• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nuklir - Repository UNIKOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Nuklir - Repository UNIKOM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Nuklir

Oleh:

(2)

Konsep Detterence

(pencegah)

sebagai tindakan negara dalam mencapai tujuan keamanan

nasional, dengan melakukan upaya pertahanan tanpa

melibatkan Angkatan Bersenjata, tanpa peperangan.

tindakan negara dalam usaha mencegah agar pihak lawan

tidak menggunakan kekerasan dalam mencapai tujuan dan

melindungi kepentingannya.

“detterence” dihadapkan kepada sistem persenjataan nuklir

maka maksud utama dari “detterence” nuklir ini adalah untuk

menciptakan perlindungan bagi kepentingan keamanan

negara yang bersangkutan dengan mencegah pihak lain

menggunakan senjata nuklir, mengancam untuk

(3)

Tiga elemen pokok dalam “detterence”

nuklir adalah :

Adanya kekuatan senjata-senjata nuklir yang

dimiliki oleh pihak yang menjalankan

“detterence”;

Adanya tingkat kerusakan yang akan diderita

oleh pihak penyerang (yaitu pihak yang

dicegah untuk tidak melakukan serangan);

Adanya pertahanan pasif dan aktif dari pihak

yang dicegah, yang dapat digunakan untuk

menyerang atau memukul balik pihak

(4)

Beberapa Istilah dalam

strategi nuklir :

Counter City Strategy

: Strategi ini

berdasarkan pemikiran, bahwa sasaran

serangan adalah pusat kota dengan

perhitungan, bahwa menghancurkan pusat

kota tersebut sekaligus juga akan

menghancurkan jaringan ekonomi, industri

serta basis militer yang pada umumnya

berada disekitar daerah perkotaan yang

padat penduduknya.

Counter Force Strategy

: Strategi ini pada

dasarnya hanya diarahkan pada sasaran

(5)

Limited War Nuclear

: Dengan perang nuklir

terbatas dimaksudkan perang yang menggunakan

senjata nuklir taktis (yaitu senjata nuklir yang

mempunyai daya ledak rendah) untuk

menghukum atau mencegah suatu agresi terbatas

yang menggunakan kekuatan-kekuatan

konvensional, yang bertujuan menambah

kredibilitas “detterence” lawan.

Anti-Ballistic Missile

(ABM) : Sistem pertahanan ini

berdasarkan pemikiran, bahwa peluru-peluru

(6)

Menurut Halperin

(dalam Columbus, Theodore

A. and James Hawolte, 1986,

Introduction

to International Relation : Power and

Justice

, Prentice Hall Inc, New Jersey).

Tujuan nasional, keinginan untuk

menggunakan kekerasan, kesiapan untuk

menerima kemungkinan pecahnya perang

global, dan pertimbangan-pertimbangan

(7)

Menurut George F. Keenan, 1960.

Russia

and the West Lenin and Stalin

, Boston :

Little, Brown

(dalam Columbus, Theodore A. and James Hawolte, 1986, Introduction to International Relation : Power and

Justice, Prentice Hall Inc, New Jersey).

Potensi Destruktif perang nuklir

global sedemikian besar

(8)

Menurut Barry Buzan, 1987.

An

Introduction to Strategic Studies

, London :

The McMillan Press.LTD

Ada perbedaan antara Proliferation Horizontal dan

(9)

Perjanjian Nonproliferasi Nuklir

(

Nuclear Non-Proliferation Treaty

)

adalah suatu

perjanjian

yang

ditandatangi pada

1 Juli

1968

yang

membatasi kepemilikan

senjata nuklir

.

Perjanjian ini diusulkan oleh Irlandia dan

pertama kali ditandatangani oleh

(10)

Negara-negara yang sampai saat ini masih terikat

dengan perjanjian ini ialah :

1. Afghanistan 2. Albania 3. Algeria 4. Andorra 5. Angola 6.

Antigua and Barbuda 7. Argentina 8. Armenia 9. Australia

10. Austria 11. Azerbaijan

12. The Bahamas 13. Bahrain 14. Bangladesh 15. Barbados

16. Belarus 17. Belgium 18. Belize 19. Benin 20. Bhutan 21.

Bolivia 22. Bosnia and Herzegovina 23. Botswana 24. Brazil

25. Brunei 26. Bulgaria 27. Burkina Faso 28. Burundi 29.

Cambodia 30. Cameroon 31. Canada 32. Cape Verde 33.

Central African Republic 34. Chad 35. Chile 36. People's

Republic of China 37.

Republic of China (Taiwan)

1

38.

Colombia 39. Comoros 40. Democratic Republic of the

Congo 41. Republic of the Congo 42. Costa Rica 43. Côte

d'Ivoire 44. Croatia 45. Cuba 46. Cyprus 47. Czech Republic

48. Denmark 49. Djibouti 50. Dominica 51. Dominican

Republic 52. East Timor 53. Ecuador 54. Egypt 55. El

Salvador 56. Equatorial Guinea 57. Eritrea 58. Estonia 59.

(11)

68. Greece 69. Grenada 70. Guatemala 71. Guinea 72. Guinea-Bissau 73. Guyana 74. Haiti 75. Holy See (Vatican City) 76. Honduras 77. Hungary 78. Iceland 79. Indonesia 80. Iran 81. Iraq 82. Ireland 83. Italy 84. Jamaica 85. Japan 86. Jordan 87. Kazakhstan 88. Kenya 89. Kiribati 90. North Korea 91. South Korea 92. Kuwait 93. Kyrgyzstan 94. Laos 95. Latvia 96. Lebanon 97. Lesotho 98. Liberia 99. Libya 100. Liechtenstein 101. Lithuania 102. Luxembourg 103. Macedonia 104. Madagascar 105. Malawi 106. Malaysia 107. Maldives 108. Mali 109. Malta 110. Republic of the Marshall Islands 111. Mauritania 112. Mauritius 113. Mexico 114. Federated States of Micronesia 115. Moldova 116. Monaco 117. Mongolia 118. Morocco 119. Mozambique 120. Myanmar 121. Namibia 122. Nauru 123. Nepal 124. Netherlands 125. New Zealand 126. Nicaragua 127. Niger 128. Nigeria 129. Norway 130. Oman 131. Palau 132. Panama 133. Papua New Guinea 134. Paraguay 135. Peru 136. Philippines 137. Poland 138. Portugal 139. Qatar 140. Romania 141. Russia2 142. Rwanda 143. Saint Kitts and Nevis 144.

Saint Lucia 145. Saint Vincent and the Grenadines 146. Samoa 147. San Marino 148. São Tomé and Príncipe 149. Saudi Arabia 150. Senegal 151.

Serbia and Montenegro3 152. Seychelles 153. Sierra Leone 154. Singapore

155. Slovakia 156. Slovenia 157. Solomon Islands 158. Somalia 159. South Africa 160. Spain 161. Sri Lanka 162. Sudan 163. Suriname 164. Swaziland 165. Sweden 166. Switzerland 167. Syria 168. Tajikistan 169. Tanzania 170. Thailand 171. Togo 172. Tonga 173. Trinidad and Tobago 174. Tunisia 175. Turkey 176. Turkmenistan 177. Tuvalu 178. Uganda 179. Ukraine 180. United Arab Emirates 181. United Kingdom 182. United States 183. Uruguay 184. Uzbekistan 185. Vanuatu 186. Venezuela 187. Vietnam 188.

(12)

Catatan:

1. Republik China di

Taiwan

termasuk

negara

yang

pertama

menandatangani

NPT,

namun dikeluarkan dari PBB pada

tahun 1971. Walaupun Taiwan tidak

lagi

tergabung

dalam

PBB,

(13)

Isi Perjanjian

Perjanjian ini memiliki tiga pokok utama, yaitu nonproliferasi,

perlucutan, dan hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk

kepentingan damai..

1. Pokok Pertama: Non-Proliferasi

Terdapat 5 negara yang diperbolehkan oleh NPT untuk

memiliki senjata nuklir:

Perancis (masuk tahun 1992)

Republik Rakyat Tiongkok (1992)

Uni Soviet (1968, kewajiban dan haknya diteruskan oleh Rusia)

Britania Raya (1968)

Amerika Serikat (1968)

Hanya lima negara diatas yang memiliki senjata nuklir

saat perjanjian ini mulai dibuka, dan juga termasuk lima

anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Lima negara pemilik

senjata nuklir (

Nuclear Weapon States

/ NWS) ini setuju untuk

tidak mentransfer teknologi senjata nuklir maupun hulu ledak

nuklir ke negara lain, dan negara-negara non-NWS setuju untuk

(14)

2. Pokok Kedua : Perlucutan

Pasal VI dan Pembukaan perjanjian menerangkan

bahwa negara-negara NWS berusaha mencapai

rencana untuk mengurangi dan membekukan

simpanan mereka. Pasal VI juga menyatakan “…

Perjanjian dalam perlucutan umum dan lengkap

di bawah kendali internasional yang tegas dan

efektif.” Dalam Pasal I, negara-negara pemilik

senjata nuklir (NWS) menyatakan untuk tidak

“membujuk negara non-Nuklir manapun untuk…

mendapatkan senjata nuklir.” Doktrin serangan

pre-emptive dan bentuk ancaman lainnya bisa

dianggap sebagai bujukan / godaan oleh

negara-negara non-NWS. Pasal X menyatakan bahwa

negara manapun dapat mundur dari perjanjian

jika mereka merasakan adanya “hal-hal aneh”,

(15)

3. Pokok Ketiga : Hak untuk

menggunakan teknologi nuklir untuk

kepentingan damai.

Bagi beberapa negara, pokok ketiga

perjanjian ini, yang memperbolehkan

penambangan uranium dengan alasan

bahan

bakar,

merupakan

sebuah

keuntungan. Namun perjanjian ini juga

memberikan hak pada setiap negara

untuk menggunakan tenaga nuklir

untuk kepentingan damai, dan karena

populernya pembangkit tenaga nuklir

yang

menggunakan

bahan

bakar

uranium, maka perjanjian ini juga

menyatakan

bahwa

pengembangan

(16)

Badan

Energi

Atom

Internasional

(IAEA=International

Atomic

Energy

Agencies) merupakan salah satu organisasi

yang berada di bawah naungan PBB, yang

diharapkan bisa memainkan peran dalam

membantu menegakkan kestabilan dan

keamanan internasional. Tanggung jawab

utama

IAEA

ialah

untuk

membantu

perlucutan senjata dunia dan pemusnahan

senjata pembunuh massal, serta membantu

negara-negara

anggotanya

dalam

pemanfaatan teknologi nuklir tujuan damai.

Pertanyaan yang timbul adalah sejauh

mana IAEA bisa memenuhi tanggung

jawabnya

dan

memenuhi

harapan

(17)

Iran menggalang kekuatan Nuklirnya sebagai

rencana perdamaian dunia ataupun dapat

menjadi

kekuatan

negarannya

ketika

negaranya terancam. “

Adapun maksud

utama dari militer adalah menjadi instrument

dari perang dan dapat menjadi perlawanan

lain dari social politik. Bagaimanapun, militer

dapat

menjalankan

sebagai

kekuataan

interest group dari pengaruh pertahanan dan

khususnya

kebijakan

luar

negeri.

Ditambahkan pula, ini dapat membantu

memelihara

keamanan

domestic

dan

stabilitas ketika mekanisme warganegara

tidak sanggup atau tidak merespon tindakan

khususnya

dalam

keadaan

demikian

mengantikan pemerintahan sipil dengan

format aturan militer”

(Andrew Heywood,

(18)

Menurut John Baylis & Steve Smith

dalam bukunya

The Globalization of

World Politics

(1999: 341):

Nuclear Reactor have been developed

for four main purpose:

to provide electricity for civil purpose;

for use as propulsion unit naval

vessels, especially sub-marines;

for materials testing and research or

experimental uses

Referensi

Dokumen terkait

Dari segi pemahaman, penghayatan dan pengamalan, hanya aspek bahasa sahaja yang berada pada tahap masih kekal jati diri, manakala enam jati diri lain yang dikaji (agama, ilmu,

Berdasarkan hasil analisis peta kerawanan dan observasi yang dilakukan di lapangan faktor penyebab kerawanan longsor tebing Sungai Code penggal Banteng-Gondolayu yaitu derajat

Judul: Evaluasi Sasaran Finansial Perusahaan, Perencanaan Keuangan, Organisasi Perusahaan, dan Pengawasan Keuangan Dengan Audit Manajemen.. (Studi Kasus pada PT Karunia

Tabel 10 menunjukkan bahwa terdapat variasi (keragaman fenotipe yang luas) diantara aksesi yang diamati pada karakter panjang daun dan kemiringan daun pada tanaman. Hal ini

Peneliti : “Dari soal nomor 4 (tariklah kesimpulan dari pernyataan berikut!) Untuk soal 4a (sambil menunjuk soal 4a) apa yang kamu ketahui?” Siswa : “Jika saya rajin belajar maka

Gambar 3 di atas terlihat peserta didik yang memiliki pengetahuan awal tinggi yang mendapatkan perlakuan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing (kelas

Berdasarkan hasil penelitian melalui observasi terhadap alur pelayanan kesehatan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), maka diketahui kegiatan pokok per

Butena juga dikenal sebagai butilena, butilena adalah gas tidak berwarna yang terkandung dalam minyak mentah sebagai konstituen kecil dalam jumlah yang terlalu kecil untuk