• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI FEBRUARI 2017 INFLASI 0,45 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI FEBRUARI 2017 INFLASI 0,45 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.038/03/2017, 10 Maret 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

FEBRUARI 2017 INFLASI 0,45 PERSEN

Pada Februari 2017 terjadi Inflasi sebesar 0,45 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 130,61.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelima kelompoknya, yaitu: kelompok bahan makanan 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,82 persen; kelompok sandang 0,47 persen serta kelompok kesehatan 2,41 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya relatif tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari ) 2017 sebesar 1,64 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 4,05 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Februari 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada Februari 2017 terjadi inflasi 0,45 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 130,02 pada Januari 2017 menjadi 130,61 pada Februari 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2017 sebesar 1,64 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 4,05 persen.

Inflasi Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada kelima kelompoknya, yaitu: kelompok bahan makanan 0,37 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,82 persen; kelompok sandang 0,47 persen serta kelompok kesehatan 2,41 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya relatif tidak mengalami perubahan yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Februari 2017 ada 4 (empat) kelompok komoditi yaitu kelompok bahan makanan 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,19 persen; kelompok sandang 0,03 persen serta kelompok kesehatan 0,17 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi Februari 2017, Tahun Kalender 2017 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan Februari 2017 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2017 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) Februari 2016 Desember 2016 Februari 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 125,53 128,50 130,61 0,45 1,64 4,05 1 Bahan Makanan 132,51 138,50 139,86 0,37 0,99 4,95

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 127,36 134,27 135,12 0,01 0,63 8,32

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 123,50 122,60 125,55 0,82 2,41 6,31

4 Sandang 115,07 115,91 118,25 0,47 2,02 3,87

5 Kesehatan 126,98 131,75 135,00 2,41 2,46 3,49

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 119,01 126,25 126,73 0,00 0,38 2,33

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 125,77 123,45 127,22 0,00 3,05 16,36

1) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2017 terhadap IHK bulan sebelumnya.

2) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2017 terhadap IHK Desember 2016 3) Persentase perubahan IHK bulan Februari 2017 terhadap IHK Februari 2016

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Februari 2017 (%)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)

(1) (2)

U M U M 0,45

1. Bahan Makanan 0,07

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,00 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,19

4. Sandang 0,03

5. Kesehatan 0,17

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00 7. Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0,00

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi Februari 2016–Februari 2017 114,00 118,00 122,00 126,00 130,00 134,00 138,00 142,00

Feb-16 Mar-16 Apr-16 Mei-16 Jun-16 Jul-16 Agt-16 Sep-16 Okt-16 Nov-16 Des-16 Jan-17 Feb-17

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Februari 2017 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45 0,50 Umum Bah an mak anan Mak anan Jad i Per umah an San dang Kes ehat an Pen did ikan Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Februari 2017 mengalami inflasi 0,37 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 139,35 pada Januari 2017 menjadi 139,86 pada Februari 2017.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 5 subkelompok mengalami kenaikan dan 2 subkelompok mengalami penurunan, dan 4 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 1,81 persen dan terendah subkelompok ikan segar 0,50 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 0,47 persen serta subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 0,05 persen.

Kelompok ini pada Februari 2017 memberikan sumbangan inflasi 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: bawang merah 0,23 persen; labu siam, nangka muda dan petai masing-masing 0,04 persen; pepaya 0,03 persen; wortel, kacang hijau, sawi hijau, minyak goreng, semangka dan anggur masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah 0,12 persen; cabai rawit 0,11 persen; cabe hijau 0,05 persen; kacang panjang dan kol putih masing-masing 0,02 persen; bawang putih, terong, jeruk, buncis, kentang dan salak masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2017 mengalami inflasi 0,01 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 135,11 pada Januari 2017 menjadi 135,12 pada Februari 2017.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok tembakau, rokok dan minuman beralkohol sebesar 0,07 persen.

Kelompok ini pada Februari 2017 memberikan sumbangan inflasi yang tidak signifikan mendekati 0,00 persen.

3. Perumahan

,

Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Februari 2017 mengalami inflasi 0,82 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 124,54 pada Januari 2017 menjadi 125,55 pada Februari 2017.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami kenaikan dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami kenaikan adalah subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 3,40 persen.

Kelompok ini pada Februari 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,19 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif listrik sebesar 0,19 persen

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Februari 2017 mengalami inflasi 0,47 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,70 pada Januari 2017 menjadi 118,25 pada Februari 2017.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan Subkelompok yang mengalami inflasi pada adalah subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,84 persen.

Kelompok ini pada Februari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,02 persen dan jam tangan 0,01 persen.

(5)

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Februari 2017 mengalami inflasi 2,41 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 131,82 pada Januari 2017 menjadi 135,00 pada Februari 2017.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi pada adalah subkelompok jasa perawatan jasmani 16,01 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik 4,11 persen.

Kelompok ini pada Februari 2017 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,17 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah tarif gunting rambut wanita 0,08 persen, bedak 0,06 persen serta pelembab 0,03 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok ini pada Februari 2017 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 126,73.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok ini pada Februari 2017 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 127,22.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Februari) 2017 sebesar 1,64 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 4,05 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2015 dan 2016 masing-masing -0,53 persen dan 0,04 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Februari 2015 terhadap Februari 2014 dan Februari 2016 terhadap Februari 2015 masing-masing 5,56 persen dan 3,90 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2015–2017

Inflasi 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4)

1. Februari -0,18 -0,06 0,45

2. Tahun kalender (Februari) -0,53 0,04 1,64

3. Februari terhadap Februari (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 5,56 3,90 4,05

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Februari) 2015-2017

Jan-Feb Jan -0,80 -0,50 -0,20 0,10 0,40 0,70 1,00 1,30 1,60 1,90 Infl asi ( %) 2015 2016 2017

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2015-2017

Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 In fl a s i (%) 2015 thd 2014 2016 thd 2015 2017 thd 2016

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada Februari 2017 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kudus sebesar 0,93 persen dengan IHK 134,22 dan terendah terjadi di Tegal sebesar 0,32 persen dengan IHK 124,08 (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Februari 2017 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a Februari 2017 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 130,61 0,45 2 Semarang 126,53 0,44 3 Surakarta 124,43 0,48 4 Tegal 124,08 0,32 5 Purwokerto 125,23 0,56 6 Cilacap 130,74 0,69 7 Kudus 134,22 0,93 Jawa Tengah 126,80 0,51 Nasional 128,24 0,23

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan pembelajaran didasarkan pada RPP yang telah dibuat sehingga prosesnya sesuai arah yang diinginkan. Dengan kata lain, pelaksanaan tindakan ini meliputi siapa melakukan

Budiono, Guru Kelas VIA MI Badrussalam Kali Kendal Surabaya, Wawancara Pribadi, 10 Oktober 2017... kesempatan yang sama untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan

Memohon ampunan kepada Allah adalah cara terbaik untuk terus memperbaiki diri, sungguh Allah maha pengampun atas segala kesalahan – kesalahan hambanya. Allah akan

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

Karakteristik masyarakat Desa Waluya adalah agamis atau Islami (nyantri) karena di daerah tersebut terdapat banyak sekali pesantren. Ada dua pesantren yang cukup terkenal