PROFIL
KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA
Profil kabupaten Penajam Paser Utara merupakan bagian yang penting
dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, sebagai dasar perencanaan
pembangunan infrastruktur pada masa yang akan datang. Bagian profil
kabupaten Penajam Paser Utara pada RPI2-JM Bidang Cipta Karya
menggambarkan kondisi daerah daeri berbagai aspek, yaitu gambaran kondisi
geografis dan administrasi wilayah, demografi, topografi, geohidrologi, geologi,
klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi.
4.1 Gambaran Geografis dan Administratif Wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia No.7 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Penajam
Paser Utara terletak antara 00o48’29” - 01o36’37” Lintang Selatan dan
116o19’30” - 116o56’35” Bujur Timur. Posisi Kabupaten Penajam Paser
Utara sangat strategis sebagai pintu gerbang transportasi laut dan
transportasi darat menuju Provinsi Kalimantan Selatan serta merupakan
jalur pergerakan barang dan jasa lintas Provinsi Kalimantan Timur dan
Provinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki
batas-batas administrasi dengan kabupaten/kota sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara;
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Balikpapan dan Selat Makassar;
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Paser dan Selat
Makassar;
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Paser dan Kabupaten
Peta 4.1 Batas wilayah kabupaten Penajam Paser Utara
Sumber : RTRW Kab.PPU 2011-2031
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki luas wilayah 3.333,06 Km2
meliputi wilayah daratan seluas 3.060.82 Km2dan wilayah lautan seluas 272.24
Km2. Berdasarkan Topografinya, Penajam Paser Utara berada di ketinggian
Paser Utara memiliki wilayah yang didominasi wilayah perbukitan dan dataran
di wilayah bagian barat.
Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kabupaten PPU Tahun 2013
Kecamatan Luas Wilayah (Km
Babulu 355,71 43,74 399,45 11,98
Waru 496,05 57,83 553,88 16,62
Penajam 1.036,70 170,63 1.207,37 36,22
Sepaku 1.172,36 0,00 1.172,36 35,17
Jumlah 3.060,82 272,24 3.333,06 100,00
Sumber: BPS, Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2014
4.2 Demografi
Selama lima tahun terakhir (2009-2013) jumlah penduduk Kabupaten
Penajam Paser Utara mengalami pertumbuhan relatif kecil. Pada tahun 2009
jumlah penduduk seluruhnya sebanyak 137.165 jiwa dengan komposisi 70.657
jiwa penduduk laki-laki dan 66.508 jiwa penduduk perempuan. Pada tahun
2013 jumlah penduduk telah meningkat menjadi 157.944 jiwa dengan
komposisi 83.132 jiwa penduduk laki-laki dan 74.812 penduduk perempuan.
Untuk mengetahui lebih rinci jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada
akhir tahun 2009 - 2013 dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut.
Tabel. 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Pertumbuhan
Penduduk Kabupaten Penajam Paser UtaraTahun 2009- 2013
No Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah
Total
Sumber: BPS, Penajam Paser Utara Dalam Angka, 2014
Berdasarkan tabel tersebut dapat dikemukakan bahwa pertumbuhan
Untuk melihat lebih detail mengenai gambaran kependudukan
berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel 2.4
berikut:
Tabel 4.3 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013 di Kabupaten PPU
Kelompok
Sumber: BPS, Penajam Paser Utara Dalam Angka, 2014
Dari data diatas dapat diketahui bahwa lebih dari 70 persen
penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan penduduk usia
produktif yaitu usia 15-64 tahun. Kondisi tersebut merupakan potensi
yang dimiliki Kabupaten Penajam Paser Utara karena dengan formasi
tersebut maka berpotensi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Penajam Paser Utara melalui kontribusi tenaga kerja di
sektor-sektor lapangan usaha.
4.2.1 Kepadatan Penduduk
Berdasarkan data kependudukan yang ada perkecamatan, kondisi
kependudukan setiap kecamatan dapat digambarkan pada piramida seperti
Grafik 4.1 Piramida Penduduk Perkecamatan dan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
Kecamatan Penajam Kecamatan Waru
Kecamatan Babulu Kecamatan Sepaku
Kabupaten Penajam Paser Utara
Peta.2 Sebaran Penduduk di Kabuaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : Hasil analisis data
4.2.2 Penyebaran Penduduk
Dilihat dari kepadatan penduduknya di Kabupaten Penajam Paser Utara
Tabel 4.4 Penduduk, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten PPU Tahun 2009 – 2013
Kecamatan
Sumber: BPS, Penajam Paser Utara Dalam Angka, 2014
Mengamati data tabel di atas bisa disimpulkan bahwa dari ke-empat
kecamatan yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kecamatan Babulu
merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi dalam
kurun waktu 2009-2013, pada tahun 2013 kepadatan mencapai 80,57 orang/km2.
Disusul Kecamatan Penajam dengan kepadatan 63,29 orang/km2 dan
Kecamatan Sepaku adalah kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah
diantara kecamatan lain yaitu 26,96 orang/km2.
Dinamika penduduk adalah perubahan penduduk, baik pengurangan
maupun penambahannya.Faktor yang mempengaruhi dinamika penduduk
adalah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan kepindahan atau
migrasi.Dalam pembahasan ini, titik berat pembahasan diutamakan pada
indikator fertilitas. Selain itu, dibahas juga tentang keluarga berencana yang
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi fertilitas.
Salah satu indikator fertilitas adalah umur perkawinan pertama.Semakin
muda seseorang melakukan perkawinan semakin panjang masa reproduksinya
sehingga peluang melahirkan semakin besar.Karena resiko melahirkan hanya
terjadi pada wanita, maka umur yang diperhitungkan adalah umur wanita pada
saat perkawinan pertamanya.
Perkawinan pertama lebih banyak dilakukan pada kelompok umur diatas
19-24 tahun.Hal ini sesuai dengan program penurunan fertilitas yang
dicanangkan pemerintah dengan menentukan umur 20-25 tahun sesuai umur
ideal untuk melaksanakan perkawinan. Bila dilihat polanya tampak bahwa
proposi penduduk yang melangsungkan perkawinan pertamanya pada umur 16
tahun atau kurang sebesar19,08 persen dari seluruh penduduk wanita usia 10
Grafik 4.2 Persentase Wanita 10 Tahun Ke Atas Pernah Kawin Menurut Umur Perkawinan Pertama di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Proporsi terbesar perkawinan pertama adalah pada kelompok umur diatas 19tahun keatas yang mencapai 55,01 persen. Sedangkan proporsi penduduk yang melangsungkan perkawinan pertamanya antara umur 17-18 tahun
mencapai 25,91 persen, lebih besar dibandingkan proporsi yang
melangsungkan perkawinan pertamanya pada umur 16 tahun atau kurang. Dari hasil angka tersebut menunjukkan bahwa pemerintah mempunyai pekerjaan rumah untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat tentang usia perkawinan yang sehat bagi seorang perempuan, karena kalau seorang perempuan menikah dibawah usia 16 tahun ditakutkan organ reproduksinya belum matang dan secara psikologis juga belum ada kesiapan untuk membina rumah tangga.
Penurunan fertilitas juga banyak dipengaruhi oleh program keluarga Berencana (KB). Usaha yang dilakukan pemerintah dengan membentuk badan khusus yang menangani KB tampaknya cukup berhasil.Fertilitas semakin menurun sehingga laju pertumbuhan penduduk pun bisa ditekan. Hal ini sejalan dengan salah satu konsep beyond family planning yang menyatakan bahwa apabila program KB dikelola dengan baik, fertilitas akan dapat diturunkan.
Tingkat keberhasilan KB biasanya tidak hanya diukur dari penurunan fertilitas yang dicapai tetapi juga dari pencapaian target akseptor. Seseorang dikatakan sebagai akseptor KB adalah apabila ia menggunakan salah satu alat/cara KB dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dan bukan karena alasan lain seperti alasan kesehatan, serta harus mengacu pada masa berlaku atau ke-efektif-an dari masing-masing alat/cara KB tersebut.
Grafik 4.3 Persentase Wanita Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun Menurut
Pemanfaatan Alat KB di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Berdasarkan alat atau cara yang digunakan peserta KB aktif, suntikan KB
dan Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan, yang
keduanya mencapai 85,59 persen dari seluruh akseptor KB. Walaupun
termasuk alat kontrasepsi modern, sebenarnya pil mempunyai risiko kegagalan
cukup tinggi dibandingkan alat kontrasepsi modern lainnya. Untuk itu, perlu ada
upaya untuk mengubah pandangan masyarakat yang lebih menyukai pil
sebagai cara ber-KB dan diarahkan untuk menggunakan alat kontrasepsi yang
lebih efektif.
Metode KB selain pil dan suntik yang penggunanya cukup banyak adalah
IUD/AKDR/Spiral dan Susuk KB. Proporsi pengguna metode ini adalah lebih
dari 9 persen. Sedangkan metode KB selain ketiga metode tersebut tampaknya
kurang diminati oleh para akseptor dan hanya sekitar2 persen. 55,06 26,78
18,16
Grafik 4.4 Persentase Wanita Pernah Kawin Berumur 15-49 Tahun Menurut Cara
KB yang Digunakan di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
4.3 Topografi
Dalam perencanaan kota kemiringan lahan/ topografi merupakan unsur yang
penting untuk ditelaah. Kesesuaian lahan bagi peruntukkan bangunan tertentu
tidak terlepas dari pertimbangan kemiringan lahan di kawasan tersebut. Pada
umumnya Ketinggian tempat di Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara berada
pada 0 – 500 m diatas permukaan laut (dpl) pada elevasi terendah terdapat di
daerah sekitar muara Sungai yang mengalir di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdiri atas wilayah berupa daratan dan
wilayah yang berupa perairan laut. Wilayah perairan laut ini tersebar di tiga
kecamatan yaitu Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru dan Kecamatan Penajam
dimana ketiga kecamatan tersebut berbatasan langsung dengan Selat Makassar.
Ditinjau dari kondisi topografi, dapat diketahui bahwa wilayah daratan Kabupaten
Penajam Paser Utara terdiri atas dataran dan perbukitan, terutama di wilayah
Kabupaten Penajam Paser Utara bagian barat.
4.4 Geohidrologi
Adanya siklus hidrologi di daerah Kabuapten Penajam Paser Utara
mempunyai pengaruh terhadap lapisan permukaan tanah. Kondisi Hidrologi di
Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan keadaan eksisting dapat melayani
Tabel 4.5 Nama - Nama Sungai Menurut Kecamatan
Sumber : Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam AngkaTahun 2009
Di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara terdapat mata air, embung dan
bendung yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, baik
yang sudah di kelola maupun yang masih belum dikelola namun mempunyai
potensi yang cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk di
Kabupaten Penajam Paser Utara. Di Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki
21 titik sumber air yang tersebar 2 (dua) kecamatan yaitu 9 titik sumber air di
Kecamatan Babulu dan 12 titik sumber air di Kecamatan Sepaku. Sedangkan
untuk embung yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara sendiri terdapat
diseluruh wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, dimana di Kecamatan
Penajam terdapat 3 embung yang ada dimana 2 embung terletak di sekitar Desa
Seloloang dan Desa Nipah – Nipah merupakan embung yang sudah dikelola dan
berpotensi cukup besar sedangkan ada 1 embung lagi di sekitar Desa Sotek
yang belum dikelola masih alami namun mempunyai potensi yang cukup besar,
hal ini dapat dilihat dari debit air yang ada sekitar 300.000 m3. sedangkan yang
lainnya terdapat di Kecamatan Waru sebanyak 2 titik embung, Kecamatan
Babulu ada 6 titik embung dan di Kecamatan Sepaku sebanyak 6 titik embung.
1 Penajam - -
-2 Waru - -
-Desa Gunung Intan TP 1 Besar
Desa Gunung Intan TP 2 Besar
Desa Gunung Intan TP 3 Besar
Desa Babulu Darat TP 4 Besar
Desa Babulu Darat TP 5 Kecil
Desa Babulu Darat TP 6 Besar
Desa Gunung Makmur TP 7 Besar
Desa Gunung Makmur TP 8 Besar
Desa Gunung Makmur TP 9 Besar
Desa Sukaraja TP 10 Besar
Desa Sukaraja TP 11 Sedang
Desa Sukaraja TP 12 Besar
Desa Agromulyo TP 13 Besar
Desa Agromulyo TP 14 Sedang
Desa Agromulyo TP 15 Sedang
Desa Bukit Raya TP 16 Besar
Desa Bukit Raya TP 17 Besar
Desa Bukit Raya TP 18 Besar
Desa Semoi II TP 19 Besar
Desa Semoi II TP 20 Besar
Desa Semoi II TP 21 Besar
Sumber Dinas Pengairan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010 3 Babulu
4 Sepaku
No. Kecamatan Lokasi Titik Duga Potensi
dibangun dari dana propinsi lewat Dinas Pengairan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sedangkan untuk mata air, di Kabupaten Penajam Paser Utara hanya terdapat 3 mata air yang terdapat di Desa Babulu Darat dan Desa Labangka Kecamatan Babulu serta di sekitar Kecamatan Sepaku.
Tabel 4.6 Sumber Air Baku Di Kabupaten Penajam Paser Utara
Tabel 4.7 Lokasi dan Luas Genangan Embung Di Kabupaten Penajam Paser Utara
4.5 Gambaran Geologi
Daerah perbukitan terbesar dibagian Utara dan Barat antara lain di
Kecamatan Babulu dan Kecamatan Sepaku. Struktur geologi didaerah ini
merupakan lipatan yang berbentuk antilklinal dan sinklinal, hal tersebut adanya
1 Embung Batu Pengrusut Babulu Darat 17,65 440.000 Irigasi 2.000 -2 Embung Gentong Gendis Gunung Makmur 50,00 500.000 Irigasi 1.000 -3 Embung Blok A Gunung Intan 20,00 200.000 Irigasi 1.000 -4 Embung Blok U Gunung Intan 15,00 100.000 Irigasi 500 -5 Embung Labangka I Labangka 12,00 75.000 Irigasi 500 -6 Embung Labangka II Labangka 5,00 35.000 Irigasi 500 -7 Embung Api - Api Api Api 5,00 30.000 Irigasi 100 -8 Embung Sesulu Sesulu 5,00 30.000 Air Bersih - 638 KK 9 Embung Waduk / Lapangan Seloloang 25,00 200.000 Irigasi 550 -10 Embung Nipah Nipah Nipah Nipah 12,00 100.000 Irigasi 250 -11 Embung Buki Raya Bukit Raya 15,00 150.000 Air Minum - 250 KK 12 Embung Sukaraja Sukaraja 10,00 100.000 Air Minum - 300 KK 13 Embung Sotek Sotek 15,00 300.000 Air Minum - 891 KK 14 Embung Pemaluan Pemaluan 7,00 12.000 Air Minum - -15 Embung ITCI Maridan 5,00 8.000 Air Minum - -16 Embung IHM Bumi Harapan 3,00 7.500.000 Air Minum - 744 Jiwa 17 Embung Karang Jinawi Karang Jinawa 2,00 6.000 Air Minum - 300 KK Sumber Dinas Pengairan Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2010
Luas Genangan / Kapasitas Tampung
Ha M³ Fungsi Polusi Lahan (Ha) Jumlah Pengguna Desa / Kelurahan
4.5.1 Daerah dataran rendah
Daerah dataran rendah ini tertutup oleh belahan hasil rombakan
daerah atas didekat ataupun di daerah hulu, lapisan tanah bagian atas ini
terdiri dari lempung, lempung pasiran dan napal. Pada umumnya berupa
dataran alluvial yang batuannya bersifat kedap air, oleh karena itu peresapan
air hujan lebih kecil apabila dibandingkan dengan daerah batu gamping.
Adapun masing-masing jenis tanah dan proporsi sifat adalah sebagai berikut :
• Alluvial, bahan induk dari tanah liat dan pasir yang beraneka ragam tanah kelabu kehitam-hitaman dengan tekstur liat berat sedikit plastis.
Penggunaan lahan pada umumnya berupa persawahan dengan
pengairan yang sebagian besar sudah teratur dan sebagian berupa
empang/tambak. Dengan ini baik untuk perluasan sawah yang
dipergunakan sebagai tanaman bahan pangan.
• Kompleks mediteran, tanah jenis ini berasal dari bahan induk batu liat napal, sifat lainnya dari jenis tanah ini mempunyai kadar bahan organik
rendah sampai sedang. Fisiografi daerah berupa bukit lipatan dengan
bentuk wilayah berbukit sampai bergunung, sebagian besar merupakan
wilayah berbukit dengan kemiringan lereng 30 %. Jenis tanah ini biasanya
dipakai untuk bermacam-macam bentuk penggunaan lahan, antara lain
persawahan tadah hujan dan tegalan serta galian batu gamping.
• Grumusol, jenis tanah ini berasal dari bahan induk , bahan kapur, napal dan batu liat. Tanah kelabu tua dengan tekstur liat dan struktur sangat
gempal serta konsisten teguh sampai plastis. Tanah Grumusol ini tersebar
di daerah bukit lipatan yang merupakan bagian bawah punggung antiklinal
dan lembah-lembah sinklinal dengan bentuk wilayah bergelombang. Jenis
tanah ini mempunyai kemampuan lahan untuk pertanian yang sangat
terbatas oleh air.
4.6 Klimatologi
Berdasarkan kajian data iklim pada masing-masing kecamatan dapat
diketahui bahwa rata-rata hari hujan di Kabupaten Penajam Paser Utara
adalah sebanyak 10 hari perbulan dengan curah hujan rata-rpetaata sebesar
230 mm per bulan. Sedangkan curah hujan di atas 300 mm perbulan terjadi
antara bulan Desember sampai dengan Februari. Curah hujan sebesar 100 –
Kondisi iklim di wilayah Propinsi Kalimantan Timur menunjukkan bahwa
karakteristik iklim di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara termasuk wilayah
iklim tropika humida. Temperatur udara rata-rata sebesar 260C dengan
perbedaan temperatur pada waktu siang dan malam berkisar antara 5-70C.
Temperatur minimum terjadi antara bulan Oktober sampai bulan Agustus,
Berdasarkan pembagian iklim di wilayah Kalimantan Timur, iklim Kabupaten
Penajam Paser Utara termasuk zone 1 dengan rata-rata curah hujan berkisar
antara 1800 sampai 2000 mm/tahun dengan rata-rata tahunan 1963 mm/tahun.
4.7 Kondisi Perumahan
Sebagai kebutuhan dasar manusia selain pangan dan sandang, maka
keberadaan papan (perumahan) layak huni yang memenuhi syarat kesehatan
sehingga dapat memberi suasana nyaman bagi penghuninya, merupakan salah
satu dampak perubahan tingkat sosial ekonomi penduduk.Menurut luas lantai
perumahan bangunan tempat tinggal, sebagian besar rumah tangga menempati
luas lantai 21-49 m2, yaitu mencapai 46,78 persen dari seluruh rumah tangga.
Sedangkan rumah tangga yang luas lantainya kurang dari 20 m2, hanya
sekitar4,09 persen.
Grafik 4.5 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai Rumah (m2) di
Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
4,09
46,78 37,19
6,87 5,07
< 20
21 - 49
50 - 99
100 - 149
4.5 Fasilitas Rumah
Grafik 4.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum di Kabupaten
Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Sampai saat ini, sumber air minum yang paling banyak digunakan adalah
air dalam kemasanbaik yang bermerk maupun yang isi ulang sebesar 54,99
persen rumah tangga. Sedangkan yang menggunakan air minum yang berasal
leding(yaitu leding meteran, baik yang dikelola pemerintah maupun swasta, serta
air leding yang dijual eceran) hanya 3,42persen. Tingginya rumah tangga yang
menggunakan air kemasan untuk air minum menunjukkan bahwa tingkat
kesadaran penduduk untuk kebersihan dan kesehatan air minum sudah tinggi. 54,99
3,42 12,76 16,29
6,54 0,19
5,81
Air kemasan
Leding
Sumur bor/pompa
Sumur terlindung
Sumur tak terlindung
Mata air terlindung
Grafik 4.7 Persentase Rumah TanggaMenurut Sumber Penerangan di Kabupaten
Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara
Selain air minum, fasilitas rumah yang akan dibahas yaitu sumber
penerangan di rumah tersebut. Pada tahun 2013, rumah tangga dengan sumber
penerangan listrik PLN yaitu sebesar 90,10 persen dan rumah tangga dengan
sumber penerangan listrik Non PLN sebesar 7,08 persen. Di samping itu, masih
ada sekitar 2,81 persen rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara yang
masih menggunakan pelita, sentir, obor, dan lainnya.
Grafik 4.8 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik PLN Menurut
Daya yang Terpasang di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013 90,1
7,080,29 2,52
PLN
Non PLN
Petromak/Aladin
Pelita/Sentir/Obor
29,23
36,85
28,24 71,76
450 watt
900 watt
1.300 watt
2.200 watt
> 2.200 watt
Pada tahun 2013 terdapat 28,24 persen rumah tangga memakai listrik
PLN tanpa meteran. Hal tersebut tidak mengindikasikan bahwa rumah tangga
tersebut mencuri listrik PLN, tapi bisa jadi karena mereka menyambung listrik
dari tetangganya. Sedangkan rumah tangga yang menggunakan meteran
dengan porsi terbesar adalah pada daya sebesar 900 watt, yaitu terdapat 36,85
persen rumah tangga.
Indikator sosial sebagai petunjuk kesejahteraan rumah tangga lainnya
adalah ketersediaan fasilitas jamban yang mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan penghuni. Tercatat rumah tangga yang menggunakan jamban sendiri
sebanyak 90,39 persen rumah tangga. Sedangkan yang memakai jamban umum
sekitar 1,85persen rumah tangga. Disamping itu masih ada rumah tangga yang
tidak memiliki jamban sekitar 3,92 persen.
Grafik 4.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Tempat Buang
Air Besar di Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun 2013
Sumber : BPS Kabupaten Penajam Paser Utara 90,39
3,83 1,85
3,92
Sendiri
Bersama
Umum