Konferensi Nasional Teknik Sipil 10
Editor :
Harijanto Setiawan
Siswadi
Ferianto Raharjo
Menuju Masyarakat Industri Konstruksi
Berdaya Saing Tinggi
dan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
ISBN : 978-602-60286-0-0
Desain sampul dan Tata letak GKM Print
Penerbit
Redaksi :
Cetakan pertama, Oktober 2016
Hak cipta dilindungi undang - undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara Editor :
Harijanto Setiawan Ferianto Raharjo Siswadi
Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta 55281
Telp : 0274 - 487711 ext: 2162 email : tsipil@mail.uajy.ac.id
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Berdaya Saing Tinggi
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
SAMBUTAN KETUA PANITIA ... iii
SAMBUTAN SEKJEN BMPTTSSI ... v
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FT UAJY ... vii
DAFTAR ISI ... ix
Topik: MATERIAL
014 PERILAKU TANAH EKSPANSIF YANG DISTABILISASI DENGAN ABU AMPAS TEBU-LIMBAH KARBIT DAN INKLUSI SERAT POLYESTER ... 1John Tri Hatmoko dan Hendra Suryadharma 015 PENGARUH ASPAL MODIFIKASI DENGAN PENAMBAHAN ABU CANGKANG SAWIT TERHADAP KINERJA CAMPURAN PERKERASAN ASPHALT ... 9
Elsa Eka Putri, Romi Putra, Frenzy Alvila Rusdidan Herik Pernanda 050 SIFAT MEKANIK DAN DURABILITAS BETON DENGAN MEMAKAI LIMBAH FLY ASH HASIL REKAYASA SEBAGAI CEMENTITIOUS ... 17
Erwin Rommel, Yusuf Wahyudi dan Dini Kurniawati 080 PEMANFAATAN SERBUK KACA DALAM PEMBUATAN BATAKO ... 25
Nursyamsi dan Ivan Indrawan 084 PROGRAM PENGOLAHAN SMOOTHING DATA HASIL UJI LABORATORIUM MATERIAL DAN ELEMEN STRUKTUR ... 31
Kevin Gunawan, Bryan Robby, Hardi Wibowo dan Han Ay Lie 096 PENGARUH KOMPOSISI SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON ... 41
Ade Lisantono dan Mikhael Frederikus Kung 128 PENGARUH CURING AIR LAUT TERHADAP SERAPAN DAN PERMEABILITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI ... 47
Galuh Chrismaningwang, Achmad Basuki, Kusno Sambowo dan Achsan Nurcholis 143 PENGARUH DURASI DAN SUHU PEMBAKARAN TERHADAP KUAT TEKAN BETON CAMPURAN CANGKANG KERANG (Dengan Menggunakan Beton K-250 Pada FAS 0,42) ... 53
Wahyuni dan Keumala Citra Sarina Zein 163 DINDING POLYSTYRENE DENGAN PERKUATAN KAWAT LOKET MENGGUNAKAN TEKANAN KEMPA 2 MPa ... 61
Ade Okvianti Irlan 202 PENENTUAN NILAI STABILITAS MARSHALL DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK ... 71
208
PERENCANAAN CAMPURAN FUNCTIONALLY GRADED CONCRETE (FGC) UNTUK
MEMBENTUK BETON GRADASI ... 81
Choeririzky Sholikhah, Dita Ratnafuri, Han Ay Lie, Purwanto dan Arif Hidayat 224
PENGARUH PENGGUNAAN PASIR SILIKA SEBAGAI BAGIAN BAHAN AGREGAT HALUS
DALAM CAMPURAN AC-WC TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL ... 91
Harmiyati 238
GERABAH SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON ... 101
Kane Ligawan dan Angelina Eva Lianasari 249
EFISIENSI PENAMPANG BALOK BETON DENGAN SANDWICH MUTU MATERIAL ... 111
Bernardinus Herbudiman dan Yongki Aldino 256
PENGARUH PENGGUNAAN ABU TERBANG TERHADAP SIFAT MEKANIS REACTIVE
POWDER CONCRETE ... 119
Widodo Kushartomo dan Kelvin Tandio
262
SIFAT MEKANIS BETON AKIBAT PENGARUH STEEL SLAG SEBAGAI BAHAN
SUBTITUSI AGREGAT HALUS ... 127
Alex Kurniawandy, Ermiyati dan Rizki Wirma 291
PERILAKU BETON GEOPOLIMER BERDASARKAN KEHALUSAN FLY ASH ... 137
Firdaus dan Ishak Yunus
Topik: STRUKTUR
018
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN JEMBATAN PELENGKUNG BETON BERTULANG
TYPE LANGER SAMOTA ... 143
Sutarja, I Nyoman 019
PERFORMANCE EVALUATION OF SEMI RIGID STEEL COLUMN BASE CONNECTIONS
ON CONCRETE FRAMES USING PUSHOVER ANALYSIS ... 149
Andy Prabowo 023
STUDI PENGGUNAAN WIREMESH DAN SCC SEBAGAI MATERIAL RETROFIT TERHADAP
KEKUATAN GESER BALOK BETON BERTULANG ... 159
A. Arwin Amiruddin, Herman Parung dan Riswal K 056
ANALISA KONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL TORAJA (TONGKONAN) ... 167
Reni Oktaviani Tarru dan Yusri Limbongallo 068
GAYA UPLIFT DALAM PERENCANAAN UNDERGROUND RESERVOIR ... 185
xi
078
BALOK BETON KOMPOSIT CAMPURAN MORTAR DAN PARTIKEL KAYU DALAM POLA
RESPON MEKANIK LENTUR DAN GESER ... 195
Shyama Maricar, Nirmalawati dan Agus Rivani 079
ANALISIS PERILAKU GESER BALOK KASTELLA KOMPOSIT MORTAR ... 201
Andina Prima Putri, Iman Satyarno dan Suprapto Siswosukarto 095
STUDI NUMERIK SAMBUNGAN DENGAN BAUT-GUSSET PLATE PADA STRUKTUR GABLE
FRAME TIGA SENDI ... 207
Pinta Astuti, Martyana Dwi Cahyati dan Hakas Prayuda 108
KEKUATAN BALOK LENTUR TERSUSUN DENGAN KAYU LOKAL ... 213
Parang Sabdono, Sukamta, Davied Hamonangan dan Faldy 109
PERBAIKAN ELEMEN STRUKTUR BALOK BETON BERTULANG AKIBAT KEBAKARAN
DENGAN METODE INJEKSI DAN GRAVITASI GROUT ... 219
Hazairin, Bernardinus Herbudimandan Egi Nuamsyah Kosasih 134
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BOND STRENGTH STRUKTUR BETON
DENGAN SELUBUNG PIPA PADA SISTEM STRUKTUR PRACETAK ... 229
Ninik Catur E.Y 138
KAPASITAS DAN DAKTILITAS AKSIAL KOLOM PENAMPANG PIPIH DENGAN TULANGAN
TRANSVERSAL DARI GALVANIZED WELDED WIRE FABRIC (G-WWF) ... 237
I Ketut Sudarsana, I GN Oka Saputra dan Putu Ayu Rapita Astri 148
EVALUASI DAKTILITAS KURVATUR PILAR JEMBATAN BETON BERTULANG ... 245
Bambang Hadibroto dan Ade Faisal 150
GRUP TULANGAN DIAGONAL SEBAGAI PERKUATAN DINDING PANEL BETON RINGAN
MENGURANGI KEGAGALAN GESER ... 255
Yenny Nurchasanah, Muhammad Ujianto dan Gagah 178
OPTIMALISASI PEMASANGAN PENGHUBUNG GESER BAUT PADA BALOK BAMBU SUSUN ... 263
Noverma 182
PERKUATAN LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS TIPE WOVEN
ROVING ... 271
Johanes Januar Sudjati dan Paulinus Perjuangan Zebua 206
PENGARUH PERUBAHAN BEBAN GEMPA TERHADAP KINERJA MODEL GEDUNG
PERKANTORAN LIMA LANTAI PADA KONDISI TANAH SEDANG DI WILAYAH CILACAP ... 277
Gathot Heri Sudibyo, Yanuar Haryanto dan Eva Wahyu Indriyati 221
STUDI GAYA LEDAK ELSTERNAL PADA STRUKTUR BANGUNAN ... 285
240
ANALISIS KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOLOM MODIFIKASI
YANG DIPERKUAT LAPIS CFRP ... 293
Ida Bagus Rai Widiarsa dan Ida Bagus Dharma Giri 241
ANALISIS PERKUATAN BALOK BAJA DENGAN MEMPERHITUNGKAN EFEK
REDISTRIBUSI MOMEN ... 299
Wiryanto Dewobroto dan Petrus Ricky 243
PENGARUH STEEL FIBER TERHADAP KUAT GESER REACTIVE POWDER CONCRETE ... 305
Daniel Christianto, Widodo Kushartomo dan Wiratman Wangsadinata 257
KINERJA STRUKTUR GEDUNG BERATURAN SISTEM GANDA BERDASARKAN
PERENCANAAN BERBASIS PERPINDAHAN LANGSUNG ... 315
Raja Parulian Purba, Zulfikar Djauhari dan Reni Suryanita 290
KAJIAN PENGARUH PERILAKU TEGANGAN REGANGAN TEKAN BETON YANG
DIPERKUAT SERAT SINTETIS TERHADAP PERILAKU MOMEN KURVATUR ... 325
Rosidawani, Iswandi Imran, Saptahari Sugiri dan Ivindra Pane 294
APLIKASI INCREMENTAL DYNAMIC ANALYSIS UNTUK PENILAIAN KERENTANAN DAN
RESIKO SEISMIK JEMBATAN ... 333
Niam A. Wibowo, Dean H. Wardana, Mutiara Puspahati C, Senot Sangadji, Edy Purwanto dan S. A. Kristiawan
295
FUNGSI FRAGILITY (KERAPUHAN) SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA SEISMIK
STRUKTUR TIPIKAL JEMBATAN JALAN RAYA BETON ... 341
Enjels N. Tropormera, Agus Trisyanto, Mutiara Puspahati C, Senot Sangadji, Agus Supriyadi dan Supardi 297
PENYEDERHANAAN PERHITUNGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK (V) SNI GEMPA 2012
UNTUK TIPIKAL BANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DI JAWA TENGAH ... 349
Himawan Indarto dan Hanggoro Tri Cahyo Andiyarto 298
PREDIKSI RESPONS STRUKTUR BANGUNAN BERDASARKAN SPEKTRA GEMPA
INDONESIA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ... 359
Reni Suryanita, Hendra Jingga, Harnedi Maizir dan Enno Yuniarto
Topik: TRANSPORTASI
012
THE RELATIONSHIP AMONG LAND USE PATTERN, SOCIO ECONOMIC FACTORS AND
TRAVEL BEHAVIOURS ... 369
Dewa Made Priyantha Wedagama 013
KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN ANGKUTAN WISATA DI KOTA
DENPASAR ... 377
xiii
022
ESTIMASI MATRIK ASAL TUJUAN PERJALANAN DI KOTA SURAKARTA DENGAN
MODEL GRAVITY ... 385
Syafi’i, Slamet Jauhari Legowo dan Lydia Novitriana Nur Hidayati 031
IDENTIFIKASI KADAR EMISI GAS BUANG CO2 AKTIVITAS TRANSPORTASI PADA JALAN
LINGKUNGAN DI WILAYAH BANDUNG TIMUR ... 395
Atmy Verani R Sihombing 034
AKURASI INFORMASI WAKTU PERJALANAN BERDASARKAN PERSEPSI PENGGUNA
JALAN (Studi Kasus : Ring Road Utara Surakarta) ... 405
Amirotul MH Mahmudah, Dewi Handayani dan Arief Rahman Hakim 058
STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER (LWD) PUSJATAN
DAN FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) PADA LAPIS PONDASI JALAN ... 413
Siegfried dan Afrizal Naumar 061
PERHITUNGAN KEBUTUHAN TEBAL OVERLAY ASPAL MENGGUNAKAN PROGRAM
EVERSERIES 5.0 DAN METODE BINA MARGA Pd.T-05-2005-B ... 419
Ria Askarina dan Angga Marditama Sultan Sufanir 066
KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ... 427 Dewi Handayani, Raden Ajeng Dinasty Purnomoasri dan Slamet Jauhari Legowo
067
PROBABILITAS PENGGUNA KERETA API CEPAT JAKARTA BANDUNG MENGGUNAKAN
MODEL LOGIT BINER ... 435
Kartika Seinari Manggala dan Dwi Prasetyanto Sudiatmono 070
WORLDWIDE SLAB TRACK DEVELOPMENT AS CONSIDERATION FOR INDONESIAN
SLAB TRACK DESIGN CONCEPT ... 441
Dian Setiawan M 074
PENGARUH KONDISI JALAN DESA TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH ... 451
Dwi Ardianta Kurniawan 081
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI KE KAMPUS OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS
GADJAH MADA ... 457
Ibnu Fauzi dan Imam Basuki 085
EVALUASI KINERJA LALU LINTAS JALAN RAYA MAGETAN – MAOSPATI AKIBAT
PEMBANGUNAN PABRIK GARMEN SUKOMORO ... 467
Rosyid Kholilur Rohman dan Setiyo Daru Cahyono 087
KLASIFIKASI KERUSAKAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR
QUANTIZATION ... 475
097
ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN JALAN (BOTTLENECK) TERHADAP TINGKAT
PELAYANAN JALAN DENGAN PENDEKATAN SIMULASI MIKRO ... 483
Tri Sudibyo dan Meiske Widyarti 124
METODE REDISTRIBUSI PADA SISTEM PENGGUNAAN SEPEDA LISTRIK BERSAMA DI
LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET ... 491
Lydia Novitriana Nur Hidayati, Djumari dan Fajar Sri Handayani 162
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN TRANSJAKARTA ... 499
Najid 175
EVALUASI KINERJA PELAYANAN SHUTTLE BUS INTRANS BINTARO, TANGERANG
SELATAN ... 507
Ferdinand Fassa 177
AKSES PENUMPANG KRL MENUJU KAMPUS UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA ... 517
A.R. Indra Tjahjani, Firman Ariesandy, Deffi Putri Arum P, Ilham Haji Nugroho, Mohamad Yudha P, Try G. Daeli dan IndraAdhyapratama
186
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN (SAFETY MANAGEMET SYSTEM) DI
BANDAR UDARA INTERNASIONAL SULTAN HASANUDDIN MAKASSAR ... 523
Sudirman Hi. Umar dan Imam Basuki 211
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA SEMARANG (STUDI KASUS DI TIGA KECAMATAN) .... 533
Petra Aprilian Bustani, Edward Dion Palma, Djoko Suwarno dan Rudatin Ruktiningsih 230
THE IMPACT OF MOTORCYCLE DOMINATED MIXED TRAFFIC ON SATURATION FLOW
RATE AT SIGNALISED JUNCTIONS ... 541
D.M Priyantha Wedagama, I.W Suweda dan I.N Widana Negara 283
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAWASAN PASAR KLANDASAN
BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR ... 547
Indra Pramana Putra dan P. Eliza Purnamasari 299
CAR PARKING EVALUATION : TUGU YOGYAKARTA RAILWAY STATION ... 557
Okkie Putriani dan P. Eliza Purnamasari 300
EVALUASI KINERJA ANGKUTAN PENUMPANG JALUR 1 DAN 2 DI KOTA KUPANG NUSA
TENGGARA TIMUR ... 567
JF. Soandrijanie Linggo dan Frederika Putri Manu 301
EVALUASI KERUSAKAN RUAS JALAN PULAU INDAH, KELAPA LIMA, KUPANG DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX ... 577
Konferensi Nasional Teknik Sipil 10
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 26-27 Oktober 2016
ISBN: 978-602-60286-0-0 491
METODE REDISTRIBUSI PADA SISTEM PENGGUNAAN SEPEDA LISTRIK
BERSAMA DI LINGKUNGAN KAMPUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lydia Novitriana Nur Hidayati1, Djumari2, dan Fajar Sri Handayani3
1Prodi DIII Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
E-mail: lydia_hidayati@gmail.com
2Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
E-mail: djumari.sipil@gmail.com
3Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret
E-mail: fajar_hani@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penggunaan moda transportasi ramah lingkungan dalam wilayah kampus menjadi salah satu strategi Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam mewujudkan kampus hijau. Sejalan dengan hal tersebut sistem penggunaan sepeda listrik bersama diperkenalkan sebagai fasilitas alternatif bagi mahasiswa untuk berpindah dalam wilayah kampus. Perencanaan sistem yang efisien menjadi salah satu faktor keberhasilan program ini. Oleh karena itu usulan sistem penggunaan sepeda bersama di lingkungan kampus UNS direncanakan mengacu pada standar parameter dasar penggunaan sepeda bersama yang dikembangkan oleh Institute for Transportation Development and Policy (ITDP). Namun perencanaan yang efisien saja belum cukup, dalam program penggunaan sepeda bersama salah satu masalah operasional yang perlu diperhatikan berkaitan dengan metode restribusi sepeda. Redistribusi sepeda diperlukan agar pengguna sepeda dapat menggunakan sepeda tanpa kendala ketersediaan sepeda dan dapat memakirkan sepedanya tanpa masalah ketersediaan ruang parkir (docks). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode redistribusi sepeda yang sesuai dengan kondisi sistem penggunaan sepeda bersama di UNS. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan iterasi untuk mengukur ketidakpastian distribusi sepeda dalam jaringan penggunaan sepeda bersama. Metode ini bertujuan untuk mengetahui probabilitas tujuan pengguna sepeda dan jumlah sepeda pada stasiun sepeda melalui iterasi matriks. Dari matriks ini kemudian akan didapatkan stasiun kritis dalam kasus ini diwakili oleh zona kritis dimana terdapat perbedaan jumlah sepeda dan jumlah docks yang besar sehingga diperlukan redistribusi sepeda. Dari hasil analisis terdapat sejumlah stasiun kritik dimana terdapat perbedaan antara jumlah sepeda dan docks. Penyelesaian masalah ini adalah dengan menambah jumlah docks atau sepeda pada zona kritis tersebut dan melakukan redistribusi sepeda pada waktu tutup kampus sehingga sistem kembali pada kondisi ideal saat waktu buka kampus pada hari berikutnya.
Kata kunci: Penggunaan sepeda bersama, Metode redistribusi sepeda, Zona kritis, UNS
1.
PENDAHULUAN
Program kampus hijau Universitas Sebelas Maret (UNS) bertujuan untuk mewujudkan kampus yang berkelanjutan yang merupakan kampus yang mampu menciptakan suasana yang bersih, sejuk dan nyaman serta mendukung kehidupan kampus yang dinamis. Ada enam kriteria untuk mewujudkan kampus hijau, salah satunya adalah susunan sistem transportasi dalam kampus didasarkan pada gagasan transportasi hijau. Sejalan dengan konsep transportasi hijau, mahasiswa didorong untuk mau beralih menggunakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Sepeda sebagai moda transportasi yang non-polusi, tanpa emisi dan tidak perlu untuk bahan bakar diharapkan dapat menjadi alternatif angkutan bagi mahasiswa yang bepergian di dalam area kampus. Namun, kondisi kampus UNS dengan topografi berbukit, suhu rata-rata 300C dan kelembaban yang tinggi sekitar 75% menjadi faktor kurangnya
Program sepeda listrik di UNS direncanakan dalam bentuk sistem penggunaan sepeda bersama, di mana otoritas kampus menyediakan sejumlah sepeda untuk mahasiswa sebagai moda transportasi di dalam kampus. Konsep dari sistem penggunaan sepeda bersama adalah bahwa siapa pun dapat mengambil sepeda di satu tempat dan mengembalikan sepeda tersebut di tempat semula atau di tempat yang lain. Sistem penggunaan sepeda bersama telah banyak diadopsi oleh banyak kota di dunia untuk mempromosikan bersepeda sebagai pilihan transportasi yang layak dan dihargai. Kota-kota tersebut mengembangkan sistem penggunaan sepeda bersama sesuai dengan kondisi mereka sendiri dengan mempertimbangkan karakter lokal, seperti topografi, cuaca, infrastruktur, dan budaya. Sistem penggunaan sepeda bersama terbesar berada di Hangzhou dan Shanghai, China (ITDP, 2013). Institute for Transportation Development and Policy (ITDP) menyatakan bahwa sistem penggunaan sepeda bersama yang sukses memiliki karakteristik umum tertentu. Karakteristik tersebut yaitu jaringan stasiun yang padat, nyaman, teknologi terbaru, keamanan, akses dan harga yang terjangkau.
Penelitian ini berusaha untuk mengadopsi sistem penggunaan sepeda bersama pada skala yang lebih kecil, dalam kampus UNS. Penggunaan sepeda bersama dalam kampus diharapkan dapat meningkatkan kualitas udara, meningkatkan mobilitas dibandingkan dengan berjalan, meningkatkan kesehatan pengguna, meningkatkan citra dan branding sebagai kampus yang berkelanjutan, menghasilkan potensi usaha, meningkatkan citra bersepeda serta menarik pengendara sepeda baru. Meskipun dalam skala yang kecil, sistem penggunaan sepeda bersama di dalam kampus harus direncanakan dengan cermat sehingga sistem akan dapat digunakan dengan baik dan efisien. Namun perencanaan elemen sepeda bersama yang efisien saja belum cukup, dalam sistem penggunaan sepeda bersama salah satu masalah operasional yang perlu diperhatikan berkaitan dengan metode restribusi sepeda. Redistribusi sepeda diperlukan agar pengguna sepeda dapat menggunakan sepeda tanpa kendala ketersediaan sepeda dan dapat memakirkan sepedanya tanpa masalah ketersediaan ruang parkir.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan metode redistribusi sepeda yang sesuai dengan kondisi sistem penggunaan sepeda bersama di UNS. Kondisi sistem penggunaan yang dimaksud adalah rencana elemen dasar penggunaan sepeda bersama, yaitu sepeda, docks, dan terminal, berdasarkan standar Institute for Transportation Development and Policy (ITDP).
2.
PENGGUNAAN SEPEDA BERSAMA
Sistem penggunaan sepeda bersama juga dikenal sebagai sistem sepeda umum, pertama kali diperkenalkan di Belanda pada tahun 1965. Sejak saat itu evolusi penggunaan sepeda bersama dapat dikategorikan ke dalam empat generasi kunci. Generasi pertama disebut rencana sepeda putih. Sepeda yang dibuka dan diletakkan di sembarang tempat di seluruh kota. Sepeda ini dapat dipakai dan di parkir di mana saja di dalam kota, dan penggunaannya gratis. Kerugian utama dari sistem generasi pertama adalah pencurian sepeda dan vandalisme. Generasi kedua dikembangkan sebagai solusi dari masalah dari generasi sebelumnya. Pada generasi ini, sepeda terkunci pada docking khusus di stasiun mana sepeda dipinjam dan dikembalikan. Generasi berikutnya, teknologi canggih diterapkan untuk check-in dan check-out di stasiun docking serta mulai adanya peningkatan sistem informasi. Generasi keempat adalah sistem penggunaan sepeda bersama yang responsif terhadap permintaan. Berdasarkan permintaan real time, sepeda didistribusikan dari satu stasiun ke yang lain untuk memastikan bahwa sepeda dan rak kosong selalu tersedia untuk pengguna dapat meminjam dan mengembalikan sepeda di setiap stasiun (Jingxu Chen, et al, 2014)..
Perencanaan dan desain sistem penggunaan sepeda bersama dalam makalah ini mengacu pada pedoman dari sistem penggunaan sepeda bersama oleh ITDP di AS. ITDP telah menyiapkan beberapa pedoman dalam perencanaan dan desain elemen penggunaan sepeda bersama. Pedoman ini mencakup pedoman perencanaan, pedoman sepeda, dan pedoman stasiun (docks dan terminal). ITDP juga mengembangkan skala kinerja untuk menilai efisiensi sistem setelah dilaksanakan.
Pedoman sepeda mensyaratkan sepeda yang digunakan tahan lama, menarik dan bermanfaat. Tahan lama berarti bahwa sepeda tidak mudah rusak. Untuk sepeda listrik, masalah paling umum berhubungan dengan daya tahan yang ditentukan oleh kapasitas baterai. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengakomodasi stasiun sepeda listrik dengan fasilitas pengisian baterai tambahan. Dalam hal daya tarik, sepeda listrik sudah menggunakan teknologi baru kendaraan namun tetap berbasis tenaga manusia. Penggunaan sepeda listrik di UNS nyaman karena adanya bantuan tenaga listrik untuk mengayuh sepeda.
493
ISBN: 978-602-60286-0-0
mekanisme sistem keamanan. Stasiun ini juga harus dapat digunakan dengan cepat dan mudah untuk proses check-in atau check-out sepeda listrik.
3.
METODE REDISTRIBUSI SEPEDA BERSAMA
Salah satu contoh sukses penerapan penggunaan sepeda bersama adalah sistem Velib di Paris. Pada sistem ini pengguna speda harus membayar sejumlah uang untuk dapat meminjam sepeda, akan tetapi apabila ada pengguna yang tidak dapat mengembalikan sepeda akibat tidak tersedianya docks untuk parkir maka orang tersebut diberikan tambahan waktu lima belas menit gratis (Siavash S, 2015). Terminal sepeda pada sistem Velib juga dilengkapi dengan sistem informasi yang berguna bagi pengguna, antara lain informasi tentang statiun lain terdekat, lokasi, dan ketersediaan jumlah sepeda serta docks. Pada sistem ini, redistribusi sepeda dilakukan dengan menggunakan kendaraan (van) pada malam hari dimana permintaan untuk sepeda bersama tidak besar (Araz T, 2014).
Metode redistribusi sepeda antar statiun dengan menggunakan kendaraan banyak dilakukan oleh negara lain yang mempunyai sistem penggunaan sepeda bersama seperti Spanyol dan Swedia. Metode seperti ini efektif digunakan dalam jangka pendek, namun jika jumlah pengguna bertambah dan jumlah kendaraan untuk distribusi sepeda tidak bisa memenuhi demand tersebut maka akan muncul masalah, diantaranya kesulitan untuk mengembalikan sepeda pada stasiun-stasiun kritis (Mazen D, 2014).
Model operasional lain diterapkan oleh Jerman dan Austria, dimana pengguna sepeda meminjam dan harus mengembalikan sepeda tersebut pada tempat yang sama. Model operasional seperti ini tidak memerlukan kegiatan redistribusi sepeda akan tetapi, model ini tidak user friendly (Shailesh C, 2014). Belanda memperkenalkan metode lain dimana pengguna dapat memesan terlebih dahulu sepeda dan docks yang akan digunakan di semua stasiun. Dengan cara tersebut operator redistribusi dapat mengetahui secara pasti jumlah sepeda dan docks yang tersedia pada suatu stasiun sehingga proses redistribusi lebih efektif. Namun dalam penyelenggaraannya sistem ini tidak berjalan mulus karena masalah pencurian (Mathias B, 2014).
Dalam penerapan penggunaan sepeda bersama di UNS, metode redistribusi sepeda yang digunakan adalah dengan menggunakan kendaraan untuk mengangkut sepeda antar stasiun. Hal ini karena sakala kampus UNS tidak terlalu luas sehingga waktu distribusi tidak terlalu lama. Penelitian akan membahas mengenai solusi matematik untuk menentukan stasiun-stasiun kritis sehingga proses redistribusi lebih efektif.
4.
ELEMEN PENGGUNAAN SEPEDA BERSAMA KAMPUS UNS
Rencana sistem penggunaan sepeda bersama di kampus UNS diilustrasikan pada Gambar 1. UNS memiliki lahan seluas 9,37 km2 dengan penggunaan lahan yang bervariasi seperti untuk gedung fakultas, perpustakaan kampus,
pusat kegiatan mahasiswa, bank, pusat pelatihan bahasa, dll. Selanjutnya wilayah di UNS dibagi menjadi sepuluh zona berdasarkan wilayah masing-masing fakultas dengan pertimbangan fungsi bangunan disekitarnya. Setiap zona mewakili area layanan stasiun tertentu. Pembagian zona dan lokasi stasiun dapat dilihat pada Gambar 1. Ringkasan stasiun dan area cakupannya diberikan dalam Tabel 1. Jumlah sepeda dan docks di setiap stasiun juga dapat dilihat pada Tabel 1.
Dari Tabel 1 dapat diketahui area layanan rata-rata stasiun adalah 0,40 km2. Bangunan yang berada dalam area
layanan dapat berupa gedung fakultas atau fasilitas lain yang sering dikunjungi oleh siswa. Zona VI, VII, dan X adalah zona tujuan sehingga diasumsikan bahwa tidak ada siswa memulai perjalanan mereka dari zona tersebut. Akan tetapi pada zona ini masih dilengkapi dengan sepuluh sepeda dan dua puluh docks sebagai layanan minimum. Penempatan docks dan sepeda dalam wilayah stasiun ini dibagi sama rata berdasarkan jumlah stasiun di zona tertentu. Selain ketersediaan sepeda dan docks, stasiun juga dilengkapi dengan papan informasi yang berisi peta stasiun dan instruksi penggunaan sepeda bersama.
Gambar 1. Rencana pembagian zona dan lokasi stasiun sepeda listrik di UNS
Tabel 1. Desain elemen penggunaan sepeda bersama di UNS
Zona Area Layanan* Jumlah
mahasiswa *Area layanan seperti pada Gambar 1
5.
ANALISA DAN HASIL
495
ISBN: 978-602-60286-0-0
terdistribusi ke dalam 18 stasiun di 10 zona. Pada penelitian ini stasiun kritis diwakili oleh zona kritis karena letak stasiun pada sauatu zona letaknya berdekatan sehingga dianggap jika pada zona tersebut terjadi kondisi kritis maka terdapat stasiun kritis didalamnya. Untuk menentukan zona kritis digunakan metode iterasi. Metode ini menggunakan dua buah data, yaitu matriks probabilitas tujuan sepeda dan jumlah data jumlah sepeda pada semua zona. Metode iterasi dilakukan dengan mengalikan matriks probabilitas tujuan sepeda dengan jumlah sepeda yang ada pada suatu zona, hasil dari perkalian tersebut kemudian dijadikan sebagai data baru pada iterasi selanjutnya. Setelah dilakukan beberapa kali iterasi maka akan diperoleh kondisi stabil dimana hasil iterasi akan sama.
Dari Gambar 1 dan Tabel 1 akan didapatkan data jumlah sepeda pada semua zona. Karena data probabilitas tujuan sepeda tidak dapat ditentukan secara pasti, maka dilakukan pendekatan berdasarkan jarak satu zona ke zona lain yang diukur dalam satuan km dengan menggunakan Google Earth. Jarak antar zona digunakan untuk mengestimasi matriks probabilitias tujuan menggunakan persamaan (1), dengan asumsi semakin pendek jarak antara dua zona maka semakin besar probabilitasnya. Matriks probalitias tujuan sepeda berdasarkan pendekatan jarak antar zona dapat dilihat pada Tabel 2.
Persamaan (1) dapat ditulis sebagai berikut:
∑
=
ni
Lij
Lij
pij
1
1
(1)
dengan pi = probabilitas tujuan sepeda pada zona i ke zona j, Lij = jarak dari zona i ke zona j, n = jumlah zona
Tabel 2. Matriks probabilitas tujuan sepeda
Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,00 0,12 0,07 0,06 0,08 0,11 0,06 0,07 0,09 0,34
2 0,23 0,00 0,00 0,00 0,21 0,22 0,14 0,00 0,00 0,22
3 0,17 0,00 0,00 0,00 0,28 0,20 0,18 0,00 0,00 0,16
4 0,15 0,00 0,00 0,00 0,32 0,20 0,20 0,00 0,00 0,14
5 0,08 0,11 0,12 0,13 0,00 0,16 0,12 0,11 0,10 0,07
6 0,11 0,11 0,09 0,08 0,17 0,00 0,13 0,13 0,09 0,10
7 0,07 0,08 0,09 0,10 0,15 0,15 0,00 0,19 0,09 0,07
8 0,13 0,00 0,00 0,00 0,21 0,23 0,30 0,00 0,00 0,13
9 0,21 0,00 0,00 0,00 0,22 0,20 0,18 0,00 0,00 0,20
10 0,35 0,12 0,07 0,06 0,08 0,11 0,06 0,07 0,09 0,00
Pada Tabel 2 diatas terdapat nilai matriks yang kosong, hal ini zona-zona tersebut merupakan zona dengan fungsi sebagai gedung fakultas sehingga diasumsikan tidak terjadi pergerakan dari mahasiswa dari fakultas satu ke fakultas yang lain. Hasil iterasi dari data matriks probabilitas tujuan sepeda dan data jumlah sepeda pada suatu zona maka dapat diperoleh hasilseperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil iterasi pergerakan sepeda antar zona
Tabel 4. Perbandingan kondisi awal dan kondisi akhir iterasi
Zona 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kondisi awal 62 13 50 23 20 10 10 24 34 10
Kondisi akhir 36 19 15 15 36 36 30 19 16 35
Jumlah docks 124 26 100 46 40 25 25 48 68 25
Berdasarkan hasil perbandingan pada Tabel 4 terdapat perbedaan yang cukup besar hampir di semua zona. Masalah ketersediaan sepeda terjadi pada zona 1, 3, 4, 8, dan 9. Sedangkan masalah ketersediaan docks rawan terjadi pada zona 6, 7, dan 10. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan redistribusi penggunaan truk pengangkut sepeda merupakan alternatif yang disarankan. Truk pengangkut sepeda akan mengambil sepeda dari zona 6,7, dan 10 untuk kemudian mendistribusikannya kembali ke zona dengan masalah ketersediaan sepeda.
6.
KESIMPULAN
497
ISBN: 978-602-60286-0-0
DAFTAR PUSTAKA
http://www.greencampus.uns.ac.id
Araz, T, et al. (2014). “A Virtual Environment for the Formulation of Policy Packages”. Transportation Research Part A: Policy and Practice, Volume 60, pp 53 – 68
Institute for Transportation Development and Policy. (2013). “The Bike-Share Planning Guide, Institute for Transportation and Development Policy”. Mexico City.
Jingxu Chen, et al. (2015). “Determining the Optimal Layout Design for Public Bicycle System within the Attractive Scope of a Metro Station”. Hindawi Publishing Corporation, Vol 2015, Article ID 456013
Kang An, et al. (2013). “Travel Characteristic of E-bike Users: Survey and Analysis in Shanghai”. Procedia-Social and Behavioral Sciences 96, pp 1828 – 1838
Matthias, B, et al. (2014). “Learning to change universities from within: a service-learning perspective on promoting sustainable consumption in higher education”.Journal of Cleaner Production, Volume 62, pp 72 – 81
Mazen, D, et al. (2014). “Modeling travel choices of students at a private, urban university: Insights and policy implications”.Case Studies on Transport Policy, Volume 2, Issue 3, pp 142 - 152
Rudloff, C, Lackner, B. (2013). “Modelling Demand for Bicycle Sharing Systems – neighboring stations as a source for demand and a reason for structural breaks”. Journal of the Transportation Research Board, published at https://www. Researchgate.net/publication/259753692
Shailesh, C. (2014). “Safety-based path finding in urban areas for older drivers and bicyclists”. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, Volume 48, pp 143 – 157
Siavash, S. (2015). “Different Methods of Redistributing Bike among the Station: A Mathematical Solution in Order to Find Critical Stations”. American Journal of Environmental Engineering 2015, Volume 5, Issue 1, pp 21 - 31
The Parking and Transportation Department. (2006). “Campus Bicycles Plan”. University of California, Berkeley Weinert, J, et al. (2007). “The transition to electric bikes in China: history and key reasons for rapid growth”.
2. Dr. Ir. Dwijoko Ansusanto, M.T. 3. Dr. Eng. Luky Handoko, S.T., M.Eng. 4. Ir. Peter F. Kaming, M.Eng., Ph.D.
Universitas Pelita Harapan
1. Prof. Dr.-Ing. Ir. Harianto Hardjasaputra 2. Prof. Dr. Manlian Ronald A. S., S.T., M.T. 3. Dr. Ir. Wiryanto Dewobroto, M.T. 4. Dr.-Ing. Jack Widjajakusuma
Universitas Udayana
1. Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, M.E., Ph.D. 2. Ir. Ida Ayu Made Budiwati, M.Sc., Ph.D. 3. Ir. Nyoman Martha Jaya, M.Cont.Mgt., Ph.D., G.C.Inst.C.E.S.
4. Dr. Ir. Yenni Ciawi
Universitas Trisakti
1. Dr. Ir. Jane Sekarsari, M.M. 2. Dr. Ir. Indah Sulistyawati, M.T. 3. Dr. Ir. Trihono Kadri, M.S. 4. Dr. Ir. Hendro Yassin, M.Sc.
Universitas Sebelas Maret 1. Prof. Dr. Ir. Sobriyah, M.S.
2. Prof. Stefanus Adi Kristiawan, S.T., M.Sc., Ph.D. 3. Dr. Techn. Ir. Sholihin As’ad, M.T.
4. Dr. Niken Silmi, S.T., M.T.
Institut Teknologi Nasional 1. Dr. Ir. Dwi Prasetyanto, M.T. 2. Dr. Yuki Achmad Yakin, S.T., M.T. 3. Dr.Eng. Mia Wimala, S.T., M.T.
4. Yessi Nirwana Kurniadi, S.T., M.T., Ph.D.
Universitas Tarumanagara
1. Prof. Ir. Chaidir Anwar Makarim, M.S.E., Ph.D. 2. Prof. Ir. Leksmono Suryo Putranto, M.T., Ph.D.
Pemakalah:
Biaya pendaftaran sudah termasuk partisipasi dalam seluruh sesi KoNTekS 10, sertifikat, seminar kit, soft copy prosiding, buku acara dan kumpulan abstrak, rehat kopi, makan siang, dan welcome dinner.
Peserta yang mengirim lebih dari satu makalah akan dikenakan biaya tambahan Rp. 250.000/makalah.
Pembayaran dapat dilakukan melalui: Jl. Babarsari 44, Yogyakarta 55281 Telp. (0274) 487711, Fax. (0274) 487748 Contact Person:
Hari - 08122720865, Luky - 087838583851
Batas pengiriman abstrak : 11 April 2016
Hasil review abstrak : 16 Mei 2016
Batas pengiriman makalah : 11 Juli 2016
Hasil review makalah : 22 Agustus 2016
Batas pengiriman makalah
siap cetak : 19 September 2016