• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PENDAPATAN LUAR USAHATANI DALAM MENGURANGI TEKANAN PENDUDUK THE ROLE OFF-FARM INCOME TO REDUCE THE POPULATION PRESSURE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN PENDAPATAN LUAR USAHATANI DALAM MENGURANGI TEKANAN PENDUDUK THE ROLE OFF-FARM INCOME TO REDUCE THE POPULATION PRESSURE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

THE ROLE OFF-FARM INCOME TO REDUCE THE POPULATION PRESSURE

Sardju Subagjo

Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto

Sempitnya luas lahan usahatani yang diakibatkan tingkat pertumbuhan penduduk serta bertambah luasnya lahan pertanian untuk kepentingan tak-pertanian mengakibatkan naiknya tekanan penduduk. Namun, perkembangan keaktifan petani di luar usahatani membawa konsekuensi turunnya tekanan penduduk atas sumberdaya alam. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) tekanan penduduk baik di tingkat rumah tangga maupun wilayah dan (2) peranan pendapatan luar usahatani terhadap tekanan penduduk. Penelitian yang dilaksanakan di dua desa di Kabupaten Banyumas dengan Sampel Acak Sederhana dalam memilih petani sampelnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) nilai tekanan penduduk lebih besar dari satu yang berarti bahwa kebutuhan dasar penduduk di dua desa penelitian belum terpenuhi dan (2) pendapatan luar usahatani berperan dalam mengurangi tekanan penduduk. Kata kunci: Pendapatan luar usahatani, Tekanan penduduk.

ABSTRACT

The level of the population growth rate and the wider of agricultural to non-agricultural land use make the width of the farm reduce and will increase the population pressure. However, the activity off-farm will influence the population pressure to natural resource. The objective of this research was to know (1) the population pressure of household and area and (2) the role of off-farm income to population pressure. The survey conducted in two villages in Banyumas District and Simple Random Sampling used as the Sampling Method. Research result showed that (1) the value of population pressure of household and area was more than one meaning that the basic need of farmer and his family was not sufficient and (2) the off-farm income could reduce the population pressure.

Oleh:

(Diterima: 2 Nopember 2004, disetujui: 8 Desember 2004) ABSTRAK

khususnya menunjukkan bahwa PENDAHULUAN

biaya untuk penerapan konservasi Di pedesaan Jawa, penerapan

tanah dan air khususnya dalam teknologi konservasi tanah dan air

bentuk teras adalah tinggi (Baikie, dimungkinkan apabila ada subsidi

1985; Tampubolon dan Saragih, dari pemerintah dan/atau tekanan

1986). penduduk atas lahan pertanian

Pada sisi lain, penerapan rendah. Dari beberapa penelitian

teknologi konservasi tanah dan air atau action research pada umumnya

dimungkinkan apabila tekanan dan di pedesaan Jawa pada

(2)

pertanian adalah rendah. Menurut sektor pertanian dan tak-pertanian. Ma'mun (2000), tekanan penduduk Di dalam kondisi seperti di dinyatakan rendah apabila angka p e d e s a a n J a w a d e w a s a i n i , tekanan penduduk kurang dari satu, keaktifan sektor tak-pertanian dan tinggi apabila angka tekanan tidak hanya mempunyai arti penting penduduk lebih besar atau sama dalam memberikan kesempatan dengan satu. Berdasarkan data kerja dan pendapatan, melainkan sensus penduduk 1980, Ma'mun juga mempunyai peranan dalam menghitung tekanan penduduk di u s a h a m e n g u r a n g i t e k a n a n J a w a , y a i t u b a h w a t e k a n a n penduduk atas sumberdaya alam penduduk di Jawa pada umumnya d a n p e l e s t a r i a n k e m a m p u a n tergolong tinggi (>1). Tanpa sumberdaya alam. Seperti diketahui adanya dukungan sektor tak- bahwa penduduk pedesaan Jawa pertanian, dalam kondisi tekanan bertambah terus, hal ini membawa penduduk yang tinggi di pedesaan k o n s e k u e n s i k e p a d a m a k i n Jawa, akan terjadi “involusi s e m p i t n y a l u a s l a h a n y a n g pertanian”. Artinya petani akan diusahakan, apabila ditambah menguta-makan tanaman pangan, dengan makin bertambah luasnya seperti ubikayu, jagung dan lainnya, lahan pertanian yang diperuntukkan s e k e d a r u n t u k m e n y a m b u n g kepentingan tak-pertanian.

kebutuhan pokok hidupnya. Di dalam kondisi seperti ini, Apa yang dikemukakan di atas laju perkembangan keaktifan off-sejalan dengan pemikiran para ahli f a r m d i p e d e s a a n m e m b a w a pembangunan pertanian/pedesaan konsekuensi kepada naik-turunnya dan lingkungan. Mellor (1966) tekanan penduduk atas sumberdaya m e n g e m u k a k a n b a h w a alam (tanah) dan pelestarian pembangunan pertanian di samping kemampuan sumberdaya tanah itu dapat mendukung perkembangan sendiri. Hal ini adalah menarik s e k t o r t a k - p e r t a n i a n , j u g a untuk diteliti, karena (1) masih memerlukan dukungan sektor tak- langkanya penelitian di Indonesia p e r t a n i a n . O l e h k a r e n a pada umumnya dan di pedesaan p e r k e m b a n g a n s e k t o r t a k - Jawa dan (2) sejalan dengan pertanian yang pesat akan dapat k e b i j a k a n p e m e r i n t a h u n t u k menyerap tenaga kerja dari sektor mengubah struktur perekonomian pertanian serta dapat memberi-kan yang seimbang antara sektor pendapatan bagi mereka. Oleh pertanian dan tak-pertanian serta k a r e n a - n y a , h a l i n i a k a n pemba-ngunan yang berwawasan m e m b e r i k a n k o n d i s i y a n g lingkungan.

memungkinkan untuk pertanian Penawaran akan ketersediaan yang lebih produktif dan efisien; lahan, menurut Barlowe (1978), sedangkan di lain pihak, Johnston adalah jumlah dan kualitas lahan and Kelby (1980) mengungkapkan yang tersedia dan dapat digunakan pentingnya keterkaitan antara o l e h m a n u s i a . S i f a t p e n t i n g

(3)

Sehubungan dengan ciri fisik menggunakan konsep kuantitatif alamiah tanah, maka kualitas lahan kepadatan penduduk jumlah orang sangat berpengaruh terhadap per satuan luas.

penawaran lahan. Kualitas lahan Tindakan membandingkan yang dimaksud dalam hal ini adalah k e p a d a t - a n p e n d u d u k b u k a n kesuburan lahan dan jarak lokasi merupakan langkah yang tepat dari pasar. Permintaan lahan adalah untuk melihat tinggi rendahnya jumlah lahan yang digunakan oleh rasio manusia lahan dari suatu manusia (Barlowe, 1978). Jadi dari d a e r a h . H a l i n i k a r e n a a d a pengertian ini dapat dikatakan kemungkinan suatu daerah yang bahwa dengan meningkatnya jumlah tingkat kepadatan penduduknya penduduk, maka kebutuhan akan t i n g g i , t e t a p i r a s i o m a n u s i a lahan meningkat pula. Permintaan lahannya lebih rendah, dibandingkan lahan dari tahun ke tahun akan terus dengan daerah yang kepadatan meningkat. Perkembangan jumlah penduduknya rendah. Demikian pula lahan yang digunakan untuk tegalan dengan dua daerah yang luas dan dan sawah yang merupakan tempat kepadatan serta potensinya sama kegiatan petani menghasilkan tetapi rasio manusia lahannya pangan mengalami penurunan dalam berbeda. Hal ini dapat disebabkan luasannya. Situasi penurunan ini oleh tingkat teknologi keadaan jika tidak didukung dengan industri p e r e k o n o m i a n y a n g b e r b e d a yang memadai akan menyebabkan sehingga ketergantungan kepada berkurangnya kemampuan lahan l a h a n d a l a m m e n y o n g s o n g untuk mendukung kehidupan yang kehidupan menjadi berbeda pula. ada di atasnya. Penurunan ini Rendahnya kemampuan lahan disebabkan oleh semakin banyaknya untuk mendukung kehidupan yang areal pertanian yang bergeser ada di atasnya akibat besarnya fungsinya menjadi areal pemukiman t e k a n a n p e n d u d u k d a p a t dan kegiatan fasilitatif lainnya. ditingkatkan dengan menggunakan

R a s i o m a n u s i a l a h a n t e k n o l o g i , m i s a l n y a d e n g a n merupakan perbandingan antara membangun industri di daerah yang jumlah orang dengan luas lahan di tingkat kepadatan penduduknya s u a t u d a e r a h ( R u s l i , 1 9 8 8 ) . tinggi. Akan tetapi, tindakan ini Sementara itu, Barlowe (1978) tidak akan dapat bertambah lama, m e n g a t a - k a n n y a s e b a g a i karena dengan teknologi yang perbandingan antara total penduduk secanggih apapun daya dukung atau beberapa bagian dari penduduk lahan tersebut pada suatu tingkat tersebut bekerja dan bergantung. tertentu akan mencapai batas Secara khusus, rasio manusia lahan maksimum.

s e r i n g d i g u n a k a n u n t u k Daya tampung suatu daerah m e n g g a m b a r k a n l u a s a r e a l d i g u n a k a n u n t u k m e n g e t a h u i pertanian per petani. Rasio manusia tekanan penduduk terhadap daya l a h a n d a l a m p e n g g u n a a n n y a dukung lahan pada suatu daerah

(4)

kehidupan daya dukung lahan 1971). Hal ini merupakan rancangan dengan kebutuhan lahan per orang. sampling yang efektif untuk Kelemahan-nya, dalam mengukur mendapatkan sejumlah informasi daya dukung lahan pertanian, tidak dengan biaya minimum.

semua tanaman yang diusahakan Model Analisis

p e t a n i m e n g h a s i l k a n b a h a n T e k a n a n p e n d u d u k a t a s makanan, karena ada juga tanaman sumberdaya lahan ialah gaya atau yang dapat ditukar dengan bahan beban pada sumberdaya lahan makanan, sehingga daya dukung p e r t a n i a n u n t u k m e n d u k u n g suatu lahan lebih tepat diukur dari kehidupan penduduk (petani). luas lahan yang ditanami dan S e c a r a m a t e m a t i s t e k a n a n produksi dari jenis tanaman pangan penduduk adalah sebagai berikut : yang digunakan penduduk. (Ma'mun, D dan T. Karyani, 2000)

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) tekanan

penduduk wilayah desa, 2) tekanan Keterangan :

penduduk satuan rumah tangga, dan TP = T e k a n a n p e n d u d u k a t a s sumberdaya lahan

3 ) p e r a n a n p e n d a p a t a n l u a r

a = Takaran pendapatan dari u s a h a t a n i ( o f f - f a r m ) d a l a m

sektor tak-pertanian mengurangi tekanan penduduk.

Z = Luas lahan yang diperlukan untuk hidup layak

F = Takaran penduduk yang hidup

METODE PENELITIAN dari pertanian

Po = Jumlah penduduk pada tahun Daerah Penelitian

ke-0

Daerah penelitian adalah dua r = laju pertumbuhan penduduk desa, masing-masing adalah Desa t = Tahun ke- 1, 2, 3, ……….., n

ß = T a k a r a n l a h a n y a n g Klahang yang terletak di tepi jalan

dimanfaatkan penduduk besar jalur Purwokerto Semarang;

L = Luas lahan pertanian sedangkan lainnya adalah Desa

Karanganyar yang terletak agak Tekanan penduduk dalam j a u h d a r i j a l a n b e s a r j a l u r penelitian ini dihitung dalam dua Purwokerto Jakarta. satuan, yaitu satuan wilayah desa Metode Sampling dan satuan rumah tangga. Pada satuan wilayah desa, tekanan Penelitian dilakukan dengan

penduduk dihitung dengan rumus: menggunakan metode survei.

Rancangan sampling yang digunakan adalah Rancangan Acak Sederhana

sedangkan untuk satuan rumah (Simple Random Sampling), yaitu

tangga, tekanan penduduk dihitung suatu teknik pengambilan sampel

dengan rumus: y a n g d i l a k s a n a k a n d e n g a n

rancangan acak sederhana dari elemen (Mendenhall and Seneaffer,

TP = (1 - a)Z ——————— t f.Po (1 + r) ß.L TP = (1 - a)Z ————F.Po L

TP = (1 - a)Z ——————————————————Jumlah anggota rumah tangga Luas lahan yang dikuasai rumah tangga

(5)

Desa Karanganyar (2.738 : 1.205). HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendapatan dan Konsumsi Luas Wilayah dan Penduduk

Pendapatan rumah tangga L u a s w i l a y a h d a n

meru-pakan penjumlahan seluruh peruntukannya dititikberatkan pada

p e n d a p a t a n p e t a n i b e s e r t a luas wilayah yang berupa lahan

keluarganya baik dari usahatani pertanian. Pertimbangannya, bahwa

m a u p u n d a r i l u a r u s a h a t a n i . lahan pertanian sebagai titik tolak

Pendapatan rumah tangga tersebut penelaahan kemampuan lahan dalam

dibelanjakan untuk makanan dan menghidupi penduduk.

tak-makanan. Konsumsi pangan t e r d i r i a t a s

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa di dua desa penelitian

beras, karbohidrat tak-beras, terdapat perbedaan yang sangat

protein serta pangan lain (sayuran, mencolok pada persentase luas

bebuahan dan lain-lain); sedangkan lahan pertanian terhadap total luas

pengeluaran tak-pangan terdiri atas wilayah desa yang diteliti, meskipun

untuk kesehatan, kebersihan, bahan di dua desa tersebut persentasenya

bakar dan penerangan, pendidikan, lebih dari 50%. Desa Klahang

pakaian, kerukunan dan lainnya. meskipun luas total wilayah lebih

Pendapatan dari usahatani dan besar daripada Desa Karanganyar,

dari luar usahatani dari kedua desa namun luas lahan pertaniannya lebih

berbeda sedikit (1,60%), lebih kecil daripada di Desa Karanganyar.

besar dari usahatani (Klahang = Wilayah suatu desa terdiri

77,40% dan Karanganyar = 79%); atas sawah, tanah kering, hutan

sedangkan pengeluaran untuk n e g a r a , p e r k e b u n a n

konsumsi makanan dari dua desa negara/swasta/perorangan dan

penelitian relatif sama, yaitu 55% lain-lain. Tanah kering terdiri atas

lebih sisanya pengeluaran untuk kebun, pekarangan, tegalan, padang

tak-pangan. Sumbangan setiap gembala, tambak/kolam dan rawa.

s u m b e r p e n d a p a t a n t e r h a d a p Tanah lain meliputi sungai, jalan,

pendapatan total rumah tangga kuburan, dan lain-lain. Persentase

dapat menjadi ukuran peluang kerja lahan pertanian di Desa Klahang

dan waktu yang tercurah terhadap yang cukup kecil dibandingkan

usahataninya. Sumbangan ini diukur dengan di Desa Karanganyar

dengan persentase terhadap total menunjukkan tingkat kepadatan

pendapatan rumah tangga. Dari penduduk yang tinggi di Desa

Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa No.

1. 2. 3.

Luas Wilayah Luas total (Ha)

Luas lahan pertanian (Ha)

Persentase tanah pertanian terhadap total (%)

Karanganyar 203,39 190,24 93,50 Klahang 235,20 139,0 59,10 Tabel 1. Luas Wilayah Desa Penelitian

(6)

mencari tambahan pendapatan dari administrasi atau desa. Dari segi l u a r u s a h a t a n i . B e s a r n y a rumah tangga tekanan penduduk pendapatan dari luar usahatani diawali dengan luas lahan minimum tergantung pada peluang kerja yang yang harus dimiliki agar dapat hidup tersedia. Perbedaan angka takaran layak; sedangkan ditinjau dari segi pendapatan yang berasal dari luar w i l a y a h a t a u d e s a l e b i h usahatani di dua desa penelitian dititikberatkan pada ketersediaan tidak begitu besar, yaitu sebesar l a h a n p e r t a n i a n a g a r d a p a t 1,60%. Hal ini merupakan petunjuk menghidupi warga desa yang bahwa peluang kerja di luar bersangkutan agar hidup layak.

usahatani di dua desa penelitian N i l a i a t a u a n g k a Z relatif sama. m e n g g a m b a r k a n l u a s l a h a n Pola pengeluaran rumah minimum yang harus dimiliki agar tangga dapat juga menggambarkan rumah tangga dapat hidup layak. tingkat kesejahteraan ekonomi Hasil penghitungan didapatkan, suatu masyarakat (Kuznets, 1965). u n t u k D e s a K l a h a n g d a n Makin berkembang tingkat ekonomi K a r a n g a n y a r b e r t u r u t - t u r u t suatu masyarakat dicirikan oleh sebesar 1,951 Ha dan 1,646 Ha. m a k i n r e n d a h n y a t a k a r a n Luas lahan minimum tersebut pengeluaran rumah tangga untuk menggambarkan standar hidup makanan. Kedua petunjuk, yaitu layak rumah tangga setara dengan s u m b a n g a n s e t i a p s u m b e r 360 kg beras perkapita per tahun. pendapatan terhadap pendapatan Nilai tersebut hampir sama dengan total dan pola pengeluaran rumah di Desa Srigonco Jawa Timur yang tangga, menunjukkan bahwa tingkat sebesar 1,691 Ha (Hidayat, 1990). kesejahteraan di dua desa penelitian Perbedaan luas lahan yang termasuk kurang dikarenakan diperlukan untuk hidup layak di dua rendahnya peluang ekonomi rumah desa penelitian disebabkan oleh (1)

tangga. kualitas sumberdaya lahan dan

iklim, (2) teknologi yang digunakan Tekanan Penduduk

petani, (3) tingkat produksi, dan (4) P e m b a h a s a n t e k a n a n

nilai ekonomi produk pertanian. Di penduduk ditinjau dari dua segi,

Desa Klahang, produktivitas lahan yaitu rumah tangga dan wilayah

No. 1. 2. Pendapatan / Konsumsi Pendapatan (%) a. Usahatani b. Luar usahatani Konsumsi a. Makanan b. Tak-makanan Karanganyar 79,0 21,0 55,67 44,33 Klahang 77,40 22,60 55,57 44,49

(7)

kilogram di Desa Klahang lebih informasi bahwa dengan keadaan rendah dibandingkan dengan di seperti pada penelitian di Desa Desa Karanganyar. Klahang sangat sukar untuk dapat Menurut Ma'mun (2000), menekan nilai TP sampai di bawah tekanan penduduk (TP) adalah gaya satu, sedangkan untuk Karanganyar y a n g m e n d o r o n g p e n d u d u k meskipun hampir sama beratnya pedesaan yang hidupnya tergantung tapi masih relatif kecil. Penanganan dari pertanian untuk memperluas tekanan penduduk di dua desa lahan garapan. Tekanan penduduk penelitian relatif berbeda. Desa menjadi masalah apabila nilainya Klahang dan Karanganyar yang lebih dari satu, artinya pemanfaatan paling mungkin dilakukan dalam sumberdaya lahan menimbulkan mengurangi tekanan penduduk degradasi lahan. adalah dengan pengurangan jumlah

p e n d u d u k

Tabel 3 menunjukkan bahwa

angka TP rumah tangga di Desa yang menggantungkan diri di sektor Klahang empat kali lebih besar pertanian. Namun, bukan berarti daripada Desa Karanganyar. Suatu sektor pertanian ditinggalkan, tetapi petunjuk kebutuhan dasar penduduk harus diperhatikan dengan cara di dua desa penelitian belum peningkatan produktivitas serta terpenuhi. Akan tetapi, nilai TP dengan penanganan tanaman yang untuk wilayah memperlihatkan m e m p u n y a i n i l a i j u a l t i n g g i . bahwa sumberdaya lahan yang Kenaikan takaran pendapatan dari dipunyai di dua desa penelitian luar usahatani akan menurunkan sudah tidak mampu lagi untuk tekanan penduduk, kenaikan takaran memberikan kebutuhan hidup layak. pendapatan dari luar usahatani T a b e l 4 m e m b e r i k a n s e b e s a r 1 0 % d a p a t No. 1. 2. Nilai TP Rumah tangga Wilayah Karanganyar 2,00 6,04 Klahang 8,83 9,66 Tabel 3. Tekanan Penduduk Rumah Tangga dan Wilayah

Nilai a (%) 0 10 20 30 40 50 Karanganyar 2,53 2,27 2,02 1,77 1,51 1,26 Klahang 11,40 10,26 9,12 7,98 6,84 5,70 Tekanan Penduduk (TP)

Tabel 4. Perubahan Tekanan Penduduk (TP) dengan Adanya Perubahan Takaran Pendapatan dari Luar Usahatani (a)

(8)

menurunkan tekanan penduduk Developing Countries. Longman, London.

sebesar 1,14 di Desa Klahang dan

sebesar 0,25 di Desa Karanganyar. Hidayat, K. 1990. Peranan Usaha Sektor Tak-pertanian dalam Mengurangi Tekanan Penduduk dan Pelestarian Sumberdaya KESIMPULAN DAN SARAN

Alam. Laporan Penelitian,

Kesimpulan Unibraw, Malang.

Kesimpulan yang dapat ditarik J o h n s t o n a n d K e l b y . 1 9 8 0 . dari penelitian ini adalah: Agricultural and Structural T r a n s f o r m a t i o n E c o n o m i c 1. Kepadatan penduduk yang lebih

Strategies in Late Developing tinggi di Desa Klahang daripada Countries. Oxford Univ. Press, d i D e s a K a r a n g a n y a r New York.

menyebabkan nilai tekanan Kuznets, S.S. 1965. Economic penduduk yang tinggi pula. Growth and Structure. W.W. 2. Peluang ekonomi di dua desa Norton and Company, Ithaca,

New York. penelitian relatif sama.

3. P e n d a p a t a n l u a r u s a h a t a n i Ma'mun, D. dan T. Karyani. 2000. Pemahaman Potensi, Analisis berperan dalam menurunkan

dan Perencanaan Wilayah. tekanan penduduk. M a k a l a h P e l a t i h a n

Saran “Pemahaman Aspek Sosial

Budaya Masyarakat dalam Saran yang dapat diajukan

Perencanaan dan Penerapan

adalah: Teknologi”. UNPAD Bandung,

1. Peningkatan produktivitas lahan Maret 2000. Hal 1-18.

(terutama di Desa Karanganyar) Mandenhall, O. and Seneaffer. 1971. serta pemilihan jenis tanaman Elementary Survey Sampling. Duxbury Press. Wadsworth yang diusahakan mempunyai nilai

Pub. Co. Inc., Belmont. ekonomis tinggi.

Mellor, J.W. 1966. The Economic of 2. J i k a m u n g k i n d e n g a n

A g r i c u l t u r a l D e v e l o p m e n t . pengurangan jumlah penduduk

Cornell Univ. Press, Ithaca. yang menggantung-kan diri pada

Rusli, S. 1988. Pengantar Ilmu sektor pertanian.

Kependudukan. LP ES, Jakarta.3 Tampubolon, S.M.H. dan B. Saragih. DAFTAR PUSTAKA

1986. Model Farm Upland Farming Technology in The Barlowe, R. 1978. Land Resource

rd Citanduy River Basin. A. State Economic. 34 Ed., Prentice

of Art “USESE”. Laporan Hall Inc., New Jersey.

Penelitian, Bogor. Baikie, P. 1985. The Political

Gambar

Tabel 2. Pendapatan dan Konsumsi di Desa Klahang dan Karanganyar
Tabel 4. Perubahan Tekanan Penduduk (TP) dengan Adanya Perubahan              Takaran Pendapatan dari Luar Usahatani (a)

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Permasalahan menyangkut “penggusuran” ruang terbuka kota di Semarang dengan berbagai alasan, antara lain untuk “Bangunan komersial” dsb, merupakan hal yang tidak asing

Tabel 4 menunjukkan hasil prosentase parameter daya oles hari ke 1 dengan jumlah nilai prosentase tertinggi konsumen yang menyatakan agak menyukai (skor 5), menyukai

Kredit macet apapun sebabnya, pendapatan (bagi hasil) yang seharusnya diperoleh dan/atau kredit yang seharusnya kembali ke koperasi ternyata tidak dapat ditarik oleh

Nilailah produk flat wafer secara keseluruhan berdasarkan atribut sensori di bawah ini dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom tersedia. Netralkan lidah anda

yang dilakukan oleh program studi: Komunitas Ibu Belajar Matematika yang diselenggarakan oleh Program Studi Matematika dan Bengkel Sains yang diselenggarakan oleh Program

Hasil dari kegiatan ini adalah adanya lima motif batik khas Desa Kidal yaitu Garudeya, ayam, pelipit kakaktua, tumpal, dan lidah api.. Motif tersebut diaplikasikan

Metode interpolasi Newton Gregory Forward dapat digunakan untuk memprediksi hasil produksi dari luas lahan perkebunan kelapa sawit dengan error yang relative kecil.

lingkungan kabupten, kota dan propinsi dengan materi perkembangan teknologi. Metode Explicit Intructions ini untuk meningkatkan hasil belajar IPS yang dapat