• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGANsemakin berkembangnya teknologi,maka kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DENGANsemakin berkembangnya teknologi,maka kebutuhan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Penentuan Harga Komputasi Grid Komersial dalam

Rendering Farm berbasis Waktu dan Beban Prosesor

Oleh : Tomy Alma’Arif

Dosen Pembimbing : Ahmad Zaini, S.T., M.T.; Christyowidiasmoro, S.T., M.T.

Ringkasan—Nowadays Grid computing is a form of solution for doing large-scale computing. A calculation that requires a long process that can speed up by using grid computing. Grid computing can be used in various fields. With the wide use of grid computing users, it cause a wide diversity of such grid facilities. In the commercial grid applications, users are charged on every job they do. The rates apply to the user should be calculated grid resources that have been used by the user so as to improve user trust.

In this final project will be made a calculation system accord-ing to the use of grid computaccord-ing resources, so that between users and owners of grid computing services to get a win-win solution. In addition, this system can facilitate grid computing service owners to do the calculations the cost to the user. In testing with cost estimate Rp 1.000,-/GHz per hours, showed that this system can provide cost calculations for all the rendering process with an average error 1.17%, unless there is an error in the rendering process.

Kata Kunci—Grid Computing, Pricing, Yadra, Render Farm, Commercial Grid.

I. PENDAHULUAN

D

ENGANsemakin berkembangnya teknologi ,maka kebu-tuhan masyarakat akan komputasi akan semakin besar, perkembangan kebutuhan akan komputasi akan berkembang sejalan dengan kesadaran masyarakat terhadap manfaat kom-puter dalam berbagai bidang. Untuk melakukan komputasi yang besar biasanya digunakan super komputer, namun cara ini dianggap belum efektif mengingat harga super komputer yang masih sangat mahal. Maka muncul ide cluster comput-ing, dimana beberapa komputer dihubungkan menggunakan jaringan untuk saling bekerja sama melakukan tugas tertentu. Penggunaan grid akhir-akhir ini mulai meningkat untuk kepentingan bisnis. Dalam pembuatan infrastruktur komputasi grid memerlukan investasi dan biaya pemeliharaan yang san-gat tinggi. Oleh karena itu mulai muncul jasa-jasa penyewaan komputasi berbasis grid. Dalam penentuan harga, sering kali terjadi perhitungan yang tidak sesuai dengan penggunaan sumber daya grid.

II. DASARTEORI

A. Grid Computer

Dengan adanya teknologi cluster computer, dapat menjadi solusi untuk mengatasi kebutuhan komputasi berskala besar.

Tomy Alma’Arif, 2206100063, Bidang Studi Teknik Komputer dan Telematika

Namun dengan keterbatasannya, akhirnya menuntut manu-sia untuk berpikir lebih dalam guna memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Hingga akhirnya ditemukanlah teknologi grid computing.

Teknologigrid computingmerupakan tipe spesial dari kom-puter cluster dimana terdiri dari gabungan komputer utuh (CPU, storage, power supply, network interface dan seba-gainya) yang saling terhubung ke jaringan (public maupun private) melaluiinterfacejaringan konvensional seperti ether-net. Berbeda dengan tradisionalsupercomputeryang memiliki banyak prosesor yang saling terhubung melalui local high speed bus komputer.

Ian Foster1 dalam makalahnya yang berjudul “What is the Grid? A Three Point Checklist”[1], mengusulkan tiga hal yang harus ada dalam sebuah lingkungan komputer terdistribusi sehingga dapat dikatakan sebagai suatugrid. Tiga hal tersebut adalah sebagai berikut:

1) Mengkoordinasikan resources yang tidak dikendalikan secara terpusat. Sebuah grid mengintegrasikan dan mengkoordinasikan sumber daya dan pengguna yang berada dalam domain kendalai yang berbeda, dengan kata lain berada di bawah manajemen lokal.

2) Menggunakan protokol dan antar muka yang standar, terbuka, dan dapat digunakan untuk berbagai macam hal (general purpose). Sebuah grid dibangun menggu-nakan protokol dan antar muka yang menangani masalah fundamental seperti otentikasi, otorisasi, pencarian, dan penggunaan sumber daya.

3) Memberikan quality of service (QoS) yang canggih, yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut, contohnya dalam hal waktu respon, throughput, ketersediaan sumber daya, keamanan, dan/atau penggunaan beberapa jenis sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Sedangkan menurut DR. Rajkumar Buyya2,gridadalah salah satu bentuk sistem paralel dan terdistribusi yang memu-ngkinkansharing, pemilihan, dan pengumpulan sumber daya autonomous yang terdistribusi secara geografis, dengan cara dinamis saat runtime tergantung keberadaan, kemampuan, performansi, biaya, dan QoS yang dibutuhkan user.

1dikenal sebagai bapak komputasi grid. Seorang profesor di Universitas Chicago dan direktur dari “Distributed System Lab” di Arfonne National Laboratory.

2adalah seorang peneliticlusterdangrid computing. Dia menerima gelar Doctor di universitas Monash, Melbourne Australia pada 2002. Salah seorang pendirigridbusserta editor http://www.gridcomputing.com

(2)

Sedangkan aspek kekuatan komputasi dalam sebuah grid meliputi[2]:

1) Kemampuan menangani sumber daya komputasi yang berada dibawah manajemen yang berlainan.

2) Kemampuan menyediakan mekanisme pemilihan sum-ber daya komputasi secara cerdas dan transparan ter-hadap user.

3) Kemampuan memprediksi beban kerja, ketersediaan, konfigurasi dinamis serta pembagian sumber daya kom-putasi yang ada.

4) Kemampuan mendeteksi kesalahan serta mekanisme penanganannya.

5) Kemampuan menangani mekanisme keamanan yang sesuai untuk pengaksesan sumber daya komputasi secara aman.

Sedangkan penanganan data yang ada dalam sebuah lingkun-gangrid computingharus mengatur secara efektif semua aspek data, meliputi lokasi data, transfer data, pengaksesan data serta keamanan data. Secara lengkap adalah sebagai berikut:

1) Kemampuan untuk mengintegrasikan beberapa sumber data yang terdistribusi, heterogen serta independent. 2) Kemampuan menyediakan mekanisme transfer data

yang efisien untuk penyediaan data dimana proses kom-putasi akan dilakukan dalam rangka mencapai skalabil-itas dan efisiensi yang lebih baik.

3) Kemampuan penanganan data caching serta mekanisme replikasi data untuk meminimalkan lalu lintas jaringan. 4) Kemampuan penyediaan mekanisme pencarian data yang memungkinkan user mencari data sesuai dengan karakteristik data yang diinginkan.

5) Kemampuan menerapkan pengenkripsian data serta pengecekannya untuk menjamin data yang dilewatkan jaringan berada dalam keadaan aman.

6) Kemampuan untuk menyediakan mekanismebackupdan restoreuntuk mencegah kehilangan data.

B. Yadra

Yadra (Yet Another Distributed Rendering Application) merupakan salah satu tool untukrender farmberbasis blender. Yadra berbasis java sehingga dapat diaplikasikan pada semua sistem operasi.[3] Yadra dapat diaplikasikan pada berbagai sistem operasi karena berbasisjava. Carasubmitpekerjaan ke yadra dapat melaluicommand line atau porta yadraberbasis web.

C. Unsur Perhitungan harga

Perhitungan harga padagrid computingharus menyesuaikan dengan kondisi node grid. Kondisi dalam hal ini adalah komoditas model pasar yang terbagi menjadi 3 model, yaitu: model sumber daya dan pekerjaan, model konsumen dan mod-el penyedia layanan. Pada modmod-el sumber daya dan pekerjaan, sumber daya harus dibedakan antara node yang high-end ataukanlow-end. Model konsumen adalah kondisi dimana per-hitungan biaya diterapkan pada konsumen, yaitu penggunaan CPU. Sedangkan model penyedia layanan adalah penyediaan jumlah sumber daya yang dapat disediakan.[3]

Pada jurnal yang berjudul “Modeling and analysis of the effects of QoS and reliability on pricing, profitability, and risk management in multiperiod grid-computing networks” meng-gunakan grid computing berbasis globus. Kesimpulan dari jurnal tersebut kualitas dari pelayanan atau QoS berpengaruh terhadap harga yang ditawarkan. [5]

Perhitungan harga pada grid computing adalah dengan melakukan perhitungan pada waktu penggunaan CPU, jumlah pemakaian harddisk dan aplikasi yang digunakan. Selain unsur utama tersebut, unsur lain adalah tingkat kualitas pelayanan (Quality of Service), keandalan sistem, resiko dan prilaku kooperatif atau tidaknya dari penyedia layanan.

III. DESAINSISTEM

Dalam penelitian ini akan dibangun sebuah sistem yang dapat membantu dalam penentuan harga penggunaan grid komersial.

A. Desain Jaringan

Jaringan pada grid render farm dibangun dengan jaringan lokal. Agar dapat pada jaringan ini dibangun sebuahgateway sebagai penghubung dengan dunia luar.

B. Desain SistemServer

Desain sistem yang akan diaplikasikan padaservernantinya kan dibuat berdasarkan sistem berlapis sehingga ketika ada perubahan pada salah satu lapisan, maka sistem ini tidak akan banyak berubah. Adapun lapisan yang direncanakan yaitu:

1) Lapisanclient

Lapisan ini bekerja di level user/client, terdiri atasuser interface (UI), perintah-perintah Post dan Get melalui HTTP.

2) Lapisanserver

Lapisan ini bekerja di level server yang menangani pesan dariclient.Lapisan ini berfungsi sebagai penerima perintah pekerjaan dan mengirim kembali pesan-pesan kepada klien.

3) Lapisan data

Lapisan ini bekerja di level server. Bekerja untuk menangani data.

4) Lapisangateway

Lapisan ini bekerja di levelserver. Lapisan ini berfungsi untuk mengirimkan perintah-perintah ke headnode, mengirimkan data dari dan keheadnodeserta melakukan pemeriksaan ketersediaan server.

5) Lapisanrender farm

Lapisan ini bekerja di level headnode render farm. Pada lapisan ini merupakan sistem render farm dan menggunakan yadra sebagai software yang menangani job render farm.

C. Desain Access Control List (ACL)

Access Control List (ACL) sederhananya digunakan untuk mengijinkan atau tidak perintah dari client. ACL terdiri atas aturan-aturan dan kondisi yang menentukan data akan diproses

(3)

ataukah tidak. ACL digunakan untuk Pada ACL portal yang digunakan ada beberapa rancangan, yaitu:

1) Tiap user mempunyai folderpribadi masing-masing 2) Tiap user dapat mengakses file-file tersebut dengan

menggunakanvirtual pathURL sehingga meningkatkan kemudahan bagi user untuk mengakses file tersebut 3) Ada kelompokadmindanuserbiasa. Untukadmindapat

melihat semuaproses job renderingyang telah dan akan dilakukan. Sedangkan user biasa hanya dapat melihat prosesjob rendering usertersebut

D. Desain Portal Render Farm

Untuk portal render farm mempunya rancangan sebagai berikut:

1) Mempunyai fiturlogindanlogout 2) Portalmenggunakan AJAX

3) Isi dari portal berbentuk widget yang dapat dipindah-pindah

4) Portaldapat memperingatkan adanyanetworkyang ter-putus

5) Isi dari portaldapat dikostumasi sesuai dengan keingi-nanuser

6) Mempunyai fasilitas manajemen file dengan fitur-fitur: a) Delete, copy, cut, paste

b) Drag and droph dari 1GB) sehingga user mudah mengunggah file blender berukuran besar

c) Berbasis AJAX sehingga tidak memberatkan browser ketika mengunggah

d) Dapat meneruskan proses unggah secara otomatis ketika jaringan ada masalah, dengan catatan tidak logout dan sesi tidak habis

e) Dapat memfilter berdasarkan extensi file f) Dapat mengunggah banyak file sekaligus 7) Dapat melihat daftar file yang ak

a) Membuat dan mengekstrak arsip (tar, gzip, bzip dan zip)

b) Preview danresize untuk tipe file gambar c) Perintah untuk unggah dan unduh d) Perintah untuk render file blender

8) Mempunyai fasilitas untuk mengunggah dengan kapa-bilitas:

a) Ukuran file yang besar (lebih dari 1GB) sehingga user mudah mengunggah file blender berukuran besar

b) Berbasis AJAX sehingga tidak memberatkan browser ketika mengunggah

c) Dapat meneruskan proses unggah secara otomatis ketika jaringan ada masalah, dengan catatan tidak logout dan sesi tidak habis

d) Dapat memfilter berdasarkan extensi file e) Dapat mengunggah banyak file sekaligus

9) Dapat melihat daftar file yang aktika melewati jaringan E. Desain Proses Sistem Render

Yadra tidak mempunyai sistem manajemen proses antri-an pekerjaantri-an. Oleh karena itu, perlu dibuat sistem antri-antriantri-an

sehingga tiap pekerjaan dapat dipantau satu persatu. Sistem antrian menggunakandatabase. Data ini juga akan ditampilkan kepada pengguna. Untuk user biasa, informasi antrian hanya data padausertersebut. Data yang disajikan untuk admin akan ditampilkan pekerjaan dari semua user.

F. Formulasi Perhitungan Harga

Harga pada render farm yang dikomersialkan mempunyai banyak faktor, antara lain:

1) Waktu

Waktu penggunaan render farm sangat mempengaruhi biaya yang dikenakan terhadap konsumen. Faktor ini berbanding terbalik terhadap harga total penggunaan render farm.

2) Biaya investasiserver/kompiputer dan jaringan

Biaya ini merupakan biaya pokok, karena render farm tidak lain adalah sekumpulan komputer. Biaya ini berbanding lurus terhadap harga yang digunakan. Per-hitungan harga dari biaya investasi dapat menggunakan beberapa acuan, antara lain:

a) Return of Invesment(ROI)

ROI adalah rasio uang yang diperoleh atau hilang pada suatu investasi, relatif terhadap jumlah uang yang diinvestasikan.

b) Perhitungan Ghz/jam

Perhitungan dengan GHz/jam lebih mudah diband-ingkan perhitungan menggunakan ROI. Hal ini disebabkan kita hanya menghitung berapa kemam-puan prosesor yang telah digunakan oleh klien pada saat prosesrendering.

3) Biaya penggunaan listrik

Biaya penggunaan listrik merupakan biaya produksi yang tidak dapat diabaikan. Jumlah biaya yang dikelu-arkan untuk pemakaian listrik bervariasi, bergantung pada komponen komputer dan kondisi komputer yang digunakan. Jumlah biaya listrik berbanding lurus ter-hadap hargarender farm.

4) Biaya pegawai

Biaya pegawai merupakan biaya yang mempengaruhi harga. Biaya ini berbanding lurus terhadap hargarender farm.

5) Biaya tempat

Biaya tempat dapat berupa biaya investasi tempat atau juga biaya sewa tempat. Biaya ini berbanding lurus terhadap hargarender farm.

Untuk perhitungan harga penulis menggunakan acuan dasar per GHz per jam dan waktu yang dibutuhkan untuk proses render farm. Dengan demikian, faktor high-end node dan low-end nodedapat terukur. Faktor nomor 3 tidak digunakan karena perhitungan ini menggunakan software, sedangkan pengukuran daya listrik menggunakan alat yang terpisah dari komputer. Faktor nomor 4 dan 5 tidak digunakan karena keterbatasan pengetahuan penulis dalam perhitungan biaya pegawai dan tempat sehingga perencanaan biaya ini masih belum memasukkan unsur biaya pegawai dan biaya tempat.

Perencanaan harga yaitu Rp 1.000 per GHz per jam. Untuk perhitungan semua node grid, maka dasar perumusan harga

(4)

adalah H = PF·T G × X W×D S (1) dimana:

H Biaya yang harus dibayar, dalam satuan rupiah F Frekuensi prosesor pada satu node, dalam satuan

MHz

T Jumlah thread yang bisa dikerjakan pada satu waktu oleh node, tidak mempunyai satuan

W Waktu yang digunakan untuk memproses satu

pekerjaan, dalam satuan detik

G Konstanta frekuensi, dengan nilai 1000Mhz S Konstanta waktu, dengan nilai 3600/s

D Variabel harga dalam satuan Rp per jam. Dalam perumusan diberi nilai Rp 1000/jam

Pada rumus 1, ditampilkan bahwa satuan minimal yang dapat dihitung adalah MHz untuk frekuensi prosesor dan detik untuk waktu. Tetapi pada desain yang menggunakan sistem lapisan akan mempersulit mendapatkan jumlah detik yang digunakan untuk satuan waktu. Hal ini dikarenakan untuk mengecek apakah pekerjaanrender farmsudah selesai atau belum diren-canakan menggunakan cron job. Oleh karena itu, perumusan tersebut harus diubah sehingga sesuai dengan kemampuan sistem sehingga menjadi

H = PF ·T G × PW s × D M (2) dimana

H Biaya yang harus dibayar, dalam satuan rupiah F Frekuensi prosesor pada satu node, dalam satuan

MHz

T Jumlah thread yang bisa dikerjakan pada satu waktu oleh node, tidak mempunyai satuan

W Waktu yang digunakan untuk memproses satu

pekerjaan, dalam satuan detik

G Konstanta frekuensi, dengan nilai 1000Mhz M Konstanta waktu, dengan nilai 60/menit s Konstanta waktu, dengan nilai 60 detik/menit D Variabel harga dalam satuan Rp per jam. Dalam

perumusan diberi nilai Rp 1000/jam

Pada rumus 2 sudah sesuai dengan kemampuan desain peren-canaan sistem. Untuk implementasi rumus inilah yang akan digunakan sebagai perhitungan harga.

IV. IMPLEMENTASISISTEM

Kebutuhan software dan library pada implementasi sistem ini antara lain: Apache2, PHP5, CodeIgniter, Mysql, jQuery, jQueryUI, Bash Script, cron, browser dengan kapabilitas HTML5 dan CSS3 dan software render farm (dalam hal ini adalah yadradan blender).

A. Implementasi Jaringan

Dari desain yang telah direncanakan, jaringan dapat di-implementasikan dengan desain yang dijelaskan sebelumnya. Pada gateway atau web portal mempunyai 2 buah IP. IP

yang pertama adalah IP lokal dengan alamat 192.168.2.223. Sedangkan IP yang kedua adalah IP publik dengan alamat 103.3.77.52. Tiap headnode ataupun node mempunyai se-buah IP lokal dengan alamat masing-masing 192.168.2.1, 192.168.2.2, 192.168.2.3 dan 192.168.2.4.

B. Implementasi Sistem Server

Implementasi sistem server menggunakan prinsip berlapis seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Implementasi Desain Sistem

C. Implementasi Access Control List

ACL diimplementasikan dengan cara melakukan manipulasi request URL,session dan manipulasi direktori file di server. Sedangkan manipulasi direktori file menggunaan perpaduan antara hasil manipulasirequest URL dansession.

D. Implementasi Portal Render Farm

Pada implementasi sistemloginke sistem, enkripsi menggu-nakanjavascriptsehingga enkripsi passworddapat dilakukan pada sisi klien. Portal tersusun atas beberapa widget. Tiap user dapat mengkonfigurasi posisi dan judul dari tiap widget sehingga meningkatkan faktoruser friendly.Widgetyang saat ini yang sudah dibuat antara lain: profil, kondisiserver, daftar user,file manager, daftar render dan unggah file.

Ketika pengguna mengubah konfigurasi dari widget, maka seketika informasi konfigurasi terbaru dikirim keserver. Den-gan demikian sistem dapat mengetahui konfigurasi dari klien meskipun klienlogout dari sistem.

Cek koneksi dari klien ke web portaldapat menggunakan informasi status permintaan HTTP. Apabila status respon dari permintaan HTTP terdapat kesalahan, maka terjadi gangguan jaringan antara klien dan web portal. Dengan melakukan pengecekan secara berkala, maka informasi jaringan akan tersedia bagi pengguna.

Informasi yang dikirim untuk aktifitas file manager terdiri atas 2 bagian, yaitu cmd dan parameter. Informasi cmd berisi perintah dari file manager dan parameter berisi informasi tambahan agar perintah tersebut dapat berjalan. Informasi yang dikirim menggunakan XML HTTP dan respon menggunakan format JSON.

Proses upload file dapat menggunakan beberapa engine yang telah tersedia. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa en-gineHTML 5 memiliki kemampuan untuk melakukanupload untuk file yang berukuran besar. Dari analisa tersebut akhirnya

(5)

penulis menggunakan engineHTML 5 untuk digunakan pada proses upload. Fitur yang diaktifkan adalah chunking, yaitu membagi proses uploadmenjadi beberapa kali proses. Hal ini ditujukan agar memudahkan proses untukupload file.

Skema untuk cek server terbagi menjadi 2 bagian, yaitu klien - portal dan portal -headnode/node. Skema klien - portal menggunakan XML HTTP untuk request dan JSON untuk respon kepada klien. Sedangkan skema portal -headnode/node menggunakan ping untuk cek koneksi.

Pada web portal mempunyai tabel untuk informasi server beserta statusnya. Tabel ini mempunyai informasi IP, status, nama host, status pekerjaan, kecepatan dan jumlah core dari tiap node. Tabel ini digunakan untuk penyajian informasi kepada klien.

E. Implementasi Sistem Proses Render

Implementasi pada database harus dapat menampung kebu-tuhan proses render, baik sebelum dan sesudah proses. Pada tabel tersebut berisi informasi user yang memberi pekerjaan, nama file, waktu pekerjaan diberikan, frame awal dan akhir yang diproses, waktu awal dan akhir pekerjaan, waktu awal dan akhir render, status pekerjaan, nama file ketika diproses serta biaya yang dikenakan kepada pengguna.

Pada pengiriman pekerjaan dari gateway ke headnode menggunakan perintah command line linux. Alur perintah pengiriman pekerjaan seperti pada gambar 2 dan ditulis pada 3 buah bash script, yaitu:

Gambar 2. Flowchatproses pengiriman pekerjaan render

1) Scriptcek daftar pekerjaan

Scriptini bertugas untuk melihat daftar pekerjaan yang masih diproses. Fungsinya adalah untuk mengetahui apakah ada pekerjaan yang masih dikerjakan. Apabila ada, maka script cek pekerjaan akan dieksekusi. Jika

hasil tidak ada pekerjaan yang masih dilakukan, maka script submit job akan dieksekusi.

2) Script submit job

Script ini bertugas untuk melihat daftar pekerjaan yang akan diproses. Apabila ada, maka diambil satu pekerjaan, memberikan data waktu pekerjaan tersebut mulai dikerjakan, mengirim file yang akan dirender ke headnode dan mengeksekusi perintah kerja kepada headnode.

3) Script cek pekerjaan

Script ini bertugas untuk mengecek pekerjaan pada headnode. Apabila pekerjaan sudah selesai, maka file hasil render akan segera dipindah ke gateway dan memberikan data waktu pekerjaan telah selesai pada database.

Pada implementasi tiap pekerjaan membutuhkan setidaknya 2 siklus, yaitu siklus untuk mengirim pekerjaan ke render farmdan siklus untuk cek pekerjaan padarender farm. Karena jeda minimal kerjacronadalah 1 menit, maka siklus tersebut minimal membutuhkan waktu 2 menit. Waktu minimal ini menjadi waktu minimum pada perhitungan hargarender farm. F. Implementasi Perhitungan Harga

Rumus 2 merupakan rumus yang akan diimplementasikan. Untuk mengimplementasikan rumus ini perlu dilakukan pada satu lapis saja sehingga akan menjadi independen ketika melakukan perhitungan harga. Satu-satunya tempat yang in-dependen terhadap data adalah lapisan data. Software yang berperan pada lapisan ini adalah MySQL sehingga perumusan hanya dapat dilakukan melaluitriggerketika ada update waktu penggunaan. Untuk variabel harga per jam dimasukkan pada salah saturowdi tabel untuk seting. Sedangkan datanode grid, beserta keterangan frekuensi prosesor dan jumlahthreadyang dapat dilakukan tiap node pada satu waktu, diletakkan pada tabel daftar server. Perhitungan ini menggunakan SQL query pada implementasinya.

Perhitungan ini membutuhkan data waktu proses mulai dan selesai dikerjakan. Oleh karena itu, biaya dapat dihitung apabila kedua faktor tersebut telah dimasukkan padadatabase.

V. PENGUJIAN

A. Pengujian Jaringan

Jaringan yang telah diimplementasikan sudah dapat memenuhi kebutuhangrid render farm. Dengan menggunakan struktur seperti ini, klien tidak dapat langsung mengakses ke grid render farm. Klien hanya dapat mengakses web portal dengan IP publik 103.3.77.52.

B. Pengujian SistemServer

Pengujian sistemserver dilakukan dengan cara melakukan perintah-perintah antar lapisan. Akan tetapi dari lapisanrender farm terkadang mengalami suatu permasalahan, yaitu apabila file yang dirender rusak atauframeyang dirender diluar batas file tersebut makayadraakan melakukan respon bahwa masih melakukan proses render padahal proses tersebut error atau sudah selesai berjalan.

(6)

C. Pengujian Access Control List

Pengujian ACL dilakukan dengan cara mengakses file milik sendiri dan milik orang lain. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ACL berfungsi sesuai dengan harapan.

D. Pengujian Portal Render Farm

1) Login: Pengujian sistem login dengan menggunakan enkripsi pada sisi klien dilakukan dengan cara mengambil informasi yang dikirim ketika proses login. Informasi pass-word yang dikirim terdapat pada variabel ’pass’. Nilai ketika dikirim sudah dienkripsi, sehingga lebih aman untuk melewati jaringan. Informasi palsu dengan variabel ’password’ berisi karakter asterik sesuai dengan jumlah karakter yang diin-putkan.

2) Dashboard: Dashboardmenggunakan sistem AJAX dan tiap user bisa menyimpan posisi dan judul dari tiap widget yang telah ditentukan tiap user. Ketika logout dan login kembali, posisi dan judul tersebut sama dengan konfigurasi sebelumnya. Informasi dari tiap widget mempunyai struktur: id_widget, warna, judul dan keadaanwidget.

3) Notifikasi Jaringan: Portaldapat memberitahukan kepa-dauserbahwa koneksi sedang terputus apabila ada permasala-han di jaringan. Ketika dilakukan pengujian permintaan ke web portal, respon yang didapatkan akan dianalisa apakah ada kesalahan atau tidak. Permintaan status ke halaman conn.html dilakukan secara terus-menerus dengan interval 10 detik.

4) Manajemen File: Fitur manajemen file telah mencakup fitur yang telah dijelaskan sebelumnya. Ketika file manag-er melakukan permintaan informasi, terdapat variabel uta-ma yaitu cmd yang berisi kode perintah dari file manager. Informasi tambahan dari perintah ini menyesuaikan dengan kebutuhan perintah.

5) Mengunggah: Figur unggah file telah mencakup fitur sebagai berikut:

1) Ukuran file yang besar. Ukuran terbesar yang dicoba adalah 13,5GB dan file tersebut berhasil diunggah 2) Berbasis AJAX dan memakai engineHTML5 sehingga

tidak memberatkan browser ketika mengunggah 3) Dapat meneruskan proses unggah secara otomatis ketika

jaringan ada masalah, dengan catatan tidak logout dan sesi tidak habis

4) Dapat memfilter berdasarkan extensi file 5) Dapat mengunggah banyak file sekaligus

6) Status Server: Informasi status ini menyajikan alamat IP lokal dan status dari tiap server. Proses permintaan dari klien -web portalsebenarnya hanyalah permintaan data pada database diweb portal. Respon diberikan berupa JSON untuk tabel status server dibrowser.

E. Pengujian Sistem Proses Render

Hasil pengujian menunjukkan data-data yang ditampilkan oleh widget antara lain: username pengguna yang mema-sukkan pekerjaan,alamat file berdasarkan direktori data priba-di pengguna,frameawal dan akhir yang dirender, waktu peker-jaan dimasukkan, waktu pekerpeker-jaan mulai dan selesai diproses dan harga yang dikenakan terhadap pengguna. Pekerjaan yang telah terdaftar diproses satu persatu dan dapat dihitung biaya yang dikenakan kepada pengguna.

F. Pengujian Perhitungan Harga

Pengujian perhitungan harga dilakukan dengan cara mem-berikan tugas kepada render farmdan kemudian sistem akan menghitung biaya yang dikenakan kepada user. Harga yang ditetapkan adalah Rp 1.000,-/GHz per jam. Hasil dari pengu-jian menunjukkan bahwa waktu minimal adalah 61 detik dan tarif yang dikenakan adalah Rp 1138 untuk 4 node (32 core). Semua proses render dapat dihitung biaya yang digunakan dengan waktu awal dimulai dari pemindahan file keheadnode sampai dengan file hasil render siap diserver gateway. Ketika dianalisa kembali hasil perhitungan biaya yang dikenakan, terdapat error rata-rata sebesar 1,17%. Error terbesar sebesar 6,11% dan yang terendah adalah 0%.

VI. PENUTUP

A. Kesimpulan

Percobaan yang telah dilakukan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

1) Pengujian perhitungan harga dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada render farm dan kemudian sistem akan menghitung biaya yang dikenakan kepada user. Proses penghitungan dilakukan pada lapisan data sehingga dapat berdiri sendiri ketika menghitung biaya. 2) Adapun rumusan yang digunakan dapat memakai dasar penghitungan waktu render dan jumlah frekuensithread yang digunakan ketika proses render.

3) Dalam pengujian dengan harga Rp 1.000,-/GHz per jam menunjukkan bahwa semua proses (100%) dapat dihitung biaya yang harus dikenakan kepada pengguna dengan error perhitungan rata-rata 1,17%.

4) Apabila proses render terjadi error, maka sistem per-hitungan ini tetap akan menunggu sehingga perlu di-lakukan penghentian paksa.

B. Saran

Disarankan untuk dilakukan penelitian yang lebih lanjut sehingga dapat menangani file yang rusak ketika dirender. Saran ini ditujukan untuk menghindari adanya proses render yang errordan sistem akan secara otomatis memaksa proses render selesai dan biaya yang dikenakan dapat segera dihitung.

REFERENCES

[1] Foster, Ian., “What is the Grid? A Three Point Checklist” <URL: http://dlib.cs.odu.edu/WhatIsTheGrid.pdf>, 2002.

[2] Joseph, Joshy. dan Fellenstein, Craig.,“Grid Computing”, Prentice Hall, 2003.

[3] Schulze, Oliver., “Yadra” <URL: http://yadra.sourceforge.net>, 2009. [4] Stuer, Gunther., Vanmechelen, Kurt. dan Broeckhove, Jan., “A

commod-ity market algorithm for pricing substitutable Grid resources”, Science Direct, 11 Januari, 2007.

[5] M. Cruz, Jose dan Liu, Zugang, “Modeling and analysis of the effects of QoS and reliability on pricing, profitability, and risk management in multiperiod grid-computing networks”, Science Direct, 19 Oktober, 2011.

Gambar

Gambar 1. Implementasi Desain Sistem
Gambar 2. Flowchat proses pengiriman pekerjaan render

Referensi

Dokumen terkait

Pada tabel 3 terlihat bahwa ada 5 variabel independen yaitu dewan dewan komisaris yang memiliki kemampuan akuntansi atau bisnis (KEMPDK), ukuran dewan komisaris (UD), jumlah

Fotografi hitam putih, kualitas warna ini tidak sedemikian penting, karena di sini warna sifatnya relatif menurut skala warna abu-abu. Sedangkan pada fotografi berwarna,

Secara umum, agama Islam masuk di Sulawesi Selatan dengan cara yang sangat santun terhadap kebudayaan dan tradisi Bugis- Makassar.. Bukti nyata dari sikap kesantunan

Mengenai batasan dari pengertian Bukti Permulaan itu sendiri, hingga kini belum ada ketentuan yang secara jelas mendefinisikannya dalam Kitab Undang- Undang

Oleh karena itu, penting untuk dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsumsi produk roti dalam pola konsumsi pangan masyarakat, persepsi konsumen mengenai keberadaan

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka peneliti akan memberikan solusi berupa penerapan model STAD yang dapat mewujudkan pembelajaran yang PAKEM (Pembelajarn,

P(3HB) merupakan biopolimer yang mengalami penguraian seratus persen apabila dibuang ke lingkungan (Tokiwa et al., 1994), sehingga dengan adanya komponen tersebut

Pada kenyataan taraf ini – unitarisme dan isu HAM – para pendiri negara telah mencapai kesepakatan model tindakan komunikatif, karena perjuangan mereka terhadap