• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PTK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media Patung Pada Siswa

Kelas IV SDN Gunungkuning

DI SUSUN OLEH :

DENDY TRENDYANSYAH RESMANA (140641132)

SD14-A4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut juga telah dicantumkan dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Purwanto (2014:39) belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai apabila guru mampu mewujudkan suatu proses belajar mengajar yang baik. Guru harus mampu mengetahui karakteriktistik siswa dan juga materi yang akan disampaikan. Salah satu mata pelajaran yang siswanya sering mengalami kesulitan yaitu matematika. Hal tersebut dikarenakan siswa merasa tidak mampu berpikir secara abstrak, selain itu guru tidak menampilkan media-media yang dapat membantu siswa memahami materi.

Pelajaran matematika merupakan pelajaran berhitung yang dirasakan sulit oleh sebagian besar siswa. Data di sekolah menunjukkan bahwa nilai rata-rata matematika kelas IV lebih rendah dibandingkan dengan pelajaran yang lain misal bahasa indonesia, IPA, IPS.

(3)

adalah kurangnya kemampuan untuk menarik perhatian siswa, kurangnya kemampuan untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif dan kurangnya kemampuan untuk menciptakan media-media pembelajaran yang inovatif. Sebaliknya kelemahan siswa adalah kesulitan memahami materi pemelajaran dan cepat bosan dalam menerima materi.

Media pembelajaran PATUNG (Papan Berhitung) dapat menjadi alternatif dalam membantu guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung campuran. Media PATUNG membantu partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, hal itu diharapkan dapat meningkatnya hasil belajar siswa. Media pembelajaran PATUNG adalah media visual dan merupakan media grafis yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepada penerima. Media PATUNG adalah singkatan dari “Papan Hitung” media ini berbentuk papan yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan operasi bilangan dan dilengkapi oleh soal-soal latihan. Media PATUNG ini menekankan pada pengulangan kalimat yang terdapat pada media. Kalimat pada media tersebut dibacakan oleh siswa sebelum menyelesaikan soal yang disediakan oleh guru. Setelah membacakan kalimat yang tertera pada papan berhitung, siswa mengerjakan soal yang disediakan oleh guru di media papan berhitung tersebut. Kemudian soal dibahas bersama-sama oleh guru dan siswa.

Berdasarkan pembahasan di atas maka, untuk mengatasi masalah belajar anak peneliti mencoba untuk menyelesaikan masalahnya. Penyelesaian masalah tersebut dilakukan peneliti dengan cara menerapkan media PATUNG dalam pembelajaran. Selanjutnya untuk melihat hasil dari implementasi media PATUNG peneliti merumuskan membuat Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Media PATUNG Pada Siswa Kelas IV SDN Gunungkuning ”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

(4)

2. Guru tidak menggunakan media dalam pembelajaran matematika materi operasi hitung campuran.

3. Guru tidak dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif.

4. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran.

5. Guru selalu menggunakan metode ceramah.

C. Pembatasan Masalah

Peneliti melakukan batasan-batasan masalah yang akan dibahas, meliputi: Peningkatan hasil belajar melalui media pembelajaran PATUNG dengan subjek penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Gunungkuning yang berjumlah 29 siswa. Adapun materi yang dipilih oleh peneliti adalah operasi hitung campuran pada semester genap. Dalam hal ini peneliti akan melakukan tindakan dalam dua siklus melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan media pembelajaran PATUNG pada materi operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gunungkuning ?

E. Pemecahan Masalah

Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran PATUNG. Penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan empat langkah pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

F. Tujuan Penelitian

(5)

1. Secara umum yang menjadi tujuan dalam PTK ini adalah untuk meningkatkan sikap profesionalitas guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran di SDN Gunungkuning sehingga dapat memiliki nilai akademik yang baik.

2. Secara khusus penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan media pembelajaran PATUNG pada materi operasi hitung campuran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gunungkuning.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Memberikan kontribusi yang baik mengenai media-media pembelajaran yang inovatif dalam rangka peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran di sekolah.

2. Bagi Guru

Mengetahui media-media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, serta profesionalitas guru juga akan semakin meningkat.

3. Bagi Siswa

Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan juga siswa mampu meningkatkan kemampuan berhitung yang secara otomatis akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

(6)

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teori 1. Belajar

Skinner dalam Walgito (2009:166) memberikan definisi belajar “Learning is a process of progressive behavior adaptation”. Dari definisi tersebut dapat dikemukakan bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progersif. Ini berarti bahwa sebagai akibat dari belajar adanya sifat progresivitas, adanya tendensi ke arah yang lebih sempurna atau lebih baik dari keadaan sebelumnya. Sementara Mc Geoch dalam Walgito (2009:167) memberikan definisi mengenai belajar “Learning is a change in performance as a result of practice”. Ini berarti bahwa belajar membawa perubahan dalamperformance, dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan (practice). Pengertian latihan atau practice mengandung arti bahwa adanya usaha dari individu yang belajar.

Piaget dalam Dimyati dan Mudjiono (2009:13) berpendapat pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang. Selain itu Morgan, dkk. memberikan definisi mengenai belajar “Learning can be defined as any relatively permanent change in behavior which occurs as a result of practice or experience ”. Hal yang muncul dalam definisi ini ialah bahwa perubahan perilaku atau performance itu relatif permanen (Walgito, 2009:167). Di samping itu juga dikemukakan bahwa perubahan perilaku itu sebagai akibat belajar karena latihan (practice) atau karena pengalaman (experience).

(7)

proses untuk memperoleh perubahan perilaku sebagai hasil dari latihan atau pengalaman dari seseorang.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar juga merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi pembelajaran. Hasil belajar menjadi variabel dependen atau variabel yang dipengaruhi. Artinya bahwa hasil belajar merupakan hasil dari sebuah tindakan yang diberikan dalam proses pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:3) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pendapat tersebut menekankan bahwa hasil belajar berasal dari suatu interaksi. Interaksi adalah komunikasi anatar guru dan peserta didik. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

Sedangkan menurut Suprijono (2009:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan ketrampilan. Hal ini berarti hasil belajar merupakan cerminan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Cerminan ini merupakan akibat dari terjadinya suatu proses interaksi anatar guru dan murid yang disebut dengan proses pembelajaran.

Bersasarkan berbagai pengertian hasil belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses pembelajaran dengan cara mengevaluasi untuk mengetahui tercapai tidaknya suatu tujuan pembelajaran.

Terdapat beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu: (Slameto, 2010:54)

a) Faktor Intern

(8)

psikologis sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan juga kesiapan.

b) Faktor Ekstern

Faktor Ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Sedangkan dalam faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern meliputi jasmaniah, sikologis, dan kelelahan sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat.

3. Operasi Hitung Campuran

(9)

500. Prasyarat materi yang harus dikuasai siswa sebelum mempelajari materi operasi hitung campuran adalah operasi hitung dasar dan pemahaman tentang bilangan bulat (positif dan negatif). Beberapa kendala yang sering ditemukan dalam mengajarkan operasi hitung campuran adalah materi prasyarat yang dikuasai siswamasih lemah. Di samping itu pula, masih banyak siswa yang tidak mengerti mana yang harus didahulukan dalam penghitungan hitung campuran.

Kompetensi yang dituntut dalam mempelajari operasi hitung campuran bilangan bulat adalah siswa dapat melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat dan memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan operasi hitung campuran bilangan bulat. Kompetensi ini sering tidak tercapai karena siswa tidak memahami teori dasar melakukan operasi hitung campuran, serta karena lemahnya pada operasi hitung dasar dan kurangnya ketelitian siswa terhadap tanda bilangan dan tanda operasinya. Selain itu siswa juga kurang memeahami sifat-sifat pengerjaan operasi hitung campuran. Adapun sifat-sifat operasi hitung campuran sebagai berikut: a) Operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. b)Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu. c) Operasi perkalian (x) dan pembagian (:) lebih kuat dari pada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-), artinya operasi perkalian (x) dan pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu dari pada operasi penjumlahan (+) dan pengurangan (-).

(10)

malakukan secara mandiri dan guru hanya sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat secara aktif menemukan pengetahuan.

B. Kerangka Berpikir

Hasil belajar yang baik, idealnya tercapai karena proses belajar mengajar berlangsung dengan baik pula. Sehingga tercapai tujuan dari proses belajar yang telah ditetapkan. Namun dalam sebuah kelas yang terdapat di SDN Gunungkuning khusunya di kelas 4, pada mata pelajaran matematika dengan materi pembelajaran operasi hitung campuran tujuan pembelajaran tersebut tidak tercapai, hal tersebut ditandai dengan nilai pelajaran pada mata pelajaran matematika yang lebih rendah dibandingkan mata pelajaran lainnya. Lebih lanjut nilai ulangan siswa kelas 4 SDN Gunungkuning juga menunjukan rata-rata nilai yang belum mencapai KKM.

(11)

C. Hipotesis Tindakan

(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Sebagai subjek adalah siswa kelas IV SD Negeri Gunungkuning. Jumlah siswa kelas IV sebanyak 29 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, pengambilan subjek penelitian ditentukan karena hasil belajar siswa kelas IV masih rendah.

B. Tempat dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat yang dipergunakan dalam melakukan kegiatan untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gunungkuning pada kelas IV. SD tersebut beralamat di Desa

Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 Minggu, yaitu pada tanggal 5 Maret 2018 sampai dengan tanggal 19 Maret 2018.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan secara teratur dan sistematis oleh peneliti untuk mencapai tujuan-tujuan penelitiannya. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus yang berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan utama yaitu: (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi.

(13)

atau mengulas kembali tentang perubahan yang terjadi pada proses tindakan yang telah dilakukan. Untuk lebih jelasnya digambarkan pada gamabr berikut ini:

1. Sikuls 1

a.Perencanaan tindakan I

Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan akibat tindakan dapat direkam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus disiapkan dengan lengkap. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model yang akan dilakukan (RPP).

2)Menyusun lembar observasi aktivitas siswa.

3)Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan.

(14)

Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun.

c.Pengamatan atau Pengumpulan data I

Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa serta hasil belajar.

d.Refleksi I

Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk dasar perbaikan dalam menyusun perencanaan pada siklus berikutnya.

2. Siklus 2

a.Perencanaan tindakan II

Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan dengan lancar serta perubahan akibat tindakan dapat direkam dengan baik maka dalam perencanaan ini harus disiapkan dengan lengkap. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)Merancang program pelaksanaan pembelajaran yang konsisten dengan metode atau model yang akan dilakukan (RPP).

2)Menyusun lembar observasi akivitas siswa.

3)Merancang dan menyiapkan media atau alat pelajaran yang akan digunakan.

4)Menyusun instrumen evaluasi dan uji instrumen.

(15)

Pada tahapan ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan RPP yang telah disusun.

c.Pengamatan atau Pengumpulan data II

Tahapan ini terkait dengan pelaksanaan tindakan kelas. Kegiatan ini dengan menggunakan lembar observasi yang meliputi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

d.Refleksi II

Tahapan refleksi ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, berdasar data yang telah terkumpul, dan kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya. Kegiatan yang dilakukan adalah analisis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.

D. Instrumen Penelitian

Sebelum dilaksanakannya PTK, maka disusun berbagai instrumen terlebih dahulu yang akan digunakan pada saat dilakukannya PTK yaitu sebagai berikut:

1. Membuat input instrumental yang digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu menyusun RPP dan juga menyusun perangkat pembelajaran berupa lembar pengamatan.

2. Membuat output instrumental yang digunakan untuk menganalisis data setelah memberi perlakuan PTK, instrumennya adalah butir tes.

(16)

1. Menyusun kisi-kisi

Tujuan penyusunan kisi-kisi tes adalah untuk menjaga agar tes yang akan disusun sesuai dengan materi.

2. Menentukan tipe tes

Tipe tes yang digunakan adalah pilihan ganda.

3. Menentukan jumlah soal

Jumlah yang digunakan untuk uji coba sebanyak 25 soal pilihan ganda dengan alokasi waktu 30 menit.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan daftar siswa kelas IV, jumlah siswa kelas IV, baik laki-laki maupun perempuan, dan daftar nilai siswa kelas IV.

2. Tes

Tes dilakukan setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV khususnya untuk peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media PATUNG . Data hasil belajar siswa ini didapat dari hasil evaluasi setiap akhir siklusnya.

3. Pengamatan (observasi)

Pengamatan betujuan untuk memperoleh data tentang proses berlangsungnya belajar mengajar yang meliputi aktivitas siswa, suasana atau situasi belajar siswa.

(17)

Teknik analisis data yang digunakan perlu dikemukakan secara jelas dan rinci sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan pada saat dilakukannya kegiatan observasi.

a. Data hasil belajar siswa

Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Analisis data hasil belajar dilakukan dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal.

b. Menghitung nilai rata-rata

Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata yaitu:

X=Σx

N

Keterangan : X = rata-rata nilai

Σ x = jumlah seluruh nilai N = jumlah siswa

c. Menghitung ketuntasan belajar

Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa dapat ditentukan dari ketuntasan belajar baik tuntas secara individu maupun tuntas secara klasikal

1. Ketuntasan belajar individu

Ketuntasan belajar individu dihitung dengan menggunakan analisis deskriptif persentase, yaitu :

Persentase (%) = jumlah nilai yang di peroleh siswa x 100 %

Jumlah nilai maksimal

(18)

Ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan analisis deskriptif persentase, yaitu:

Persentase (%) = jumlah siswayang tuntas belajar individu

x 100 %

jumlah seluruh siswa

3. Keaktifan siswa

Analisis keaktifan siswa dilakukan dengan memperhatikan setiap factor yang diteliti dengan rumus :

Persentase (%) = Nn

x 100%

Keterangan :

n = sekor yang diperoleh siswa N = jumlah sekor maksimal % = tingkat persentase

G. Indikator Keberhasilan

Sebagai tolak ukur keberhasilan penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:

1. Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan nilai rata-rata kelas ≥ 70, ketuntasan belajar individu mencapai ≥ 70% dan ketuntasan belajar klasikal mencapai ≥ 70%

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arief S.Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers. .

Arikunto, Suharsimi.2009.Dasar-dasar Evaluasi

Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Depdiknas.2003.Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mudjiono.2009.Belajar dan

Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Marifah, Hermin. Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Perkalian Bersusun Ke Bawah dengan Media Papan Napier Pada Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas III SD Dapuan

Surabaya. http://ejournal.unesa.ac.id/article/1315/18/article.p df diakses pada 1 Januari 2018.

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-faktor yang

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemeriksaan luar dapat ditemukan bau sianida pada tubuh yang dapat dikenali seperti bau almond akan tetapi banyak orang tidak  bisa mendeteksi bau ini sebagian karena

Hasil analisa menggunakan uji t beda rerata masing - masing total skor pengetahuan dan sikap yang di dapat dari keluarga pasien rawat inap Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya

Bagian pertama tentang pendekatan dalam kajian etika komunikasi yaitu pendekatan kultural guna menganalisis perilaku pelaku profesi komunikasi dan pendekatan strukrural

Metode dan algoritma yang telah berhasil dikembangkan dapat secara otomatis mendeteksi dan melakukan segmentasi antara objek paru dan nodul yang diindikasikan

Ketika komunitas berkumpul, orangtua yang memiliki afek positif cenderung tidak merasa sedih, dapat menghibur dan memberi support pada anggota lain, misalnya setelah

Bahan-bahan yang digunakan dalam kajian ini meliputi benih sayuran sebagai tanaman uji, pupuk organik cair asal limbah pasar (Hasil uji Balitbangda Kabupaten

Adapun sistem program yang dibuat adalah software profile matching yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses matching antara profil jabatan (soft

Kadinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat Ka LPMP Sumbar.. Ketua HIMPAUDI Sumbar