• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Diponegoro Rahayuningsih ES. Pervention of atherosclerosis should start since childhood. Indonesian Congress of Pediatrics.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Diponegoro Rahayuningsih ES. Pervention of atherosclerosis should start since childhood. Indonesian Congress of Pediatrics."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

1. Supriono M. Faktor-faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner pada usia < 45 yahun. Universitas Diponegoro. Semarang. 2008

2. American Heart Association. Atherosclerosis. Heart-Org. 2015

3. Kawachi I, Colditz GA, Speizer FE, Manson JE, Stampfer JM, Walter WC, et al. A prospective study of smoking and coronary heart diseasse. Channing Laboratory. Boston. 2000

4. Chow CK, Jolly S, Mellacini RP, Fox KAA, Anand SS, Yusuf S. Association of diet, exercise, and smoking modification with risk of early cardiovascular events after acute coronary syndromes. American Heart Association. 1999

5. Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pengendalian masalah rokok di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2016

6. Farida S. Mengenal lebih jauh rokok kretek. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2015

7. Virginia W. Cigarrete litter and filter. Longwood University. 2011

8. McEvoy JW, Blaha MJ, DeFilippis AP. Cigarette smoking and cardiovascular events significance. Atherosclerosis Thrombocyte Vascular Biology. 2015;35(3):700-709.

9. Abdullah AS, Elya NL. Penyakit jantung koroner pada anak dan pencegahannya. Universitas Sumatera Utara. 2011

10. Maliya A. Aterosklerosis dan faktor risikonya. Universitas Sumatra Utara. 2006

11. Sarbini D. Optimalisasi dosis ekstrak bunga rosella merah sebagai anti aterosklerosis antuk menghambat aktivasi NF-κβ , TNF-α dan ICAM-1 pada kultur sel endothel yang dipapar low density lipoprotein teroksidasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2007.

12. Ika KO. Pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap kadar lipid dan perkembangan lesi aterosklerotik pada aorta abdominalis tikus wistar.

(2)

Universitas Diponegoro. 2003

13. Rahayuningsih ES. Pervention of atherosclerosis should start since childhood. Indonesian Congress of Pediatrics. 2011

14. Anwar T. Dislipidemia sebagai faktor resiko penyakit jantung koroner. Universitas Sumatera Utara. 2004:1-10

15. Mawi M. Indeks massa tubuh sebagai determinan penyakit jantung koroner pada orang dewasa berusia diatas 35 tahun. Jakarta. 2001;2387-92

16. Ramadhani BYS, Rotty LW, Watania F. Gambaran hematologi pada pasien sindrom koroner akut yang dirawat di BLU RSUP Prof. dr. RD. Kandou Manado Tahun 2010. Universitas Sam Ratulangi. 2010

17. Suminar R, Nurcahyo WI, Ismail A. Angka kematian operasi jantung RSUP dr Kariadi periode Januari 2011-Januari 2013. Universitas Diponegoro, Semarang. 2013

18. Watanabe T, Akutsu Y, Yamanaka H, Michitaka T, Okazaki O, Katagiri T, et al. Exercise-induced ST-segment depression: imbalance between myocardial oxygen demand and myocardial blood flow. Showa University School of Medicine. 2000

19. Mirna M, Bachtiar M. Peranan ultrasonografi dalam menilai kompleks intima media arteri karotis untuk diagnosis dini aterosklerosis. Universitas Hasanuddin. Makasar. 2011

20. Radiology-org. Catheter angiography examination of body’s veins and arteries. 2015

21. Gruntzig AR, Senning A, Walter ES. Nonoperative dillatation of coronary artery stenosis percutaneous transluminal coronary angioplasty. Massachusets Medical Society. 1997

22. Janno S, Elly N, Dewi G. Penekanan bantal pasir efektif untuk klien pasca kateterisasi jantung dengan komplikasi. Keperawatan Indonesia. 2012

23. Medical Encyclopedia Medline. Coronary angiography. 2015

24. Octaria P. Hubungan antara derajat merokok dengan kejadian PPOK. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010

25. Uswatun K, Nia D, Arga IW. Gambaran tekanan darah berdasarkan faktor pemberat hipertensi pada pasien hipertensi perokok di wilayah kerja puskesmas ciputat kota Tangerang selatan. Universitas Islam Negeri Syarif

(3)

Hidatyatullah Jakarta. 2014

26. Web-MD.com. Nitrates for coronary artery diease

[http://www.webmd.com/heart-disease/nitrates-for-coronary-artery-disease] Healthwise Staff; 2007 [updated 12 March 2014; cited 19 December 2015] Avaliable from http://www.webmd.com

27. National Health Service. Coronary angioplasty and stenting

[http://www.nhs.uk/conditions/Coronary-angioplasty/Pages/Introduction.aspx] National health Service United Kingdom; 2014 [updated 11 september 2015; cited 21 December 201] Avaliable from http://www.nhs.uk/conditions/Coronary-angioplasty/Pages/Introduction.aspx

28. NHLBI.com. Angioplasty [https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/angioplasty] National Institue of Health; 2014 [updates August 28 2014; cited 19 December 2015] Avaliable from http://www.NHLBI.com

29. Patrick C, Marie W, Pieter K, et al. Percutaneous Coronary Intervention versus Coronary-Artery Bypass Grafting for Severe Coronary Artery Disease. New England Journal of Medicine, Massacusetts. 2009

30. Majoire J. FROM THE FIRST TO THE LAST ASH: The History, Economics & Hazards of Tobacco. Cambridge, department of public health. 2001

31. Anandya M. Nicotine Effects. [http://www.news-medical.net/health/Nicotine-Effects.aspx.2015.] News Medical; 2013 [updated December 3 2012; cited December 21 2015] Avaliable from http:// http://www.news-medical.net/health/Nicotine-Effects.

32. Arthur P. Carbon Monoxide and Atherosclerosis Research Project. [https://cfpub.epa.gov/ncer_abstracts/index.cfm/fuseaction/display.highlig ht/abstract/2320]. United States Evironmental Protection Agency; 2005 [updated 19 february 2015; cited December 21 2015] Avaliable from https://cfpub.epa.gov

33. Califf RM, Tomabechi Y, Lee KL, et al. Outcome in one-vessel coronary artery disease. Circulation. 2005;67(2):283-290.

34. National health Service. Atherosclerosis. [http://www.nhs.uk/conditions/atherosclerosis/Pages/Introduction]. Natinal Health Service Untied Kingdom; 2014 [updated March 6 2015; cited

(4)

December 25 2015] Avaliable from http://www.nhs.uk/Conditions/atherosclerosis/Pages.

35. Barbara M, David B. Smoking and Cardiovascular Disease Mechanisms of Endothelial Dysfunction and Early Atherogenesis. American Heart Association, Dallas Texas. 2014

36. Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta 2009

37 Denny T, Janry P, Venny M. Hubungan antara Perilaku Merokok dan Kejadian Angina Pektoris Tidak Stabil. Universitas Sam Ratulangi, Manado 2012

(5)

LAMPIRAN

(6)
(7)
(8)

Lampiran 2. Lembar Informasi dan Penjelasan

JUDUL PENELITIAN : Hubungan Tingkat Adiksi Merokok dengan Derajat Keparahan Aterosklerosis pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

INSTANSI PENELITIAN : Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Undip Mahasiswa Program Studi Strata-1 Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Yth, ...

Perkenalkan nama saya Muhammmad Ridwan Rusydi Yudanardi. Saya

adalah mahasiswa Program Studi Strata-1 Kedokteran Umum Fakultas Kedokteras

Univeritas Diponegoro. Guna mendapatkan gelar sarjana kedokteran maka salah

satu syarat yang ditetapkan kepada saya adalah menyusun sebuah karya tulis

ilmiah. Penelitian yang akan saya lakukan berjudul “Hubungan Tingkat Adiksi Merokok dengan Derajat Keparahan Aterosklerosis pada Pasien Penyakit Jantung

Koroner”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat

adiksi merokok dengan derajat keparahan aterosklerosis. Dalam penelitian ini saya

akan melakukan wawancara mengenai kegiatan merokok sehari-hari, yang

kemudian akan saya cocokan dengan catatan medik yang ada. Saya akan

menyanyakan sejumlah pertanyaan, kemudian responden diminta untuk menjawab

pertanyaan tersebut dengan jujur dan jelas.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dengan memberikan informasi

kepada masyarkat luas dan tenaga kesehatan mengenai pengaruh konsumsi rokok

(9)

koroner dan menjadi acuan untuk tatalaksana medis pada pasien penyakit jantung

koroner. Selain itu penelitian ini juga dapat dimanfaatkan sebagai acuan bagi

penelitian selanjutnya

Penelitian yang saya lakukan ini bersifat sukarela dan tidak ada unsur

paksaan. Partisipasi Anda dalam penelitian ini juga tidak akan digunakan dalam

hal-hal yang merugikan anda dalam bentuk apapun. Data yang didapatkan dalam

penelitian ini dijamin kerahasiaanya, yaitu identitas responden penelitian tidak

akan dicantumkan dan data tersebut hanya akan saya gunakan untuk kepentingan

penelitian, pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Terima kasih atas kerjasama bapak/ibu

Setelah mendengar dan memahami penjelasan penelitian, dengan ini saya

menyatakan

SETUJU / TIDAK SETUJU untuk ikut sebagai subyek/sampel dalam penelitian ini

Semarang,

...

Saksi :

(10)

Lampiran 3. Output SPSS

Frequencies

Merokok 15 50.0 50.0 50.0 7 23.3 23.3 73.3 8 26.7 26.7 100.0 30 100.0 100.0 ringan sedang berat Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent Sumbatan 5 16.7 16.7 16.7 8 26.7 26.7 43.3 17 56.7 56.7 100.0 30 100.0 100.0 1 2 3 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulativ e Percent

Frequencies

Statistics Sumbatan 30 0 2.40 3.00 .770 1 3 Valid Missing N Mean Median St d. Dev iation Minimum Maxim um

Explore

Tests of Normali ty .724 30 .000 Sumbatan

Stat istic df Sig.

Shapiro-Wilk

Lillief ors Signif icance Correct ion a.

(11)

Nonparametric Correlations

Correlati ons 1.000 -.266 . .156 30 30 -.266 1.000 .156 . 30 30

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coef f icient Sig. (2-tailed) N Merokok Sumbatan Spearman's rho Merokok Sumbatan Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std. Deviatio n Usia 30 29 40 62 55.33 6.477 Valid N (listwise) 30 Alkohol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 24 80.0 80.0 80.0 ya 6 20.0 20.0 100.0 Total 30 100.0 100.0 Jenis Rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Filter 19 63.3 63.3 63.3

Kretek 11 36.7 36.7 100.0

(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

Lampiran 7. Biodata mahasiswa Identitas

Nama : Muhammad Ridwan Rusydi Yudanardi

NIM : 22010112130174

Tempat/tanggal lahir : Bengkulu 31 Desember 1994

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl Tembalang Baru 1 No.32 Tembalang Semarang

Nomor Telepon : -

Nomor HP : 081291600554

e-mail : ridwan_rusydi@ymail.com

Riwayat Pendidikan Formal

1. SD : SD IKIP Jakarta, Lulus tahun: 2006

2. SMP : SMPN 115 Jakarta, Lulus tahun: 2009

3. SMA : SMAN 8 Jakarta, Lulus tahun: 2012

4. S1 : Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Masuk tahun : 2012

Keanggotaan Organisasi

Rohani Islam SMAN 8 Jakarta Tahun 2009 s/d 2012

Pengalaman penelitian (belum ada)

Pengalaman publikasi tulisan ilmiah (belum ada)

Pengalaman presentasi karya ilmiah (belum ada)

Pengalaman mengikuti lomba karya ilmiah (belum ada)

Referensi

Dokumen terkait

diampu/diajar. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Memfasilitasi pengembangan

Cairan hidung (sekret hidung) atau sekret telinga yang disebabkan oleh fraktur tulang tengkorak dapat menyebabkan meningitis karena hubungan langsung antara cairan otak

Hasil penelitian menunjukkan kedelai yang memiliki keragaan dan adaptasi yang baik pada lahan pasang surut di Kalimantan Barat adalah varietas Burangrang dengan produktivitas

Bentuk audio disini berupa dialog dalam sebuah scene dalam mini drama ini. Dilalog tersebut diantara Nic dan Mar namun pemilihan kata dalam dialog tersebut tersirat mengajak

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah “Apakah terdapat hubungan antara ketabahan terhadap

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pada Dinas Kesehatan dan RSUD Kabupaten Pulang Pisau akan melaksanakan Pelelangan SEDERHANA dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan Barang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh beban kerja, kompetensi dan iklim organisasi terhadap kinerja karyawan pada Grand Puncak

11.7 Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi menjadi lowong sehingga jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka dalam jangka waktu 30 (tiga