• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN SULAWESI SELATAN FEBRUARI 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Struktur ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Selatan berfluktuasi dari tahun ke tahun. Namun demikian, pada Februari 2015 sedikit mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada Februari 2015 mencapai sekitar 3.755.870 orang, atau naik sekitar 78 ribu angkatan kerja dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2014 yaitu sebesar 3.677.576 orang.

Penambahan angkatan kerja tersebut, ditandai oleh peningkatan jumlah orang yang bekerja. Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2015 sebesar 3.537.559 orang pekerja atau mengalami kenaikan lebih dari 72 ribu pekerja dibanding keadaan Februari 2014.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Februari 2015 di Sulawesi Selatan tidak mengalami perubahan dengan TPT tahun sebelumnya yaitu 5,8 persen pada Februari 2014 dan 5,8 pada Februari 2015.

Pada Februari 2014, TPAK Sulawesi Selatan mengalami peningkatan pada Februari 2015. TPAK pada Februari 2014 mencapai 62,0 persen dan pada semester yang sama di Februari 2015 menjadi 62,2 persen.

Jumlah penduduk di Sulawesi Selatan yang bekerja disektor Pertanian (termasuk perkebunan,kehutanan,peternakan dan perikanan) mengalami peningkatan, pada Februari 2014 sebesar 40,7 persen dan pada Februari 2015 naik sebesar 41,0 persen.

Fenomena pekerja formal dan informal menjadi indikator penting lainnya untuk melihat situasi ketenagakerjaan. Pekerjaan formal adalah pekerja yang berstatus sebagai berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan pekerja berstatus buruh/karyawan. Persentase pekerja formal di Provinsi Sulawesi Selatan terjadi penurunan, pada Februari 2014 sebesar 37,0 persen dan turun menjadi 36,6 pada Februari 2015.

Sedangkan pekerja informal adalah merupakan gabungan pekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas dan pekerja keluarga. Persentase pekerja informal cenderung meningkat dari 63,0 persen pada Februari 2014 menjadi 63,4 persen pada Februari 2015.

No. 33/05/73/Th. IX, 5 Mei 2015

K

EADAAN

K

ETENAGAKERJAAN

S

ULAWESI

S

ELATAN

F

EBRUARI

2015

(2)

1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA DAN ANGKA PENGANGGURAN

Dibandingkan tahun sebelumnya, struktur ketenagakerjaan di Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Februari 2015 sedikit mengalami perubahan. Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan pada Februari 2015 mencapai 3.755.870 orang, naik sebesar kurang lebih 78 ribu angkatan kerja dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2014 yang sebesar 3.677.675 orang. Demikian juga jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2015 sebesar 3.537.559 orang pekerja atau mengalami penambahan lebih dari 72.000 pekerja dibandingkan keadaan Februari 2014.

Dari total angkatan kerja di Sulawesi Selatan, ada sekitar 212.857 penganggur terbuka di Februari 2014 dimana mengalami kenaikan sekitar 5.454 penganggur pada Februari 2015 yang mencapai sekitar 218.311 penganggur terbuka.

Pada Februari 2014 Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Sulawesi Selatan tidak terjadi perubahan dibandingkan dengan TPT tahun sebelumnya yaitu dari 5,8 persen di Februari 2015 (lihat Tabel 1).

Dibandingkan dengan keadaan Februari 2014, TPAK terjadi kenaikan pada indikator tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada Februari 2014 TPAK Sulawesi Selatan mencapai 62,0 persen yang kemudian pada semester yang sama di Februari 2015 mengalami kenaiakan menjadi 62,2persen.

Tabel 1.

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas menurut Kegiatan di Sulawesi Selatan Agustus 2013 - Februari 2015

Kegiatan Utama Agustus 2013 Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Angkatan Kerja 3.468.192 3.677.576 3.715.801 3.755.870

Bekerja 3.291.280 3.464.719 3.527.036 3.537.559

Tidak Bekerja (Pengangguran Terbuka) 176.912 212.57 188.765 218.311

2. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 60,5 % 62,0 % 62,0 % 62,2 %

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,1 % 5,8 % 5,1 % 5,8 %

Sumber : Sakernas Agustus 2013 - Februari 2015

(3)

2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk 15 tahun keatas di Provinsi Sulawesi Selatan yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Agustus 2013 sampai dengan Februari 2015, jumlah penduduk yang bekerja mengalami perubahan hampir di semua sektor tidak terkecuali sektor pertanian.

Jumlah penduduk di Sulawesi Selatan yang bekerja di sektor pertanian (termasuk perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan) dibandingkan keadaan di Februari 2014, pada semester yang sama di Februari 2015 naik lebih dari 41 ribu pekerja, yaitu dari 1.408.447 pekerja pada Februari 2014 menjadi 1.449.458 pekerja pada Februari 2015. Peningkatan daya serap sektor pertanian ini mungkin disebabkan peningkatan aktifitas sektor pertanian pada bulan Februari 2015 yang disebabkan pengaruh musim panen diawal tahun 2015.

Tabel 2.

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaa Utama di Sulawesi Selatan, Agustus 2013 - Februari 2015

Lapangan Usaha Utama Agustus 2013 Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian 1.428.151 1.408.447 1.474.491 1.449.458 43,4 % 40,7 % 41,8 % 41,0 % Industri Pengolahan 196.332 231.974 202.003 212.802 6,0 % 6,7 % 5,7 % 6,0 % Perdagangan/Hotel/Rumah Makan 603.804 729.346 673.726 738.999 18,3 % 21,0 % 19,1 % 20,9 % Jasa-jasa 598.976 644.253 781.563 617.087 18,2 % 18,6 % 22,2 % 17,4 % Lainnya *) 463.998 450.699 395.253 519.213 14,1% 13,0 % 11,2% 14,7 % T o t a l 3.291.280 3.464.719 3.527.036 3.537.559 100,0 % 100,0 % 100,0 % 100,0 %

Sumber : Sakernas Agustus 2013 – Februari 2015

Catatan : *)Termasuk Sektor Listrik/Gas/Air, Pertambangan/penggalian, Bangunan/Konstruksi, Angkutan/komunikasi dan Lembaga Keuangan

Sedangkan pada sektor industri pengolahan di Sulawesi Selatan pada Februari 2015 mengalami penurunan daya serap tenaga kerja dibandingkan keadaan tahun sebelumnya di periode yang sama. Dibandingkan keadaan Februari 2014, Penduduk yang bekerja disektor Industri Pengolahan pada Februari 2014 turun sekitar 19 ribu lebih pekerja pada Februari 2015.

Pada sektor ekonomi lainnya seperti sektor perdagangan, akomodasi dan penginapan dan sektor jasa-jasa di Sulawesi Selatan secara umum mengalami peningkatan daya serap pekerja di Februari 2015. Sektor perdagangan, Akomodasi dan Hotel yang mengalami peningkatan tenaga kerja yang cukup tinggi,

(4)

yaitu dari 729.346 pekerja di Februari 2014 meningkat lebih dari 9 ribu pekerja menjadi 738.999 pekerja di Februari 2015. Hal sama terjadi Sektor jasa-jasa (sektor jasa pemerintahan, kemasyarakatan dan perseorangan) dibandingkan Februari 2014 mengalami peningkatan 40 ribu lebih pekerja di Februari 2015, yaitu dari 644.253 pekerja di Februari 2014 meningkat menjadi 684.674 pekerja di Februari 2015.

Pada periode 2013-2015, sekalipun cenderung mengalami fluktuasi tenaga kerja, sektor pertanian masih merupakan sektor yang dominan dan menjadi andalan dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sulawesi Selatan, dimana sektor pertanian mampu menyerap 41,0 persen dalam penyerapan tenaga kerja produktif di Sulawesi Selatan pada Februari 2015. Sebaliknya pada periode yang sama, sekalipun cukup lambat, sektor non pertanian di Sulawesi Selatan terlihat cenderung terus menerus mengalami peningkatan daya serap tenaga kerja.

3. PERGESERAN STATUS PEKERJAAN

Dari tujuh pembedaan status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dapat diidentifikasi 3 kelompok utama terkait kegiatan bekerja yaitu Berusaha (baik berusaha sendiri, dengan buruh/karyawan tetap maupun dengan buruh/karyawan tidak tetap), Buruh/Karyawan (Buruh/Karyawan Tetap, Pekerja bebas dipertanian maupun diluar pertanian) dan Pekerja Keluarga (pekerja tidak dibayar).

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa pekerja yang berstatus buruh/karyawan pada Februari 2015, memiliki jumlah tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sekitar satu juta lebih pekerja atau sekitar 33,1 % dari total pekerja. Pekerja dengan status Berusaha dibantu Buruh tidak tetap, merupakan pekerja yang menempati posisi yang cukup dominan kedua di Sulawesi Selatan pada Februari 2015 yaitu mencapai 729 ribu lebih pekerja (20,6 %). Sementara pekerja yang berusaha sendiri seperti petani gurem, pedagang keliling, atau pekerja informal pada Februari 2014 di Sulawesi Selatan jumlahnya mencapai 638 ribu lebih (18,4 %)

Sebaliknya yang cukup mengkhawatirkan masih banyaknya pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar yang terserap di lapangan kerja yang ada di Sulawesi Selatan, yaitu mencapai lebih dari 633 ribu pekerja lebih atau sekitar 17,9 % pekerja terserap di Sulawesi Selatan pada Februari 2015 merupakan pekerja keluarga/pekerja tidak dibayar.

Selama Februari 2014 - Februari 2015 terjadi perubahan struktur daya serap pekerja menurut status pekerjaan di Sulawesi Selatan. Pekerja yang berstatus buruh di Sulawesi Selatan dari 32,6 persen di Februari 2014, meningkat menjadi 33,1 persen pada Februari 2015. Demikian juga persentase Pekerja yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar mengalami penurunan, dari 22,8 persen di Februari 2014 menjadi 20,6 persen pada Februari 2015. Sementara itu, persentase pekerja dengan status berusaha dibantu buruh/karyawan tetap, menurun dari 4,4 persen di Februari 2014 menjadi 3,5 persen di Februari 2015.

Demikian juga pada Pekerja dengan status pekerja tidak tetap (buruh/pekerja bebas) juga mengalami kenaikan kontribusi terhadap perekonomian di Sulawesi Selatan. Pada Februari 2014 Buruh/Pekerja bebas (Pertanian dan non Pertanian) persentasenya mencapai 3,8 persen, pada Februari 2014 mengalami peningkatan sekitar 4,6 persen dari total pekerja di Sulawesi Selatan pada Februari 2015.

Sebaliknya, Persentase Pekerja dengan status berusaha sendiri di Sulawesi Selatan mengalami kenaikan dari 18,4 persen di Februari 2014 naik menjadi 20,3 persen pada Februari 2015. Demikian

(5)

juga persentase pekerja tidak dibayar/pekerja keluarga juga mengalami penurunan, yaitu dari 18,0 persen di Februari 2014 turun menjadi 17,9 persen di Februari 2015.

Penurunan jumlah/persentase pekerja yang berstatus Berusaha dibantu Buruh tetap dan Pekerja yang berstatus Buruh/Karyawan selama dua tahun terakhir, telah terjadi sedikit penurunan di Sulawesi Selatan, mengindikasikan telah terjadi penurunan pada disektor formal.

Tabel 3

Penduduk Usia 15 Tahun Keatas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama di Sulawesi Selatan Agustus 2013 – Februari 2015

Status Pekerjaan Utama Agustus 2013 Februari 2014 Agustus 2014 Februari 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

Berusaha Sendiri 538.879 638.257 587.605 717.972

16,4 % 18,4 % 16,7 % 20,3 %

Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tdk dibayar 715.196 790.122 795.685 729.666

21,7 % 22,8 % 22,6 % 20,6 %

Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar 135.365 151.326 133.277 123.404

4,1 % 4,4 % 3,8 % 3,5 % Buruh/karyawan 1.104.839 1.129.783 1.152.246 1.169.863 33,6 % 32,6 % 32,7 % 33,1 % Pekerja Bebas 193.027 133.038 195.675 163.340 5,9 % 3,8 % 5,5 % 4,6 %

Pekerja Tidak Dibayar/Pekerja Keluarga 603.974 622.193 662.548 633.314

18,3 % 18.0 % 18,8 % 17.9 %

T o t a l

3.291.280 3.464.719 3.527.036 3.537.559

100,0 % 100,0 % 100,0 % 100,0 %

Gambar

Tabel  2  memperlihatkan  struktur  penduduk  15  tahun  keatas  di  Provinsi  Sulawesi  Selatan  yang  bekerja menurut lapangan pekerjaan utama

Referensi

Dokumen terkait

§ Mengirimkan hasil pekerjaan yang telah selesai § Menyiapkan potongan kulit dan bahan-bahan lainnya § Membentuk sepatu dengan menempelkan insole pada. atasan/bagian

Memiliki dampak yang mengganggu kinerja Perangkat Daerah, terkait data pribadi Terbatas Biasa/Terbuka Tidak memiliki dampak yang menggangu kinerja Perangkat Daerah

Pada penelitian ini, telah dirancang suatu sistem untuk deteksi kolesterol melalui citra mata menggunakan metode HOG sebagai ekstraksi ciri dan ANN sebagai klasifikasi. Sistem dapat

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis tingkat perkembangan pada ketebalan lapisan mutiara jenis blister mabé dan perbandingan ketebalan lapisan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis

George Boeree yang berjudul Personality Theory (2006) dan mengkombinasikan dengan buku milik Kevin Everet FitzMaurice yang berjudul Journal Journey from Ego (2014), yang

Ngancap maju bersama, adu kiri, tanjak kebyok sampur kiri, dimulai Karna tusuk seret kaki kanan, tangkis kebyak sampur kiri, tusuk maju diputar ke kiri, ganti memutar

Terdapat empat (4) bentuk partisipasi masyarakat di kawasan wisata Pantai Pidakan yakni partisipasi buah pikiran yang paling tinggi bentuk partisipasinya yaitu berupa