• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ciri-ciri PTK. Perbedaan antara PTK dan non PTK:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ciri-ciri PTK. Perbedaan antara PTK dan non PTK:"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Penelitian Tindakan Kelas dengan penelitian yang lain No Aspek PTK Non PTK

1 Peneliti Guru Orang Luar

2 Rencana Penelitian Guru Orang Luar

3 Munculnya masalah Dirasakan Guru Dirasakan Orang Luar

4 Ciri Utama Ada Tindakan Untuk Perbaikan Belum Tentu Ada Tindakan 5 Peran Sebagai Furu dan Peneliti Sebagai Guru

6 Tempat Kelas Kelas

7 Proses Pengumpulan data Oleh Guru / bantuan orang Peneliti 8 Hasil Penelitian Langsung dimanfaatkan Menjadi milik sendiri

Perbedaan PTK dengan Penelitian lain yang lain adalh, PTK bertujuan menyelesaikan masalah, sedangkan penelitian yang lain bertujuan membuktikan hipotesis yang ada. Awal dari sebuah penelitian adalah adanya sebuah masalah.

Alur Penelitian Tindakan Kelas:

Sebenarnya ini berbentuk diagram, karena saya belum bisa membuatnya maka saya tulis dengan angka berurutan saja, semoga tidak mengurangi maknany.

1. Identifikasi masalah 2. Perumusan Masalah

3. Tujuan/ Indikator Keberhasilan 4. Kajian Teori dan Empiris 5. Hipotesis, Tindakan 6. Perencanaan Tindakan 7. Pelaksanaan Tindakan 8. Analisis Data

9. Indikator Keberhasilan

10. Jika belum tercapai, maka refleksi

11. Jika Tercapai, maka stop atau pemantapan

Dunia Pendidikan

(2)

Ciri-ciri PTK

1. Pengkajian masalah situasional dan kontektual pada perilaku seseorang atau kelompok orang. Artinya, solusi terhadap masalah-masalah yang digarap di dalam suatu kegiatan PTK tidak untuk digeneralisasi secara langsung. Jadi, setiap masalah yang muncul harus segera dicarikan solusinya untuk saat itu dan untuk kondisi dan konteks saat itu pula. Tidak harus menunggu suatu cara penyelesaian yang dapat berlaku umum di setiap situasi, kondisi, dan konteks. Namun demikian, tidak berarti bahwa PTK tidak dapat menemukan solusi yang bersifat general. Dari kegiatan PTK yang berkesinambungan dan terorganisasi dengan baik, maka pola solusi umum untuk beberapa masalah akan muncul atau nampak. Sehingga, generalisasi hasil suatu kegiatan PTK mungkin juga dicapai tetapi setelah melalui beberapa kegiatan PTK.

2. Ada tindakan. Perbedaan yang mencolok antara PTK dengan penelitian-penelitian lainya adalah harus ada tindakan perbaikan yang dirancang untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat itu dalam konteks dan situasi saat itu pula. Tindakan (action) ini benar-benar dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi, bukan untuk mengembangkan atau menguji sebuah teori, dan juga tidak dimaksudkan untuk mencari solusi yang berlaku umum disetiap situasi dan kondisi. Jadi tidak perlu ada generalisasi hasil PTK.

3. Penelaahan terhadap tindakan. Di samping adanya tindakan, dalam PTK tindakan yang dilakukan tadi harus ditelaah: kelebihan dan kekurangannya, pelaksanaannya, kesesuaiannya dengan tujuan semula, penyimpangan yang terjadi selama pelaksanaan, dan

argumen-argumen yang muncul selama pelaksaan. Telaahan terhadap tindakan ini dilakukan pada saat observasi.

4. Pengkajian dampak tindakan. Dampak dari tindakan yang dilakukan harus di kaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah memberi dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan peserta didik. 5. Dilakukan secara kolaboratif. Mengingat kompleksitas pelaksanaan suatu PTK, maka ada baiknya jika PTK ini dilaksanakan secara kolaborasi. Kolaborasi dapat dilaksanakan antara guru dengan dosen LPTK, antara guru dengan guru lain yang bidang studinya baik sama ataupun tidak sama, atau bahkan antara guru dengan siswa.

(3)

PENELITIAN NON-PTK PTK

Dilakukan oleh orang dari luar. Dilakukan oleh guru.

Selalu memperhatikan populasi dan sampel.

§ Tak dikenal istilah populasi dan sampel.

§ Kurang memperhatikan ukuran/kerepresentatifan sampel. validitas & reliabilitas Instrumen harus

dikembangkan dan diuji. Instrumen cukup memiliki validitas isi. Menuntut penggunaan analisis statistik

yang kompleks

Tak digunakan analisis statistik yang rumit.

Sering memerlukan pembanding atau kelas kontrol

Tidak memerlukan kelas kontrol sebagai pembanding keberhasilan.

Mempersyaratkan hipotesis penelitian.

Tidak selalu menggunakan hipotesis penelitian (kecuali yang berkaitan dengan uji teori)

Tujuannya untuk:

§ Mengembangkan pengetahuan umum (teori)

§ Tidak langsung memperbaiki praktik pembelajaran

Tujuannya untuk:

§ Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung.

§ Memperbaiki mutu proses pembelajaran.

Format Proposal PTK : 1. Judul

2. Masalah dan Latar Belakang Masalah 3. Cara Pemecahan Masalah

4. Tujuan Penelitian dan Manfaat

(4)

6. Rencana Penelitian

a. Setting & Karakteristik Subyek Penelitian b. Faktor-faktor yang diselidiki

c. Rencana Tindakan 1. Perencanaan

2. Pelaksanaan Tindakan 3. Observasi dan Evaluasi 4. Analisis dan Refleksi

d. Data dan Cara Pengambilannya e. Indikator Kinerja

f. Tim Peneliti dan Tugasnya 7. Jadwal Penelitian

8. Rencana Anggaran 9. Daftar Pustaka Lampiran-lampiran

a. Judul.

Sebaiknya judul untuk proposal PTK mengandung tiga hal, yaitu: · Mengandung masalah yang akan diteliti/diatasi.

· Tindakan yang akan digunakan untuk mengatasi masalah.

· Seting PTK. Di kelas berapa PTK akan dilakukan, semester kapan, sekolah mana, tahun ajaran kapan.

b. Masalah dan Latar Belakang Masalah. · Masalah PTK

(5)

Masalah yang akan diteliti/diselesaikan harus merupakan masalah guru sehari-hari yang muncul di dalam satu kelas tertentu. Jadi bukan masalah yang dirancang untuk uji-coba atau pemodelan. Tetapi harus merupakan masalah pembelajaran langsung dari kelas itu.

· Latar Belakang Masalah.

· Harus menjelaskan mengapa kira-kira masalah itu muncul di kelas itu. Ceritakan keadaan kelas itu, seperti jumlah siswa total, jumlah siswa laki-laki dan perempuan, tingkat kecerdasan siswa, prestasi sehari-hari siswa, lingkungan sekolah, dan sebagainya yang sangat terkait langsung dengan masalah yang akan diselesaikan.

c. Cara Pemecahan Masalah.

Jelaskan bagaimana masalah pembelajaran itu akan diselesaikan, berapa siklus PTK akan dilaksanakan. Tindakan apa yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah. Jelaskan bagaimana cara pelaksanaan tindakan.

d. Tujuan PTK dan Manfaat PTK. · Tujuan.

Jelaskan tujuan pelaksanaan PTK. Tentu tujuan PTK ini adalah untuk menyelesaikan atau mengatasi masalah pembelajaran di kelas. Jelaskan masalah apa yang akan diselesaikan dan seberapa jauh masalah itu akan dituntaskan.

· Manfaat PTK.

Jelaskan manfaat PTK untuk siswa, untuk guru, dan untuk sekolah. e. Kerangka Teori dan Hipotesa Tindakan (bukan Hipotesa Penelitian).

Apa yang harus dijelaskan dalam kerangka teori adalah tentang apa tindakan yang digunakan untuk mengatasi masalah, bagaimana tindakan itu harus dilaksanakan, apa kelebihan atau kekuatan tindakan yang dipilih, apa pula kelemahannya, terakhir tentutakan mana yang lebih banyak apakah kelebihannya atau kekurangannya, dan apakah kelebihan itu sesuai dengan masalah yang akan diatasi.

b. Rencana Penelitian.

(6)

Jelaskan seting PTK seperti yang tertuang dalam judul PTK dan jelaskan pula karakteristik subjek penelitian, seperti karakteristik siswa, kelas, lingkungan kelas/sekolah, dan

sebagainya.

b. Faktor-faktor yang diteliti.

Jelaskan faktor apa saja yang akan diteliti. Pihak guru, faktor apa saja yang akan

dilihat/diteliti. Pihak siswa, faktor apa saja yang akan dilihat dan diteliti, dan tentang interaksi siswa-siswa, serta interaksi siswa-guru faktor apa saja yang akan diteliti.

c. Rencana Tindakan.

Jelaskan jenis tindakan yang akan digunakan dan untuk berapa siklus. Sebutkan rencana tindakan untuk setiap siklus.Upayakan jenis tindakan di tiap siklus tidak sama.

d. Jenis Data dan Cara Pengumpulan data.

Jelaskan jenis data yang akan dikumpulkan sebagai bahan refleksi dan analisa data. Apa saja data kualitatif dan apa pula data kuantitatif yang akan dikumpulkan. Lalu jelaskan pula bagaimana data itu akan dikumpulkan selama kegiatan PTK dan dengan menggunakan instrumen apa.

e. Indikator Kinerja PTK.

Indikator kinerja PTK adalah ukuran ketuntasan kegiatan PTK. Jika dalam suatu siklus indikator kinerja sudah dicapai, maka kegiatan PTK dapat berakhir setelah refleksi pada siklus tersebut. Penentuan indikator kinerja PTK sangat bergantung pada kualitas dan karakteristik subjek penelitian, serta sangat bergantung pada besar- kecilnya masalah PTK. Tentukanlah indikator kinerja secara proporsional dan profesional.

f. Tim Peneliti dan Tugasnya

Jelaskan siapa ketua peneliti dan apa tugasnya, serta siapa saja yang menjadi anggota dan apa pula tugas masing-masing anggota.

c. Jadwal PTK

Buat jadwal kegiatan PTK yang rasional. Tidak terlalu lama dan tidak terlalu singkat. Sesuaikan dengan besar-kecilnya masalah PTK.

(7)

Tuangkan dalam bentuk matrik anggaran sesuai dengan pedoman yang diminta. e. Daftar Pustaka.

Tuliskan semua buku sumber terutama yang dijadikan bahan untuk kajian teori. f. Lampiran-lampiran.

Lapirkan biodata Ketua Peneliti dan Anggota Peneliti.

Jenis-jenis tindakan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah pembelajaran di antaranya adalah:

1. Macam-macam metode pembelajaran, seperti: metode ceramah, metode tanya-jawab, metode diskusi, metode demosntrasi, metode eksperimen, metode permainan, cara belajar siswa aktif (CBSA) atau active learning, PAKEM (Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan), metode problem solving, dan lain-lain.

2. Macam-macam pendekatan, seperti: pendekatan konsep, pendekatan proses, pendekatan inkuiri, pendekatan konstruktivis, pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), Pendekatan keterampilan proses, pendekatan STM (Sains, teknologi dan masyarakat), dan pendekatan lainnya.

3. Macam-macam media, seperti: charta, bagan, model tubuh manusia, model organ manusia, peta, Tape Player, transparan/OHP (Over Head Projector), Film Strip, Film

pembelajaran/pendidikan, slide proyektor, audi-video, TV Pendidikan, Laboratorium bahasa, laboratorium IPA, Laboratorium Matematika, Laboratorium IPS, Multimedia berbasis komputer, Internet, alat olah raga, sarana dan prasarana olah raga, laboratorium tataboga, laboratorium tatabusana, dan lain-lain.

4. Macam-macam alat peraga: seperti alat peraga untuk demonstrasi, alat peraga untuk eksperimen/percobaan, globe, peta bintang, peta langit, model tatasurya, teropong bintang, dan lain sebagainya.

5. Model-model pembelajaran, seperti model PAKEM, Model Discovery learning, Model Cooperative Learning, Model CBSA, Model Lesson Study, model Problem solving, model Inkuiri, dan sebagainya.

(8)

Perencanaan pembelajaran dalam PTK terdiri atas:

a. menyiapan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

b. merencanakan skenario pembelajaran (langkah-langkah pembelajaran) sesuai dengan tindakan yang telah dipilih,

c. menyusun instrumen evaluasi pembelajaran (Soal latihan, soal pre-post test, tugas, pekerjaan rumah, dan sebagainya.

d. Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran yang sesuai dengan jenis tindakan yang dipilih. e. Menyiapkan instrumen observasi, seperti catatan lapang (field note), dan/atau format observasi.

f. Meyiapkan alat bantu observasi, seperti tape recorder, camera foto, kamera video, dan sebagainya.

g. Menetapkan faktor-faktor yang akan diobsevasi/diteliti. Contoh: § Faktor guru:

Ø apakah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan skenario yang disepakati di awal? Ø Apakah pelaksanaan tindakan sesuai dengan aturan main dari tindakan itu.

Ø Apakah guru melaksanakan proses pembelejaran sesuai dengan teori pemebelajaran yang dipilih.

§ Faktor siswa:

Ø Respon siswa terhadap materi pelajaran. Ø Respon siswa terhadap pertanyaan guru.

Ø Antusiasme siswa dalam mengerjakan latihan dan tugas. Ø Kegiatan tanya jawab antara guru dan siswa.

Ø Jumlah siswa yang aktif bertanya.

Ø Jumlah siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru. Ø Jumlah siswa yang kurang/tidak memperhatikan guru.

(9)

Ø Kondisi pembelajaran, apakah menyenangkan, menegangkan, membuat ngantuk, monoton.

§ Faktor interaksi: Ø Interaksi antar siswa

Ø Interaksi atara siswa dengan guru

Ø Aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Ø Sosiogram (peta interaksi antar siswa dan antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran berlangsung).

Ø Dan sebagainya

PERBEDAAN PTK DENGAN PENELITIAN FORMAL

Selama ini penelitian untuk kepentingan pendidikan didominasi oleh penelitian formal. Yang termasuk penelitian formal antara lain penelitian deskriptif, penelitian korelasional dan penelitian eksperimen. Salah satu kelemahan penelitian formal yaitu karena banyaknya fenomena pendidikan, terutama untuk pembelajaran di kelas yang tidak dapat dijelaskan atau diatasi dngan pendekatan tersebut. Beberapa fenomena, seperti anak lamban belajar, hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas, atau berbagai kasus pengajaran di kelas seringkali tidak tertangkap olehpenelitian formal dengan instrumen-instrumen yang telah disiapkan dalam konstruksi tertentu. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan model penelitian kuantitatif juga sering kali tidak dapat merekam hal-hal tersebut. Penggunaan model mengajar dengan

interaksi secara otoriter dan instruktif juga tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu jalan keluar yang dipilih oleh para ahli pendidikan untuk mengatasinya yakni dengan model pendekatan kualitatif. Para ahli pendidikan menganggap model pendekatan kualitatif lebih akomodatif untuk pembelajaran di kelas.

Salah satu tipe penelitian kualtatif dibidang pendidikan adalah penelitian tindakan. Esensi penelitian tindakan terletak pada adanya tindakan dalam situasi alami untuk untuk

memecahkan masalah-masalah praktis dalam pemnelajaran. Penelitian tindakan yang dilaksanakam di kelas disebut penelitian tindakan kelas. PTK berangkat dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi oleh guru/calon guru di kelas. Hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan secara langsung untuk kepentingan peningkatan kualitas kegiatan belajar

(10)

mengajar di kelas atau untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Prosedur pelaksanaannya dapat dimulai dengan analisis situasi, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,

perefleksian dan evaluasi terhadap dampak tindakan. Prosedur ini dapat diulang sampai diperoleh hasil sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Penelitian tindakam kelas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan untuk meningkatkan

keprofesionalan guru.

1. PENELITIAN FORMAL

a. Dilakukan oleh orang luar kelas, misalnya dosen ilmuwan, mahasiswa yang melakukan eksperimen tertentu.

b. Di lingkungan dimana variabel-variabel luar dapat dikendalikan. c. Sampel harus representatif

d. Mengutamakan validitas internal dan eksternal.

e. Menuntut adanya penggunaan analisis statistik yang rumit, signifikansi statistik yang dtentukan sejak awal, dan memeriksa hubungan sebab akibat antar variabel.

e. Mempersyaratkan hipotesis.

f. Mengembangkan teori dan tidak memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung. g. Hasil penelitian merupakan produk ilmu yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas.

h. Berlangsung secara linear ( bergerak maju) i. Tidak kolaboratif dan individual.

2. PTK

a. Dilakukan oleh kepala sekolah, guru atau calon guru. b. Dilakukan di kelas atau di sekolah

c. Kerepresentatifan sampel tidak menjadi syarat penting d. Lebih mengutamakan validitas internal

e. Tidak menuntut penggunaan analisis statistik yang rumit. Menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dan memahami dampak suatu intervensi pendidikan (tindakan)

f. Tidak selalu menggunakan hipotesis

g. Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung

h. Hasil peelitian merupakan peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan pembelajaran tertentu tempat dilakukannya PTK

(11)

i. Berlangsung secara siklus(berdaur) j. Kolaboratif dan kooperatif.

KARAKTERISTIK PTK

Hari Sabtu, Oktober 06, 2012 | Ishaq Madeamin | No comments

Beberapa ahli telah memberikan kombinasi dari berbagai definisi tentang PTK yang pada hakikatnya memunculkan empat karakteristik utama, yaitu:

Dilakukan oleh praktisi (guru kelas), dengan dilandasi dari kerisauan guru terhadap kinerjanya dan kemudian memprakarsai diri melakukan perbaikan

Metode utamanya adalah refleksi diri dalam mengumpulkan data

Fokus penelitian berupa kegiatan pembelajaran, yaitu interaksi guru dengan siswa dalam kelas

Ditujukan untuk mengubah sesuatu yang terkait dengan pembelajaran. Secara lebih terperinci, Creswell menjelaskan enam karakteristik.

PTK terfokus pada tujuan praktis, dalam pengertian diarahkan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah aktual yang spesifik. Dengan demikian, PTK digunakan peneliti untuk memperoleh manfaat langsung bagi dirinya dan pihak lain yang terlibat dalam penelitian tersebut.

PTK merupakan penelitian yang reflektif-mandiri (self-reflektive) atau kolaboratif. Dalam konteks ini, peneliti (atau kelompok peneliti) mengkaji praktik yang dia/mereka lakukan (bukan praktik orang lain), untuk melihat apa yang harus dilakukan dalam rangka memperbaiki praktik tersebut.

PTK bersifat kolaboratif karena dilaksanakan oleh individu dengan bantuan orang lain (minimal sebagai observer) atau oleh sekelompok kolega, praktisi (guru) atau peneliti. PTK merupakan sebuah proses yang dinamis dan fleksibel yang melibatkan pengulangan-pengulangan aktivitas (sehingga membentuk pola spiral) yang maju-mundur diantara refleksi, penjaringan data, dan tindakan.

(12)

PTK merupakan suatu rencana tindakan. Meskipun merupakan proses yg dinamis dan fleksibel, sebagai sebuah metode penelitian, PTK harus dirancang secara sistematis yang memenuhi pola umum prosedur PTK.

PTK merupakan penelitian kebersamaan (sharing research). Berbeda dengan hasil penelitian tradisional yang biasanya langsung dipublikasikan dalam jurnal atau buku, peneliti PTK biasanya mendistribusikan laporan penelitiannya kepada teman sejawat yang mungkin dapat memakai temuan tersebut. Meskipun saat ini laporan PTK juga sudah dipublikasikan melalui jurnal, biasanya para peneliti PTK lebih cenderung untuk membagikan informasi tersebut dengan berbagai rekan sejawat untuk dipraktikkan atau dikaji ulang di sekolah/kelas masing-masing.

Berdasarkan karakteristik tersebut dapat dibandingkan ciri-ciri PTK dengan penelitian kelas dan penelitian formal.

Tabel 1. Perbandingan PTK dan penelitian kelas non PTK

Aspek PTK Non PTK

Peneliti Guru Orang luar

Rencana Penelitian

Oleh guru (memungkinkan

dibantu orang luar) Oleh peneliti Munculnya

masalah

Dirasakan oleh guru (mungkin

dorongan orang luar) Dirasakan oleh orang luar

Ciri utama

Ada tindakan untuk perbaikan yang berulang

Belum tentu ada tindakan perbaikan

Peran guru Sebagai guru dan peneliti Sebagai guru (subjek penelitian)

Tempat penelitian Kelas Kelas

Proses

pengumpulan data Oleh guru dan bantuan orang luar Oleh peneliti

Hasil penelitian

Langsung dimafaatkan oleh guru dan dirasakan oleh siswa

Menjadi milik peneliti dan belum tentu dimanfaatkan oleh guru

(13)

Sedangkan perbedaan karakteristik PTK dengan penelitian non PTK dilihat dari beberapa sudut pandang, antara lain:

Tabel 2. Perbedaan karakteristik PTK dan penelitian kelas non PTK

Dimensi PTK Penelitian Non PTK

Motivas Tindakan Kebenaran

Sumber

masalah Diagnosis status Induktif - deduktif

Tujuan

Memperbaiki praktik, sekarang dan di ini

Verifikasi dan menemukan pengetahuan yang dapat digeneralisasi

Peneliti yang

terlibat Pelaku dari dalam (guru) Orang yang berminat Sampel Kasus khusus Sampel yang refresentatif

Metedologi

Longgar tetapi berusaha objektif, jujur, dan tidak memihak

Baku dengan objektivitas dan

ketidakmemihakan yang terintergrasi Sampel Kasus khusus Sampel yang refresentatif

Metedologi

Longgar tetapi berusaha objektif, jujur, dan tidak memihak

Baku dengan objektivitas dan

ketidakmemihakan yang terintergrasi

Penafsiran hasil penelitian

Untuk memahami praktik melalui refleksi oleh praktisi yang membangun

Mendiskripsikan, mengabstraksikan, penyimpulan dan pembentukan teori oleh ilmuwan

Hasil akhir

Siswa belajar lebih baik (proses dan produk)

(14)

Perbedaan PTK dengan Penelitian Pendidikan Formal Perbedaan antara PTK dengan Penelitian Pendidikan Formal

Perberbedaan antara PTK dan penelitian pendidikan formal terangkum dalam tabel di bawah ini.

No Penelitian pendikan formal PTK 1 Dilakukan oleh orang di luar kelas,

misalnya dosen, ilmuwan atau mahasiswa yang melakukan eksperimen tertentu

Dilakukan oleh kepala sekolah, guru atau calon guru

2 Di lingkungan dimana variable-variabel luar dapat dikendalikan

Di kelas dan di sekolah

3 Sampel harus representative Representatif sampel tidak menjadi persyaratan penting

4 Mengutamakan validitas internal dan eksternal

Lebih mengutamakan validitas internal

5 Menuntut penggunaan analisis statistika yang rumit, menetapkan signifikansi lebih awal dan memeriksa hubungan sebab akibat antar variable

Tidak menuntut penggunaan statistic yang rumit, menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dan memahami dampak suatu intervensi pendidikan (tindakan)

6 Men mpersyaratkan hipotesis Tidak selalu menggunakan hipotesis 7 Mengembangkan teori dan tidak

memperbaiki praktek pembelajaran secara langsung

Memperbaiki praktek pembelajaran secara langsung

8 Hasil penelitian dapat

digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar

Hasil penelitian merupakan peningkatan mutu pembelajaran di lingkungan

(15)

PTK 9 Berlangsung secara linier (bergerak

maju)

Berlangsung secara siklik (berdaur)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan pada penelitian ini penggunaan media benda nyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sains, maka disarankan dalam proses

Hasil uji hipotesis menunjukkan t hitung > t tabel (10,087 > 1,661), maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya bahwa program Jamsostek mempunyai hubungan nyata dan

Terdapat 5 indikator yang dapat diambil sebagai contoh dalam media pembelajaran mengenai karakter peduli sosial antara lain, sikap yang selalu ingin memberi bantuan pada yang

Betapa kita melihat mereka berusaha menyempatkan diri untuk pergi ke masjid melaksanakan shalat tarawih berjama’ah seakan-akan tidak mau ketinggalan

Tumor Efek direk dari tumor terhadap sistem imun melalui penglepasan Efek direk dari tumor terhadap sistem imun melalui penglepasan molekul imunoregulatori imunosupresif

[r]

Kita dapat memperkirakan bahwa pada saat itu, Nazaret telah sedemikian rupa diabaikan sehingga tidak ada hal baik yang dapat diharapkan muncul dari mereka yang tinggal di

Dalam  hal  ini  konselor  menggunakan  proses  konseling  terapi  behavior  dengan  teknik  modeling  kepada  konseli  yang  mana  nanti  selama  proses