• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program acara televisi dan lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan tahun pelajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Program acara televisi dan lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan tahun pelajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Fransisca Dwi Yuniati NIM : 041114051

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Fransisca Dwi Yuniati NIM : 041114051

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

™ Jangan biarkan apapun mengganggu kamu, jangan biarkan apapun mencemaskan hatimu. Segala sesuatu akan berlalu, namun Allah tak akan

berubah. Setiap orang yang memiliki Allah tidak akan kekurangan. Bila hanya Allah yang kamu miliki itu sudah lebih dari cukup. (St. Teresa dari Avila)

™ Dream what you want to dream, go where you want to go, be what you desire because you only have one life and one chance to do all the things

you want to do.

™ Jadikan ketakutan dan kekawatiran menjadi spirit untuk memunculkan keberanian. Tuhan Yesus bersama orang berani.

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertaiku dalam setiap langkah hidupku Kedua orangtuaku, Bapak Ark. Slamet Raharja dan Ibu C. Sri Sumiyatitercinta

(6)

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Maret 2010 Penulis

(7)

Nama: Fransisca Dwi Yuniati NIM: 041114051

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Program Acara Televisi Dan Lama Waktu Menonton Televisi Para Siswa Kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 9 Maret 2010

Yang menyatakan,

(8)

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Fransisca Dwi Yuniati

Universitas Sanata Dharma 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program acara televisi yang sering ditonton dan lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan yang berjumlah 84 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner perilaku menonton televisi. Kuesioner tersebut terdiri dari pernyataan-pernyataan tentang program acara televisi dan pertanyaan tentang lama waktu menonton televisi. Jumlah seluruh item yang digunakan sebanyak 25 butir item. Teknik analisis data yang digunakan adalah membuat interval kategori frekuensi dan menghitung rata-rata (mean).

(9)

ACADEMIC YEAR OF 2009/2010 AND THEIR IMPLICATIONS IN THE CLASSICAL GUIDING PROPOSAL TOPICS

Fransisca Dwi Yuniati Sanata Dharma University

2010

The aim of this research is to get the description about the television programs which are usually watched by the eighth grade students of Marganingsih Muntilan Junior High School in academic year of 2009/2010 and to know the length of time the students have spent to watch the television programs.

The type of research that is used in the research is the description research with survey method. The subject of the research is all the eighth grade students of the Marganingsih Muntilan Junior High School which consist of 84 students. The research instrument to collect the data is the behavior questionnaire on watching the television. The questionnaire consists of some questions about television programs and the question about the length of time watching on television. In the questionnaire, there are 25 items which are 24 declaration and 1 question. The analyzing technique that is used is making frequency of interval category and calculating the average score (mean).

(10)

bimbingan-Nya yang melimpah, skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang menjadi syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana.

Penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, dengan tulus hati, diucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

2. Dra. M. J. Retno Priyani, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah mendampingi, membimbing, memberikan banyak kritik dan saran dengan sabar selama pembuatan skripsi.

3. Sr. M. Ernestine, OSF, S.Ag selaku Kepala Sekolah SMP Marganingsih Muntilan yang telah memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.

(11)

trimakasih atas doa dan dukunganya.

7. Orang tuaku, Bapak Ark. Slamet Raharja dan C. Sri Sumiyati, adikku, D. Ricky Andika yang sudah memberikan dukungan materi, doa, perhatian dan semangat dalam penyelesaian skripsi.

8. Mas Joging dan Mbak Pipit, yang telah memberikan perhatian, nasehat, dukungan, semangat, dan doanya dalam penyelesaian skripsi.

9. Bulik Tini dan Om Joko, yang telah memberikan perhatian, dukungan, semangat, dan yang selalu setia membangunkan aku setiap pagi agar tidak terlambat berangkat ke sekolah.

10. Teman-teman BK kelas A dan B angkatan 2004: Ocha, Sr Lina, Winggi, Acha, Anting, Ardi, Sigit, Kris, Sepri, Sr Eva, Rm Agus, Pikal, Lia, Dita, Leni, Irna, Ria, Hana, Maria, Priska, Tyo, Lopes, Trias, dan lain-lain, yang telah memberikan keceriaan, kerjasama, persaudaraan, dukungan selama kuliah di BK sampai penyelesaian skripsi ini. Ganggeng dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

(12)

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala dukungan, perhatian, dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, terutama dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang berminat dalam bimbingan dan konseling.

(13)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Program Acara Televisi ... 8

(14)

c. Iklan ... 16

B. Lama Waktu Menonton Televisi ... 17

C. Siswa Kelas VIII SMP ... 18

D. Peran Bimbingan Klasikal ... 20

1. Program Bimbingan …………... 20

2. Bimbingan Klasikal ……... 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Subjek Penelitian ... 24

C. Instrumen Penelitian ... 25

1. Alat Pengumpulan Data ... 25

2. Uji Coba Kuesioner ... ... 26

3. Validitas dan Reliabilitas ... 29

a. Validitas ... 29

b. Reliabilitas ... 30

D. Prosedur Pengumpulan Data ... 32

1. Persiapan ... 32

2. Pelaksanaan ... 33

(15)

2. Lama Waktu Menonton Televisi ... 47

B. Pembahasan ... 48

BAB V. USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL ... 52

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN ……….…. 58

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ………. 76

(16)

Tabel 1. Rincian Populasi Subjek ... 25

Tabel 2. Komposisi Kuesioner Kebiasaan Belajar ... 28

Tabel 3. Daftar Indeks Kualifikasi Reliabilitas ... 32

Tabel 4. Interval kategorisasi Frekuensi dan Kualifikasi ... 34

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Menonton Program Acara Berita ... 37

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Menonton Program Acara Non Berita ... 39

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Menonton Program Acara Iklan ... 45

Tabel 8. Deskripsi Lama Menonton Televisi Pada Hari Sekolah, Hari Minggu, dan Satu Minggu ... 47

(17)

Lampiran 1 : Validitas ... 80

Lampiran 2 : Reliabilitas ... 83

Lampiran 3 : r Tabel ... 85

Lampiran 4 : Hasil Analisis Data Penelitian ... 86

Lampiran 5 : Lama Waktu Menonton Televisi ... 88

Lampiran 6 : Kuesioner Perilaku Menonton Televisi uji coba ... 92

Lampiran 7 : Kuesioner Perilaku Menonton Televisi Penelitian ... 95

Lampiran 8 : Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 98

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kemajuan teknologi berkembang pesat. Berbagai informasi

hasil kemajuan teknologi dapat kita nikmati melalui televisi, radio, ataupun

media cetak lainnya. Televisi merupakan salah satu teknologi yang memiliki

pengaruh besar terhadap perkembangan masyarakat terutama remaja. Televisi

menyajikan informasi-informasi yang beragam dan bermanfaat untuk

menambah wawasan.

Televisi sebagai salah satu alat komunikasi massa mempunyai sifat

yang kurang lebih sama dengan media massa lain, yaitu dalam hal manfaatnya

sebagai alat informasi, pendidikan dan hiburan. Kehadiran televisi dapat

menjadi hiburan di rumah. Sebagai hiburan di rumah, keberadaan televisi

mampu mengambil waktu remaja untuk melihat dan mendengarkan acara

yang sedang berlangsung. Seiring dengan kemajuan teknologi, acara televisi

mulai menyajikan berbagai program yang menarik untuk disaksikan oleh

khalayak ramai terutama remaja. Saat ini, program televisi yang bertema

mengenai remaja, tayangan kekerasan, tayangan seksualitas, dan tayangan

(19)

Televisi sebagi media informasi dapat memberikan informasi secara

audio visual dan dapat diterima langsung oleh masyarakat. Melalui sifatnya

yang audiovisual, sebuah televisi mampu membawa pemirsanya seolah-olah

berada di tempat kejadian yang diberitakan. Kemampuan ini bisa disebut

immediacy yang mencakup pengertian langsung dan dekat.

Televisi sebagai media pendidikan, dapat memberikan pesan – pesan

edukatif baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara lebih

khusus televisi dapat dirancang sebagai media pembelajaran. Pesan-pesan

instruksional, seperti percobaan di laboratorium dapat diperlihatkan melalui

tayangan televisi. Televisi juga dapat menghadirkan objek-objek yang

berbahaya (reaksi nuklir), objek yang jauh, objek yang kecil (amuba), dan

objek yang besar.

Hadirnya media elektronik sebagai media hiburan seperti halnya

televisi mampu membangkitkan gairah masyarakat terutama remaja. Dengan

hadirnya program-program tayangan baru yang sangat menarik minat remaja,

televisi mampu menyita perhatian remaja untuk terus mengikuti tayangan

demi tayangan yang disuguhkan. Kehadiran program acara televisi di hati

remaja Indonesia menyebabkan timbulnya banyak alternatif dalam

menentukan acara televisi mana yang akan ditontonnya. Semakin banyak

alternatif berarti semakin banyak pula kesempatan yang bisa digunakan untuk

menonton acara televisi tersebut. Keadaan ini tentunya akan lebih

(20)

Program acara televisi sangat menarik remaja terutama para siswa

sekolah menengah pertama untuk mengikuti acara televisi itu. Banyak siswa

yang menghabiskan lebih banyak waktu di depan televisi dengan perkiraan

lamanya waktu menonton televisi berkisar antara 2 – 4 jam dalam satu hari

(Santrock, 2003:316), sehingga sedikit banyak telah merasakan pengaruh yang

ditimbulkan oleh keberadaan televisi. Menurut YPMA (Yayasan

Pengembangan Media Anak), idealnya seorang remaja hanya menonton

tayangan televisi paling banyak 2 jam sehari, namun di Indonesia, setiap

remaja dapat menonton televisi selama 3,5 – 5 jam sehari. Dari data pola

menonton televisi, menunjukkan bahwa jumlah jam menonton remaja

melampaui batas jam menonton ideal. Dengan demikian bisa dikatakan waktu

yang digunakan oleh siswa di depan televisi telah melebihi waktu bersama

orang tua, bermain dengan teman, mengerjakan pekerjaan rumah, dan

lain-lain. Melihat jumlah jam menonton televisi dengan jumlah jam belajar di

sekolah, maka dikawatirkan proses pembentukan pola pikir, karakter, dan

perilaku siswa justru terbentuk melalui tayangan televisi. Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa kekuatan televisi dalam mempengaruhi siswa sangat

besar. Hal ini sungguh memprihatinkan mengingat interaksi siswa dengan

televisi jauh lebih tinggi dibanding interaksinya dengan buku-buku pelajaran.

Kondisi ini dialami para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan,

banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengantuk di kelas

saat mengikuti pelajaran, sering membolos, tidak konsentrasi saat mengikuti

(21)

menyebabkan prestasi siswa menurun. Kondisi seperti ini menuntut siswa

untuk memiliki self sensor awareness terhadap media televisi. Semakin cepat media ini berkembang, maka daya tanggap siswa terhadap dampaknya juga

harus dibangun.

Tertarik untuk mengetahui program acara televisi dan lama waktu

menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan, maka

dibuat penelitian mengenai program acara televisi dan lama waktu menonton

televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran

2009/2010 dan implikasinya pada usulan topik-topik bimbingan klasikal.

B. Rumusan Masalah

1. Program acara televisi apakah yang sering ditonton oleh para siswa kelas

VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010?

2. Berapa lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010?

3. Topik-topik bimbingan klasikal apakah sajakah yang sesuai bagi para

siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran

2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui program acara televisi yang ditonton oleh para siswa kelas

(22)

2. Mengetahui lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010.

3. Mengusulkan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai dengan keadaan

siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi:

1. Pendidik

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi pendidik

mengenai program acara televisi yang ditonton dan lama waktu menonton

televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010, sehingga guru diharapkan dapat menggunakan

program acara televisi, terutama program acara televisi yang disiarkan

televisi nasional sebagai media penyampaian materi yang terkait dengan

mata pelajaran yang ditampilkan di media untuk menjadikan kegiatan

belajar-mengajar lebih menarik, relevan dan up-to-date. 2. Guru Pembimbing

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai

program acara televisi yang ditonton dan lama waktu menonton televisi

para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran

2009/2010, sehingga konselor dapat mengambil tindakan untuk mencegah,

(23)

yang sesuai, menetapkan jadwal waktu menonoton televisi yang tepat, dan

menggunakan acara televisi sebagai media pembelajaran.

3. Siswa

Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi siswa

mengenai program acara televisi yang ditonton dan lama waktu menonton

televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010, sehingga siswa dapat dapat memahami dan

mengapresiasi program acara yang ditonton, menyeleksi jenis acara yang

ditonton, tidak mudah terkena dampak negatif acara televisi, dapat

mengambil manfaat dari acara yang ditonton, dan dapat membatasi

jumlah jam menonton.

4. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bekal untuk

membimbing siswa agar dapat memilih program acara televisi yang sesuai,

menetapkan jadwal waktu menonton televisi yang tepat, dan menggunakan

acara televisi sebagai media pembelajaran.

E. Definisi Operasional

1. Program Acara Televisi

Program acara televisi merupakan hasil produksi penyiaran berupa

rangkaian mata acara dalam bentuk audio visual yang variatif, yang

(24)

Program acara televisi yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah program acara yang disiarkan oleh televisi nasional, yaitu: TVRI,

TRANS TV, TPI, INDOSIAR, ANTV, RCTI, SCTV, GLOBAL TV,

METRO TV, TV ONE, dan TV 7.

2. Lama Waktu Menonton Televisi

Lama waktu menonton televisi merupakan waktu yang dihabiskan

dalam melakukan aktifitas menonton televisi.

3. Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada

sekelompok siswa yang tergabung dalam suatu satuan kelas di tingkat

kelas tertentu pada suatu jenjang pendidikan tertentu, pada waktu yang

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Program Acara Televisi

1. Pengertian Program Acara Televisi

Program menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) adalah

rancangan mengenai asas-asas serta usaha-usaha yang akan dijalankan.

Televisi berasal dari kata tele yang berbeda asalnya, yaitu Tele

dalam bahasa Yunani yang berarti jauh dan visi (vidore) yang berasal dari bahasa latin yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang

dalam bahasa Inggris television diartikan melihat jauh, dimana gambar dan suara yang dihasilkan dari suatu tempat (dalam/luar studio) dapat dilihat

atau didengar dari tempat lain dengan sebuah perangkat penerima yang

disebut pesawat televisi (Heriyanto, 2006: 5).

Program acara televisi merupakan hasil produksi penyiaran berupa

rangkaian mata acara dalam bentuk audio visual yang variatif, yang

mampu bersaing dengan mengutamakan kepentingan khalayak (Suprapto,

2006: 10).

Acara televisi atau program televisi merupakan acara-acara yang

ditayangkan oleh stasiun televisi (http://id.wikipedia.org). Menurut

Hamalik (1994:120), program acara televisi menentukan berhasil atau

tidaknya penggunaan televisi sebagai media informasi, pendidikan, dan

(26)

disajikan kepada penontonnya, tersusun jadwal waktu penyiaran, pokok

yang akan disajikan, tujuan penyiaran, bentuk penyiaran, dan alat-alat

yang digunakan dalam penyajian itu, dan biasanya tercantum penilaian

terhadap apakah acara itu berhasil atau tidak.

2. Jenis-Jenis Program Acara Televisi

Jenis-jenis program acara televisi menurut Wahyudi (1996: 113), adalah:

a. Berita/News

Menurut Curtis Beckman (dalam Masduki, 2001: 10), berita

diartikan sebagai laporan atas opini/peristiwa yang penting bagi

sejumlah besar khalayak. Berita yang besar adalah liputan

opini/peristiwa yang sangat dibutuhkan orang banyak.

1) News Bulletin/Berita Harian

Menurut Wibowo (1997: 88), berita harian atau berita hangat

adalah berita yang perlu segera disampaikan kepada masyarakat.

Berita harian bersangkut paut dengan kejadian-kejadian umum

yang penting di masyarakat. Acara yang termasuk dalam Berita

Harian yaitu: Dunia dalam Berita, Seputar Indonesia, Liputan 6,

Fokus Siang, Metro Siang, dan lain-lain.

2) Berita Analisis

Berita analisis merupakan uraian fakta dan pendapat yang bersifat

(27)

diuraikan dipilah-pilah menjadi fakta dan pendapat utama atau

pokok, serta fakta dan pendapat yang timbul akibat adanya fakta

dan pendapat utama atau pokok tersebut (Wahyudi, 1996: 113).

3) News Magazine (Berita Berkala)

News Magazine atau berita berkala adalah uraian fakta atau pendapat yang nilai beritanya kurang kuat dan penyajian kepada

khalayak tidak terkait pada waktu (time less). Acara yang termasuk dalam News Magazine yaitu: Breaking News, Sekilas Info, Lintas Peristiwa, dan lain-lain.

b. Non Berita

Menurut Heriyanto (2006: 10), siaran non berita merupakan

siaran yang tidak bertitik tolak dari berita yang pengolahannya

mengutamakan nilai artistik dan sasarannya pada kepuasan penonton.

Yang termasuk dalam siaran Non Berita adalah:

a) Feature

Feature adalah suatu program yang membahas suatu pokok bahasan, satu tema, diungkapkan lewat berbagai pandangan yang

saling melengkapi, mengurai, menyoroti secara kritis, dan disajikan

dengan berbagai format (Wibowo,1997: 124). Dalam satu Feature, satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa

(28)

pendek atau fragmen. Program acara Feature antara lain:

Economic Challenges, Save Our Nation, Halo Polisi, dan lain-lain. b) Dokumenter

Dokumenter berisi fakta sejarah yang mungkin sudah dilupakan

oleh khalayak. Melalui penyajian film/video dokumenter khalayak

diajak untuk mengingat kembali fakta yang mengandung nilai

sejarah (Wahyudi, 1996: 140). Program acara Dokumenter antara

lain: Riwayatmoe Doloe, Documentary One, 1001 Dunia, dan lain-lain.

c) Talk Show

Talk show merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik wawancara. Talk show bersifat santai, wawancara dilakukan disela-sela pertunjukkan, apakah itu musik, lawak, peragaan busana, dan

lain sebagainya (Wahyudi, 1996: 133). Program acara Talk show antara lain: Dorce, D’show, Curhat dengan Anjasmara, Masihkah Kau Mencintaiku, Tompi & Friend, Bukan Empat Mata, dan lain-lain.

d) Wawancara

Wawancara merupakan acara tanya jawab antara pewawancara

yang mewakili khalayak dan narasumber yang relevan untuk

menjelaskan atau mengetahui tentang permasalahan yang akan

dijelaskan (Wahyudi, 1996: 126). Program acara Wawancara

(29)

Dialogue, Dialog Bersama Ibu Mentri, Interview Politik, dan lain-lain.

e) Magazine

Magazine merupakan sebuah acara semacam majalah yang berisi berbagai kejadian, tanggapan, pandangan, dan uraian (Soenarto,

2007: 63). Program acara Magazine antara lain: Konser Musik; Im3 Groovy, Hip-Hip Hura, She Can Tupperware, IFA, dan lain-lain.

f) Film

Film merupakan film yang dibuat untuk diputar di gedung bioskop.

Pemutaran film kemudian disiarkan di layar televisi, meskipun

ceritanya sudah pernah dilihat di bioskop. Program acara Film

antara lain: Box Office Movie, Bioskop Trans Tv, dan lain-lain. g) Game show

Game show merupakan program acara televisi yang berisi permainan (game) yang menarik dan melibatkan banyak peserta. Program acara Game show antara lain: Boombastis, Penting nggak Penting, Lupping, Maju Terus Pantang Mundur, Happy Song,

Missing Lyrics, Kena deh, Happy Family, Gong Show, dan lain-lain.

h) Komedi

Komedi merupakan cerita lucu yang bersifat menghibur, sengaja

(30)

lucu. Program acara Komedi antara lain: Opera Van Java, Sketsa,

Exstravagansa, Ngelenong Yuk, Cagur Naik Bajai, Tawa Sutra,

Jail, New Prime Time, dan lain-lain. i) Sinetron

Sineron merupakan program siaran drama yang berisi cerita fiksi.

Program acara Sinetron antara lain: Boys Before Flower, Melati Untuk Marvel, Kepompong, Dewi, Ben 7, Tarzan Cilik, Cinta Fitri,

dan lain-lain.

j) Infotainment

Program siaran infotainment merupakan siaran yang berisi informasi, berita artis dunia hiburan, yang dibuat sangat ringan,

menghibur, dan menarik. Termasuk di dalamnya adalah

pengemasan yang menyertakan bahan animasi atau trik. Program

acara infotainment antara lain: I-gosip, Kiss, Go-spot, Go-show, Kasak Kusuk, Insert, Silet, Obsesi, Was-was, Buka Kartu, Expose,  dan lain-lain.

k) Sport

Program siaran olahraga atau sport terdiri dari beberapa format, yaitu pertandingan olahraga langsung, komentar olahraga,

instruksional cabang olahraga, dan olahraga yang bersifat hiburan.

(31)

Olahraga, Metro Sport, Berita Olahraga, Soccer One, IBL, dan lain-lain.

l) Kuliner

Acara kuliner merupakan acara yang memberi pengetahuan pada

penonton tentang berbagai masakan, baik masakan tradisional

maupun masakan internasional. Acara kuliner juga menampilkan

program masak-memasak, dari proses pembuatan masakan itu

sendiri sampai masakan yang sudah siap untuk dimakan. Program

acara Kulinerantara lain: Masak Yuk, Dapur Kita, Kuliner Pilihan,

Gula-gula, Foody With Rudy, Harmoni, Ala Chef, Wisata Kuliner, dan lain-lain.

m) Kesehatan

Program acara kesehatan merupakan tayangan tentang pengobatan

penyakit, mulai dari pengobatan secara medis hingga pengobatan

alternatif. Program acara Kesehatan antara lain: Rahasia Herbal,

Healty Life, Sehat Ala Gus Muh, dan lain-lain. n) Musik

Program siaran musik adalah salah satu acara yang berformat klips

video (video clips) atau fragmentasi musik seperti lagu-lagu rock, kontemporer, dan jazz yang banyak disenangi oleh kalangan umum

baik anak muda maupun orang tua. Program acara Musik antara

(32)

o) Trend

Program acara trend mengetengahkan tema yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti model pakaian terbaru, model rumah

modern, dan lain-lain. Program acara Trend antara lain: Makin Gaya, Istri Pintar, Gria Unik, E-lifestyle, Make Over, dan lain-lain. p) Penyegaran Rohani

Penyegaran rohani merupakan acara yang berlatar belakang agama,

bisa berupa cerita, film maupun talk show. Program acara Penyegaran rohani antara lain: Realigi, Penyegaran Rohani Agama

Kristen, Katholik, Penyejuk Iman, Sentuhan Kasih Katholik,

Sentuhan Qalbu, dan lain-lain.

q) Reality Show

Reality show merupakan program acara yang mengetengahkan perasaan tertentu seseorang yang semula tidak mempunyai harapan

memperbaiki hidupnya, kemudian ada yang membantunya.

Harapan dari acara Reality show adalah pengungkapan perasaan nyata seseorang yang tidak dibuat-buat dalam menghadapi suatu

peristiwa. Program acara Reality show antara lain: Tolong, Termehek-mehek, Jika Aku Menjadi, Tangan Di atas, Lemon Tea, Bedah Rumah, Pacar Pertama, Orang ke Tiga, Mata-mata, dan

(33)

r) Pengetahuan

Program acara pengetahuan antara lain: Bolang, Laptop si Unyil,

Asal-usul, Jalan Sesama, Cita-citaku, Jejak Petualang, Pesona

Budaya Nasional, Koper & Ransel, Hidup ini indah, Are You Smarter Than 5th Grader, dan lain-lain.

c. Iklan

Siaran iklan merupakan siaran yang khusus ditujukan untuk

promosi barang/jasa dengan maksud memperkenalkan kepada

masyarakat guna kepentingan komersial/sosial, dan juga sebagai

sumber utama suatu stasiun penyiaran/televisi (Heriyanto, 2006: 10).

Jika promosi barang/jasa didengar atau dilihat orang, maka diharapkan

orang tersebut dapat menumbuhkan keinginan untuk mencoba atau

membeli produk yang dipromosikan atau mungkin juga menanyakan

pada produsernya mengenai produk yang diiklankan tersebut. Menurut

Soenarto (2007: 84), ada dua jenis siaran iklan, yaitu:

1. Iklan Promosi

Iklan promosi merupakan penawaran barang dibeberapa

siaran televisi dengan tujuan agar penonton dapat tergoda dan

mencoba produk yang diiklankan. Yang termasuk Iklan Promosi,

(34)

2. Iklan Layanan Masyarakat

Iklan layanan masyarakat biasanya nonkomersial, berisi

informasi pengertian, wawasan, dan petunjuk kepada masyarakat

tentang sesuatu hal, misalnya cara memusnahkan sarang nyamuk

demam berdarah, tanggap flu burung, menjaga kesehatan, dan

pemilu.

B. Lama Waktu Menonton Televisi

Lama waktu menonton televisi merupakan waktu yang dihabiskan

dalam melakukan aktifitas menonton televisi. Santrock (2003:316),

mengatakan bahwa perkiraan lamanya remaja menonton televisi berkisar

antara 2 sampai 4 jam per hari, dengan variasi yang cukup besar sekitar

rata-rata tersebut: beberapa remaja sedikit atau sama sekali tidak menonton

televisi; yang lain menonton selama 8 jam per hari. Dari data tahun 2002

mengenai jumlah jam menonton televisi pada remaja di Indonesia adalah

sekitar 30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun. Angka ini jauh lebih

besar dibanding jam belajar di sekolah dasar yang tidak sampai 1000

jam/tahun (Lukman, 2007).

Menurut Pinckey Triputra, menonton TV empat jam sehari sudah

tergolong sebagai heavy viewers (penonton berat). Pada remaja, efeknya bisa terkultivasi atau terpengaruh oleh tayangan-tayangan yang ditontonnya.

(35)

remaja usia sekolah berkisar 30-35 jam dalam satu minggu. Jumlah ini dinilai

terlalu besar untuk hiburan yang kurang sehat bagi remaja.

Herdiana (2009), menyatakan lama waktu menonton televisi sehari

yang disarankan adalah 60 menit untuk anak berumur 6-9 tahun, dan 90 menit

untuk anak berumur 9-13 tahun. Menurut Saputro (2007), sejauh ini tidak ada

batasan yang tegas berapa jumlah idealnya seorang remaja menonton televisi.

C. Siswa Kelas VIII SMP

Menurut Hurlock (1997: 206) istilah adolescence atau masa remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Piaget (Hurlock, 1997) berpendapat bahwa istilah adolescence yang digunakan saat ini memiliki arti yang lebih luas yaitu masa individu sedang

tumbuh menjadi dewasa baik secara mental, emosional, sosial, dan fisik.

Secara psikologis, remaja berusaha masuk ke dalam lingkungan orang dewasa.

Remaja adalah individu yang sedang berkembang secara utuh menuju

kedewasaan. Monks (2001: 262) membagi usia remaja dalam tiga bagian

yaitu: masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan ( 15-18

tahun), masa remaja akhir (18-21 tahun). Para siswa SMP kelas VIII berusia

sekitar 12-15 tahun. Dilihat dari usia para siswa, mereka berada pada masa

remaja awal.

Perkembangan masyarakat selama 30 tahun terakhir memiliki

pengaruh yang lebih besar pada remaja, televisi adalah salah satunya.

(36)

perkembangannya, banyak remaja sekarang lebih banyak menghabiskan

waktunya di depan televisi (Santrock, 1996).

Bagaimana penggambaran mengenai kaitan antara remaja dan televisi

akan dinyatakan melalui sejumlah fungsi media bagi remaja karena televisi

memiliki peranan sebagai salah satu media yang berperan dalam kehidupan

remaja. Arnett (dalam Santrock, 1996) menguraikan 6 fungsi media bagi

remaja, yaitu:

a. Hiburan

Remaja seperti halnya orang dewasa, sering menggunakan media sekedar

untuk hiburan dan perbedaan yang menyenangkan dari kesibukan

keseharian.

b. Informasi

Remaja menggunakan media untuk mendapatkan informasi, terutama

tentang topik yang enggan untuk dibicarakan orang tua mereka di rumah.

c. Sensasi

Remaja cenderung untuk lebih mencari sensasi dibandingkan orang

dewasa. Media tertentu memberikan rangsangan terus menerus dan baru

yang menarik remaja.

d. Menanggulangi kesulitan

Remaja menggunakan media untuk mengurangi kelelahan dan

ketidakbahagiaan. Dua respon yang paling sering dilakukan remaja dalah

(37)

e. Model peran berdasarkan jenis kelamin

Media memberikan model peranan wanita dan pria. Gambaran

media-media ini mengenai wanita dan pria dapat mempengaruhi sikap dan

perilaku remaja terhadap gender.

f. Jati diri budaya orang muda

Penggunaan media menjadikan remaja terhubung dengan jaringan dan

budaya teman sebaya yang lebih luas yang tergabung oleh jenis-jenis nilai

dan ketertarikan yang disampaikan media yang berorientasi remaja.

D. Peran Bimbingan Klasikal Bagi Para Siswa Kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan

1. Program Bimbingan

Menurut Winkel dan Hastuti (2004: 91), program bimbingan

(guidance program), yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.

Kegiatan bimbingan mencakup tiga jenis bimbingan, yaitu bentuk

bimbingan, sifat bimbingan, dan ragam bimbingan yang masing-masing

memberikan corak tertentu pada kegiatan yang tertampung dalam suatu

program bimbingan. Di dalam program bimbingan terdapat beberapa

komponen yang meliputi susunan saluran formal untuk melayani para

siswa, tenaga-tenaga pendidik yang lain, serta orang tua siswa.

Pelayanan bimbingan terutama diberikan kepada siswa dengan

(38)

memilih program-program studi yang sesuai, mengembangkan tujuan

dalam hidupnya berdasarkan cita-cita serta menyusun rencana yang tepat

untuk mencapai tujuan, mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan

studi akademik, hubungan dengan orang lain, dan pelaksanaan rencana

masa depan. Di sekolah, pelayanan bimbingan dapat diberikan kepada

Kepala Sekolah, para guru, dan para orangtua murid, sejauh untuk

kepentingan siswa. Misalnya, tenaga bimbingan dapat memberi informasi

kepada Kepala Sekolah tentang aneka jenis masalah yang sering dihadapi

oleh siswa. Tenaga bimbingan dapat memberikan waktu kepada seorang

guru untuk berkonsultasi tentang siswa yang mempunyai kasus di sekolah.

Tenaga bimbingan dapat memberikan ceramah kepada orang tua siswa

tentang ciri khas remaja, supaya orang tua dapat lebih mengerti dan

memahami anak-anak mereka (Winkel, 1996: 104).

2. Bimbingan Klasikal

Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan kepada

sekelompok siswa yang tergabung dalam suatu satuan kelas di tingkat

kelas tertentu pada suatu jenjang pendidikan tertentu, pada waktu yang

ditetapkan dalam jadwal pelajaran (Winkel dan Sri Hastuti, 2004:

563-564). Tujuan bimbingan klasikal adalah mendapatkan kesempatan untuk

berinteraksi dengan banyak siswa secara bersamaan, menghemat waktu

(39)

Melalui bimbingan klasikal, guru pembimbing dapat membantu

siswa untuk mengubah kebiasaan secara individu, dengan menggali alasan

apa yang mendorong siswa melakukan kegiatan. Dengan mengetahui

alasan pendorong, guru pembimbing dapat menanamkan pemahaman dan

motivasi. Motivasi berperan dalam pembentukan kebiasaan dalam diri

siswa.

Rangkaian topik-topik bimbingan yang dimaksud dalam skripsi ini

adalah topik-topik bimbingan klasikal mengenai kesadaran siswa

mengenai dampak televisi yang mereka rasakan sampai dengan saat ini,

program acara televisi yang mendidik, dampak menonton televisi, dan

manajemen waktu.

Topik bimbingan yang diberikan secara klasikal ini diharapkan

dapat menyadarkan siswa mengenai dampak tayangan televisi yang

mereka alami selama ini, baik dampak yang positif maupun dampak yang

negatif sehingga siswa dapat memahami bahwa menonton televisi sebagai

pilihan bukan kebiasaan. Selain itu, topik-topik bimbingan yang diberikan

bertujuan untuk mengajak siswa memanfaatkan waktu luangnya dengan

baik, menggunakan waktu luangnya untuk hal-hal yang lebih berguna dan

membuka pandangan siswa bahwa waktu yang dihabiskan untuk

menonton televisi menyita banyak kesempatannya untuk berinteraksi

dengan orang lain, bermain bersama teman-teman pergaulan, berkumpul

(40)

Topik-topik bimbingan ini dapat diusulkan setelah peneliti

mengadakan penelitian mengenai program acara televisi dan lama waktu

menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan

(41)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi

penelitian antara lain jenis penelitian, subyek penelitian, instrument penelitian,

instrument penelitian, tahap pengumpulan data, dan analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.

Penelitian deskriptif ialah penelitian yang memberikan suatu gambaran atau

uraian atas suatu kejadian sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap

subyek yang diteliti (Kountour, 2005). Penelitian ini menggunakan metode

survei dengan cara menyebarkan angket kepada siswa/siswi. Survei ini

dimaksudkan untuk mamperoleh gambaran mengenai program televisi dan

lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010.

B. Subyek Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Penelitian populasi

adalah penelitian yang meneliti semua subyek yang ada dalam wilayah

penelitian (Arikunto, 2002: 108).

Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010, maka penelitian ini

(42)

data ada 2 siswa yang tidak hadir. Rincian populasi penelitian disajikan pada

tabel 1.

Tabel 1. Populasi Subyek

C. Instrumen Penelitian

1. Alat Pengumpul Data

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan penjabaran kajian

teori yang tersaji dalam Bab II. Kuesioner ini bertujuan untuk

menggambarkan program televisi dan lama waktu menonton televisi.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner langsung

karena setiap responden diminta menjawab langsung pernyataan dan

pertanyaan berdasarkan pengalaman pribadi. Item pada kuesioner terbagi

dalam dua golongan yaitu tipe pilihan, dan tipe isian. Tipe pilihan yaitu

responden memilih salah satu pernyataan yang sesuai dengan diri,

sedangkan tipe isian yaitu responden memberi jawaban pada pertanyaan

pada lembar jawab yang telah disediakan (Hadi, 2004). Kuesioner ini

disusun dalam bentuk skala bertingkat berdasarkan prinsip Likert’s Summated Ratings. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang tidak hadir

Jumlah Siswa yang hadir

VIII A 29 1 28

VIII B 29 1 28

VIII C 28 0 28

(43)

kadang, tidak pernah. Alasan menggunakan empat alternatif jawaban

adalah untuk menghindari kemungkinan responden cenderung memilih

alternatif jawaban yang di tengah-tengah. Menurut Azwar (2007: 34) bila

pilihan tengah disediakan maka responden akan cenderung memilihnya

sehingga data mengenai perbedaan diantara responden menjadi kurang

informatif.

Setiap item dalam kuesioner terdiri dari sejumlah program acara televisi

yang dibuat dalam bentuk pernyataan. Masing-masing pernyataan diberi

skor antara 1 sampai dengan 4. Skor 1 untuk alternatif jawaban ”tidak

pernah (TP)”, skor 2 untuk alternatif jawaban ”kadang-kadang (KK)”,

skor 3 untuk alternatif jawaban ”sering (SR)”, dan skor 4 untuk alternatif

jawaban ”selalu (SL)”. Daftar kuesioner program acara televisi disajikan

pada tabel 2.

2. Uji coba Kuesioner

Langkah-langkah persiapan dalam uji coba alat penelitian yaitu

pertama, peneliti menyusun kuesioner perilaku menonton televisi. Kedua,

peneliti mengkonsultasikan kuesioner perilaku menonton televisi kepada

dosen pembimbing. Ketiga, peneliti datang ke SMP Negeri 5 Klaten

dengan maksud meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru pembimbing

untuk mengadakan uji coba kuesioner perilaku menonton televisi dan

menentukan waktu pelaksanaan uji coba kuesioner perilaku menonton

(44)

Langkah-langkah pelaksanaan uji coba alat penelitian yaitu,

pertama pada hari Jumat, 28 Agustus 2009 peneliti datang ke SMP Negeri

5 Klaten untuk mengumpulkan data uji coba kuesioner perilaku menonton

televisi kepada siswa kelas VIII A, kelas VIII B, dan kelas VIII C SMP

Negeri 5 Klaten. Jumlah siswa untuk uji coba kuesioner ada 84 orang.

Waktu pengumpulan data sesuai dengan jam bimbingan yang telah

terjadwal. Kedua, peneliti masuk kelas VIII A pada jam 07:45, kelas VIII

B pada jam 09:30, dan kelas VIII C jam 10:30 dan didampingi oleh guru

pembimbing yang kemudian diawali dengan perkenalan. Ketiga, peneliti

memberikan penjelasan mengenai maksud diadakan uji coba kuesioner

perilaku menonton televisi dan meminta siswa untuk membantu mengisi

kuesioner tersebut. Keempat, peneliti membagikan kuesioner perilaku

menonton televisi dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang

belum jelas. Kelima, siswa mengisi kuesioner perilaku menonton televisi

dan setelah selesai kuesioner diserahkan kembali kepada peneliti. Proses

(45)

Tabel 2.

Daftar Kuesioner Program Acara Televisi dan Lama Waktu Menonton Televisi

Uraian No Soal Total

item Program Televisi

1. Berita

- News Bulletin/Berita Harian - Berita Analisis

- News Magazine (Berita

Berkala)

(46)

3. Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas

Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen

pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

tersebut menjalankan fungsi alat ukurnya sesuai dengan maksud dilakukan

pengukuran tersebut (Azwar, 2007).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi.

Menurut Masidjo (2007: 292), validitas isi adalah validitas yang

menunjukkan sampai sejauh mana isi alat ukur mencerminkan hal-hal

yang akan diukur. Kriteria penilaian item berdasarkan korelasi skor setiap

item dan skor total skala, digunakan batasan rxy > rtabel dengan tingkat

signifikansi 5% dan derajat bebas = 84-2 = 82. Jadi, item yang memiliki

koefisien korelasi > rtabel dianggap valid, sedangkan item yang memiliki

koefisien korelasi < rtabel dinyatakan gugur atau tidak valid.

Proses penghitungan taraf validitas dilakukan dengan cara memberi

skor pada tiap item, mentabulasi data uji coba, mengelompokkan

item-item menjadi dua bagian yaitu bagian item-item dan bagian total, skor item-item (x)

dan total (y), mengkuadratkan, mengalikan skor item (x) dan skor total (y),

mengkorelasikan skor item (x) dan skor total (jumlah skor seluruh item)

(47)

Rumus korelasi Product-Moment (Pearson):

Y : Skor total (jumlah skor seluruh butir)

Penghitungan koefisien korelasi untuk mendapatkan taraf validitas

dilakukan dengan bantuan komputer melalui program SPSS 15.0 for Windows. Rekapitulasi hasil analisis uji validitas kuesioner terdapat pada lampiran 1.

Berdasarkan hasil penghitungan taraf validitas alat ukur yang

dilakukan terhadap 24 item kuesioner dari 84 responden saat uji coba

diperoleh 24 item dianggap valid karena memiliki koefisien korelasi >

0,213.

b. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada derajat keajegan alat

tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan, 2005: 310).

Derajat keajegan ditunjuk oleh koefisien reliabilitas. Reliabilitas menunjuk

pada pengertian apakah sebuah instrument dapat mengukur sesuatu yang

(48)

Metode yang digunakan dalam penentuan taraf reliabilitas adalah

metode Alfa Cronbach. Metode Alfa Cronbach digunakan untuk mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0-1, tetapi merupakan rentang

antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau bentuk skala 1-4 (Umar, 2003:

125). Peneliti menggunakan Alfa Cronbach karena instrumen berupa skala

Likert 1-4 dengan rumus:

r : nilai reliabilitas

k : banyak butir pertanyaan

2

Perhitungan taraf reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer

program SPSS 15.0 for Windows. Untuk melihat taraf reliabilitas digunakan pedoman indeks kualifikasi reliabilitas (Masidjo, 2007). Daftar

(49)

Tabel 3.

Daftar Indeks Kualifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifikasi

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat rendah

Berdasarkan hasil perhitungan taraf reliabilitas diperoleh taraf

reliabilitas kuesioner uji coba adalah 0,814. Dengan mengacu pada daftar

indeks kualifikasi reliabilitas di atas, taraf reliabilitas kuesioner uji coba

termasuk pada kualifikasi tinggi. Rekapitulasi hasil uji reliabilitas

kuesioner terdapat pada lampiran 2.

Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengolahan data

terhadap alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam penelitian ini,

dapat disimpulkan bahwa alat pengumpulan data valid dan reliabel.

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Persiapan

Peneliti menyusun kuesioner perilaku menonton televisi.

Kemudian peneliti mengkonsultasikan kembali kepada dosen

pembimbing. Setelah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing untuk

melaksanakan penelitian, peneliti datang ke SMP Marganingsih Muntilan

(50)

2. Pelaksanaan

Pengumpulan data dilaksanakan dua kali yaitu pada tanggal 1 dan 3

September 2009. Pada tanggal 1 September 2009, pengumpulan data

dilakukan pada jam pelajaran ke 2 di kelas VIIIC. Pada tanggal 3

September 2009, pengumpulan data dilakukan pada jam pelajaran ke 6 di

kelas VIIIB dan jam pelajaran ke 7 di kelas VIIIA. Jumlah siswa yang

terlibat adalah 84 siswa. Waktu penelitian sesuai dengan jam bimbingan

yang telah terjadwal.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah pengolahan data hasil penelitian. Tujuan analisis

data adalah untuk mendapatkan kesimpulan hasil penelitian. Dalam penelitian

ini, langkah-langkah yang digunakan yaitu dengan menghitung skor dari

setiap alternatif jawaban, membuat tabulasi data, menghitung skor total dari

masing-masing responden dan skor masing-masing item kuesioner.

1. Untuk mengetahui program acara televisi yang ditonton oleh para siswa,

terlebih dahulu dibuat interval kategori frekuensi menonton program acara

televisi dengan rumus jarak interval yang digunakan yaitu:

kategori banyak

minimal

-maksimal jarak=

Acuan kategorisasi untuk mengetahui gambaran frekuensi program televisi

(51)

Diketahui skor frekuensi minimal adalah 1 (tidak pernah menonton) dan

skor frekuensi maksimal adalah 4 (selalu menonton). Sementara

perhitungan jarak intervalnya adalah:

75

Sehingga dapat dibuat interval kategorisasi frekuensi program televisi

yang ditonton oleh para siswa. Daftar intefal kategori frekuensi dan

kualifikasi program televisi disajikan dalam tabel 4.

Tabel 4.

Interval kategorisasi Frekuensi dan Kualifikasi

Skor Frekuensi Kualifikasi

1,00 – 1,74 tidak pernah

1,75 – 2,49 kadang-kadang

2,50 – 3,24 Sering

3,25 – 4,00 Selalu

2. Lama waktu menonton televisi merupakan waktu yang dihabiskan dalam

melakukan aktifitas menonton televisi. Untuk mengetahui lama waktu

menonton televisi, terlebih dahulu dihitung rata-rata jumlah waktu yang

dihabiskan para siswa dalam menonton acara televisi. Untuk mengetahui

lama waktu menonton televisi pada hari sekolah (yaitu hari Senin sampai

dengan hari Sabtu), dihitung rata-rata jumlah jam dari hari Senin sampai

dengan hari Sabtu. Untuk mengetahui lama menonton televisi pada hari

Minggu, dihitung rata-rata jumlah jam menonton televisi pada hari

(52)

Minggu dihitung rata-rata jumlah jam menonton televisi dari hari Senin

sampai dengan hari Minggu.

  Penghitungan mean skor total menggunakan rumus:

N X M =

 

Keterangan Rumus :

M : Mean

X : Jumlah skor

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil

penelitian. Bab ini sekaligus memuat jawaban atas masalah penelitian yaitu (1)

“Program televisi apakah yang ditonton oleh para siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010?”; (2) “Berapa lama waktu

menonton televisi para siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010?”; (3) “Topik-topik bimbingan klasikal apakah yang sesuai

bagi siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010?”.

A. Hasil Penelitian

Bagian ini memuat hasil pengolahan data penelitian.

1. Program Acara Televisi Yang Ditonton Para Siswa

Hasil pengolahan data ini merupakan jawaban terhadap masalah

pertama yaitu “Program acara televisi apakah yang ditonton oleh para

siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran

2009/2010?”. Frekuensi program acara televisi yang ditonton oleh para

siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010

adalah:

a. Berita/News

Pada Tabel 5 berikut dapat diketahui gambaran frekuensi

(54)

Tabel 5.

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Menonton Program Acara Berita

Tanggapan

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa 49 responden

menyatakan kadang-kadang menonton program acara Berita Harian,

24 responden menyatakan sering menonton, 6 responden menyatakan

tidak pernah menonton dan 5 responden menyatakan selalu menonton.

Dari tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa

kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010

kadang-kadang menonton program acara Berita Harian dengan rerata

skor tanggapan sebesar 2,33.

Untuk program berita terkini, 51 responden menyatakan

kadang-kadang menonton, 18 responden menyatakan sering menonton, 10

responden menyatakan tidak pernah menonton dan 5 responden

menyatakan selalu menonton. Dari tanggapan responden tersebut

dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton

program acara Berita Terkini dengan rerata skor tanggapan sebesar

(55)

Untuk program acara Berita Kriminal, 52 responden menyatakan

kadang-kadang menonton, 24 responden menyatakan tidak pernah

menonton, 7 responden menyatakan sering menonton dan 1 responden

menyatakan selalu menonton. Dari tanggapan responden tersebut

dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton

program acara Berita Kriminal dengan rerata skor tanggapan sebesar

1,82.

Melihat rerata skor tanggapan yang paling besar dari ketiga

berita tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa program acara Berita

yang lebih sering ditonton adalah Berita Harian dengan rerata skor

sebesar 2,33. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh rerata skor

tanggapan terhadap program acara Berita secara umum yaitu sebesar

2,12. Nilai ini menunjukkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton

program acara Program Berita.

b. Non Berita

Pada tabel 6 berikut dapat diketahui gambaran frekuensi program

(56)

Tabel 6.

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Menonton Program Acara Non Berita

Tanggapan

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa 65 responden

menyatakan tidak pernah menonton program acara Feature, 18 responden menyatakan kadang-kadang dan 1 responden menyatakan sering.

Sedangkan tidak ada responden yang selalu menonton program acara

Feature. Dari tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010

(57)

Untuk program Magazine, 31 responden menyatakan kadang-kadang menonton, 26 responden menyatakan sering, 15 responden menyatakan

selalu dan 12 responden menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang

menonton program acara Magazine dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,52.

Untuk program acara Musik, 35 responden menyatakan sering

menonton, 23 responden menyatakan selalu, 22 responden menyatakan

kadang-kadang dan 4 responden menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 sering menonton program acara

Musik dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,92.

Untuk program acara Film, 31 responden menyatakan sering

menonton, 27 responden menyatakan selalu, 23 responden menyatakan

kadang-kadang dan 3 responden menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 sering menonton program acara Film

dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,98.

Untuk program acara Sinetron, 28 responden menyatakan

kadang-kadang menonton, 21 responden menyatakan tidak pernah, 20 responden

menyatakan sering dan 15 responden menyatakan selalu. Dari tanggapan

(58)

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton program

acara Sinetron dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,35.

Untuk program acara Game Show, 39 responden menyatakan sering menonton, 26 responden menyatakan kadang-kadang, 13 responden

menyatakan selalu dan 6 responden menyatakan tidak pernah. Dari

tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 sering menonton

program acara Game Show dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,70. Untuk program acara Komedi, 32 responden menyatakan sering

menonton, 31 responden menyatakan kadang-kadang, 18 responden

menyatakan selalu dan 3 responden menyatakan tidak pernah. Dari

tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang

menonton program acara Komedi dengan rerata skor tanggapan sebesar

2,77.

Untuk program acara Infotainment, 38 responden menyatakan tidak pernah menonton, 32 responden menyatakan kadang-kadang, 12

responden menyatakan sering dan 2 responden menyatakan selalu. Dari

tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 tidak pernah

(59)

Untuk program acara Talk Show, 39 responden menyatakan tidak pernah menonton, 38 responden menyatakan kadang-kadang dan 7

responden menyatakan sering. Sedangkan tidak ada responden yang selalu

menonton program acara Talk Show. Dari tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010 tidak pernah menonton program acara Talk Show dengan rerata skor tanggapan sebesar 1,62.

Untuk program acara Reality Show, 33 responden menyatakan kadang-kadang menonton, 32 responden menyatakan sering, 15 responden

menyatakan selalu dan 4 responden menyatakan tidak pernah. Dari

tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang

menonton program acara Reality Show dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,69.

Untuk program acara Film Kartun, 34 responden menyatakan selalu

menonton, 30 responden menyatakan sering, 19 responden menyatakan

kadang-kadang dan 1 responden menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 selalu menonton program acara Film

Kartun dengan rerata skor tanggapan sebesar 3,15.

Untuk program acara Wawancara, 62 responden menyatakan tidak

pernah menonton, 20 responden menyatakan kadang-kadang,

(60)

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 tidak pernah menonton program

acara Wawancara dengan rerata skor tanggapan sebesar 1,30.

Untuk program acara Pengetahuan, 27 responden menyatakan sering

menonton dan 27 responden lainnya menyatakan kadang-kadang

menonton, 22 responden menyatakan selalu dan 8 responden menyatakan

tidak pernah. Dari tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa

kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 sering

menonton program acara Pengetahuan dengan rerata skor tanggapan

sebesar 2,75.

Untuk program acara Sport, 24 responden menyatakan kadang-kadang menonton, masing-masing 21 responden menyatakan sering dan

selalu, serta 18 responden menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton program

acara Sport dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,54.

Untuk program acara Kuliner, 46 responden menyatakan

kadang-kadang menonton, 16 responden menyatakan tidak pernah, 15 responden

menyatakan sering dan 7 responden menyatakan selalu. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton program

(61)

Untuk program acara Kesehatan, 55 responden menyatakan tidak

pernah menonton, 26 responden menyatakan kadang-kadang, 2 responden

menyatakan sering dan 1 responden menyatakan selalu. Dari tanggapan

responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 tidak pernah menonton program

acara Kesehatan dengan rerata skor tanggapan sebesar 1,39.

Untuk program acara Trend, 44 responden menyatakan tidak pernah menonton, 35 responden menyatakan kadang-kadang dan 5 responden

menyatakan sering. Sedangkan tidak ada responden yang selalu menonton

program acara Trend. Dari tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010 tidak pernah menonton program acara Trend dengan rerata skor tanggapan sebesar 1,54.

Untuk program acara Penyegaran Rohani, 46 responden menyatakan

kadang-kadang menonton, 18 responden menyatakan tidak pernah, 13

responden menyatakan sering dan 7 responden menyatakan selalu. Dari

tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang

menonton program acara Penyegaran Rohani dengan rerata skor tanggapan

sebesar 2,11.

Untuk program acara Documenter, 33 responden menyatakan kadang-kadang menonton, 29 responden menyatakan tidak pernah, 19

(62)

tanggapan responden tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP

Marganingsih Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang

menonton program acara Documenter dengan rerata skor tanggapan sebesar 1,95.

Melihat rerata skor tanggapan yang paling besar dari program Non

Berita tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa program Non Berita yang

paling sering ditonton adalah film kartun dengan rerata skor sebesar 3,15.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh rerata skor tanggapan terhadap

program Non Berita secara umum yaitu sebesar 2,23. Nilai ini

menunjukkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan tahun ajaran

2009/2010 kadang-kadang menonton program Non Berita.

c. Iklan

Pada Tabel 7 berikut dapat diketahui gambaran frekuensi

program acara Iklan yang ditonton oleh para siswa.

Tabel 7.

Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Frekuensi Menonton Program Acara Iklan

Tanggapan

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa 34 responden

(63)

menyatakan kadang-kadang, 21 responden menyatakan sering dan 6

responden menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan responden

tersebut dapat disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010 selalu menonton program Iklan

Promosi dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,99.

Untuk program Iklan Layanan Masyarakat, 33 responden

menyatakan kadang-kadang menonton, 22 responden menyatakan

sering, 16 responden menyatakan selalu dan 13 responden

menyatakan tidak pernah. Dari tanggapan responden tersebut dapat

disimpulkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010 kadang-kadang menonton iklan layanan

masyarakat dengan rerata skor tanggapan sebesar 2,49.

Melihat rerata skor tanggapan yang paling besar dari kedua

program iklan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa program iklan

yang paling sering ditonton adalah iklan promosi dengan rerata skor

sebesar 2,99. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh rerata skor

tanggapan terhadap program iklan secara umum yaitu sebesar 2,74.

Nilai ini menunjukkan siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan

Tahun Pelajaran 2009/2010 sering menonton program iklan.

Berdasarkan rata-rata skor frekuensi program televisi tersebut,

dapat disimpulkan bahwa jenis program acara televisi yang paling

sering ditonton oleh para siswa kelas VIII SMP Marganingsih

(64)

yaitu Film Kartun dengan rata-rata skor sebesar 3,15, Iklan Promosi

dengan rata-rata skor sebesar 2,99, dan Film dengan rata-rata skor

sebesar 2,98.

2. Lama Waktu Menonton Televisi

Hasil pengolahan data ini merupakan jawaban terhadap masalah

kedua yaitu “Berapa lama waktu menonton televisi para siswa kelas VIII

SMP Marganingsih Muntilan tahun ajaran 2009/2010 dalam menyaksikan

program televisi?”. Berikut ini lama siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan tahun ajaran 2009/2010 menonton televisi.

Tabel 8.

Deskripsi Lama Menonton Televisi Pada Hari Sekolah, Hari Minggu, dan dalam satu Minggu

No. Waktu Minimum Maksimum Rata-rata

1. Pada hari sekolah 0,42 13,83 4,44

2. Pada hari minggu 1,00 20,00 6,65

3. Dalam satu

Minggu

1,00 13,00 26,63

Pada Tabel 8 dapat terlihat lama responden menonton televisi dalam

satu hari pada hari sekolah (yaitu hari Senin sampai dengan hari Sabtu)

berkisar antara 0,42 jam sampai 13,83 jam, dengan rata-rata sebesar 4,44

jam atau 4 jam 26 menit. Sementara pada hari minggu, lama responden

menonton televisi berkisar antara 1 jam sampai 20 jam, dengan rata-rata

6,65 jam atau 6 jam 39 menit. Sedangkan bila dihitung dalam satu minggu,

(65)

sampai 13 jam dengan rata-rata lama menonton adalah 26,63 jam atau 26

jam 37 menit.

B. Pembahasan

1. Program Televisi Yang Ditonton Para Siswa

Hasil penelitian menunjukkan jenis program acara televisi yang

sering ditonton oleh para siswa kelas VIII SMP Marganingsih

Muntilan Tahun Pelajaran 2009/2010, yaitu; pertama ,program acara

Non Berita dan spesifikasi acaranya adalah Film Kartun dengan

rata-rata skor sebesar 3,15; kedua, program acara iklan dan spesifikasi

acaranya adalah Iklan Promosi dengan rata-rata skor sebesar 2,99; dan

ketiga program acara Non Berita dan spesifikasi acaranya adalah Film

dengan rata-rata skor sebesar 2,98.

Dari 84 siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan tahun

ajaran 2009/2010, sebagian besar responden berjumlah 34 siswa

menyatakan selalu menonton dan 30 siswa menyatakan sering.

Sedangkan 19 siswa menyatakan kadang-kadang dan 1 siswa

menyatakan tidak pernah. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa

program acara televisi yang paling sering ditonton oleh para siswa

yaitu Film Kartun.

Acara film kartun wajar diminati oleh remaja karena merupakan

program acara non berita yang menyajikan hiburan dalam bentuk

cerita bergambar. Menurut Heriyanto (2006: 10), siaran Non Berita

(66)

pengolahannya mengutamakan nilai artistik dan sasarannya pada

kepuasan konsumen. Menurut Herdiana (2009) sebagian besar film

kartun tidak ada edukasi bagi yang menonton, bahkan ada film kartun

yang menonjolkan kekerasan fisik. Berdasarkan hal tersebut dapat

dikatakan sebagian besar siswa menonton hiburan yang kurang sehat.

Padalah kekuatan televisi mempengaruhi anak sangat besar sehingga

dikhawatirkan pola pikir, karakter dan perilaku anak menjadi negatif.

Ini sesuai dengan pernyataan Hamalik (1994: 120) bahwa program

acara televisi menentukan berhasil atau tidaknya penggunaan televisi

sebagai media informasi, pendidikan dan hiburan.

2. Lama Waktu Siswa Menonton Televisi

Berdasarkan dari data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

rata-rata lama siswa kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan Tahun

Pelajaran 2009/2010 menonton televisi dalam satu hari pada hari

sekolah (yaitu Senin sampai dengan hari Sabtu) berkisar antara 0,42

jam sampai 13,83 jam, dengan rata-rata sebesar 4,44 jam atau 4 jam

26 menit. Pada hari Minggu, lama responden menonton televisi

berkisar antara 1 jam sampai 20 jam, dengan rata-rata 6,65 jam atau 6

jam 39 menit. Bila dihitung dalam satu Minggu, dapat diketahui lama

responden menonton televisi berkisar antara 1 jam sampai 13 jam

dengan rata-rata lama menonton adalah 26,63 jam atau 26 jam 37

(67)

Menurut Pinckey Triputra, menonton televisi empat jam sehari

sudah tergolong sebagai heavy viewers (penonton berat). Jumlah jam menonton empat jam sehari dinilai terlalu besar untuk hiburan yang

kurang sehat bagi anak dan remaja. Hal ini juga sesuai dengan

pernyataan Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA) yang

menyatakan idealnya seorang anak hanya menonton tayangan televisi

paling banyak 2 jam sehari. Berdasarkan hasil penelitian yang

menunjukkan rata-rata lama menonton para siswa tersebut antara 2

sampai 4 jam sehari, dapat diketahui bahwa jumlah jam menonton

televisi sebagian besar siswa kelas VIII melampaui batas jam

menonton ideal. Artinya dapat dikatakan waktu yang digunakan oleh

sebagian besar siswa kelas VIII tersebut telah melebihi waktu bersama

orang tua, bermain dengan teman, mengerjakan pekerjaan rumah, dan

lain-lain.

Menonton televisi yang terlalu lama juga berakibat tidak baik

bagi kesehatan remaja. Mereka cenderung bersifat tidak aktif yaitu

terlalu banyak duduk sehingga kurang bergerak yang dapat

mengakibatkan obesitas. Ini merupakan efek samping ketika anak

kurang bergerak. Ini menjadi permasalah tersendiri bagi orang tua

maupun siswa itu sendiri.

Disinilah sebaiknya bimbingan konseling berperan dalam

mengatasi perilaku menonton televisi para siswa kelas VIII SMP

Gambar

Tabel 1. Populasi Subyek
Tabel 2. Daftar Kuesioner Program Acara Televisi dan Lama Waktu
Tabel 3. Daftar Indeks Kualifikasi Reliabilitas
Tabel 4. Interval kategorisasi Frekuensi dan Kualifikasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Baiquni pada tahun 2007 dalam Sahputra (2009: 11) menyatakan dalam situasi belajar yang sifatnya kompleks dan menyeluruh serta membutuhkan dan melibatkan interaksi, sering

Pada aplikasinya sebagai pelat bipolar, grafit mampu memberikan konduktivitas listrik yang baik dan juga meningkatkan sifat mekanis dari komposit tersebut. Selain

Pada bab ini akan dibahas mengenai langkah - langkah yang dilakukan untuk merancang simulasi sinkronisasi carrier menggunakan modulasi digital, yang meliputi input data yang

Untuk menjelaskan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut di atas, Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung dilengkapi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan Peraturan

dalam Pasal 6 ayat (2) tidak diketahui atau lebih rendah dari NJOP yang digunakan dalam pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan pada tahun terjadinya perolehan, besaran pokok Bea

Sasaran reformasi birokrasi pada lima tahun pertama difokuskan pada penguatan birokrasi pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN,

Prov. Arahan Kepala Badan Ketahanan Pangan Prov. 1) Masalah pangan kedepan tentunya akan menjadi tantangan tersendiri, hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan pangan

--- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian Memori Banding yang diajukan oleh pihak Tergugat / Pembanding, telah dapat disimpulkan bahwa dengan sering terjadi