. Jakarta: Pembuka Cakrawala.
Widilestariningtyas, Ony dkk. 2012. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.