• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tahun diseluruh dunia sejumlah 4,3 juta bayi baru lahir meninggal, dan di negara berkembang kurang lebih 70% dari jumlah kematian ini dapat dicegah dengan teknologi cepat guna. Perlu kita ketahui bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi dinegara ASEAN (Anik Maryunani, 2009 hal : 2)

Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 Angka kematian bayi di Indonesia sekarang adalah 35 bayi per 1000 kelahiran. Bila dirincikan 157.000 bayi meninggal dunia pertahun atau 430 bayi meninggal dunia per hari. Menurut sumber SDKI secara umum dari tahun ketahun terjadi penurunan AKB. Hasil. Dalam Millenium Development Goals (MDGs), Indonesia menargetkan pada tahun 2015 Angka Kematian Bayi (AKB) menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran (Anik Maryunani, 2009 hal : 2)

Timbulnya penyulit pada masa neonatus ini sesungguhnya masih dapat dicegah melalui perbaikan kesehatan dan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi atau masalah yang lebih berat, seperti bayi dengan berat lahir rendah yang dapat memunculkan berbagai macam permasalahan dalam jangka pendek seperti hipotermi yang akan menyebabkan bayi pernafasan terganggu, bayi menjadi sakit atau bahkan meninggal. (Anik Maryunani,

(2)

2009, hal : 3)

Hipotermia sangat mudah terjadi pada bayi dengan berat lahir rendah dan pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun dalam ruangan yang hangat. (Ai Yeyeh Rukiyah, 2010) Hipotermia adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Adapun suhu normal adalah 36,5-37,5⁰C dan akibat dari hipotermi adalah cold stress (Sarwono Prawirohardjo, 2007)

Angka kejadian hipotermi diRSUD Banjarnegara cukup banyak yaitu dilihat dari faktor tak langsung dari penyebab hipotermi yaitu dengan melihat angka kejadian bayi dengan berat lahir rendah, karena melihat komplikasi dari bayi berat lahir rendah yaitu hipotermi, angka kejadiannya yaitu dalam satu tahun di tahun 2010 yaitu 324 kasus. dan saat ini bayi-bayi dengan hipotermi dapat ditangani dengan baik dan tidak terjadi komplikasi yang lebih berat. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dengan hipotermi di RSUD Banjarnegara. Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hipotermi sehingga masalah bayi baru lahir dengan hipotermi dapat segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat seperti komplikasi hipoglikemia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut : "Bagaimanakah asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hipotermi sedang umur 1 hari pada bayi Ny. S di Perinatologi

(3)

Rumah Sakit Banjarnegara ?

C. Tujuan Penyusunan KTI

1. Tujuan Umum

Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hipotermi dengan metode tujuh langkah varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian pada bayi baru lahir dengan hipotermi secara lengkap dan sistematis.

b. Mampu menginterpretasikan data pada bayi baru lahir dengan hipotermi.

c. Mampu mengidentifikasikan diagnosa yang dapat terjadi pada bayi baru lahir dengan hipotermi

d. Mampu mengantisipasi seluruh masalah potensial yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir dengan hipotermi.

e. Mampu merencanakan asuhan yang akan diberikan pada bayi baru lahir dengan hipotermi.

f. Mampu melaksanakan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan masalah.

g. Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada bayi baru lahir dengan hipotermi.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Rumah Sakit, hasil ini dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hipotermi

(4)

sehingga masalah bayi baru lahir dengan hipotermi dapat segera ditangani agar tidak terjadi komplikasi yang lebih berat seperti komplikasi hipoglikemia.

b. Bagi tenaga kesehatan, diharapkan dapat sebagai bahan masukan untuk terus memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir khususnya dengan hipotermi.

2. Manfaat Teoritis

a. Hasil asuhan kebidaan diharapkan dapat memperluas dan menambah pengetahuan atau wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang bayi baru lahir dengan hipotermi.

b. Dapat digunakan sebagai dasar asuhan kebidanan selanjutnya.

E. Pembatasan Kasus

1. Sasaran pengambilan kasus ini adalah bayi baru lahir dengan hipotermi.

2. Waktu Pengambilan kasus ini direncanakan dilaksanakan pada bulan Juni.

3. Tempat Pengambilan keputusan di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara.

F. Metode Pengumpulan Data

Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan 7 langkah varney. Yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan dan evaluasi. Sedangkan teknik

(5)

pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan sekunder. a. Data Primer

1) Wawancara

Penulis mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak keluarga yang berhubungan dengan masalah tersebut (Soekidjo Notoadmojo, 2005 hal : 102).

2) Pemeriksaan

Penulis mengumpulkan data melalui pemeriksaan fisik dengan inspeksi yaitu merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik (Robert Priharjo, 2007 hal 25) palpasi yaitu suatu cara yang dilakukan dengan jari dan telapak tangan untuk menentukan suhu, hidrasi, tekstur, bentuk gerakan, dan area nyeri tekan (Sri Sukamti dkk, 2009 hal : 5) auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran, stetoskop digunakan untuk mendengarkan bunyi jantung, paru-paru, bising usus, serta untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi (Robert Prihardjo, 2007 hal 29) perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuan perkusi adalah menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan cara merasakan vibrasi yang ditimbulkan akibat adanya gerakan yang diberikan kebawah jaringan (Robert Priharjo, 2007 hal : 28)

3) Observasi

Penulis melakukan, pengamatan secara langsung dan secara bertahap untuk memantau perkembangan bayi baru lahir dengan

(6)

hipotermi (Soekidjo Notoadmodjo, 2005 hal : 93). b. Data Sekunder

1) Dokumentasi

Penulis menggunakan rekam medik di RSUD Banjarnegara yang ada kaitannya dengan pasien. Contohnya : status pasien, register ibu bersalin, dan pemeriksaan penunjang (USG staff).

2) Studi Pustaka

Penulis menggunakan buku yang berhubungan dengan bayi baru lahir dengan hipotermi.

3) Media Elektronik

Dengan membuka situs website yang terkait dengan studi kasus yang dilakukan.

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, pembatasan kasus, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka membahasa tentang : a. Tinjauan Medis

Tinjauan medis meliputi definisi, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, patofisiologi, pencegahan, penatalaksanaan medis untuk penanganan medis, pemeriksaan penunjang, dan

(7)

penatalaksanaan hipotermi. b. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Tinjauan asuhan kebidanan menggunakan kerangka berfikir varney yang terdiri 7 langkah yaitu pengkajian, interprestasi data (diagnosa dan masalah) diagnosa potensial dan tindakan antisipasi segera untuk mencegahnya, penyusunan rencana tindakan dan evaluasi.

c. Aspek Hukum

Berisi landasan hukum baik undang-undang maupun Kepmenkes dan standar pelayanan kebidanan yang mengatur tugas pokok dan kompetensi bidan serta wewenang bidan sesuai kasus yang diambil.

BAB III TINJAUAN KASUS

Terdiri dari tinjauan kasus meliputi penerapan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan hipotermi mulai pengkajian, interprestasi data, diagnosa masalah/potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera, merencanakan asuhan kebidanan, pelaksanaan dan evaluasi serta perkembangan dengan menggunakan SOAP.

BAB IV PEMBAHASAN

Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahasan masalah kesenjangan teori dan kenyataan pada asuhan kebidanan yang diberikan kepada pada bayi baru lahir dengan hipotermi.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran DAFTAR PUSTAKA

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Misalnya dalam Persetujuan Indonesia-Malaysia, untuk Indonesia mencakup Pajak Penghasilan (PPh), sedangkan untuk Malaysia mencakup income tax dan excess profit tax,

Saat client melakukan request kepada server, maka request tersebut harus berisi semua informasi yang dibutuhkan oleh server untuk memprosesnya lebih lanjut.. Server tidak

Tujuan praktikum tugas akhir ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum proses ekstraksi rimpang kencur dengan pengaruh variasi jumlah pelarut, suhu ekstraksi, refluk ratio,

Secara umum dengan adanya penambahan serat karung plastik, nilai kohesi, sudut gesek dalam dan kuat geser pada campuran mengalami peningkatan yang lebih tinggi

keyakinan kepada murid dan boleh diaplikasikan dalam kehidupan harian dan dunia pekerjaan. Kandungan Huraian Sukatan Pelajaran Tahun Empat menggariskan hasil pembelajaran yang

Hasil penelitian merekomendasikan bahwa variasi campuran yang paling baik untuk menghasilkan adukan campuran papercrete berkinerja terbaik jika dilihat dari

3. Menjalankan, memindah tangankan atau menjual serta menyerahkan kepada siapa saja termasuk kepada yang diberi kuasa dengan harga pasaran yang layak dan

Kadar TSS dalam air limbah bekas pencucian jeans tergolong sangat tinggi, dengan menggunakan unit koagulasi flokulasi dibantu variasi koagulan, yakni tawas 50