• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Perusahaan Berikut ini akan dipaparkan informasi umum tentang perusahaan tempat dilaksanakannya kegiatan Kerja Praktek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TEORI. 2.1 Tinjauan Umum Perusahaan Berikut ini akan dipaparkan informasi umum tentang perusahaan tempat dilaksanakannya kegiatan Kerja Praktek"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TEORI

2.1Tinjauan Umum Perusahaan

Berikut ini akan dipaparkan informasi umum tentang perusahaan tempat dilaksanakannya kegiatan Kerja Praktek

2.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. SELTECH UTAMA didirikan pada hari Selasa, dua puluh September Seribu Sembilan Ratus Delapan Puluh Tiga (20-09-1983) di Medan, dihadapan Haji Rachmadi, dengan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kelas I-A, tertanggal 09 Juni 1983 dengan nomor W2.D.md-HL.04.01-4/1983.

Semenjak didirikan perusahaan berkembang pesat, dengan mengandalkan pada kemampuan Engineering dan kekuatan Finansial yang solid maka pada 08 Januari 1985 dihadapan notaris Kusmulyanto Ongko, perusahaan mendirikan kantor cabang di Jakarta yang berlokasi awal di Jl. Jenderal S. Parman No. 82.B Jakarta Barat.

PT. SELTECH UTAMA merupakan salah satu distributor peralatan Mekanikal Elektrikal dan Utilitas Industri. Semenjak didirikan perusahaan telah menjadi distributor dari berbagai produsen peralatan yang cukup terkenal seperti

Cameron Air Compressor, Carrier Air Conditioning System, Sigma Elevator &

Escalator untuk wilayah Indonesia.

2.1.2. Divisi Perusahaan

Divisi – divisi yang ada pada PT. Seltech Utama adalah

1. Divisi Air Compressor

2. Divisi Air Conditioner / Project

3. Divisi Fan

(2)

2.1.3. Visi dan Misi Perusahaan

PT. SELTECH UTAMA mempunyai visi dan misi: Vision

“ A costumer focused people oriented engineering company with a wide Indonesian presence ”

Mission

“ Provide costumer best solution and service support they deserve, and uphold the reputation and market share of Principals who rely on their partnership with Seltech to help succeed in the Indonesian market”

“To be the leader supplier of building M&E solution an industrial equipment to Indonesia”

(3)

2.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini merupakan struktur organisasi PT. Seltech Utama

Gambar 2. 1 Struktur Ogranisasi PT. SELTECH UTAMA[1]

DIRECOR Manager of Air Compressor Division Manager of Fan Division Manager of Project Division Manager of After Market Division General Affair Manager of Financial Sales Marketing Sales Part Service Engineer Service and Maintenance Spare Part Spv. Project Adm. Project Sales Marketing Sales Part

(4)

2.1.5. Logo Perusahaan

Gambar 2. 2 Logo PT. SELTECH UTAMA[1]

2.1.6. Produk yang dipasarkan Perusahaan

Adapun produk yang dipasarkan oleh PT. Seltech Utama adalah:

1. Air Compressor

- Cammeron Air Compressor

- Gardner Denver Air Compressor

- United Air Compressor

- Hirross Air Dryer

2. Air Conditioner

- Carrier Air Conditioner

- SCA Air Conditioner

- Liang Chi Cooling Tower

3. Sigma Elevator & Escalator

4. Fan

- Flaktwoods Fan

- Piller Recompression Fan

- Sodeca Fan

(5)

2.1.7. Jam Kerja Perusahaan

Jam kerja telah diatur sesuai dengan surat keputusan direksi dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Hari kerja 5 hari seminggu dengan hari kerja senin – jum’at

2. Jam kerja mulai pukul 08.00 – 17.00

3. Jam istirahat dimulai pukul 12.00 – 13.00 kecuali hari Jum’at yaitu pukul

11.30 – 13.00

4. Jam lembur diatur sesuai dengan peraturan perusahaan dan kebijakan tiap

divisi.

5. Hari libur resmi (libur nasional) mengikuti hari libur yang ditentukan oleh

pemerintah, kecuali untuk cuti bersama. 2.2Thermal Comfort Zone

Kenyamanan termal didefinisikan sebagai "That condition of mind which

expresses satisfaction with the thermal environment” ASHRAE(1992). Yaitu

suatu kondisi pikiran yang mengungkapkan kepuasan akan kodisi termal lingkungan. Definisi lain kenyaman termal adalah suatu interaksi termal antara manusia dan lingkungannya yang memuaskan pikiran manusia. Seorang manusia dikatakan nyaman secara termal apabila ia tidak mengatakan lingkungannya perlu

lebih dingin atau lebih panas, Auliciems(1997).

Manusia sebagai individu memiliki sifat – sifat yang sangat bervariasi seperti sifat fisik, sifat dan kemudahan beradaptasi, sehingga tidak mungkin dapat memberikan suhu ideal yang dapat diterima dan memuaskan untuk semua kelompok tentang lingkungan termal yang nyaman.

ASHRAE Standard 55-1992, Thermal Conditions for Human Occupancy,

bertujuan untuk mengetahui kombinasi ruangan dan factor personal yang dapat menghasilkan lingkungan termal yang dapat diterima oleh 80% atau lebih penghuni dalam suatu ruangan. Kata diterima dalam hal ini disamakan dengan keadaan kepuasan, dimana kata puas dihubungkan secara tidak langsung dengan suatu keadaan cukup hangat, netral, cukup dingin, Brager(2001).

(6)

Standard ini banyak sekali digunakan berbagai Negara, dan standart ini cocok sekali digunakan untuk ruangan dengan pengkondisian udara buatan (AC). Skala ASHRAE 55 menggunakan skala 7 poin untuk mengukur sensasi kenyamana

termal yang dirasakan / Thermal Sensation Vote (TSV). 7-Skala menurut ashrae

diberikan nilai +3 (hot), +2 (warm), +1 (slighty warm), 0 (neutral), -1 (slightly

cool), -2 (cool), -3 (cold). Selain skala diatas ada juga Skala Bredford yang lebih

dikenal dengan nama respon kenyamanan (Comfort response). Skala Bredford

juga menggunakan 7 poin yaitu +3 ( much too warm ), +2 (too warm), +1

(comfortably warm), 0 (comfortable), -1 (comfortably cool), -2 (too cool), -3 (much too cold).

Jika thermal comfort zone dipetakan dalam diagram psikometri maka akan terlihat seperti pada gambar berikut.

Gambar 2. 3. Pemetaan Thermal Comfort Zone pada Psikometric Chart[2]

2.3Faktor Kenyamanan Termal

Faktor kenyamanan termal dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor iklim lingkungan dan faktor psikologi (pribadi) penghuninya. Faktor iklim terdiri dari

(7)

suhu udara, suhu radiasai rata – rata, kecepatan udara, kelembaban udara relatif, sedangkan untuk faktor pribadi terdiri dari aktifikat yang dilakukan dan kebiasaan berpakaia penghuninya.

1. Suhu Udara

Suhu udara merupakan faktor terpenting yang mempengruhi kenyamanan termal. Berdasarkan beberapa pengujian yang dilakukan diantaranya oleh Hoppe (1988) diketahui bahwa jika suhu lingkungan naik maka suhu permukaan kulit akan ikut naik. Penentuan suhu nyaman untuk setiap ruangan akan berbeda - beda tergantung kondisi lingkungan itu sendiri Aulicems,

(1997). Seperti dijelaskan sebelumnya hal ini dikarenakan suhu permukaan

kulit yang melepaskan panas juga berubah.

Karena itu berdasarkan SNI (2001) zona kenyamanan thermal untuk daerah tropis dikelompokkan menjadi:

- sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,50C ~ 22,80C.

- nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,80C ~ 25,80C.

- hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,80C ~ 27,10C.

2. Kelembaban Relatif.

Kelembaban udara relatif dalam ruangan adalah perbandingan antara jumlah uap air yang dikandung oleh udara tersebut dibandingkan dengan jumlah kandungan uap air pada keadaan jenuh pada temperatur udara ruangan tersebut.

Untuk daerah tropis, kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% ~ 50%,tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.

3. Pergerakan Udara (Kecepatan Udara)

Kecepatan berpengaruh pada kecepatan penguapan pada permukaan kulit, misalnya ketika ruangan bersuhu rendah yang sudah dianggap nyaman memiliki aliran udaranya tertentu, maka ketika suhu ruangan meningkat kecepatan udara juga harus ditingkatkan agar dapat kembali didapatkan

(8)

keadaan nyaman. Jadi kecepana udara ditingkatkan untuk mengkompensasi kenaikan suhu yang terjadi.

Tabel 2. 1. Kecepatan udara terhadap temperatur udara kering[3]

Gambar 2. 4. Kebutuhan peningkatan kecepatan udara untuk mengkompensasi kenaikan temperatur udara kering[3]

4. Radiasi Permukaan Panas

Benda yang memiliki permukaan panas akan melepaskan radiasi ke sekitarnya yang memiliki suhu yang lebih rendah, hal ini tentunya akan mempengaruhi kenyaman bagi penghuni. Suhu udara rata – rata untuk permukaan panas diusahakan harus sama atau mendekati temperatur udara bola kering ruangan tersebut. Jika ternyata temperaturnya lebih panas dari temperatur bola kering ruangan (dalam kondisi nyaman) maka temperatur ruangan harus dibuat lebih rendah dari rancangan awal.

5. Aktivitas Penghuni.

Aktivitas mempengaruhi kadar metabiosme tubuh sehingga mempengaruhi besarnya panas yang dilepaskan ke lingkungan, hal ini berarti suhu permukaan kulit akan berubah tergantung pada aktifitas yang dilakukan penghuni.

(9)

Pelepasan kalor untuk tiap aktivitas akan berbeda dikarenakan tingkat metabolisme yang berbeda. Berbagai aktivitas dan besaran energi panas yang dilepaskan ke lingkungan yang dilakukan oleh seorang pria dewasa dapat dilihat dalam tebel berikut, SNI(2001):

Tabel 2. 2. Laju pertambahan panas dari penghuni dalam ruangan[3]

Selain dari besarnya kalor yang dilepaskan seperti dalam tabel diatas penghuni juga dapat dinyatakan dalam satuan met untuk satuan metabolisme, seperti dalam

tabel berikut. Dimana 1 met = 58,2 Watt/m2, m2 dalam hal ini menunjukkan luas

permukaan kulit tubuh. Sebagai gambaran pria dewasa dengan tinggi 180 cm dan

berat badan 70 kg memiliki luas permukaan kulit 1,9 m2. Berikut tabel

metabolisme untuk berbagai aktivitas.

(10)

Tabel 2. 3. Besarnya metabolisme untuk berbagai aktifitas[3]

6. Pakaian yang dipakai

Besarnya kalor yang dilepaskan oleh tubuh tentu saja akan terhalang oleh pakaian, jenis pakaian dan tebal bahan pakaian akan memiliki nilai isolasi termal ( nilai konduksi bahan). Ketika tubuh suhu tinggi tinggi maka pakaian akan menjadi penghalang pelepasan kalor dari tubuh penghuni ke sekitarnya,

(11)

begitu pula sebaliknya ketika suhu tubuh lebih rendah maka pakaian akan menjadi isolator tubuh terhadap penyerapan kalor dari lingkungan.

Isolasi termal dari bahan pakaian yang dipakai dinyatakan dalam clo, dimana :

1 clo = 0,155 m2K / Watt. Berikut merupakan besaran isolasi thermal dari

bahan pakaian:

Tabel 2. 4. Isolasi Thermal untuk berbagai jenis pakaian[3]

2.4Peralatan Tata Udara

Ada dua system utama Air conditioning yaitu Direct Expansion, dimana

udara didinginkan langsung oleh refrigeran yang mengalir langsung melalui heat

exchanger (evaporator) pada unit indoor dan Chiller system (central system), pada system ini refrigran pada sistem refrigrasi mendinginkan fluida pendingin yang melewati evaporator untuk kemudian digunakan mendinginkan udara di dalam

ruangan melalui heat exchanger (cooling coil) yang ada pada FCU atau AHU.

Peralatan utama yang akan diterangkan dalam laporan adalah peralatan yang digunakan pada sistem Chiller kompresi uap sesuai dengan judul laporan ini, yaitu:

(12)

1. Chiller

Chiller kompresi uap dibedakan berdasarkan fluida pendinginnya menjadi dua kelompok besar yaitu Water Cooled Chiller dan Air Cooled Chiller. Fluida pendingin yang dimaksud adalah pendingin yang mendinginkan refrigran yang mengalir melalui condenser dalam proses kompresi uap. Perbedaan pendingin ini dapat dilihat pada kontruksi condenser chiller, jika berpendingi udara menggunakan fin & tube heat exchanger, sementara yang berpendingin air menggunakan shell & tube heat exchanger.

Gambar 2. 5. Water Cooled Screw Chiller[4]

Sementara jika di kelompokkan berdasarkan jenis kompresornya maka ada 4 jenis

yaitu Scroll Chiller, Reciprocating Chiller, Screw Chiller, dan Centrifugal

Chiller. Keempat jenis chiller ini memiliki rentang pendinginan yang berbeda

yang mempengaruhi efisiensi mesin, dimulai dari scroll chiller yang akan cocok untuk beban pendingian terendah hingga centrifugal chiller yang memiliki kapasitas pendinginan yang tertinggi. Sebagai contoh ketika beban pendinginan cukup besar maka akan sangat tidak efisien ketika kita memilih menggunakan beberapa scroll chiller, begitu juga sebaliknya ketika beban rendah maka penggunaan centrifugal chiller juga tidak efisien.

(13)

Gambar 2. 6. Air Cooled Reciprocating Chiller[4]

Chiller merupakan alat paling utama dalam sistem pendingin terpusat. Pada chiller terjadi siklus refrigrasi yang menghasilkan air dingin yang digunakan untuk mendinginkan udara dalam ruang yang dikondisikan. Setelah menyerap panas dari ruang yang dikondisikan maka air pendingin kembali disirkulasikan melalui chiller untuk didinginkan kembali.

2. Pompa

Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu sistem pemipaan dengan cara menambahkan energi pada cairan yang dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus.

Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian

masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa

berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran.

(14)

Gambar 2. 7. Pompa Sentrifugal dan Aksesorisnya[5]

Pada sistem pendingin sentral pompa digunakan untuk mengalirkan air pendingin dari chiller ke seluruh sistem pendingin baik itu pada FCU maupun AHU. Melalui media sistem pemipaan pompa harus mampu mengalirkan air sesuai flow rate yang dibutuhkan oleh FCU / AHU.

3. FCU & AHU

Fan Coil Unit dan Air Handling Unit memiliki fungsi yang sama yaitu untuk menyerap panas udara dalam ruang yang dikondisikan. Udara disirkulasikan

menggunakan blower melalui coil pendingin (fin & tube heat exchanger) yang

menyerap panas udara yang melewatinya. Coil kemudian memindahkan panas ke dalam air pendingin yang dipompakan dari chiller.

(15)

Gambar 2. 8. Ducted Fan Coil Unit[4]

Gambar 2. 9. Cassette Fan Coil Unit[6]

Meskipun memiliki fungsi umum yang sama FCU dan AHU tetap memiliki perbedaan. Perbedaan mendasar dari keduanya terletak pada rentang kapasitas pendinginan dan filterisasinya. AHU memiliki kapasitas pendinginan yang besar dibandingkan dengan FCU dan filterisasi pada AHU juga lebih presisi dibandingkan dengan FCU, sehingga AHU memiliku tekanan statis yang relatif lebih besar untuk mengatasi tahanan pada filter.

(16)

Gambar 2. 10. Air Handling Unit[4]

Untuk mengsirkulasikan udara kedalam ruangan yang dikondisikan baik FCU maupun AHU menggunakan saluran distribusi yang disebut Ducting. Baik pada sisi suplainya maupun pada sisi return. Dengan menggunakan ducting maka udara dingin dapat disalurkan menyeluruh dalam ruangan untuk mendapatkan kondisi udara yang merata pada ruangan yang dikondisikan

4. Cooling tower

Unit pemindah panas ini hanya dipakai pada Chiller berpendingin air. Unit ini berfungsi untuk memindahkan / membuang panas yang diserap air pendingin pada condenser chiller. Untuk memindahkan massa air pendingin peralatan ini membutuhkan bantuan pompa sirkulasi.

Dengan desain sederhana, terdiri dari dua komponen utama yaitu sirip fiber dan blower unit ini memindahkan panas dari air yang jatuhkan (spray) melalui sirip fiber, sementara blower menghisap udara disekitarnya melalui sirif fiber, sehingga air yang meleleh melalui sirip – sirip tersebut akan diserap panasnya oleh aliran udara yang lewat. Kemudian panas dibuang ke lingkungan bersama udara.

(17)
(18)

Gambar

Gambar 2. 1 Struktur Ogranisasi PT. SELTECH UTAMA [1]
Gambar 2. 2 Logo PT. SELTECH UTAMA [1]
Gambar 2. 3. Pemetaan Thermal Comfort Zone pada Psikometric  Chart [2]
Tabel 2. 1. Kecepatan udara terhadap temperatur udara kering [3]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagi pelanggan sendiri, ketika perusahaan sudah mampu memproduksi produknya secara konsisten, maka perusahaan sudah dianggap memiliki prinsip kerja yang baik dan

Guru bersama peserta didik merefleksi aktivitas pembelajaran dan hasil pembelajaran yang diperoleh hari ini tentang hukum perbandingan berganda (hk. Dalton) dan penggunaan

Dengan kapasitas yang sama ketika kecepatan 1500 rpm nilai NPSHa lebih rendah dari nilai NPSHa pada kecepatan 1200 rpm dan nilai NPSHr ketika kecepatan 1500

Sebelum menggunakan obat, kita harus memerhatikan petunjuk penggunaan obat. Kesalahan dalam penggunaan obat dapat merugikan pengguna. Oleh karena itu, pada pelajaran kali ini

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien kanker ovarium dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan tindakan non

Untuk dapat memahami inti sebuah film penelitian teks atau dialog perlu dilakukan, mengingat dialog atau pertuturan yang terjadi dalam sebuah film baik secara sengaja ataupun

Demikian juga dengan kinerja user, alasan meneliti kinerja user karena user yang menjalankan dan mengetahui baik atau tidaknya sistem yang berjalan pada perusahaan, jika tidak