PROPOSAL KEGIATAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
MENGANTISIPASI ADIKSI INTERNET PADA REMAJA
TIM PELAKSANA:
Firman Alamsyah Ario Buntaran, MA NIDN: 0301105108
Bidang Ilmu Psikologi Universitas Mercu Buana
2021
HALAMAN PENGESAHAN
1. a. Judul Laporan PPM : Mengantisipasi Ketagihan Internet Pada Remaja b. Judul Penelitian Terdahulu : Pelatihan pengenalan stimulasi pra MEMBACA
KEPADA GURU DAN WALI MURID RA MADINATUNNAJAH
2. Ketua Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Firman Alamsyah Ario Buntaran
b. NIDN : 0301108105
c. Jabatan Fungsional : Asisten ahli d. Fakultas/Program Studi : Psikologi
e. Nomor HP : 0851216975561
f. Alamat surel (e-mail) : firman.alamsyah@mercubuana.ac.id
3. Anggota Tim Pelaksana Dosen :
a. Jumlah Anggota : Dosen 2 orang
b. Nama/NIDN Anggota I : Melani Aprianti/0322048105 c. Nama/NIDN Anggota II : Ahmad Sabir/0304118201
4. Anggota Tim Pelaksana Mahasiswa :
a. Jumlah Mahasiswa : Mahasiswa 2 orang
b. Nama/NIM Mahasiswa I : Firda Hanasyah Putri / 46119210053 c. Nama/NIM Mahasiswa I : Muhammad Sulthan Fadhilah/ 46119210031
5. Lokasi Kegiatan :
a. Wilayah Kegiatan (Desa/kecamatan) : Jati Sampurna
b. Kabupaten/Kota : Bekasi
c. Propinsi : Jawa Barat
d. Jarak ke Lokasi Kegiatan : 15 km
6. Luaran yang dihasilkan : Jurnal Pengabdian Masyarakat
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
8. Biaya yang diperlukan :
a. Sumber dari PPM UMB : Rp 3.500.000,- b. Sumber Mitra (In Kind) :
Jakarta, 6 Desember 2021 Mengetahui
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana
Dr. Irma Himatul Aliyah, M. Psi Firman Alamsyah Ario Buntaran, MA
NIP/NIK: NIP/NIK:
Menyetujui, Kepala Biro
Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Publikasi
(Dr. Ir. Sawarni Hasibuan, MT)
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan... i
Daftar Isi ... ii
Ringkasan Proposal ... iii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Analisis Situasi ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 2
1.3. Tujuan Kegiatan ... 3
1.4. Batasan Masalah ... 3
1.5. Relevansi Penelitian Terdahulu ... 3
BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN... 5
3.1. Rencana Kegiatan ... 5
3.2. Khalayak Sasaran ... 5
3.3. Metode Kegiatan... 5
3.4. Jenis Luaran Kegiatan ... 5
3.5. Mekanisme Evaluasi Kegiatan... 5
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ... 6
4.1. Rincian Biaya Dana UMB... 6
4.2. Jadwal Kegiatan... 6 DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN
7
• Biodata
ii
RINGKASAN PROPOSAL
Kegiatan penyuluhan terkait Adiksi internet dikalangan remaja khususnya remaja Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang semakin hari semakin mengkhawatirkan didaerah Depok Jawa Barat.
Remaja adalah masa yang paling rentan dalam rentang kehidupan individu, masa dimana individu mulai mengembangkan dan membangun relasi sosial, pengetahuan baru dengan kematangan fisik dan seksual yang perlu didampingi baik oleh orang tua, pendidik, dan masyarakat. Salah satu cara menanggulangi adiksi internet pada remaja adalah dengan cara memberikan penyuluhan mengenai adiksi internet, berupa manfaat dan sisi negatif penggunaan internet secara berlebihan, dengan harapan setelah diberikan edukasi mengenai internet, remaja akan memiliki pengetahuan dan wawasan untuk menggunakan internet secara lebih positif, menggunakan untuk keperluan pendidikan, keperluan mengembangkan bakat, serta terhindar dari efek negatif seperti kecanduan film porno, game online, dan terhindar dari predasi seksual yang mengincar dan mengancam remaja.
Kata kunci: remaja. Adiksi internet, dampak .
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
Bekasi merupakan kota penopang kota besar Jakarta, karena berbatasan langsung dengan wilayah DKI Jakarta. Saat ini cukup banyak permasalahan yang terkait dengan remaja di kota Depok, diantaranya adalah kenakalan remaja, tawuran, terlibat narkoba, seks bebas hingga masalah adiksi internet yang menkhawatirkan bagi perkembangan remaja.
Beberapa kasus adiksi internet akhir-akhir ini sering membuat orang tua resah seperti pada kasus 2 remaja yang masih duduk kursi Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjalani rehabilitasi mental di Panti Rehabilitasi Disabilitas Mental Al Fajar Berseri, Kampung Pulo Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, akibat kecanduan game online via handphone (Surjaya, 2021).
Baru-baru ini sebuah penelitian yang dipublikasi oleh Siste dkk (2021) menerangkan bahwa selama masa pandemi ditemukan prevalensi adiksi internet di kalangan remaja Indonesia lebih tinggi daripada orang dewasa selama pandemi COVID-19. Survey yang dilakukan terhadap 643 remaja menemukan kondisi kejiwaan anak yang memprihatinkan, bahwa sebanyak 67,2 persen remaja menggunakan internet 20 jam lebih dalam satu pekan.
Dengan rincian 96,9 persen mengaksesnya melalui gawai pintar pribadi dan 91,1 persen mengakses dari rumah.
Remaja yang ketagihan atau kecanduan Internet, mereka dapat bertahan lama didepan komputer atau bahkan smartphone sehingga melupakan apa yang menjadi tugas remaja untuk belajar, menemukan skil baru, bersosialiasi secara offline, serta meningkatkan pengetahuan agama. Internet memberikan ruang bagi remaja untuk bereksperimen dan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka. Remaja bisa berjam-jam didepan komputer atau smartphone untuk sekedar bermain game online, chat, dan mencari konten-konten yang terkait dengan pornografi. Mereka menjadi tergantung pada konten dunia maya, mendapatkan kenyamanan yang tidak didapatkan Ketika mereka offline. Ruang maya atau online banyak memberikan stimulasi akan kesenangan-kesenangan tersebut. Ini menjadi masalah yang serius bagi masyarakat.
Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi terkait dampak negatif dari penggunaan internet berlebih, memberikan wawasan dan pengetahuan bagi remaja supaya mereka tidak terperosok pada adiksi internet yang bisa berakibat fatal pada Kesehatan mental dan fisik remaja.
Menyadari bahwa masalah remaja merupakan masalah Bersama, bukan hanya orang tua, tapi juga pendidik dan masyarakat juga memiliki andil dalam mengatasi persoalan terkait remaja. Jika sebuah lingkungan masyarakat, remajanya merupakan remaja yang kreatifm cerdas, dan terbhindar dari permasalahan remaja, maka lingkungan tersebut adalah lingkungan yang kondusif bagi perkembangan masa remaja yang positif.
Black dkk (1999) menggambarkan adiksi internet sebagai serangkaian 'penggunaan komputer yang kompulsif (berulang-ulang)', satu-satunya persyaratan adalah bahwa subjek mengakui "penggunaan komputer kompulsif yang berkontribusi pada tekanan pribadi, atau konsekuensi sosial, pekerjaan, keuangan, atau hukum.
Adapun Young dkk (1999) menjelaskan adiksi internet adalah istilah luas yang mencakup berbagai macam perilaku dan masalah kontrol impuls. Lima subtipe kecanduan internet adalah sebagai berikut:
1. Kecanduan cyberseksual: terjadi pada individu yang biasanya terlibat dalam melihat, mengunduh, dan memperdagangkan pornografi online atau terlibat dalam ruang obrolan permainan peran fantasi dewasa.
2. Kecanduan cyber-relational: Ini terjadi pada orang yang terlalu terlibat dalam hubungan online atau mungkin terlibat dalam perzinahan virtual. Hubungan online menjadi lebih penting daripada kehidupan nyata, dan perselisihan perkawinan dan ketidakstabilan keluarga dapat terjadi.
3. Kompulsi: Subtipe ini mencakup kategori perilaku yang luas, termasuk perjudian online, belanja, atau perdagangan saham. Kerugian finansial yang signifikan dapat terjadi, serta gangguan relasional dan pekerjaan.
4. Informasi yang berlebihan: World Wide Web telah menciptakan jenis perilaku kompulsif baru yang melibatkan penjelajahan web yang berlebihan dan pencarian basis data.
Orang-orang ini menghabiskan jumlah waktu yang tidak proporsional untuk mencari, mengumpulkan dan atau mengatur informasi.
5. Kecanduan komputer: Sebagian besar komputer dilengkapi dengan permainan yang
telah diprogram sebelumnya dan orang-orang menjadi kecanduan memainkannya dengan mengorbankan prestasi kerja atau kewajiban keluarga.
Feng, Ma, & Zhong (2019) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa faktor stres dan kecemasan sosial pada remaja memainkan peran penting tercetusnya perilaku adiksi internet pada remaja. Selain itu faktor pengawasan orang tua juga memainkan peran penting bagi remaja terkait dengan adiksi internet (Martins, dkk 2020). Lebih jauh Li, dkk (2014) juga menemukan bahwa kecanduan internet dapat terjadi jika tidak adanya dukungan positif orang tua dan rendahnya kontrol negatif serta rendahnya kapasitas kontrol diri individu dalam mengendalikan impuls atau dorongan untuk menggunakan internet. Temuan penelitian ini penting dalam menyelidiki masalah perilaku remaja dan sangat membantu untuk memberikan nasihat pendidikan untuk intervensi dalam perilaku adiksi internet. Kesepian juga menjadi faktor penyebab pada remaja terkait dengan adiksi internet. Kota-kota besar rentan kejadian kesepian pada remaja, dengan alasan orang tua sibuk dengan pekerjaan, dan kualitas komunikasi yang buruk antar anggota keluarga. Zhang dkk (2018) juga menemukan bahwa tingkat kesepian yang dialami remaja dan dukungan sosial dari lingkungan sangat terkait dengan adiksi internet.
Melansir pendapat yang disampaikan Budianti (2020) remaja lebih rentan mengalami kecanduan internet karena remaja memiliki keingintahuan atau kuriositas yang sangat besar dan terdapat bagian otak yang berfungsi untuk mengatur perilaku masih dalam proses perkembangan. Mengutip penelitian sebelumnya, 31,4% remaja mengalami kecanduan internet. Siste dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa prevalensi adiksi internet pada remaja di Jakarta adalah sebesar 31,4 persen, temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa Jakarta lebih tinggi dari kota-kota lain di Asia tingkat prevalensi adiksi internet.
Salah satu cara terkait adiksi internet adalah dengan cara pendampingan dan penyuluhan atau kampanye pengunaan internet secara disiplin. Melalui kampanye ini diharapkan remaja memiliki pengetahuan dan akhirnya diinternalisasi pada sistem kognitifnya yang kemudian akan menjadi perilaku disiplin dalam menggunakan internet secara sehat.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas tergambarkan bahwa adiksi internet pada remaja sangat merisaukan dan menjadi permasalahan yang harus diatasi bersama. Remaja sangat rentan dengan tingkat adiksi internet karena secara psikologis keingintahuan remaja dan mulai
menginjak masa remaja, remaja mulai mempunyai kemampuan dalam mengembangkan keterampilan dan kompetensi baru, hal ini jika tidak dapat pendampingan yang baik dari orang disekitar terutama orang tua akan menjadi sangat berbahaya bagi perkembangan remaja.
1.3. Tujuan Kegiatan
• Menumbuhkan kesadaran remaja untuk sadar dampak negatif internet
• Memberikan wawasan dan pengetahuan pencegahan adiksi internet.
1.4. Batasan Masalah
Serangkaian penggunaan komputer atau gadget yang kompulsif (berulang-ulang)', satu- satunya persyaratan adalah bahwa subjek mengakui "penggunaan komputer kompulsif yang berkontribusi pada tekanan pribadi, atau konsekuensi sosial, pekerjaan, keuangan, atau hukum.
Untuk pembekalan materi adiksi internet berdasarkan simptom-simptom yang muncul yaitu saliensi, modifiksi suasana hati (mood), toleransi, penarikan diri, konflik dan relapse (relapse) (Griffiths, 1996). Berbagai tingkah laku yang memenuhi enam kriteria ini secara operasi digolongkan sebagai adiksi internet .
1.5. Relevansi dengan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2020) pada remaja SMA Negeri 1 Kotamobagu.
Menggunakan metode ceramah interaktif, tanya jawab, dan evaluasi. Hasil penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan siswa mengenai dampak perilaku kecanduan game online terhadap kesehatan. Perlunya dilakukan penyuluhan dan sosialisasi terkait dampak bermain game online pada remaja di sekolah-sekolah.
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Solusi: melalui kegiatan penyuluhan diharapkan peserta akan menyadari bahwa dampak negatif internet sangat berbahaya, dan salah satu dampak negatifnya adalah adiksi internet. Lebih lanjut diharapkan peserta juga memahami simptom atau ciri-ciri adiksi internet serta apa saja bentuk adiksi internet.
Target Luaran: setelah mengikuti kegiatan pendampingan, peserta lebih memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait dimensi adiksi internet berdasarkan simptom-simptom (Griffith, 1996). Dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman adiksi internet diharapkan peserta dapat menerapkan dalam bentuk perilaku untuk menggunakan internet secara tepat dan positif.
No Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding √ 2 Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT
3 Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
4 Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen)
5 Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik,
keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan) √
6 Publikasi di jurnal internasional
7 Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang 8 Inovasi baru TTG
9 Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak Cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri,
Perlindungan Varietas Tanaman, Perlindungan Desain Topografi Sirkuit Terpadu)
10 Buku ber ISBN
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1. Rencana Kegiatan
Memberikan edukasi berupa kampanye atau penyuluhan dampak internet dan adiksi internet pada kalangan remaja yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama.
Mengingat kasus adiksi internet dikalangan remaja semakin tinggi seiring dengan infrastruktur teknologi komunikasi yang pesat.
3.2. Khalayak Sasaran
Remaja yang masih bersekolah menengah Pertama (SMP NEGERI 15 BEKASI) Jl.
Cempaka Raya Kranggan Permai Jatisampurna
3.3. Metode Kegiatan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan metode:
• Penyampaian materi (classical): berkaitan dengan aspek knowledge.
• Tanya jawab
• Quiz
3.4. Jenis Luaran Sesuai Rencana Kegiatan
Melalui penyampaian materi Dimensi adiksi internet. diharapkan peserta akan memahami apa itu adiksi internet serta pemahaman dampak negatif penggunaan internet secara berlebihan terkait efek fisik dan psikologis diharapkan peserta dapat lebih memahami adiksi internet.
3.5. Mekanisme Evaluasi Kegiatan
• Evaluasi kegiatan dilakukan melalui pre dan post test: terkait materi.
• Kuestioner evaluasi instruktur: terkait penyajian materi
• Kuestioner evaluasi pelaksanaan kegiatan: terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi.
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Biaya Kegiatan Dari UMB
No KOMPONEN BIAYA YANG DIUSULKAN
1. Honorarium Instruktur None
2. Konsumsi snack 20 orang Rp. 500.000,-
3. Peralatan games +ATK+Hadiah games Rp. 750.000,-
4. Sewa Mobil Rp. 1.500.000,-
5. Photocopy bahan ajar Rp. 250.000,-
6. Pembuatan laporan Rp. 200.000,-
7. Pembuatan spanduk Rp. 300.000,-
TOTAL Rp. 3.500.000,-
4.2. Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN DES JAN FEB MAR APR
1 Pengajuan proposal dan revisi
2 Survey
lokasi 3. Persiapan
Pelaksanaan 4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
Palaksanaan 6. Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Black, D. W., Belsare, G., & Schlosser, S. (1999). Clinical features, psychiatric comorbidity, and health-related quality of life in persons reporting compulsive computer use behavior. Journal of clinical psychiatry, 60(12), 839-844.
Akbar, H. (2020). Penyuluhan Dampak Perilaku Kecanduan Game Online Terhadap Kesehatan Remaja di SMA Negeri 1 Kotamobagu. Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ), 1(2), 42-47.
Budianti, L. (2020)Adiksi Internet pada Anak dan Remaja.
https://herminahospitals.com/id/articles/adiksi-internet-pada-anak-dan-remaja.html . Diakses pada tanggal 7 Desember 2021.
Feng, Y., Ma, Y., & Zhong, Q. (2019). The relationship between adolescents’ stress and internet addiction: A mediated-moderation model. Frontiers in psychology, 10, 2248.
Griffiths, M. D. (1996). Internet addiction: An issue for clinical psychology? Clinical Psychology Forum, 97, 32–36.
Li, C., Dang, J., Zhang, X., Zhang, Q., & Guo, J. (2014). Internet addiction among Chinese
adolescents: The effect of parental behavior and self-control. Computers in Human Behavior, 41, 1- 7.
Martins, M. V., Formiga, A., Santos, C., Sousa, D., Resende, C., Campos, R., … & Ferreira, S.
(2020). Adolescent internet addiction–role of parental control and adolescent behaviours.
International Journal of Pediatrics and Adolescent Medicine, 7(3), 116-120.
Pranita, E. dan Nursastri, A. S. (2019). Remaja di Jakarta Paling Candu Internet Se-Asia.
https://sains.kompas.com/read/2019/11/20/120300123/remaja-di-jakarta-paling-candu-internet-se- asia?page=all&fbclid=IwAR2wAOyQRKi--
3NE2WbMk9uFiUg8Lwq_UHm6By2N4A02uhTWgsEGOy72K98 . Diakses pada tanggal 7 Desember 2021.
Surjaya, M. A. (2021). Kecanduan Ponsel, 2 Pelajar SMP Masuk Panti Rehabilitasi Mental di Bekasi. https://metro.sindonews.com/read/368448/170/kecanduan-ponsel-2-pelajar-smp- masuk-panti-rehabilitasi-mental-di-bekasi-1616051030. Diakses pada tanggal 7 Desember 2021.
Young, K., Pistner, M., O’MARA, J. A. M. E. S., & Buchanan, J. (1999). Cyber disorders: The mental health concern for the new millennium. Cyberpsychology & behavior, 2(5), 475-479.
Zhang, S., Tian, Y., Sui, Y., Zhang, D., Shi, J., Wang, P., … & Si, Y. (2018). Relationships between social support, loneliness, and internet addiction in Chinese postsecondary students: A longitudinal cross-lagged analysis. Frontiers in psychology, 9, 1707.
Lampiran : Biodata Ketua Pelaksana
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Firman Alamsyah Ario Buntaran, MA
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor/200 4 NIP/NIK/Identitas lainnya 116810504
5 NIDN 0301108105
6 Tempat dan Tanggal Lahir Mojokerto, 01 Oktober 1981
7 E-mail firman.alamsyah@mercubuana.ac.id
9 Nomor Telepon/HP 085216975561
10 Alamat Kantor Fakultas Psikologi UMB
11 Nomor Telepon/Faks -
12 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 20 orang; S-2 = -orang
13. Mata Kuliah yg Diampu
1. Psikologi Sosial
2. Psikologi Media dan Komunikasi 3. Metode Penelitian Kualitatif 4. Kognisi Sosial
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi Universitas
Gunadarma
Universitas Gadjah Mada
Bidang Ilmu Ilmu Psikologi Ilmu Psikologi
Tahun Masuk-Lulus 2000 2012
Judul Skripsi/Tesis/
Disertasi Kohesivitas
kelompok pada mahasiswa pecinta
alam universitas Gunadarma
Pengungkapan diri dan Dukungan sosial yang dimoderasi kesepian pada
pengguna media sosial
online
Nama Pembimbing/
Promotor
Dr. Ni Made Taganing
Dr. Avin Fadila Helmi
C. PENGALAMAN PENELITIAN
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta)
1 2021
Intoleransi pada ketidakpastian, kekhawatiran dan gangguan kecemasan umum pada masa pandemi
covid 19
UMB Internal
4.200.000
2 2017
Budaya organisasi UMB, Perilaku
Kewargaorganisasian, dan kinerja pada karyawan
UMB UMB
Internal 3.500.000
D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat
Pendanaan Sumber* Jml (Juta) 1
2
3
E. PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Volume/
Nomor/
Tahun
1
Peran kepercayaan interpersonal remaja yang kesepian dalam memoderasi pengungkapkan diri pada media jejaring sosial online
GAMA JOP Vol 1, No
2 (2015)
2 Impact of job satisfaction on job performance RBA OS Vol. 1 No.
2 (2019):
3 Peran Budaya Organisasi dalam Memoderasi Keterlibatan Kerja dan Perilaku
Kewargaorganisasian pada Karyawan Non Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta
MEDIAPSI Vol 2, No
1 (2016)
4 The Influence of Leadership, Working Culture, and Working Environment for the Ministry of Administrative Reform and Bureaucracy
International Journal of Business and Economic Affairs
(IJBEA)
4(5), 224- 234 (2019)
5 Smart Phone Addiction and Phubbing,
Loneliness as Mediator IAR Journal of
Humanities and Cultural Studies
Volume: 2 Issue: 6 (Nov. 20,
2021
F. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH (ORAL PRESENTATION)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu/
Tempat
G. KARYA BUKU
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman Penerbit
H. PENGALAMAN MERUMUSKAN KEBIJAKAN PUBLIK/REKAYASA SOSIAL
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan Tahun Tempat
Penerapan
Respon Masyarakat
I. LAIN-LAIN
No Bentuk Kegiatan Keterangan
Semua data yang tercantum adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya bersedia menanggung resiko secara hukum.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya, untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Pengabdian Pada Masyarakat Internal.
Jakarta, 09 Desember 2021
Firman Alamsyah Ario Buntaran, MA