• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet Sehat Untuk Sekolah Digital

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Internet Sehat Untuk Sekolah Digital"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Internet Sehat Untuk Sekolah Digital

Oleh ; Shinta Esabella, S.T.,M.TI.

Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas Teknologi Sumbawa –sesabella@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penyusunan adalah untuk menguraikan mengenai internet yang sehat dalam rangka pengimplematasian sekolah digital di era perkembangan teknologi yang pesat pada saat ini. Penyusunan makalah diawali dengan menyajikan defenisi dari beberapa literature mengenai internet, mengkaji internet sehat bagi para pendidik dalam rangka bimbingan kepada anak, serta menganalisa langkah keberhasilan sekolah digital yang telah menerapkan konsep internet sehat.

Sehingga diharapkan dapat menjadi masukkan bagi para tenaga pendidik maupun wali siswa dalam mendukung proses pengimplementasian internet dilingkungan sekolah yang telah menjadi sekolah digital.

Kata kunci :Internet, Sekolah Digital

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi dalam dunia pendidikan mendorong berbagai pihak untuk dapat memanfaatkannya diberbagai bidang, seperti pada bidang pengajaran, bidang administrasi sekolah maupun bidang pengembangan potensi pendidik dan anak didik.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Sumbawa merupakan satu-satunya sekolah dasar di Kabupaten Sumbawa yang telah menjadi sekolah dasar digital, dimulai dengan hadirnya website sdn2sumbawa.sch.id dan telah terintegrasinya infrastruktur intranet serta internet pada area sekolah untuk mendukung proses pengajaran dan pengembangan seluruh sivitas akademik. Namun, hadirnya internet dalam lingkungan sekolah dasar memberikan dampak kekhawatiran para pendidik dan wali siswa terhadap penggunaan internet pada anak di lingkungan sekolah. Selain kekhawatiran penggunaan internet di lingkungan sekolah, kekhawatiran pemanfaatan internet di rumah sebagai tugas atau pekerjaan rumah juga menjadi faktor perlunya strategi para pendidik dan wali siswa dalam era digitalisasi yang begitu pesat.

(2)

Berdasarkan masalah diatas, penyusun mencoba menyajikan defenisi dari beberapa literature mengenai internet, mengkaji internet sehat bagi para pendidik dalam rangka bimbingan kepada anak, serta menganalisa langkah keberhasilan sekolah digital yang telah menerapkan konsep internet sehat.

Sehingga diharapkan dari hasil penyusunan dan pemaparan makalah ini, dapat menjadi masukkan bagi para tenaga pendidik maupun wali siswa dalam mendukung proses pengimplementasian internet dilingkungan sekolah yang telah menjadi sekolah digital.

2. Rumusan Masalah

Berikut adalah rumusan masalah dalam makalah ini :

1. Bagaimana defenisi dari beberapa literature penelitian terkait pengertian dari Internet ? 2. Bagaimana kerangka konseptual dari internet sehat bagi para pendidik dalam rangka

bimbingan kepada anak ?

3. Langkah strategis apa saja yang telah digunakan oleh sekolah digital yang telah menerapkan konsep internet sehat ?

3. Tujuan

Tujuan makalah secara umum adalah untuk dapat menjadi masukkan bagi para tenaga pendidik maupun wali siswa dalam mendukung proses pengimplementasian internet dilingkungan sekolah yang telah menjadi sekolah digital.

PEMBAHASAN

1. DefenisiInternet

Terdapat banyak defenisi dari Internet dalam kajian beberapa literature, dimana penyajian defenisi menyoroti aspek dari sudut yang berbeda-beda, diantaranya :

Menurut Hamka : Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. Internet berasal dari bahasa latin “inter”yang berarti antara. Secara kata perkata internet berarti jaringan antara atau penghubung.[1]

(3)

protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol).[2]

 Sedangkan Menurut Purwadi : Internet adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai ukuran jaringan komputer di seluruh dunia mulai dariPersonal Computer, jaringanjaringan lokal berskala kecil, jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet.[3]

Dari beberapa literature dapat disimpulkan pengertian Internet sebagai media yang memberikan banyak kemudahan dalam pemanfaatan setiap fasilitas yang disuguhkan untuk di akses pengguna. Fasilitas yang terdapat di internet cukup banyak jenis dan kegunaannya sehingga dapat memberikan dukungan bagi kegiatan akademik, kalangan media massa, praktisi bisnis, keperluan pemerintahan, dan para peneliti. Fasilitas tersebut seperti Telnet, Gopher, Wais, E-mail, Mailing list (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), Internet Relay Chat, USEnet, Bulletin Board Service (BBS), Internet Telephony, Internet Fax, Layanan Multimedia (WWW).

2. KonsepInternetSehat

Internet sehat diartikan sebagai suatu media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan secara tepat guna dan bertanggung jawab oleh penggunanya. Lahirnya istilah internet sehat dilatar belakangi oleh cara pengguna memanfaatkan teknologi informasi yang ada di internet, sebagaimana dipaparkan oleh M. Hasan Chabibie (Staff Bidang Multimedia dan Web, Pustekkom, Kemdiknas) bahwa Internet memiliki sisi positif yang bisa terus dipakai untuk kemanfaatan bersama, akan tetapi di sisi lain, perlu diingat pula bahwa internet juga memiliki sisi negative[4].

Sisi negatif internet akan terasa ketika pengguna menjumpai hal-hal yang dinilai tidak layak atau tidak seharusnya. Dari sinilah muncul istilah internet sehat. Sehat di sini bisa diartikan dengan penggunaan internet yang disesuaikan peruntukannya. Tidak seluruh isi di Internet dapat bermanfaat bagi kita selaku pengguna. Beberapa isinya bahkan cenderung merugikan kita, anak-anak dan siswa-siswi sekolah.

(4)

Materi yang merugikan tersebut terdapat di situs-situs negatif, misalnya: pornografi, madat, rasisme, kekerasan dan perjudian. Di Internet dapat pula terjadi pelanggaran privasi, perendahan martabat dan pelecehan seksual ringan maupun berat.

Maka diperlukan peran orang-tua, guru dalam membimbing dan mengarahkan anak didik dalam mewujudkan internet sehat. Pada lingkungan sekolah keberanian dan waktu untuk mengakses internet memiliki keterbatasan karena padatnya jadwal belajar dan pengawasan. Namun pada sisi lingkungan luar sekolah, anak didik yang sangat perlu pengawasan serta edukasi tentang internet sehat terutama dari lingkaran keluarga.

Sejauh ini, anak-anak menjadi pihak yang paling rentan terkena dampak negatif internet pada saat mereka menemukan situs-situs yang tidak seharusnya mereka akses.

Untuk itulah dibutuhkan perlakuan khusus di lingkaran keluarga agar dampak negatif ini bisa diminimalisir. Caranya dapat dilakukan beberapa langkah bijak berikut ini:

 Gunakan internet bersama dengan anggota keluarga yang lain, khususnya anak-anak.  Tempatkan komputer di ruang keluarga atau tempat yang mudah diawasi oleh orang tua.

Sambil meluangkan waktu bersama mereka, para orang tua bisa mengajarkan penggunaan Internet yang aman dan bertanggung-jawab.

 Pelajarilah teknologi dan fasilitas yang ditawarkan oleh Internet secara bersama-sama dengan cara banyak bertanya kepada mereka.

 Anak-anak atau anggota keluarga lain yang belum paham dengan internet perlu juga diingatkan untuk tidak merespon setiap e-mail ataupun private chat dari orang lain yang tidak dikenal betul, termasuk tidak membuka atau menjalankan file kiriman (attachment) dari e-mail atau pun saat chatting.

 Ajarkan pula untuk tidak dengan mudah memberikan data pribadi mereka atau keluarga kepada seseorang yang mereka kenal di Internet.

 Anjurkanlah kepada anak-anak untuk segera meninggalkan situs-situs yang membuat mereka tidak nyaman atau kurang pantas bagi mereka jika secara kebetulan mereka temukan.

(5)

meyakinkan kepada anak-anak untuk tidak akan marah terhadap semua cerita mereka, sehingga hal tersebut akan membantu dalam mengembangkan hubungan keluarga, khususnya orang tua dengan anak, yang saling percaya dan terbuka.

 Tegaskan kepada anak-anak untuk tidak merencanakan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenalnya melalui Internet. Jika memang mereka memaksa untuk bertemu, sebaiknya ditemani.

 Akan sangat bagus untuk mengenalkan situs-situs yang berisi education-entertaintment (edutaintment) atau search engine khusus anak-anak. Jika kita memiliki situs pribadi atau keluarga, jangan memasang foto diri ataupun foto anggota keluarga yang lain, khususnya anak-anak. Jangan sertakan pula informasi tentang alamat rumah, alamat sekolah, nomor telepon ataupun data pribadi lainnya.

 Jika dirasa perlu, berikanlah pra-syarat tertentu untuk menggunakan internet. Misalnya, anak-anak baru boleh menggunakan Internet apabila telah mengerjakan pekerjaan rumah atau tugas sekolah.

 Tidak ada salahnya pula menetapkan jam berapa anak-anak boleh menggunakan internet dan memberikan pembatasan lamanya menggunakan Internet tersebut. Hal tersebut selain dapat melatih kedisplinan terhadap waktu, juga dapat untuk menghindari melonjaknya tagihan rekening telepon bulanan.

Dengan mengetahui konsep dari internet sehat, dapatmembantu dalam proses pembelajaran anak didik dalam era digitalisasi dan membantu mengupayakan peningkatan penetrasi Internet yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masayarakat dalam komunitas pendidikan secara aman dan bertanggung-jawab (aman bagi anak dan murid dengan tanggung-jawab orang-tua dan guru dalam memberikan pengawasan dan bimbingan).

3. Langkah Strategis Keberhasilan Sekolah Digital yang telah Menerapkan Konsep Internet Sehat

Sekolah digital di Indonesia bertujuan untuk menyongsong kurikulum masa depan (abad 21) di Asia Tenggara, dimana kelas digital ini dimulai di Indonesia dengan pioner Kota Bandung. Program ini merupakan realisasi salah satu prioritas dari tujuh prioritas pendidikan, yang

(6)

disepakati oleh para Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara dan merupakan agenda pendidikan Asia Tenggara. Kelas digital telah dilakukan di Sekolah Dasar Percobaan Negeri (SDPN) Sabang, Bandung. Tentunya menjadi sekolah digitalmengakibatkan para siswa didik banyak berinteraksi dengan internet. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis yang telah dilakukan oleh Sekolah Dasar Percobaan Negeri (SDPN) Sabang, Bandung, dimana peran pendidik, wali siswa dan masyarakat dalam pemanfaatan internet sehat menjadi fokus utama, diantaranya :

1. Pada Area Sekolah

Dengan adanya infrastruktur jaringan internet dilingkungan Sekolah Dasar Percobaan Negeri (SDPN) Sabang, Bandung, dapat memudahkan para siswa untuk mengakses situs-situs media pembelajara untuk membantu dalam menambah ilmu dan tugas yang diberikan oleh para guru, beberapa langkah bijak yang di selenggarakan dalam rangka mewujudkan internet sehat adalah :

 Pemberian hak akses pada seluruh pengguna internet sekolah, sehingga mudah dilakukan monitoring karena setiap hak akses menunjukan identitas penggunanya.  Sekolah selalu memberikan pengarahan cara menggunakan media internet, dengan mengarahkan hal-hal positif dan memberikan informasi hal-hal negative dan menjelaskan akan bahaya yang ditimbulkan.

 Para tenaga pendidik mendampingi setiap penggunaan internet disekolah.

 Sekolah melakukan blokir pada situs media sosial, situs kekerasan, situs game, situs pornografi dan sebagainya yang berbahaya bagi perkembangan anak didik.  Melakukan evaluasi terhadap penggunaan internet disekolah.

2. Pada Area Rumah

Pada lingkungan rumah, penggunaan internet menjadi lebih fleksibel dibandingkan dengan lingkungan sekolah. Karena pada era digital saat ini, hampir setiap rumah memiliki akses ke internet, baik melalui Internet Service Provider (ISP) seperti Telkom Speedy maupun melalui modem telephon seluler. Adapun beberapa langkah bijak yang di selenggarakan dalam rangka mewujudkan internet sehat pada lingkungan rumah adalah :

(7)

 Para Wali Siswa dapat menempatkan dan menggunakan media elektronik (komputer, laptop / tablet) pada area keluarga, sehingga mudah dalam melakukan pengawasan kepada anak.

 Selalu memberikan waktu untuk membantu anak menggunakan Internet seperti mengetikan situs dari Tugas Sekolahnya sehingga tidak salah alamat situs yang dituju.

 Memberikan informasi anak sesuai usianya, diskusi kenapa anak belum boleh punya akun sosial, kenapa tidak boleh maen game, agar mereka paham baik buruknya internet.

 Upayakan para orang tua mencapai kesepakatan dengan anak mengenai jenis-jenis situs web yang diminati sehingga boleh diakses.

 Melakukan pemantauan history situs apa saja yang telah dibuka anak, memblokir situs tertentu melalui web browser atau android.

 Mengamati selalu prilaku sang anak, apabila telah menunjukan ingin privasi dan sembunyi-sembunyi maka perlu pengawasan lebih.

3. Pada Area Publik

Lingkungan di luar rumah dan sekolah menjadi salah satu ruang vital yang sangat berbahaya dalam pemanfaatan internet, seperti pada warung internet dan tempat penyedia hotspot/wifi. Dibutuhkan peran semua pihak dalam mengawasi penggunaan internet ini, diantaranya:

 Komunitas, termasuk pengelola warung internet (warnet) dan penyedia hotspot yang selalu memberikan pengawasan terhadap pelanggan warung internet dan pengguna hotspot, dimana melakukan blokir situs bagi pengguna anak di bawah 17 tahun. Sehingga anak-anak yang datang untuk mengerjakan tugas sekolah akan mendapat bahan yang mereka inginkan dengan aman dan terkendali.

 Pemerintah dapat melakukan sosialisasi dan razia kepada warung internet dan penyedia hotspot tentang pemberian hak akses bagi anak di bawah 17 tahun.  Para tokoh masyarakat dan para pendidik serta orang tua yang selalu melakukan

(8)

Dengan ber-synergy-nya para orang tua, tenaga pendidik, tokoh masyarakat dan anak didik akan dapat mewujudkan internet sehat, baik dilingkungan sekolah, rumah dan area publik.

KESIMPULAN

Dengan memahami defenisi internet dari beberapa literature memberikan pemahaman mengenai manfaat penggunaan data dan informasi di era digitasisasi dan memberikan konsep penggunaan internet secara aman dan sehat bagi para pendidik dalam rangka bimbingan kepada anak didik memberikan gambaran dan contoh dari keberhasilan sekolah digital yang telah menerapkan konsep internet sehat.Sehingga menjadi masukkan bagi para tenaga pendidik maupun wali siswa dalam mendukung proses pengimplementasian internet dilingkungan sekolah yang telah menjadi sekolah digital.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hamka. 2015. Penggunaan Internet Sebagai Media Pembelajaran pada Mahasiswa IAIN Palu. Jurnal Studia Islamika. Vol. 12, No. 1, Juni 2015: 95-119.

[2] Fauzi, Akhmad. 2008. PengantarTeknologi Informasi, Yogyakarta: Graha Ilmu.

[3] Purwadi,Daniel H. 1995. Belajar Sendiri Mengenal Internet Jaringan Informasi Dunia,Jakarta: Alex Media Komputindo.

[4] http://disdikpora-boyolali.info/page/94/internet-sehat.aspx, diakses 01 Mei 2016 pukul 20.00 wita.

[5] http://m.galamedianews.com/bandung-raya/43745/sekolah-digital-di-bandung-diikuti-3000-siswa-sd-dan-smp.html, diakses 02 Mei 2016 pukul 18.00 wita.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut penelitian yang telah dilakukan, sistim lelang secara elektronik memang belum dapat dilaksanakan secara optimal pada saat ini karena belum dipenuhinya 3

Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki

1) Wanita Single Parent memiliki derajat optimisme yang berbeda-beda. 2) Optimisme merupakan hasil belajar dari lingkungan melalui pengalaman hidup. 3) Derajat optimisme pada

Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan, antara lain: (1) Terdapat empat dosen yang berperan sebagai pengamat (observer) yang hadir; (2) Dosen model membuka

Krampon Mengajar Semua murid- murid kelas 1, kelas 2, kelas 3 di SDN yang ada di kelurahan Krampon Semua murid- murid kelas 1, kelas 2, kelas 3 SDN yang ada di

Dari hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar pada gambar. Hal ini menjelaskan bahwa hasil uji heteroskedastisitas tersebut menunjukkan bahwa

Dapat dijadikan sebagai sumber informasi kepada BPTIK Universitas Negeri Semarang mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi lama studi mahasiswa dan

menunjukkan bahwa tingkat stres akademik yang dialami mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin berada pada kategori