LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 26/Permentan/HK.140/J/4/15 TANGGAL : 16 April 2015
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI BAGI PETANI DI P4S
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Kementerian Pertanian telah mencanangkan pencapaian swasembada berkelanjutan padi, jagung dan pencapaian swasembada kedelai. Adapun target pencapaian untuk tahun 2015 peningkatan produksi padi 73,40 juta ton dengan pertumbuhan 2,21%, peningkatan produksi jagung 20,31 juta ton dengan pertumbuhan 5,57% dan peningkatan produksi kedelai 1,50 juta ton dengan pertumbuhan 60,81%.
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani mengamanatkan kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, dan para Pemangku kepentingan lainnya untuk mengupayakan peningkatan kapasitas petani sehingga menjadi petani mandiri dan berdaulat. Upaya peningkatan kompetensi petani menjadi sangat strategis mengingat peran sentral petani dalam memberikan kontribusi untuk mendukung keberhasilan pembangunan pertanian khususnya peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai.
Upaya peningkatan kompetensi petani diantaranya melalui kegiatan pelatihan dan/atau permagangan di lembaga yang dikelola dan dekat dengan petani yaitu Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). P4S adalah lembaga pelatihan dan/atau permagangan di bidang pertanian dan perdesaan yang dimiliki oleh petani, baik secara perorangan maupun berkelompok.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) tumbuh secara swadaya dengan dilatarbelakangi oleh motivasi petani atau pelaku usaha agribisnis yang sukses dalam usahanya, untuk membagi pengalaman dan kiat-kiat keberhasilannya kepada sesama petani melalui proses pelatihan dan permagangan di bidang pertanian. Keberadaan P4S yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah 1056 dengan klasifikasi 382 kelas pemula, 626 kelas madya, dan 48 kelas utama.
Dalam rangka mencapai swasembada berkelanjutan padi, jagung dan swasembada kedelai serta untuk meningkatkan kompetensi petani perlu Diklat Teknis padi, jagung, dan kedelai. Agar dalam penyelenggaraan diklat tersebut sistematis dan terarah maka diperlukan Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi petani di P4S.
B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud
Petunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan memberikan acuan kepada penyelenggara diklat di P4S dalam menyelenggarakan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai.
2. Tujuan
Petunjuk pelaksanaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan penyelenggara diklat di P4S dalam memfasilitasi penyelengaraan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi petani di P4S meliputi :
1. Penyelenggaraan Diklat;
2. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat;
3. Monitoring, Evaluasi, Pelaporan, Pembinaan dan Pembiayaan Diklat. D. Pengertian
Dalam petunjuk pelaksanaan ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Kompetensi Kerja yang selanjutnya disebut SKK adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. 2. Unit Kompetensi yang selanjutnya disebut UK adalah standar kompetensi
untuk satu pekerjaan atau satuan tugas tertentu yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi yang dapat diukur dan diobservasi.
3. Elemen Kompetensi yang selanjutnya disebut EK adalah bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi tersebut.
4. Kriteria Unjuk Kerja yang selanjutnya disebut KUK adalah bentuk pernyataan yang menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi di setiap elemen kompetensi.
5. Indikator Unjuk Kerja yang selanjutnya disebut IUK adalah petunjuk yang menggambarkan ukuran keberhasilan KUK.
6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan pelatihan tertentuyang disusun secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan Pelatihan.
7. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya selanjutnya disingkat P4S adalah lembaga pelatihan/permagangan di bidang pertanian dan perdesaan yang dimiliki oleh petani, baik secara perorangan maupun berkelompok.
BAB II
PENYELENGGARAAN DIKLAT
Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai bagi Petani di P4S mengatur penyelenggaraan :
a. Diklat Teknis Padi bagi Petani di P4S; b. Diklat Teknis Jagung bagi Petani di P4S; c. Diklat Teknis Kedelai bagi Petani di P4S. A. Persiapan Diklat
Alokasi anggaran Penyelenggaraan Diklat Teknis padi, jagung, dan kedelai yang dilaksanakan di P4S berada pada Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi masing-masing dengan sebaran sebagaimana terlampir pada format 1.
Guna menjamin kualitas penyelenggaraan diklat, lembaga penyelenggara diklat perlu melakukan persiapan diklat sebagai berikut :
1. Penetapan Calon Peserta Calon Lokasi (CPCL) diklat yaitu petani padi, jagung, dan kedelai di wilayah P4S yang belum mengikuti diklat sejenis; 2. Penggunaan kurikulum dan bahan ajar yang telah disiapkan agar
disesuaikan dengan kebutuhan spesifikasi lokasi;
3. Penggunaan metode diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus (mata diklat) dengan komposisi teori 30%, praktek 70%;
4. Penetapan narasumber dan fasilitator diklat sesuai dengan kompetensi; 5. Penyiapan prasarana dan sarana diklat;
6. Penyiapan perangkat evaluasi (evaluasi peserta, penyelenggara, dan fasilitator);
7. Penetapan ketenagaan diklat;
8. Penyusunan petunjuk teknis pelaksanaan diklat; 9. Penyusunan panduan pelaksanaan diklat;
10. Penyiapan blanko Sertifikat Telah Mengikuti Diklat (STMD) oleh Pelaksana Diklat.
B. Pengorganisasian Diklat
1. Panitia Pelaksana diklat pada setiap P4S mempunyai kemampuan untuk memfasilitasi kegiatan diklat, dan berkoordinasi dengan UPT Pelatihan Pertanian Pusat atau Daerah.
2. Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai diorganisasikan dan dilaksanakan oleh P4S yang terdaftar, terklasifikasi dan memiliki usaha tani padi/jagung/ kedelai.
3. Metode Diklat
Metoda diklat yang digunakan adalah pendekatan Experiential Learning Cycle (ELC) atau AKOSA (Alami, Kemukakan, Olah, Simpulkan, Aplikasikan) dengan pendekatan magang (learning by doing).
C. Pelaksanaan Diklat 1. Durasi Waktu
Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai dilaksanakan selama 5 hari atau 40 Jam Pelatihan @ 45 menit.
2. Peserta
a. Diklat Teknis Padi, Jagung, dan Kedelai diperuntukkan bagi Petani di wilayah binaan P4S yang belum pernah mengikuti diklat sejenis;
b. Mengelola usahatani padi/jagung/kedelai ;
c. Mendapatkan rekomendasi dari ketua Kelompok Tani / Gapoktan mengikuti diklat;
d. Bersedia mengikuti diklat sampai selesai; e. Sehat jasmani dan rohani.
3. Fasilitator
Fasilitator Diklat Teknis Padi, Jagung dan Kedelai adalah Widyaiswara/Penyuluh Pertanian/Instruktur P4S/Praktisi agribisnis/Pejabat Dinas/ Badan Lingkup Pertanian Kabupaten/Kota dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Memiliki pengalaman dan menguasai materi yang diajarkan; b. Mampu menyusun bahan ajar;
c. Menguasai metodologi pembelajaran dengan pendekatan andragogi; d. Mampu melakukan evaluasi hasil pembelajaran peserta;
e. Memiliki sikap tanggung jawab dan mampu bekerjasama dalam tim fasilitator.
D. Surat Keterangan Mengikuti Diklat
1. Peserta diklat non aparatur (petani) yang telah mengikuti diklat diberikan Sertifikat Telah Mengikuti Diklat (STMD).
2. STMD di tandatangani oleh UPT Pelatihan Pertanian sebagai Pembina P4S
BAB III
STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN KURIKULUM DIKLAT
Standar kompetensi kerja dan kurikulum diklat padi, jagung, dan kedelai disusun sebagai berikut :
A. Pemetaan, Standar Kompetensi Kerja Petani Padi dan Kurikulum Diklat Teknis Padi bagi Petani Di P4S
Pemetaan Kompetensi Kerja, Standar Kompetensi Kerja Petani Padi dan kurikulum diklat disusun pada tabel 1, 2, dan 3 berikut.
Tabel 1 : Pemetaan Kompetensi Kerja Petani Padi
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR ELEMEN KOMPETENSI Peningkatan Produksi dalam pencapaian swasembada berkelanjutan padi Upaya khusus Peningkatan Produksi Padi Peningkatan produksi padi 1. Mengolah lahan 2. Menyiapkan Benih 1. 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam 1.2. Melakukan olah tanah 1.3. Mengenal alsintan pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4)
1.4.Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran untuk lahan sub-optimal 2.1. Melakukan pemilihan varietas spesifik lokasi 2.2. Melakukan seleksi benih 2.3. Melakukan seed treatment (Pestisida/PGPR) 2.4. Melakukan persemaian
3. Melakukan penanaman 4. Melakukan Pemupukan 5. Melakukan penyiangan 6. Melakukan pengairan intermitten dan pemeliharaan jaringan irigasi 7. Melakukan pengendalian OPT 8. Melakukan Panen dan 3.1. Menggali informasi tentang system tanam 3.2. Menyiapkan alat tanam 3.3. Melakukan penanaman 4.1. Menentukan dan menyiapkan pupuk sesuai dosis pemupukan spesifik lokasi 4.2. Melakukan pemupukan sesuai 6 tepat 5.1. Menyiapkan alat penyiangan 5.2. Melakukan penyiangan 6.1. Menyiapkan alat PBK 6.2.Mengaplikasikan PBK 6.3. Memelihara saluran irigasi 7.1. Melakukan pengamatan OPT 7.2. Menyiapkan bahan pengendalian 7.3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 7.4. Membuat dan mengaplikasika n agensi hayati 7.5. Membuat dan mengaplikasika n pestisida nabati 8.1. Menyiapkan alat panen dan
pascapanen (paspa) pascapanen (paspa) 8.2. Menentukan waktu panen 8.3. Melakukan panen 8.4. Melakukan pascapanen (paspa) 8.5.Mengaplikasikan teknik menekan kehilangan hasil 9. Pencatatan Kegiatan Usaha Tani 9.1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 9.2. Melakukan analisa usaha tani (Menghitung HPP dan HJP)
Tabel 2. Standar Kompetensi Kerja Petani Padi
No UNIT KOMPETENSI (Pokok Bahasan) ELEMEN KOMPETENSI (subpokok bahasan) KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA 1. Mengolah lahan 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam (KATAM) 2. Mengenal alsintan pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4) 3. Melakukan olah tanah 4. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran untuk lahan sub-optimal 1. Waktu pengolahan lahan digali sesuai KATAM 2. Alsintan pengolahan lahan di identifikasi dengan tepat 3. Olah tanah dilakukan dengan tepat 4. Pupuk organik dan kapur diaplikasikan dengan tepat 1. Tersedianya informasi yang valid sesuai KATAM 2. Teridentifikasinya alat traktor roda 4 atau roda 2 sesuai spesifikasi dan dalam keadaan baik 3. Terolahnya tanah secara sempurna 4. Teraplikasikannya pupuk organic dan Kapur
diaplikasikan sesuai prinsip 5
2. Menyiapkan Benih 3. Melakukan penanaman 4. Melakukan Pemupukan 1. Menentukan varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan perlakuan benih 4. Melakukan persemaian 1. Menggali informasi tentang system tanam 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 1. Informasi tentang varietas diidentifikasi dengan tepat 2. Seleksi benih dilakukan dengan tepat 3. Perlakuan benih dilakukan dengan tepat 4. Persemaian dilakukan dengan tepat 1. Informasi tentang system tanam digali dengan tepat 2. Alat tanam disiapkan dengan tepat 3. Penanamandilaku kan tepat 1. Dosis pemupukan spesifik lokasiditentukan dengan tepat tepat 1. Tergalinya informasi varietas spesifik lokasi 2. Terseleksinya
benih sesuai sifat fisik benih daya tumbuh dan kadar air, campuran varietas lain 3. Benih
diperlakukan dengan pestisida dan atau Plant Growth Promoting Root (PGPR) untuk daerah endemis 4. Terlaksananya persemaian persemaian basah atau kering 1. Tergalinya system tanam padi mencakup tegel atau jajar legowo 2. Tersedianya alat
tanam garet atau caplak roda 3. Terlaksananya penanaman manual atau mekanisasi 1. Teridentifikasinya dosis pupuk spesifik lokasidengan PUTS, Web IRRI, Petak Omisi, BWD, Permentan
5. Melakukan penyiangan 6. Melakukan pengairan intermitten dan pemeliharaan saluran irigasi tersier 7. Melakukan pengendalian OPT 2. Menyiapkan pupuk 3. Melakukan pemupukan 1. Menyiapkan alat penyiangan 2. Melakukan penyiangan 1. Menyiapkan alat PBK 2. Mengaplikasikan PBK 3. Pemeliharaaan saluran irigasi 1. Melakukan pengamatan OPT 2. Menyiapkan bahan pengendalian 3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 2. Pupuk disiapkan dengan tepat 3. Pemupukan dilakukan dengan tepat 1. Alat penyiangan disiapkan dengan tepat 2. Penyiangan dilakukan dengan tepat 1. Alat PBK disiapkan dengan tepat 2. PBK diaplikasikan dengan tepat 3. Saluran irigasi dipelihara dengan baik 1. Pengamatan OPTdilakukan dengan tepat 2. Bahan pengendalian OPT disiapkan dengan tepat 3. Pengambilan keputusan dan eksekusi dilakukan dengan 40/2007 2. Tersedianya pupuk sesuai persyaratan teknis produksi pupuk organik dan anorganik 3. Terlaksananya pemupukan dengan 6 tepat (waktu, dosis, jenis, tempat, cara, harga) 1. Tersedianya alat mekanis dan manual 2. Terlaksananya penyiangan dengan tepat waktu dan cara 1. Tersediannya alat PBKdari bahan yang mudah didapat 2. Terlaksananya PBKsesuai petunjuk 3. Terpeliharanya saluran irigasi 1. Teramatinya OPTsesuai kaidah dan dihubungkan dengan kondisi agroekosistem 2. Tersedianya bahan pengendalian meliputi pestisida nabati dan sintetik 3. Terlaksananya
pengambilan keputusan dan eksekusi dengan
8. Melakukan Panen dan pascapanen 4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 5. Membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati 1. Menyiapkan alat panen dan pascapanen (paspa) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen 4. Melakukan pascapanen (paspa) tepat 4. Agensi hayati dibuat dan diplikasikan dengan tepat 5. Pestisida nabati dibuat dan diaplikasikan dengan tepat 1. Alat panen dan
pascapanen (paspa) disiapkan dengan tepat 2. Waktu panen ditentukan dengan tepat 3. Panen dilakukan dengan tepat 4. Pascapanen (paspa) dilakukan dengan tepat pertimbangan “ambang kendali” dan kebijakan “spot stop” 4. Teraplikasinya agensi hayati (Metharizium/ beauveria basiana/ coryne bacterium /trichograma) 5. Teraplikasinya insectisida nabati dan fungisida nabati 1. Tersedianya alat panen dan pascapanen (paspa) sesuai spesifikasi dan kondisi yang baik 2. Teridentifikasinya waktu panen dengan daun bendera, umur sesuai deskripsi, prosentase dan kemasakan 3. Terlaksananya panen dengan system ceblokan atau kelompok 4. Terlaksananya Pascapanen (paspa) sesuai standar teknis GHP 9. Melakukan pencatatan usaha 1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa usaha tani 1. Dilakukannya pencatatan usaha tani 2. Dilakukannya analisa usaha tani 1. Teraplikasinya pencatatan setiap tahapan usaha tani 2. Terhitungnya Harga Pokok Produk (HPP) dan Harga Jual Produk (HJP)
Tabel 3: Kurikulum Diklat Teknis Padi bagi Petani MATERI/POKOK
BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JUMLAH TEORI PRAKTEK A KELOMPOK DASAR 4 1 Kebijakan Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta
Swasembada Kedelai
1. Teknis pelaksanaan 2. Tata kerja dan tata
hubungan kerja 3. Pengawalan,
pendampingan dan pengawasan
4. Peran dan fungsi P4S dalam peningkatan produksi Padi, Jagung, dan Kedelai
2 2
2 Moral dan Etika 1. Moral 2. Etika 2 2 B KELOMPOK INTI 32 1 2 3 4 5 Pengolahan Lahan Penyiapan Benih Penanaman Pemupukan Penyiangan 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam
2. Melakukan olah tanah 3. Mengenal alsintan
pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4)
4. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran untuk lahan sub-optimal 1. Melakukan pemilihan
varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan seed treatment (Pestisida/Plant Growth Promoting Root (PGPR) 4. Melakukan persemaian 1. Menggali informasi tentang sistem tanam 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dosis
pemupukan spesifik lokasi 2. Menyiapkan pupuk 3. Melakukan pemupukan 1. Menyiapkan alat 3 3 4 4 3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2
6 7 8 9 Pengairan Intermitten& Pemeliharaan Saluran Irigasi Tersier Pengendalian OPT Panen dan Pascapanen (Paspa) Pencatatan Usaha Tani penyiangan 2. Melakukan penyiangan 1. Menyiapkan alat PBK 2. Mengaplikasikan PBK 3. Memelihara saluran irigasi
1. Melakukan pengamatan OPT
2. Menyiapkan bahan pengendalian
3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 5. Membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati
1. Menyiapkan alat panen dan pascapanen (paspa) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen
4. Melakukan pascapanen (paspa)
1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa usaha
tani (Menghitung HPP dan HJP) 3 5 5 2 1 1 1 1 2 4 4 1 B KELOMPOK PENUNJANG 4
1 Kontrak belajar Tujuan berlatih
Hak dan kewajiban peserta
2 0 2 2 Rencana implementasi Menyusun kegiatan Menentukan waktu 2 0 2 TOTAL 40 13 27 30% 70%
B. Pemetaan, Standar Kompetensi Kerja Petani Jagung dan Kurikulum Diklat Teknis Jagung bagi Petani Di P4S
Pemetaan Kompetensi Kerja, Standar Kompetensi Kerja Petani Jagung dan kurikulum diklat disusun pada tabel 1, 2, dan 3 berikut.
Tabel 1 : Pemetaan Kompetensi Kerja Petani Jagung
TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR ELEMEN KOMPETENSI Peningkatan Produksi dalam Pencapaian Swasembada Berkelanjuta n Jagung Upaya khusus Peningkata n Produksi Jagung Peningkata n produksi jagung 1. Mengolah lahan 2. Menyiapkan Benih 3. Melakukan penanaman 1.1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam 1.2. Melakukan olah tanah 1.3. Membuat saluran drainase dan irigasi 1.4. Mengenal alsintan pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4)
1.5.Mengaplikasika n pupuk organik dan pengapuran untuk lahan sub-optimal 2.1. Melakukan pemilihan varietas spesifik lokasi 2.2. Melakukan seleksi benih 2.3. Melakukan seed treatment (Pestisida) 3.1. Menggali informasi tentang system tanam
4. Melakukan Pemupukan 5. Melakukan penyiangan dan pembumbun an 6. Melakukan pengairan dan pemeliharaa n saluran irigasi 7. Melakukan pengendalia n OPT 8. Melakukan Panen dan pascapanen (paspa) 3.2. Menyiapkan alat tanam 3.3. Melakukan penanaman 4.1. Menentukan dan menyiapkan pupuk sesuai dosis pemupukan spesifik lokasi 4.2.Melakukan pemupukan sesuai 6 tepat 5.1. Menyiapkan alat penyiangan dan pembumbunan 5.2.Melakukan penyiangan dan pembumbunan 6.1. Menentukan waktu pengairan 6.2. Mengaplikasikan teknik pengairan 6.3. Memelihara saluran irigasi 7.1. Melakukan pengamatan OPT 7.2. Menyiapkan bahan pengendalian 7.3. Melakukan pengambilan keputusan dan pengendalian 7.4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 7.5.Membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati 8.1 Menyiapkan
pascapanen (paspa) 8.2. Menentukan waktu panen 8.3. Melakukan panen 8.4. Melakukan pascapanen (paspa) 8.5. Mengaplikasikan teknik menekan kehilangan hasil 9. Pencatatan Kegiatan Usaha Tani 9.1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 9.2. Melakukan analisa usaha tani (Menghitung HPP dan HJP)
Tabel 2. Standar Kompetensi Kerja Petani Jagung
N o UNIT KOMPETENSI (Pokok Bahasan) ELEMEN KOMPETENSI (subpokok bahasan) KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA
1. Mengolah lahan 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam 2. Mengenal alsintan pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4) 3. Melakukan olah tanah 4. Membuat saluran irigasi 1. Waktu pengolahan lahan digali sesuai Katam 2. Alsintan pengolahan lahan di identifikasi dengan tepat 3. Olah tanahdilakukan dengan tepat 4. Saluran irigasi dan drainase 1. Tersedianya informasi yang valid sesuai KATAM 2. Teridentifikasinya alat traktor roda 4 atau roda 2 sesuai spesifikasi dan dalam keadaan baik 3. Terolahnya tanah secarasempurna 4. Terbuatnya
2 3. 4. 5. Menyiapkan Benih Melakukan penanaman Melakukan Pemupukan Melakukan penyiangan dan pembumbunan dan drainase 5. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran 1. Menentukan varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan perlakuan benih 1. Menggali informasi tentang system tanam 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 2. Menyiapkan pupuk 3. Melakukan pemupukan 1. Menyiapkan alat dibuat sesuai kebutuhan 5. Pupuk organik dan kapur diaplikasikan dengan tepat 1. Informasi tentang varietas diidentifikasi dengan tepat 2. Seleksi benih dilakukan dengan tepat 3. Perlakuan benih dilakukan dengan tepat 1. Informasi tentang system tanamdigali dengan tepat 2. Alat tanamdisiapkan dengan tepat 3. Penanamandilaku kan tepat 1. Dosis pemupukan spesifik lokasiditentukan dengan tepat 2. Pupuk disiapkan dengan tepat 3. Pemupukandilaku kan dengan tepat
saluran irigasi dan drainase sesuai kondisi lahan 5. Teraplikasikannya
pupuk organic dan Kapur diaplikasikan sesuai prinsip 5 tepat 1. Tergalinya informasi varietasspesifik lokasi 2. Terseleksinya benih sesuai sifat fisik benih daya tumbuh dan kadar air, campuran varietas lain 3. Benih diperlakukan dengan pestisida untuk daerah endemis 1. Tergalinya system tanam jagung mencakup jajar legowo 2. Tersedianya alat tanam 3. Terlaksananya penanaman manual atau mekanisasi 1. Teridentifikasinya dosis pupuk spesifik lokasidengan PUTK, BWD 2. Tersedianya
6. 7. 8. Melakukan pengairan intermitten dan pemeliharaan saluran irigasi tersier Melakukan pengendalian OPT Melakukan Panen dan pascapanen (paspa) penyiangan dan pembumbunan 2. Melakukan penyiangan dan pembumbunan 1. Menentukan waktu pengairan 2. Melakukan pengairan 3. Pemeliharaaan saluran irigasi 1. Melakukan pengamatan OPT 2. Menyiapkan bahan pengendalian 3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 5. Membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati 1. Menyiapkan alat panen dan
1. Alat penyiangan dan pembumbunan disiapkan dengan tepat 2. Penyiangan dan pembumbunan dilakukan dengan tepat 1. Waktu pengairan ditentukan dengan tepat 2. Pengairan dilakukan dengan tepat 3. Saluran irigasi dipelihara dengan baik 1. Pengamatan OPT dilakukan dengan tepat 2. Bahan pengendalian OPT disiapkan dengan tepat 3. Pengambilan keputusan dan eksekusidilakukan dengan tepat 4. Agensi hayati pupuk sesuai persyaratan teknis produksi pupuk organik dan anorganik 3. Terlaksananya pemupukan dengan 6 tepat (waktu, dosis, jenis, tempat, cara, harga) 1. Tersedianya alat penyiangan dan pembumbunan mekanis dan manual 2. Terlaksananya penyiangan dengan tepat waktu dan cara
1. Teridentifikasinya waktu pengairan sesuai fase pertumbuhan tanaman 2. Terlaksananya pengairan sesuai kebutuhan tanaman 3. Terpeliharanya saluran irigasi 1. Teramatinya OPT sesuai kaidah dan dihubungkan dengan kondisi agroekosistem 2. Tersedianya bahan pengendalianmelip uti pestisida nabati dan sintetik
3. Terlaksananya pengambilan
pascapanen (paspa) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen 4. Melakukan pascapanen (paspa) dibuat dan diplikasikan dengan tepat 5. Pestisida nabati dibuat dan diaplikasikan dengan tepat
1. Alat panen dan pascapanen (paspa) disiapkan dengan tepat 2. Waktu panenditentukan dengan tepat 3. Panendilakukan dengan tepat 4. Pascapanen (paspa) dilakukan dengan tepat keputusan dan eksekusi dengan pertimbangan “ambang kendali” dan kebijakan “spot stop” 4. Teraplikasinya agensi hayati (Metharizium) 5. Teraplikasinya insectisida nabati dan fungisida nabati 1. Tersedianya alat panen dan pascapanen (paspa) sesuai spesifikasi dan kondisi yang baik
2. Teridentifikasinya waktu panen dengan umur sesuai deskripsi, prosentase dan kemasakan 3. Terlaksananya panen dengan system kelompok 4. Terlaksananya Pascapanen (paspa) sesuai standar teknis GHP 9. Melakukan pencatatan usaha 1.Melakukan pencatatan
kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa usaha tani
1. Dilakukannya pencatatan usaha tani
2. Dilakukannya analisa usaha tani
1. Teraplikasinya pencatatan setiap tahapan usaha tani 2. Terhitungnya Harga Pokok Produk dan Harga Jual Produk
Tabel 3: Kurikulum Diklat Teknis Jagung bagi Petani NO. MATERI/POKOK
BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JUMLAH TEORI PRAKTEK A KELOMPOK DASAR 4 4 1 Kebijakan Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Jagung serta
Swasembada Kedelai
1.1.Teknis pelaksanaan 1.2.Tata kerja dan tata hubungan kerja
1.3.Pengawalan, pendampingan dan pengawasan
1.4.Peran dan fungsi P4S dalam UPSUS PAJALE
2 2
2 Moral dan Etika 2.1.Moral 2.2.Etika 2 2 B KELOMPOK INTI 32 9 23 1 2 3 4 5 Pengolahan Lahan Penyiapan Benih Penanaman Pemupukan Penyiangan Dan Pembumbunan 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam 2. Melakukan olah tanah 3. Membuat saluran irigasi
dan drainase 4. Mengenal alsintan
pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4)
5. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran untuk lahan sub-optimal
1. Melakukan pemilihan varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi
benih
3. Melakukan seed treatment (Pestisida) 1. Menggali informasi
tentang system tanam 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 2. Menyiapkan pupuk 3. Melakukan pemupukan 3 3 4 4 3 1 1 1 1 1 2 2 3 3 2
6 7 8 9 Pengairan Intermitten& Pemeliharaan Saluran Irigasi Tersier Pengendalian OPT Panen dan Pascapanen (Paspa) Pencatatan Usaha Tani 1. Menyiapkan alat penyiangan dan pembumbunan 2. Melakukan penyiangan dan pembumbunan 1. Menentukan waktu pengairan 2. Melakukan pengairan 3. Memelihara saluran irigasi 1. Melakukan pengamatan OPT 2. Menyiapkan bahan pengendalian 3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 5. Membuat dan mengaplikasikan pestisida nabati
1. Menyiapkan alat panen dan pascapanen (paspa) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen 4. Melakukan pascapanen (paspa) 1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa
usaha tani (Menghitung HPP dan HJP) 3 5 5 2 1 1 1 1 2 4 4 1
JUMLAH KEL INTI 32 9 23
B KELOMPOK PENUNJANG
1 Kontrak Belajar Tujuan berlatih
Hak dan kewajiban peserta
2 0 2
2 Rencana Implementasi
Target produksi lokasi peserta
Menyusun kegiatan Menentukan waktu
2 0 2
JUMLAH KEL PENUNJANG 4 0 4
C. Standar Kompetensi Kerja dan Kurikulum Diklat Teknis Kedele bagi Petani Di P4S
Standar Kompetensi Kerja Diklat Teknis Kedele bagi Petani di P4S disusun dengan menyusun pemetaan kompetensi untuk mengidentifikasi unit-unit kompetensi.
Pemetaan Kompetensi Diklat Teknis Kedele bagi Petani di P4S disusun sebagai berikut : TUJUAN UTAMA FUNGSI KUNCI FUNGSI UTAMA FUNGSI DASAR ELEMEN KOMPETENSI Peningkatan Produksi dalam pencapaian swasembada berkelanjutan kedelai Upaya khusus Peningkatan Produksi Kedelai Peningkatan produksi kedelai 1. Mengolah lahan 2. Menyiapkan Benih 3. Melakukan penanaman 1.1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam 1.2. Melakukan olah tanah 1.3. Membuat saluran drainase dan irigasi 1.4. Mengenal alsintan pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4) 1.5. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran 1. Melakukan pemilihan varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan seed treatment
4. Melakukan Pemupukan 5. Melakukan penyiangan 6. Melakukan pengairan dan pemeliharaa n saluran pengairan 7. Melakukan pengendalia n OPT 8. Melakukan Panen dan pascapanen (paspa) (pemberian inokulum rhizobium) 1. Menentukan populasi tanaman 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dan menyiapkan pupuk sesuai dosis pemupukan spesifik lokasi 2. Melakukan pemupukan sesuai 5 tepat (jenis, dosis, cara, waktu, tempat) 1. Menyiapkan alat penyiangan 2. Melakukan penyiangan 1. Menentukan waktu pengairan 2. Mengaplikasikan teknik pengairan 3. Memelihara saluran pengairan 1. Melakukan pengamatan OPT 2. Menyiapkan bahan pengendalian 3. Melakukan pengambilan keputusan dan
pengendalian 4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 1. Menyiapkan alat panen dan pascapanen (paspa) (manual dan mekanis) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen 4. Melakukan pascapanen (paspa) 5. Mengaplikasikan teknik menekan kehilangan hasil 9. Pencatatan Kegiatan Usaha Tani 1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa usaha tani Menghitung HPP (harga pokok produksi) dan HJP (harga jual produk) N o UNIT KOMPETENSI (Pokok Bahasan) ELEMEN KOMPETENSI (subpokok bahasan) KRITERIA UNJUK KERJA INDIKATOR UNJUK KERJA 1. Mengolah lahan 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam 2. Mengenal 1. Waktu pengolahan lahan digali sesuai Katam 2. Alsintan 1. Tersedianya informasi yang valid sesuai KATAM 2. Teridentifikasinya
2. Menyiapkan Benih 3. Melakukan penanaman 4. Melakukan Pemupukan alsintan pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4) 3. Melakukan olah tanah 4. Membuat saluran irigasi dan drainase 5. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran 1. Menentukan varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan perlakuan benih 1. Menentukan populasi tanaman 2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 2. Menyiapkan pupuk pengolahan lahan di identifikasi dengan tepat 3. Olah tanahdilakukan dengan tepat 4. Saluran irigasi dan drainase dibuat sesuai kebutuhan 5. Pupuk organik dan kapur diaplikasikan dengan tepat 1. Informasi tentang varietas diidentifikasi dengan tepat 2. Seleksi benih dilakukan dengan tepat 3. Perlakuan benih dilakukan dengan tepat 1. Populasi tanaman ditentukan dengan tepat 2. Alat tanamdisiapkan dengan tepat 3. Penanamandilaku kan tepat 1. Dosis pemupukan spesifik lokasiditentukan dengan tepat
alat traktor roda 4 atau roda 2 sesuai spesifikasi dan dalam keadaan baik 3. Terolahnya tanah secarasempurna 4. Terbuatnya
saluran irigasi dan drainase sesuai kondisi lahan 5. Teraplikasikannya
pupuk organik dan Kapur diaplikasikan sesuai prinsip 5 tepat 1. Tergalinya informasi varietasspesifik lokasi 2. Terseleksinya benih sesuai sifat fisik benih daya tumbuh dan kadar air, campuran varietas lain 3. Terlaksananya perlakuan benih dengan inokulum 1. Terpenuhinya populasi tanam (350.000-500.000)/ha 2. Tersedianya alat tanam 3. Terlaksananya penanaman manual atau mekanisasi 1. Teridentifikasinya
5. Melakukan penyiangan 6. Melakukan pengairan dan pemeliharaan saluran pengairan 7. Melakukan pengendalian OPT 8. Melakukan Panen dan pascapanen (paspa) 3. Melakukan pemupukan 1. Menyiapkan alat penyiangan 2. Melakukan penyiangan 1. Menentukan waktu pengairan 2. Melakukan pengairan 3. Pemeliharaaan saluran pengairan 1. Melakukan pengamatan OPT 2. Menyiapkan bahan pengendalian 3. Melakukan pengambilan keputusan dan pengendalian 4. Membuat dan mengaplikasikan agensi hayati 2. Pupuk disiapkan dengan tepat 3. Pemupukandilakuk an dengan tepat 1. Alat penyiangandisiap kan dengan tepat 2. Penyiangan dilakukan dengan tepat 1. Waktu pengairan ditentukan dengan tepat 2. Pengairan dilakukan dengan tepat 3. Saluran pengairan dipelihara dengan baik 1. Pengamatan OPTdilakukan dengan tepat 2. Bahan pengendalian OPT disiapkan dengan tepat 3. Pengambilan keputusan dan pengendalian dilakukan dengan tepat dosis pupuk spesifik lokasidengan PUTK/sesuai KATAM 2. Tersedianya pupuk sesuai persyaratan teknis produksi pupuk organik dan anorganik
3. Terlaksananya pemupukan dengan 5 tepat (waktu, dosis, jenis, tempat, cara) 1. Tersedianya alat penyiangan mekanis dan manual 2. Terlaksananya penyiangan dengan tepat waktu dan cara
1. Teridentifikasinya waktu pengairan sesuai fase pertumbuhan tanaman 2. Terlaksananya pengairan sesuai kebutuhan tanaman 3. Terpeliharanya saluran pengairan 1. Teramatinya OPTsesuai kaidah dan dihubungkan dengan kondisi agroekosistem 2. Tersedianya bahan pengendalian
1. Menyiapkan alat panen dan pascapanen (paspa) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen 4. Melakukan pascapanen (paspa) 4. Agensi hayati dibuat dan diplikasikan dengan tepat
1. Alat panen dan pascapanen (paspa) disiapkan dengan tepat 2. Waktu panenditentukan dengan tepat 3. Panendilakukan dengan tepat 4. Pascapanen (paspa) dilakukan dengan tepat meliputi agen hayati dan sintetik 3. Terlaksananya pengambilan keputusan dan pengendalian dengan pertimbangan “ambang kendali” dan kebijakan “spot stop” 4. Teraplikasinya agensi hayati 1. Tersedianya alat panen dan pascapanen (paspa) sesuai spesifikasi dan kondisi yang baik 2. Teridentifikasinya waktu panen dengan umur sesuai deskripsi, prosentase dan kemasakan 3. Terlaksananya panen sesuai standar teknis panen (GHP) 4. Terlaksananya Pascapanen (paspa) sesuai standar teknis GHP 9. Melakukan pencatatan usaha 1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa usaha tani 1. Dilakukannya pencatatan usaha tani 2. Dilakukannya analisa usaha tani 1. Teraplikasinya pencatatan setiap tahapan usaha tani 2. Terhitungnya Harga
Pokok Produk (HPP) dan Harga Jual Produk (HJP)
MATERI/POKOK
BAHASAN SUB POKOK BAHASAN JUMLAH TEORI PRAKTEK A KELOMPOK DASAR 1 Kebijakan Pencapaian Swasembada Berkelanjutan Padi dan Kedelai serta
Swasembada Kedelai
1. Teknis pelaksanaan 2. Tata kerja dan tata
hubungan kerja 3. Pengawalan,
pendampingan dan pengawasan
4. Peran dan fungsi P4S dalam UPSUS PAJALE
2 2
2 Moral dan Etika 1. Moral 2. Etika
2 2
JUMLAH KEL DASAR 4 4
B KELOMPOK INTI 1 2 3 4 5 6 Pengolahan Lahan Penyiapan Benih Penanaman Pemupukan Penyiangan Pengairan & Pemeliharaan 1. Menentukan waktu pengolahan tanah sesuai Kalender Tanam
2. Melakukan olah tanah 3. Membuat saluran irigasi
dan drainase 4. Mengenal alsintan
pengolahan lahan (traktor roda 2 dan roda 4)
5. Mengaplikasikan pupuk organik dan pengapuran untuk lahan sub-optimal 1. Melakukan pemilihan
varietas spesifik lokasi 2. Melakukan seleksi benih 3. Melakukan seed
treatment (pemberian inokulum)
1. Menentukan populasi tanaman
2. Menyiapkan alat tanam 3. Melakukan penanaman 1. Menentukan dosis pemupukan spesifik lokasi 2. Menyiapkan pupuk 3. Melakukan pemupukan 1. Menyiapkan alat 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2
7 8 9 Saluran Pengairan Pengendalian OPT Panen dan Pascapanen (paspa) Pencatatan Usaha Tani penyiangan 2. Melakukan penyiangan 1. Menentukan waktu pengairan 2. Melakukan pengairan 3. Memelihara saluran pengairan 1. Melakukan pengamatan OPT 2. Menyiapkan bahan pengendalian 3. Melakukan pengambilan keputusan dan eksekusi 4. Membuat dan
mengaplikasikan agensi hayati
1. Menyiapkan alat panen dan pascapanen (paspa) 2. Menentukan waktu panen 3. Melakukan panen 4. Melakukan pascapanen (paspa) 1. Melakukan pencatatan kegiatan usaha tani 2. Melakukan analisa
usaha tani (Menghitung HPP dan HJP) 5 6 2 1 1 1 4 5 1
JUMLAH KEL INTI 32 9 23
B KELOMPOK PENUNJANG
1 Kontrak Belajar Tujuan berlatih
Hak dan kewajiban peserta
2 0 2
2 Rencana Implementasi
Target produksi lokasi peserta
Menyusun kegiatan Menentukan waktu
2 0 2
JUMLAH KEL PENUNJANG 4 2 2
BAB IV
MONITORING, EVALUASI, PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PEMBIAYAAN DIKLAT
A. Monitoring
Kegiatan monitoring diklat dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian, UPT Pelatihan Pertanian bekerjasama dengan Dinas / Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota yang terkait secara periodik dari persiapan sampai dengan berakhirnya pelaksanaan diklat.
B. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Aspek evaluasi diklat meliputi: 1. Evaluasi Peserta Diklat
Evaluasi peserta diklat terdiri dari evaluasi materi dan evaluasi sikap dan perilaku.
a. Evaluasi Materi
Tujuan : Untuk mengukur peningkatan penguasaan materi yang telah dipelajari melalui pre test dan post test
Waktu : Dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran pada setiap mata diklat.
Sasaran : Peserta diklat
Pelaksana : Diisi oleh peserta diklat
Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi dan fasilitator) Bentuk Instrumen : Format LP6
Teknik Evaluasi : 1. Evaluasi hanya dilakukan pada materi kelompok inti setelah penyampaian mata diklat;
2. Setiap soal pre test/post test diberikan minimal 2 soal yang terdiri dari ranah pengetahuan ;
3. Untuk penilaian ranah keterampilan dan sikap dilakukan oleh widyaiswara dengan menggunakan skala likert (1,2,3,4,5). Sangat Menguasai diberikan nilai 5, Menguasai nilai 4, Cukup Menguasai nilai 3, Kurang Menguasai nilai 2, dan Tidak Menguasai nilai 1. Pengolahan Data : 1. Rekapitulasi hasil pre test dilakukan oleh tim evaluator
(seksi evaluasi) untuk diinformasikan kepada fasilitator sebagai acuan dalam proses pembelajaran
2. Rekapitulasi hasil post test dilakukan oleh tim evaluator (seksi evaluasi) untuk diinformasikan kepada fasilitator sebagai bahan penyusunan laporan evaluasi
3. Pengukuran sikap dan keterampilan dilakukan dengan mencari nilai rata-rata skala likert (1,2,3,4,5).
Tindaklanjut : Proses pembelajaran diklat dinyatakan berhasil apabila hasil pre test dan post test meningkat dan memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan minimal nilai 4. 1. Jika nilai selisih antara pre test dan post test untuk
setiap materi belum mencapai nilai minimal dilakukan pengulangan selama proses diklat
2. Jika nilai kumulatif dari semua mata diklat belum mencapai nilai minimum maka ditindaklanjuti dengan bimbingan lanjutan
b. Evaluasi Terhadap Sikap dan Perilaku Peserta
Tujuan : Untuk mengetahui dengan cepat sikap perilaku peserta diklat terhadap penerapan hasil-hasil diklat
Waktu : Untuk Diklat Teknis dilakukan 3(tiga) kali selamaproses diklat (awal, tengah dan akhir diklat).
Sasaran : Peserta diklat
Pelaksana : Diisi oleh tim evaluator
Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi dan fasilitator terlatih) Bentuk Instrumen : Format LP7
Teknik Evaluasi : 1. Tim Evaluator melakukan penilaian perilaku peserta (Disiplin, motivasi, kerjasama, prakarsa, dan kepemimpinan);
2. Penilaian perilaku peserta disesuaikan dengan budaya daerah masing-masing peserta
Pengolahan Data : 1. Dilakukan pembobotan untuk setiap unsur : Disiplin (40%), Motivasi (20%), Kerjasama (15%), Prakarsa (15%), Kepemimpinan (10%)
2. Rekapitulasi hasil evaluasi diserahkan kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP7A Analisa Data : Dilakukan melalui tabulasi data dan dinyatakan dalam nilai
prosentase (%)
Interpretasi : Nilai >81 dinyatakan Sangat Baik Nilai 71- 80 dinyatakan Baik Nilai 61- 70 dinyatakan Cukup Nilai 51- 60 dinyatakan Kurang Nilai < 50 dinyatakan Sangat Kurang
Tindaklanjut : Kepada purnawidya Diklat, diberikan surat hasil evaluasi kepada atasan atau intansi pengirim
2. Evaluasi Fasilitator
Evaluasi fasilitator merupakan evaluasi terhadap Widyaiswara/Fasilitator dalam memberikan materi.
Tujuan : Untuk mendapatkan input terhadap unsur-unsur kemampuan Widyaiswara/Fasilitator dari peserta dalam aspek pembelajaran
Waktu : Dilakukan segera setelah Widyaiswara/ Fasilitator memberikan materi.
Sasaran : Peserta diklat Pelaksana : Diisi oleh Peserta
Bentuk Instrumen : Format LP8
Teknik Evaluasi : Format ini dibagikan oleh petugas kepada peserta
Pengolahan Data Rekapitulasi dilakukan setiap hari dan untuk setiap materi serta hasilnya diserahkan kepada ketua
panitiapenyelenggara diklat sebagaimana Format LP8A Analisa Data : Analisis deskriptif
Interpretasi : Nilai 5 dinyatakan Sangat Baik Nilai 4 dinyatakan Baik
Nilai 3 dinyatakan Cukup Nilai 2 dinyatakan Kurang
Nilai 1 dinyatakan Sangat Kurang
3. Evaluasi Penyelenggaraan Diklat
Evaluasi penyelenggaraan diklat merupakan evaluasi kepuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat.
Tujuan : Untuk mendapatkan masukan penyempurnaan penyelenggaraan diklat berikutnya
Waktu : Dilakukan sehari sebelum diklat ditutup Sasaran : Peserta Diklat
Pelaksana : Diisi oleh Peserta
Petugas Pengolah : Tim Evaluator (seksi evaluasi) Bentuk Instrumen : Format LP10
Teknik Evaluasi : Format ini dibagikan oleh petugas kepada peserta Pengolahan Data : 1. Untuk memperoleh penilaian kepuasan peserta
menggunakan rumus :
Kenyataan – Harapan = Hasil
2. Hasil negatif, menunjukkan ketidakpuasan peserta terhadap penyelenggaraan diklat
3. Rekapitulasi dilakukan sehari sebelum diklat ditutup dan hasilnya diserahkan kepada ketua panitia penyelenggara diklat sebagaimana Format LP9A sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pada saat penutupan diklat Analisa Data : Analisis deskriptif
Interpretasi : Semakin besar selisih negatif maka semakin besar ketidakpuasan terhadap penyelenggaraan diklat Tindaklanjut : Untuk setiap aspek yang memperoleh penilaian
negatif harus segera dilakukan upaya perbaikan
Tindaklanjut : 1. Rekapitulasi hasil evaluasi peserta terhadap fasilitator segera disampaikan kepada yang bersangkutan setelah pembelajaran
2. Apabila Widyaiswara/Fasilitator memperoleh penilaian < 3 dari peserta maka kompetensi widyaiswara perlu ditingkatkan
C. Pelaporan
Pelaksana diklat teknis padi, jagung, dan kedelai wajib menyusun dan mengirimkan laporan pelaksanaan diklat ke Dinas Pertanian Provinsi, dan UPT Pelatihan Pertanian Pusat sebagai Penjamin Mutu Diklat.
UPT Pelatihan Pertanian wajib mengirimkan laporan pelaksanaan diklat di lengkapi dengan soft copy dan hard copy kepada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, paling lambat 1 bulan setelah pelaksanaan diklat selesai. Pelaporan disusun dengan mengacu pada lampiran yang tertuang dalam Permentan Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelatihan dan Pendidikan Aparatur dan Non Aparatur.
D. Pembinaan Diklat
Pembinaan terhadap penyelenggaraan diklat dilakukan oleh UPT Pelatihan Pertanian Pusat dan daerah.
E. Pembiayaan Diklat
Biaya diklat dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015.
BAB V PENUTUP
1. Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung, Kedelai bagi petani di P4S wajib dipedomani dan digunakan sebagai acuan oleh penyelenggara diklat; 2. Penyelenggara diklat berkewajiban menyusun Petunjuk Teknis Diklat Padi,
Jagung, Kedelai petani di P4S
3. Petunjuk Pelaksanaan Diklat Teknis Padi, Jagung, Kedelai bagi petani di P4S bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
An. MENTERI PERTANIAN
KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,
WINNY DIAN WIBAWA NIP 19590329 198403 1 002