• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI MEMORI: IDENTITAS DIRI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 1 Jurnal Tingkat Sarjana Bidang Seni Rupa

STUDI MEMORI:

IDENTITAS DIRI

Nama Mahasiswa : Sendi Adrianov Nama Pembimbing : Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch

Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Email:

sendi.adrianov@yahoo.com

Kata Kunci: Memori, Identitas, Pigment transfer-kolase-asemblase

Abstrak

Identitas diri merupakan komponen penting yang menunjukkan identitas personal individu. Dalam pembentukan identitas diri, memori menjadi sebuah hal yang sangat penting. Pada masa kanak-kanak, aspek-aspek seperti pengalaman, kepercayaan dan identifikasi menjadi sangat penting pada masa ini yang akan memberikan arah untuk masa depan dan menjadi sebuah jembatan dengan masa lalu. Memorabilia dijadikan sebagai perantara masa ini dengan masa lampau guna menghantarkan penulis kepada kemungkinan-kemungkinan akan masa depan.

Gagasan di atas divisualisasikan dalam bentuk kolase pigment transfer dan asemblase dari barang-barang yang direkonstruksi sedemikian rupa hingga mencapai hasil yang dekat dengan penulis, sedangkan kutipan-kutipan yang hadir pada karya dimaksudkan sebagai narasi yang berhubungan dengan memori masa lampau.

Melalui karya ini penulis mencoba memberikan opsi kepada apresiator bahwa dalam pembentukan identitas diri, setiap individu bisa berangkat dari memori personal yang bisa dituangkan dalam beragam cara. Dalam karya ini penulis menekankan melalui foto-foto pribadi, sehingga artefak foto tidaklah hanya sebuah dokumen yang bersifat pasif, hanya bersifat menyimpan arsip data, dan tidak memiliki kemampuan untuk menceritakan persoalan yang ada didalamnya, melainkan juga sebuah jembatan yang membawa setiap individu dalam proses pembentukan identitas diri.

Abstract

Identity is an important component that shows an individual personal identity. In the formation of identity, memory becomes a very important thing. In the childhood, aspects such as experience, belief, and identification is very important in this period which will provide direction for the future and become a bridge to the past. Memorabilia is used as a medium between the present and the past in order to lead the author to the future possibilities.

The ideas above were visualized into pigment transfer collage dan assemblage formed by things which reconstructed in such ways to achieve the results that are close to the author, while the quotations that are present on the works were intended as a narative that is associated with the past memories.

Through this artworks, the author tries to give options to the audience that in the forming of identity, any individual could depart from personal memories that can be expressed in various ways. In this artworks, the author presents the subject through personal photographs, thus a photograph as is not just became a passive document that only store archive data, and do not have the ability to tell the problems that exist in it, but also a bridge that brings every individual into the process of identity forming.

1.

Pendahuluan

Masing-masing individu mempunyai persepsi sendiri tentang masa depan, tergantung dari perspektif apa setiap individu melihatnya. Namun secara umum dari beberapa pendapat mengatakan bahwa masa depan adalah gambaran keadaan pada beberapa kurun waktu ke depan sebelum kita meninggal. Kegelisahan dan kebingungan akan masa depan merupakan salah satu pemicu penulis untuk memilih merekonstruksi ulang dan mengenal kembali diri sendiri. Dalam karya tugas akhir ini penulis menjadikan proses berkarya sebagai proses pembentukan identitas diri (identifikasi diri) melalui memori.

(2)

pemahaman diri seseorang berkembang, semakin sadar individu akan keunikan dan kemiripan dengan orang lain, serta semakin sadar akan kekuatan dan kelemahan individu dalam menjalani kehidupan. Sebaliknya, jika kurang berkembang maka individu semakin tergantung pada sumber-sumber eksternal untuk evaluasi diri. Pembentukan identitas diri merupakan suatu proses pengkombinasian pengalaman, kepercayaan dan identifikasi yang dimiliki pada masa kanak-kanak, yang akan memberikan perasaan keterkaitan dengan masa lalu maupun arah bagi masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa dalam pembentukan identitas diri, terdapat aspek-aspek pada masa kanak-kanak seperti pengalaman, kepercayaan dan identifikasi yang menjadi dasar identitas pada dewasa ini yang akan memberikan arah untuk masa depan dan menjadi sebuah benang merah dengan masa lalu.

Memori merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Memori berkaitan dengan sejarah karena memori sangat penting untuk mengingat kembali peristiwa yang telah terjadi di masa lalu dan juga memberikan andil kepada manusia untuk mengerti siapa dirinya sebenarnya. Memori adalah kemampuan dalam mengingat sesuatu, hal yang pernah dialami, pernah dipersepsi, dan terimplementasikan di dalam jiwa, lalu disimpan, dan kemudian pada suatu waktu, memori tersebut dapat dimunculkan kembali. Memori dapat terekam tidak hanya dalam jiwa manusia, namun dalam bentuk verbal (cerita) dan penggunaan media atau artefak visual seperti foto, video, buku catatan harian, ataupun benda pribadi yang mengandung cerita masa lalu di dalamnya.

Memori menjadi sangat penting bagi penulis dalam pembentukan identitas diri. Apa yang tersimpan dalam memori adalah momen dan pengalaman yang membantu penulis untuk menjadikannya sebagai alat untuk mengeksplorasi, berusaha mencari tahu, menyelidiki berbagai pilihan yang ada dan aktif bertanya yang akhirnya mencapai sebuah keputusan tentang tujuan-tujuan yang akan dicapai, nilai-nilai, dan keyakinan-keyakinan (komitmen). Figur yang akan menjadi sentral dalam karya ini adalah penulis sendiri. Dalam karya ini penulis berusaha untuk merekonstruksi memori, menemukan identitas diri dengan mengkaitkan kembali artefak memori pribadi (foto dan buku catatan harian). Di sini penulis mengumpulkan foto-foto pribadi penulis (self portrait) dan foto-foto penulis dengan lingkungannya, mulai dari foto bayi, foto keluarga, hingga foto penulis pada saat ini dengan cara men-scan ulang, dicetak di atas kanvas dengan menggunakan teknik pigment transfer dan dikolasekan.

Penulis memposisikan diri sebagai seorang individu dalam tahap eksplorasi (in crisis) yang sedang berusaha untuk mencari tahu dan menjajagi pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas dan sedang berjuang untuk membuat keputusan hidup yang penting melalui pendalaman memori.

(3)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 3

2.

Proses Studi Kreatif

Sendi Adrianov

Studi Memori: Identitas Diri

Rumusan Masalah

Bagaimanakah artefak visual seperti foto dan agenda harian penulis bisa merepresentasikan sebagai bentuk proses identifikasi diri? Seberapa pentingkah nilai memori bagi penulis khususnya, dan masyarakat pada umumnya?

Benarkah aspek identitas yaitu memori penulis bisa berguna untuk mengarahkan perilaku di masa depan?

Landasan Teori

- Devinisi memori

- Teori Identitas diri

- Literatur teknik pigment transfer,

kolase, dan asemblase

Batasan Masalah

- Stock foto pribadi dan agenda harian

- Teknik pigment transfer, kolase, dan asemblase

Tujuan Berkarya

- Pelengkap syarat mata kuliah Tugas Akhir Seni Grafis SR4099.

- Memberikan opsi kepada apresiator bahwa pencarian identitas diri bisa melalui studi memori pribadi.

Proses Berkarya

- Stock foto pribadi dan agenda harian dijadikan sebagai bahan acuan untuk karya (pigment transfer)

- Hasil pigment transfer diolah dengan teknik kolase

- Asemblase kayu bekas dijadikan bingkai dan penggunaan wallpaper

-Karya akhir

Kesimpulan

(4)

3.

Hasil Studi dan Pembahasan

Studi Memori #1

Gambar 3.1 “Studi Memori #1”,

240 x 390 cm, mix media, 2013. (Sumber: dokumentasi pribadi)

Karya ini menampilkan 52 buah kolase pigment transfer dengan ukuran yang berbeda-beda yang dibingkai dengan asemblase kayu bekas di atas wallpaper. Satu series karya ini memiliki ukuran yang berbeda-beda dengan A3 sebagai acuan dimensi terbesar dan disusun secara acak.

Melalui karya ini, penulis menarik kembali memori ke masa kini dengan menampilkan foto-foto dan agenda harian yang dibingkai. Hal ini merepresentasikan ruang keluarga, ruang nyaman penulis. Selama proses berkarya, penulis kembali mengingat-ingat satu per satu kejadian dan momen yang ada dalam foto-foto yang berhasil diseleksi penulis. Dalam proses pembentukan identitas diri, karya ini tidak hanya berbicara sebatas dokumen atau fotografi yang tidak memiliki kemampuan untuk menceritakan persoalan non-fisik. Namun karya ini hasil rekonstruksi memori penulis yang membantu penulis mengembangkan pemahaman diri yang membuat penulis semakin sadar akan kekurangan dan kelebihannya dan akan memberikan arah, tujuan, dan makna pada hidup.

(5)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 5

Gambar 3.2 “Studi Memori #2”,

240 x 350 cm, mix media, 2013. (Sumber: dokumentasi pribadi)

Karya ini menampilkan 5 buah karya kolase pigment transfer dengan A2 sebagai acuan dimensi terbesar. 5 buah karya ini dibingkai menggunakan olahan kayu jendela bekas dan frame pintu bekas, dan disusun secara vertikal di atas wallpaper ukuran 240cm x 350cm.

Pada series ini penulis menampilkan 3 buah karya menggunakan kutipan-kutipan yang berhubungan dengan memori. Penulis mencoba melakukan sebuah studi dan merepresentasikan memori lama yang sudah terlupakan dengan cara meminjam kutipan dan membayangkan kembali berbagai kutipan yang telah banyak muncul tentang memori. Pada 2 buah karya yang lain penulis tetap bermain dengan kolase. Perlakuan kolase pada karya merupakan nostalgia penulis dan membuat penulis nyaman untuk mengenal kembali identitas penulis, sehingga proses pembentukan identitas diri (dengan cara bermain di dalam memori) tidak membuat penulis tertekan.

(6)

4.

Penutup / Kesimpulan

Dalam karya Tugas Akhir ini, penulis memposisikan diri sebagai seorang individu dalam tahap eksplorasi (in crisis) yang sedang berusaha untuk mencari tahu dan menjajagi pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas diri. Penulis merekonstruksi memori dalam skala mikro, yaitu memori tentang diri dan keluarga.

Penulis mengumpulkan artefak-artefak berupa foto-foto penulis dan buku agenda harian ayah dan kakek penulis. Dari artefak tersebut kemudian penulis merekonstruksi ulang memori penulis dengan menggunakan teknik pigment transfer, kolase, dan assemblage dan merubahnya menjadi sebuah karya seni.

Penciptaan karya Tugas Akhir ini merupakan segala upaya penulis dalam menafsirkan hubungan sebab-akibat antara memori dan identitas diri. Segala yang muncul dalam karya dan penulisan mengenai karya ini adalah upaya penulis dalam memaparkan kesadaran-kesadaran yang penulis miliki. Melalui metode yang digunakan oleh penulis dalam pembentukan identitas diri, memori yang terbentuk tidak akan terlepas dari subjektifitas penulis dalam mengidentifikasi diri. Penulis berusaha mengembangkan pemahaman diri yang membuat penulis semakin sadar akan kekurangan dan kelebihannya dan akan memberikan arah, tujuan, dan makna pada hidup.

Melalui karya ini penulis mencoba memberikan opsi kepada apresiator bahwa dalam pembentukan identitas diri, setiap individu bisa berangkat dari memori personal yang bisa dituangkan dalam beragam cara. Dalam karya ini penulis menekankan melalui foto-foto pribadi, sehingga artefak foto tidaklah hanya sebuah dokumen yang bersifat pasif, hanya bersifat menyimpan arsip data, dan tidak memiliki kemampuan untuk meceritakan persoalan yang ada didalamnya, melainkan juga sebuah jembatan yang membawa setiap individu dalam proses pembentukan identitas diri.

(7)

Jurnal Tingkat Sarjana Seni Rupa No.1| 7

Ucapan Terima Kasih

Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Bidang Seni Rupa FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Bapak Drs. Tisna Sanjaya M.Sch

.

Daftar Pustaka

- Erik, H. Erikson. Identity, Youth and Crisis. New York: W. W. Norton Company, 1968.

- Gibbons, Juan. Contemporary Art and Memory: Images of Recollection and Remembrance. London: I.B Tauris, 2007

- Marcia, J.E, Waterman, A. S., D. R, Archer, S. L., & Orlofsky, J. L. E. (EDS.). Ego Identity: A Handbook for

Psychosocial Research. New York: Springer-Verlag, 1993.

- Pierce Lhotka, Bonny. Digital Alchemy: Printmaking Techniques for Fine Art, Photography, and Mix Media. United

States of America: New Riders, 2011.

- Wheeler, Doris Speiginer. Worshiping Upsidedown and Backwards Polluted Worship Versus Loving God. United

States of America: Xulon Press, 2011.

- http://www.banksy.co.uk

- http://bethhoeckel.com

- http://www.hollisbrownthorton.com

Gambar

Gambar 3.1 “Studi Memori #1”,

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih JB: Barang/jasa JP: Barang 1 Tahun Rp.. Duta Lingkungan Hidup

[r]

Jika tidak ada informasi network tujuan pada tabel routing, tapi router memiliki informasi default route. router memiliki informasi

Merger horisontal adalah merger antara dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama. Sebelum terjadi merger perusahaan-perusahaan ini bersaing satu

Jenis media dan pemberian hormon cair yang tepat memberikan respon terhadap jumlah kuntum bunga per tangkai dan panjang tangkai bunga optimum, media yang mengandung bahan organik,

Lonsum Bagerpang Estate, yang mengambil bagian dalam memenuhi permintaan CPO ini, memerlukan adanya suatu usaha agar proses produksi berjalan lancar dengan memperhitungkan sumber

Dalam penelitian ini dilakukan penilaian teknologi di billing system rumah sakit paru Jember menggunakan metode teknometrik dengan memperhatikan empat komponen yang

15 Clemson University 16 College of William & Mary 17 Colorado School of Mines 18 Colorado State University 19 Columbia University 20 Cornell University 21