ANALISIS MUSIK DAN TEKS PADHU INDIA TAMIL DALAM LITURGI ANGLIKAN HOLY TRINITY DI MEDAN
TESIS
Oleh:
Ria Luinne Tabita Pakpahan NIM: 117037006
PROGRAM STUDI
MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ANALISIS MUSIK DAN TEKS PADHU INDIA TAMIL DALAM LITURGI GEREJA ANGLIKAN HOLY TRINITY DI MEDAN
T E S I S
Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.)
dalam Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Oleh
Ria Luinne Tabita Pakpahan NIM: 117037006
PROGRAM STUDI
MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul Tesis : ANALISIS MUSIK DAN TEKS PADHU INDIA TAMIL DALAM LITURGI GEREJA ANGLIKAN HOLY TRINITY DI MEDAN
Nama : Ria Luinne Tabita Pakpahan Nomor Pokok : 117037006
Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni
Menyetujui Komisi Pembimbing,
Dra. Rithaony, M.A. NIP. 196311161997032001
Dr. Asmyta Surbakti, M.Si. NIP. 19600325198601
Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Ketua,
Drs. Irwansyah, M.A. NIP 196212211997031001
Fakultas Ilmu Budaya Dekan,
Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP 195110131976031001
Telah diuji pada Tanggal
PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS
Ketua : Drs. Irwansyah, M.A. (………..)
Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. (..…..………..)
Anggota I : Dra. Rithaony, M.A. (….………...………)
Anggota II : Dr. Asmyta Surbakti, M.Si. (...………)
ABSTRACT
Padhu (padhe) is a song that is used in rituals and worship Tamils, Indian language as praise or worship of the Most Great. Padhu consists of 5 (five) was applied in a part of worship at Holy Trinity Anglican Church. Holy Trinity Anglican Church is located in the city of Medan is a church Tamils originating from India. The church often uses Padhu in the process of worship.
Holy Trinity Anglican Church is a place of worship Christianity Tamils who have moved beliefs of Hinduism into Christianity. Moreover, the procedures for worship at Holy Trinity Anglican Church has similarities to the Protestant and Catholic churches into one unique in the religious. Pastor Moses Alegesan is the head of the Church, using Indian Tamil culture in the form of language, music and singing padhu to perform procedures such as entering the church in worship barefoot, kneel, pray, and praise and glorify God in Christianity.
Through ordinances (liturgy) worship the Holy Trinity Anglican Church which uses padhu in worship tribe Tamil. The author sees the role padhu very important, as a medium for the church to praise and glorify God in Christianity in the Holy Trinity Anglican Church. In this case I would look at the functions and applications hymns or chants padhu on tribal governance Tamil worship event. Then write (transcription) songs in notation with western music analysis method. The authors also look at Holy Trinity Anglican Church worship that use the songs in worship. Moreover, the author will translate songs with lyrics or the meaning of the Tamil Indian language into Indonesian language.
The method used in this study is a qualitative method and results are obtained is a hymn writer, text and liturgical worship in the church of Holy Trinity in transcription in the notation for later in the analysis and examine the meaning of the lyrics in the song of the religious padhu.
INTISARI
Padhu (padhe) adalah sebuah nyanyian yang digunakan dalam ritual maupun peribadatan suku Tamil, berbahasa India sebagai pujian atau penyembahan kepada yang Maha Besar. Padhu terdiri dari 5 (lima) bagian diaplikasikan dalam sebuah peribadatan di Gereja Anglikan Holy Trinity. Gereja Holy Trinity terletak di kota Medan adalah sebuah Gereja suku Tamil yang berasal dari Negara India. Gereja tersebut sering sekali menggunakan Padhu dalam proses peribadatannya.
Gereja Anglikan Holy Trinity adalah sebuah tempat peribadatan agama Kristen suku Tamil yang telah berpindah kepercayaan dari agama Hindu menjadi agama Kristen. Terlebih lagi tata cara peribadatan di Gereja Holy Trinity memiliki kesamaan terhadap gereja Kristen Protestan dan Khatolik menjadi sebuah keunikan tersendiri dalam peribadatannya. Pastor Moses Alegesan adalah pimpinan dari Gereja tersebut, menggunakan budaya India Tamil baik berupa bahasa, musik maupun nyanyian padhu untuk melakukan tata cara dalam peribadatan seperti memasuki Gereja tanpa alas kaki, berlutut, berdoa, serta memuji dan memuliakan Tuhan secara keKristenan.
Melalui tata cara (liturgy) peribadatan Gereja Holy Trinity yang menggunakan padhu dalam peribadatan suku India Tamil. Penulis melihat peranan padhu sangat penting, sebagai media bagi jemaat untuk memuji dan memuliakan Tuhan secara keKristenan di Gereja Anglikan Holy Trinity. Dalam hal ini penulis akan melihat fungsi dan penerapan-penerapan lagu-lagu pujian atau nyanyian padhu pada tata acara peribadatan suku India Tamil. Kemudian menuliskan (transkripsi) lagu-lagu tersebut dalam notasi balok dengan metode analisis musik barat. Penulis juga melihat peribadatan Gereja Holy Trinity yang menggunakan lagu-lagu tersebut dalam peribadatan. Terlebih lagi penulis akan menterjemahkan lagu-lagu dengan lirik atau makna bahasa India Tamil kedalam bahasa Indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode kualitatif dan hasil yang didapat penulis adalah sebuah nyanyian, teks serta liturgi peribadatan di gereja Holy Trinity untuk ditrankripsi dalam notasi kemudian di analisis serta mengkaji makna dari lirik nyanyian padhu dalam peribadatannya.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya yang membimbing dan menyertai penulis dalam penyelesaian studi di Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.
Tulisan dalam bentuk tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) pada Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, L. Pakpahan dan ibuku Angelia Tobing nasehatmu ibu senantiasa mengiringi langkahku di manapun aku berada. Segala yang Bapak dan ibu berikan (doa dan nasehat) membawaku mencapai jenjang pendidikan yang lebih tinggi, saya tidak mampu membalasnya dengan apapun.
Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara, Drs. Irwansyah, M.A., dan Sekretaris, Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum., atas bimbingan akademis dan arahan yang diberikan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya juga saya ucapkan kepada ibu Dra. Rithaony, M.A selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Dr. Asmyta Surbakti, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II atas semua tuntunan, nasehat serta bimbingannya dan
memotivasi penulis supaya tetap semangat dan terus maju tidak menyerah. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Dosen Penguji Prof. Dr. Ikhwanudin Nasution, M.Si yang memberikan koreksi dan kritikan demi perbaikan penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua dosen Program Studi Magister (S-2) Penciptaan dan Pengkajian Seni, antara lain: Drs. Kumalo Tarigan, bapak Dr. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D., Dra. Rithaony, M.A., Dra. Frida Deliana, M.Si., Drs. Bebas Sembiring, M.Si., Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D., atas ilmu yang telah diberikan selama ini. Begitu juga kepada Bapak Drs. Ponisan sebagai pegawai adminsitrasi, terima kasih atas segala bantuannya selama ini. Penulis berharap kiranya tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Selain itu juga dapat menjadi sumbangan dalam ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang Penciptaan dan Pengkajian Seni, serta Etnomusikologi.
Tentu tesis ini masih jauh dari kesempurnaannya, karena itu kepada semua pihak penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun pada tesis ini.
Medan, Januari 2015 Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ria Luinne Tabita Pakpahan, S.Pd.
NIM : 117037006
Tempat/Tanggal lahir : Medan, 02 Maret 1989 Agama : Kristen Protestan Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : Sarjana Pendidikan dari Prodi. Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 2011
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan di dalam daftar pustaka.
Medan, Januari 2015
Ria Luinne Tabita Pakpahan, S.Pd. NIM 117037006
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT ………...………...…….… v
INTISARI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ix
SURAT PERNYATAAN……….……..………..…….. x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR …...………. . xiii
DAFTAR TABEL ………. xiv
BAB I PENDAHULUAN ……….. 1
1.1 Latar Belakang ………..….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……… 13
1.3 Tunjuan dan Manfaat Penelitian ……… 14
1.3.1 Tujuan Penelitian ……….……… 14
1.3.2 Manfaat Penelitian ……….………….. 15
1.4 Studi Kepustakaan ………... 15
1.5 Konsep dan Teori ……… 19
1.5.1 Konsep ………. 19
1.5.2 Teori ………. 21
1.6 Metode Penelitian ……… 28
1.7 Teknik Mengumpulkan Data ……….………. 29
1.7.1 Observasi ……….……… 29
1.7.2 Wawancara ……….…………. 30
1.7.3 Tahap Analisis ……….…… 32
1.7.4 Perekaman ………..………. 32
1.7.5 Kerja Laboratorium ……….……… 33
BAB II ASAL-USUL DAN AGAMA INDIA TAMIL DIKOTA MEDAN……… 34
2.1 Asal-Usul India Tamil di Kota Medan ………….…. 34
2.2 Agama India Tamil Di Kota Medan …….…………. 41
2.2.2 Kristen ……….……… 48
2.2.3 Islam ……….…… 49
2.2.4 Budha ……… 50
2.3 Ciri-Ciri Fisik Etnik India Tamil ……….….. 50
2.4 Sistem Kekeluargaan Pada Etnik India Tamil ….…. 51 2.5 Adat Istiadat Etnik India Tamil di Kota Medan ……. 52
2.6 Upacara Ritual India Tamil ……….…….….. 53
2.7 Sitem Pengkastaan ... 58
2.8 Mata Pencaharian Masyarakat Tamil di Kota Medan.. 63
2.9 Bahasa dalam Masyarakat Tamil di Kota Medan …… 64
BAB III EKSISTENSI GEREJA ANGLIKAN HOLY TRINITY BAGI KESUKUAN INDIA TAMIL DIKOTA MEDAN ... 66
3.1 Sejarah Berdirinya Gereja Anglikan Holy Trinity di Kota Medan ………...………….. 64
3.2 Biografi Pimpinan Gereja Anglikan Holy Trinity di Kota Medan ... 69
3.3 Ajaran Anglikan ………. 72
3.3.1 39 Pasal Agama ………... 72
3.3.1.1 Tentang Iman kepada Tritunggal yang Kudus……… 73
3.3.1.2 Tentang kebangkitan Kristus ….……… 73
3.3.1.3 Tentang Roh Kudus ……… 74
3.3.2 Tentang dosa asali atau dosa turunan ...….. 75
3.3.3 Tentang pembenaran manusia ………... 76
3.3.4 Tentang perbuatan baik ………...………. 77
3.3.5 Tentang perbuatan yang melebihi kewajiban…………...………. 77
3.3.6 Tentang dosa sesudah Baptisan …...……. 78
3.3.7 Pasal 19-22: Tentang Gereja ……… 79
3.3.7.1 Tentang Gereja ………... 79
3.3.7.2 Tentang otoritas Gereja ………. 80
3.3.7.3 Tentang otoritas Konsili umum ………. 81
3.3.8 Pasal 23-24: Tentang Pelayanan ………. . 82 3.3.8.1 Tentang penggunaan bahasa dalam
3.3.9 Pasal 25-31: Tentang Sakramen ……….. 83
3.3.10 Tentang Pembaptisan …………...……… 85
3.3.11 Konfirmasi Gereja Anglikan ……...…...… 86
3.3.12 Tentang Perjamuan Kudus ………...…… 87
3.3.13 Tentang Jemaat yang tidak mengikuti perjamuan kudus………...………... 89
3.4 Tentang Pernikahan para Imam …...…… 90
3.5 Tentang triadisi Gereja ……...…….…… 91
3.6 Tentang buku-buku khotbah (Homili) ... 92
3.7 Sejarah ringkas perkembangan pelayanan tiga serangkai. 93
3.8 Tugas pelayanan di Gereja Anglikan …... 94
3.8.1 Diaken ... 94
3.8.2 Imam (Priest) ... 94
3.8.3 Bishop... 95
BAB IV SISTEM LITURGI DAN TATA CARA PERIBADATAN GEREJA ANGLIKAN HOLY TRINITY MEDAN………… 96
4.1 Liturgi Gereja ……… 96
4.2 Liturgi Gereja Anglikan Holy Trinity ……… 98
4.3 Tata Ibadah Gereja Anglikan Holy Trinity …………... 101
4.3.1 Perjamuan Kudus ………. 112
4.3.2 Responsoria ……… 118
4.3.3 Doa Pengakuan Iman ... 118
4.3.4 Perintah Allah ……… 119
4.3.5 Kolekte ……….……. 120
4.3.6 Berdoa ……….….. 121
4.3.7 Pengakuan Iman Nicea Konstaninopel ……….. 123
4.3.8 Doa Syafaat.……… 124
4.3.9 Pelayan Sakramen ………. 125
4.3.10 Doa Bapa Kami…...…….…… 125 4.3.12 Berkat ……….... 126
4.4 Tujuan Ibadah Gereja Anglikan Holy Trinity Medan ... 129
4.5 Perangkat Pendukung Ibadah ……… 133
BAB V ANALISI STRUKTUR NYANYIAN PADHU DALAM
PERIBADATAN GEREJA ANGLIKAN HOLY TRINITY… 136
5.1 Transkripsi dan Analisis ……….. 136
5.2 Model Notasi ………... 137
5.3 Analisis Melodi ………... 140
5.3.1 Tangga nada (scale) ……….... 140
5.3.1.1 Tangga nada lagu Nirentherem……. ... 140
5.3.1.2 Tangga nada lagu Yenthe Kaalet-tilum………... 141
5.3.1.3 Tangga nada lagu Parisuthe Thewen Niire………. .... 142
5.3.1.4 Tangga nada lagu Kyrie Eleison Tamil……….... 142
5.3.2 Nada Dasar ( Pitch Center)………... 143
5.3.3 Wilayah Nada ( Range )………... 143
5.3.3.1 Wilayah nada lagu Nirentherem………. 143
5.3.3.2 Wilayah nada lagu Yenthe Kaalet-tilum.. 144
5.3.3.3 Wilayah nada lagu Parisuthe Thewen niire………. 144
5.3.3.4 Wilayah nada lagu Kyrie Elison 44 5.3.4 Jumlah Nada ………...…... 145
5.3.4.1 Jumlah nada lagu Nirentherem …………..145
5.3.4.2 Jumlah nada lagu Yenthe Kaalet-tilum … 145 5.3.4.3 Jumlah nada lagu Parisuthe thewen niire ... 146
5.3.4.4 Jumlah nada lagu Kyrie Elison Tamil.... 146
5.3.5 Interval……….. 147
5.3.5.1 Interval lagu Nirentherem ……… 147
5.3.5.2 Interval lagu Yenthe Kaalet-tilum ……. 148
5.3.5.3 Interval lagu Parisuthe Thewen Niire … 149
5.3.5.4 Interval lagu Kyrie Eleison Tamil …….. 150
5.3.6 Pola Kadensa ( Cadence patterns ) ……… 150
5.3.6.1 Pola kadensa lagu Nirentherem ……….. 151
5.3.6.2 Pola Kadensa lagu Yenthe Kaalet-tilum ... 151
Parisuthe Thewen Niire ... 153
5.3.6.4 Pola Kadensa lagu Kyrie Eleison Tamil ...… 154
5.3.7 Formula Melodik ( melodie fomula ) ………. 155
5.3.7.1 Analisis bentuk, frasa, dan motif lagu Nirentherem ………. 156
5.3.7.2 Analisis bentuk, frasa, dan motif lagu Yenthe Kaalet-tilum ……… 158
5.3.7.3 Analisis bentuk, frasa, dan motif lagu Parisuthe Thewen Niire ……… 159
5.3.7.4 Analisis bentuk, frasa, dan motif lagu Kyrie Eleison Tamil ……… . 161
5.3.8 Kontur ( countur ) ……… 162
5.3.8.1 Kontur lagu Nirentherem ... 162
5.3.8.2 Kontur lagu Yenthe Kaalet-tilum ... 163
5.3.8.3 Kontur lagu Parisuthe Thewen Niire .... 163
5.3.8.4 Kontur lagu Kyrie Eleison Tamil ... 165
5.4 Terjemahan Padhu Dalam Bahasa Indonesia ……... 165
5.4.1 Nirentharem ... 165
5.4.2 Yente Kaalet-tilum ... 166
5.4.3 Parisuthe Thewen Niire ... 167
BAB VI PENUTUP ……….. 168 6.1 Kesimpulan ………. 168 6.2 Saran ………. .. 170 DAFTAR PUSTAKA ……… 172 DAFTAR WEBSIDE ………. 175 DAFTAR ISTILAH ……… 176
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Pastor Moses sedang mendoakan salah satu jemaat di Gereja Anglikan Holy Trinity Medan. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.1 Persiapan sebelum ibadah dimulai dan para pelayan menjalankan tugasnya masing-masing. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.2 Jemaat mulai berdatangan dan memasuki Gereja Anglikan Holly Trinity Medan. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.3 Jemaat yang hadir disambut oleh pelayan dan diberikan kertas buletin Gereja kemudian jemaat dipersilahkan duduk. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.4 Jemaat telah memenuhi kursi yang tersedia sesaat akan dimulainya ibadah. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.5 Anjena menyerahkan mimbar kepada Pendeta. (Dok. Tabita Pakpahan)
Gambar 4.6 Worship leader mengajak jemaat untuk berdiri dan bernyanyi (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.7 Jemaat bernyanyi dan menyembah dengan mengangkat tangan. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.8 Jemaat dipersilahkan saling berpengalaman. (Dok.Tabita Pakpahan) Gambar 4.9 Jemaat bernyanyi dan bertepuk tangan. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.10 Jemaat meyanyikan lagu Yenthe Kaalet-tilum. (Dok.Tabita Pakpahan) Gambar 4.11 Jemaat bernyanyi sebelum khotbah. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.12 Doa sebelum memasuki khotbah. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.13 Pembacaan nats Alkitab saat khotbah yang dipimpin oleh ibu Pendeta. (Dok.Tabia Pakpahan)
Gambar 4.14 Jemaat memperisiapkan kolekte kedalam amplop (kiri), jemaat silih berganti maju kedepan untuk memberikan kolete ketempat yang sudah di persiapkan oleh Gereja. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.15 Anjena membacakan nats Alkitab sebelum perjamuan kudus dimulai (kiri), Ibu Pendeta mengangkat cawan tanda perjamuan kudus dimulai (kanan). (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.16 Jemaat silih berganti maju kemimbar untuk melakukan prosesi perjamuan kudus. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.17 Roti yang dibagikan kepada jemaat dicelupkan kedalam cawan (kiri), jemaat kembali ketempat duduknya setelah melakukan perjamuan
Gambar 4.18 Ibu Pendeta berdoa setelah semua jemaat selesai melakukan perjamuan kudus. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.19 Melakukan pengakuan dosa dan berganti pelanyan untuk melakukan pujian. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.20 Pelayan kolekte mengambil kantung persembahan dari depan mimbar (kiri), jemaat mengumpulkan persembahan ditempat duduk masing-masing. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.21 Jemaat berlutut saat doa syafaat berlangsung. (Dok.Tabita Pakpahan) Gambr 4.22 Setelah berlutut jemaat kembali berdii dan melakukan responsoria.
(Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.23 Pembacaan Alkitab dengan bahasa Indonesia. (Dok.Tabita Pakpahan) Gambar 4.24 Pembacaan Alkitab dalam Bahasa Inggris. (Dok.Tabita Pakpahan) Gambar 4.25 Pembacaan Alkitab yang dilakukan dengan jemaat secara bergantian.
(Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.26 Melakukan pengakuan iman nicea, doa syafaat, pelayanan sakramen melalui responsoria yang dilakukan jemaat dan pelayan Gereja. (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.27 Pendeta menutup ibadah dendgan doa (kiri), pelayan menyediakan makan dan minuman diluar ruangan ibadah (kanan). (Dok.Tabita Pakpahan)
Gambar 4.28 Pelayan menyajikan makanan kepada jemaat (kiri), jemaat bersosialisasi selesai ibadah sambil menikmati makanan yang disajikan (kanan). (Dok.Tabita Pakpahan)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pemukiman orang Tamil di Medan dan sekitarnya (Sumber: Zulfikli Lubis)
Tabel 2.2 Contoh bahasa Tamil yang sudah menjadi bagian bahasa Melayu. (Sumber: A. Zebar 2010)
Tabel 5.1 Interval Nirentherem. (Sumber: diolah dari hasil penelitian)
Tabel 5.2 Interval Yenthe Kaalet-tilum. (Sumber: diolah dari hasil penelitian) Tabel 5.3 Interval Irewen punpugel Pudhe. (Sumber: diolah dari hasil penelitian) Tabel 5.4 Interval Parisuthe Thewen Niire. (Sumber: diolah dari hasil penelitian) Tabel 5.5 Interval Kyrie Eleison. (Sumber: diolah dari hasil penelitian)
Tabel 5.6 Motif Nirentherem. (Sumber: diolah dari hasil penelitian)
Tabel 5.7 Motif Yenthe Kaalet-tilum. (Sumber: diolah dari hasil penelitian) Tabel 5.8 Motif Irewen punpugel Pudhe. (Sumber: diolah dari hasil penelitian) Tabel 5.9 Motif Parisuthe Thewen Niire. (Sumber: diolah dari hasil penelitian) Tabel 5.10 Motif Kyrie Eleison. (Sumber: diolah dari hasil penelitian)