• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Aset Lancar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jumlah Aset Lancar"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan

31 Desember 2011

31 Desember 2010

1 Januari 2010

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Bank

3h,4

1.289.600.795

3.560.306.067

4.440.799.884

Piutang Usaha Kepada Pihak Ketiga

5

25.827.204.691

26.771.933.873

31.027.298.056

Piutang Lain-Lain

339.405.062

624.250.606

337.100.000

Persediaan Barang

3e,6

31.824.235.422

38.904.029.808

51.869.996.778

Uang Muka Pembelian

7

8.569.269.596

9.915.476.273

12.561.052.864

Biaya Dibayar Dimuka

3k

400.012.545

365.806.255

305.916.000

Pajak Dibayar Dimuka

3n,8

1.626.330.747

-

81.356.545

Jumlah Aset Lancar

69.876.058.858

80.141.802.882

100.623.520.127

ASET TIDAK LANCAR

Aset Pajak Tangguhan

3n,8

5.101.677.983

4.796.523.055

4.878.181.993

Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi

3i,9

229.530.027.934

224.659.641.870

204.385.376.754

Aset Lain-Lain

295.215.649

193.916.000

421.157.450

Jumlah Aset Tidak Lancar

234.926.921.566

229.650.080.925

209.684.716.197

JUMLAH ASET

304.802.980.424

309.791.883.807

310.308.236.324

Penyusutan sebesar Rp 84.215.325.567- , Rp.

69.500.175.362,- , dan Rp.

55.964.429.197,-masing- masing pada tanggal 31 Desember 2011,

31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010

(2)

Catatan

31 Desember 2011

31 Desember 2010

1 Januari 2010

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Bank

3g,11

59.750.345.056

62.476.077.901

44.759.520.191

Utang Usaha Kepada Pihak Ketiga

3g,12

1.384.633.969

1.564.291.582

21.584.724.264

3g,10

-

1.004.943.485

1.193.643.250

Biaya Yang Masih Harus Dibayar

36.017.501

110.154.800

221.548.420

Utang Pajak

3n,8

464.841.461

920.366.584

17.653.124

Utang Lain-lain

3g

15.421.548

148.745.220

241.027.510

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK

61.651.259.535

66.224.579.573

68.018.116.759

10

-

2.204.993.000

2.887.714.899

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

3p,20

3.079.040.991

2.641.995.782

2.223.621.465

Jumlah Liabilitas

64.730.300.526

71.071.568.355

73.129.453.123

Pendapatan Ditangguhkan

13

-

980.080.490

1.037.732.284

EKUITAS

Modal Saham - Modal dasar terdiri atas

15

107.746.000.000

107.746.000.000

107.746.000.000

Agio Saham

16

154.920.000

154.920.000

154.920.000

Saldo Laba

22.666.205.005

21.455.666.084

20.107.773.850

130.567.125.005

129.356.586.084

128.008.693.850

Kepentingan Non Pengendali

14

109.505.554.892

108.383.648.878

108.132.357.067

Total Ekuitas

240.072.679.897

237.740.234.962

236.141.050.917

304.802.980.424

309.791.883.807

310.308.236.324

Catatan atas laporan Keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

21.000.000 saham seri A @Rp. 4.000, 80.000.000

saham seri B @Rp. 1.000 dan 2.669.840 saham

seri C @Rp.100. Modal ditempatkan dan disetor

penuh 10.774.600 saham seri A dan 64.647.600

saham seri B tahun 2011 dan 2010

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Liabilitas sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam

waktu 1 Tahun

Liabilitas sewa pembiayaan jangka panjang setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu 1

tahun

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk

(3)

Catatan 31 Desember 2011 31 Desember 2010 PENDAPATAN 3j,17 103.226.308.264 113.353.335.858 Beban Pokok Penjualan 3j,18 86.733.320.742 98.470.268.159 LABA KOTOR 16.492.987.522 14.883.067.699 Beban Usaha 3j,19 14.447.235.924 12.808.343.026 Laba Usaha 2.045.751.598 2.074.724.673 Pendapatan ( Beban ) Lain-lain 3j

-Bunga deposito, jasa giro dan bunga 44.864.800 280.409.241 -Laba selisih kurs 512.154.815 105.836.385 -Beban Bunga - 389.413.338 -Beban administrasi bank (431.112.333) (564.827.529) -Pendapatan atas pendapatan ditangguhkan 980.080.490 57.651.794 -Pendapatan lain-lain 60.215.512 -Beban Lain-lain -bersih 1.166.203.284 268.483.229 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 3.211.954.882 2.343.207.902 Beban Pajak Penghasilan Kini 3n,8 (1.184.664.875) (842.498.771) Beban Pajak Penghasilan Tangguhan 3n,8 305.154.928 98.474.915 Laba Periode Berjalan 2.332.444.935 1.599.184.046 Pendapatan Komprehensif Lain - -Laba Komprehensif Lain 2.332.444.935 1.599.184.046 Laba yang didistribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 1.210.538.921 1.347.892.236 Kepentingan Non Pengendali 1.121.906.014 251.291.810 Jumlah 2.332.444.935 1.599.184.046 Laba per saham dasar 3q 16 18

(4)

Ekuitas yang dapat

Modal ditempatkan Saldo Laba diatribusikan kepada Kepentingan Jumlah Ekuitas

dan Disetor pemilik entitas Non Pengendali

Induk

Saldo 31 Desember 2009 107.746.000.000 154.920.000 20.107.773.850 128.008.693.850 108.132.357.067 236.141.050.916 Laba Komperehensif tahun berjalan - - 1.347.892.236 1.347.892.236 251.291.810 1.599.184.046 Saldo 31 Desember 2010 107.746.000.000 154.920.000 21.455.666.084 129.356.586.084 108.383.648.878 237.740.234.962 Laba Komperehensif tahun berjalan - - 1.210.538.921 1.210.538.921 1.121.906.014 2.332.444.935 Saldo 31 Desember 2011 107.746.000.000 154.920.000 22.666.205.005 130.567.125.005 109.505.554.892 240.072.679.897

Agio Saham

(5)

31 Desember 2011 31 Desember 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan (Pembayaran) dari pelanggan 103.226.308.264 113.353.335.858 Penerimaan (Pembayaran) kas kepada pemasok (86.733.320.742) (98.470.268.159) Penerimaan (Pembayaran) kas kepada pihak ketiga dan karyawan (12.645.374.677) (13.373.170.555) Penerimaan (Pembayaran) dari operasi lain-lain 35.177.153.937 12.773.939.625 Penerimaan (Pembayaran) non operasional (8.595.227.070) 833.310.758 Penerimaan (Pembayaran) pajak penghasilan (2.081.855.870) 95.812.227 Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 28.347.683.843 15.212.959.754 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (27.892.656.270) (33.810.011.280) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (27.892.656.270) (33.810.011.280) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penambahan (pembayaran) utang bank (2.725.732.845) 17.716.557.710 Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (2.725.732.845) 17.716.557.710 (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK (2.270.705.272) (880.493.817) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.560.306.067 4.440.799.884 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 1.289.600.795 3.560.306.067

(6)

1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perusahaan

2011 2010

Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Subuh Hari Cahyanto Subuh Hari Cahyanto

Komisaris Independen : Thomas Hindarto Thomas Hindarto

Direksi :

Direktur Utama : Prianto Paseru, SH Prianto Paseru, SH

Direktur (tidak terafiliasi) : David Panggabean, SH David Panggabean, SH Komite Audit :

Anggota : Subuh Hari Cahyanto Subuh Hari Cahyanto

: Indra P Indra P

: Awi Subhan Awi Subhan

Internal Audit : : Nicholas F Nicholas F

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

c.

285.687.607.612

Entitas Anak Total Aset 31 Desember

2011 1989

PT. Delta Nusantara Yogyakarta

Pada tanggal 18 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan surat No. S-1873/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan.

Pada tanggal 16 april 2004, Perusahaan melakukan perubahan dan peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp. 84.000.000.000 menjadi Rp. 164.000.000.000, melakukan penerbitan saham baru yang diklasifikasikan sebagai saham seri B dan melakukan perubahan nilai nominal saham ("Reverse Stock") dari Rp. 200 per saham menjadi Rp. 400 per saham dan waran seri I dengan rasio perbandingan 2 waran seri I yang lama akan mendapatkan 1 waren seri I yang baru yang dapat digunakan untuk membeli saham seri A dengan nilai nominal Rp. 400 pada harga Rp. 420 per saham.

PT Nusantara Inti Corpora, Tbk ( dahulu bernama PT United Capital Indonesia, Tbk ) ( "Perusahaan ") didirikan berdasarkan akta Notaris No. 166 tanggal 30 Mei 1988 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H. Notaris di Jakarta dengan nama PT. Aneka Keloladana dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2-5501 HT.01.01. Th. 1988 tertanggal 30 Juni 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990 Tambahan No. 5045.

Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.28 tanggal 10 Juni 2011 dari Humberg Lie, SH, SE, Mkn., Notaris di Jakarta, dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.Akta tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktorat Jendera Administrasi Hukum Umum dengan Nomor pengesahan AHU-AH.01.10-33067 Perusahaan berdomisili di Wisma Metropolitan II Lt. 6 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1992. Susunan Dewan Komisaris, Direksi serta Komite audit perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas 96.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 210 per saham kepada masyarakat. Waran seri I tersebut diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru dimana setiap pemegang saham yang memiliki 19 saham baru dan tercatat namanya sebagai pemegang saham pada tanggal 26 Mei 2000 akan mendapatkan 13 waran seri I yang memberikan hak untuk setiap pemegang waran seri I untuk melakukan pembelian saham baru perusahaan dengan nilai nominal Rp. 200 per saham pada harga Rp. 210. Waran seri I tersebut memiliki jangka waktu selama 3 tahun dan telah berakhir pada tanggal 18 april 2005.

Perusahaan telah memiliki Divisi Audit Internal pada tahun 2011 dan 2010. Jumlah karyawan perusahaan dan entitas anak adalah sebanyak 550 dan 653 (tidak diaudit).

Persentase Pemilikan 51,90%

Pada tahun 2007, Perusahaan memiliki saham entitas anak yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu : Entitas Anak

(7)

2.

a. Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan

Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan keuangan

Standar ini memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan, antara lain:

-PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

a. Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan-lanjutan

Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan: - PSAK 2 (revisi 2010), Laporan Arus Kas

- PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

- PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan - PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama - PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

- PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud - PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis - PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan

- PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan - PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

- PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

- PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan - ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

- ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa - ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

- ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

- ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer - ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

- ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

Standar berikut ini efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: - PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

- PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya - PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja

- PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi - PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

- PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

Penyajian laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif.

Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Perusahaan beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Perusahaan yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi Perusahaan.

Penyajian seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif.

(8)

2.

b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan - lanjutan - PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

- PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen keuangan: Pengakuan dan pengukuran - PSAK 56 (revisi 2011), Laba per saham

- PSAK 60, Instrumen keuangan pengungkapan

- PSAK 61, Akuntansi hibah pemerintah dan pengungkapan bantuan pemerintah - PSAK 62, Kontrak asuransi

- PSAK 63, Pelaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi

- PSAK 64, Aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada pertambangan sumber daya mineral - ISAK 13, Lindung nilai investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri

- ISAK 15, PSAK 24 - Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan minimum dan interaksinya - ISAK 16,Perjanjian jasa konsesi

- ISAK 18, Bantuan pemerintah – tidak berelasi spesifik dengan aktivitas operasi

- ISAK 19, Penerapan pendekatan penyajian kembali dalam PSAK 63: pelaporan keuangan dalam ekonomi hiperinflasi - ISAK 20, Pajak penghasilan – perubahan dalam status pajak entitas atau para pemegang sahamnya

- ISAK 22, Perjanjian konsensi jasa: pengungkapan - ISAK 23, Sewa operasi - insentif

- ISAK 24, Evaluasi substansi beberapa transaksi yang melibatkan suatu bentuk legal sewa - ISAK 25, Hak atas tanah

- ISAK 26, Penilaian ulang derivatif melekat

Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013: - PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi bisnis entitas sepengendali - ISAK 21, Perjanjian kontrak real estate

3.

a. Pernyataan Kepatuhan

b. Penyajian laporan keuangan konsolidasian

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Nilai historis pada umumnya berdasarkan nilai wajar yang digunakan pada saat pertukaran aset.

PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI -lanjutan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan dan surat edaran tentang pedoman penyajian laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Selain standar dan interpretasi tersebut diatas, KEP 689/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang “Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek” (PAPE) juga berlaku untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi dan PAPE terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards). KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(9)

3.

c. Prinsip konsolidasian

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang dimiliki

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 :

31 Desember 2011 31 Desember 2010

Dollar Amerika 9.068 8.991

e. Persediaan

f. Kombinasi Bisnis

Kepentingan non pengendali dinyatakan sebesar bagian non pengendali dari biaya perolehan historis aset bersih.

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode biaya masuk pertama keluar pertama (FIFO).

Akuisisi entitas anak dari pihak ketiga dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluaruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (termasuk entitas bertujuan khusus). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan Perusahaan.

Pendapatan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan. Jumlah laba rugi komprehensif diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan nonpengendali bahkan jika hasilnya mengakibatkan kepentingan nonpengendali bersaldo defisit.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan

Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas entitas anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnyapengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan Perusahaan dan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik Perusahaan.

Jika entitas induk kehilangan pengendalianatas entitas anak, maka keuntungan atau kerugian pelepasan dihitung dari perbedaan antara (i) nilai wajar seluruh pembayaran yang diterima dan nilai wajar dari kepentigan yang tersisa dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya atas aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak serta setiap kepentingan nonpengendali. Jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak tersebut dicatat (misalnya reklasifikasi ke laba atau rugi atau transfer secara langsung ke saldo laba) dengan cara yang sama seperti akan diharuskan jika aset dan liabilitas terkait dilepas. Nilai wajar sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen keuangan, Pengakuan dan pengukuran, atau jika sesuai, biaya perolehan saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.

Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun bersangkutan.

(10)

3.

g. Instrumen Keuangan

Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010 :

Penentuan Nilai Wajar

Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

Perusahaan telah menerapkan PSAK 55 (Revisi 2006)"Instrumen Keuangan :Pengakuan dan Pengukuran" dan PSAK 50 (Revisi 2006)"Instrumen Keuangan :Penyajian dan pengungkapan " yang menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) " Akuntansi instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung nilai" dan PSAK 50 "Akuntansi Investasi Efek Tertentu"

Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, termasuk biaya transaksi.

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli danask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabilabid pricedanask priceyang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi.

Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan

Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.

(11)

3.

g. Instrumen Keuangan-lanjutan Aset Keuangan

Investasi dalam kelompok diperdagangkan

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual

Pinjaman dan piutang

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai yang diakui adalah sebesar perbedaan antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut.

Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset keuangan, kecuali untuk piutang usaha dan piutang lain-lain dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun penyisihan. Bila piutang usaha atau piutang lain-lain-lain-lain tidak tertagih, piutang dihapuskan terhadap akun penyisihan. Pemulihan di kemudian hari dari jumlah yang dihapuskan sebelumnya, dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Ketika aset keuangan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan.

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal pertukaran dimana pembelian atau penjualan suatu investasi diatur dalam kontrak yang mempersyaratkan penyerahan pelepasan investasi dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan dan diukur pertama kali menggunakan nilai wajar, termasuk biaya transaksi kecuali untuk aset-aset keuangan yang diklasifikasikan menggunakan nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, yang diukur pertama kali menggunakan nilai wajar.

Investasi yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar atas aset moneter yang diakui langsung dalam laporan laba rugi konsolidasian. Pada saat investasi dihentikan atau ditetapkan mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada periode berjalan. Dividen atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian ketika hak Perusahaan untuk menerima pembayaran telah ditetapkan. Nilai wajar dari aset moneter yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang didenominasi dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang asing tersebut dan dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.

Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian ditentukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi aset moneter tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing lainnya diakui dalam ekuitas.

Apabila tidak terdapat nilai wajar yang dapat diandalkan atas investasi jangka panjang yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, maka aset tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada.

Piutang usaha dan piutang lainnya yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi konsolidasian, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari investasi.

(12)

3.

g. Instrumen Keuangan-lanjutan

Penurunan Nilai Aset Keuangan - lanjutan

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi Sebagai Utang atau Ekuitas

Instrumen Ekuitas

Liabilitas Keuangan

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dibebaskan, dibatalkan atau berakhir. Instrumen Keuangan Derivatif

Saling Hapus Instrumen Keuangan

h.

Pengecualian untuk instrumen ekuitas yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.

Aset keuangan dihentikan pengakuannya hanya bila hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir, atau Perusahaan menyerahkan secara substantial aset keuangan dan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset tersebut kepada entitas lain.

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan (termasuk utang bank atau pinjaman lain, utang usaha dan utang lainnya) pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif.

Kas dan setara kas terdiri kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan yang tidak dijaminankan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Kas dan Bank

Derivatif awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dibuat dan kemudian diukur kembali sebesar nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan. Semua derivatif dicatat sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, jika sebaliknya, derivatif dicatat sebagai liabilitas. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya, karena instrumen derivatif tidak memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements), aset dan liabilitas yang terkait tidak dapat disajikan saling hapus dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

(13)

3.

i. Aset Tetap

Jenis Aset %

- Bangunan dan prasarana 20 tahun 5%

- Kendaraan 10 tahun 10%

- Mesin dan peralatan 5 dan 8 tahun 12,5%-20%

- Peralatan kantor 5 dan 8 tahun 12,5%-25%

- Komputer 4 tahun 25%

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang

Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

• Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; • Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

• Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;

• Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada Perusahaan; dan • Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

Pendapatan Bunga

Beban

Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). k. Biaya Dibayar Dimuka

l. Uang Muka

Pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka perolehan suatu barang.

Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar harga perolehan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dalam aset tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aset tersebut telah selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan, yang ditentukan sebagai nilai teringgi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar harga perolehan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dalam aset tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aset tersebut telah selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan

Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Taksiran masa manfaat setiap jenis aset adalah sebagai berikut :

Masa manfaat

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih.

Biaya yang telah dibayar dan pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang.

(14)

3.

m. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

n. Taksiran Pajak

o.

`

p.

Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi.

Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode projected unit credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari aset keuangan lainnya.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.

Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari Aset keuangan lainnya. Setelah penawaran umum perdana saham perusahaan dijalankan dan menjadi efektif, pencatatan akun ini akan disesuaikan dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G. tentang pedoman penyajian Laporan Keuangan, dimana biaya-biaya tersebut akan disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor agio saham.

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Entitas anak memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh entitas anak sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Biaya Emisi Saham Ditangguhkan

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang.

KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan

(15)

3. q.

r.

lnformasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a.

b. c.

s.

4.

Kas dan Bank terdiri dari :

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Kas Kantor Pusat 53.116.542 155.102.180

Kas Pabrik 931.344.172 870.388.509

Jumlah 984.460.714 1.025.490.689

Bank :

PT Bank Capital Indonesia, Tbk 158.177.052 2.395.613.319 PT Bank Panin, Tbk 9.617.123 11.218.191 PT Bank Victoria, Tbk 729.087 420.570 PT Bank Bumi Putra, Tbk 2.358.745 1.671.421 PT CIMB Niaga, Tbk 76.809.855 54.677.881 PT Bank Central Asia, Tbk 17.437.211 17.514.350 265.129.073 2.481.115.731 PT CIMB Niaga, Tbk 20.959.775 33.581.385 PT Bank Panin, Tbk 19.051.233 20.118.262 40.011.008 53.699.647 1.289.600.795 3.560.306.067 Kas : IDR : Jumlah KAS DAN BANK

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya.

Informasi Segmen Laba per Saham

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah Aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapkan Aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi.

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional ” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Penggunaan Estimasi

Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - lanjutan

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan sebesar 75.422.200 lembar saham.

Dollar Amerika

Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

(16)

4.

Seluruh saldo bank ditempatkan pada pihak ketiga. 5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari :

Rupiah 20.701.720.176,08 24.837.759.960

Dollar Amerika Serikat 5.125.484.515 1.934.173.913 Jumlah 25.827.204.691 26.771.933.873

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan, terdiri dari :

Pihak ketiga

Benang 9.001.628.902 5.372.507.820

Kapas 16.825.575.789 21.399.426.053

Jumlah 25.827.204.691 26.771.933.873

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang, terdiri dari :

Belum jatuh tempo 9.257.323.916 6.914.722.916

Lewat jatuh tempo :

1 - 30 hari 6.625.684.336 4.955.230.685

31 - 60 hari 3.538.524.462 3.250.349.956

61 - 90 hari 2.860.960.876 1.119.609.062

> 90 hari 3.544.711.101 10.532.021.254

Jumlah 25.827.204.691 26.771.933.873

6. PERSEDIAAN BARANG 31 Desember 2011 31 Desember 2010

Barang Jadi 16.922.489.351 18.846.574.835

Barang dalam proses 1.500.837.128 1.761.405.245

Bahan baku 9.000.541.244 14.414.941.233

Suku cadang dan bahan penolong 4.400.367.699 3.881.108.495 Jumlah 31.824.235.422 38.904.029.808 Tingkat suku bunga untuk kas di bank berkisar antara 0,75% - 3,00% per tahun untuk tahun 2011 dan 1,50% - 3,00 % per tahun untuk tahun 2010.

KAS DAN BANK - lanjutan

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang kepada pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa piutang dapat tertagih semua, sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu - ragu.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 piutang usaha dijadikan jaminan atas fasilitas utang Bank Capital Indonesia (Lihat catatan 11).

Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan usang.

Persediaan barang jadi diasuransikan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dengan jumlah pertanggungan Rp. 7.500.000.000,- pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

(17)

7. UANG MUKA PEMBELIAN 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Pihak Ketiga Bahan Baku 8.569.269.596 9.915.476.273 Jumlah 8.569.269.596 9.915.476.273 8. 31 Desember 2011 31 Desember 2010

a. Pajak Dibayar Dimuka

PPN Masukan 1.626.330.747 -Jumlah 1.626.330.747

-b. Utang Pajak 31 Desember 2011 31 Desember 2010

PPh pasal 21 857.802 1.286.404 PPh pasal 23 - 400.000 PPN - 538.865.316 PPh pasal 29 463.983.659 379.814.864 464.841.461 920.366.584 c. Pajak Penghasilan Badan

31 Desember 2011 31 Desember 2010 3.211.954.882

2.343.207.901

Entitas anak (1.138.763.003) (1.058.863.196)

Laba sebelum taksiran pajak 2.073.191.879 1.284.344.705 Koreksi Fiskal

Perbedaan Temporer

Penyusutan aset tetap (11.612.519) 85.972.308 Jumlah Perbedaan temporer (11.612.519) 85.972.308 Perbedaan Permanen

Bunga deposito dan jasa giro ( sifat final ) (1.543.259) (242.613.829)

Pendapatan ditangguhkan (980.080.490)

Beban pajak - 4.000.000 Perjamuan 12.851.100 3.756.900 Beban lain -lain 9.354.333 88.827.000 Jumlah Perbedaan Permanen (959.418.316) (146.029.929) PERPAJAKAN

Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku , dimana saldo per 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehesif dengan taksiran penghasilan kena pajak perusahaan adalah sebagai berikut :

(18)

8.

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Jumlah koreksi fiskal (971.030.835) (60.057.621)

Laba Fiskal 1.102.161.044 1.224.287.084

Kompensasi rugi tahun sebelumnya - -Penghasilan kena pajak 1.102.161.044 1.224.287.084 Taksiran pajak penghasilan : 258.569.125 306.071.771 Taksiran pajak penghasilan - entitas induk 258.569.125 306.071.771 Taksiran pajak penghasilan - entitas anak 926.095.750 536.427.000 Taksiran pajak penghasilan kini 1.184.664.875 842.498.771 Dikurangi :

PPh Pasal 25 - entitas induk (255.059.810) (262.620.268) PPh Pasal 25 - entitas anak (400.000.000) (150.000.000) PPh Pasal 23 - entitas anak (65.621.406) (93.515.142) Taksiran pajak penghasilan badan - Induk Perusahaan 3.509.315 43.451.503 Taksiran pajak penghasilan badan - Entitas anak 460.474.344 379.814.864

463.983.659

423.266.367

d. Pajak Tangguhan

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Penyusutan aset tetap (2.903.130) 21.493.077 Pajak tangguhan entitas anak 308.058.058 76.981.838 Jumlah 305.154.928 98.474.915 Saldo aset (liabilitas) pajak tangguhan tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Saldo awal aset (liabilitas) pajak tangguhan 4.796.523.055 4.878.181.993 Pajak tangguhan tahun berjalan 305.154.928 (180.133.853) Pemulihan pajak tangguhan - 98.474.915 Saldo akhir aset (liabilitas) pajak tangguhan 5.101.677.983 4.796.523.055 PERPAJAKAN - lanjutan

Jumlah PPH pasal 29 kurang bayar

Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut :

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan diubah untuk yang keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 30,00%, 28,00% masing-masing untuk tahun fiskal 2008 dan 2009 dan 25,00% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

(19)

9. ASET TETAP

Harga Perolehan

Tanah 43.522.604.000 (8.307.120.000) - 35.215.484.000 Bangunan dan Prasarana 84.934.367.183 2.641.259.486 - 87.575.626.669 Kendaraan 2.387.970.130 - - 2.387.970.130 Mesin dan Peralatan 151.200.345.924 25.251.396.784 - 176.451.742.708 Peralatan kantor 3.018.187.265 - - 3.018.187.265 Komputer 1.882.491.854 - - 1.882.491.854 Renovasi Kantor 973.850.875 - - 973.850.875 Jumlah 287.919.817.231 19.585.536.270 - 307.505.353.501

Aset sewa guna usaha

Mesin dan peralatan 6.240.000.000 - - 6.240.000.000 Jumlah 294.159.817.231 19.585.536.270 - 313.745.353.501

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan Prasarana 20.236.836.509 4.021.748.842 - 24.258.585.351 Kendaraan 1.393.546.995 264.963.247 - 1.658.510.242 Mesin dan Peralatan 42.536.568.568 9.395.702.308 1.367.521.175 53.299.792.051 Peralatan kantor 1.701.976.621 606.612.590 - 2.308.589.211 Komputer 1.777.041.356 48.331.481 - 1.825.372.837 Renovasi Kantor 786.871.712 77.604.163 - 864.475.875 Jumlah 68.432.841.761 14.414.962.631 1.367.521.175 84.215.325.567

Aset sewa guna usaha

Mesin dan peralatan 1.067.333.600 300.187.575 (1.367.521.175) -Jumlah 69.500.175.361 14.715.150.206 - 84.215.325.567 Nilai Buku 224.659.641.870 229.530.027.934 Harga Perolehan Tanah 35.215.484.000 8.307.120.000 - 43.522.604.000 Bangunan dan Prasarana 80.897.051.014 4.037.316.169 - 84.934.367.183 Kendaraan 2.387.970.130 - - 2.387.970.130 Mesin dan Peralatan 129.745.262.813 21.455.083.111 - 151.200.345.924 Peralatan kantor 3.007.695.265 10.492.000 - 3.018.187.265 Komputer 1.882.491.854 - - 1.882.491.854 Renovasi Kantor 973.850.875 - - 973.850.875 Jumlah 254.109.805.951 33.810.011.280 - 287.919.817.231

Aset sewa guna usaha

Mesin dan peralatan 6.240.000.000 - - 6.240.000.000 Jumlah 260.349.805.951 33.810.011.280 - 294.159.817.231

Akhir Pengurangan

Awal Penambahan

31 Desember 2011

Awal Penambahan (Pengurangan) Reklasifikasi Akhir

31 DESEMBER 2010

Penambahan (Pengurangan) Reklasifikasi Akhir Awal

(20)

9. ASET TETAP - lanjutan

Akumulasi Penyusutan

Bangunan dan Prasarana 16.261.383.988 3.975.452.521 - 20.236.836.509 Kendaraan 1.108.937.914 284.609.081 - 1.393.546.995 Mesin dan Peralatan 34.476.302.589 8.060.265.979 - 42.536.568.568 Peralatan kantor 1.038.491.723 663.484.898 - 1.701.976.621 Komputer 1.724.316.104 52.725.252 - 1.777.041.356 Renovasi Kantor 687.913.379 98.958.333 - 786.871.712 Jumlah 55.297.345.697 13.135.496.064 - 68.432.841.761

Aset sewa guna usaha

Mesin dan peralatan 667.083.500 400.250.100 - 1.067.333.600 Jumlah 55.964.429.197 13.535.746.164 - 69.500.175.361 Nilai Buku 204.385.376.754 224.659.641.870

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Dibebankan :

Biaya produksi tidak langsung 12.613.101.384 12.697.191.208 Biaya umum dan administrasi 1.801.861.247 838.554.956 Jumlah 14.414.962.631 13.535.746.164

10. UTANG SEWA PEMBIAYAAN 31 Desember 2011 31 Desember 2010

Liabilitas yang berasal dari sewa pembiayaan adalah sebagai berikut :

Rencana pembayaran minimum :

Kurang dari 1 tahun - 147.333.333 Antara 1 - 2 tahun - 3.535.999.992 Antara 2 - 5 tahun - 589.333.342 Dikurangi beban bunga belum jatuh tempo - (1.062.730.182) Nilai tunai sewa pembiayaan - 3.209.936.485 Disajikan di laporan posisi keuangan sebagai :

Liabilitas lancar - 1.004.943.485 liabilitas tidak lancar - 2.204.993.000

Jumlah - 3.209.936.485

Utang sewa pembiayaan dibayar setiap bulan selama 5 (lima) tahun kepada Lessor, PT National Finance dan dijamin dengan aset yang dibiayai dengan utang sewa pembiayaan tersebut.

Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sleman, Yogyakarta dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) berjangka waktu 30 tahun.

Seluruh aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dengan jumlah pertanggungan Rp. 52.500.000.000. Manajemen entitas anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 tanah dan bangunan serta sebagian mesin entitas anak dijaminkan atas fasilitas utang Bank Panin (lihat catatan 11) 31 DESEMBER 2010

(21)

10. UTANG SEWA PEMBIAYAAN - lanjutan

11. UTANG BANK

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Bank Panin, Tbk.

Pinjaman rekening koran 14.995.632.533 14.989.685.191 Pinjaman Berulang 1 15.000.000.000 15.000.000.000 Pinjaman berulang 2 25.105.890.545 23.334.642.621 Bank Capital Indonesia, Tbk. 4.648.821.978 9.151.750.089 Jumlah 59.750.345.056 62.476.077.901 Pada tahun 2006 , perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari Bank Panin, Tbk, sebagai berikut :

a. Pinjaman Rekening Koran

b. Pinjaman Berulang 1

c. Pinjaman Berulang 2

12. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

31 Desember 2011 31 Desember 2010 a. Rincian utang usaha berdasarkan pemasok, terdiri dari :

Pihak Ketiga

Suku Cadang 703.215.484 918.056.806 Bahan Penolong 681.418.485 646.234.776 Jumlah 1.384.633.969 1.564.291.582 Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan entitas anak telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian bank.

Semua fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2012 dan dijaminkan dengan tanah dan bangunan pabrik beserta mesin mesin-mesin dan peralatan entitas anak.

Entitas anak tidak boleh menjual sebelum menyelesaikan liabilitasnya dan tidak boleh memindahkan aset tanpa persetujuan dari Lessor, Entitas anak mempunyai opsi beli balik jika sudah memenuhi liabilitasnya dan akan dilaksanakan oleh Entitas anak. Pada bulan September 2011, utang sewa pembiayaan sudah dilunasi seluruhnya.

Perusahaan dan entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman rekening koran untuk modal kerja dengan maksimum sebesar Rp 15.000.000.000, tingkat bunga pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 12% dan 14%.

Perusahaan dan entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang 1 untuk modal kerja dengan maksimum sebesar Rp 15.000.000.000, tingkat bunga pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 12% dan 14%.

Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dari PT Bank Capital Indonesia,Tbk sehubungan dengan pembelian bahan baku dengan plafond sebesar Rp 10.000.000.000,-pada tingkat bunga 10.000.000.000,-pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 15% . Fasilitas pinjaman dijaminkan dengan persediaan dan piutang.

Perusahaan dan entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang 2 sehubungan dengan impor barang bahan baku berupa kapas, polyester dan rayon dengan maksimum sebesar Rp 27.500.000.000 (termasuk L/C maksimum sebesar USD 3.000.000), tingkat bunga pada 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 12% dan 14%.

(22)

12. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA - lanjutan

31 Desember 2011 31 Desember 2010 b. Rincian utang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari :

Rupiah 500.121.544 458.754.106

Dollar Amerika Serikat 884.512.425 1.105.537.476 Jumlah 1.384.633.969 1.564.291.582 Tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan atas utang usaha pihak ketiga tersebut.

13. PENDAPATAN DITANGGUHKAN

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Pendapatan ditangguhkan - 980.080.490 Jumlah - 980.080.490

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Jumlah aset bersih PT Delta Nusantara per 30 Juni 2007 :

Modal Saham 221.597.443.000 221.597.443.000

Laba ditahan 2.204.167.541 2.204.167.541

Jumlah Nilai buku saham 223.801.610.541 223.801.610.541

Kepemilikkan saham PT Nusantara Inti Corpora 51,90% 116.153.035.871 116.153.035.871 Kepemilikkan saham minoritas 48.10% 107.648.574.670 107.648.574.670 Jumlah kepemilikkan saham 223.801.610.541 223.801.610.541 Perhitungan goodwill :

116.153.035.871

116.153.035.871 Pembayaran tunai saat kepemilikkan 115.000.000.000 115.000.000.000 Goodwill ( Saldo kredit ) 1.153.035.871 1.153.035.871 Pendapatan yang telah diakui 172.955.381 115.303.587 Saldo Pendapatan Ditangguhkan Awal Tahun 980.080.490 1.037.732.284 Pengakuan Pendapatan tahun berjalan 980.080.490 57.651.794 Saldo Pendapatan ditangguhkan - 980.080.490

Berdasarkan PSAK No 22 tentang “Penggabungan Usaha” mengharuskan goodwill negatif diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama tidak kurang dari 20 tahun, sedangkan PSAK 22 (Revisi 2010) tidak lagi memperkenankan amortisasi atas goodwill negatif yang berasal dari transaksi penggabungan usaha. Goodwill negatif diakui sebagai keuntungan periode berjalan. Pada tahun 2011 seluruh pendapatan ditangguhkan diakui sebagai keuntungan.

Pembelian saham PT Delta Nusantara dicatat dengan metode pembelian (cost method)

Akun ini merupakan goodwill dengan saldo kredit yang terjadi pada saat perusahaan melakukan akuisisi PT Delta Nusantara pada tanggal 1 Juli 2007 dengan perincian sebagai berikut :

(23)

14. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

15. MODAL SAHAM

Pemegang Saham

Bloom International Ltd 14.250.000 18,89% 20.357.142.857 Lenovo Worldwide Corporation 27.073.425 35,90% 38.676.321.429 Masyarakat 34.098.775 45,21% 48.712.535.714 Jumlah 75.422.200 100% 107.746.000.000 16. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Agio Saham Penawaran Umum Saham Perdana 543.200.000

Biaya Emisi Penawaran Umum Saham Perdana (388.280.000)

Jumlah Tambahan Modal Disetor 154.920.000

17. PENJUALAN 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Penjualan Benang 60.121.548.410 74.950.875.215 Penjualan Kapas 41.772.605.011 36.980.912.531 Penjualan lain-lain 1.332.154.843 1.421.548.112 Jumlah 103.226.308.264 113.353.335.858

18. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Desember 2011 31 Desember 2010

Bahan baku yang digunakan 40.066.295.095 41.729.359.246

Pembelian 22.542.033.409 31.341.870.490

Upah langsung 2.145.652.195 1.803.246.848

Biaya produksi tidak langsung 19.794.686.442 24.416.902.393 Jumlah biaya produksi 84.548.667.141 99.291.378.977 Persediaan barang

Dalam Proses

Awal tahun 1.761.405.245 2.068.548.864

Akhir tahun (1.500.837.128) (1.761.405.245)

Jumlah biaya pokok produksi 84.809.235.258 99.598.522.596 Barang jadi

Awal tahun 18.846.574.835 17.718.320.398

Akhir tahun (16.922.489.351) (18.846.574.835)

Jumlah beban pokok penjualan 86.733.320.742 98.470.268.159 Nilai Nominal ( Rp ) Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih pada PT Delta Nusantara, entitas anak sebesar Rp. 109.505.554.892,- pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp. 108.383.648.878,- pada tanggal 31 Desember 2010.

Berdasarkan data laporan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Focomindo Buana Registrar, daftar pemegang saham per 31 Desember 2011 dan 2010 adalah :

(24)

19. BEBAN USAHA

31 Desember 2011 31 Desember 2010 Beban penjualan 1.030.219.330 1.686.220.912 Biaya gaji dan tunjangan 1.218.430.948 1.503.969.313 Biaya penyusutan 1.801.861.247 838.554.956 Imbalan pasca kerja 437.045.209 366.490.853 Pemeliharaan 152.096.469 78.606.380 Biaya konsultan 122.200.000 157.500.000 Biaya sewa kantor 194.385.341 49.878.442 Jasa layanan KSEI 64.000.000 64.000.000 Makan dan minum 127.500.215 57.254.060 Biaya listrik, air dan telepon 78.528.690 59.432.144 Biaya entertainment 81.302.348 33.479.360 Biaya transportasi dan perjalanan dinas 83.606.895 70.025.035 Biaya perijinan 92.024.000 32.200.000 Biaya Bunga dan Administrator kantor 8.595.227.070 7.644.638.316 Biaya perlengkapan kantor 145.409.119 26.080.578 Biaya lain-lain 223.399.043 140.012.677 Jumlah 14.447.235.924 12.808.343.026 20. IMBALAN PASCA KERJA

Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut :

31 Desember 2011 31 Desember 2010

Biaya jasa kini 243.282.004 175.296.829

Biaya bunga 193.763.205 243.077.488

437.045.209

418.374.317 Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :

Nilai kini liabilitas yang tidak didanai 2.508.784.715 2.067.596.081 Keuntungan aktuarial yang belum diakui 570.567.338 574.399.701

Liabilitas bersih 3.079.352.053 2.641.995.782

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :

Saldo awal 2.641.995.782 2.223.621.465

Beban tahun berjalan 437.045.209 418.374.317 Jumlah 3.079.040.991 2.641.995.782

Tingkat mortalita : Indonesia - II Umur pensiun : 55 tahun Tingkat kenaikan gaji tahunan : 5% Tingkat diskonto : 6,5%

Berdasarkan laporan aktuaris independen PT Dian Artha Tama, perhitungan imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : Perusahaan dan entitas anak telah membentuk penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Penyisihan imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu) yang dibebankan secara langsung ke beban umum dan administrasi.

(25)

21. INFORMASI SEGMEN OPERASI Segmen Operasi

1. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Pendapatan 103.226.308.264 103.226.308.264

Jumlah Pendapatan 103.226.308.264 103.226.308.264

Beban Pokok Penjualan 86.733.320.742 86.733.320.742 Laba Kotor Penjualan 16.492.987.522 16.492.987.522

Beban Usaha 14.447.235.924 14.447.235.924

Laba Bersih Usaha 2.045.751.598 2.045.751.598 Jumlah Pendapatan (Beban ) Lain-lain 1.166.203.284 1.166.203.284 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 3.211.954.882 3.211.954.882 Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (879.509.947) (879.509.947) Laba periode berjalan 2.332.444.935 2.332.444.935

Pendapatan 113.353.335.858 113.353.335.858

Jumlah Pendapatan 113.353.335.858 113.353.335.858

Beban Pokok Penjualan 98.470.268.159 98.470.268.159 Laba Kotor Penjualan 14.883.067.699 14.883.067.699

Beban Usaha 12.808.343.026 12.808.343.026

Laba Bersih Usaha 2.074.724.673 2.074.724.673 Jumlah Pendapatan (Beban ) Lain-lain 268.483.229 268.483.229 Laba Sebelum Pajak Penghasilan 2.343.207.902 2.343.207.902 Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (842.498.771) (842.498.771) Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Tangguhan 98.474.915 98.474.915 Laba periode berjalan 1.599.184.046 1.599.184.046 2. Laporan Posisi Keuangan

Jumlah Aset Aset segmen 304.802.980.424 304.802.980.424 Jumlah Aset 304.802.980.424 304.802.980.424 Liabilitas 64.730.300.526 64.730.300.526 Jumlah liabilitas 64.730.300.526 64.730.300.526

Pemintalan benang, kapas dan lain-lain

Jumlah

Pemintalan benang, kapas dan lain-lain

Untuk tujuan pelaporan manajemen, segmen operasi Perusahaan dan entitas anak dibagi dalam pemintalan benang,kapas dan lain-lain. Klasifikasi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen.

Jumlah Pemintalan benang, kapas

dan lain-lain

Liabilitas segmen

31 Desember 2010 31 Desember 2011

Gambar

Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan  berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis kuesioner yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum, kegiatan ini telah meningkatkan partisipasi dan pengetahuan masyarakat terhadap paradigma

Berdasarkan tabel 3 diatas diketahui bahwa mayoritas keluarga yang memiliki balita di puskesmas hamparan perak dalam kategori gizi baik sebanyak 278 responden

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas pada Indomobil Nissan Datsun Basuki

Pada penelitian ini akan dikaji tentang peningkatan keterampilan menulis naskah drama satu babak dan perubahan tingkah laku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis

(1) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diklat yang melaksanakan Diklat Keahlian Pelaut Tingkat-III Non Diploma (Crash Program/Fast Track) wajib mendapatkan pengesahan ( approval

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kepribadian proaktif dengan perilaku kewirausahaan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kelurahan Tembalang

Dalam rangka mendapatkan gambaran pelayanan GPIB Jemaat “CINERE” Depok melalui evaluasi tahunan dan memberi masukkan dalam rangka pembuatan dan penetapan Program Kerja &

turunan estrogen yang jenisnya etinilestradiol). 5) Tidak mencegah infeksi menular seksual. 8) Kerusakan hati, kerusakan fungsi hati, atau hepatitis. 9) Perempuan dengan