Sawit Indonesia Mau
Kemana?
Kesiapan dan Hambatan Regulasi Industri Sawit Bagi Pelaku Usaha
By GAPKI
Seminar Strategi Memperkuat Positioning dan Image Industri Sawit Indonesia di Dunia
International
Market Share Minyak Sawit
World Production of 17 Oils and Fats
2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 Private State Smallholders 41% 7% 52%
Smallholder Stateowned Private
Sampai dengan tahun 1980-an luas Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia sekitar 300.000 an ha. Program PBSN dengan PIR-TRANS dan PIR-BUN Mendorong ekspansi Perkebunan sawit sehingga Juga meningkatkan produksi dan penggunaan Minyak sawit untuk minyak goreng
(15.000,0) (10.000,0) (5.000,0) 0,0 5.000,0 10.000,0 15.000,0 20.000,0 25.000,0 30.000,0 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016*) BALANCE OIL & GAS NON OIL & GAS PALM OIL
0 50 100 150 200 250 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2025 Consumption
soybean sunflower rapeseed palm oil
need ha / year 11,5 8,47 6,07 1,52 0 2 4 6 8 10 12 14 Milli o n H a
land expansion needed
• Jika dipenuhi oleh Minyak Sawit, dibutuhkan lahan 15,2 juta ha (yield 3.96 ton/ha/tahun)
• Jika dipenuhi oleh Minyak Kedele, dibutuhkan lahan 115,0 juta ha (yield 0.52 ton/ha/tahun)
• Jika dipenuhi oleh Minyak Rapeseed, dibutuhkan lahan 60,7 juta ha (yield 0.99 ton/ha/tahun
• Jika dipenuhi oleh Minyak Bunga Matahari, dibutuhkan lahan 84,7 juta ha (yield 0.71 ton/ha/tahun)
Dibutuhkan tambahan supply Yang cukup besar selama 10 th Ke depan akibat pertumbuhan Penduduk dunia
0 2.000.000 4.000.000 6.000.000 8.000.000 10.000.000 12.000.000 14.000.000 16.000.000 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Smallholder Govt Private
Sumber : Data diolah oleh GAPKI, GIMNI, AIMNI, APROBI, APOLIN (2014)
Sumber : Data diolah oleh GAPKI, GIMNI, AIMNI, APROBI, APOLIN (2014)
Peningkatan penggunaan lahan untuk pertanian dalam 300 tahun terakhir.
Di Eropa, hampir semua negara, ekspansi lahan untuk pertanian telah
berlangsung selama 300 tahun hingga sekarang.
Di Negara berkembang ekspansi lahan baru dimulai pada abad ke 20
Land Use Indonesia
Sumber : Ministry of Forestry (2015)
Land Use
in Ha
%
Forest Area 124,022.9 66.0
Conservation Forest 21,996.0
Protected Forest 29,917.6
Limited Production Forest 27,686.7
Production Forest 28,897.2
Conversion Production Forest 15,525.4
Other Land Use 63,895.4 34.0
Paddy rice, corn, etc 18,207.5 9.7
Plantation-total 21,530.4 11.5
Plantation-Oil Palm 11,444.8 6.1
Total Produksi minyak nabati dunia : 205.9 Jt T Total Penggunaan lahan dunia : 278.23 Jt Ha
Solusinya adalah : membuka lahan hutan
86,2 80,8 72,9 69,5 62,8 60,5 59,3 56,7 55,4 53,7 48,7 48,6 44,9 38,7 37,9 35,7 31,1 26,8 24 12,8 3,4 1,1 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Nigeria Saudi Arabia United Kingdom Bangladesh Denmark India China Netherlands Australia France Argentina Germany USA Thailand The World Pakistan Brazil Indonesia Malaysia Japan Norway Singapore % agriculture vs land0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Kuwait Norwegia/Norway Finlandia/Finland Singapura/Singapore Denmark Hongkong/Hongkong SAR Swedia/Sweden Belgia/Belgium Kamboja/Cambodia Kazakhstan Belanda/Netherlands Sri Lanka Australia Arab Saudi/Saudi Arabia Malaysia Venezuela Kanada/Canada Korea Selatan/Korea, Rep. of Myanmar Italia/Italy Inggris/United Kingdom Perancis/France Thailand Jerman/Germany Mesir/Egypt Vietnam Filipina/Philippines Meksiko/Mexico Jepang/Japan Federasi Rusia/Russian Federation Bangladesh Nigeria Pakistan Brazil Indonesia Amerika Serikat/USA India Tiongkok/China
Penduduk di beberapa negara (juta Jiwa)
Penduduk Indonesia sangat besar, apakah ini diimbangi dengan persediaan lahan pertanian untuk kecukupan pangan....?
Jumlah penduduk vs lahan pertanian
Indonesia penduduk 255 juta, lahan pertanian 26,8% Amerika penduduk 323 Juta, lahan pertanian 44,9,8% Cina, penduduk, 1,4 Miliar, lahan pertanian, 59,3 %
1. Moratorium ijin baru di hutan primer dan lahan gambut
2. Permentan 98/2013 : pembatasan maksimum luasan lahan per group
3. UU 26/2007, tentang Penataan Ruang vs Usulan Revisi PP 26/2008 tentang Tata Ruang Wilayah Nasional
4. Pengurusan HGU
LAHAN
1. Kebijakan Infrastruktur
2. Kebijakan Pembatasan Ekspor
3. Kebijakan Perdagangan/Kerja sama perdagangan
1. ISPO : Permentan 5/2015, hambatan utama adalah HGU yang blm selesai
2. UU 32/2009 tentang Lingkungan (Petani boleh membuka lahan dengan membakar, AMDAL) 3. Kebingungan soal HCV
1. PP 71/2015 jo PP 57/2016 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut
2. UU 18/2013, tentang Pencegahan dan Pemberantasan Illegal Loging
3. PP 104/2015, tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
PERDAGANGAN SUSTAINABILITY
IUP
IPK
(mulai operasi)IPLIjin Lokasi
Kadastral
Panitia B
HGU
AMDAL IJIN LING
Kawasan Hutan? Pencadangan Kws Hutan Rekomendasi Dirjenbun/BKPM Rek Bupati Ijin Prinsip Tata Batas Survey Mikro SK Pelepasan 30 hr 120 hr 60 hr 90 hr
Total waktu perijinan :
Mulai Operasional : 305 hr (1th) Mendapat HGU (N/K) : 840 hr(2,3th)
Mendapat HGU (I/K) : 1770 hr(4,8th)
30 hr 125 hr 90 hr 30 hr 60 hr 60 hr 30 hr 720 hr 30 hr 720 hr 720 hr Ijin Prinsip No Yes Pusat : 42 ijin Propinsi : 24 ijin Kabupaten : 53 ijin
Tenaga kerja : 21 macam
UU No 41/1999 (Padu serasi)
Surat BAPLAN 12 Sept 2000, Surat Menhut 10 Jul 2003, Surat Menhut 12 Sept 2006, UU 26/2007 SK Menhut 529/2012
Perda No 5/2015
Kawasan Hutan : 15,3 jt ha Non kawasan hutan : 0 ha
TGHK 1982
UU No 24/1992 (Penataan Ruang)
Kawasan Hutan : 11,15 jt ha (72,6%) Non kawasan hutan : 4,2 jt ha (27,4%) Kawasan Hutan : 9,66 jt ha (62,91%) Non kawasan hutan : 5,6 jt ha 37,09%) Kawasan Hutan : 8,48 jt ha (55,65%) Non kawasan hutan : 6,76 jt ha (44,35%) Kawasan Hutan : 12,7 jt ha (83,13%) Non kawasan hutan : 2,58 jt ha (16,87%)
Kawasan Hutan : 12,6 jt ha (80,14%) Non kawasan hutan : 3,1 jt ha (19,86%)
Perda No. 5/1993 (RTRWP Kalteng) Perda No. 8/2003 (RTRWP Kalteng) Usulan Perubahan Perda 8/2003 Penunjukan Areal Hutan di Kalteng
Contoh Tata Ruang Kalteng
Negara Tujuan Ekspor Indonesia 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik
Komoditas minyak Sawit dan turunannya di ekspor ke lebih dari 50 negara. India, China dan
Pakistan menjadi negara terbesar pengimpor minyak sawit dan turunannya. Ekspor ke Uni Eropa merupakan gabungan dari beberapa negara anggota Uni Eropa.
Tren Ekspor ke Turki 2012 - 2016 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sep 2016 in 1 0 0 0 M T Axis Title Export to Pakistan Malaysia Indoenesia
Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
Indonesia telah memasuki era hilirisasi industri sawit. Komposisi ekspor telah didominasi oleh produk turunan dan porsi ekspor CPO hanya tinggal 26% atau kira-kira 7 juta ton
Hambatan Perdagangan Luar Negeri
1. Anti Dumping Duties Biodiesel
Uni Eropa telah memberlakuan anti-dumping duties (bea masuk) terhadap biodiesel yang di impor dari Indonesia dan Argentina dari 27
November 2013 – 27 November 2018, sesuai dengan regulasi Dewan/Parlemen Uni Eropa no. 1194/2013.
Pihak Indonesia telah membuat laporan kepada WTO dan juga mem-filekan law suit di European Court. Pada Keputusan European Court, Pihak Perusahaan Indonesia telah menang. Sementara itu, untuk kasus di WTO masih sedang menunggu proses lebih lanjut. Indonesia
2. Food labelling
Pada tanggal 29 September 2011, Parlemen Uni Eropa telah mengadopsi regulasi baru mengenai ketentuan untuk menyediakan informasi makanan kepada konsumen dimana negara anggota Uni Eropa wajib mencantumkan jenis minyak nabati yang digunakan
dalam produk makanan sehingga minyak sawit tidak lagi bisa dimasukkan dalam kategori istilah generic “vegetable oil”. Regulasi ini
efektif berlaku pada tanggal 13 Desember 2014.
3. Rencana Pemberlakuan Pajak Impor Progresif Perancis dan Rusia
Senat Perancis menyetujui rancangan amandemen Undang-undang No. 367 tentang Keanekaragaman Hayati yang diputuskan senat Prancis pada 21 Januari. Dalam RUU tersebut, ditempelkan pajak progresif untuk produk sawit yang mulai berlaku pada 2017.
Hal yang sama juga akan diadopsi oleh Rusia, Pemerintah Russia berencana menaikan tarif impor minyak sawit sebesar 30% atau 200 dollar AS per ton. Pemerintah melakukan negosiasi dalam hal ini dan kenaikan tariff impor ditunda.
4. Kampanye anti - minyak sawit
Kampanye anti-sawit masih akan tetap berlangsung dengan mengangkat berbagai isu, mulai dari isu lingkungan, kesehatan, deforestasi, emisi gas rumah kaca, konflik social, ketenaga kerjaan sampai isu hak asasi manusia.
Implementasi Sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil)
Sumber : Komisi ISPO
Indonesia memiliki komitmen dalam menerapkan praktik minyak sawit berkelanjutan (ISPO) melalui
Permentan No. 19/2011 yang diperbaharui dengan Permentan No. 11/2015 pemerintah menetapkan mandatori sertifikasi ISPO bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit. Proses sertifikasi ISPO mencakup 7 prinsip :
pemenuhan legal dan perijinan, praktik budidaya yang baik, manajemen lingkungan,tanggung jawab kepada pekerja, perlinduangan hutan primer dan lahan gambut, tanggung jawab sosial kepada komunitas, perbaikan terus menerus. Sertifikasi dilakukan oleh badan sertifikasi independen