BAB III
PROSES PENGUMPULAN DATA
III.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang khusus menghasilkan kain untuk pakaian berupa kaos dan T-Shirt. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 05 November 1979 berdasarkan akte notaris No. 45 dari Herman Raharja, SH dan telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan S.K Menteri Kehakiman RI. No. C2-10028.HT.01.01. pada tanggal 06 April 1980. Mendapat sertifikat domisili No. 176716 pada tanggal 12 Januari 1980 dengan Izin Usaha Tetap No. 107/DJAI/IUT-III/NONPMA_PMDN/I/1990.
Dalam akte perusahaan dicantumkan bahwa perusahaan didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 9,000,000,000,- yang terbagi atas 90,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100,000,-. Dewan komisaris dijabat oleh Handoko Soedarman, direktur utama dijabat oleh Antonius Halim, direktur operasional dijabat oleh Paulus Sutanto sedangkan direktur keuangan dan akuntansi dijabat oleh Chandra Gunawan.
PT. BM mempunyai fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta Utara dengan luas tanah 4 hektar yang sebagian besar digunakan untuk fasilitas produksi dan berkantor pusat di Petojo Utara. Proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan bahan baku berupa benang yang dipasok oleh PT. BTP yang beralamat di Serang dan oleh PT. Argo Pantes Manunggal yang beralamat di Kebon Nanas, Tangerang. Bahan baku benang berupa kapas, plastik dan serat kayu di impor dari Amerika dan Australia
Perusahaan ini dapat menyerap tenaga kerja yang terdiri dari tenaga pria dan wanita. Meskipun dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin modern, namun
tenaga manusia masih dipertahankan dikarenakan fungsinya sebagai perusahaan nasional yang berperan serta membantu program pemerintah untuk mengatasi pengangguran. Dimana penyerapan tenaga kerja yang dilakukan PT. BM, diprioritaskan untuk masyarakat lingkungan pabrik, sehingga keberadaan PT. BM, dirasa cukup penting oleh masyarakat penghuni sekitar lokasi pabrik.
Dengan dukungan dari kurang lebih 700 karyawan dan ditunjang oleh mesin-mesin yang berteknologi canggih, perusahaan ini mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas, karena misi dari perusahaan ini sendiri adalah menghasilkan produk berkualitas dengan desain yang menarik, bahan baku yang bermutu, pengerjaan yang tepat waktu dan pengelolaan distribusi yang tepat waktu sehingga pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Sejumlah konsumen tetap yang dimiliki oleh PT. BM antara lain produsen kaos dengan merek ternama seperti Polo Ralphlaurent, Calvin Clein dan Country Fiesta.
III.2. Tujuan dan Kegiatan Perusahaan III.2.1. Tujuan Perusahaan
Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin diraihnya, dimana tujuan perusahaan ini dijadikan sebagai arah untuk melakukan kegiatan usahanya. Selain untuk memaksimalkan laba yang diperoleh, PT. BM juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tekstil yang berkualitas untuk industri garmen, berperan aktif dalam industri tekstil di Indonesia dengan melakukan kerjasama baik dengan industri tekstil yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan karyawaan baik dari segi materi maupun non materi dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menambah pengetahuan dan ilmu dari
pekerjaannya serta turut melaksanakan kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional dalam hal mengatasi pengangguran.
III.2.2 Kegiatan Usaha Perusahaan
PT. BM adalah perusahaan yang sudah telah lama berdiri dan bergerak dibidang tekstil khusus untuk bahan pakaian berupa kaos dan T-Shirt dengan bahan baku yang berkualitas dan didukung oleh mesin-mesin berteknologi canggih dan tenaga kerja yang handal.
Dibawah ini akan dijabarkan lebih detail pola benang yang akan dirajut, pola rajutan yang dihasilkan, corak rajutan yang dapat dibuat dan jenis produk yang dihasilkan sehingga dapat diketahui secara singkat kegiatan usaha dari PT. BM.
• Pola benang yang akan dirajut, adalah sebagai berikut :
a) Benang yarn dyed adalah benang sebelumnya diberi warna kemudian baru dirajut, sehingga warna yang dihasilkan dalam satu rajutan beragam.
b) Benang piece dyed adalah benang yang dirajut dahulu kemudian baru diberi warna, sehingga warna yang dihasilkan dalam satu rajutan sama.
• Pola rajutan yang dihasilkan, adalah sebagai berikut :
a) Rajutan tunggal (single net) adalah pola rajutan satu kali, sehingga bentuk rajutan bagian luar berbeda dengan bagian dalam, proses pengerjaannya dilakukan oleh mesin khusus yang disebut mesin single net.
b) Rajutan ganda (double net) adalah pola rajutan dua kali, sehingga bentuk rajutan bagian luar sama dengan bagian dalam. Proses pengerjaannya dilakukan oleh mesin khusus yang disebut mesin double net.
• Corak rajutan yang dapat dibuat, adalah sebagai berikut :
a) Corak lakos adalah corak rajutan dengan bentuk sedikit dalam. b) Corak piqe adalah corak rajutan yang lebih dalam dari corak lakos.
c) Corak textur adalah corak rajutan dengan bolong berbentuk kotak.
d) Corak pop corn adalah corak rajutan dengan bentuk timbul seperti jagung (corn). e) Corak larisa adalah corak rajutan dengan bolong berbentuk kotak lebih besar.
• Jenis produk yang dihasilkan oleh PT BM, adalah sebagai berikut :
a) Cotton adalah kain rajutan dari benang yang 100% berasal dari kapas. Kain ini berkualitas baik karena pakaian yang dihasilkan dari kain jenis cotton
mempunyai kemampuan daya serap yang baik terhadap keringat sehingga harga kain ini pun lebih mahal dibandingkan dengan harga kain lainnya. Selain itu juga, jenis kain ini lebih banyak diminati oleh garmen dibanding kain lain. b) Polyester adalah kain rajutan dari benang yang 100 % berasal dari plastik. Kain
jenis ini mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam menyerap keringat sehingga hanya perusahaan garmen tertentu yang memesan atau menggunakan produk ini.
c) Poly cotton (PC) adalah kain rajutan dari benang dengan komposisi 65 %
polyester dan 35 % cotton.
d) Cheap variable cotton (CVC) adalah kain rajutan dari benang dengan komposisi 55 % cotton dan 45 % polyester.
e) Tetoron rayon (TR) adalah kain rajutan dari benang yang 100 % berasal dari serat kayu. Jenis kain ini memiliki kemampuan yang kurang baik dalam menyerap keringat sama seperti polyester.
III.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Setiap perusahaan sangat membutuhkan struktur organisasi yang jelas yang dapat menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi dalam organisasi sehingga setiap fungsi dapat mengetahui dengan pasti tugas, wewenang serta tanggung jawabnya. Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting karena strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan diimplementasikan oleh struktur organisasi perusahaan.
Struktur organisasi itu sendiri adalah suatu bagan yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan dimana dalam bagan-bagan tersebut menjelaskan urutan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi. Struktur organisasi setiap perusahaan tidak akan selalu sama, karena stuktur organisasi setiap perusahaan disusun berdasarkan kebijakan intern perusahaan tersebut yang kemudian dikembangkan sesuai kebutuhan masing-masing fungsi atau bagian. Perbedaan tersebut tergantung pada besar kecilnya ukuran perusahaan. Semakin besarnya suatu perusahaan maka akan semakin kompleks struktur organisasinya karena memiliki divisi/bagian yang lebih banyak.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan manajer personalia PT. BM, dapat diketahui bahwa struktur organisasi yang disusun oleh perusahaan adalah struktur organisasi fungsional, karena didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi, pemasaran dan terlihat juga bahwa terdapat pembagian atau pengelompokan bagian-bagian dalam perusahaan sesuai dengan fungsi masing-masing. Dalam struktur organisasi PT. BM, tiap atasan mempunyai bawahan yang masing-masing memberi pertanggung jawaban atas pelaksanaan fungsinya. Struktur organisasi PT. BM secara lebih jelas akan digambarkan sebagai berikut :
RUPS
Direktur Utama
Direktur Operasional Direktur Keuangan &
Akuntansi
Manajer Produksi Manajer Personalia Manajer Pemasaran Kabag Gudang Kabag PPIC Kabag Lab. Kabag Celup Kabag Finishing Kabag Mainte nance Kabag Rajut Manual Kabag Rajut Komp uter Kabag Wangky Manajer Keuangan Manajer Akuntansi
Staf Pemasaran Staf Personalia
Staf Keuangan
Gambar 3.1. STRUKTUR ORGANISASI PT BM
Dewan Komisaris
Sumber : Profil Perusahaan Tahun 2006
Sekretaris
Staf Akuntansi QC
III.4. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam PT. BM, adalah sebagai berikut :
A. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. Tugas dan tanggung jawab RUPS diantaranya adalah :
a) Menetapkan, merubah dan mengesahkan anggaran rumah tangga perusahaan. b) Memilih, mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris.
c) Berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mutlak. B. Dewan Komisaris.
Dewan komisaris diangkat oleh RUPS. Tugas dan tanggung jawab dewan komisaris diantaranya adalah :
a) Bertanggung jawab terhadap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan kelangsungan hidup perusahaan
b) Menetapkan kebijakan umum, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, strategi dan mengawasi kepengurusan perusahaan.
c) Memeriksa, menilai dan menyetujui rencana kerja dan rancangan anggaran perusahaan.
d) Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai perusahaan. e) Memilih, menerima dan memberhentikan direktur. C. Direktur Utama.
Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan langsung membawahi dua direktur yaitu direktur operasional dan direktur keuangan dan akuntansi. Tugas dan tanggung jawab direktur utama diantaranya adalah :
a) Membuat laporan pertanggungjawaban atas kegiatan perusahaan kepada dewan komisaris.
b) Menerima, memeriksa dan menilai laporan yang diberikan dari direktur operasional dan direktur keuangan dan akuntasi.
c) Memelihara hubungan yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain serta melakukan pengembangan perusahaan secara keseluruhan.
Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama dibantu oleh sekretaris. Dimana tugas sekretaris diantaranya adalah mengatur rapat dan pertemuan direktur utama dengan pihak lain, mengingatkan direktur atas jadwal kegiatan, membuat notulen rapat, melakukan sistem pengarsipan yang rapi dan teratur untuk dokumentasi serta menangani korespondensi baik internal dan eksternal.
D. Direktur Operasional.
Direktur operasional bertanggung jawab kepada direktur utama. Tugas dan tanggung jawab direktur operasional, diantaranya adalah :
a) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan operasional perusahaan dan mengawasi semua pelaksanaan tugas oleh setiap bagian dalam perusahaan.
b) Membuat rencana dan keputusan untuk kegiatan operasional.
c) Membuat laporan setiap tahun atas pelaksanaan operasional perusahaan kepada direktur utama.
d) Membuat rancangan atau jenis produk yang akan di produksi serta melakukan inovasi akan produk baru.
Direktur Operasional membawahi :
1) Manajer Pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang dihasilkan kepada pelanggan. Tugas dari manajer pemasaran diantaranya adalah :
a. Menyusun target penjualan, merencanakan strategi pemasaran dengan cara melakukan promosi.
b. Melakukan evaluasi dan analisa terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
c. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi terhadap kegiatan operasional pemasaran dan penjualan secara menyeluruh
d. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Pemasaran dibantu oleh Staff pemasaran yang bertugas membuat laporan penjualan secara berkala, membuat jadwal pengiriman barang.
Dalam menjalankan tugasnya, manajer pemasaran dibantu oleh staff pemasaran. Dimana tugas staff pemasaran diantaranya adalah membuat laporan penjualan, membuat jadwal pengiriman barang sesuai dengan permintaan pelanggan, membuat konfirmasi order dan delivery order untuk bagian keuangan dan bagian gudang serta selalu melakukan komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan.
2) Manajer Produksi bertanggung jawab atas proses produksi untuk menghasilkan produk perusahaan. Tugas dari manajer produksi diantaranya adalah :
a. Membuat rencana produksi yang telah dijadwalkan oleh bagian PPIC. b. Mengawasi jalannya proses produksi.
c. Mengevaluasi hasil produksi dengan cara membandingkan rencana produksi dengan hasil produksi.
d. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan kerja masing-masing kepala bagian agar dapat bekerja dengan optimal dan baik.
Manajer produksi membawahi :
a. Kepala bagian gudang.bertugas untuk memberikan laporan posisi stock bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi kepada manajer produksi, mengatur
pengiriman barang jadi sesuai jadwal pengiriman yang telah ditentukan dan bertanggung jawab penuh atas penyimpanan seluruh bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi.
b. Kepala bagian PPIC (Planning Production Inventory Control) bertugas untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan sesuai dengan kebijakan perusahaan, merencanakan bahan baku apa saja yang akan digunakan dalam proses produksi, membuat dan mengawasi jadwal produksi, dan membuat laporan secara periodik mengenai kegiatan dalam PPIC.
c. Kepala bagian laboratorium.bertugas untuk melaksanakan pengujian semua bahan yang digunakan untuk proses produksi, seperti benang dan pewarna agar menghasilkan kain rajutan berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan. d. Kepala bagian celup bertugas untuk mengatur kombinasi warna untuk benang
yang akan dirajut, memberikan warna terhadap benang yang sudah dirajut dan menyediakan jenis dan kualitas warna sesuai dengan spesifikasi.
e. Kepala bagian rajut manual bertugas untuk mengerjakan proses perajutan dengan menggunakan mesin yang akan dikomputerisasi, untuk setiap pola rajutan mesin disesuaikan dengan cara manual.
f. Kepala bagian rajut komputer bertugas untuk mengerjakan proses perajutan dengan menggunakan mesin yang sudah dikomputerisasi, untuk setiap pola rajutan mesin disesuaikan secara otomatis, rajutan yang dihasilkan lebih baik. g. Kepala bagian wangky bertugas membuat rajutan untuk kerah dengan
menggunakan mesin rib.
h. Kepala bagian finishing bertugas untuk menyelesaikan proses perajutan dan mempersiapkan kain rajutan untuk diserahkan ke bagian quality control
i. Quality control bertugas memeriksa kualitas produk yang dihasilkan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yaitu mencapai kualitas yang ditentukan sebelum dikirim ke konsumen, membuat laporan kepada manajer produksi bila terdapat produk yang cacat atau rusak dan bertanggung jawab apabila ada keluhan dari pelanggan atas kualitas produk yang telah dikirm kepada pelanggan tersebut.
j. Kepala bagian maintenance bertugas untuk merawat mesin-mesin yang dilakukan untuk proses perajutan seperti mesin single net, double net dan mesin
rib dan memperbaiki mesin-mesin apabila mengalami kerusakan serta memastikan bahwa mesin dapat beroperasi dengan baik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
3) Manajer Personalia bertanggung jawab atas ketenaga kerjaan. Tugas dari manajer personalia diantaranya adalah :
a) Merekrut dan memberhentikan karyawan.
b) Mengawasi kedisiplinan karyawan dan memberikan sangsi yang tegas kepada karyawan yang telah melanggar peraturan perusahan.
c) Melakukan penilaian atas kinerja karyawan dalam rangka pemberian kenaikan gaji atau kompensasi.
d) Menjaga komunikasi yang baik dengan karyawan dan selalu memperhatikan keluhan dari karyawan serta memberikan hak cuti kepada karyawan.
e) Membina hubungan yang baik dengan masyarakat atau pihak lain di luar perusahaan.
Dalam menjalankan tugasnya, manajer personalia dibantu oleh staff personalia. Dimana tugas staff personalia adalah memeriksa absent karyawan setiap hari,
menghitung jam lembur karyawan berdasarkan kartu absensi, mengawasi perilaku dan sikap karyawan serta membantu dalam proses perekrutan dan pelatihan kepada karyawan baru.
E. Bagian Pembelian.
Dalam struktur organisasi PT. BM, bagian pembelian berada langsung dibawah pengawasan direktur utama sehingga bagian pembelian bertanggung jawab kepada direktur utama.
a) Mencari tahu dan melakukan penawaran harga tentang bahan baku dan bahan penolong atau barang yang akan dibeli dan menyeleksi pemasok yang sesuai dengan kriteria.
b) Melaporkan dan meminta persetujuan dari direktur utama tentang bahan atau barang yang akan di beli.
c) Membuat order pembelian, mengawasi dan mengotorisasi pembelian bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan dalam produksi.
d) Memastikan pembelian tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan untuk produksi. e) Membuat laporan pembelian untuk direktur utama, bagian akuntansi dan bagian
keuangan.
F. Direktur Keuangan dan Akuntansi.
Direktur keuangan dan akuntasi bertanggung jawab kepada direktur utama dalam hal laporan keuangan dan keuangan perusahaan. Tugas dari direktur keuangan dan akuntansi diantaranya adalah :
a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari manajer keuangan dan manajer akuntansi.
b) Menerima, memeriksa dan menandatangani laporan keuangan dan laporan lainnya yang diserahkan oleh manajer keuangan dan manajer akuntansi.
c) Memeriksa dan menandatangani semua pengeluaran kas kecil maupun bank. d) Membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan dan penyajian
perbandingan anggaran.
Direktur keuangan dan akuntansi membawahi dua manajer yaitu :
1) Manajer keuangan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Tugas dari manajer keuangan diantaranya adalah :
a) Mencari sumber dana untuk pembiayaan operasional maupun non operasional perusahaan dengan cara melakukan perjanjian kredit atau melakukan penjualan asset perusahaan.
b) Membuat anggaran kas dan melakukan perbandingan pengeluaran maupun penerimaan kas dengan anggaran yang telah dibuat guna mengetahui penyimpangan yang terjadi dan berusaha mencari solusi.
c) Mengelola dana perusahaan dengan mengawasi setiap pengeluaran kas dan bank. d) Membuat laporan arus kas perusahaan dan membuat laporan rekonsiliasi bank
setiap bulan dan mencocokannya dengan pencatatan dalam pembukuan akuntansi.
Dalam menjalankan tugasnya, manajer keuangan dibantu oleh staff keuangan. Staff keuangan bertugas melakukan penagihan kepada pelanggan yang belum melunasi pembayaran yang telah jatuh tempo, melakukan pembayaran atas hutang perusahaan yang telah jatuh tempo, membayar gaji karyawan, membayar pajak yang terutang. 2) Manajer akuntansi bertanggung jawab atas laporan keuangan maupun
a) Menganalisis data-data yang masuk dalam perusahaan.
b) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan perusahaan kepada direktur keuangan dan akuntansi secara rutin dan tepat waktu.
c) Menangani bidang perpajakan perusahaan secara menyeluruh diantaranya melakukan perhitungan pajak secara benar, membuat dan menyampaikan SPT sebelum batas waktu serta menyusun laporan keuangan fiskal..
Dalam menjalankan tugasnya, manajer akuntansi dibantu staff akuntansi.
Staff akuntansi bertugas untuk memeriksa faktur-faktur yang telah jatuh tempo, menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan bukti-bukti pendukung yang ada dan pencatatan atas pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi, menginput data-data yang masuk ke dalam perusahaan yang kemudian dikelola untuk menghasilkan laporan, membuat laporan akuntansi secara rutin (setiap bulan dan setiap tahun), Membuat dokumentasi yang rapi dan teratur dengan menata sistem pengarsipan yang baik atas bukti-bukti transaki dan laporan-laporan tertulis mengenai jalannya pekerjaan.
III.5. Kebijakan Akuntansi Pajak Perusahaan
Untuk mengetahui dan mengevaluasi perkembangan usaha dan posisi keuangan perusahaan, langkah yang perlu ditempuh oleh perusahaan adalah melakukan pembukuan atas transaksi-transksi yang terjadi setiap saat yang tentunya berhubungan dengan usahanya. Perusahaan melakukan pembukuan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tetapi untuk memenuhi kewajiban perpajakan, ada beberapa kebijakan akuntansi perusahaan yang harus disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
Adapun beberapa kebijakan akuntansi pajak yang telah diterapkan oleh PT. BM, dalam penyusunan laporan keuangan fiskalnya adalah sebagai berikut :
1) Metode Pembukuan.
Metode pembukuan yang diterapkan oleh PT. BM yaitu dengan menggunakan basis akrual (accrual basis) dalam mencatat transaksi-transaksi yang terjadi. Metode basis akrual (accrual basis) adalah metode dimana penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. Jadi tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar tunai.
2) Metode Penilaian Persediaan.
PT. BM menggunakan metode rata-rata (average) dalam melakukan penilaian terhadap persediaannya.
3) Pemilihan Sumber Dana dalam Pengadaan Aktiva Tetap.
PT. BM memperoleh aktiva tetapnya secara langsung yaitu dengan melakukan pembelian baik secara tunai maupun kredit, sehingga PT. BM hanya dapat melakukan pembebanan atas perolehan aktiva tetap tersebut secara bertahap yaitu dengan metode penyusutan.
4) Penilaian Aktiva Tetap.
Aktiva tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Metode penyusutan yang digunakan oleh PT. BM untuk aktiva tetap kecuali bangunan adalah metode saldo menurun (declining balance method) sedangkan metode penyusutan yang digunakan untuk bangunan adalah metode garis lurus (straight line method). Metode penyusutan saldo menurun akan menghasilkan beban penyusutan lebih besar pada awal periode dan menurun pada periode-periode berikutnya sedangkan metode penyusutan saldo garis lurus akan menghasilkan beban penyusutan yang sama setiap
tahun. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, akan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap beserta akumulasi penyusutannya. Sedangkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap tersebut akan dibukukan dalam laporan laba rugi untuk periode yang bersangkutan.
Adapun golongan kelompok dan estimasi masa manfaat dari aktiva tetap perusahaan adalah sebagai berikut :
Aktiva tetap Kelompok Estimasi Masa Manfaat Kendaraan bermotor 1 dan 2 4 dan 8 tahun Inventaris pabrik & kantor 2 8 tahun Mesin 3 16 tahun Bangunan 4 20 tahun
5) Pengelolaan Transaksi Yang Berkaitan Dengan Pemberian Kesejahteraan Karyawan. Dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan yang merupakan sumber daya yang penting, perusahan memberikan tunjangan dan fasilitas antara lain sebagai berikut : a) Memberikan Tunjangan Hari Raya dan lembur kepada karyawan.
b) Perusahaan mendirikan poliklinik dan menggunakan sistem reimbursement. c) Memberikan bingkisan kepada karyawan pada saat menjelang hari raya Idul fitri. d) Perusahaan menyediakan fasilitas transportasi untuk antar jemput karyawan. Selain memberikan tunjangan dan fasilitas, perusahaan juga menanggung semua PPh Pasal 21 karyawan, perusahaan memberikan seragam kerja kepada karyawan dan perusahaan juga menyediakan jasa catering untuk para karyawan.
6) Biaya pemeliharan baik untuk biaya pemeliharaan inventaris pabrik dan kantor, kendaraan bermotor, bangunan pabrik dan kantor, pengolahan limbah dibebankan pada periode terjadinya.
III.6. Laporan Keuangan Perusahaan
Dalam melakukan pengumpulan data, selain melakukan observasi dan dokumentasi penulis juga melakukan wawancara dengan manajer akuntansi dan keuangan untuk memperoleh penjelasan yang lebih detail atas data-data khususnya data keuangan yang telah diberikan. Dari hasil wawancara tersebut, penulis akhirnya memperoleh beberapa informasi mengenai kebijakan akuntansi fiskal perusahaan, penerapan perpajakan, perencanaan pajak yang telah diterapkan oleh perusahaan.
Menurut undang-undang No.16 tahun 2000 tentang Ketentusan Umum dan Tatacara Perpajakan menyatakan bahwa Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya, dimana pembukuan yang dibuat sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.
Tahap akhir dari proses pembukuan adalah penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Dari sisi manajemen laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan perkembangan kegiatan usaha perusahaan, sedangkan dilihat dari sisi perpajakan laporan keuangan dapat digunakan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam mengisi Surat Pemberitahuan dan untuk mempermudah penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak. Selain itu juga laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak ekstern maupun intern untuk pengambilan keputusan. PT. BM menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK dan sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku umum.
Tabel 3.1.
PT. BM NERACA
PER 31 DESEMBER 2006 (Rupiah) AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas & Bank 6.735.211.370
Piutang Usaha 36.147.473.904
Persediaan 25.155.334.744
Pajak Dibayar Dimuka 1.186.086.650
69.224.106.667 Aktiva Tetap Tanah 3.681.185.382 Bangunan 15.530.513.513 Mesin-mesin 57.158.654.999 Inventaris Pabrik 14.175.669.798 Inventaris Kantor 802.761.813 Kendaraan Bermotor 2.385.599.639 Nilai Perolehan 93.734.385.143
Akumulasi penyusutan Aktiva Tetap (47.924.517.672)
Nilai Buku 45.809.867.471
JUMLAH AKTIVA 115.033.974.137
KEWAJIBAN DAN MODAL SAHAM
Kewajiban Lancar
Hutang Usaha 38.618.593.830
Hutang Bank 48.934.963.440
Pajak yang masih harus dibayar 236.389.082
87.789.946.352
Kewajiban Jangka Panjang
Hutang Pembelian Mesin 14.189.890.221
Modal Saham
Modal Saham 9.000.000.000
Laba Ditahan 2.624.310.626
Laba Tahun Berjalan 1.429.826.938
13.054.137.564
JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL SAHAM 115.033.974.137
Tabel 3.2.
PT BM
PERHITUNGAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 (Rupiah)
Penjualan
Penjualan Kain Rajut 118.489.460.731
Penjualan Benang Rajut 8.053.995.762
Penjualan Kain Rajut BS 2.335.790.511
Penjualan Jasa Makloen 21.302.010
128.900.549.014
Harga Pokok Penjualan 118.211.802.058
Laba (Rugi) Kotor 10.688.746.956
Biaya Usaha
Gaji dan tunjangan 2.295.210.184
Makan (Catering) 758.460.465
Seragam kantor 23.403.150
Bingkisan 62.500.000
Fasilitas antar jemput karyawan 416.207.004
Biaya pengobatan karyawan 62.210.013
Biaya pemeliharaan inventaris kantor 25.678.080
Biaya pemeliharaan kendaran bermotor 315.869.337
Biaya pemeliharaan bangunan kantor 220.965.131
Telekomunikasi 137.700.459
Biaya iklan 3.600.000
Listrik 171.718.090
Gas dan PAM 17.472.205
Transportasi 132.996.125
Alat tulis dan cetakan (fotocopy) 264.492.385
Asuransi 44.547.527 Biaya pajak, PBB 346.933.321 PPh psl 21 216.194.980 PPh psl 23 15.155.260 Konsultan pajak 6.050.000 Biaya entertainment 68.890.860 Administrasi bank 184.846.961
Penyusutan aktiva tetap 1.013.530.932
Rupa-rupa alat kantor 2.398.500
Surat kabar dan majalah 1.551.780
Rumah Tangga 3.425.950
Sumbangan 2.574.000
Kebersihan 2.418.750
Keamanan 3.546.750
6.820.548.199
Laba(Rugi) dari Usaha 3.868.198.757
Pendapatan (Biaya) Lain-lain
Bunga pinjaman (953.074.175)
Pendapatan bunga (jasa giro) 75.411.459
Selisih Kurs (600.883.922)
Selisih Kas (19.382) (1.478.566.019)
Laba Bersih Sebelum Pajak 2.389.632.738
Pajak Penghasilan 959.805.800
Tabel 3.3
PT. BM
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 (Rupiah)
Pemakaian Bahan Baku
Persediaan Awal 8.802.122.638
Pembelian 82.891.751.216
Bahan Baku Tersedia untuk Digunakan 91.693.873.854
Persediaan Akhir 18.364.350.735
73.329.523.119
Pemakaian Bahan Pembantu
Bahan Kimia dan Dyestuff 10.901.680.432
Minyak Solar dan Diesel 2.301.328.166
Bahan Bakar Batu Bara 2.740.551.435
Jarum Rajut 868.054.835
16.811.614.868
Upah Langsung dan tunjangan 8.862.619.995
Biaya Produksi Tak Langsung
Gaji dan tunjangan 3.418.595.388
Seragam pabrik 72.618.332
PAM dan Gas 4.038.858.752
Alat Bantu 309.451.916
Biaya pemeliharaan bangunan 106.580.520
Biaya pemeliharaan inventaris pabrik 63.796.541
Biaya pengolahan limbah 62.972.550
Ongkos angkut 664.156.287
Listrik 4.085.824.412
Plastik 592.539.962
Sparepart 3.431.850.971
Biaya rajut 602.579.493
Penyusutan aktiva tetap 4.054.123.724
21.503.948.846
Total Biaya Produksi 120.507.706.828
Persediaan BDP Awal 2.082.710.070
122.590.416.897
Persediaan BDP Akhir 1.065.365.514
Harga Pokok Produksi 121.525.051.383
Persediaan Awal Barang Jadi 2.114.712.488
Barang Tersedia untuk Dijual 123.639.763.871
Persediaan Akhir Barang Jadi 5.427.961.814
Harga Pokok Penjualan 118.211.802.058 Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun 2006.
Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan oleh penulis atas data-data keuangan yang terdapat pada PT. BM, maka penulis dapat mengetahui gambaran masalah yang dihadapi oleh PT. BM sehubungan dengan perencanaan pajaknya. Gambaran masalah secara garis besar yang dihadapi oleh PT. BM antara lain adalah sebagai berikut :
¾ Dari segi manajemen.
Perusahaan tidak memiliki pegawai yang mempunyai keahlian dan sertifikasi di bidang perpajakan sehingga menyebabkan perencanaan pajak yang dapat diterapkan belum maksimal. Selain itu juga, perusahaan tidak melibatkan jasa konsultan pajak yang digunakan oleh perusahaan dalam perencanaan pajak.
¾ Dari segi kebijakan.
Perusahaan banyak memberikan natura atau kenikmatan kepada karyawan, perusahaan juga menanggung PPh Psl 21 atas karyawan dan perusahaan juga tidak memotong PPh Pasal 23 atas pengolahan limbah dan catering, sehingga yang harus menanggung pembayaran PPh Pasal 23 tersebut kepada Negara adalah perusahaan. Pemberian natura atau kenikmatan kepada karyawan, menanggung PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23 merupakan biaya komersial yang harus dikoreksi fiskal positif.
¾ Dari segi teknik/perhitungan.
Dilihat dari daftar akun laporan laba rugi dan perhitungan harga pokok penjualan di atas, penulis mampu menyimpulkan bahwa PT. BM belum maksimal dalam melakukan perencanaan pajaknya, karena dalam laporan tersebut, terdapat banyak biaya-biaya komersial yang harus dikoreksi fiskal positif. Banyaknya koreksi positif atas akun biaya komersial akan menyebabkan jumlah penghasilan kena pajak menjadi besar sehingga jumlah beban pajak yang harus dibayar oleh PT. BM juga menjadi besar.