• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : 1Restu Marisi Tampubolon,2Nelly Astuti Hsb

41

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN

BARU MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY

PROCESS (AHP) (STUDI KASUS : PT. BTN)

1

Restu Marisi Tampubolon (1111757),

2

Nelly Astuti Hsb

1

Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan

2

Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang limun Medan

http\\ stmik-budidarma.ac.id// Email : restumarisitampubolon@gmail.com

ABSTRAK

Kecendrungan yang terjadi pada Pemilihan karyawan baru pada PT. BINTARA TANI NUSANTARA adalah karyawan yang terpilih tidak berkompeten dengan harapan untuk perkembangan pihak perusahaan dan juga tidak sesuai dengan penempatam posisi karyawan sehingga permasalahan ini dapat menyebabkan keputusan yang bersifat subjektifitas keputusan tanpa mementingkan keputusan yang bersifat objektifitas keputusan. Penerapan metode Analytical hierarchy process dalam menentukan keputusan penerimaan karyawan baru dengan mempersiapkan kriteria Pendidikan, Pengalaman, Kesehatan, dan Umur serta penilaian alternaif secara bobot alternatif tersebut. Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru dengan metode Analytical Hierarchy Process memberikan hasil seleksi yang terbaik dari nilai-nilai yang dianggap tidak jelas. Walau setiap nilai pelamar adalah nilai yang keseluruhan tidak begitu jauh perbedaannya.

Kata Kunci : SPK, AHP, Karyawan.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PT. BINTARA TANI NUSANTARA (BTN) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Dalam pemilihan karyawannya, PT. BTN mengadakan pemilihan karyawan secara mandiri di lingkungan PT. BTN. Pemilihan karyawan diambil melalui proses serangkaian tes yang diadakan. Persaingan yang lebih kompetitif memacu PT. BTN untuk lebih inovatif dalam mengahasilkan dan mengolah minyak kelapa sawit yang bermutu. Salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas perusahaan untuk

menghasilkan minyak kelapa sawit yang berdaya saing adalah dengan perekrutan sumber daya manusia yang berkualitas.

Dalam Sistem Pendukung Keputusan

memiliki beberapa metode dalam menyelesaikan suatu masalah, salah satu metode yang digunakan dalam

meneyelesaikan masalah adalah metode Analytical

Hierarchy Process (AHP). Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan sebuah hirarki fungsional

dengan input utamanya persepsi manusia. Analytical

Herarchy Process digunakan dengan tujuan untuk

menyusun prioritas dari berbagai alternatif atau pilke

dalam kelompok yang diatur menjadi suatu bentuk

hirarki. Analytical hierarchy process (AHP)

merupakan salah satu metode untuk membantu menyusun prioritas dari berbagai pilihan dengan

menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). (R.

Hadapiningsyah K., 2013).

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah penulis jelaskan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang Sistem Pendukung

Keputusan dalam pemilihan karyawan baru pada PT. BTN ?

2. Kriteria-kriteria apa saja yang ditentukan dalam

penilaian Sistem Pendukung Keputusan ?

3. Bagaimana menerapkan metode Analytical

Hirarchy process untuk pemilihan karyawan baru ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Menerapkan metode Analytical hierarchy process

untuk penilaian dalam pemilihan karyawan baru pada PT. BTN.

2. Merancang Sistem Pendukung Keputusan yang

berfungsi sebagai alat bantu pengambilan

keputusan pemilihan karyawan baru pada PT. BTN.

(2)

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : 1Restu Marisi Tampubolon,2Nelly Astuti Hsb

42

Adapun manfaat dari penelitian yang

dilakukan penulis adalah :

1. Mengetahui cara kerja metode Analytical

Hierarchy Process (AHP) dalam pemilihan karyawan baru.

2. Dapat menerapkan Sistem Pendukung Keputusan

secara komputerisasi.

3. Dapat meningkatkan efesiensi waktu dalam

pemilihan karyawan baru dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan pemilihan karyawan baru pada PT. BTN.

.

2.

LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang bertanggung jawab memproses

masukan (input) sehingga menghasilkan keluaran

(output). Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan merupakan kegaiatan stategi dari suatu organisasi, serta menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar (Kusrini, 2007:11).

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

Jogiyanto menyatakan Sistem Pendukung Keputusan

(SPK) atau Decision Support System (DSS )

didefinisikan sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses

pengambilan keputusan setengah terstruktur (semi

structured) supaya lebih efektif dengan menggunakan model-model analisis dan data yang tersedia.(Sumber : Arif Samdela S, 2014 :2)

3. ANALISA DAN PENERAPAN

3.1Analitycal Hiearrchy Process (AHP)

Menurut Suryadi dalam jurnal Hadapiningsyah

Analytical hierarchy process (AHP) Sebuah hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan kedalam kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hierarki. Model AHP memakai persepsi manusia yang dianggap “pakar” sebagai input utamanya. Kriteria “pakar” disini bukan berarti bahwa orang tersebut haruslah jenius, pintar, bergelar doktor dan sebagainya tetapi lebih mengacu pada orang yang mengerti benar permasalahan yang diajukan, merasakan suatu masalah atau punya kepentingan terhadap masalah tersebut.

3.2 Prinsip Dasar Analytical Hierachy Process

(AHP)

Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Decomposition (membuat hirarki)

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkannya menjadi elemen-elemen yang lebih kecil dan mudah dipahami.

Gambar 1 Hierarki 3 level AHP

Sumber : R. Hadapiningsyah K., 2013

2. Comparative judgment (penilaian kriteria dan alternatif)

Kriteria dan alternatif dilakukan dengan

perbandingan berpasangan. Menurut Thomas L. Saaty, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekpresikan pendapat. Nilai dan defenisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat diukur menggunakan table dibawah ini.

Tabel 1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan

Sumber : R. Hadapiningsyah K., 2013

3. Synthesis of priority (menentukan prioritas) Menentukan prioritas dari elemen-elemen kriteria dapat dipandang sebagai bobot/kontribusi elemen tersebut terhadap tujuan pengambilan keputusan. AHP Melakukan analisis prioritas elemen dengan metode perbandingan berpasangan antar dua elemen sehingga semua elemen yang ada tercakup. Prioritas ini ditentukan berdasarkan pandangan para pakar dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengambilan keputusan, baik secara langsung (diskusi) maupaun secara tidak langsung (kuisioner).

4. Logical Consistency (Konsistensi logis)

Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, Intensitas

Kepentingan Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting

dari pada elemen yang lain

5 Elemen yang satu lebih penting daripada

yang lainnya

7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting

daripada elemen lainnya

9 Satu elemen mutlak penting daripada

elemen lainnya

2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai

(3)

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : 1Restu Marisi Tampubolon,2Nelly Astuti Hsb

43

menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu.

3.3 Penerapan Metode AHP Dalam Pemilihan Karyawan

Pada proses pemilihn karyawan dibutuhkan sistem yang dapat membantu dalam membuat suatu keputusan. Penilaian terhadap kriteria-kriteria yang ada dilakukan dengan model penilaian yang bersifat kuantitatif. salah satu metode perhitungan kuantitatif

tersebut adalah metode AHP (Analitical Hierarchy

Process).

3.3.1 Dasar Pembobotan Kriteria Tabel 2 Bobot Kriteria

Parameter Ukuran Nilai

Sangat Bagus 5

Bagus 4

Cukup 3

Kurang 2

Buruk 1

3.3.2 Pembobotan Skala Nilai Kriteria

Berikut ini adalah skala penilaian

pembobotan yang akan diberikan untuk menghitung nilai dari masing-masing kriteria:

1.

Pendidikan

Tabel 3 Pembobotan Berdasarkan Pendidikan

Parameter ukuran Nilai

SMU/Sederajat 3

Diploma 3 4

S1 5

2.

Pengalaman

Tabel 4 Pembobotan Berdasarkan Pengalaman

Parameter Ukuran Nilai

1 Tahun pengalaman bekerja 2

2 Tahun pengalaman bekerja 3

3 Tahun pengalaman bekerja 4

3.

Kesehatan

Tabel 5 Pembobotan Berdasarkan Kesehatan

Parameter Ukuran Nilai

Keterbelakangan mental/Idiot 1

Cacat 2

Tidak Idiot, tidak Cacat, tidak IQ Superior

3

IQ Superior 4

4.

Umur

Tabel 6 Pembobotan berdasarkan Umur

Parameter Ukuran Nilai

38-42 1

32-37 2

27-31 3

22-26 4

17-21 5

3.3.3 Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process

Langkah pertama membuat stuktur hierarki pemilihan karyawan baru.

Gambar 4.1 : Struktur Hirarki

Langkah selanjutnya membuat matrik

perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di atasnya.

Tabel 7 Matriks Perbandingan Berpasangan

Kriteria Pend Peng Kese Umur Priority

Vektor Pend 1 2 3 4 0,35111 Peng 0,5000 0 1 2 3 0,26907 Kese 0,3333 3 0,666 67 1 2 0,16704 Umur 0,2500 0 0,500 00 0,7500 0 1 0,11278 Jumlah 2,0833 3 4,166 67 6,7500 0 10 0,90000 Karyawan Pendidi kan Pengala man Keseh atan Um ur

Haris Riko Danie

l

Jok o

(4)

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : 1Restu Marisi Tampubolon,2Nelly Astuti Hsb

44

Tabel 8 Overall Composite Weight

4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4.1 Implementasi

Pada bab ini akan membahas tentang implementasi perancangan yang telah dilakukan, dan

kemudian akan dilakukan uji coba terhadap aplikasi sekaligus melakukan evaluasi terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada aplikasi sistem pendukung keputusan.

4.2 Hasil Input

Adapun Program simulasi yang akan

digunakan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .Net 2008, dimana cara kerjanya dijelaskan pada proses-proses berikut :

1. Form Login

Form login merupakan tampilan awal pada sistem untuk masuk ke tahap berikutnya.

Gambar 2 Form Login

1. Antarmuka Form Menu Utama

Gambar 3 Menu Utama

3. Antarmuka Form Input Data Pelamar

Form Input data pelamar adalah tampilan untuk menginput data pelamar yang dibutuhkan dalam memproses pendataan.

Gambar 4 FormInput Data Pelamar

4. Antarmuka Form Pembobotan Kriteria

Form Pembobotan Kriteria digunakan untuk menentukan bobot kriteria dan nilai pelamar tiap-tiap kriteria.

Gambar 5 Form Pembobotan Kriteria

5. Antarmuka Form Proses AHP

Weight Haris Riko Daniel Joko

Pendidikan 0,35111 0,27143 0,20357 0,20357 0,33928 Pengalaman 0,26907 0,25000 0,18750 0,25000 0,31250 Kesehatan 0,16704 0,25000 0,25000 0,25000 0,25000 Umur 0,11278 0,23529 0,29412 0,29412 0,17647 Composite Weight 0,23087 0,19686 0,21368 0,26486

(5)

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : 1Restu Marisi Tampubolon,2Nelly Astuti Hsb

45

Gambar 6 Form Proses AHP

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah :

1.

Proses dan aturan dalam pemilihan karyawan baru

di PT. Bintara Tani Nusantara adalah dengan menjabarkan kriteria-kriteria yang terdiri dari Pendidikan, Pengalaman, Kesehatan, dan Umur.

2.

Penerapan metode Analytical Hierarchy Process

(AHP) dalam penilaian dilakukan dengan

pembobotan nilai kriteria dan nilai alternatif untuk mendapatkan pemilihan karyawan baru.

3.

Perancangan Sistem Pendukung pemilihan

karyawan baru di PT. Bintara Tani Nusantara adalah dengan merancang data pendukung yang dibutuhkan dalam menentukan keputusan yang

akan diberikan oleh sistem menggunakan

pemograman Visual Basic.Net 2008.

5.2 Saran

Saran yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Penggabungan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) dengan metode lain dapat membuat nilai-nilai pendukung keputusan yang dihasilkan lebih akurat dan terperinci.

Perangkat lunak dapat dikembangkan menjadi sistem pendukung apa saja yang mempunyai konsep kerja yang hampir sama dengan konsep awal dari sistem pendukung keputusan ini, sehingga dapat membantu dalam kinerja perangkat lunak dengan menambahkan fungsi-fungsi lainnya

DAFTAR PUSTAKA

1. R. Hadapiningsyah K, 2013, Sistem Pendukung

Keputusan Penerimaan Karyawan Baru Pada PT. Poliplas Indah Sejahtera Menggunakan Metode Analithical Hierarchi Process (AHP).

2. Kusrini, 2007, Strategi Perancangan dan

Pengelolaan Basis Data, Andi, Yogyakarta.

3. https://kbbi.web.id/karyawan diakses tanggal 26

Februari 2016

4. https://id.wikipedia.org/buruh diakses tanggal 26

Februari 2016

5. Kusumadewi, Sri; Hartati, Sri; Harjoko, Agus;

& Wardoyo, Retantyo, 2006, Fuzzy Multi Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Edisi Pertama Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yokyakarta

(6)

Sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan baru menggunakan metode analytical hierarchy Process (ahp) (studi kasus : pt. Btn) oleh : 1Restu Marisi Tampubolon,2Nelly Astuti Hsb

Gambar

Gambar 1 Hierarki 3 level AHP
Tabel 8  Overall Composite Weight
Gambar 6 Form Proses AHP  5.  KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dari bab sebelumnya terhadap variabel- variabel bebas yang mempengaruhi Kinerja Karyawan yang diukur dengan variabel Stres Kerja,

Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Semakin lama benda yang diplating di celup pada larutan plating maka semakin tinggi tingkat ketahanan lapisan tersebut jika di uji

untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukaan gigi yang berdekatan dengan puncak tulang

Nilai koefisien jalur dari user satisfaction ke individual impact sebesar 0,980 yang menunjukkan bahwa kualitas system berpengaruh positif terhadap kepuasan

Hasil analisis kualitatif ( Gambar 4 ) menyatakan bahwa, dari empat sumur yang digunakan sebagai input pengolahan data seismik terdapat dua sumur yang

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja atau di

dengan judul “Sistem Keamanan Dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile - Universitas Komputer Indonesia (2016)” Perancangan aplikasi ini

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh