• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS POLA PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAKSANAAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUMEDANG ARIF JUNAEDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS POLA PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAKSANAAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUMEDANG ARIF JUNAEDI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS POLA PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAKSANAAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

KABUPATEN SUMEDANG

ARIF JUNAEDI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Pola Perubahan Pemanfatan Ruang dan Implikasinya terhadap Penyimpangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.

(3)

RINGKASAN

ARIF JUNAEDI. Analisis Pola Perubahan Pemanfaatan Ruang dan Implikasinya terhadap Pelaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang. Dibimbing oleh MUHAMMAD ARDIANSYAH dan YAYAT SUPRIATNA

Sebagai penyangga perkembangan wilayah Bandung, Kabupaten Sumedang telah menjadi daerah perluasan kawasan perkotaan untuk sektor pemukiman, sehingga mendorong pertumbuhan penduduk. Perkembangan Kabupaten Sumedang menyebabkan kebutuhan akan ruang meningkat, sedangkan ruang itu terbatas dan jumlahnya relatif tetap. Sehingga terjadi perubahan penggunaan lahan (Land Use). Perubahan penutupan/penggunaan lahan akan mendorong penyimpangan terhadap pelaksanaan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan penutupan/penggunaan lahan dari tahun 2002-2006, mengidentifikasi pusat-pusat perubahan ppenggunaan lahan, menentukan konsistensi/inkonsistensi pelaksanaan RTRW Kabupaten Sumedang dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi pelaksanaan RTRW.

Penutupan/Penggunaan lahan dianalisis melalui pengolahan citra landsat 7 ETM tahun 2002 dan 2006, dan perubahan penggunaan lahan diidentifikasi dengan menumpangtindihkan peta penggunaan lahan tahun 2002 dengan tahun 2006 hasil pengolahan citra. Peta penutupan/penggunaan lahan tahun 2006 ditumpangtindihkan dengan peta RTRW 2012 untuk mengetahui konsistensi/inkonsistensi pelaksanaan RTRW. Pusat-pusat perubahan penutupan/penggunaan lahan dianalisis menggunakan analisis Locational Quotient (LQ). Faktor penentu inkonsistensi, dianalisis berdasarkan peubah penduga yang berasal dari data Podes Kabupaten Sumedang Tahun 2006 yang diolah dengan metode Principal Component Analysis (PCA), selanjutnya dilakukan analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan factor scores hasil PCA sebagai variabel bebas (x), dan luas inkonsistensi sebagai variabel tak bebas (y).

Hasil penelitian menunjukan bahwa dari tahun 2002 – 2006 terjadi penurunan luas hutan lindung seluas 4.389 ha (2,88 %), sedangkan kawasan budidaya meningkat. Budidaya pertanian secara umum meningkat 2.811 ha (1,85%). Peningkatan ini terjadi karena pertanian lahan kering mengalami

(4)

peningkatan 2.811 ha (1,85 %), sementara pertanian lahan basah menurun 819 ha (0,54 %). Areal pemukiman meningkat 1.724 ha (1,13 %). Kecamatan yang memiliki luas hutan lindung relatif lebih luas menjadi pusat penurunan luas hutan lindung dan peningkatan luas pertanian lahan kering. Sedangkan penurunan luas pertanian lahan basah sejalan dengan peningkatan luas pemukiman, dan umunya terjadi pada kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk relatif tinggi. Luas hutan lindung tahun 2006 sudah dibawah luas target pada RTRW tahun 2012, sedangkan pertanian lahan basah, walaupun luasannya masih di atas luas rencana tahun 2012 dan pemukiman masih di bawah luas rencana tahun 2012, tapi perubahan per tahunnya sudah melebihi rencana perubahan per tahun. Faktor yang mempengaruhi penyimpangan antara lain Kepadatan penduduk, Rendahnya rasio luas lahan sawah dan ladang, mudahnya akses ke pusat pemerintahan, akse ke sarana prasaran kesehatan dan jumlah rumah di pemukiman kumuh.

(5)

ABSTRACT

ARIF JUNAEDI. The Analysis of Spatial Use Change and its Implication on Spatial Planning in Sumedang Regency. Under Direction MUHAMMAD ARDIANSYAH and YAYAT SUPRIATNA

The development of Sumedang Regency has the implication on the need of spatial which is increase from time to time. In the other side, spatial condition relatively constant, thus it will force the change of land use. The aim of this research are to identifie the change of land use and its centre of land use change from 2002-2006, to determine the consistency/inconsistency of Sumedang Regency spatial planning (RTRW) implementation and other factors determining its inconsistency. The method of this research base on geographical information system (GIS), that is used to determine land use change and the inconcistency of spatial planning implementation. The centre of land use change is analysed by using Locational Quotient (LQ) analysis. The main factor determining inconsistency of spatial planning implementation is analysed based on certain variable from profile of villages data in Sumedang regency in 2006 by using Principal Component Analysis Method and multiple regression analysis. The result of the research indicate that in 2002-2006, natural reserve decreases in line with increasing of upland farming area, and the centre of land use change in general is located in certain sub district that has relatvely wide of natural reserve. Wet land farming decrease in line with the increasing of housing area, it happen in certain sub district that has high people dencity. The area of natural reserve in 2006 is below the area that is targeted on spatial planning in 2012. Wet land farming and housing area is over yearly target, although the total area still below the 2012 target. The factors that influence inconcistency of spatial planning are : population dencity, ratio of wetland farming, ratio of upland farming, acces to governmental centre, acces to health infrastructure, and the number of house dirty settlement.

(6)

© Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(7)

ANALISIS POLA PERUBAHAN PEMANFAATAN RUANG

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAKSANAAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH

KABUPATEN SUMEDANG

ARIF JUNAEDI

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Program Studi Perencanaan Wilayah (PWL)

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)

Judul Tesis : Analisis Pola Perubahan Pemanfaatan Ruang dan Implikasinya Terhadap Penyimpangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang

Nama : ARIF JUNAEDI

NRP : A.353060224

Program Studi : Ilmu Perencanaan Wilayah

Disetujui : Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Muhammad Ardiansyah Ketua

YayatSupriatna, MSP

Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S

(10)

PRAKATA

Bismillaah, Alhamdulillaah, wash Shalaatu was sakaamu ‘alaa rasuulillaah!,

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT, atas ridho dan pertolongan-Nya akhirnya karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema penelitian yang dilaksanakan sejak September – Desember 2007 ini adalah Penyimpangan Pemanfaatan Ruang dengan judul Analisis Pola Perubahan Pemanfatan Ruang dan Implikasinya terhadap Penyimpangan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang.

Banyak bantuan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak dalam penyelesaian tesis ini, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada Bapak Dr. Ir. Muhammad Ardiansyah dan Bapak Yayat Supriatna, MSP selaku pembimbing atas segala bimbingan dan arahannya. Bapak Dr. Ir. Iskandar selaku penguji luar atas segala saran dan masukannya, Bapak Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr sebagai Ketua program studi Perencanaan Wilayah beserta seluruh jajaran manajemen. Terima kasih pula kami sampaikan kepada pimpinan dan staf Pusbindiklatren Bappenas atas kesempatan beasiswa yang diberikan kepada penulis.

Penghargaan dan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, khususnya kepada Bapak Drs. H. Osin Herlianto selaku Wakil Bupati Sumedang atas ijin, nasehat, dukungan dan segala bentuk perhatian yang selalu diberikan. Kepala Bapeda Kabupaten Sumedang, Kepala BPS Kabupaten Sumedang atas segala bantuan datanya, serta rekan-rekan sekpri dan ajudan Wakil Bupati dan staf Subag Protokol Setda Kabupaten Sumedang atas segala dorongan dan kerjasamanya.

Kepada staf pengajar Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah, tak lupa kepada Ibu Tuti, Sdri Yuli, Bu Tini, Kang Suratman dan seluruh staf administrasi Departemen Tanah dan Sumberdaya Lahan atas segala bantuannya. Kepada rekan-rekan mahasiswa PWL angkatan 2006 khusus dan reguler atas, bantuan, dukungan dan kerjasamanya, semoga kekompakan dan silaturahmi di antara kita tetap terjaga walau sudah tidak bersama-sama lagi.

Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada kedua orang tua serta ibu mertua atas segala doa, dorongan dan dukungannya. Juga kepada istri tercinta Idah Khoeriyah yang demikian tulus menemani dengan penuh pengertian. Terima kasih juga kepada buah hati tersayang kedua putri cantik Syntia Fitriyani Layinah dan Luthfiya A’yuni yang mengkayakan jiwa dan menyalakan api semangat berkarya.

Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membacanya

Bogor, Maret 2008

Referensi

Dokumen terkait

Skala Pengukuran untuk semua indikator pada masing-masing variabel dengan menggunakan skala Likert (skala 1 sampai dengan 5) dimulai dari Sangat Tidak Setuju (STS) sampai

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran interaksional menekankan pada proses yang bersifat dialogis. pada dasarnya manusia mempunyai

Menurut Widodo (2015: 244), “Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik

Memenuhi Berdasarkan hasil hasi verifikasi terhadap dokumen Packing List dari kegiatan penjualan ekspor oleh CV Mulia Perkasa selama setahun terakhir periode Maret

Berdasarkan rumusan permasalahan yakni Pusat Seni dan Budaya Dayak Kalimantan Barat di Pontianak yang komunikatif dan rekreatif melalui pengolahan ruang dalam dan ruang

Hasil penelitian ini menunjukkan: pertama, sekolah mengupayakan pemenuhan kebutuhan dan harapan siswa, guru dan orang tua siswa; kedua, dalam mewujudkan mutu pendidikan,

Religious Culture pesantren tidak hanya di dapat dalam proses belajar mengajar di kelas saja, melainkan juga dalam totalitas kegiatan dan kehidupan santri selama 24

Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model PAIKEM pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Pembelajaran