• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Dani Sopian ABSTRAK - Artikel 4 (Dani Sopian)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Dani Sopian ABSTRAK - Artikel 4 (Dani Sopian)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN RASIO LEVERAGE KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Dani Sopian

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh profitablitas

dan leverage keuangan terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini digunakan analisis rasio keuangan, dimana rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets

(ROA), dan Return on Equity (ROE) dan rasio leverage yang diwakili oleh Debt to Total assets (DTA) terhadap return saham pada perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang diambil berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunaka tehnik purposive sampling. Thenik analisis data menggunakan regresi linier berganda yang dilanjutkan dengan uji normalitas. Uji multikolieneritas, uji heteroskedestisitas, dan uji autokorelasi.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari situs resmi www.idx.co.id yaitu data laporan keuangan perusahaan sektor industri food and beverages yang terdaftar di BEI. Analisis pengolahan data penelitian menggunakan Software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS 16.00 for windows.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan dari periode tahun 2007 sampai dengan 2009, Hasil regresi linear berganda menunjukan bahwa pada uji F menunjukan bahwa secara bersama-sama variabel return on asses, return on equity dan

debt to total assets tidak mempengaruhi return saham. Hal ini didasarkan pada F hitung sebesar 0,447 dengan tingkat signifikan 0,720 yang berarti memiliki signifikan lebih besar dari 0,05.

Kata kunci : Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assets (DTA).

I. PENDAHULUAN

(2)

intermediasi keuangan lainnya, seperti lembaga perbankan. Perbedaan mendasar pada aktivitas di pasar modal adalah memperdagangkan dana dan lebih bersifat jangka panjang dan juga dilakukan secara langsung tanpa perantara lembaga keuangan.

Pasar modal di indonesia sejak tahun 1997 mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari 56 emiten pada tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 ( Purba, 2000) dalam penelitian (Susilo, 2004:97). Dari peningkatan tersebut tampak bahwa pasar modal dapat dijadikan sebagai alternatif penghimpunan dana dan penyalur dana yang cukup menarik. Dalam pasar modal yang efisien harga-harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru. Salah satu bentuk informasi tersebut adalah informasi akuntansi, khsusnya laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini merupakan hasil dari proses akuntansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam pengambilan keputusan perusahaan, aliran kas, dan informasi lainnya yang terkait dengan keputusan investasi, (Minar Simanungkalit, 2009).

Menurut Munawir (2001:2), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang digunakan untuk alat berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang bersifat fundamental untuk dapat menilai kinerja perusahaan yang baik. Meskipun analisis rasio keuangan digunakan oleh investor sebagai alat pengukur konvensional, analisis rasio tersebut mempunyai kelemahan utama, yaitu mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak.

Angka rasio bisa digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Untuk dapat mengukur kinerja perusahaan diperlukan alat pembanding dan rasio dalam industri sebagai keseluruhan yang sejenis, dimana perusahaan menjadi anggotanya yang dapat digunakan sebagai alat pembanding dari angka rasio profitabilitas perusahaan, salah satu rasio yang biasa digunakan adalah Return on Asset (ROA) dan Rreturn on Equity

(3)

merupakan tingkat pengembalian atas ekuitas pemilik perusahaan. Penelitian ini menggunakan proksi return on equity sebagai ukuran profitabilitas perusahaan.

Investor tidak hanya melihat kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, tetapi juga banyaknya penggunaan hutang oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Penggunaan hutang yang besar dan semakin tinggi pada perusahaan akan mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor karena semakin besar penggunaan hutang maka akan semakin besar juga beban bunga yang ditanggung, sehingga mengurangi tingkat keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dan akan berdampak pada return yang diperoleh investor. Tingkat penggunaan hutang pada perusahaan disebut dengan istilah solvabilitas (leverage). Pada penelitian ini, untuk mengukur tingkat leverage tersebut peneliti menggunakan rasio keuangan Debt to Total Aset(DTA).

II REVIEW LITERATUR & PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Profitabilitas

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (Riyanto, 2001: 35). Menurut Weston dan Brigham (1994: 475), perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit karena dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi perusahaan dapat melakukan permodalan dengan laba ditahan saja. Rasio propitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari sumber dana yang dimiliki.

Menurut Ang (1997) rasio profitabilitas terdiri dari tujuh rasio dan dari ke tujuh rasio profitabilitas tersebut ada 2 rasio yang berkaitan dengan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba, yaitu Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).

2.1.1 Return on Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar return on assets menunjukkan kinerja yang semakin baik

(4)

semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat (Brigham, 2001). Jadi semakin tinggi nilai return on assets

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan semakin baik.

2.1.2 Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan tingkat kembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholder’s equity) yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi nilai return on equity menunjukkan semakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba (Brigham, 2001).

2.2 Rasio Leverage

Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio leverage juga menunjukan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di masa depan juga akan makin meningkat. Foster (1986:65-66) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return perusahaan. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan.

2.3 Return Saham

Menurut Tjiptowati (2008) Return Saham Merupakan tingkat keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari investasi dalam instrumen investasi surat berharga saham. Return yang telah terjadi dinamakan actual return. Sedangkan rata-rata return

yang diharapkan mampu dihasilkan oleh investor dimasa mendatang berdasarkan anlisis adalah expected return. Selisih atau perbedaan antara actual return dan expected return

adalah abnormal return.

(5)

Akuntansi sering disebut bahasa bisnis karena fungsinya yang mengkomunikasikan informasi suatu badan usaha terutama informasi yang dapat dikuantitatifkan dalam rangka kebutuhan pengambilan keputusan bagi para pemakai informasi yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Suatu laporan keuangan akan bermanfaat jika laporan keuangan memberikan informasi yang relevan untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan para pemakai laporan keuangan tersebut dalam mengambil keputusan. Informasi laporan keuangan tersebut akan memiliki kualitas yang relevan jika informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi sipemakai laporan keuangan, seperti contoh nya investor.

Investasi yang dilakukan pada surat berharga oleh seorang investor diharapkan mendapat keuntungan/return. Namun, mungkin saja potensi keuntungan tersebut bisa berbalik menjadi sebuah kerugian yang tidak diduga sebelumnya. Dunia pasar modal memang tidak terlepas dari dua sisi, yaitu risk dan return. Investasi dalam bentuk saham mempunyai resiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Disamping itu juga berlaku perinsip yaitu “high risk-high return”. Hal ini menggambarkan semakin tinggi tingkat keuntungan

(return) yang diharapkan investor maka akan semakin tingi pula risiko yang harus dihadapi. Melihat kondisi ini maka investor sangat perlu melakukan analisis untuk menilai kinerja perusahaan dimana investor melakukan investasi.

Menurut Tandelili (2001:240), untuk menilai kinerja keuangan emiten, investor dapat melakukan analisis terhadap laporan keuangan emiten, salah satu analisis yang digunalkan adalah analisis rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio Profitabilitas dan Rasio Leverage. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disaratkan investor. Propitabilitas perusahaan adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan di dapat dari aktivitas investasi. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Abdullah, 2005:54). Dengan kata lain semakin tinggi rasio profitabilitas maka return saham yang diterima oleh investor akan semakin besar. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh Return on Assets (ROA)

(6)

memungkin kan kinerja perusahaan yang tidak baik (Abdullah, 2005:51). Rasio

leverage dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan Debt to Total Assets (DTA).

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Simultan Parsial

2.4 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan uraian uraian di atas, maka dapat disusun hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) berpengaruh secara simultan terhadap Return saham pada perusahaan Sektor Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

2. Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets (DTA) berpengaruh secara parsial terhadap Return saham pada perusahaan Sektor Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia.

III. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian maka jenis penelitian ini adalah deskiptif dan Verifikatif. Menurut Sugiyono (2008 : 11) menjelaskan bahwa “ Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilkukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

Return Saham Return on

Assets

Return on Equity

(7)

menghubungkan dengan variabel yang lain”. Penelitian deskriptif berfungsi untuk menggambarkan karakteristik suatu populasi. Sedangkan Penelitian verifikatif digunakan untuk meneliti ulang hasil penelitian sebelumnya dengan tujuan untuk memverifikatif kebenaran hasil penelitian sebelumnya tersebut. Dalam hal ini metode penelitian verifikatif tersebut berfungsi untuk menguji jawaban masalah atas hasil penelitian yang kebenarannya bersifat sementara, dimana hubungan antara variabel dalam penelitian ini dianalisa dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan dengan data tersebut.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61). Sedangkan yang dimaksud dengan populasi sasaran adalah objek penelitian yang akan digunakan untuk menjadi sasaran penelitian. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri food and beverages yang telah go public dan sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Sektor industri food and beverages dipilih sebagai populasi penelitian karena kelompok industri tersebut memiliki jumlah terbesar perusahaan yang telah go public

dibandingkan dengan perusahaan dalam industri lain sehingga dapat terhindar dari kekurangan data setelah dilakukan penyesuaian.

Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil analisis. Adapun kriteria-kriteria yang dipilih dalam penentuan sampel adalah :

1. Perusahaan yang termasuk dalam kategori perusahaan sektor Industri food and beverages terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahan terus listing di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian. 3. Perusahaan yang memiliki data lengkap tentang variable yang akan diteliti. 4. Perusahaan yang menghasilkan keuntungan selama periode penelitian. 5. Data laporan keuangan dalam satuan Rupiah.

(8)

IV TEMUAN-TEMUAN 4.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, serta nilai rata-rata serta standard deviasi dari masing-masing variabel.

Tabel 1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 45 .2202 34.2690 7.878104E0 6.7928135

ROE 45 1.3251 323.5950 2.461664E1 48.7906115

DTA 45 .2115 .9343 .504269 .1834314

RS 45 -.6292 1.4642 .187134 .5114453

Valid N (listwise) 45 Sumber : Data Primer

Setelah dilakukan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat perubahan jumlah sampel. Tabel 3.6 menunjukkan bahwa jumlah data yang valid pada penelitan ini adalah sebanyak 45 sampel. Dari 45 sampel data return on assets , nilai minimum sebesar 0,2202 yang didapatkan oleh PT. Pioneerindo Gourmet International Tbk, dengan nilai maksimum sebesar 34,2690 yang didapatkan oleh PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. Nilai rata-rata sebesar 7,8781 dengan Standar deviasi 6,7928 yang lebih kecil dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang kecil antara return on assets

terendah dan tertinggi.

4.2 Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan estimator yang tidak bias apabila memenuhi asumsi klasik. Pengujian-pengujian yang dilakukan untuk memenuhi kriteria asumsi klasik adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

(9)

uji keselarasan data. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS for Window.

Tabel 2

Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ROA ROE DTA RS

N 45 45 45 45

Normal

Parametersa Mean 7.878104E0 2.461664E1 .504269 .187134

Std. Deviation 6.7928135

E0

4.879061

1E1 .1834314 .5114453 Most Extreme

Differences AbsolutePositive .162.162 .357.357 .115.115 .149.149

Negative -.135 -.317 -.077 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z 1.090 2.397 .769 .996

Asymp. Sig. (2-tailed) .186 .000 .596 .274

a. Test distribution is Normal.

Kriteria yang digunakan berdasarkan probabilitas: a. Jika probability value > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika probability value < 0,05 maka H0 ditolak.

Berdasarkan hasil output SPSS Kolmogorov- Smirnov Test di atas, untuk nilai probabilitas variabel return on assets sebesar 0,186 nilai probabilitas variabel

return on equity sebesar 0,000, nilai probabilitas variabel debt to total assets

sebesar 0,596, dan nilai probabilitas variabel return saham sebesar 0,274. Nilai probabilitas variabel return on assets, debt to total assets dan return saham pada penelitian ini lebih besar dari 0,05, berarti semua data penelitian ini berdistribusi normal. Sedangkan return on equity pada penelityan ini lebih kecil dari 0,05, berarti data return on equity dalam penelitian ini tidak berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinearitas

(10)

VIF kurang dari 10 akan semakin rendah hubungan antara variabel. Berdasarkan hasil perhitungan data dengan SPSS didapat hasil sebagai berikut

Tabel 3

Hasil Perhitungan Uji Multikolinearitas dengan Tolerance dan VIF

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

ROA .393 2.542

ROE .312 3.201

DTA

.647 1.545

a. Dependent Variable: RS

Dari tabel diatas terlihat bahwa baik variabel nilai tolerance dan nilai VIF menunjukkan tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan nilai tolerance kurang dari 10%. Ini berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Hasil ini menandakan bahwa model regresi yang dihasilkan tidak terjadi multikolinieritas dan baik untuk digunakan.

3. Uji Heteroskedastisitas

(11)

Gambar 2

Perhitungan Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot

Dari grafik scater plot di atas terlihat bahwa titik-titik yang terdapat pada grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang berarti model regresi pada penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Ini berarti data yang disajikan pada penelitian ini layak dan baik untuk diteliti.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokotelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam satu model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Untuk pengujian autokorelasi dapat dideteksi dengan Durbin Watson test (DW). Berdasarkan hasil analisis dengan SPSS didapatkan Durbin Watson test (DW) sebagai berikut:

Tabel 4

Hasil Perhitungan Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson test (DW) Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .178a .032 -.039 .5213623 1.890

(12)

Model Summaryb

1 .178a .032 -.039 .5213623 1.890

b. Dependent Variable: RS

Untuk mendignosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan pengujian terhadap nilai Uji Durbin Watson (Uji Dw), berdasarkan tabel autokorelasi sebagai berikut:

Tabel 5

Uji Autokorelasi

DW Kesimpulan

< 1,45 1,45 - 1,68 1,68 - 2,32 2,32 - 2,55

> 2,55

Ada Autokorelasi Tanpa Kesimpulan Tidak Ada Autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada Autokorelasi

Dari hasil perhitungan program komputer SPSS didapat nilai Uji Dw = 1,890. Nilai tersebut dapat dinyatakan berada di daerah tidak ada autokorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada persamaan regresi tersebut tidak terdapat autokorelasi.

5. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk mengatahui ada tidaknya pengaruh antara variabel terikat. Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang telah ditentukan di depan maka didapat hasil pengolahan data dengan program SPSS, yang tampak pada tabel 3.8. berikut ini:

Tabel 6

(13)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .048 .315 .153 .879

ROA .020 .018 .265 1.082 .286

ROE -.003 .003 -.246 -.895 .376

DTA .090 .533 .032 .169 .867

a. Dependent Variable: RS

Pada tabel 3.8 menunukan bahwa persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dari hasil analisis yaitu:

Y = 0,048 + 0,20 ROA + -0,003 ROE + 0,090 DTA

Dimana : Y = Return Saham

ROA = Return on Assets

ROE = Return on Equity

DTA = Debt to Total Assets

Dari persamaan regresi tersebut di atas mempunyai makna:

1. Koefisien konstanta 0,048 dan bertanda positif, , nilai ini mengandung pengertian bahwa apabila nilai variabel X1 ( return on Assets ), variabel X2 (

Return on Equity), X3 ( Debt to Total Assets ) sama dengan nol, maka tingkat atau besarnya nilai variabel devenden Y ( Return Saham ) di lokasi tersebut akan sebesar 4,8%.

2. Koefisien regresi β1 sebesar 0,020 berarti bahwa, apabila nilai X1 (Return on

Assets) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar 2%.

3. Koefisien regresi β2 sebesar -0,003, berarti bahwa, apabila nilai X2 (return on

(14)

lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar -0,3%.

4. Koefisien regresi β3 sebesar 0,090 berarti bahwa, apabila nilai X3 (debt to total

assets) terjadi peningkatan sebesar 1 poin, sementara variabel independen lainnya bersifat tetap, maka tingkat variabel Y (return saham) di perusahaan obyek penelitian tersebut akan meningkat sebesar 9%.

5.1. Pengujian Signifikansi Simultan ( Uji F-test)

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil uji statistik:

ANOVAb

Model SquaresSum of Df Mean Square F Sig.

1 Regression .365 3 .122 .447 .720a

Residual 11.145 41 .272

Total 11.509 44

a. Predictors: (Constant), DTA, ROA, ROE b. Dependent Variable: RS

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat besarnya F hitung yaitu sebesar 0,447 dengan tingkat signifikasi 0,720, nilai signifikasi ini lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu 0,05, sehingga dapat diartikan bahwa return on assets, return on equity dan debt to total assets secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

V.PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN

Menurut hasil secara simultan, menunjukkan bahwa secara barsama-sama variabel Retun on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan Debt to Total Assets

(DTA) tidak memiliki pengaruh terhadap Return Saham.

(15)

(2002) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel return on equity dan debt to total assets tidak berpengaruh terhadap return saham. Dan penelitian Sunarto (2001)

dalam penelitiannya berdasar hasil pengujian terhadap data periode 1999 untuk return on assets, return on equity, dan debt to total assets serta data periode 1999/2000 untuk perhitungan return saham menunjukkan bahwa ketiga variabel independen (ROA, ROE, dan DTA) secara bersama-sama tidak signifikan berpengaruh terhadap return saham periode 1999/2000. Sedangkan secara varsial return on equity dan debt to total assets

berpengaruh tidak signifikan terhadap retur saham.

Hasil penelitian bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Minar Simanungkalit (2009) hasil penelitianya menyatakan bahwa variabel Return on Aset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Deb to Total Aset (DTA) bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sunarto (2001)

menyatakan bahwa rasio profitabilitas (ROA dan ROE) dan Leverage (DTA) signifikan mempengaruhi return saham di BEJ untuk periode 1998/1999 dan 1999/2000. Variabel Return on Aset (ROA) dan Return on Eqquity (ROE) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Perbedaan hasil penelitian ini terjadi karena sampel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini tidak random dan hanya mendasarkan pada perusahaan sektor industry food ang beverage selama periode 2007 sampai dengan 2009.

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis dalam penelitian ini yang diajukan tidak berhasil didukung oleh data.

Sementara peneliti yang sebelumnya yang tidak konsisten dengan penelitian ini dilihat dari sampel yang digunakan lebih banyak dan jangka waktunya lebih dari 3 tahun. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Minar Simanungkalit (2009) dalam penelitiannya sampel yang digunakan adalah 16 perusahaan makanan dan minman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004sampai dengan 2007. Dan penelitian yang dilakukan oleh Sunarto (2001) dalam penelitiannya sampel yang digunakan sebanyak 92 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia namun jangka waktu1998-2000.

Profitabilitas tidak mempengaruhi return saham, hubungan tersebut tidak sesuia dengan hipotesis dan teory yang dikemukakan oleh Brigham yaitu semakin tinggi rasio

(16)

perusahaan untuk menghasilkan laba. Namun dalam kenyataannya bila laba yang diperoleh perusahaan besar belum tentu return saham yang akan diterima oleh investor juga semakin besar. Karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Rasio profitabilitas yang diwakili oleh return on equity mempunyai hubungan yang searah dengan return saham. Semakin tinggi return on equity maka kinerja perusahaan semakin baik, suatu angka return on equity yang bagus akan membawa keberhasilan bagi perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004;56). Penggunaan hutang yang besar dalam perusahaan mengakibatkan beban bunga yang semakin besar yang tentunya akan berdampak pada tingkat keuntungan yang didapat oleh investor. Kondisi ini menggambarkan apabila nilai return on equity yang makin mengindikasikan bahwa perusahaan makin banyak menggunakan hutang sehingga membawa dampak negatif bagi investor, dimana apabila return on equity makin tinggi nilai return saham yang dimiliki perusahaan makin kecil.

Menurut Brigham dalam teorinya menyatakan semakin tinggi rasio leverage yang diwakili oleh debt to total assets maka smakin besar laba perusahaan. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki modal kerja yamg besar dan disertai dengan kemampuan perusahaan untuk mengelola modal kerja yang besar tersebut dengan efektif, sehingga menghasilkan laba yang besar. Apabila laba perusahaan besar maka return saham yang akan diterima oleh investor juga semakin besar.

Telah melakukan analisis data dan interpretasi hasil, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain :

a. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan Pada Perusahaan Sektor Industri Food and Beverages sehingga kurang mewakili seluruh emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

b. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Debt to Total Assers (DTA) tidak mempengaruhi

return saham secara bersama-sama .

(17)

REFERENSI

Abdullah, M Faisal, 2005, “Dasar-dasar manajemen Keuangan”. Cetakan Kelima. Malang: Universitas Muhamadiyah Malang.

Anam, Saiful, 2003, “Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan (Studi Kasus Industri Manufaktur di BEJ)”, Tesis

Ang, Robbert, 1997. “Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia”. Mediasoft Indonesia. Anoraga Pandji, 2006. “Pengantar Pasar Modal”. Cetakan Kelima. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Brigham Dan John M Wachomicz, Jr.2005.” prinsip-prinsip manajemen K euangan”. Jakarta:Erlangga.

Brigham, Eugene. Dan Joel F. Houston. 2001. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Erlangga.

Home, Van James C. Dan John M. Wachomicz, Jr.2005. “Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan”. Jakarta:Erlangga.

Moh Nasir, 1988. “Metode penelitian”. Jakarta : Ghalia Indonesia

Munawir, S, Drs., Akuntan. 2004. “Analisa Laporan Keuangan”. Yogyakarta : Liberty

Purba, Parentahen. 2002. “Analisis dan Perencanaan Keuangan”. Edisi Pertama. Mean: Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Riyanto, Bambang. 1995. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Simanungkalit, Minar 2009. “ Pengaruh Profitabilitas da Leverage Keuangan terhadap Return Saham”. Skripsi. Undip, Semarang.

Sugiyono, Prof. DR. 2009. “Statistika Untuk Penelitian Alfabeta”. Bandung

Sunarto, 2001. ’Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage Terhadap Return Saham Perusahaan Mnufaktur di BEJ”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

Sundjaja, Ridwan., & Barlian, Ingn. 200. Manajemen Keuangan Satu dan Dua. Klaten: PT. Intan Sejati.

Sugiyono, Prof. Dr. 2009. “Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Dengan Metode R&D”. Bandung : CV. Alfabeta.

(18)

Tandelilin, 2001.” Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio”, Edisi 1.yogyakarta. BPFE.

Utomo, welly. 2007. “Analisis Pengaruh Beta Dan Varian Return Saham Terhadap Return Saham” Program Studi Magister Manajemen Unversitas Diponegoro Semarang

Gambar

Gambar 1.Kerangka Pemikiran
Tabel 1 Descriptive Statistics
Tabel 3 Hasil Perhitungan Uji Multikolinearitas dengan Tolerance
grafik tersebut tidak membentuk pola tertentu yang berarti model regresi pada
+2

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kelak di kemudian hari terdapat bukti yang memberatkan bahwa saya melakukan plagiasi sebagian atau seluruh hasil karya saya — yang mencakup Landasan Konseptual Perencanaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan, maka diperoleh bahwa keempat variabel bebas pada penelitian ini terdapat empat variabel

Jadi, jelas terlihat bahwa untuk dapat meningkatkan tingkat kepuasan mahasiswa dalam pengalaman belajar klinik, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan faktor

Tulisan ini mengkaji mengenai peran sekolah dalam mitigasi bencana, kurikulum kebencanaan di sekolah-seolah beberapa daerah di Indonesia dan juga di dunia, serta kurikulum

Rakan sekerja mempunyai peranan penting dalam meningkatkan tahap keselamatan dan kesihatan sesebuah organisasi dengan cara menjadi contoh terbaik, memberi tunjuk ajar dan

Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan cenderung bergerak terbatas dengan arah pergerakan harga yang bervariasi dengan

Pada hari ini, Sabtu tanggal Sembilan belas bulan Desember tahun Dua ribu lima belas, dimulai pukul 10.30 Wita bertempat di Ruang Sarpras Polres Bangli,

Thông thường, chúng ta thường được yêu cầu học Kỹ năng ngôn ngữ: kỹ năng đọc, viết,… sau đó sẽ áp dụng các kỹ năng này vào việc học tiếng anh.Tuy