• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2008"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN

MEDIA DAN

METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS

MARET

SURAKARTA ANGKATAN 2008

SKRIPSI

Oleh:

DWI SUPRIYANTO

K4606003

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN

MEDIA DAN

METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS

MARET

SURAKARTA ANGKATAN 2008

Oleh:

DWI SUPRIYANTO

K4606003

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Januari 2011

PembimbingI

Drs. H. Agus Margono, M.Kes

NIP. 19580822 198403 1 002

PembimbingII

Drs. Budhi Satyawan, M.Pd

(4)

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

KeguruandanIlmuPendidikan UniversitasSebelas MaretSurakartadanditerima

untukpersyaratanmendapatkangelarSarjanaPendidikan.

Hari :Senin

Tanggal:31Januari 2011

TimPenguji Skripsi:

NamaTerang TandaTangan

Ketua :Drs. H. Mulyono, M. M _________________

Sekretaris :Dra. HanikLiskustyawati, M. Kes _________________

Anggota1 :Drs. H. AgusMargono, M. Kes _________________

Anggota2 :Drs. Budhi Satyawan, M. Pd _________________

Disahkanoleh:

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

UniversitasSebelasMaretSurakarta

Dekan

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

(5)

commit to user

v ABSTRAK

Dwi Supriyanto. PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2008.

Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas MaretSurakarta. Januari 2011.

Tujuandari penelitian ini adalahuntukmengetahui: (1) Besarnyaperanan

persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediapembelajaranterhadapmotivasi

belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta

angkatan 2008, (2) Besarnyaperanan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan

metode pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008, dan (3) Besarnya

peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media dan metode

pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP

UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

korelasional. Sampel dari penelitain ini adalah mahasiswa Penjaskesrek JPOK

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008 sejumlah 107 orang

mahasiswa. Teknik pengambilan data untuk variabel persepsi mahasiswa

mengenai penggunaan media pembelajaran (X1), persepsi mahasiswa mengenai

penggunaan metode pembelajaran (X2) dan motivasi belajar mahasiswa

PenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008 (Y)

digunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier

ganda.

Berdasarkan hasil penelitian diambil simpulan: (1) Terdapat peranan

yang berarti antara variabel persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media

pembelajaran (X1) terhadap variabel motivasi belajar mahasiswa penjaskesrek

JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008 (Y) sebesar

48,58%, (2) Terdapat peranan yang berarti antara variabel persepsi mahasiswa

(6)

commit to user

vi

belajarmahasiswa penjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelas MaretSurakarta

angkatan 2008 (Y) sebesar 46,92%, (3) Terdapat peranan yang berarti antara

variabel persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediapembelajaran (X1) dan

variabel persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode pembelajaran (X2)

terhadap variabel motivasi belajar mahasiswa penjaskesrek JPOK FKIP

(7)

commit to user

vii ABSTRACT

Dwi Supriyanto. ROLE OF STUDENTS PERCEPTIONS REGARDING THE USE OF MEDIA AND LEARNING METHOD ON STUDENT LEARNING MOTIVATION OF PENJASKESREK JPOK OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY OF SEBELAS MARET UNIVERSITY IN

2008 FORCE. Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education

SebelasMaretUniversity inSurakarta. January2011.

The purpose of this study is to determine: (1) The role of student

perceptionsabouttheuse of instructional mediaon students' learning motivation

PenjaskesrekJPOKFKIPUniversitySurakartaforceElevenMarch2008, (2) The

roleofstudentperceptionsabouttheuseoflearningmethods ofstudents' learning

motivationPenjaskesrekJPOKGuidanceandCounselingUniversityofSurakarta

forceElevenMarch2008, and (3) Theroleofstudentperceptionsabouttheuseof

media and methods of learning on students' learning motivation Penjaskesrek

JPOKFKIPUniversitySurakartaforceElevenMarch2008.

This study used descriptive correlational approach. Samples from this

studyarestudentsPenjaskesrekJPOKFKIPUniversityof SurakartaforceEleven

March 2008 amounted to 107 students. Data collection technique for variable

student perceptions about the use of instructional media (X1), students'

perceptions about the use of learning methods (X2) and students' learning

motivation Penjaskesrek JPOK FKIP University Surakarta force Eleven March

2008 (Y) used questionnaire. Thedata analysis technique used ismultiple linear

regression.

Based ontheresearch conclusionsweretaken: (1) There isarole which

means between variables students' perceptions about the use of instructional

media (X1) on students' learning motivation variables penjaskesrek JPOK FKIP

UniversitySurakartaforceElevenMarch2008 (Y) equalto48.58%, (2) There isa

significantroleamongthe variablesstudents' perceptionsabouttheuseoflearning

methods (X2) onstudents' learningmotivation variablespenjaskesrekJPOKFKIP

UniversitySurakartaforceElevenMarch2008 (Y) equalto46.92%, (3) There isa

(8)

commit to user

viii

learning media (X1) and variable perception of students regarding the use of

learning methods (X2) on students' learning motivation variables penjaskesrek

(9)

commit to user

ix MOTTO

“Guruharuskayadengan berbagai metodepembelajaran. Jikahasil belajarpeserta

didikjelek, salahsatupenyebabnyaadalahketidaksesuaiangurudalammetode

pembelajaran”

(FurqonHidayatullah)

“Tidaksemuayangkita inginkan itu bisatercapai, jadi jikaAllahSWTmemberi

itu berarti ditundaataudiganti denganyanglebih baik”

(DedyMizwar)

”Janganlahkamumemanfaatkanoranglain, tapi jadilahorangyang bermanfaat

bagi oranglain”

(NN)

“Ketikakitatidak bisamemiliki apayangkitasukai, makakitaharusmenyukai

apayangkitamiliki”

(10)

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulispersembahkankepada:

• Almamater

(11)

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan

kepada penulis, sehingga penulis dimudahkan dan senantiasa diberi bantuan

dalam penyusunan skripsi sampai akhirnya dapatmenyelesaikan skripsi ini guna

memenuhi sebagianpersyaratanmendapatgelarSarjanaPendidikan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali dibantu dan

didukung oleh berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis berterimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas

Keguruandan IlmuPendidikan UniversitasSebelas Maret Surakartayang

telahmemberikan ijinuntukmenyusunskripsi;

2. Drs. H. Agus Margono, M. Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan arahan, mendukungdan memberikan semangat

kepada penulis sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyusun

skripsi tanpakesulitanyang berarti;

3. Drs. H. Sunardi, M. Kes., selakuKetuaProgramStudi PendidikanJasmani

Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UniversitasSebelasMaretSurakarta;

4. Drs. Budhi Satyawan, M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan, mendukung dan memberikan semangat

kepada penulis sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyusun

skripsi tanpakesulitanyang berarti;

5. Drs. Dalimin selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan

arahan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa di Program

Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan danRekreasi FakultasKeguruandan

IlmuPendidikanUniversitasSebelasMaretSurakarta;

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

(12)

commit to user

xii

Surakarta yang telah dengan tulus memberikan ilmu dan memberikan

motivasi tersendiri kepadapenulis;

7. MahasiswapenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta

angkatan2009 yangtelah bersediamenjadi respondenuji coba instrumen

penelitian;

8. MahasiswapenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta

angkatan2008yangtelah bersediamenjadi respondenpenelitian;

9. Rekan-rekanPOKyangdengantulusmembantupeneliti;

10.Pihak-pihak lain yang membantu penulis yang tidak dapat penulis

sebutkansatupersatu.

Semoga bantuandandukunganyangdiberikanmendapatkan balasandari

AllahSWT.

Penulis sangat menyadari bahwasanya skripsi ini tidak sempurna. Oleh

karena itu, penulismohon maaf dan meminta sarandan kritik yangmembangun

agar kedepan dapat lebih baik. Akhirnya, penulis berharap dari

ketidaksempurnaan ini dapatmemberikan manfaatdan menambahwawasan baik

ituuntukpenulissendiri maupunparapembacayang budiman.

Surakarta, Januari 2011

(13)

commit to user

xiii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PENGAJUAN SKRIPSI ... ii

PERSETUJUAN... iii

PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

MOTTO ... ix

PERSEMBAHAN... x

KATA PENGANTAR... xi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. LatarBelakangMasalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. PembatasanMasalah... 5

D. PerumusanMasalah... 6

E. TujuanPenelitian... 6

F. ManfaatPenelitian... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. TinjauanPustaka... 8

1. Persepsi ... 8

a. PengertianPersepsi... 8

b. Faktor-faktoryangBerperandalamPersepsi ... 9

c. Prinsip-prinsipPersepsi... 10

d. KomponenPersepsi... 11

2. MediaPembelajaran... 12

a. PengertianMediaPembelajaran... 13

b. ManfaatMediaPembelajaran... 14

(14)

commit to user

xiv

d. Jenis-jenisMediaPembelajaran... 17

3. MetodePembelajaran... 19

a. PengertianMetodePembelajaran... 19

b. KedudukanMetodedalamPembelajaran... 20

c. Macam-macamMetodePembelajaran... 21

4. Motivasi Belajar... 25

a. PengertianMotivasi Belajar... 26

b. Bentuk-bentukMotivasi... 27 c. Fungsi Motivasi... 28

5. PerananPersepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMedia danMetodePembelajaranTerhadapMotivasi Belajar... 29

a. PerananPersepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMedia PembelajaranTerhadapMotivasi Belajar... 30

b. PerananPersepsi MahasiswaMengenai Penggunaan MetodePembelajaranTerhadapMotivasi Belajar... 31

B. KerangkaBerpikir... 32

C. Hipotesis... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. TempatdanWaktuPenelitian... 35

1. TempatPenelitian... 35

2. WaktuPenelitian... 35

B. MetodePenelitian... 35

C. SubjekPenelitian... 35

D. VariabelPenelitian... 35

1. VariabelBebas... 35

2. VariabelTerikat... 36

E. TeknikPengumpulanData... 36

F. TeknikAnalisisData... 36

1. Uji Validitas... 36

(15)

commit to user

xv

BAB IV HASIL PENELITIAN... 41

A. Deskripsi Data... 41

B. PengujianPrasyaratAnalisis... 41

1. Uji NormalitasData... 41

2. Uji LinieritasData... 42

C. Uji Hipotesis... 43

1. Uji Korelasional... 43

2. Uji Regresi LinierGanda... 43

D. PembahasanHasilAnalisisData... 44

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 45

A. Simpulan... 45

B. Implikasi ... 45

C. Saran... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 47

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel:

Deskripsi DataHasilVariabel Persepsi MahasiswaMengenai Penggunaan

Media Pembelajaran (X1), Variabel Persepsi Mahasiswa Mengenai

Penggunaan Metode Pembelajaran (X2), dan Variabel Motivasi Belajar

[image:16.612.146.497.164.475.2]
(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran:

1. Kisi-kisi Angket ... 49

2. AngketTryOut... 52

3. RespondenTryOut ... 64

4. Tabulasi DataHasilUji CobaAngketVariabelPersepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMediaPembelajaran (X1)... 65

5. PerhitunganUji ValiditasdanReliabilitasAngketPersepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMediaPembelajaran (X1) ... 67 6. Tabulasi DataHasilUji CobaAngketVariabelPersepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMetodePembelajaran (X2) ... 68

7. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Persepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMetodePembelajaran (X2) ... 70 8. Tabulasi DataHasilUji CobaAngketVariabelMotivasi Mahasiswa (Y) ... 71 9. PerhitunganUji ValiditasdanReliabilitasAngketMotivasi mahasiswa (Y)... 73 10. AngketPenelitian... 74 11. DaftarRespondenPenelitian... 86

12. Tabulasi DataHasilPenelitianVariabelPersepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMediaPembelajaran (X1)………... 89

13. Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Persepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMetodePembelajaran (X2)... 93

14. Tabulasi DataHasilPenelitianVariabelMotivasi Mahasiswa (Y) .. 98

15. Tabulasi DataHasilPenelitian... 103

16. Deskripsi dataPenelitian ... 108

17. PerhitunganUji NormalitasData ... 114

18. PerhitunganUji LinieritasData ... 118

(18)

commit to user

xviii

21. Dokumentasi Penelitian... 131

(19)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusiasebagai makhluk individu, sosialdansebagai warganegaraperlu

mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi

diikuti dengan reformasi yang menuntut perubahan di segala bidang kehidupan

manusia, baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Salah satu

cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan, wawasan,

daya pikir dan pemahaman terhadap segala sesuatu yang dialami dan dihadapi

dalamkehidupannya, salahsatunyamalalui jalanpendidikan.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada sistem pendidikan

nasional tidak lepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Perubahanyangterus menerus

ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk

penyempurnaan kurikulumuntukmewujudkan masyarakat yangmampu bersaing

danmenyesuaikandiri denganperubahan zaman.

Landasan utama agar manusia dapat menghadapi tantangan hidup di

tengah-tengah masyarakat salah satu di antaranyaadalah manusia dituntut untuk

terus-menerus belajar. Padahal belajar erat sekali kaitannya dengan membaca,

dalam hal ini dunia pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan manusia

-manusia yang mampu dan mau belajar secara mandiri selama hidupnya.

Keberhasilanseseorang dalam menempuh pendidikan dipengaruhi oleh beberapa

faktor yangsalingmempengaruhi dansaling berkaitan. Adanyafaktorinterndan

faktor ekstern sangat berpengaruh bagi seseorang dalam menempuh

pendidikannya, faktor-faktor tersebut dapat menjadi penentu keberhasilan

seseorang dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut disebabkan dalam proses

pembelajaran sasaran utamanya adalah individu sebagai subyek belajar. Dalam

prosespembelajaran, faktorpenentu keberhasilan belajaradalah individutersebut

sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran, kemauan dan

(20)

commit to user

2

Faktorinternmerupakanfaktoryang berasaldari dalamdiri individu itu

sendiri, misalnyatingkatkecerdasan, kepandaian, emosi, keadaanpsikis, danlain

-lain. Dalam faktor intern terdapat motivasi intrinsik yang merupakan sumber

semangat atau dorongan yang berasal dari dalam individu untuk meningkatkan

hasil belajar. Motivasi yang berasaldari dalam individu ini merupakan dorongan

yang sangat berperan besar dalam peningkatan hasil belajar, dikarenakan

dorongan yang muncul dari dalam mahasiswa ini muncul atas inisiatif dari

mahasiswa sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain sehingga jika motivasi ini

terpupuk dan berjalan baik kualitas hasil belajar dari mahasiswa yang

bersangkutan juga akan baik pula. Motivasi intrinsik ini dapat dipupuk dengan

ditanamkannyakesadaran pada setiapmahasiswa akan arti penting dari motivasi

belajardalampeningkatanhasil belajar.

Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar

individu, misalnya media pembelajaran, metode pembelajaran, intensitas

bimbinganorangtua, saranadanprasarana belajar, baiksaranadanprasaranayang

adadi rumahataudi sekolah, fasilitas belajar, lingkungan belajar, baiklingkungan

keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah yang menjadi tempat

seseorang dalam menuntut ilmu, dan juga motivasi belajar yang diberikan, baik

motivasi yang diberikan orang tua maupun motivasi yang diberikan guru atau

dosen. Dengan adanyamotivasi yang berasaldari dalam individu/ faktor intrinsik

dan penggunaan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dapat

meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, baik motivasi dalam mengikuti

perkuliahanataupunmotivasi untukmendapatkanhasilyangmaksimal.

Keberhasilanseorangmahasiswadalamkegiatanperkuliahan tidaklepas

dari beberapa faktor di atas, salah satu yang penting dalam penunjang

keberhasilan seorang mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan adalah adanya

kelengkapan media pembelajaran dan sarana prasarana penunjang kegiatan

perkuliahan. Dengan adanya kelengkapan media pembelajaran dan sarana

prasarana kegiatan perkuliahan, maka dimungkinkan seorang mahasiswa akan

(21)

commit to user

3

Penentu motivasi belajar pada mahasiswa adalah kesadaran dari dalam

mahasiswa sendiri akan arti penting pendidikan sebagai usaha untuk mencapai

tujuan dan cita-cita yang diharapkan, kesadaran ini timbul dari dalam diri

mahasiswa yang dapat direalisasi dalam bentuk kesungguhan mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan perkuliahan, dengan kata lain penentu motivasi belajar yang

berdapak besardapattimbuldari dalamdiri mahasiswasendiri tanpaadapengaruh

dari orang lain, karena motivasi diri ini adalah motivasi yang berasal dari hati

yangdapatmemberikansemangatdalam belajar.

Media pembelajaran merupakan salah satu sarana prasarana

pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan dalam perkuliahan. Salain media

pembelajaran, metode mengajar yang digunakan oleh dosen juga berpengaruh

positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Dengan dilengkapinya media

pembelajaran dalam kegiatan perkuliahan, maka mahasiswa akan lebih

termotivasi untuk giat dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan dimungkinkan

mahasiswa itupun akan lebih giatdalam belajar. Mediapembelajaran merupakan

seperangkat sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran, secara teori

mediapembelajaranmengandungpengertiansebagai seperangkatsarana, alatatau

teknologi yang dapat menunjang dan memperlancar prosespembelajaran. Secara

praktis penggunaan mediapembelajaran memberikan manfaat yang besar dalam

kegiatan perkuliahan. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan

dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar, selain itu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatiananaksehinggadapatmenimbulkanmotivasi belajar, interaksi yanglebih

langsung antara mahasiswa dan lingkungannya, dan kemungkinan mahasiswa

untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Penggunaanmediapembelajaranmempunyai pengaruhyang besardalamkegiatan

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, kecenderungan dosen dalam

melakukan kegiatan pembelajaran hanya menggunakan media yang sama dalam

setiap pembelajaran. Penggunaan media yang sama setiap melakukan kegiatan

pembelajaran mengakibatkan pembelajaran menjadi statis dan hanya didominasi

(22)

commit to user

4

Selain itu, penggunaan mediayangsamajugamengakibatkan persepsi mahasiswa

terhadap dosen menjadi tidak baik, mahasiswa akan beranggapan bahwa dosen

hanya bisa menggunakan satu media saja dalam pembelajaran yang berakibat

kurangtermotivasinyamahasiswadalamkegiatanperkuliahan.

Selain itu, persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode

pembelajaran yang digunakan dosen dalam kegiatan perkuliahan juga dapat

menjadi sarana pembangkit motivasi belajar mahasiswa. Penggunaan metode

pembelajaran yang monoton mengakibatkan kebosanan mahasiswa, dikarenakan

dosen hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama tiap melakukan

kegiatan perkuliahan. Jika dosen menggunakan berbagai macam metode

pembelajaran, makamahasiswaakan lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan

perkuliahan, karena di dalam kegiatan perkuliahan dosen tidak hanya monoton

pada satu metode pembelajaran saja. Dengan demikian, ketersediaan media

pembelajaran dan metode pembelajaran dosen akan mempengaruhi motivasi

belajarmahasiswa.

Motivasi belajar mahasiswa akan mempengaruhi prosentase mahasiswa

dalam mengikuti perkuliahan. Padakenyataannya banyak mahasiswa Pendidikan

Jasmani, Kesehatandan Rekreasi (Penjaskesrek) angkatan2008yangseringtidak

mengikuti perkuliahan karena rendahnya motivasi dan kurang tertarik dengan

media dan metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen. Selain pengunaan

media dan metode pembelajaran dosen yang kurang bervariasi, setiap proses

perkuliahan antusiasmahasiswadalam mengikuti perkuliahan sangat kurang, hal

ini dapatterlihat dari prosentasejumlah mahasiswa yang tidak lulusmatakuliah

dikarenakan tidakdapatmemenuhi prosentasekehadiranpadaprosesperkuliahan.

Banyakmahasiswapenjaskesrekyangsebenarnyamampudalammenempuhsuatu

mata kuliah tetapi karena tidak dapat memenuhi prosentase kehadiran maka

berakibat jeleknya nilai mata kuliah tersebut yang berdampak pada ketidak

lulusan.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas melatarbelakangi

peneliti untukmengadakanpenelitiandenganjudul, “PerananPersepsi Mahasiswa

(23)

commit to user

5

BelajarMahasiswaPenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta

Angkatan2008”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalahdalampenelitiandapatdiidentifikasi sebagai berikut:

1. Penggunaan media dan metode pembelajaran dalam kegiatan perkuliahan

masih bersifatmonoton.

2. Belumdiketahuinyaperananpersepsi mahasiswamengenai penggunaanmedia

dan metodepembelajaransebagai saranameningkatkanmotivasi belajar.

3. Belum diketahuinya media dan metode pembelajaran yang efektif untuk

meningkatkanmotivasi belajarmahasiswa.

4. Kurangnyamotivasi belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOKFKIPUniversitas

SebelasMaretSurakartayangmengakibatkanrendahnyanilai dari setiapmata

kuliah.

5. Peningkatan motivasi belajar mahasiswa masih belum dapat dilaksanakan

secara maksimal dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai peranan

persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediadan metodepembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar

tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan mediaterhadap motivasi

belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret

Surakartaangkatan2008.

2. Peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode pembelajaran

terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas

(24)

commit to user

6

3. Peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media dan metode

pembelajaran terhadap motivasi belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOK FKIP

UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi danpembatasanmasalahdi atas, masalahdalam

penelitian ini dapatdirumuskansebagai berikut:

1. Seberapa besar peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media

terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas

SebelasMaretSurakartaangkatan2008?

2. Seberapa besar peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode

pembelajaran terhadap motivasi belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOK FKIP

UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008?

3. Seberapa besarperanan persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediadan

metode pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek

JPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telahdirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan:

1. Untuk mengetahui besarnya peranan persepsi mahasiswa mengenai

penggunaan media terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK

FKIPUniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.

2. Untuk mengetahui besarnya peranan persepsi mahasiswa mengenai

penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa

Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan

2008.

3. Untuk mengetahui besarnya peranan persepsi mahasiswa mengenai

penggunaan media dan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar

mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

(25)

commit to user

7

F. Manfaat Penelitian

Masalahdalampenelitian ini pentinguntukditeliti dengan harapandapat

memberi manfaatantaralain:

1. Sebagai masukan untuk menambah wawasan atau pengetahuan khususnya

mengenai pemanfaatan penggunaan media dan metode pembelajaran guna

meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP

UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.

2. Sebagai informasi kepada mahasiswa dan dosen tentang peranan persepsi

mahasiswa mengenai penggunaan media dan metode pembelajaran terhadap

motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas

MaretSurakartaangkatan2008.

3. Dapatdijadikansebagai pedomanuntukmenentukansertamemilihmediadan

metode pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan

(26)

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

D. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi

a. PengertianPersepsi

Persepsi berasaldari bahasaInggrisyaitukataperception, yang diambil

dari bahasa latin perceptio, yang berarti menerima atau mengambil. Menurut

Leavitt dalam Desmita (2009:117), ”Perceptiondalam pengertian sempitadalah

penglihatan, yaitu bagaimana seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti

luas, perception adalah pandangan, yaitu bagaimanaseseorang memandang atau

mengartikansesuatu”.

Para ahli dengan pandangan masing-masing mendefinisikan persepsi

secara berbeda-beda. Berikutadalahdefinisi persepsi menurut beberapaahli yang

dikutipdari Desmita (2009:117):

1) Chaplin mengartikan persepsi sebagai ”Proses mengetahui atau mengenali objekdankejadianobjektifmelalui indera”.

2) Morgan mengartikan persepsi sebagai ”The process of discriminating amingstimuliandofinterpretingtheirmeaning”.

3) Matlin mendefinisikan, “Perception is a processthatuses ourprevious knowledgetogatherandinterpretthestimulithatoursenseregister”.

4) Matsumoto mendefinisikan, “Perception is the process of gathering informationabouttheworldtroughoursenses”.

Stephen P. Robbins (1999: 46) mendefinisikan, ”Persepsi adalah suatu

prosesdimana individumengorganisasikandanmenginterpretasikankesansensori

mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka”. Menurut Desmita (2009:

118), “Persepsi adalahsuatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki

untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) oleh sistem alat

indera”. SedangkanmenurutSamsunuwiyati & LiekeIndieningsihKartono (2006:

83), ”Persepsi adalah pengaturan stimuli menjadi satuan utuh, penuh arti dan

penting”. Ahli lain, Slameto (2010: 102) menyatakan, ”Persepsi adalah proses

yangmenyangkutmasuknyapesanatau informasi kedalamotakmanusia”.

Melalui persepsi, seseorang terusmenerus melakukan hubungan dengan

(27)

commit to user

9

penglihat, pendengar, peraba, perasa dan penciuman. Persepsi tiap-tiap individu

tentang sesuatu akan berbeda-beda karena persepsi seseorang terhadap sesuatu

akan mempengaruhi pikirannya. Persepsi akan memungkinkan manusiamemberi

penilaian terhadap suatu kondisi tertentu karena ranggsangan (stimulus) yang

diberikan. Penilaian seseorang mengenai rangsangan tersebut dilakukan melalui

proses kognitif. Menurut Desmita (2009: 119), ”Proses kognitif yaitu proses

mental yang memungkinkan seseorang mengevaluasi, memaknai, dan

menggunakan informasi yang diperoleh melalui inderanya”. Proses kognitif ini

yang mengarahkan pola pikir dan reaksi-reaksi kognitif seseorang sehingga

memberi perbedaanpersepsi dari masing-masing individu.

Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat

penting. Hal ini memungkinkanmanusiauntuk mengetahui danmemahami dunia

sekelilingnya. Persepsi diawali melalui sebuah penginderaan dari stimulus yang

diterima seseorang, stimulus tersebut dilanjutkan sebagai sebuahproses persepsi

untuk kemudian diinterpretasikan. Dengan persepsi, manusia dapat menangkap

dan memaknai berbagai fenomena, informasi atau data yang senantiasa

mengitarinya. Riset mengenai persepsi menunjukkan bahwa individu yang

berbeda dapat melihat hal yang sama namun memahaminya secara berbeda.

Individumenginterpretasikanapayangdilihatdanmenyebutnyasebagai realitas.

Persepsi sebagai sebuah konstruk psikologis akan sulit diartikan secara

utuh atau dijabarkan dengan tepat dalam sebuah rumusan, namun berdasar

pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan

tanggapan ataupenilaian seseorang terhadaprangsangan (stimulus) yang diterima

melalui alat inderanyanya, dimanarangsangan itu dapat berupafenomena, benda

mati, maupun individulain.

b. Faktor-FaktoryangBerperandalamPersepsi

Gunamemahami persepsi lebihdalam, perludiketahui faktor-faktoryang

berperandalampersepsi. BimoWalgito (2004:90) menyatakan, ”Beberapafaktor

yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu (1) Objek atau

(28)

commit to user

10

syaraf, yang merupakan syarat fisiologis; dan (3) Perhatian yang merupakan

syaratpsikologis”. Berikutadalahpenjelasannya:

1) Objekataustimulusyangdipersepsi.

Obyek dari luar diri seseorang baik berupa benda, kejadian, atau pun

sikap dari orang lain biasanya merupakan sumber stimulus bagi

seseorang.

2) Alat indera, syaraf, danpusatsusunansyaraf.

Melalui alat indera yang dimiliki seseorang, stimuli yang ada diterima olehseseorang. Dengan syarafsebagai pusatkesadaran, seseorangakan

menginterpretasikanstimuli yangditerima.

3) Perhatian.

Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas

individuyangditujukankepadasesuatuatausekelompokobjek.

Ditambahkan oleh Stephen P. Robbins (1999: 46) yang menyatakan,

”Karakteristik sasaran yang diobservasi dapat mempengaruhi apa yang

dipersepsikan”. Persepsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dari setiap

individu. Sikap, kepribadian, motif, kepentingan pribadi, pengalama masa lalu,

harapanmerupakan beberapafaktordari individuyang bisamembentuksekaligus

membiaskan persepsi selain itu karakteristik dari sasaran yang diobservasi juga

dapatmenjadi faktoryang berpengaruh besarterhadappersepsi.

c. Prinsip-PrinsipPersepsi

Perludipahami mengenai prinsip-prinsippersepsi agartidakterjadi salah

interpretasi atau salah pengertian. Slameto (2010:103-105) mengemukakan lima

prinsipdasartentangpersepsi, yaitu:

(1) Persepsi itu relatif bukannya absolut, (2) Persepsi itu selektif, (3)

Persepsi itumempunyai tatanan, (4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan

kesiapan (penerimarangsangan), dan (5) Persepsi seseorang ataukelompok dapat jauh bebeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun

situasinyasama.

Berikutadalahpenjelasanmengenai prinsip-prinsiptersebut:

1) Persepsi iturelatif bukannyaabsolut.

Manusia bukanlah instrumen ilmiah yang menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya tetapi dengan penerimaan dari inderanya dia dapat menerka dan memberikan tanggapan mengenai

(29)

commit to user

11

2) Persepsi ituselektif.

Ada keterbatasan seseorang dalam menerimarangsang (stimulus), oleh karenanya ada kemungkunan seseorang hanya akan memberikan

perhatiankearahmanapersepsi itumemiliki kecenderungan.

3) Persepsi itumempunyai tatanan.

Seseorangtidakmenerimarangsangan secarasembarangan, olehkarena

itu apabila rangsangan yang diterima kurang lengkap maka orang tersebut akan melengkapi sendiri sehingga menjadi cukup jelas untuknya.

4) Persepsi dipengaruhi olehharapan dankesiapan (penerimarangsangan).

Harapan dan kesiapan penerima akan sangat menentukan pesan mana yangdiapilihuntukkemudiandiinterpretasikan.

5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh bebeda dengan persepsi

orangataukelompoklainsekalipunsituasinyasama.

Perbedaan persepsi antara satu individu dengan individu yang lain

sangatdipengaruhi olehperbedaan kepribadian, sikap danmotivasi dari

masing-masing individu.

d. KomponenPersepsi

Persepsi sebagai suatu interaksi antara manusia dengan lingkungan

maupun dengan manusia lain terdapat beberapa komponen pembentuknya.

Desmita (2009: 120) menyatakan, ”Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang

melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu: seleksi, penyusunan, dan

penafsiran”. Berikutadalahpemaparannya:

1) Seleksi.

Seleksi yang dimaksud adalah proses penyaringan oleh indera tehadap stimulus. Seleksi ini bergantung pada perhatian, minat, kebutuhan dan nilai-nilai yangdianut.

2) Penyusunan.

Setelah stimulus diseleksi maka proses selanjutnya adalah menyederhanakan informasi dari yang kompleks ke dalam suatu pola kognitifyang bermakna.

3) Penafsiran.

Stimulus yang diterima dan telah disederhanakan menjadi sebuah

informasi yag bermaknakemudianditerjemahkandalam bentuktingkah laku yang berupa respon. Penafsiran ini berbeda-beda dari masing

(30)

commit to user

12

2. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan seperangkat sarana, alat atau teknologi

yang dapat menunjang dan memperlancar proses pembelajaran yang dilakukan

dalam kegiatan belajar mengajar. Kaitannya dengan penggunaan media

pembelajaran disini adalah seorang pendidik atau dosen dalam pelaksanaan

pembelajaran atau perkuliahan secara aktif menggunakan berbagai media

pembelajaranyangtersedia.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan dimana pun, penggunaan

media pembelajaran wajib digunakan bagi pendidik, keberhasilan dalam

pembelajaran dapat ditentukan salah satunya dengan penggunaan media

pembelajaran. Jikadahuluhanyadikenal buku dan papantulis (blackboard) saja

sebagai media dalam penyampaian materi pembelajaran, sekarang penggunaan

media pembelajaran sudah sangat beragam, mulai dari penggunaan OHP (Over

Head Projector), perangakat PC (Personal Computer) atau laptop yang dapat

digabungkandenganLCDyangdapatmenampilkanmateri berupatulisan, gambar

dan video. Dengan mediapembelajaran yang bervariasi dan serbapraktis, segala

informasi, berita, kejadian yang terjadi pada saat itu dapat langsung diketahui

peserta didik atau mahasiswa, bahkan apa yang dikaji dalam pembelajaran dapat

langsung disuguhkan kapada mahasiswa dengan adanya media pembelajaran,

seperti melalui internet.

Dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau perkuliahan, penggunaan

media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam upaya peningkatan

motivasi atauprestasi belajarmahasiswa. Peranmediapembelajarandalamproses

perkuliahan dapat berjalan baik dan lancar tidak lepas dari keterampilan dari

pendidik dalam menggunakan media tersebut. Kelancaran pendidik atau dosen

dalam menggunakan mediapembelajaran dapat menjadi sebuah nilai positif bagi

seorang mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Pemanfaatan dan

penggunaan media pembelajaran yang bervariasi yang digunakan pendidik atau

dosendalamkegiatanperkuliahanjugamenjadi faktorpendorong bagi mahasiswa

dalammengikuti prosesperkuliahan. Pengunaan mediapembelajaran yang bersiat

(31)

commit to user

13

proses perkuliahan dapat menyebabkan kebosanan dalam kegiatan perkuliahan,

lain halnya jika pendidik atau dosen menggunakan media pembelajaran yang

bervariasi dalam tiap tatap muka kagiatan perkuliahan, secara tidak langsung

dapat menjadi motivator bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses

perkuliahan.

a. PengertianMediaPembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan, dalam

rangkamembantu dalampenyampaianmateri ajardari pengajarataugurukepada

murid atau peserta didik. Menurut Mulyani Sumantri dan JoharPermana (2001:

153) “media pengajaran atau pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang

digunakan oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan

instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan mencapai

tujuan pengajaran tersebut”. Oemar Hamalik (1980: 23) mengemukakan bahwa

“maksudmediapendidikan adalahalat, metodedan teknik yangdigunakandalam

rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa

dalam prosespendidikan danpengajaran di sekolah”. Sedangkanmenurut ArifS.

Sadiman (2002: 6) “media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim

pesan kepada penerima pesan”. Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai

antara. Mediamerupakan bentuk jamak dari medium, yang secaraharfiah berarti

perantaraataupengantar. Secarakhusus, katatersebutdapatdiartikansebagai alat

komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumberkepada

penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat

komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa

informasi berupamateri ajar dari pengajar kepadapeserta didik sehingga peserta

didikmenjadi lebihtertarikuntukmengikuti kegiatanpembelajaran.

Media ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada

pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin

banyak indrayang digunakanuntukmenerimasesuatumakasemakin banyak dan

(32)

commit to user

14

alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indrasebanyak mungkinkepada

suatuobjeksehinggamempermudahpersepsi.

Seorang atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh

pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macammedia pendidikan. Akan

tetapi masing-masing media memiliki intensitas yang berbeda–beda dalam

membantupersepsi seseorang.

Melalui pengertian media, oleh Ashar Arsyad (2004:6-7) dikemukakan

ciri-ciri umumyangterkandungdalam batasanpengertianmedia, diantaranya:

1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sewbagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengardandirabadenganpanca indra.

2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai

software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.

3) Penekananmediapendidikanterdapatpada visualdanaudio.

4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar

baikdidalammaupundiluarkelas.

5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi

gurudansiswadalamprosespembelajaran.

6) Media pendidikan dapat digunakan secara missal, (missal : radio,

televisi) kelompok besardan kelompok kecil (missal :filmslide, video,

OHP) atau perorangan (missal : modul, computer, radio, video recorder).

7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, danmanajemenyang berhubungan

denganpenerapansuatu ilmu.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwamediapembelajaran adalah

saranafisikyangdigunakanuntukmembawapesanataumateri pembelajarandari

suatu orang ke orang lain yang dapat digunakan untuk memperlancar proses

pembelajaran.

b. ManfaatMediaPembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mahasiswa

dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil

(33)

commit to user

15

ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses

belajarsiswa, yaitu:

Alasan pertama berkenaan dengan manfaat mediapengajaran dalam proses

belajarsiswaantaralain:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkanmotivasi belajar;

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pengajaranlebih baik;

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbalmelalui penuturankata-kataolehguru, sehinggasiswatidak bosan

dangurutidakkehabisantenaga, apalagi bilagurumengajaruntuksetiap jampelajaran;

d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

mendemostrasikandanlain-lain.

Alasan kedua mengapapenggunaan mediapengajaran dapat mempertinggi

proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa.

Taraf berfikirmanusiamengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkretmenujuke berfikirabstrak, dimulai dari berfikirsederhanamenuju ke berfikirkompleks. Penggunaan mediapengajaran eratkaitannyadengan

tahapan berfikir tersebut sebab memulai media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.

Sementara itumenurutAsharArsyad (2003:26-27), manfaatpraktisdari

penggunaanmediapengajarandalamproses belajarmengajarsebagai berikut:

1. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar.

2. Mediapengajarandapatmeningkatkandanmengarahkanperhatiananak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih lansungantarasiswadan lingkungannya, dankemungkinansiswauntuk

belajarsendiri-sendiri sesuai dengankemampuandanminatnya.

3. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan

waktu;

a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di

ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,

radio, ataumodel.

b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapatdisajikandengan bantuanmikroskop, film, slide, ataugambar. c) Kejadian langkayang terjadi di masalalu atau terjadi sekali dalam

puluhan tahundapatditampilkanmelalui rekaman vidio, film, foto,

(34)

commit to user

16

d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer;

e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikandenganmediaseperti komputer, film, dan vidio.

f) Peristiwa alamseperti terjadinyaletusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik

-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, vidio, slide, atau simulasi komputer.

4. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsungdengan guru, masyarakat,

dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungan

-kunjungankemuseumataukebun binatang.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai manfaat media

pembelajaranantaralain:

1. Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar

mengajaryangefektifdanefisien.

2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan situasi

mengajar.

3. Denganmenggunakanmediapembelajarandapatmeletakkandasar-dasaryang

kongkret dari konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi

pemahamanyang verbal.

4. Dengan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan prestasi

belajarpesertadidik.

5. Dengan media pembelajaran dapat mempertinggi mutu pendidik dalam

mengajar.

c. TujuanMediaPembelajaran

Setiap manusia dalam melakukan sesuatu didasari oleh tujuan tertentu.

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai untuk memperoleh hasil tertentu

secaramaksimal. Mediapembelajaransebagai saranadalammemperlancarproses

pembelajaran juga mempunyai berbagai tujuan yang pada intinya merupakan

(35)

commit to user

17

Permana (2001: 153), menyatakan bahwa secara khusus media pembelajaran

digunakandengantujuansebagai berikut:

1) Penyajianmateri ajarmenjadi lebihstandar.

2) Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan

kuantitasyangsamadari satukelaskekelaslain.

3) Kegiatanpembelajaranmenjadi lebihmenarik.

4) Kegiatan belajarmenjadi lebih interaktif.

5) Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian

materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswamenjadi lebihaktifdidalamkelas.

6) Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks, misalnyadengan bantuan video. Dengan demikian, informasi

dapatdisampaikansecaramenyeluruhdansistematiskepadasiswa. 7) Kualitas belajarsiswadapatditingkatkan.

8) Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran terorganisasi. Dengan

menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu

belajardenganlebihoptimal.

9) Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan

pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi bisa di

mana saja. Misalnya, teleconference pengajar di luar kota bisa memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti

proses pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan

kebutuhan mereka. Hal ini seperti halnya. Anda yang jarak jauh bisa menggunakannya.

Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwapenggunaan

media dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar itu

terhindar dari gejala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan

olehgurutetapi tidakmemahami arti ataumaknanya. Selain itutujuandari media

pembelajaran yaitu meningkatkan dorongan atau motivasi belajar peserta didik

sehinggakualitasdankuantitaspembelajaranmenjadi meningkat.

d. Jenis-jenisMediaPembelajaran

Di eramodern ini telah banyak berbagai mediapembelajaran barutelah

dipergunakan sebagai sarana meningkatkan motivasi belajar. Menurut Ashar

Arsyad (2003: 29), membagi media pengajaran dalam empat kelompok, yaitu:

(36)

commit to user

18

hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan

teknologi cetak dan komputer”. Sementara itu, menurut Suwarna (2006: 134),

berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai, media pembelajaran dibedakan

menjadi tigakelompok, yaitu:

1. Media grafis. Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan

pesan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Arti simbol

-simbol tersebut perludipahami dengan benar, agar prosespenyampaian

pesan dapat berhasil dengan baik dan efisien. Selain fungsi tersebut,

grafis secara khusus berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan

cepat terlupakan bila tidak digariskan (divisualkan). Bentuk-bentuk mediagrafisantara lainadalah: (1) gambarfoto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan (chart), (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (9) papan

flanel, (10) papan buletin.

2. Media audio. Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan

yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang

-lambang auditif, baik verbal maupun non-verbal. Beberapa mediayang dapat dimasukkan kedalam media audio antara lain: (1) radio, (2) alat perekampitamagnetik, alatperekampitakaset.

3. Mediaprojeksi. Mediaprojeksi diammemiliki persamaandengan media grafis, dalam arti dapat menyampaikan rangsangan-rangsangan visual.

Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalammediaprojeksi diam.

Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan

grafis, misalnyauntuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan

perangka komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat

bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan

perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik)

projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan

projeksi diam. Beberapa media projeksi antara lain adalah: (1) Film

bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film tranparansi, (5) Filmgerak8mm, 16mm, 32mmdan (6) Televisi danVidio.

Dari berbagai bentuk media pembelajaran di atas, bentuk media cetak

masih banyak digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain

mempunyai kandungan materi yang lengkap, media cetak juga menyajikan

berbagai informasi yang cukup beragam, sehingga pengguna informasi lebih

mudah dalam mencari referensi yang berkaitan dengan materi yang akan

diajarkan.

Dalam perkembangannya, media dengan menggunakan komputer

(37)

commit to user

19

inernet, seluruh informasi atau kejadian yang berada dibelahan dunia manapun

dapat diketahui dalam waktu yang relatif cepat. Dalam proses penelusuran

informasi melalui jaringan internet, pengguna informasi akan lebih menghemat

waktu dan biaya, dikarenakan dalam satu waktu dapat memperoleh berbagai

informasi tanpaharusdatanglangsungkesumber informasi.

3. Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan sebagai suatu cara yang dapat ditempuh yang

tujuannya adalah untuk memperoleh hasil tertentu yang diharapkan. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 652) dijelaskan bahwa metode adalah

“cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud”. Menurut

Sumadi Suryabrata (1991: 149) menyatakan, bahwa metode adalah “cara yang

dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”. Jadi semakin tepat

pendidik dalam menentukan metodeyang digunakan dalam pembelajaran, maka

akansemakin efektifdan efisienpulapencapaian tujuan pembelajaran yang akan

dicapai.

a. PengertianMetodePembelajaran

Metode merupakan cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk

mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran merupakan suatu usaha yang sengaja

melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk

mencapai tujuan kurikulum. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai

cara atau metode yang dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar

mengajar. Strategi pembelajaran merupakan sarana atau alat untuk mencapai

tujuan-tujuan, makametodepembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan

belajar.

Menurut Surakhmad sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryosubrata

(1991: 148), pada dasarnya “metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan

daripada prosespengajaran atau soal bagaimana teknisnyasuatu bahan pelajaran

diberikan kepada murid-murid di sekolah”. Sementara itu menurut Surakhmad

(38)

commit to user

20

mengajar secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu

metodemengajarsecara individualdankelompok”.

Dalam kegiatan perkuliahan, metode memegang peran yang penting

dalam pencapaian motivasi dan prestasi belajar. Pengunaan metode belajar yang

bervariasi memungkinkan tingkat perhatian dan pemahaman mahasiswa dalam

perkuliahan menjadi bertambah dan meningkatkan daya kreativitas mahasiswa

dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya nanti di

lapangan. Pembelajaran dengan menggunakan metodeyang bervariasi jugadapat

menghindarkan kebosanan dalamkegiatan perkuliahandan secaratidak langsung

dapat memicu daya kreativitas mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.

Sebaliknya, penggunaan metode yang monoton akan mengakibatkan kebosanan,

sehinggamahasiswamenjadi malasdanenggandalammengikuti perkuliahan.

b. KedudukanMetodedalamPembelajaran

Metode dalam kegiatan pembelajaran mempunyai peran yang sangat

penting guna mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Tidak ada satupun

kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Menurut

SyaifulBahri DjamarahdanAswan Zain (1996:82-85), kedudukanmetodedalam

belajardibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik. Sebagai komponen

pembelajaran, metodemempunyai peran yang cukup penting. Tidak ada satupunkegiatanpembelajaranyangtidakmenggunakanmetode.

2) Metode sebagai strategi pengajaran. Dalam kegiatan pembelajaran

memerlukanstrategi pembelajaran yang tepat. Pemilihanmetode belajar yangtepatmerupakansalahsatustrategi dalampembelajaran.

3) Metodesebagai alat bantu untuk mencapai tujuan. Dengan penggunaan

metodepembelajaran yangtepat, makakegiatanpembelajaranakanlebih terarahsesuai dengantujuanyangtelahdirencanakan.

Kaitannyadengan kedudukan metodedalam pembelajaran, penggunaan

variasi metode mengajar juga mempunyai tujuan yang sangat penting.

Penggunaan variasi metode pembelajaran terutama ditujukan terhadap perhatian

siswa dan motivasi belajar mahasiswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan

(39)

commit to user

21

1) Meningkatkandanmemeliharaperhatiansiswaterhadaprelevansi proses

belajar mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran, perhatian siswa mengenai materi pelajaran sangatdiutamakan. Kurangnyaperhatian dari

siswamenyebabkanketidakfahamanmateri bagi siswa.

2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi. Belajar adalah kegiatan yang memerlukan motivasi. Jika tidak ada motivasi

dalamdiri siswa, makatidakakanterjadi proses belajar.

3) Membentuk sikap positif guru dan sekolah. Setiap siswa memiliki

kemampuan yang berbeda dalam menerima materi pelajaran yang diberikan guru. Dengan variasi mengajar, perbedaan kemampuan

menerima materi pelajaran pada siswa dapat ditanggulangi, sekaligus dapat memupuk sikap positif pada guru dalam mengadakan variasi

mengajar.

4) Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual. Setiap gurudituntut untuk dapat menggunakan berbagai macammetodedalam pembelajaran. Penguasaan metodeyang tidak bervariasi mengakibatkan

kejenuhan bagi anakdidik.

5) Mendorong anak didik untuk belajar. Dengan variasi mengajar,

diharapkandapatmendoronganakdidikuntuklebihgiatdalam belajar.

c. Macam-macamMetodePembelajaran

Seiring dengan perkembangan dalam dunia pendidikan, perkembangan

metode pembelajaran juga mengalami perkembangan yang sangar pesat.

Penemuan berbagai jenis metode pembelajaran yang secara efektif dapat

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar menjadi pekerjaan yangpenting bagi

kalangan pendidik yang merupakan motor dalam kegiatan pembelajaran. Dalam

prakteknya, yang dulu menggunakan metode ceramah saja dalam kegiatan

pembelajaran, sekarang telah diketemukan berbagai metode pembelajaran

pembelajaran baru yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Menurut Eko

Supriyanto (2005: 73-120) disebutkanada13macammetodepembelajaran, yaitu:

1. Kontrak belajar

Kontrak belajaradalah salahsatu bentuk metodepembelajaran

yang diterapkan dalam pembelajaran aktif yang lebih menekankan

belajar mandiri. Metode ini bertujuan untuk menciptakan agar terjadi

proses pembelajaran yang mengkondisikan mahasiswa melangsungkan

proses pembelajaran secara individual dan independent dengan

seminimalmungkin intervensi dosen.

2. Pengajaran beregu (teamteaching)

Proses pembelajaran di kelas selama ini hanya dipandu oleh seorang dosen sebagai pengampu matakuliahdi kelas. Akhir-akhirkini

(40)

commit to user

22

dicobakan model team teaching. Dalam team teaching ini, satu mata kuliah diajar secarateamoleh beberapadosen yang kompeten terhadap materi-materi yangakan diajarkan. Selain itu dosenpengampu juga bisa mengundang pakar sesuai dengan materi atau pokok bahasan yang diajarkan atau melalui cara sejumlah kelas parallrl siajar bersama-sama secararotasi antarkelasolehsejumlahdosen.

3. Ceramah

Pelaksanaan pembelajaran aktif dengan metode ceramah ini

merupakan metode yang paling popular dalam proses pembelajaran di

perguruantinggi. Namunjikametode ini digunakansecaraterusmenerus

(dominan) dalam prosespenyampaian materi tanpadikombinasi dengan

metode lain, maka hasilnya tidak maksimum karena komunikasi satu arah melalui ceramah menyebabkan mahasiswa cenderung pasif yaitu hanya sebagai pendengar. Dalam proses penerimaan dan penyerapan

materi oleh mahasiswa terdapat banyak hambatan yaitu keterbatasan

otak untuk menerima, mahasiswa tidak dapat menganalisis atau membandingkan informasi yang disampaikan dosen serta kemonotonan

membuatkebosanandanmengantuk.

4. Diskusi

Diskusi merupakan metode yang berfokus pada mahasiswa

(student centered method). Metode ini memberi peluang kepada mahasiswa untuk aktif mengkomunikasikan dan mensosialisasikan

gagasan dan konsep, memanfaatkan sumber-sumber informasi dari

kelompoknya, penerapkan teori-teori yang pernah diperoleh, dan

memberikan respon kepada dosen apa sebenarnya yang telah diperoleh mahasiswadalamkuliah, disamping dapatmengukurseberapakritisdan

kreatifgagasandanpendapatmereka.

5. Penelusuran informasi

Metode penelusuran informasi adalah metode pembelajaran

yang menekankan aktivitas mahasiswa untuk menemukan,

mengumpulkan dan memilih informasi atau pengetahuan yang relevan

dari sumber-sumber tertentu berdasarkan topik, permasalahan atau pertanyaanyangtelahditentukan.

6. Meringkas buku

Book report atau laporan buku merupakan metode

pembelajaran yang menekankan pada keaktifan mahasiswa baik secara mandiri atau secara kelompok untuk melaporkan secara tertulis gambaran umum atau isi suatu buku yang telahditelaahnya. Tentu saja,

book report bisa dilakukan oleh mahasiswa apabila ia telah membaca

buku tersebut. Sehingga pada dasarnya mahasiswa mesti melakukan

readingassignmentatautugasmembacasebelummenuliskannya. 7. Menyusunpetakonsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah ide

atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit. Manusia membuat abstraksi dari realitas sebagai usaha menyederhanakan

(41)

commit to user

23

kursi, semua bentuk yang memiliki permukaan, memiliki kaki, dan

digunakanuntukduduk disebutsebagai kursi. Meskipun terdapat ribuan

bentuk kursi, namun karena memiliki unsuryang sama, makanamanya tetap kursi. Dalam setiap bacaan, baik bentuk buku, makalah, serta tulisanlain, pasti mengandungkonseptertentuyanghendakdisampaikan

oleh penulisnya. Konsep yang terkandung dalam tulisan bisa sangat jelas, misalnya dicetak tebal, atau tersembunyi, sehingga diperlukan

konsentrasi penuhuntukmenemukannya.

Peta konsep adalah suatu gambar atau diaram tentang konsep

-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis

-garis pnah, dan di setiap garis panah ditulis level yang membunyikan

bentuk hubungan antar konsep-konsep yang saling berhubungan.

Sehingga tampilannyamenyerupai sebuahskema, atau bisajugadisebut sebagai skemakonsep.

8. Pembelajarankontekstual

Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran

yang bertujuan untuk membekali mahasiswa berupa pengetahuan dan

kemampuan (skill) yang lebih realistis karena inti pembelajaran ini

adalah untuk mendekatkan hal-hal yang teoritis ke praktis. Sehingga dalam pelaksanaan metode ini mengusahakan teori yang dipelajari

teraplikasikandalamsituasi riil. Bagi dosen, metode ini membantudosen

mengkaitkan materi yang diajarkan dengan dunianyatadan mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan sebelumnya (prior knowledge) denganaplikasinyadalamkehidupanmerekadi masyarakat.

9. Studi kasus

Metode studi kasus menekankan pada pengembangan untuk mencari danmenemukan konteks, penjelasan mengenai sebuah masalah sehingga peserta didik mampu memberikan penguatan dan pemahaman

secara komprehensif dengan data-data yang lengkap terhadap sebuah fenomena. Metode ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

berpikir mahasiswa, kemampuan komunikasi secara verbal dan tertulis sertamelatih mahasiswa untuk bekerjasamadalamtim. Denganmetode

diharapkan peserta didik terbiasa mengungkapkan pendapatnya disertai

dengan data-data yang lengkap baik data-data dari perpustakaan

(referensi) maupundata-datadari lapangan.

10.Metodepemecahanmasalah

Problemsolvingadalahmetodeyang berfokuspadamahasiswa

(student centered approach), memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk berpartisipasi, mahasiswa berpeluang untuk menggunakan dan menerapkan pengetahuan, mencari umpan balik langsung dari konsep yang selama ini merekapahami, dan meyakinkan

mereka apakah mereka telah benar-benar memahami materi. Secara substansi, metode ini menawarkankepadamahasiswauntukmenerapkan

pengetahuan mereka dan menyelesaikan suatu masalah dengan

(42)

commit to user

24

keputusanterhadapmasalah-masalah (cases) yangdipilih. Masalah yang dipilih dalam metode ini tidak harus problem riil yang dihadapi dan

dialami mahasiswa. Masalah dipilih dapat bersumberdari kliping berita,

hasilpenelitian, dansebagainya. Karena itumetode ini bersifatsimulatif.

11.Portofolio

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu

inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami materi perkuliahan secara mendalam dan luas melalui

pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan

berbagai sumber bacaan atau reverensi. Pengembangan materi dapat ditempuh dengan meninjau materi yang disajikan oleh dosen dari berbagai perspektif. Metode ini mampumendorongkeaktifanmahasiswa apabila pengembangan materi ditugaskan kepada mahasiswa secara mandiri atau kelompok kecil. Inti metodeportofolio adalah mendorong

explorasi materi yang relevan dengan pokok bahasan sehingga dapat diperoleh sejumlah dokumen bahan kuliah sebagai upaya peluasan

pengetahuan mahasiswadan dosen. Metode ini sangat mudahdilakukan

apabilatersediaperpustakaanyanglengkap, CDmaupun internet.

12.Pembelajarandenganalat bantukomputer

Perkembangan teknologi informasi mendukung proses pembelajaran active learning yang berbasis pada mahasiswa. Fasilitas

-fasilitas teknologi dapat mempermudah penyampaian materi dan

membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Bahkan

realitas sosial dapat dihadirkan kedalam kelas dengan biaya yang tidak

begitu mahal misalnya melalui film. Keuntungan lain dari

pengembangan metode pendidikan berbasis pada teknologi informasi

adalah meminimalisasikan illiteracy (buta huruf) terhadap perkembangan multi media. Computer Aided Learning dapat meningkatkan kinerja pembelajaran (learning performance),

memperpendek waktu untuk memecahkan masalah dan mening-katkan

kepuasanmahasiswadalammemahami materi.

13.Permainanperan

Metode role play (bermain peran) merupakan metode

pembelajaran yang menekankan pada kemampuan penampilan

mahasiswa untuk memerankan status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat dalamkehidupannyata. Tujuan penggunaanmetodepermainan

peran ini adalah untuk mengenalkan peran-peran dalam dunia nyata kepada mahasiawa. Setelah mereka mengenal peran-peran tadi maka mereka dapat memahami keunggulan, kelemahan, dinamika dan

kemungkinan perbaikan peran-perantersebut. Di sinilahmahasiswa bisa mengajukan alternatif saran untuk peran-peran yang ditampilkan dalam kehidupansebenarnya.

Selain pendapat diatas, Made Pidarta (1990: 41-42) juga menyebutkan

(43)

commit to user

25

1. Metodetugasmembaca.

2. MetodeSokratisdantanyajawab.

3. Metodepemecahanmasalah.

4. Metodediskusi kelasdankelompok.

5. Metodedemonstrasi.

6. Metodepenggunaannarasumber.

7. Melaksanakansimulasi dan bermainsimulasi.

8. BermainPeran.

9. Prakteklewakejadian-kejadiannyatadi masyarakat.

10.Menilai kasus-kasusdanmemperbaikinya.

11.MembuatProyekdan bereksperimen.

Dalam pelaksanaan pembelajaran, akan lebih meningkatkan motivasi

belajar apabila dalam penyampaian materi perkuliahan, dosen menggunakan

variasi metode mengajar. Dalam penyampaian materi perkuliahan diupayakan

menggunakan beberapa motode dalam setiap pertemuan, misalnya dalam

penyampaian materi perkuliahan diawali dengan metode ceramah sebagai

pengantar pelajaran, dalam penyampaian materi dosen dapat menggunakan slide

show dengan alat bantu komputer, dalam pencarian informasi mahasiswa

diperintahkan untuk mencari materi dari perpustakaan secara mandiri dalam

bentuk ringkasan buku atau pembuatan paper dan dapat juga menggali informasi

dari internet yangkemudiandisusunmenjadi makalahuntuk dipresentasikan baik

secara individuataukelompok.

4. Motivasi Belajar

Inti dari setiap kegiatan pembelajaran adalah pencapaian tujuan pem

-belajaran yang salah satunya adalah peningkatan dalam motivasi dan prestasi

belajar anak didik. Motivasi belajar pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai

faktor baik yang berasaldari dalam maupun dari luardiri mahasiswayang saling

terkait. Pada hakekatnyatidakada faktortunggalyang berdiri sendiri yangsecara

otomatismenentukan motivasi belajarseseorang. Istilahmotivasi menunjuk pada

semua gejalayang terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tertentu di mana

(44)

commit to user

26

a. PengertianMotivasi Belajar

Abin Syamsudin Makmun (2002: 157), menyatakan bahwa “belajar

adalahsuatuprosesperubahanperilakuataupribadi seseorang berdasarkanpraktik

atau pengalaman tertentu”. Sementara itu, menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono

(2002:120), “belajar adalah suatuperubahan padadiri individu yang disebabkan

olehpengalaman”. Sebenarnyadari kata belajar ituadapengertianyangtersimpan

di dalamnya. Pengertiandari kata belajar itulahyangperludiketahui dan dihayati,

sehingga tidak melahirkan pemahaman yang keliru mengenai masalah belajar.

Dengan katalain, belajardapatdiartikan sebagai prosespencarian informasi yang

mengakibatkanperubahanpadadiri individu.

Motivasi belajar merupakan salah satu hal yang ingin dicapai dalam

setiapkegiatanpembelajaran. MenurutpendapatDonaldsebagaimanadikutipoleh

Syaiful Bahri Djamarah (2002: 114) menyatakan bahwa “motivasi adalah suatu

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sementara itu Oemar

Hamalik (2000: 173), menyatakan bahwa “Motivasi dapat berupa dorongan

-dorongandasaratau intervaldan insentifdi luardiri individuatauhadiah. Sebagai

suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,

mempertahankan, dan mengontrol minat-minat”. Dalam proses belajar, motivasi

sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi tidak akan

mungkinmelakukanaktivitas belajar.

Siswa belajar karena didorong oleh kekuaan mentalnya. Kekuatan

mental itu berupakeinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental

tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi, kekuatan mental yang mendorong

terjadinya belajar tersebut sering disebut dengan motivasi belajar. Motivasi

dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan

perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya

keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan inisiatif individu. Keadaan

kejiwaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan

(45)

Gambar

  Tabel:

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis membatasi masalah permasalahan yang akan dibahas, yaitu : perancangan sistem informasi guna mengelola data penjualan secara tunai

4 Saya berencana untuk menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif pada mata kuliah yang lain. 5 Saya berniat untuk terus menggunakan media

karenanya berbagai strategi pemberdayaan permodalan petani telah dilakukan oleh Kementerian Pertanian diantaranya melalui penyaluran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kepada

Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas; Kementerian Keuangan; Kementerian Komunikasi dan Informatika;

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

Implementasi Prinsip Transparansi Dalamsharia Governance Pada Pt. Kendala-kendala

kala sang parasi anak wanma i wiru wiru watak sigaran juru kanayakan i ruinwiga ri kang kala sang krama juru wadwa rarai sang diwal.. juru kalula sang pugut rasik'i katril]i

Kereta Api Indonesia (persero) sejak menggunakan aplikasi rail ticket system adalah ketika data penumpang akan ditransfer ke pihak PT.KAI aplikasi rail ticket system tersebut