• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak negatif Isu Tsunami Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Purus V Kelurahan Purus di Kecamatan Padang Barat Kota Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak negatif Isu Tsunami Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Purus V Kelurahan Purus di Kecamatan Padang Barat Kota Padang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Dampak negatif Isu Tsunami Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Purus V Kelurahan Purus di Kecamatan Padang Barat Kota Padang

Oleh:

Syaiful Baini *Erna Juita** Elvi Zuriyani** *Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat **Staf pengajar Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT This study aimed to obtain information, analyze and discuss data about the negative impact of the Tsunami issues to the Socio Economic of the Society in Purus V Village in the district of Padang West.The type of this research was correlational descriptive. The study population is the Purus V Sub District West Padang city with a population of 386 households. The study sample in this research is proportional random sampling about 30% so that, the sample amounted to 117 households.Based on a simple linear regression analysis, double (multiple) and the correlation it can be concluded as follows: (1) the tsunami issue is impact negatively on people displacement / migration, since t> t table (3.246> 1.987), the power of the negative impact of the tsunami issue to the people displacement / migration is low (r = 0.290) and contributed very small. (8.4%) with the regression model Y = 16.72 + 0.294 X1, (2) the tsunami issue is impact negatively on the people income for t> t table (4.059> 1.670). the Strength of the negative impact of the tsunami issue to the low income levels is (r = 0.354) and contributed very small (12.5%) with the regression model Y = 19.522 + 2.82 X2, (3) the tsunami issue had no impact to the people livelihoods due to t <ttable (-0.141> 1.670 Strength of the negative impact of the tsunami issue to the people's livelihood is very low (r = 0.013) and made no contribution to the regression model Y = 23.713-.041 X3 and (4) the tsunami issue impact negativelyto the people displacement / migration, income levels and livelihoods community together as Fhitung> F table (7.719> 3.150). the Strength of the negative impact of the tsunami issue to the three variables included medium (r = 0.412) and a contributed very small (17.0%) with the regression model Y = 14.510 + 0.222 X1 + 0.051 X2 + 2.12 X3. Key words : impact tsunami issues, socio economic, society

PENDAHULUAN

Wilayah Indonesia, termasuk daerah rawan bencana alam geologi, yang disebabkan karena posisi Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng tektonik yaitu: lempeng Hindia-Australia di sebelah Selatan, lempeng Eurasia di sebelah Barat dan lempeng Pasifik di sebelah Timur. Batas-batas lempeng tersebut merupakan rangkaian gunung api dunia, yang melingkari Samudra Pasifik disebut Pasifik Ring of Fire.

Rangkaian tersebut di Indonesia bertemu dengan rangkaian mediteran yang berbentuk gunung-gunung api di Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara (Juwita, 2010).

Berdasarkan data dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, terdapat 8 wilayah di Indonesia yang rawan

tsunami yaitu: Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten,

(2)

Jawa Tengah bagian Selatan, Jawa Timur bagian Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku Selatan, Biak-Yapen, Fak-Fak dan Balikpapan.

Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang. Tsu berarti pelabuhan dan nami berarti gelombang sehingga tsunami dapat diartikan sebagai pelabuhan gelombang.Tsunami adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam gangguan di dasar samudra. Gangguan ini dapat berupa gempa bumi, pergeseran lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang bergerak cepat ini akan semakin membesar. Gejala-gejala awal akan terjadinya tsunami diantaranya: 1) adanya gempat bumi yang sangat kuat, 2) bila patahan bertipe subduksi, air laut akan surut hingga beberapa kilometer karena air tertarik ke lempeng yang patah. Namun beberapa menit hingga setengah jam kemudian akan muncul gelombang tsunami, 3) bila dasar laut topografi berupa lereng, maka sebelum tsunami sampai ke pantai akan terdengar bunyi ledakan seperti bom, 4)

gelombang tsunami dating 2 hingga 3 kali, 5) bau garam yang terbawa angin dan udara dingin juga bisa menjadi pertanda datangnya tsunami dan 6) air sumur di sekitar daerah pantai yang bergerak-gerak juga dapat digunakan sebagai petunjuk terjadinya tsunami (Syafrezani, 2010).

Tsunami merupakan salah satu gejala atau peristiwa yang tidak dapat dicegah.Bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi berdampak negatif pada masyarakat baik berupa material atau non material dan juga berdampak negatif terhadap keselamatan masyarakat Kota Padang yang tinggal disepanjang pantai terutama masyarakat daerah Purus V Kecamatan Padang Barat. Daerah Purus V saat ini merupakan daerah yang mengalami perkembangan yang pesat, terutama setelah dibukanya jalan di sepanjang pantai Padang. Aktivitas masyarakat saat ini banyak terpusat di daerah Purus V, seperti menjamurnya rumah makan di kawasan pantai serta dibangunnya sebuah hotel pasca bencana gempat tanggal 29 September 2009. Masyarakat di daerah Purus V sepertinya tidak terpengaruh dengan adanya isu tentang gempa dan tsunami yang akan terjadi di Kota Padang.

(3)

Secara alamiah sebenarnya telah ada solusi untuk menghindari terjadinya tsunami yaitu berupa hutan bakau mengurangi terjang gelombang tsunami yang menuju daratan. Upaya antisipasi lainnya adalah dengan melakukan perencanaan letak maupun jenis bangunan di daerah pantai terutama yang rawan tsunami.Bencana tsunami terbesar yang terakhir terjadi di Indonesia yaitu terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam tanggal 26 Desember 2004 yang mengakibatkan ratusan ribu umat manusia meninggal akibat gelombang tsunami.

- BT berpusat (episentrum) di Sumatera Barat tepatnya berada di Samudera Hindia 57 km Barat Daya Pariaman dengan kedalaman 71 km. Akibat gempa beberapa gedung ambruk dan rusak berat, jalan terbelah pada beberapa titik di kota Padang,dan terjadi kebakaran dibeberapa lokasi y

- BT berpusat di Samudra Hindia 22 km Barat Daya Pariaman dengan kedalaman 110 km, kemudian pada hari Kamis tanggal 1 Oktober 2009 pukul 09.00 Wib kembali terjadi gempa bumi berkekuatan 7,0 SR. Walaupun tidak menimbulkan gelombang tsunami, gempa bumi yang terjadi pada saat itu

banyak menelan korban jiwa maupun korban harta benda (Juwita, 2010).

Gempa yang menjadi suatu fenomena alam ini membuat masyarakat kota Padang yang tinggal di sepanjang pantai khawatir akan datangnya gelombang tsunami. Gempa juga terjadi pada tanggal 25 Oktober 2010 yang mengakibatkan terjadinya tsunami di Pagai Utara dan Pagai Selatan Mentawai. Dengan tinggi gelombang naik berkisar 1,2 meter hingga 3 meter dan mengakibatkan 200 rumah hanyut, 112 orang tewas, 150 orang hilang belum ditemukan.

Dengan kondisi seperti ini membuat masyarakat yang bertempat tinggal di sepanjang pantai merasa tidak nyaman, ditambah dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap isu tsunami cukup tinggi. Akibat isu tsunami yang beredar masyarakat tidak nyaman lagi dalam beraktivitas, seruan agar masyarakat menyikapi isu dengan sikap tenang, waspada siap siaga, baik datang dari pejabat pemerintah maupun mubaligh dan ulama tidak terlalu berpengaruh pada sebagian besar masyarakat.

Dua hal yang membuat masyarakat lebih percaya isu tsunami meski tak jelas sumber dan dasar

(4)

informasinya, adalah memang ada pendapat pakar geologi atau para ahli tentang adanya ancaman gempa dan tsunami itu hanya saja kapan waktu dan seberapa berbahaya tak dapat dipastikan. Kedua, isu sangat mudah mempengaruhi emosi, pikiran dan sikap masyarakat takala kepercayaan pada tokoh informal dan pemimpin formal sudah demikian menurun, baik akibat sikap dan perilaku pemimpin dalam berbagai hal sebelumnya maupun dalam merespon isu yang sedang berkembang.

Di Kota Padang masyarakat yang tinggal di sepanjang pantaidi daerahPurus V Kecamatan Padang Barat Kota Padang masyarakat mengalami kekhawatiran akan terjadinya tsunami. Secara umum terdapat dua halmengakibatkan kecemasan masyarakat. Pertama, masyarakat tidak siap menerima bencana tersebut. Kedua masyarakat tidak pernah mempunyai sistem manajemenbencana, oleh karena itu jika dalam posisi terguncang terjadi perubahan kehidupan sosial di masyarakat.

Di daerah Purus V masyarakat yang mata pencariannya sebagai nelayan juga merasa takut, bahkan mereka tidak pergi menangkap ikan karena isu tsunami tersebut. Bagi masyarakat Purus

V yang berprofesi sebagai PNS isu tsunami tidak membuat kelumpuhan atau keterganguan terhadap ekonominya. Karena walaupun tidak bekerja untuk kurun waktu yang lama mereka tetap menerima gaji, tapi ada juga masyarakat PNS yang pindah dari kelurahan Purus V karena mereka merasa terancam atau mengganggu aktivitas sehari-hari. Baik itu migrasi secara permanen maupun bersifat sementara.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang peneliti dapat mengetahui hubungan variabel dalam sebuah variasi dengan variasi yang lain, besarnya atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi Populasi penelitian ini adalah diambil berdasarkan pengamatan dilakukan terhadap data tentang isu tsunami,untuk memperoleh jawaban tentang dampak negatif isu tsunami terhadap sosial ekonomi masyarakat, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Purus V Kelurahan Purus Kecamatan Padang

(5)

Barat kota Padang. Sampel responden penelitian ini diambil secara proposional random sampling sebesar 30%.Merujuk kepada (Arikunto,2006) dengan kriteria apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil sehinga penelitan merupakan panelitian populasi. Tetapi jika jumlahnya subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dari jumlah rumah tangga yang mengalami dampak negatif dari isu tsunami Purus V Kelurahan purus Kecamatan Padang Barat kota Padang yang berjumlah 117 KK

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengisian angket dari responden yang berada di daerah penelitian dan dokumentasi sedangkan data sekunder didapat melalui pencatatan dari Kantor Camat dan instansi yang terkait Teknik analisa data pada penelitian menggunakan analisis persentase yang dikemukakan Sudjana dan Ibrahim, 2007 yaitu % Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independet Samples T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama, melalui analisa SPSS versi 15. Kriteria pengujian, jika signifikansi lebih besar

dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua data atau lebih kelompok data adalah sama.

T = k i i rv k n k i rv )... 1 ( 2 . 1 .... 1 1 )... 1 ....( 2 . 2    

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, hasil pengujian hipotesis membuktikan isu tsunami berdampak negatif terhadap perpindahan/migrasi masyarakat, karena thitung> ttabel (3,246 > 1,987), kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap perpindahan/migrasi masyarakat termasuk rendah (r = 0,290) dan besarnya kontribusi dampak negatif isu tsunami terhadap perpindahan/migrasi masyarakat termasuk sangat kecil. (8,4%) dengan model regresi = 16,72 + 0,294X1.

Konsep perpindahan penduduk menurut sensus 1971 dan 1980 merupakan perpindahan seseorang melewati batas propinsi kepropinsi lain dalam jangka waktu 6 bulan. Perpindahan atau migrasi secara permanen atau sementara merupakan satu strategi bertahan hidup dari dampak isu tsunami untuk melindungi diri dari bahaya (Dercon 2002).Hal ini rumah tangga dihadapkan dengan risiko bahaya alam yang membuat pilihan bagi

(6)

masyarakat untuk mengurangi konsekuensi dari bahaya atau bencana.

Satu tanggapan untuk bencana adalah relokasi dari daerah yang terkena bencana termotivasi oleh kebutuhan untuk tempat tinggal atau bantuan mencari pekerjaan di tempat lain atau mengurangi tuntutan pada rumah tangga. Pasca terjadinya bencana tersebut, isu tentang isu tsunami yang melanda Kota Padang berkembang, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan pada masyarakat dalam kecendrungan memilih lokasi bermukim yang jauh dari daerah pantai (jauh dari pusat kota) yang selama ini merupakan daerah pinggiran kota. Dengan adanya kecendrungan tersebut daerah pinggiran yang dulunya dengan kepadatan rendah pasca isu tsunami menjadi pilihan untuk lokasi bermukim masyarakat Kota Padang.

Kedua, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan isu tsunami berdampak negatif terhadap tingkat pendapatan masyarakat karena thitung> ttabel (4,059> 1,670). Kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap tingkat pendapatan masyarakat rendah (r = 0,354) dan besarnya kontribusi dampak negatif isu tsunami terhadap tingkat pendapatan masyarakat sangat

kecil (12,5%) dengan model regresi = 19,522 + 2,82X2.

Pendapatan adalah hasil pencaharian usaha, hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai pada penggunaan fakto-faktor produksi. Selain itu pendapatan merupakan arus masuk penyelesaian kewajiban dari penyerahan atau produk barang, pemberian jasa dan aktivitas pencaharian laba lainnya yang merupakan operasi yang utama (Anonimus, 2012).

Menurut Gafftar (2008) dalam Saputra menyatakan bahwa pendapatan sebagai suatu proses perkembangan manusia sehingga tumbuh secara optimal sehingga manusia itu dapat tbuh matang, berfikir matang, pengetahuan matang, kepribadian dan matang kemampuan. Menurut Soemarso (2004) pendapatan (revenue) adalah jumlah yang dibebankan kepada langganan untuk barang dan jasa yang dijual dan dapat juga didefenisikan sebagai kenaikan bruto.

Pendapatan merupakan faktor penting untuk mempertahankan kehidupan yang lebih layak dan tidak layak, karena dengan tingkat pennghasilan yang tinggi maka meningkatkan kesejahteraan keluarga. Kenyamanan dalam berusaha akan

(7)

meningkatkan motivasi masyarakat dalam bekerja sehingga pendapatan meningkat.

Ketiga, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan isu tsunami tidak berdampak terhadap mata pencaharian masyarakat karena thitung < ttabel (-0,141 > 1,670). Kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap mata pencaharian masyarakat sangat rendah terhadap tingkat pendapatan masyarakat (r = 0,013) dan isu tsuanmi tidak memberi kontribusi terhadap mata pencaharian masyarakat di Purus V Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat Kota Padang dengan model regresi = 23,713 - 0,041 X3.

Mata pencaharian ialah corak kehidupan penduduk setempat berdasarkan lingkungan tempat tinggalnya. kehidupan

penduduk dapat dibedakan menjadi dua corak yakni corak kehidupan tradisional (sederhana) dan corak kehidupan modern (Anonimus, 2012). Mata pencarian merupakan pekerjaan atas usaha yang dilakukan dalam mendapatkan hasil untuk penghidupan. Pekerjaan itu ada yang berupa pekerjaan pokok dan ada yang merupakan pekerjaan sambilan (Soekanto dalam Zahara 2004).

Masyarakat yang tinggal di Purus V Kelurahan Purus telah merasa cocok dengan mata pencaharian mereka saat ini karena telah lama tinggal di daerah tersebut. Lapangan usaha yang digeluti masyarakat saat ini tidak mungkin lagi dirubah ke lapangan usaha lain, sehingga masyarakat tetap menekuni lapangan usaha yang telah ada. Isu tsunami menjadikan masyarakat lebih waspada, tetapi tidak merubah mata pencaharian mereka.

Keempat, penelitian ini juga membuktikan bahwa isu tsunami berdampak negatif terhadap perpindahan/migrasi masyarakat, tingkat pendapatan masyarakatdan mata pencaharian masyarakat secara bersama-sama karena Fhitung > F tabel (7,719> 3,150). Kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap ketiga variabel termasuk sedang (r = 0,412) dan kontribusi termasuk sangat kecil (17,0%) dengan model regresi = 14,510 + 0,222X1 + 2,12X2 + 0,051X3. Hal ini menunjukkan bahwa ada dampak negatif

isu tsunami terhadap

perpindahan/migrasi masyarakat, tingkat pendapatan masyarakat dan mata pencaharian masyarakat di Purus V Kelurahan Purus Kecamatan Padang Barat Kota Padang.

(8)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Isu tsunami berdampak negatif terhadap perpindahan/migrasi masyarakat, karena thitung> ttabel (3,246 > 1,987), kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap perpindahan/migrasi masyarakat rendah (r = 0,290) dan kontribusi sangat kecil. (8,4%) dengan model regresi = 16,72 + 0,294X1.

2. Isu tsunami berdampak negatif terhadap tingkat pendapatan masyarakat karena thitung> ttabel (4,059> 1,670). Kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap tingkat pendapatan masyarakat rendah (r = 0,354) dan kontribusi sangat kecil (12,5%)dengan model regresi = 19,522 + 2,82X2.

3. isu tsunami tidak berdampak terhadap mata pencaharian masyarakat karena thitung < ttabel (-0,141 > 1,670). Kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap mata pencaharian masyarakat sangat rendah (r = 0,013) dan tidak ada kontribusi dengan model regresi = 23,713 - 0,041 X3

4. Isu tsunami berdampak negatif terhadap perpindahan/migrasi masyarakat, tingkat pendapatan

masyarakatdan mata pencaharian masyarakat secara bersama-sama karena Fhitung > F tabel (7,719> 3,150). Kekuatan dampak negatif isu tsunami terhadap ketiga variabel termasuk sedang (r = 0,412) dan kontribusi sangat kecil (17,0%)dengan model regresi = 14,510 + 0,222X1 + 2,12X2 + 0,051X3. Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan :

1. Diharapkan pada pemerintah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak termakan oleh isu-isu dampak tsunami di Kota Padang dengan cara melibatkan masyarakat dalam kegiatan simulasi penanggulangan gempa dan tsunami.

2. Diharapkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana tsunami sehingga tidak terpengaruh oleh isu tsunami yang akan menimpa kota Padang.

3. Diharapkan kepada yang berwenang dalam penanganan bencana tsunami di Kota Padang untuk mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan bencana tsunami.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (1995). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Gaftar dan Hadji, (1985) Ilmu Pendidikan Remaja. Karya Bandung Angkasa Padang.

Ratna Dewi Juwita(2010), Pengetahuan Masyarakat Tentang Gempa Dikecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman. Skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dadih terhadap reaksi alergi dengan pengamatan gambaran histopatologi kulit pada mencit yang diinduksi

menganalisa faktor-faktor tambahan apa saja yang merupakan persyaratan, yang mempengaruhi pemilihan pemenang yang ditunjuk oleh ULP dan persentase perbandingan antara

Tujuan dari program ini tidak lain ialah untk membantu masyarakat di kawasan daerah aliran sungai siak yaitu RW02 dan sekitarnya dalam memenuhi kebutuhan air bersih

No Pernyataan Responden Frekuensi Presentase (%) 15 a.. Berdasarkan hasil tabulasi angket di atas bahwa sering siswa suka belajar menulis Al-Qur’an tanpa bantuan dan bimbingan

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengalisis penerapan media sosial KPU Kota Surabaya dalam sosialisasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018. Hal ini

Pada sisi reheater katup pengaman diset lebih rendah dari pada sisi masuknya dengan tujuan yang sama% yaitu men$egah pipa reheater o6erheat Banyaknya katup pengaman dengan ukuran

Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dimulai oleh dosen dengan membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang dilaksanakan baik pada bidang (1) pendidikan

TSK Aspek Toleransi adalah tes yang bertujuan mengukur tingkat kedewasaan anda dalam  bertoleransi (menerima dan membantu) orang lain yang sedang mengalami