commit to user
i
PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN
MEDIA DAN
METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
SURAKARTA ANGKATAN 2008
SKRIPSI
Oleh:
DWI SUPRIYANTO
K4606003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN
MEDIA DAN
METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
SURAKARTA ANGKATAN 2008
Oleh:
DWI SUPRIYANTO
K4606003
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Januari 2011
PembimbingI
Drs. H. Agus Margono, M.Kes
NIP. 19580822 198403 1 002
PembimbingII
Drs. Budhi Satyawan, M.Pd
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
KeguruandanIlmuPendidikan UniversitasSebelas MaretSurakartadanditerima
untukpersyaratanmendapatkangelarSarjanaPendidikan.
Hari :Senin
Tanggal:31Januari 2011
TimPenguji Skripsi:
NamaTerang TandaTangan
Ketua :Drs. H. Mulyono, M. M _________________
Sekretaris :Dra. HanikLiskustyawati, M. Kes _________________
Anggota1 :Drs. H. AgusMargono, M. Kes _________________
Anggota2 :Drs. Budhi Satyawan, M. Pd _________________
Disahkanoleh:
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
UniversitasSebelasMaretSurakarta
Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd
commit to user
v ABSTRAK
Dwi Supriyanto. PERANAN PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI PENGGUNAAN MEDIA DAN METODE PEMBELAJAAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENJASKESREK JPOK FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2008.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas MaretSurakarta. Januari 2011.
Tujuandari penelitian ini adalahuntukmengetahui: (1) Besarnyaperanan
persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediapembelajaranterhadapmotivasi
belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta
angkatan 2008, (2) Besarnyaperanan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan
metode pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008, dan (3) Besarnya
peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media dan metode
pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP
UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
korelasional. Sampel dari penelitain ini adalah mahasiswa Penjaskesrek JPOK
FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008 sejumlah 107 orang
mahasiswa. Teknik pengambilan data untuk variabel persepsi mahasiswa
mengenai penggunaan media pembelajaran (X1), persepsi mahasiswa mengenai
penggunaan metode pembelajaran (X2) dan motivasi belajar mahasiswa
PenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008 (Y)
digunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier
ganda.
Berdasarkan hasil penelitian diambil simpulan: (1) Terdapat peranan
yang berarti antara variabel persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media
pembelajaran (X1) terhadap variabel motivasi belajar mahasiswa penjaskesrek
JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2008 (Y) sebesar
48,58%, (2) Terdapat peranan yang berarti antara variabel persepsi mahasiswa
commit to user
vi
belajarmahasiswa penjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelas MaretSurakarta
angkatan 2008 (Y) sebesar 46,92%, (3) Terdapat peranan yang berarti antara
variabel persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediapembelajaran (X1) dan
variabel persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode pembelajaran (X2)
terhadap variabel motivasi belajar mahasiswa penjaskesrek JPOK FKIP
commit to user
vii ABSTRACT
Dwi Supriyanto. ROLE OF STUDENTS PERCEPTIONS REGARDING THE USE OF MEDIA AND LEARNING METHOD ON STUDENT LEARNING MOTIVATION OF PENJASKESREK JPOK OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION FACULTY OF SEBELAS MARET UNIVERSITY IN
2008 FORCE. Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education
SebelasMaretUniversity inSurakarta. January2011.
The purpose of this study is to determine: (1) The role of student
perceptionsabouttheuse of instructional mediaon students' learning motivation
PenjaskesrekJPOKFKIPUniversitySurakartaforceElevenMarch2008, (2) The
roleofstudentperceptionsabouttheuseoflearningmethods ofstudents' learning
motivationPenjaskesrekJPOKGuidanceandCounselingUniversityofSurakarta
forceElevenMarch2008, and (3) Theroleofstudentperceptionsabouttheuseof
media and methods of learning on students' learning motivation Penjaskesrek
JPOKFKIPUniversitySurakartaforceElevenMarch2008.
This study used descriptive correlational approach. Samples from this
studyarestudentsPenjaskesrekJPOKFKIPUniversityof SurakartaforceEleven
March 2008 amounted to 107 students. Data collection technique for variable
student perceptions about the use of instructional media (X1), students'
perceptions about the use of learning methods (X2) and students' learning
motivation Penjaskesrek JPOK FKIP University Surakarta force Eleven March
2008 (Y) used questionnaire. Thedata analysis technique used ismultiple linear
regression.
Based ontheresearch conclusionsweretaken: (1) There isarole which
means between variables students' perceptions about the use of instructional
media (X1) on students' learning motivation variables penjaskesrek JPOK FKIP
UniversitySurakartaforceElevenMarch2008 (Y) equalto48.58%, (2) There isa
significantroleamongthe variablesstudents' perceptionsabouttheuseoflearning
methods (X2) onstudents' learningmotivation variablespenjaskesrekJPOKFKIP
UniversitySurakartaforceElevenMarch2008 (Y) equalto46.92%, (3) There isa
commit to user
viii
learning media (X1) and variable perception of students regarding the use of
learning methods (X2) on students' learning motivation variables penjaskesrek
commit to user
ix MOTTO
“Guruharuskayadengan berbagai metodepembelajaran. Jikahasil belajarpeserta
didikjelek, salahsatupenyebabnyaadalahketidaksesuaiangurudalammetode
pembelajaran”
(FurqonHidayatullah)
“Tidaksemuayangkita inginkan itu bisatercapai, jadi jikaAllahSWTmemberi
itu berarti ditundaataudiganti denganyanglebih baik”
(DedyMizwar)
”Janganlahkamumemanfaatkanoranglain, tapi jadilahorangyang bermanfaat
bagi oranglain”
(NN)
“Ketikakitatidak bisamemiliki apayangkitasukai, makakitaharusmenyukai
apayangkitamiliki”
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulispersembahkankepada:
• Almamater
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat yang diberikan
kepada penulis, sehingga penulis dimudahkan dan senantiasa diberi bantuan
dalam penyusunan skripsi sampai akhirnya dapatmenyelesaikan skripsi ini guna
memenuhi sebagianpersyaratanmendapatgelarSarjanaPendidikan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali dibantu dan
didukung oleh berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis berterimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., selaku Dekan Fakultas
Keguruandan IlmuPendidikan UniversitasSebelas Maret Surakartayang
telahmemberikan ijinuntukmenyusunskripsi;
2. Drs. H. Agus Margono, M. Kes., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan arahan, mendukungdan memberikan semangat
kepada penulis sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyusun
skripsi tanpakesulitanyang berarti;
3. Drs. H. Sunardi, M. Kes., selakuKetuaProgramStudi PendidikanJasmani
Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UniversitasSebelasMaretSurakarta;
4. Drs. Budhi Satyawan, M. Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan arahan, mendukung dan memberikan semangat
kepada penulis sehingga dapat melaksanakan penelitian dan menyusun
skripsi tanpakesulitanyang berarti;
5. Drs. Dalimin selaku penasehat akademik yang senantiasa memberikan
arahan dan bimbingan selama penulis menjadi mahasiswa di Program
Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan danRekreasi FakultasKeguruandan
IlmuPendidikanUniversitasSebelasMaretSurakarta;
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
commit to user
xii
Surakarta yang telah dengan tulus memberikan ilmu dan memberikan
motivasi tersendiri kepadapenulis;
7. MahasiswapenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta
angkatan2009 yangtelah bersediamenjadi respondenuji coba instrumen
penelitian;
8. MahasiswapenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta
angkatan2008yangtelah bersediamenjadi respondenpenelitian;
9. Rekan-rekanPOKyangdengantulusmembantupeneliti;
10.Pihak-pihak lain yang membantu penulis yang tidak dapat penulis
sebutkansatupersatu.
Semoga bantuandandukunganyangdiberikanmendapatkan balasandari
AllahSWT.
Penulis sangat menyadari bahwasanya skripsi ini tidak sempurna. Oleh
karena itu, penulismohon maaf dan meminta sarandan kritik yangmembangun
agar kedepan dapat lebih baik. Akhirnya, penulis berharap dari
ketidaksempurnaan ini dapatmemberikan manfaatdan menambahwawasan baik
ituuntukpenulissendiri maupunparapembacayang budiman.
Surakarta, Januari 2011
commit to user
xiii DAFTAR ISI
JUDUL ... i
PENGAJUAN SKRIPSI ... ii
PERSETUJUAN... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... ix
PERSEMBAHAN... x
KATA PENGANTAR... xi
DAFTAR ISI... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. LatarBelakangMasalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. PembatasanMasalah... 5
D. PerumusanMasalah... 6
E. TujuanPenelitian... 6
F. ManfaatPenelitian... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
A. TinjauanPustaka... 8
1. Persepsi ... 8
a. PengertianPersepsi... 8
b. Faktor-faktoryangBerperandalamPersepsi ... 9
c. Prinsip-prinsipPersepsi... 10
d. KomponenPersepsi... 11
2. MediaPembelajaran... 12
a. PengertianMediaPembelajaran... 13
b. ManfaatMediaPembelajaran... 14
commit to user
xiv
d. Jenis-jenisMediaPembelajaran... 17
3. MetodePembelajaran... 19
a. PengertianMetodePembelajaran... 19
b. KedudukanMetodedalamPembelajaran... 20
c. Macam-macamMetodePembelajaran... 21
4. Motivasi Belajar... 25
a. PengertianMotivasi Belajar... 26
b. Bentuk-bentukMotivasi... 27 c. Fungsi Motivasi... 28
5. PerananPersepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMedia danMetodePembelajaranTerhadapMotivasi Belajar... 29
a. PerananPersepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMedia PembelajaranTerhadapMotivasi Belajar... 30
b. PerananPersepsi MahasiswaMengenai Penggunaan MetodePembelajaranTerhadapMotivasi Belajar... 31
B. KerangkaBerpikir... 32
C. Hipotesis... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
A. TempatdanWaktuPenelitian... 35
1. TempatPenelitian... 35
2. WaktuPenelitian... 35
B. MetodePenelitian... 35
C. SubjekPenelitian... 35
D. VariabelPenelitian... 35
1. VariabelBebas... 35
2. VariabelTerikat... 36
E. TeknikPengumpulanData... 36
F. TeknikAnalisisData... 36
1. Uji Validitas... 36
commit to user
xv
BAB IV HASIL PENELITIAN... 41
A. Deskripsi Data... 41
B. PengujianPrasyaratAnalisis... 41
1. Uji NormalitasData... 41
2. Uji LinieritasData... 42
C. Uji Hipotesis... 43
1. Uji Korelasional... 43
2. Uji Regresi LinierGanda... 43
D. PembahasanHasilAnalisisData... 44
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 45
A. Simpulan... 45
B. Implikasi ... 45
C. Saran... 46
DAFTAR PUSTAKA ... 47
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel:
Deskripsi DataHasilVariabel Persepsi MahasiswaMengenai Penggunaan
Media Pembelajaran (X1), Variabel Persepsi Mahasiswa Mengenai
Penggunaan Metode Pembelajaran (X2), dan Variabel Motivasi Belajar
[image:16.612.146.497.164.475.2]commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran:
1. Kisi-kisi Angket ... 49
2. AngketTryOut... 52
3. RespondenTryOut ... 64
4. Tabulasi DataHasilUji CobaAngketVariabelPersepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMediaPembelajaran (X1)... 65
5. PerhitunganUji ValiditasdanReliabilitasAngketPersepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMediaPembelajaran (X1) ... 67 6. Tabulasi DataHasilUji CobaAngketVariabelPersepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMetodePembelajaran (X2) ... 68
7. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Persepsi MahasiswaMengenai PenggunaanMetodePembelajaran (X2) ... 70 8. Tabulasi DataHasilUji CobaAngketVariabelMotivasi Mahasiswa (Y) ... 71 9. PerhitunganUji ValiditasdanReliabilitasAngketMotivasi mahasiswa (Y)... 73 10. AngketPenelitian... 74 11. DaftarRespondenPenelitian... 86
12. Tabulasi DataHasilPenelitianVariabelPersepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMediaPembelajaran (X1)………... 89
13. Tabulasi Data Hasil Penelitian Variabel Persepsi Mahasiswa Mengenai PenggunaanMetodePembelajaran (X2)... 93
14. Tabulasi DataHasilPenelitianVariabelMotivasi Mahasiswa (Y) .. 98
15. Tabulasi DataHasilPenelitian... 103
16. Deskripsi dataPenelitian ... 108
17. PerhitunganUji NormalitasData ... 114
18. PerhitunganUji LinieritasData ... 118
commit to user
xviii
21. Dokumentasi Penelitian... 131
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusiasebagai makhluk individu, sosialdansebagai warganegaraperlu
mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah-tengah masyarakat, apalagi
diikuti dengan reformasi yang menuntut perubahan di segala bidang kehidupan
manusia, baik bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam. Salah satu
cara yang dapat ditempuh adalah dengan meningkatkan kemampuan, wawasan,
daya pikir dan pemahaman terhadap segala sesuatu yang dialami dan dihadapi
dalamkehidupannya, salahsatunyamalalui jalanpendidikan.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi pada sistem pendidikan
nasional tidak lepas dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Perubahanyangterus menerus
ini menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk
penyempurnaan kurikulumuntukmewujudkan masyarakat yangmampu bersaing
danmenyesuaikandiri denganperubahan zaman.
Landasan utama agar manusia dapat menghadapi tantangan hidup di
tengah-tengah masyarakat salah satu di antaranyaadalah manusia dituntut untuk
terus-menerus belajar. Padahal belajar erat sekali kaitannya dengan membaca,
dalam hal ini dunia pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan manusia
-manusia yang mampu dan mau belajar secara mandiri selama hidupnya.
Keberhasilanseseorang dalam menempuh pendidikan dipengaruhi oleh beberapa
faktor yangsalingmempengaruhi dansaling berkaitan. Adanyafaktorinterndan
faktor ekstern sangat berpengaruh bagi seseorang dalam menempuh
pendidikannya, faktor-faktor tersebut dapat menjadi penentu keberhasilan
seseorang dalam menempuh pendidikan. Hal tersebut disebabkan dalam proses
pembelajaran sasaran utamanya adalah individu sebagai subyek belajar. Dalam
prosespembelajaran, faktorpenentu keberhasilan belajaradalah individutersebut
sebagai pelaku dalam kegiatan belajar. Tanpa kesadaran, kemauan dan
commit to user
2
Faktorinternmerupakanfaktoryang berasaldari dalamdiri individu itu
sendiri, misalnyatingkatkecerdasan, kepandaian, emosi, keadaanpsikis, danlain
-lain. Dalam faktor intern terdapat motivasi intrinsik yang merupakan sumber
semangat atau dorongan yang berasal dari dalam individu untuk meningkatkan
hasil belajar. Motivasi yang berasaldari dalam individu ini merupakan dorongan
yang sangat berperan besar dalam peningkatan hasil belajar, dikarenakan
dorongan yang muncul dari dalam mahasiswa ini muncul atas inisiatif dari
mahasiswa sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain sehingga jika motivasi ini
terpupuk dan berjalan baik kualitas hasil belajar dari mahasiswa yang
bersangkutan juga akan baik pula. Motivasi intrinsik ini dapat dipupuk dengan
ditanamkannyakesadaran pada setiapmahasiswa akan arti penting dari motivasi
belajardalampeningkatanhasil belajar.
Sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang berasal dari luar
individu, misalnya media pembelajaran, metode pembelajaran, intensitas
bimbinganorangtua, saranadanprasarana belajar, baiksaranadanprasaranayang
adadi rumahataudi sekolah, fasilitas belajar, lingkungan belajar, baiklingkungan
keluarga, lingkungan masyarakat, dan lingkungan sekolah yang menjadi tempat
seseorang dalam menuntut ilmu, dan juga motivasi belajar yang diberikan, baik
motivasi yang diberikan orang tua maupun motivasi yang diberikan guru atau
dosen. Dengan adanyamotivasi yang berasaldari dalam individu/ faktor intrinsik
dan penggunaan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dapat
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, baik motivasi dalam mengikuti
perkuliahanataupunmotivasi untukmendapatkanhasilyangmaksimal.
Keberhasilanseorangmahasiswadalamkegiatanperkuliahan tidaklepas
dari beberapa faktor di atas, salah satu yang penting dalam penunjang
keberhasilan seorang mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan adalah adanya
kelengkapan media pembelajaran dan sarana prasarana penunjang kegiatan
perkuliahan. Dengan adanya kelengkapan media pembelajaran dan sarana
prasarana kegiatan perkuliahan, maka dimungkinkan seorang mahasiswa akan
commit to user
3
Penentu motivasi belajar pada mahasiswa adalah kesadaran dari dalam
mahasiswa sendiri akan arti penting pendidikan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan dan cita-cita yang diharapkan, kesadaran ini timbul dari dalam diri
mahasiswa yang dapat direalisasi dalam bentuk kesungguhan mahasiswa dalam
mengikuti kegiatan perkuliahan, dengan kata lain penentu motivasi belajar yang
berdapak besardapattimbuldari dalamdiri mahasiswasendiri tanpaadapengaruh
dari orang lain, karena motivasi diri ini adalah motivasi yang berasal dari hati
yangdapatmemberikansemangatdalam belajar.
Media pembelajaran merupakan salah satu sarana prasarana
pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan dalam perkuliahan. Salain media
pembelajaran, metode mengajar yang digunakan oleh dosen juga berpengaruh
positif terhadap motivasi belajar mahasiswa. Dengan dilengkapinya media
pembelajaran dalam kegiatan perkuliahan, maka mahasiswa akan lebih
termotivasi untuk giat dalam mengikuti kegiatan perkuliahan dan dimungkinkan
mahasiswa itupun akan lebih giatdalam belajar. Mediapembelajaran merupakan
seperangkat sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran, secara teori
mediapembelajaranmengandungpengertiansebagai seperangkatsarana, alatatau
teknologi yang dapat menunjang dan memperlancar prosespembelajaran. Secara
praktis penggunaan mediapembelajaran memberikan manfaat yang besar dalam
kegiatan perkuliahan. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan
dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar, selain itu media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatiananaksehinggadapatmenimbulkanmotivasi belajar, interaksi yanglebih
langsung antara mahasiswa dan lingkungannya, dan kemungkinan mahasiswa
untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Penggunaanmediapembelajaranmempunyai pengaruhyang besardalamkegiatan
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, kecenderungan dosen dalam
melakukan kegiatan pembelajaran hanya menggunakan media yang sama dalam
setiap pembelajaran. Penggunaan media yang sama setiap melakukan kegiatan
pembelajaran mengakibatkan pembelajaran menjadi statis dan hanya didominasi
commit to user
4
Selain itu, penggunaan mediayangsamajugamengakibatkan persepsi mahasiswa
terhadap dosen menjadi tidak baik, mahasiswa akan beranggapan bahwa dosen
hanya bisa menggunakan satu media saja dalam pembelajaran yang berakibat
kurangtermotivasinyamahasiswadalamkegiatanperkuliahan.
Selain itu, persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode
pembelajaran yang digunakan dosen dalam kegiatan perkuliahan juga dapat
menjadi sarana pembangkit motivasi belajar mahasiswa. Penggunaan metode
pembelajaran yang monoton mengakibatkan kebosanan mahasiswa, dikarenakan
dosen hanya menggunakan metode pembelajaran yang sama tiap melakukan
kegiatan perkuliahan. Jika dosen menggunakan berbagai macam metode
pembelajaran, makamahasiswaakan lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan
perkuliahan, karena di dalam kegiatan perkuliahan dosen tidak hanya monoton
pada satu metode pembelajaran saja. Dengan demikian, ketersediaan media
pembelajaran dan metode pembelajaran dosen akan mempengaruhi motivasi
belajarmahasiswa.
Motivasi belajar mahasiswa akan mempengaruhi prosentase mahasiswa
dalam mengikuti perkuliahan. Padakenyataannya banyak mahasiswa Pendidikan
Jasmani, Kesehatandan Rekreasi (Penjaskesrek) angkatan2008yangseringtidak
mengikuti perkuliahan karena rendahnya motivasi dan kurang tertarik dengan
media dan metode pembelajaran yang digunakan oleh dosen. Selain pengunaan
media dan metode pembelajaran dosen yang kurang bervariasi, setiap proses
perkuliahan antusiasmahasiswadalam mengikuti perkuliahan sangat kurang, hal
ini dapatterlihat dari prosentasejumlah mahasiswa yang tidak lulusmatakuliah
dikarenakan tidakdapatmemenuhi prosentasekehadiranpadaprosesperkuliahan.
Banyakmahasiswapenjaskesrekyangsebenarnyamampudalammenempuhsuatu
mata kuliah tetapi karena tidak dapat memenuhi prosentase kehadiran maka
berakibat jeleknya nilai mata kuliah tersebut yang berdampak pada ketidak
lulusan.
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas melatarbelakangi
peneliti untukmengadakanpenelitiandenganjudul, “PerananPersepsi Mahasiswa
commit to user
5
BelajarMahasiswaPenjaskesrekJPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakarta
Angkatan2008”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
masalahdalampenelitiandapatdiidentifikasi sebagai berikut:
1. Penggunaan media dan metode pembelajaran dalam kegiatan perkuliahan
masih bersifatmonoton.
2. Belumdiketahuinyaperananpersepsi mahasiswamengenai penggunaanmedia
dan metodepembelajaransebagai saranameningkatkanmotivasi belajar.
3. Belum diketahuinya media dan metode pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkanmotivasi belajarmahasiswa.
4. Kurangnyamotivasi belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOKFKIPUniversitas
SebelasMaretSurakartayangmengakibatkanrendahnyanilai dari setiapmata
kuliah.
5. Peningkatan motivasi belajar mahasiswa masih belum dapat dilaksanakan
secara maksimal dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai peranan
persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediadan metodepembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar
tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan mediaterhadap motivasi
belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakartaangkatan2008.
2. Peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode pembelajaran
terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas
commit to user
6
3. Peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media dan metode
pembelajaran terhadap motivasi belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOK FKIP
UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi danpembatasanmasalahdi atas, masalahdalam
penelitian ini dapatdirumuskansebagai berikut:
1. Seberapa besar peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan media
terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas
SebelasMaretSurakartaangkatan2008?
2. Seberapa besar peranan persepsi mahasiswa mengenai penggunaan metode
pembelajaran terhadap motivasi belajarmahasiswaPenjaskesrek JPOK FKIP
UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008?
3. Seberapa besarperanan persepsi mahasiswamengenai penggunaanmediadan
metode pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek
JPOKFKIPUniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telahdirumuskan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan:
1. Untuk mengetahui besarnya peranan persepsi mahasiswa mengenai
penggunaan media terhadap motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK
FKIPUniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.
2. Untuk mengetahui besarnya peranan persepsi mahasiswa mengenai
penggunaan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar mahasiswa
Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan
2008.
3. Untuk mengetahui besarnya peranan persepsi mahasiswa mengenai
penggunaan media dan metode pembelajaran terhadap motivasi belajar
mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
7
F. Manfaat Penelitian
Masalahdalampenelitian ini pentinguntukditeliti dengan harapandapat
memberi manfaatantaralain:
1. Sebagai masukan untuk menambah wawasan atau pengetahuan khususnya
mengenai pemanfaatan penggunaan media dan metode pembelajaran guna
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP
UniversitasSebelasMaretSurakartaangkatan2008.
2. Sebagai informasi kepada mahasiswa dan dosen tentang peranan persepsi
mahasiswa mengenai penggunaan media dan metode pembelajaran terhadap
motivasi belajar mahasiswa Penjaskesrek JPOK FKIP Universitas Sebelas
MaretSurakartaangkatan2008.
3. Dapatdijadikansebagai pedomanuntukmenentukansertamemilihmediadan
metode pembelajaran yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
D. Tinjauan Pustaka
1. Persepsi
a. PengertianPersepsi
Persepsi berasaldari bahasaInggrisyaitukataperception, yang diambil
dari bahasa latin perceptio, yang berarti menerima atau mengambil. Menurut
Leavitt dalam Desmita (2009:117), ”Perceptiondalam pengertian sempitadalah
penglihatan, yaitu bagaimana seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti
luas, perception adalah pandangan, yaitu bagaimanaseseorang memandang atau
mengartikansesuatu”.
Para ahli dengan pandangan masing-masing mendefinisikan persepsi
secara berbeda-beda. Berikutadalahdefinisi persepsi menurut beberapaahli yang
dikutipdari Desmita (2009:117):
1) Chaplin mengartikan persepsi sebagai ”Proses mengetahui atau mengenali objekdankejadianobjektifmelalui indera”.
2) Morgan mengartikan persepsi sebagai ”The process of discriminating amingstimuliandofinterpretingtheirmeaning”.
3) Matlin mendefinisikan, “Perception is a processthatuses ourprevious knowledgetogatherandinterpretthestimulithatoursenseregister”.
4) Matsumoto mendefinisikan, “Perception is the process of gathering informationabouttheworldtroughoursenses”.
Stephen P. Robbins (1999: 46) mendefinisikan, ”Persepsi adalah suatu
prosesdimana individumengorganisasikandanmenginterpretasikankesansensori
mereka untuk memberi arti pada lingkungan mereka”. Menurut Desmita (2009:
118), “Persepsi adalahsuatu proses penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki
untuk memperoleh dan menginterpretasi stimulus (rangsangan) oleh sistem alat
indera”. SedangkanmenurutSamsunuwiyati & LiekeIndieningsihKartono (2006:
83), ”Persepsi adalah pengaturan stimuli menjadi satuan utuh, penuh arti dan
penting”. Ahli lain, Slameto (2010: 102) menyatakan, ”Persepsi adalah proses
yangmenyangkutmasuknyapesanatau informasi kedalamotakmanusia”.
Melalui persepsi, seseorang terusmenerus melakukan hubungan dengan
commit to user
9
penglihat, pendengar, peraba, perasa dan penciuman. Persepsi tiap-tiap individu
tentang sesuatu akan berbeda-beda karena persepsi seseorang terhadap sesuatu
akan mempengaruhi pikirannya. Persepsi akan memungkinkan manusiamemberi
penilaian terhadap suatu kondisi tertentu karena ranggsangan (stimulus) yang
diberikan. Penilaian seseorang mengenai rangsangan tersebut dilakukan melalui
proses kognitif. Menurut Desmita (2009: 119), ”Proses kognitif yaitu proses
mental yang memungkinkan seseorang mengevaluasi, memaknai, dan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui inderanya”. Proses kognitif ini
yang mengarahkan pola pikir dan reaksi-reaksi kognitif seseorang sehingga
memberi perbedaanpersepsi dari masing-masing individu.
Persepsi merupakan salah satu aspek kognitif manusia yang sangat
penting. Hal ini memungkinkanmanusiauntuk mengetahui danmemahami dunia
sekelilingnya. Persepsi diawali melalui sebuah penginderaan dari stimulus yang
diterima seseorang, stimulus tersebut dilanjutkan sebagai sebuahproses persepsi
untuk kemudian diinterpretasikan. Dengan persepsi, manusia dapat menangkap
dan memaknai berbagai fenomena, informasi atau data yang senantiasa
mengitarinya. Riset mengenai persepsi menunjukkan bahwa individu yang
berbeda dapat melihat hal yang sama namun memahaminya secara berbeda.
Individumenginterpretasikanapayangdilihatdanmenyebutnyasebagai realitas.
Persepsi sebagai sebuah konstruk psikologis akan sulit diartikan secara
utuh atau dijabarkan dengan tepat dalam sebuah rumusan, namun berdasar
pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan
tanggapan ataupenilaian seseorang terhadaprangsangan (stimulus) yang diterima
melalui alat inderanyanya, dimanarangsangan itu dapat berupafenomena, benda
mati, maupun individulain.
b. Faktor-FaktoryangBerperandalamPersepsi
Gunamemahami persepsi lebihdalam, perludiketahui faktor-faktoryang
berperandalampersepsi. BimoWalgito (2004:90) menyatakan, ”Beberapafaktor
yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu (1) Objek atau
commit to user
10
syaraf, yang merupakan syarat fisiologis; dan (3) Perhatian yang merupakan
syaratpsikologis”. Berikutadalahpenjelasannya:
1) Objekataustimulusyangdipersepsi.
Obyek dari luar diri seseorang baik berupa benda, kejadian, atau pun
sikap dari orang lain biasanya merupakan sumber stimulus bagi
seseorang.
2) Alat indera, syaraf, danpusatsusunansyaraf.
Melalui alat indera yang dimiliki seseorang, stimuli yang ada diterima olehseseorang. Dengan syarafsebagai pusatkesadaran, seseorangakan
menginterpretasikanstimuli yangditerima.
3) Perhatian.
Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas
individuyangditujukankepadasesuatuatausekelompokobjek.
Ditambahkan oleh Stephen P. Robbins (1999: 46) yang menyatakan,
”Karakteristik sasaran yang diobservasi dapat mempengaruhi apa yang
dipersepsikan”. Persepsi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor dari setiap
individu. Sikap, kepribadian, motif, kepentingan pribadi, pengalama masa lalu,
harapanmerupakan beberapafaktordari individuyang bisamembentuksekaligus
membiaskan persepsi selain itu karakteristik dari sasaran yang diobservasi juga
dapatmenjadi faktoryang berpengaruh besarterhadappersepsi.
c. Prinsip-PrinsipPersepsi
Perludipahami mengenai prinsip-prinsippersepsi agartidakterjadi salah
interpretasi atau salah pengertian. Slameto (2010:103-105) mengemukakan lima
prinsipdasartentangpersepsi, yaitu:
(1) Persepsi itu relatif bukannya absolut, (2) Persepsi itu selektif, (3)
Persepsi itumempunyai tatanan, (4) Persepsi dipengaruhi oleh harapan dan
kesiapan (penerimarangsangan), dan (5) Persepsi seseorang ataukelompok dapat jauh bebeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun
situasinyasama.
Berikutadalahpenjelasanmengenai prinsip-prinsiptersebut:
1) Persepsi iturelatif bukannyaabsolut.
Manusia bukanlah instrumen ilmiah yang menyerap segala sesuatu persis seperti keadaan sebenarnya tetapi dengan penerimaan dari inderanya dia dapat menerka dan memberikan tanggapan mengenai
commit to user
11
2) Persepsi ituselektif.
Ada keterbatasan seseorang dalam menerimarangsang (stimulus), oleh karenanya ada kemungkunan seseorang hanya akan memberikan
perhatiankearahmanapersepsi itumemiliki kecenderungan.
3) Persepsi itumempunyai tatanan.
Seseorangtidakmenerimarangsangan secarasembarangan, olehkarena
itu apabila rangsangan yang diterima kurang lengkap maka orang tersebut akan melengkapi sendiri sehingga menjadi cukup jelas untuknya.
4) Persepsi dipengaruhi olehharapan dankesiapan (penerimarangsangan).
Harapan dan kesiapan penerima akan sangat menentukan pesan mana yangdiapilihuntukkemudiandiinterpretasikan.
5) Persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh bebeda dengan persepsi
orangataukelompoklainsekalipunsituasinyasama.
Perbedaan persepsi antara satu individu dengan individu yang lain
sangatdipengaruhi olehperbedaan kepribadian, sikap danmotivasi dari
masing-masing individu.
d. KomponenPersepsi
Persepsi sebagai suatu interaksi antara manusia dengan lingkungan
maupun dengan manusia lain terdapat beberapa komponen pembentuknya.
Desmita (2009: 120) menyatakan, ”Persepsi meliputi suatu interaksi rumit yang
melibatkan setidaknya tiga komponen utama, yaitu: seleksi, penyusunan, dan
penafsiran”. Berikutadalahpemaparannya:
1) Seleksi.
Seleksi yang dimaksud adalah proses penyaringan oleh indera tehadap stimulus. Seleksi ini bergantung pada perhatian, minat, kebutuhan dan nilai-nilai yangdianut.
2) Penyusunan.
Setelah stimulus diseleksi maka proses selanjutnya adalah menyederhanakan informasi dari yang kompleks ke dalam suatu pola kognitifyang bermakna.
3) Penafsiran.
Stimulus yang diterima dan telah disederhanakan menjadi sebuah
informasi yag bermaknakemudianditerjemahkandalam bentuktingkah laku yang berupa respon. Penafsiran ini berbeda-beda dari masing
commit to user
12
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan seperangkat sarana, alat atau teknologi
yang dapat menunjang dan memperlancar proses pembelajaran yang dilakukan
dalam kegiatan belajar mengajar. Kaitannya dengan penggunaan media
pembelajaran disini adalah seorang pendidik atau dosen dalam pelaksanaan
pembelajaran atau perkuliahan secara aktif menggunakan berbagai media
pembelajaranyangtersedia.
Dalam proses pembelajaran yang dilakukan dimana pun, penggunaan
media pembelajaran wajib digunakan bagi pendidik, keberhasilan dalam
pembelajaran dapat ditentukan salah satunya dengan penggunaan media
pembelajaran. Jikadahuluhanyadikenal buku dan papantulis (blackboard) saja
sebagai media dalam penyampaian materi pembelajaran, sekarang penggunaan
media pembelajaran sudah sangat beragam, mulai dari penggunaan OHP (Over
Head Projector), perangakat PC (Personal Computer) atau laptop yang dapat
digabungkandenganLCDyangdapatmenampilkanmateri berupatulisan, gambar
dan video. Dengan mediapembelajaran yang bervariasi dan serbapraktis, segala
informasi, berita, kejadian yang terjadi pada saat itu dapat langsung diketahui
peserta didik atau mahasiswa, bahkan apa yang dikaji dalam pembelajaran dapat
langsung disuguhkan kapada mahasiswa dengan adanya media pembelajaran,
seperti melalui internet.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau perkuliahan, penggunaan
media pembelajaran mempunyai peran yang penting dalam upaya peningkatan
motivasi atauprestasi belajarmahasiswa. Peranmediapembelajarandalamproses
perkuliahan dapat berjalan baik dan lancar tidak lepas dari keterampilan dari
pendidik dalam menggunakan media tersebut. Kelancaran pendidik atau dosen
dalam menggunakan mediapembelajaran dapat menjadi sebuah nilai positif bagi
seorang mahasiswa dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Pemanfaatan dan
penggunaan media pembelajaran yang bervariasi yang digunakan pendidik atau
dosendalamkegiatanperkuliahanjugamenjadi faktorpendorong bagi mahasiswa
dalammengikuti prosesperkuliahan. Pengunaan mediapembelajaran yang bersiat
commit to user
13
proses perkuliahan dapat menyebabkan kebosanan dalam kegiatan perkuliahan,
lain halnya jika pendidik atau dosen menggunakan media pembelajaran yang
bervariasi dalam tiap tatap muka kagiatan perkuliahan, secara tidak langsung
dapat menjadi motivator bagi mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses
perkuliahan.
a. PengertianMediaPembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan, dalam
rangkamembantu dalampenyampaianmateri ajardari pengajarataugurukepada
murid atau peserta didik. Menurut Mulyani Sumantri dan JoharPermana (2001:
153) “media pengajaran atau pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang
digunakan oleh guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan
instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan mencapai
tujuan pengajaran tersebut”. Oemar Hamalik (1980: 23) mengemukakan bahwa
“maksudmediapendidikan adalahalat, metodedan teknik yangdigunakandalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa
dalam prosespendidikan danpengajaran di sekolah”. Sedangkanmenurut ArifS.
Sadiman (2002: 6) “media berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
pesan kepada penerima pesan”. Dalam bahasa Latin, media dimaknai sebagai
antara. Mediamerupakan bentuk jamak dari medium, yang secaraharfiah berarti
perantaraataupengantar. Secarakhusus, katatersebutdapatdiartikansebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumberkepada
penerima. Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat
komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa
informasi berupamateri ajar dari pengajar kepadapeserta didik sehingga peserta
didikmenjadi lebihtertarikuntukmengikuti kegiatanpembelajaran.
Media ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada
pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indra. Semakin
banyak indrayang digunakanuntukmenerimasesuatumakasemakin banyak dan
commit to user
14
alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indrasebanyak mungkinkepada
suatuobjeksehinggamempermudahpersepsi.
Seorang atau masyarakat didalam proses pendidikan dapat memperoleh
pengalaman atau pengetahuan melalui berbagai macammedia pendidikan. Akan
tetapi masing-masing media memiliki intensitas yang berbeda–beda dalam
membantupersepsi seseorang.
Melalui pengertian media, oleh Ashar Arsyad (2004:6-7) dikemukakan
ciri-ciri umumyangterkandungdalam batasanpengertianmedia, diantaranya:
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sewbagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengardandirabadenganpanca indra.
2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3) Penekananmediapendidikanterdapatpada visualdanaudio.
4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar
baikdidalammaupundiluarkelas.
5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
gurudansiswadalamprosespembelajaran.
6) Media pendidikan dapat digunakan secara missal, (missal : radio,
televisi) kelompok besardan kelompok kecil (missal :filmslide, video,
OHP) atau perorangan (missal : modul, computer, radio, video recorder).
7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, danmanajemenyang berhubungan
denganpenerapansuatu ilmu.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwamediapembelajaran adalah
saranafisikyangdigunakanuntukmembawapesanataumateri pembelajarandari
suatu orang ke orang lain yang dapat digunakan untuk memperlancar proses
pembelajaran.
b. ManfaatMediaPembelajaran
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar mahasiswa
dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil
commit to user
15
ada beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses
belajarsiswa, yaitu:
Alasan pertama berkenaan dengan manfaat mediapengajaran dalam proses
belajarsiswaantaralain:
a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkanmotivasi belajar;
b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan
pengajaranlebih baik;
c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbalmelalui penuturankata-kataolehguru, sehinggasiswatidak bosan
dangurutidakkehabisantenaga, apalagi bilagurumengajaruntuksetiap jampelajaran;
d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
mendemostrasikandanlain-lain.
Alasan kedua mengapapenggunaan mediapengajaran dapat mempertinggi
proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir siswa.
Taraf berfikirmanusiamengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkretmenujuke berfikirabstrak, dimulai dari berfikirsederhanamenuju ke berfikirkompleks. Penggunaan mediapengajaran eratkaitannyadengan
tahapan berfikir tersebut sebab memulai media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks dapat disederhanakan.
Sementara itumenurutAsharArsyad (2003:26-27), manfaatpraktisdari
penggunaanmediapengajarandalamproses belajarmengajarsebagai berikut:
1. Media pengajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar.
2. Mediapengajarandapatmeningkatkandanmengarahkanperhatiananak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih lansungantarasiswadan lingkungannya, dankemungkinansiswauntuk
belajarsendiri-sendiri sesuai dengankemampuandanminatnya.
3. Media pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang, dan
waktu;
a) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di
ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film,
radio, ataumodel.
b) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indra dapatdisajikandengan bantuanmikroskop, film, slide, ataugambar. c) Kejadian langkayang terjadi di masalalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahundapatditampilkanmelalui rekaman vidio, film, foto,
commit to user
16
d) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara kongkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer;
e) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikandenganmediaseperti komputer, film, dan vidio.
f) Peristiwa alamseperti terjadinyaletusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik
-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, vidio, slide, atau simulasi komputer.
4. Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsungdengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata, kunjungan
-kunjungankemuseumataukebun binatang.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan mengenai manfaat media
pembelajaranantaralain:
1. Media pembelajaran merupakan alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar
mengajaryangefektifdanefisien.
2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan situasi
mengajar.
3. Denganmenggunakanmediapembelajarandapatmeletakkandasar-dasaryang
kongkret dari konsep-konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi
pemahamanyang verbal.
4. Dengan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan prestasi
belajarpesertadidik.
5. Dengan media pembelajaran dapat mempertinggi mutu pendidik dalam
mengajar.
c. TujuanMediaPembelajaran
Setiap manusia dalam melakukan sesuatu didasari oleh tujuan tertentu.
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai untuk memperoleh hasil tertentu
secaramaksimal. Mediapembelajaransebagai saranadalammemperlancarproses
pembelajaran juga mempunyai berbagai tujuan yang pada intinya merupakan
commit to user
17
Permana (2001: 153), menyatakan bahwa secara khusus media pembelajaran
digunakandengantujuansebagai berikut:
1) Penyajianmateri ajarmenjadi lebihstandar.
2) Penyusunan media yang terencana dan terstruktur dengan baik membantu pengajar untuk menyampaikan materi dengan kualitas dan
kuantitasyangsamadari satukelaskekelaslain.
3) Kegiatanpembelajaranmenjadi lebihmenarik.
4) Kegiatan belajarmenjadi lebih interaktif.
5) Materi pembelajaran dapat dirancang, baik dari sisi pengorganisasian
materi maupun cara penyajiannya yang melibatkan siswa, sehingga siswamenjadi lebihaktifdidalamkelas.
6) Media dapat mempersingkat penyajian materi pembelajaran yang kompleks, misalnyadengan bantuan video. Dengan demikian, informasi
dapatdisampaikansecaramenyeluruhdansistematiskepadasiswa. 7) Kualitas belajarsiswadapatditingkatkan.
8) Penyajian pembelajaran dengan menggunakan media yang mengintegrasikan visualisasi dengan teks atau suara akan mampu mengkomunikasikan materi pembelajaran terorganisasi. Dengan
menggunakan media yang lebih bervariasi, maka siswa akan mampu
belajardenganlebihoptimal.
9) Dengan media yang makin lama makin canggih maka kegiatan
pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja tetapi bisa di
mana saja. Misalnya, teleconference pengajar di luar kota bisa memberikan materinya, atau dengan CD peserta didik dapat mengikuti
proses pembelajaran melalui media secara mandiri sesuai dengan
kebutuhan mereka. Hal ini seperti halnya. Anda yang jarak jauh bisa menggunakannya.
Dari beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwapenggunaan
media dimaksudkan agar peserta didik yang terlibat dalam kegiatan belajar itu
terhindar dari gejala verbalisme, yakni mengetahui kata-kata yang disampaikan
olehgurutetapi tidakmemahami arti ataumaknanya. Selain itutujuandari media
pembelajaran yaitu meningkatkan dorongan atau motivasi belajar peserta didik
sehinggakualitasdankuantitaspembelajaranmenjadi meningkat.
d. Jenis-jenisMediaPembelajaran
Di eramodern ini telah banyak berbagai mediapembelajaran barutelah
dipergunakan sebagai sarana meningkatkan motivasi belajar. Menurut Ashar
Arsyad (2003: 29), membagi media pengajaran dalam empat kelompok, yaitu:
commit to user
18
hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan
teknologi cetak dan komputer”. Sementara itu, menurut Suwarna (2006: 134),
berdasarkan tujuan praktis yang akan dicapai, media pembelajaran dibedakan
menjadi tigakelompok, yaitu:
1. Media grafis. Media grafis adalah suatu jenis media yang menuangkan
pesan dalam bentuk simbol-simbol komunikasi verbal. Arti simbol
-simbol tersebut perludipahami dengan benar, agar prosespenyampaian
pesan dapat berhasil dengan baik dan efisien. Selain fungsi tersebut,
grafis secara khusus berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat terlupakan bila tidak digariskan (divisualkan). Bentuk-bentuk mediagrafisantara lainadalah: (1) gambarfoto, (2) sketsa, (3) diagram, (4) bagan (chart), (5) grafik, (6) kartun, (7) poster, (8) peta, (9) papan
flanel, (10) papan buletin.
2. Media audio. Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan
yang disampaikan melalui media audio dituangkan ke dalam lambang
-lambang auditif, baik verbal maupun non-verbal. Beberapa mediayang dapat dimasukkan kedalam media audio antara lain: (1) radio, (2) alat perekampitamagnetik, alatperekampitakaset.
3. Mediaprojeksi. Mediaprojeksi diammemiliki persamaandengan media grafis, dalam arti dapat menyampaikan rangsangan-rangsangan visual.
Bahan-bahan grafis banyak digunakan juga dalammediaprojeksi diam.
Media projeksi gerak, pembuatannya juga memerlukan bahan-bahan
grafis, misalnyauntuk lembar peraga (captions). Dengan menggunakan
perangka komputer (multi media), rekayasa projeksi gerak lebih dapat
bervariasi, dan dapat dikerjakan hampir keseluruhannya menggunakan
perangkat komputer. Untuk mengajarkan skill (keterampilan motorik)
projeksi gerak mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan
projeksi diam. Beberapa media projeksi antara lain adalah: (1) Film
bingkai, (2) Film rangkai, (3) Film gelang (loop), (4) Film tranparansi, (5) Filmgerak8mm, 16mm, 32mmdan (6) Televisi danVidio.
Dari berbagai bentuk media pembelajaran di atas, bentuk media cetak
masih banyak digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran, selain
mempunyai kandungan materi yang lengkap, media cetak juga menyajikan
berbagai informasi yang cukup beragam, sehingga pengguna informasi lebih
mudah dalam mencari referensi yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan.
Dalam perkembangannya, media dengan menggunakan komputer
commit to user
19
inernet, seluruh informasi atau kejadian yang berada dibelahan dunia manapun
dapat diketahui dalam waktu yang relatif cepat. Dalam proses penelusuran
informasi melalui jaringan internet, pengguna informasi akan lebih menghemat
waktu dan biaya, dikarenakan dalam satu waktu dapat memperoleh berbagai
informasi tanpaharusdatanglangsungkesumber informasi.
3. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai suatu cara yang dapat ditempuh yang
tujuannya adalah untuk memperoleh hasil tertentu yang diharapkan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 652) dijelaskan bahwa metode adalah
“cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud”. Menurut
Sumadi Suryabrata (1991: 149) menyatakan, bahwa metode adalah “cara yang
dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan”. Jadi semakin tepat
pendidik dalam menentukan metodeyang digunakan dalam pembelajaran, maka
akansemakin efektifdan efisienpulapencapaian tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
a. PengertianMetodePembelajaran
Metode merupakan cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan, sedangkan pembelajaran merupakan suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum. Jadi metode pembelajaran dapat diartikan sebagai
cara atau metode yang dapat digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar
mengajar. Strategi pembelajaran merupakan sarana atau alat untuk mencapai
tujuan-tujuan, makametodepembelajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan
belajar.
Menurut Surakhmad sebagaimana dikutip oleh Sumadi Suryosubrata
(1991: 148), pada dasarnya “metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan
daripada prosespengajaran atau soal bagaimana teknisnyasuatu bahan pelajaran
diberikan kepada murid-murid di sekolah”. Sementara itu menurut Surakhmad
commit to user
20
mengajar secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu
metodemengajarsecara individualdankelompok”.
Dalam kegiatan perkuliahan, metode memegang peran yang penting
dalam pencapaian motivasi dan prestasi belajar. Pengunaan metode belajar yang
bervariasi memungkinkan tingkat perhatian dan pemahaman mahasiswa dalam
perkuliahan menjadi bertambah dan meningkatkan daya kreativitas mahasiswa
dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukannya nanti di
lapangan. Pembelajaran dengan menggunakan metodeyang bervariasi jugadapat
menghindarkan kebosanan dalamkegiatan perkuliahandan secaratidak langsung
dapat memicu daya kreativitas mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sebaliknya, penggunaan metode yang monoton akan mengakibatkan kebosanan,
sehinggamahasiswamenjadi malasdanenggandalammengikuti perkuliahan.
b. KedudukanMetodedalamPembelajaran
Metode dalam kegiatan pembelajaran mempunyai peran yang sangat
penting guna mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Tidak ada satupun
kegiatan pembelajaran yang tidak menggunakan metode pembelajaran. Menurut
SyaifulBahri DjamarahdanAswan Zain (1996:82-85), kedudukanmetodedalam
belajardibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik. Sebagai komponen
pembelajaran, metodemempunyai peran yang cukup penting. Tidak ada satupunkegiatanpembelajaranyangtidakmenggunakanmetode.
2) Metode sebagai strategi pengajaran. Dalam kegiatan pembelajaran
memerlukanstrategi pembelajaran yang tepat. Pemilihanmetode belajar yangtepatmerupakansalahsatustrategi dalampembelajaran.
3) Metodesebagai alat bantu untuk mencapai tujuan. Dengan penggunaan
metodepembelajaran yangtepat, makakegiatanpembelajaranakanlebih terarahsesuai dengantujuanyangtelahdirencanakan.
Kaitannyadengan kedudukan metodedalam pembelajaran, penggunaan
variasi metode mengajar juga mempunyai tujuan yang sangat penting.
Penggunaan variasi metode pembelajaran terutama ditujukan terhadap perhatian
siswa dan motivasi belajar mahasiswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan
commit to user
21
1) Meningkatkandanmemeliharaperhatiansiswaterhadaprelevansi proses
belajar mengajar. Dalam kegiatan pembelajaran, perhatian siswa mengenai materi pelajaran sangatdiutamakan. Kurangnyaperhatian dari
siswamenyebabkanketidakfahamanmateri bagi siswa.
2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi. Belajar adalah kegiatan yang memerlukan motivasi. Jika tidak ada motivasi
dalamdiri siswa, makatidakakanterjadi proses belajar.
3) Membentuk sikap positif guru dan sekolah. Setiap siswa memiliki
kemampuan yang berbeda dalam menerima materi pelajaran yang diberikan guru. Dengan variasi mengajar, perbedaan kemampuan
menerima materi pelajaran pada siswa dapat ditanggulangi, sekaligus dapat memupuk sikap positif pada guru dalam mengadakan variasi
mengajar.
4) Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual. Setiap gurudituntut untuk dapat menggunakan berbagai macammetodedalam pembelajaran. Penguasaan metodeyang tidak bervariasi mengakibatkan
kejenuhan bagi anakdidik.
5) Mendorong anak didik untuk belajar. Dengan variasi mengajar,
diharapkandapatmendoronganakdidikuntuklebihgiatdalam belajar.
c. Macam-macamMetodePembelajaran
Seiring dengan perkembangan dalam dunia pendidikan, perkembangan
metode pembelajaran juga mengalami perkembangan yang sangar pesat.
Penemuan berbagai jenis metode pembelajaran yang secara efektif dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar menjadi pekerjaan yangpenting bagi
kalangan pendidik yang merupakan motor dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
prakteknya, yang dulu menggunakan metode ceramah saja dalam kegiatan
pembelajaran, sekarang telah diketemukan berbagai metode pembelajaran
pembelajaran baru yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Menurut Eko
Supriyanto (2005: 73-120) disebutkanada13macammetodepembelajaran, yaitu:
1. Kontrak belajar
Kontrak belajaradalah salahsatu bentuk metodepembelajaran
yang diterapkan dalam pembelajaran aktif yang lebih menekankan
belajar mandiri. Metode ini bertujuan untuk menciptakan agar terjadi
proses pembelajaran yang mengkondisikan mahasiswa melangsungkan
proses pembelajaran secara individual dan independent dengan
seminimalmungkin intervensi dosen.
2. Pengajaran beregu (teamteaching)
Proses pembelajaran di kelas selama ini hanya dipandu oleh seorang dosen sebagai pengampu matakuliahdi kelas. Akhir-akhirkini
commit to user
22
dicobakan model team teaching. Dalam team teaching ini, satu mata kuliah diajar secarateamoleh beberapadosen yang kompeten terhadap materi-materi yangakan diajarkan. Selain itu dosenpengampu juga bisa mengundang pakar sesuai dengan materi atau pokok bahasan yang diajarkan atau melalui cara sejumlah kelas parallrl siajar bersama-sama secararotasi antarkelasolehsejumlahdosen.
3. Ceramah
Pelaksanaan pembelajaran aktif dengan metode ceramah ini
merupakan metode yang paling popular dalam proses pembelajaran di
perguruantinggi. Namunjikametode ini digunakansecaraterusmenerus
(dominan) dalam prosespenyampaian materi tanpadikombinasi dengan
metode lain, maka hasilnya tidak maksimum karena komunikasi satu arah melalui ceramah menyebabkan mahasiswa cenderung pasif yaitu hanya sebagai pendengar. Dalam proses penerimaan dan penyerapan
materi oleh mahasiswa terdapat banyak hambatan yaitu keterbatasan
otak untuk menerima, mahasiswa tidak dapat menganalisis atau membandingkan informasi yang disampaikan dosen serta kemonotonan
membuatkebosanandanmengantuk.
4. Diskusi
Diskusi merupakan metode yang berfokus pada mahasiswa
(student centered method). Metode ini memberi peluang kepada mahasiswa untuk aktif mengkomunikasikan dan mensosialisasikan
gagasan dan konsep, memanfaatkan sumber-sumber informasi dari
kelompoknya, penerapkan teori-teori yang pernah diperoleh, dan
memberikan respon kepada dosen apa sebenarnya yang telah diperoleh mahasiswadalamkuliah, disamping dapatmengukurseberapakritisdan
kreatifgagasandanpendapatmereka.
5. Penelusuran informasi
Metode penelusuran informasi adalah metode pembelajaran
yang menekankan aktivitas mahasiswa untuk menemukan,
mengumpulkan dan memilih informasi atau pengetahuan yang relevan
dari sumber-sumber tertentu berdasarkan topik, permasalahan atau pertanyaanyangtelahditentukan.
6. Meringkas buku
Book report atau laporan buku merupakan metode
pembelajaran yang menekankan pada keaktifan mahasiswa baik secara mandiri atau secara kelompok untuk melaporkan secara tertulis gambaran umum atau isi suatu buku yang telahditelaahnya. Tentu saja,
book report bisa dilakukan oleh mahasiswa apabila ia telah membaca
buku tersebut. Sehingga pada dasarnya mahasiswa mesti melakukan
readingassignmentatautugasmembacasebelummenuliskannya. 7. Menyusunpetakonsep
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep adalah ide
atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkrit. Manusia membuat abstraksi dari realitas sebagai usaha menyederhanakan
commit to user
23
kursi, semua bentuk yang memiliki permukaan, memiliki kaki, dan
digunakanuntukduduk disebutsebagai kursi. Meskipun terdapat ribuan
bentuk kursi, namun karena memiliki unsuryang sama, makanamanya tetap kursi. Dalam setiap bacaan, baik bentuk buku, makalah, serta tulisanlain, pasti mengandungkonseptertentuyanghendakdisampaikan
oleh penulisnya. Konsep yang terkandung dalam tulisan bisa sangat jelas, misalnya dicetak tebal, atau tersembunyi, sehingga diperlukan
konsentrasi penuhuntukmenemukannya.
Peta konsep adalah suatu gambar atau diaram tentang konsep
-konsep utama yang saling berhubungan, yang ditandai dengan garis
-garis pnah, dan di setiap garis panah ditulis level yang membunyikan
bentuk hubungan antar konsep-konsep yang saling berhubungan.
Sehingga tampilannyamenyerupai sebuahskema, atau bisajugadisebut sebagai skemakonsep.
8. Pembelajarankontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep pembelajaran
yang bertujuan untuk membekali mahasiswa berupa pengetahuan dan
kemampuan (skill) yang lebih realistis karena inti pembelajaran ini
adalah untuk mendekatkan hal-hal yang teoritis ke praktis. Sehingga dalam pelaksanaan metode ini mengusahakan teori yang dipelajari
teraplikasikandalamsituasi riil. Bagi dosen, metode ini membantudosen
mengkaitkan materi yang diajarkan dengan dunianyatadan mendorong mahasiswa membuat hubungan antara pengetahuan sebelumnya (prior knowledge) denganaplikasinyadalamkehidupanmerekadi masyarakat.
9. Studi kasus
Metode studi kasus menekankan pada pengembangan untuk mencari danmenemukan konteks, penjelasan mengenai sebuah masalah sehingga peserta didik mampu memberikan penguatan dan pemahaman
secara komprehensif dengan data-data yang lengkap terhadap sebuah fenomena. Metode ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
berpikir mahasiswa, kemampuan komunikasi secara verbal dan tertulis sertamelatih mahasiswa untuk bekerjasamadalamtim. Denganmetode
diharapkan peserta didik terbiasa mengungkapkan pendapatnya disertai
dengan data-data yang lengkap baik data-data dari perpustakaan
(referensi) maupundata-datadari lapangan.
10.Metodepemecahanmasalah
Problemsolvingadalahmetodeyang berfokuspadamahasiswa
(student centered approach), memberi kesempatan kepada seluruh mahasiswa untuk berpartisipasi, mahasiswa berpeluang untuk menggunakan dan menerapkan pengetahuan, mencari umpan balik langsung dari konsep yang selama ini merekapahami, dan meyakinkan
mereka apakah mereka telah benar-benar memahami materi. Secara substansi, metode ini menawarkankepadamahasiswauntukmenerapkan
pengetahuan mereka dan menyelesaikan suatu masalah dengan
commit to user
24
keputusanterhadapmasalah-masalah (cases) yangdipilih. Masalah yang dipilih dalam metode ini tidak harus problem riil yang dihadapi dan
dialami mahasiswa. Masalah dipilih dapat bersumberdari kliping berita,
hasilpenelitian, dansebagainya. Karena itumetode ini bersifatsimulatif.
11.Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu
inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami materi perkuliahan secara mendalam dan luas melalui
pengembangan materi yang telah dikaji di kelas dengan menggunakan
berbagai sumber bacaan atau reverensi. Pengembangan materi dapat ditempuh dengan meninjau materi yang disajikan oleh dosen dari berbagai perspektif. Metode ini mampumendorongkeaktifanmahasiswa apabila pengembangan materi ditugaskan kepada mahasiswa secara mandiri atau kelompok kecil. Inti metodeportofolio adalah mendorong
explorasi materi yang relevan dengan pokok bahasan sehingga dapat diperoleh sejumlah dokumen bahan kuliah sebagai upaya peluasan
pengetahuan mahasiswadan dosen. Metode ini sangat mudahdilakukan
apabilatersediaperpustakaanyanglengkap, CDmaupun internet.
12.Pembelajarandenganalat bantukomputer
Perkembangan teknologi informasi mendukung proses pembelajaran active learning yang berbasis pada mahasiswa. Fasilitas
-fasilitas teknologi dapat mempermudah penyampaian materi dan
membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif. Bahkan
realitas sosial dapat dihadirkan kedalam kelas dengan biaya yang tidak
begitu mahal misalnya melalui film. Keuntungan lain dari
pengembangan metode pendidikan berbasis pada teknologi informasi
adalah meminimalisasikan illiteracy (buta huruf) terhadap perkembangan multi media. Computer Aided Learning dapat meningkatkan kinerja pembelajaran (learning performance),
memperpendek waktu untuk memecahkan masalah dan mening-katkan
kepuasanmahasiswadalammemahami materi.
13.Permainanperan
Metode role play (bermain peran) merupakan metode
pembelajaran yang menekankan pada kemampuan penampilan
mahasiswa untuk memerankan status dan fungsi pihak-pihak lain yang terdapat dalamkehidupannyata. Tujuan penggunaanmetodepermainan
peran ini adalah untuk mengenalkan peran-peran dalam dunia nyata kepada mahasiawa. Setelah mereka mengenal peran-peran tadi maka mereka dapat memahami keunggulan, kelemahan, dinamika dan
kemungkinan perbaikan peran-perantersebut. Di sinilahmahasiswa bisa mengajukan alternatif saran untuk peran-peran yang ditampilkan dalam kehidupansebenarnya.
Selain pendapat diatas, Made Pidarta (1990: 41-42) juga menyebutkan
commit to user
25
1. Metodetugasmembaca.
2. MetodeSokratisdantanyajawab.
3. Metodepemecahanmasalah.
4. Metodediskusi kelasdankelompok.
5. Metodedemonstrasi.
6. Metodepenggunaannarasumber.
7. Melaksanakansimulasi dan bermainsimulasi.
8. BermainPeran.
9. Prakteklewakejadian-kejadiannyatadi masyarakat.
10.Menilai kasus-kasusdanmemperbaikinya.
11.MembuatProyekdan bereksperimen.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, akan lebih meningkatkan motivasi
belajar apabila dalam penyampaian materi perkuliahan, dosen menggunakan
variasi metode mengajar. Dalam penyampaian materi perkuliahan diupayakan
menggunakan beberapa motode dalam setiap pertemuan, misalnya dalam
penyampaian materi perkuliahan diawali dengan metode ceramah sebagai
pengantar pelajaran, dalam penyampaian materi dosen dapat menggunakan slide
show dengan alat bantu komputer, dalam pencarian informasi mahasiswa
diperintahkan untuk mencari materi dari perpustakaan secara mandiri dalam
bentuk ringkasan buku atau pembuatan paper dan dapat juga menggali informasi
dari internet yangkemudiandisusunmenjadi makalahuntuk dipresentasikan baik
secara individuataukelompok.
4. Motivasi Belajar
Inti dari setiap kegiatan pembelajaran adalah pencapaian tujuan pem
-belajaran yang salah satunya adalah peningkatan dalam motivasi dan prestasi
belajar anak didik. Motivasi belajar pada dasarnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik yang berasaldari dalam maupun dari luardiri mahasiswayang saling
terkait. Pada hakekatnyatidakada faktortunggalyang berdiri sendiri yangsecara
otomatismenentukan motivasi belajarseseorang. Istilahmotivasi menunjuk pada
semua gejalayang terkandung dalam stimulasi tindakan kearah tertentu di mana
commit to user
26
a. PengertianMotivasi Belajar
Abin Syamsudin Makmun (2002: 157), menyatakan bahwa “belajar
adalahsuatuprosesperubahanperilakuataupribadi seseorang berdasarkanpraktik
atau pengalaman tertentu”. Sementara itu, menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono
(2002:120), “belajar adalah suatuperubahan padadiri individu yang disebabkan
olehpengalaman”. Sebenarnyadari kata belajar ituadapengertianyangtersimpan
di dalamnya. Pengertiandari kata belajar itulahyangperludiketahui dan dihayati,
sehingga tidak melahirkan pemahaman yang keliru mengenai masalah belajar.
Dengan katalain, belajardapatdiartikan sebagai prosespencarian informasi yang
mengakibatkanperubahanpadadiri individu.
Motivasi belajar merupakan salah satu hal yang ingin dicapai dalam
setiapkegiatanpembelajaran. MenurutpendapatDonaldsebagaimanadikutipoleh
Syaiful Bahri Djamarah (2002: 114) menyatakan bahwa “motivasi adalah suatu
perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya
afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan”. Sementara itu Oemar
Hamalik (2000: 173), menyatakan bahwa “Motivasi dapat berupa dorongan
-dorongandasaratau intervaldan insentifdi luardiri individuatauhadiah. Sebagai
suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,
mempertahankan, dan mengontrol minat-minat”. Dalam proses belajar, motivasi
sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi tidak akan
mungkinmelakukanaktivitas belajar.
Siswa belajar karena didorong oleh kekuaan mentalnya. Kekuatan
mental itu berupakeinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental
tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi, kekuatan mental yang mendorong
terjadinya belajar tersebut sering disebut dengan motivasi belajar. Motivasi
dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan
perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya
keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan inisiatif individu. Keadaan
kejiwaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan