• Tidak ada hasil yang ditemukan

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 30 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 30 TAHUN 2015 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

MARET 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 30

S A L I N A N

PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 30 TAHUN 2015

TENTANG

PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PROBOLINGGO,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintah Daerah dan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, perlu adanya pelimpahan sebagian wewenang kepada Camat ;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Bupati Kepada Camat.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 ;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 ;

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ;

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ;

(2)

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan ;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 04 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan ;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010 tentang Pedoman Penerbitan Ijin Mendirikan Bangunan ;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah ;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 06 Tahun 2005 tentang Ijin Mendirikan Bangunan ;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2005 tentang Ijin Gangguan ;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Probolinggo.

2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo. 3. Bupati, adalah Bupati Probolinggo.

(3)

4. Kantor Penanaman Modal dan Perijinan, adalah Kantor Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Probolinggo.

5. Instansi Terkait, adalah Lembaga Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai lembaga untuk melakukan koordinasi terhadap pelayanan perizinan. 6. Kecamatan, adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah.

7. Camat, adalah pemimpin dan coordinator penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kerja kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan kewenangan pemerintahan dari Bupati untuk menangani bagian urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.

8. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan yang selanjutnya disingkat PATEN, adalah penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dalam satu tempat.

BAB II

PELIMPAHAN KEWENANGAN Bagian Kesatu

Tujuan Pasal 2 Tujuan pelimpahan kewenangan adalah :

a. melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat secara efektif dan efisien ; b. mendekatkan pelayanan kepada masyarakat ;

c. mendorong tumbuhnya akuntabilitas kinerja aparatur Kecamatan ;

d. memperjelas dan mempertegas posisi Kecamatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Pelimpahan Kewenangan

Pasal 3

(1) Pelimpahan kewenangan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang meliputi aspek :

a. perizinan ; b.rekomendasi ; c. koordinasi ; d.pembinaan ; e. pengawasan ; f. fasilitasi ; g. penetapan ;

(4)

h.penyelenggaraan.

(2) Pelimpahan kewenangan Bupati kepada Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kriteria eksternalitas dan efesiensi.

(3) Pelimpahan kewenangan Bupati kepada Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi simpul pelayanan di Kecamatan berdasarkan jenis pelayanan yang dilimpahkan dalam satu tempat dalam koridor PATEN.

BAB III PERIZINAN

Pasal 4

(1) Camat diberikan wewenang untuk melaksanakan pelayanan perizinan, antara lain :

a. Izin Gangguan (HO) dan Usaha ; b.Izin Mendirikan Bangunan;

(2) Terhadap jenis perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat diberikan wewenang untuk menandatangani Dokumen Perijinan.

(3) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang perizinan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

BAB IV REKOMENDASI

Pasal 5

(1) Camat diberi wewenang untuk memberikan rekomendasi/legislasi terhadap dokumen yang diterbitkan, meliputi :

a. Pengesahan berkas permohonan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ;

b.Surat keterangan pindah antar Kecamatan dalam daerah ; c. Rekomendasi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK);

d.Rekomendasi permohonan Izin Mendirikan Bangunan (> 60 meter persegi); e. Rekomendasi permohonan Izin Gangguan (HO) ;

f. Rekomendasi kelayakan usaha untuk mendapatkan Surat Ijin Usaha Pendirian (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Tanda Daftar Gudang (TDG) dan Tanda Daftar Industri (TDI) ;

(5)

g. Rekomendasi pengajuan pelayanan perubahan/mutasi subjek Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada Surat Pemberitahaun Pajak Terutang (SPPT) apabila didukung sertifikat atau akta jual beli baik diajukan secara kolektif dan perorangan.;

h.Rekomendasi penggalangan dana sarana sosial dan peribadatan; i. Rekomendasi Pelepasan Hak Atas Tanah (kepentingan umum); j. Rekomendasi/Legalisasi Surat Lain-Lain;

k.Rekomendasi Pengantar Surat Pernyataan Miskin; l. Rekomendasi Keterangan Model C ;

m.Rekomendasi Keterangan Tidak Mampu;

n.Rekomendasi Keterangan Domisili Perusahaan ;

o. Rekomendasi Keterangan Kewarisan (tanah dan bangunan); p.Rekomendasi Keterangan Bepergian ;

q. Rekomendasi Keterangan Penelitian/Survey; r. Rekomendasi Peralihan Hak Atas Tanah; s. Rekomendasi Proposal;

t. Rekomendasi Pengesahan Surat-Surat (atas permintaan perorangan/ instansi/lembaga).

u.Merekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat Desa.

(2) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang rekomendasi kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

BAB V KOORDINASI

Pasal 6

(1) Camat diberikan wewenang untuk melaksanakan koordinasi antara lain :

a.Koordinasi dalam hal pengamanan pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah (Peraturan Daerah dan Produk Hukum lainnya) ;

b.Koordinasi dan ikut aktif dalam penanganan ka sus-kasus, perselisihan dan permasalahan yang timbul di Kecamatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

c. Koordinasi dengan Instansi terkait untuk melakukan usaha dan kegiatan dalam rangka mencegah timbulnya kriminalitas, kebakaran dan bencana alam yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban ;

(6)

e. Koordinasi dengan Desa/Kelurahan terkait dengan pelaksanaan dan

penatausahaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) ;

f. Koordinasi dengan Instansi terkait dalam pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum ;

g. Melaksanakan koordinasi dalam hal penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat Kecamatan ;

h.Koordinasi pendampingan desa di wilayahnya ;

i. Koordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan pedesaan di wilayahnya.

(2) Terhadap wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat menyampaikan laporan pelaksanaan koordinasi setiap awal bulan.

(3) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang koordinasi kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

BAB VI PEMBINAAN

Pasal 7

(1) Camat diberikan wewenang untuk melaksanakan pembinaan antara lain :

a. Peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil dan perangkat Pemerintahan Desa dengan selalu memberikan dorongan moral dan etika ;

b. Pemberian penghargaan dan sanksi bagi Pegawai Negeri Sipil yang berkaitan dengan kinerja dan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan ;

c. Pemanggilan Pegawai Negeri Sipil pada Unit Pelaksana Teknis Kecamatan, baik Pejabat Struktural maupun Fungsional termasuk Guru, para medis serta perangkat Pemerintahan Desa yang melakukan tindakan indisipliner ;

d.Pelaksanaan Apel Bersama setiap Hari Senin yang diikuti oleh semua Pegawai Kecamatan dan Unit Pelaksana Teknis Kecamatan di Kecamatan ;

e. Pelaksanaan Pembinaan tertib administrasi, baik untuk Unit Pelaksana Teknis Kecamatan maupun Pemerintahan Desa di Kecamatan;

f. Pembinaan bidang prasarana dan pengembangan perekonomian Desa ;

g. Pembinaan, monitoring dan evaluasi pemberdayaan Posyandu di Kecamatan; h.Pembinaan administrasi pengelolaan keuangan desa ;

i. Membina penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan/atau Kelurahan

j. Berperan aktif dalam pembinaan keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL), Anak

Jalanan (Anjal), Gelandangan dan Pengemis (Gepeng), Pekerja Seks Komersil (PSK)/Waria

(7)

(2) Terhadap wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat menyampaikan laporan pelaksanaan pembinaan setiap awal bulan.

(3) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang pembinaan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

BAB VII PENGAWASAN

Pasal 8

(1) Camat diberikan wewenang untuk melaksanakan pengawasan antara lain :

a.Pengawasan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa ;

b.Pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kecamatan ;

c. Pengawasan terhadap terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat di Kecamatan;

d.Pengawasan atas pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang ada di Kecamatan ;

e. Pengawasan yang bersifat monitoring dan evaluasi terhadap bangunan proyek dan tempat-tempat umum yang dianggap vital ;

f. Pengawasan yang bersifat monitoring dan evaluasi terhadap kinerja Unit Pelaksana Teknis Kecamatan baik Struktural maupun Fungsional termasuk Guru, Paramedis serta Perangkat Pemerintahan Desa ;

g. Pengawasan rumah liar dan stren kali, sempadan jalan dan sungai ;

(2) Terhadap wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat menyampaikan laporan pelaksanaan pengawasan setiap awal bulan.

(3) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang pengawasan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

BAB VIII FASILITASI

Pasal 9

(8)

a.Fasilitasi terhadap data penerima proyek untuk masyarakat maupun kelompok di Kecamatan ;

b.Fasilitasi penyusunan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa ; c.Fasilitasi administrasi tata Pemerintahan Desa ;

d.Fasilitasi pengelolaan keuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa ; e.Fasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan ; f. Fasilitasi pelaksanaan tugas Kepala Desa dan Perangkat Desa ;

g.Fasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa ;

h.Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Permusyawaratan Desa ;

i. Fasilitasi sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pembangunan Desa ;

j. Fasilitasi penetapan lokasi pembangunan kawasan pedesaan ; k.Fasilitasi penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum ;

l. Fasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi dan kewajiban lembaga kemasyarakatan ; m. Fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif ;

n.Fasilitasi kerjasama antar Desa dan kerjasama Desa dengan pihak ketiga ; o.Fasilitasi penataan, pemanfaatan dan pendayagunaan ruang Desa serta

penerapan dan penegasan batas Desa ;

p.Fasilitasi penyusunan program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Desa ;

q.Memfasilitasi terhadap kegiatan Pemerintah Daerag maupun swasta di Kecamatan ;

r. Memfasilitasi penanganan bencana dan rehabilitasi di Kecamatan ;

s. Memfasilitasi pelaksanaan inventarisasi aset daerah yang ada di wilayah Kecamatan ;

t. Fasilitasi terhadap seluruh kegiatan sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Terhadap wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat menyampaikan laporan hasil pelaksanaan fasilitasi setiap awal bulan.

(3) Penyampaian laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang fasilitasi setiap awal bulan.

(4) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang fasilitasi kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

(9)

BAB IX PENETAPAN

Pasal 10

(1) Camat diberikan wewenang untuk melaksanakan Penetapan, antara lain : a.Menetapkan Desa percontohan setiap tahun ;

b.Menetapkan nama-nama Kelompok Tani, Karang Taruna maupun Kelompok-Kelompok masyarakat lainnya diwilayah Kecamatan.

(2) Terhadap wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat menyampaikan laporan pelaksanaan Penetapan setiap awal bulan.

(3) Camat wajib menyampaiakn laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang penetapan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

BAB X

PENYELENGGARAAN Pasal 11

(1) Camat diberikan wewenang untuk melaksanakan penyelenggaraan antara lain : a.Melantik Anggota Badan Permusyawaratan Desa dan Penjabat Kepala Desa ; b.Menyelenggarakan Lomba Desa Teladan setiap tahun ;

c. Menyelenggarakan sosialisasi peningkatan tertib administrasi Desa ;

d.Menyelenggarakan pelayanan perijinan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 dengan sistem satu pintu ;

e. Menyelenggarakan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang Desa. (2) Terhadap wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat menyampaikan

laporan pelaksanaan Penyelenggaraan setiap awal bulan.

(3) Camat wajib menyampaikan laporan tertulis terkait dengan pelaksanaan tugasnya dibidang penyelenggaraan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan Instansi terkait sesuai dengan bidang urusan masing-masing setiap bulan sekali.

(10)

BAB XI

PERSYARATAN TEKNIS PATEN Pasal 12

(1) Persyaratan teknis PATEN, meliputi : a. Sarana prasarana ; dan

b.Pelaksana teknis.

(2) Sarana Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, menjadi dasar penyelenggaraan PATEN yang efektif terdiri dari :

a. Loket/meja pendaftaran ; b.Tempat pemrosesan berkas ; c. Tempat pembayaran ;

d.Tempat penyerahan dokumen ;

e. Tempat pengolahan data dan informasi ; f. Tempat penanganan pengaduan ;

g. Tempat piket ; h.Ruang tunggu ; dan

i. Perangkat pendukung lainnya.

(3) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi : a. Petugas informasi ;

b.Petugas loket/penerima berkas ; c. Petugas operator komputer ; d.Petugas pemegang kas ; dan e. Petugas lain sesuai kebutuhan.

Pasal 13

Ketentuan mengenai Petunjuk Teknis Pelimpahan Sebagian Wewenang Bupati kepada Camat sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan peraturan ini.

(11)

BAB XII PENUTUP

Pasal 14

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo.

Ditetapkan di Probolinggo Pada tanggal 27 Pebruari 2015

BUPATI PROBOLINGGO ttd

Hj. P. TANTRIANA SARI, SE

Diundangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2015 tanggal 02 Maret 2015 Nomor 30 Seri G1.

SEKRETARIS DAERAH ttd

H. M. NAWI, SH. M. Hum. Pembina Utama Muda NIP. 19590527 198503 1 019

Disalin sesuai dengan aslinya : a.n. SEKRETARIS DAERAH

Asisten Tata Praja u.b.

KEPALA BAGIAN HUKUM

SITI MU’ALIMAH, SH. M. Hum. Pembina Tk. I

(12)

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 30 TAHUN 2015

TANGGAL : 27 Februari 2015

PETUNJUK TEKNIS PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT

I. PENDAHULUAN

Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat merupakan fungsi yang harus ditemban Pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan, sebagai tolok ukur terselenggaranya tatakelola pemerintahan yang baik (good governance). Pintu masuk (entri point) bagi percepatan reformasi birokrasi di daerah dalam mewujudkan tatakelola Pemerintahan Daerah yang baik (good local governance) terfokus pada peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik.

Perubahan paradigma Pemerintahan dari sentralisasi menuju desentralisasi pada hakekatnya harus diikuti dengan perubahan konsep penyelenggaraan pelayanan publik yang lebih meyakinkan akan terciptanya akses dan mutu pelayanan. Sejalan dengan era otonomi daerah, maka pelayanan yang lebih didekatkan kepada masyarakat dan pelayanan yang lebih berkualitas adalah sebuah keniscayaan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan pelayanan publik di daerah dapat dilakukan dengan inovasi manajemen pada unit pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau pada tingkat yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat yaitu Kecamatan. Melakukan optimalisasi peran Kecamatan dalam pelayanan merupakan jawaban atas pentingnya akses dan mutu, hal ini lebih terlihat kepada kondisi dan situasi lingkungan strategis Kecamatan, yang secara nyata terlihat pada kondisi yang letak geografisnya sulit dijangkau terutama karena daerah terpencil serta kepulauan. Oleh karenanya banyak alasan mengapa Kecamatan membutuhkan sentuhan atau dengan kata lain perlu ditingkatkan kapasitasnya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Optimalisasi peran Kecamatan merupakan keniscayaan yang dapat menjadi akselerator (percepatan) dalam peningkatan pelayanan publik di daerah. Momentum ini sejalan dengan perubahan posisi Kecamatan. Bila sebelumnya, Kecamatan merupakan wilayah kekuasaan Camat menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, kini berubah menjadi wilayah kerja menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Wilayah kekuasaan menunjukkan adanya yurisdiksi kewenangan di dalamnya, sedangkan wilayah kerja lebih merupakan wilayah pelayanan kepada masyarakat.

(13)

Posisi Kecamatan menjadi sangat penting mengingat banyak pihak berharap agar Kecamatan mampu berperan sebagai pusat pelayanan bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan paradigma kebijakan otonomi daerah yang mengubah tugas utama Pemerintah Daerah yang semula sebagai promotor pembangunan menjadi pelayan masyarakat, sehingga unit-unit pemerintahan yang berhadapan dan memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat perlu diperkuat, termasuk Kecamatan. Salah satunya dengan memberikan pelimpahan sebagian wewenang Bupati kepada Camat.

Fungsi Kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat ini menjadi relevan bila dilihat dari segi kedekatan jarak, kecepatan waktu dan kualitas pelayanan yang diberikan. Bila fungsi ini dapat dijalankan secara konsisten, maka secara bertahap akan berdampak strategis dalam menekan inisiatif pemekaran daerah kabupaten. Secara empiris, alasan yang sering dikemukakan untuk pemekaran daerah adalah untuk mendekatkan dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan sepatutnya meningkatkan semangat dari Camat dan Aparatur Kecamatan untuk melaksanakan tugasnya secara optimal. Terbitnya peraturan ini mengisyaratkan arti penting Kecamatan dalam Pemerintahan Daerah dan penyelenggaraan otonom. Bahkan pada penjelasannya, Peraturan Pemerintah ini menyatakan Kecamatan memegang aposisi strategis dalam hubungannya dengan penyelenggaraan pemerintahan. Mengingat posisi strategisnya itu, maka Camat perlu lebih aktif dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan tugasnya. Camat diharapkan mampu melakukan inovasi untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam konteks pelayanan kepada masyarakat, maka inovasi dapat diartikan sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan yang dihasilkan melalui pendekatan, metode atau alat baru dalam pelayanan public. Inovasi yang dijalankan adalah perlunya mereformasi kebijakan dengan mendelegasikan sebagian wewenang Bupati kepada Camat melalui sistem pelayanan administrasi terpadu Kecamatan yang disingkat PATEN.

PATEN merupakan sebagai inovasi sederhana namun memberikan manfaat yang besar, selain mempermudah masyarakat memperoleh pelayanan, juga memperbaiki citra dan legitimasi pemerintah Kabupaten dimata masyarakat. II. KONSEP DASAR PATEN

A. Pengertian PATEN

Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) adalah penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan yang proses pengelolaannya, mulai dari permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. Satu tempat disini berarti cukup melalui satu meja atau loket

(14)

pelayanan. Sistem ini memposisikan warga masyarakat hanya berhubungan dengan petugas meja/loket pelayanan di Kecamatan.

Konsep dasarnya adalah ketika warga mau minta pelayanan, tidak perlu lagi berinteraksi dengan Pegawai Kecamatan, baik itu Kepala Seksi, Sekretaris Camat maupun Camat. Warga cukup menyerahkan berkas kepada petugas meja/loket pelayanan, duduk menunggu sejenak, kemudian dipanggil untuk menerima dokumen yang sudah selesai. Setelah itu melakukan pembayaran (bila ada tarif yang harus dibayar berdasarkan Standar Pelayanan Publik). Pembayaran biaya pelayanan pun dilakukan dan dicatat secara transparan sehingga tidak memberikan celah untuk melakukan pembayaran diluar ketentuan.

Disamping itu, jaminan terhadap pelayanan yang transparan baik menyangkut biaya, waktu dan standar lainnya dapat dengan mudah diakses oleh warga karena wajib diumumkan ditempat yang strategis sehingga semua masyarakat mengetahui. Jika pada implementasinya terdapat perbedaan perlakuan antara Standar Pelayanan, maka masyarakat diberikan kebebasan untuk memberikan saran dan kritik melalui surat, kotak saran.

Perbedaan mendasar antara pelayanan yang konvensional (selama ini dijalankan) dengan PATEN, secara eksplisit dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini :

ASPEK PELAYANAN

KONVENSIONAL PATEN

1 2 3

Fisik Terdiri dari beberapa meja yang saling terpisah Loket/meja yang difungsikan khusus pelayanan yang terdiri dari Meja Penerimaan dan Penyerahan Berkas

Proses 1. Warga membawa berkas persyaratan dan menemui secara langsung pejabat yang berkepentingan

2. Bila pejabat tidak hadir, maka warga akan datang kembali

3. Bila tidak tahu prosesnya, warga akan bertanya kesana kemari

1.Warga cukup menyerahkan berkas kepada petugas loket/meja pelayanan, menunggu di ruang tunggu dan menerima dokumen hasil.

2.Ada pendelegasian kewenangan, sehingga jika tidak hadir langsung dilimpahkan kepada petugas yang ditunjuk.

3.Alur prosesnya ditampilkan secara jelas dan transparan. Sumber Daya

Manusia

Tidak ada pembagian tugas dalam memberikan pelayanan, sehinga berpotensi terjadinya tumpang tindih tugas antar pegawai.

1. Ada petugas khusus yang melayani

2. Setiap pegawai memiliki peran yang jelas

3. Meningkatkan kinerja pegawai yang ada

Ketersediaan

Informasi 1. Tidak ada informasi mengenai standar pelayanan sehingga cenderung biaya yang dibayar diluar standar

2. Informasi biasanya disampaikan pegawai

1. Tersedia informasi mengenai standar layanan 2. Adanya sosialisasi

(15)

Kecamatan langsung kepada warga

3. Camat sulit mengontrol biaya pelayanan yang diterima pegawainya.

4. Dapat menjebak Camat dengan tuduhan “kutipan liar”

Pelayanan Publik

3. Penerimaan biaya dapat terpantau langsung karena berlangsung secara transparan

4. Memberikan asas kepastian kepada Camat

Database Tidak ada sistem data base mengenai pelayanan Dilengkapi dengan database pelayanan yang dikelola dan diperbaharui secara terus menerus

Partisipasi Warga

1. Tidak ada ruang interaksi warga

2. Warga hanya menerima proses pelayanan publik apa adanya

1. Warga dapat mengakses informasi pelayanan, sehingga lebih mudah memberikan masukan untuk perbaikan pelayanan 2. Warga dapat menyampaikan pengaduan bila pelayanan yang diterima tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan

B. Maksud Penyelenggaraan PATEN

Pelimpahan sebagai wewenang Bupati kepada Camat yang secara implementatif menjadi PATEN, diselenggarakan dengan maksud untuk mewujudkan Kecamatan sebagai pusat pelayanan masyarakat dan menjadi simpul pelayanan bagi Kantor Penanaman Modal dan Perijinan serta Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya.

Untuk mewujudkan pola tata kelola pelayanan publik maka PATEN ini menjadi solusi konstruktif, khususnya dalam mendekatkan sistem Pemerintahan kepada masyarakat dimana kondisi geografis Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari daratan dan pegunngan menjadi indikator tersendiri dalam pembentukan PATEN ini.

Hal ini karena warga tidak perlu lagi mengurus pelayanan perizinan dan non perizinan ke Pelayanan Perizinan Terpadu yang terpusat di Kabupaten Probolinggo, warga hanya perlu untuk mengurus kelengkapan berkas pelayanan perizinan untuk kemudian menyerahkan kepada petugas pelayanan pada masing-masing Kecamatan.

Untuk memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat, maka PATEN dibentuk dengan melibatkan semua unsur di Kecamatan

sehingga segala aspek pelayanan yang menjadi sendi PATEN dapat terakomodir dengan baik dan relevan serta transparan.

(16)

C. Tujuan PATEN

PATEN diselenggarakan dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta memberikan asas kepastian serta peningkatan pelayanan publik. Hal tersebut terutama mengenai perlakuan yang berbeda dengan sistem konvensional dimana masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke Kabupaten hanya untuk mengurus pelayanan yang hanya skala kecil.

Selain itu, PATEN juga menitik beratkan kepada pola percepatan penyelesaian pelayanan, yang dulu memerlukan waktu dalam satu jam, satu hari atau bahkan satu bulan karena Camat atau petugas yang berwenang tidak ada ditempat, maka dengan PATEN warga diberikan kepastian dalam penyelesaian pelayanan tersebut karena apabila Camat tidak ada, ada pelimpahan kewenangan untuk tanda tangan pelayanan tersebut kepada petugas yang ditunjuk, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap dapat terjaga kepastiannya.

Untuk konsep pelayanan non perizinan baik rekomendasi, koordinasi, fasilitasi dan lainnya dapat dijadikan titik nol dalam peningkatan pelayanan publik kepada masyarakat. Pada proses pelayanan dengan sistem konvensional, Camat tidak pernah terlibat dalam hal penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan yang menjadi kewenangan Badan/Dinas/ Kantor, misalnya bantuan kepada Kelompok Tani, bantuan kepada Desa. Camat tidak pernah terlibat secara langsung, namun yang menjadi persoalan kemudian kalau bantuan atau program tersebut bermasalah, maka simpul yang diurai untuk pertama kali adalah Camat, dengan sistem PATEN, Camat diberi kewenangan untuk memantau, merevaluasi serta memfasilitasi semua program dan kegiatan yang melekat pada Badan/Dinas dan Kantor sehingga pola koordinasi menjadi satu Visi.

D. Koordinasi Kecamatan (PATEN) dengan SKPD

Fungsi PATEN menjadikan simpul pelayanan di Kecamatan dalam hal pelayanan perizinan skala kecil, tidak memerlukan kajian serta tidak berdampak besar pada lingkungan dapat terintegrasi dengan sistem pelayanan pada Kantor Penanaman Modal dan Perijinan karena apa yang menjadi asas pelayanan perizinan di Kecamatan pada konsep PATEN merupakan asas Pelayanan Perizinan Terpadu.

Jenis perizinan dan instrument perizinan yang menjadi kewenangan Kantor Penanaman Modal dan Perijinan untuk skala kecil dapat dilimpahkan

(17)

kepada Camat, sehingga Camat dapat memainkan perannya untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang pada muaranya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo.

Koordinasi antara Kecamatan dan Kantor Penanaman Modal dan Perijinan dapat dilihat pada tabel berikut :

SKALA PERIZINAN KECAMATAN KPMP

1 2 3

Perizinan skala kecil,

tidak strategis dan tidak

memerlukan kajian/uji

teknis secara mendalam

1. Menerima permohonan

memverifikasi, memproses dan menertibkan dokumen izin

2. Menyampaikan data

perkembangan perizinan

skala kecil yang telah diterbitkan kepada Kantor

Penanaman Modal dan

Perijinan

Menerima dan

mengelaborasi data

perkembangan perizinan skala kecil yang telah

diterbitkan oleh

Kecamatan

E. Azas PATEN

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya jenis pelayanan administrasi, maka PATEN menganut asas-asas

pelayanan publik sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik bahwa asas penyelenggaraan pelayanan

publik adalah :

1. Kepentingan umum yang berarti pemberian pelayanan oleh petugas pelaksana PATEN tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan.

2. Kepastian hokum berarti ada jaminan bagi terwujudnya hak dan kewajiban antara penerima pelayanan (warga masyarakat) dan pemberi pelayanan (Kecamatan) dalam penyelenggaraan PATEN.

3. Kesamaan hak berarti pemberian pelayanan dalam PATEN tidak membedakan suku, ras, agama, gender dan status ekonomi.

4. Keseimbangan hak dan kewajiban berarti pemenuhan hak itu harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.

5. Keprofesionalan berarti setiap pelaksana PATEN harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugasnya.

(18)

6. Partisipatif berarti peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan PATEN dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat.

7. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif berarti dalam penyelenggaraan PATEN, setiap warga masyarakat berhak memperoleh pelayanan yang adil. 8. Keterbukaan berarti setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah

mengakses dan memperoleh informasi tentang PATEN.

9. Akuntabilitas berarti proses penyelenggaraan PATEN harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan berarti ada

pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam pelayanan.

11. Ketepatan waktu berarti penyelesaian setiap jenis pelayanan yang dikelola dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan PATEN.

12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan berarti setiap jenis pelayanan dalam PATEN dilakukan secara cepat, mudah dan terjangkau oleh Warga masyarakat penerima pelayanan.

III. PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG BUPATI KEPADA CAMAT A. PERIZINAN

1) Izin Gangguan (HO) dan Usaha :

a) Definisi : (disesuaikan dengan Perda Nomor 7 Tahun 2005)

Merupakan pemberian izin tempat usaha kepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yang menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguan tidak termasuk tempat usaha yang lokasinya telah ditunjuk oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

Yang dimaksud dengan Izin Gangguan dan Usaha disini adalah perlakuan Izin Gangguan yang merujuk pada tempat usaha dilengkapi dengan izin usahanya (operasional) sehingga Izin gangguan tersebut menyatu dengan izin operasionalnya.

Jenis izin yang menjadi domain Kecamatan dalam hal ini dapat berbentuk :

- Potong Rambut/Salon : menggunakan peralatan sederhana tanpa peralatan steamer dan maksimal 2 (dua) orang piñata/tukang potong rambut ;

- Warnet : jasa penyediaan layanan internet dengan maksimal 10 (sepuluh) Personal Computer (PC) ;

(19)

- Rental Komputer : maksimal 2 (dua) Personal Computer (PC) ;

- Play Station : PS1, PS2 maupun PS3 dengan maksimal 10 (sepuluh) Mesin PS/Layar Televisi.

Kriteria terhadap jenis usaha lainnya tentunya harus mengacu pada skala kecil yang menjadi kewenangan Kecamatan serta mempunyai ciri sebagai berikut :

- Izin yang dampaknya terhadap lingkungan kecil ; - Menggunakan teknologi yang sederhana ;

- Tidak membutuhkan penelitian yang mendalam ; - Investasinya kecil atau mikro ;

- Teknologi tepat guna/padat karya. Standar Pelayanan :

Adapun standar pelayanan yang menjadi rujukan operasional pelaksanaan perizinan adalah sebagai berikut :

(1) Dasar Hukum :

- Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2005 tentang Ijin Gangguan ; dan

- Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

(2) Persyaratan

- Mengisi Formulir bermaterai Rp. 6.000,- ;

- Fotocopy Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga ; - Fotocopy Surat Kepemilikan Tanah

- Surat Pernyataan Bersama (apabila bukan tanah milik pemohon ijin) ;

- Fotocopy SPPT dan STTS tahun terakhir ; - Denah tempat usaha.

(3) Besar Tarif/Biaya

Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

(4) Lama Waktu

8 (delapan) hari (setelah persyaratan lengkap dan benar) (5) Prosedur Pelayanan

- Mengajukan surat permohonan kepada Camat serta mengisi formulir yang telah disediakan ;

- Membayar retribusi di Loket Pembayaran ;

(20)

- Rapat koordinasi Tim PATEN ; - Survey lokasi oleh Tim PATEN ; - Pengajuan penandatanganan ; - Dikeluarkan izin atau ditolak. (6) Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Ijin Gangguan (HO) (7) Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan Izin.

(8) Sarana dan Prasarana :  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon izin ;  Tempat parkir bagi pemohon izin. (9) Pelayanan Informasi dan Pengaduan :

 Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. (10) Pemberian Kompensasi

Keterlambatan pelayanan akan diganti dengan penyampaian dokumen Izin Gangguan (HO)

2) Izin Mendirikan Bangunan : a) Definisi

Izin mendirikan bangunan yang menjadi domain Kecamatan dalam hal ini rumah dengan maksimal ukuran bangunan 60 meter persegi, tidak bertingkat, bukan tempat usaha dan tidak menjadi bagian dari Perumahan dan kaplingan.

Mengenai persyaratan teknis, diberikan fleksibilitas dalam penyusunan gambar teknis yang dapat hanya berupa denah rumah, tampak depan, tampak samping, tampak belakang, potongan melintang,potongan memanjang dan gambar situasi (ditandatangani oleh penanggungjawab atau pembuat gambar).

b) Standar Pelayanan

Untuk mendukung operasional pelaksanaan Izin Mendirikan Bangunan, maka berikut standar pelayanannya :

(21)

(1) Dasar Hukum

- Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 06 Tahun 2005 tentang Ijin Mendirikan Bangunan ; dan

- Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

(2) Persyaratan

 Setiap pelaksanaan pendirian bangunan baru, perluasan bangunan dan atau perbaikan bangunan maksimal 60 m² (enam puluh meter persegi) tersebut terlebih dahulu harus mendapat izin dari Camat ;  Izin diberikan berdasarkan permohonan tertulis dari yang

bersangkutan.

 Setiap permohonan harus mengisi formulir dan dilampiri : - Mengisi Formulir bermaterai Rp. 6.000,- ;

- Fotocopy Kartu Tanda Penduduk/Kartu Keluarga ; - Fotocopy Surat Kepemilikan Tanah ;

- Surat Pernyataan Bersama (apabila bukan tanah milik pemohon ijin) ;

- Fotocopy SPPT dan STTS tahun terakhir ; - Denah tempat usaha ;

- Jenis bangunan rumah hunian ; - Gambar teknis.

 Permohonan Izin Mendirikan Bangunan dapat ditolak jika ;

- Dianggap dapat mengganggu keselamatan, ketentraman atau kepentingan umum dan atau tempat sekitarnya ;

- Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku menyangkut Tata Ruang ;

- Bangunan yang berdiri diatas tanah negara dan diatas saluran air ;

- Fisik bangunan tidak sesuai dengan rencana gambar yang diajukan ;

(3) Lama Waktu

5 (lima) hari kerja setelah berkas lengkap dan benar (4) Prosedur

 Mengajukan permohonan ;

 Berkas diterima dan diteliti sesuai dengan ketentuan ;  Rapat Koordinasi Tim PATEN ;

(22)

 Dikeluarkan ijin atau ditolak ;

 Membayar retribusi sesuai dengan ketentuan ; (5) Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Keputusan Izin Mendirikan Bangunan dan Plat Nomor IMB atau Peneng

(6) Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Izin

(7) Sarana dan Prasarana  Komputer

 Meja  Kursi  Toilet

 Ruang tunggu bagi pemohon izin  Tempat parkir bagi pemohon izin (8) Pelayanan Informasi dan Pengaduan

 Kotak Saran

 Buku Keluhan Masyarakat (9) Pemberian Kompensasi

Jika ada keterlambatan dalam proses penerbitan izin atau dengan kata lain proses penyelesaian izin melebihi 8 (delapan hari kerja sejak penerimaan berkas dengan persyaratan lengkap serta penyelesaian pembayaran biaya retribusinya, maka pemohon akan menerima kompensasi, yaitu Izin Mendirikan Bangunan akan diantar ke rumah yang bersangkutan.

B. REKOMENDASI

1) Pengesahan Berkas Permohonan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)

a. Dasar Hukum

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2007 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ;

(23)

 Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b. Persyaratan Pelayanan

 Formulir Permohonan Kartu Keluarga (KK)/Form. F.1.01 dan/atau Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Form. F.1.07 yang disediakan oleh Petugas Register Desa ;

 Berkas yang akan diverifikasi dan divalidasi oleh Petugas Register Desa dan UPT Kependudukan dan Catatan Sipil/SIAK.

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

d. Lama Waktu 1 (satu) hari

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon mengisi berkas isian Permohonan Kartu Keluarga (KK)/Form. F.1.01 dan/atau Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Form. F.1.07 yang disediakan oleh Petugas Register Desa.

 Berkas yang akan diverifikasi dan divalidasi oleh Petugas Register Desa dan UPT Kependudukan/SIAK.

 Dari Kepala UPT Kependudukan ke Unit Pelayanan Kecamatan dan diverifikasi oleh Kepala Seksi Pemerintahan dan dikembalikan ke Unit Pelayanan Kecamatan untuk diteruskan kepada Camat dalam rangka mendapatkan Pengesahan Pengantar Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

 Pengantar Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang telah disahkan selanjutnya dibawa ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Probolinggo untuk penyelesaian akhir. f. Spesifikasi Produk/Hasil

Rekomendasi/Pengantar Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Rekomendasi.

(24)

h. Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

2) Surat Keterangan Pindah Antar Kecamatan dalam Kabupaten a. Dasar Hukum

• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 ;

• Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ;

• Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil ;

• Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

• Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b. Persyaratan Pelayanan  Formulir F.1.129

 Surat Pengantar dari Kepala Desa

 Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli dan Kartu Keluarga (KK) Asli Pemohon

 Pas Photo ukuran 4 x 6 sebanyak 4 (empat) lembar berwarna/hitam putih

(25)

Gratis

d. Lama Waktu 1 Jam

e. Prosedur Pelayanan

 Formulir F.1.08 diisi Pemohon dan ditanda tangani Pemohon dan Register Desa ;

 Formulir F.1.08 diajukan ke Kepala Desa untuk mendapatkan Surat Pengantar yang ditandatangani Kepala Desa ;

 Surat Pengantar dan Formulir F.1.1.08 diajukan ke Camat melalui PATEN untuk mendapatkan Surat Keterangan Pindah Antar Kecamatan dalam Kabupaten (Formulir F.1.08) ;

 Dengan keluarnya Surat Keterangan Pindah Antar Kecamatan dalam Kabupaten, Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) pemohon dicabut untuk diserahkan ke Kantor Kecamatan.

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Keterangan Pindah Antar Kecamatan dalam Kabupaten g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Rekomendasi.

h. Sarana dan Prasarana  Komputer

 Meja  Kursi  Toilet

 Ruang tunggu bagi pemohon  Tempat parkir bagi pemohon

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran

 Buku Keluhan Masyarakat j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

3) Rekomendasi Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) a. Dasar Hukum

(26)

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b. Persyaratan Pelayanan

 Surat Keterangan dari Kepala Desa

 Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) Asli  Pas photo ukuran 4 x 6 sebanyak 4 (empat) lembar

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

d. Lama Waktu 1 Jam

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon mengajukan SKCK ke Camat untuk ditandatangani (Register & Legalisari);

 Selanjutnya SKCK diteruskan ke Kapolsek untuk proses lebih lanjut. f. Spesifikasi Produk/Hasil

Rekomendasi Surat Pengantar mendapatkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Rekomendasi.

h. Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

(27)

4) Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (> 60 meter persegi) a. Dasar Hukum

• Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 06 Tahun 2005 tentang Ijin Mendirikan Bangunan ;

• Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

b. Persyaratan Pelayanan

 Formulir Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan ;  Surat Keterangan dari Kepala Desa ;

 Fotocopy Kartu Tanda Penduduk ;  Fotocopy Bukti Kepemilikan Tanah ;

 Surat pernyataan tetangga bagi bangunan yang bertingkat diketahui Kepala Desa ;

 Gambar Bangunan, konstruksi dan bahan yang digunakan. c. Besarnya Tarif/Biaya

Gratis

d. Lama Waktu 1 Jam

e. Prosedur Pelayanan

 Formulir Ijin Mendirikan Bangunan diisi lengkap, benar dan sah serta ditandatangani oleh Pemohon ;

 Pemohon menghadap kepada Camat melalui Unit Pelayanan Kecamatan untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi, legalisasi dan rekomendasi) ;

 Seluruh persyaratan kemudian diajukan pemohon ke Kantor Penanaman Modal dan Perijinan untuk diproses lebih lanjut.

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Pengantar dan Rekomendasi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) g.Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan rekomendasi.

h. Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

(28)

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon ;

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

5) Rekomendasi Izin Gangguan a. Dasar Hukum

• Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2005 tentang Ijin Gangguan ;

• Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

b. Persyaratan Pelayanan

 Formulir Permohonan Ijin Gangguan ;  Surat Keterangan dari Kepala Desa  Fotocopy Kartu Tanda Penduduk ;  Fotocopy Bukti Kepemilikan Tanah ;  Fotocopy Ijin Mendirikan Bangunan ;

 Surat Pernyataan Tetangga diketahui Kepala Desa.  Gambar Bangunan/Denah dan Peta Lokasi

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

d. Lama Waktu 1 Jam

e. Prosedur Pelayanan

 Formulir diisi lengkap, benar dan sah serta ditandatangani oleh Pemohon ;

 Pemohon menghadap kepada Camat melalui PATEN untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi, legalisasi dan rekomendasi) ;

 Seluruh persyaratan kemudian diajukan pemohon ke Kantor Penanaman Modal dan Perjinan untuk diproses lebih lanjut.

(29)

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Rekomendasi Izin Gangguan (HO) g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan rekomendasi.

h. Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran

 Buku Keluhan Masyarakat j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

6) Rekomendasi Kelayakan Usaha untuk Mendapatkan SIUP, TDP, TDG dan TDI a. Dasar Hukum

• Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

• Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan  Formulir Permohonan ;

 Surat Keterangan dari Kepala Desa ;  Fotocopy Kartu Tanda Penduduk ;  Fotocopy Bukti Kepemilikan Tanah ;

 Fotocopy Ijin Mendirikan Bangunan dan Ijin Gangguan yang masih berlaku ;

 Surat pernyataan tetangga diketahui Kepala Desa  Gambar Bangunan/denah dan Peta Lokasi.

(30)

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

d.Lama Waktu 1 Jam

e. Prosedur Pelayanan

 Formulir diisi lengkap, benar dan sah serta ditandatangani oleh Pemohon ;

 Pemohon menghadap PATEN untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi, legalisasi dan rekomendasi) ;

 Seluruh persyaratan kemudian diajukan untuk diproses lebih lanjut. f. Spesifikasi Produk/Hasil

Rekomendasi Kelayakan Usaha g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

7) Rekomendasi STP (Surat Tanda Pendaftaran) Yayasan Yatim Piatu dan Organisasi Sosial

a. Dasar Hukum

 Amandemen UUD 1945 Bab XIV Pasal 34 ayat (1) dan ayat (2). Ayat (1) Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.

(31)

Ayat 2 Pemerintah atau Negara mengembangkan suatu sistem jaminan sosial masyarakat bagi yang tidak mampu atau lemah sesuai dengan usaha kemanusiaan.

 Keputusan Menteri Sosial Nomor 6 Tahun 1981 tentang Organisasi Sosial dan Tata Kerja di Lingkungan Departemen Sosial ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan  Fotocopy akte notaries ;

 Mengajukan permohonan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo dengan melampirkan formulir F1 ;

 Rekomendasi dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Probolinggo ;

 Rekomendasi Bupati ;

 Rekomendasi dari Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Probolinggo

 Susunan pengurus dengan dilampiri fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) ;  Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD dan ART) ;

 Program kerja, laporan kegiatan di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial ;  Sumber dana dan modal kerja untuk melaksanakan kegiatan ;

 Daftar anak asuh ;

 Surat domisili dari Lurah/Kepala Desa setempat

 Mengajukan permohonan ke Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur ;

 Fotocopy surat izin operasional di sampaikan kepada organisasi sosial koordinatif/Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Probolinggo ;

 Setiap organisasi sosial/LSM-Usaha Kesejahteraan Sosial yang sudah terdaftar agar membuat laporan kegiatan/ perkembangan kegiatan bidang Usaha Kesejahteraan Sosial, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

(32)

1 Jam

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Camat melalui PATEN untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan ;

 Petugas melakukan verifikasi terhadap berkas sesuai dengan persyaratan untuk diajukan kepada Pimpinan ;

 Menyerahkan berkas. f. Spesifikasi Produk/Hasil

Rekomendasi untuk pendaftaran Yayasan/Panti dan Organisasi Sosial g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

8) Permohonan Perubahan Data Objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 07 Tahun 2012 Tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

(33)

b.Persyaratan Pelayanan

 Rekomendasi dari Kepala Desa ;

 Bukti Kepemilikan Tanah Akta/Sertifikat ;

 Kartu Tanda Penduduk Pemohon (pemilik tanah atau yang diberi kuasa)  SPPT Asli ;  Akta/Sertifikat. c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis d.Lama Waktu 1 jam e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Camat melalui PATEN untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi, legalisasi dan rekomendasi) ;

 Selanjutnya Permohonan Perubahan Data Obyek Pajak Bumi dan Bangunan diajukan ke Dinas Pendapatan Kabupaten Probolinggo.

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Permohonan Perubahan Data Obyek Pajak Bumi dan Bangunan. g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

(34)

9) Penggalangan Dana Sarana Sosial dan Peribadatan a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan  Proposal/Usulan ;  Akta pendirian ;

 Fotocopy gambar rencana bangunan yang diajukan ;  Rencana Anggaran Biaya (RAB)

 Peta Desa c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis d.Lama Waktu 1 Jam e. Prosedur Pelayanan

 Proposal harus ditandatangani pemohon dan diketahui Kepala Desa ;

 Pemohon PATEN untuk mendapatkan Pengesahan (registrasi, legalisasi dan rekomendasi) ;

 Proposal diajukan ke Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan Rekomendasi.

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Penggalangan Dana Sarana Sosial dan Peribadatan (Proposal) g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Rekomendasi

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

(35)

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

10) Pelepasan Hak Atas Tanah (Kepentingan Umum) a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Keputusan Penetapan Lokasi ;  Bukti Kepemilikan Tanah ;  SPPT

 Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) ;  Keterangan Riwayat Tanah ;

 Keterangan Kewarisan (Bila diperlukan) ;

 Keterangan Pernyataan Tanah tidak dalam sengketa ;  Peta Bidang dari Pertanahan ;

 Tanda Lunas BPHTB (SSB)  Kwitansi Pembayaran. c. Besarnya Tarif/Biaya

1,5 % dari nilai pelepasan d.Lama Waktu

1 jam

e. Prosedur Pelayanan

 Pihak yang akan melepaskan dan yang menerima menghadap Camat disertai Kepala Desa dan 2 (dua) orang saksi ;

 Camat menerbitkan dan menandatangani Surat Pelepasan Hak Atas Tanah. f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Pelepasan Hak Atas Tanah (Kepentingan Umum) g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Rekomendasi.

(36)

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

11) Rekomendasi/Legalisasi Surat Lain-lain a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Rekomendasi dari Kepala Desa/Instansi terkait  Kartu Tanda Penduduk

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

d.Lama Waktu 1 jam

e. Prosedur Pelayanan

 Rekomendasi harus ditanda tangani Pemohon dan diketahu Kepala Desa ;  Pemohon menghadap kepada Camat melalui PATEN untuk mendapatkan

pengesahan (registrasi, legalisasi dan rekomendasi). f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Rekomendasi/Legalisasi Surat lain-lain g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatanganan Rekomendasi.

(37)

 Komputer ;  Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

12)Pengantar Surat Pernyataan Miskin a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Surat Pernyataan Miskin dari Kepala Desa berdasarkan ketetapan dari Kecamatan c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis d.Lama Waktu 1 jam e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Lurah/Kepala Desa untuk mendapatkan Surat Pernyataan Miskin yang ditanda tangani oleh Kepala Desa dan yang bersangkutan diatas Materai Rp. 6.000,- ;

 Surat Keterangan Tidak Mampu diajukan kepada Camat melalui PATEN untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi dan legalisasi) ;  Petugas PATEN memeriksa data penduduk miskin yang masuk dalam data

base penduduk miskin f. Spesifikasi Produk/Hasil

(38)

g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan Rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

13) Keterangan Model C untuk Pensiunan a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Blanko yang telah ditanda tangani oleh Lurah/Kepala Desa  Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon

 Kartu Keluarga (KK) Pemohon  Surat Keputusan Pensiun c. Besarnya Tarif/Biaya

Gratis d.Lama Waktu

15 menit

e. Prosedur Pelayanan

 Setelah Pemohon mendapatkan tanda tangan Lurah/Kepala Desa, menyerahkan berkas disertai Fotocopy Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Surat Keputusan Pensiun kepada petugas PATEN ;

(39)

 Petugas memverifikasi dan memvalidasi berkas untuk diajukan ke Pimpinan ;  Menyerahkan berkas. f. Spesifikasi Produk/Hasil Rekomendasi Model C g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan Rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

14) Keterangan Tidak Mampu a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Surat Keterangan Tidak Mampu dari Lurah/Kepala Desa ;  Kartu Tanda Penduduk Pemohon ;

 Kartu Keluarga Pemohon ; c. Besarnya Tarif/Biaya

Gratis d.Lama Waktu

(40)

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Lurah/Kepala Desa untuk mendapatkan Surat Keterangan Tidak Mampu yang ditandatangani oleh Lurah/Kepala Desa ;

 SURAT Keterangan Tidak Mampu diajukan kepada PATEN untuk mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi, dan legalisasi).

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Keterangan Tidak Mampu g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan Rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

15)Keterangan Domisili Perusahaan a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa ;

 Fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga Pemohon

 Fotocopy Surat Ijin Usaha Pendirian (SIUP), Ijin Mendirikan Bangunan dan Ijin Gangguan yang masih berlaku.

(41)

c. Besarnya Tarif/Biaya Gratis

d.Lama Waktu 1 jam

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Lurah/Kepala Desa untuk mendapatkan Surat Keterangan Domisili yang ditandatangani oleh Lurah/Kepala Desa ;  Surat Keterangan Domisili diajukan kepada PATEN untuk mendapatkan

pengesahan/tanda tangan (registrasi dan legalisasi). f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Keterangan Domisili Perusahaan g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

16) Keterangan Kewarisan (Tanah dan Bangunan) a. Dasar Hukum

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Surat Keterangan Pengakuan Ahli Waris ;  Surat Pernyataan pada Ahli Waris ;

(42)

 Fotocopy Kartu Tanda Penduduk dan Kartu Keluarga Pemohon ;  Fotocopy SPPT beserta aslinya ;

 Obyek peninggalan

 Fotocopy letter C yang telah dilegalisir Kepala Desa. c. Besarnya Tarif/Biaya

Gratis d.Lama Waktu

1 jam

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Lurah/Kepala Desa dan menjelaskan silsilah/ahli waris ;

 Seluruh ahli waris membubuhkan tanda tangan/cap jempol dihadapan Kepala Desa ;

 Berdasarkan pengakuan tersebut Camat melalui PATEN menerbitkan Surat Keterangan Kewarisan.

f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Keterangan Kewarisan (Tanah dan Bangunan) g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan Rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

 Ruang tunggu bagi pemohon ;  Tempat parkir bagi pemohon.

i. Pelayanan Informasi dan Pelayanan Pengaduan  Kotak Saran ;

 Buku Keluhan Masyarakat. j. Pemberian Kompensasi

Jika terjadi keterlambatan, maka rekomendasi yang sudah jadi akan diantar ke alamat pemohon.

17)Keterangan Bepergian a. Dasar Hukum

(43)

 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 ;

 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan ;

 Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil ;

 Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan di Kabupaten Probolinggo ;

 Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

b.Persyaratan Pelayanan

 Surat Keterangan Bepergian dari Kepala Desa ;  Kartu Tanda Penduduk Pemohon ;

 Kartu Keluarga Pemohon. c. Besarnya Tarif/Biaya

Gratis d.Lama Waktu

1 jam

e. Prosedur Pelayanan

 Pemohon menghadap kepada Lurah/Kepala Desa untuk mendapatkan Surat Keterangan Bepergian yang ditandatangani oleh Lurah/Kepala Desa ;  Surat Keterangan Bepergian diajukan kepada Camat melalui PATEN untuk

mendapatkan pengesahan/tanda tangan (registrasi dan legalisasi). f. Spesifikasi Produk/Hasil

Surat Keterangan Bepergian

g. Kompetensi Petugas

Dilaksanakan oleh Petugas PATEN dengan Camat sebagai penandatangan Rekomendasi.

h.Sarana dan Prasarana  Komputer ;

 Meja ;  Kursi ;  Toilet ;

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur untuk mencari hubungan kausalitas antar variabel.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap calon investor memiliki

Pemaparan dalam artikel ini hendak difokuskan pada tiga elemen penting yang biasanya dilestarikan oleh setiap agama, yaitu pertama , kegiatan ritual, misalnya doa pribadi maupun doa

Dioda zener adalah dioada yang di operasikan pada daerah bias mundur.pada kondisi bias Dioda zener adalah dioada yang di operasikan pada daerah bias mundur.pada

Sedangkan hasil penelitian Bestari dan Rohman (2013) yang konsisten dengan penelitian Almilia dan Herdiningtyas (2005) bahwa NPL berpengaruh tidak signifikan dan berpengaruh

Mereka sedang bermabok-mabokan hingga melupakan diri, itulah mereka yang berpesta ria, bersantap bersama Sang Prabu dan semua para raja, juga Raja Bardanas dengan kedua

Artinya semakin tinggi kestabilan emosi maka semakin tinggi pula kontrol diri dan sebaliknya, semakin rendah kestabilan emosi maka semakin rendah pula kontrol

Pengawasan pelaksanaan pu- tusan pengadilan yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan yang dalam hal ini diwakilkan oleh Hakim Pengawas dan Pengamat dilakukan sesuai dengan

[r]