1 Pengaruh Kepribadian (The Big five personality) dan Stresss Kerja
Terhadap Organizational citizenship behavior (Pada Karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang)
Oleh
Mardianto1 Ice Kamela2 and Lindawati3
Students of Manajement Major, the Faculty of Economic Bung Hatta University1
The lecturer of Manajement Major2, the Faculty of Economic Bung Hatta University
E-mail: [email protected], [email protected], [email protected]
Abstract
This study aims to improved empirically the effect of big five personality and work stress on organizational citizenship behavior. In this study used 53 permanent employees of Bank Nagari Padang Branch selected by using purposive sampling method. Data processing is done by using multiple regression analysis and t-test statistics. Based on the test results it can be concluded that the big five personality as measured by neuroticism, and angreebleness significant effect on the behavior of organizational citizenship behavior, whereas Extraversion, Openness to Experience, conscientioness and job stress did not significantly influence the behavior of organizational citizenship behavior in the Bank Nagari Padang Branch inviromental
Kata Kunci Neuroticism, Extraversion, Angreebleness, Openness to Experience,
Conscientioness, Stres Kerja,
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun terakhir di Sumatera Barat persaingan dalam sektor perbankan semakin ketat, tidak hanya bank konvensional yang bersaing mendapatkan nasabah akan tetapi bank yang bergerak
dibidang syariah juga memperketat
persaingan. Di Sumatera Barat ada sebuah bank yang dikelola dan dimiliki oleh penerintah daerah, bank tersebut dinamakan Bank Nagari. Dalam beberapa tahun terakhir bank Nagari berhasil meraih beberapa
penghargaan yang berhubungan dengan
eksistensinya dibidang perbankan,
penghargaan terbaru yang didapatkan Bank
Nagari ditahun 2010 masuk 10 besar Bank terbaik di Sumatera Barat,
Menurut Robbins dan Timothy
(2008) organizational citizenship behavior
merupakan sebuah model perilaku yang ditunjukan oleh perilaku spontan untuk membantu sesama karyawan dalam bekerja, perilaku tersebut muncul karena adanya sikap saling menghargai dan menghormati didalam ruang lingkup sebuah organisasi.
Menurut Robbins dan Timothy
(2008) tipe kepribadian yang dimiliki individu satu dengan individu yang lain relatif berbeda. Salah satu bentuk tipe kepribadian yang
dimiliki individu adalah big five personality.
2
kepribadian seorang individu dikelompokan
menjadi lima kategori yang meliputi
neuriticism, extraversion, openness to
experience, agreeableness, dan
conscientioness.
Perilaku organizational citizenship
behavior juga didorong oleh adannya stresss
yang muncul dalam bekerja. Menurut
Robbins dan Timothy (2008) stresss
merupakan perubahan sikap yang terlihat secara emosional dan psikologis individu.
Stress bersumber dari tekanan yang diperoleh
didalam bekerja. Secara umum stresss dapat
dikelompokan menjadi dua yaitu stresss
positif dan stresss negatif. Jika stresss yang muncul adalah positif, menunjukan tekanan yang muncul akibat adanya pekerja yang
tidak monoton atau menantang. Stress positif
menjadi faktor pendorong atau pemotivasi
dalam bekerja. Berbeda dengan stresss yang
negatif, individu yang mendapatkan stresss
tersebut memiliki tingkat emosi yang tinggi dan kerap mengurangi daya tahan tubuh.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah
menganalisis dan mempuktikan secara
empiris:
1. Pengaruh big five personality yang
diukur dengan neuroticism terhadap
organizational citizenship behavior
karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
2. Pengaruh big five personality yang
diukur dengan extraversion terhadap
organizational citizenship behavior
karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
3. Pengaruh big five personality yang
diukur dengan openness to experience
terhadap organizational citizenship
behavior karyawan Bank Nagari Cabang
Utama Padang.
4. Pengaruh big five personality yang
diukur dengan agreeableness terhadap
organizational citizenship behavior
karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
5. Pengaruh big five personality yang
diukur dengan conscientioness terhadap
organizational citizenship behavior
karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
6. Pengaruh stresss terhadap organizational
citizenship behavior karyawan Bank
Nagari Cabang Utama Padang.
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Ingarianti (2009) hasil penelitiannya menunjukan hasil yang memperlihatkan
bahwa neuroticism berpengaruh positif
terhadap organizational citizenship behavior
3 Teori dan Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Big five personality yang diukur
dengan Neuroticism terhadap Organizational
citizenship behavior
Ingarianti (2009) hasil penelitiannya menunjukan hasil yang memperlihatkan bahwa neurotic berpengaruh positif terhadap
organizational citizenship behavior di
lingkungan sebuah organisasi.:
H1 Big five personality yang diukur
dengan Neuroticism berpengaruh
terhadap organizational citizenship
behavior
Pengaruh Big five personality yang diukur
dengan Extraversion terhadap Organizational
citizenship behavior
Hasil penelitian Ingarianti (2009)
menemukan bahwa tipe kepribadian
karyawan yang cenderung extraversion
berpengaruh negatif terhadap organizational
citizen behavior. Berdasarkan uraian ringkas
tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H2 Big five personality yang diukur
dengan extraversion berpengaruh
terhadap organizational citizenship
behavior
Pengaruh Big five personality yang diukur dengan Openness To Experience terhadap Organizational citizenship behavior
Hasil penelitian Ingarianti (2009) hasil
penelitiannya menunjukan bahwa tipe
kepribadian individu yang cenderung
openness to experience mempengaruhi
perilaku organizational citizenship behavior
di dalam sebuah organisasi. Oleh sebab itu
diajukan sebuah hipotesis yang akan
dibuktikan yaitu:
H3 Big five personality yang diukur
dengan openness to experience
berpengaruh terhadap Organizational
citizenship behavior
Pengaruh Big five personality yang diukur dengan Agreeableness terhadap Organizational citizenship behavior
Hasil penelitian Ingarianti (2009) didalam penelitiannya ditemukan bahwa individu yang cenderung memiliki tipe
kepribadian angreebleness berpengaruh
positif terhadap organizational citizenship
behavior. Berdasarkan uraian ringkas tersebut
dapat diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu
H4 Big five personality yang diukur
dengan agreeableness berpengaruh
terhadap organizational citizenship
behavior
Pengaruh Big five personality yang diukur dengan Conscientiouness terhadap Organizational citizenship behavior
Hasil penelitian Ingarianti (2009)
menunjukan bahwa individu tersebut
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi terhadap pekerjaan, dan cenderung berusaha untuk memanfaatkan waktu secara optimal, oleh sebab ini tindakan untuk melakukan
perilaku organizational citizenship behavior
menjadi berkurang. Berdasarkan uraian
ringkas tersebut maka diajukan sebiuah hipotesis yang akan dibuktikan:
4
H5 Big five personality yang diukur
dengan conscientiousness
berpengaruh terhadap organizational
citizenship behavior
Pengaruh Stress Kerja Terhadap Organizational citizenship behaviour
Payoga (2014) menemukan bahwa
stress kerja berpengaruh positif terhadap
organizational citizenship behavior, hasil
yang diperoleh tersebut terjadi karena
munculnya stress akibat ketidakmampuan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab. Tang (2008) hasil penelitiannya
menunjukan bahwa stresss kerja berpengaruh
signifikan terhadap organizational citizenship
behavior. Yahaya et al (2012) menemukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara stress dengan organizational
citizenship behavior. Berdasarkan uraian
ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis.
H6 Stress kerja berpengaruh terhadap
organizational citizenship behavior
Model Penelitian
Sesuai dengan landasan teori dan pengembangan hipotesis maka diajukan sebuah model kerangka berfikir yang akan menjadi pedoman didalam tahapan pengujian hipotesis seperti terlihat pada gambar I dibawah ini: Gambar I Model Penelitian Tipe Neuroticism Tipe Extraversion Openness to New Experience Tipe Agreeableness Tipe Conscientiounes s Organizational Citizenship Behaviour Stresss Kerja METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Didalam melakukan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang akan dilakukan, maka digunakan seluruh karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan teridentifikasi total seluruh karyawan Bank Nagari Cabang Utama berjumlah 171 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Klasifikasi Karyawan PT Bank Nagari Cabang Utama Padang
No Keterangan Jumlah
1 Teller 7
2 Back Office 10
3 Account Officer 10
4 Faunding 18
5 Kredit Usaha Rakyat 6
6 Kredit Usaha Karya 6
7 Dana dan Umum 21
8 Karyawan magang 35
9 Kontrak Organik 17
10 Kontrak / Outsourcing 41
Total 171
Pada penelitian ini yang akan menjadi sampel adalah beberapa orang karyawan tetap Bank Nagari Cabang Utama Padang yaitu meliputi 7 orang teller, 10 back office, 10 account officer 18 faunding, 6 karyawan bagian unit kredit usaha rakyat dan kredit usaha karya dan 20 orang karyawan dibagian
5
dana umum, sehingga besarnya populasi berjumlah 71 orang karyawan.
Untuk menentukan ukuran sampel yang tepat maka digunakan rumus slovin yaitu sebagai berikut:
2 ) 05 , 0 ( 71 1 71 n ) 0025 , 0 ( 71 1 71 n 1775 . 0 1 71 n 30 , 60 1775 , 1 71 n
Berdasarkan kepada perhitungan
rumus slovin jumlah ukuran sampel yang digunakan adalah 30 atau 60 orang responden. Dipilihnya jumlah ukuran sampel sebanyak 60 orang mengacu pada pendapat yang
dikemukan oleh Sekaran (2011) yang
menyatakan bahwa sampel yang baik berada diatas 30, sedangkan pendapatan Rescue (1978) menyatakan bahwa ukuran sampel yang baik berada diantara 30 sampai denan 500 observasi. Oleh sebab itu ukuran sampel yang berjumlah 60 orang sudah dianggap mewakili.
Variabel dan Definisi Operasional
Secara umum variabel penelitian yang digunakan didalam model penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4.1 Variabel Independen
Secara umum variabel independen yang digunakan didalam penelitian ini terdiri dari:
Kepribadian
Merupakan karakteristik khusus yang melekat didalam diri individu yang dapat terbentuk secara alami atau pun melalui proses sosialisasi atau pun pembelajaran (Kim 1996), Untuk mengukur tipe kepribadian maka digunakan model personality Big 5 yang dikutip dari Costa & McRae (1995) dalam Gibson (2007) yaitu terdiri dari:
1. Neuroticism (X1)
Neuroticism merupakan penyesuaian
diri yang berlawanan dengan tingkat emosi yang tidak stabil dalam diri individu yang bekerja Secara sifat yang dimiliki oleh
individu yang memiliki kepribadian
neurotictism adalah sebagai berikut Anxiety
(kecemasan), Self-consciousness (kesadaran
diri), Depression (depresi), Vulnerability
(mudah tersinggung), Impulsiveness
(menuruti kata hati) dan Angry hostility
(amarah).
2. Extraversion (X2)
Extraversion merupakan individu
yang bersosialisasi aktif, suka berbicara, berorientasi pada hubungan dengan manusia, optimis, menyukai kegembiraan dan memiliki sifat setia. Individu
3. Openness to Experience (X3)
Openness to experience adalah
individu yang memiliki sifat ingin tahu yang tinggi, kreatif, imiginatif, asli dan tidak tradisional. Secara umum individu yang
6
digolongkan openness to new experience
adalah sebagai berikut Fantasy (khayalan),
Aesthetics (keindahan), Feelings (perasaan),
Ideas (ide), Actions (tindakan) dan Values
(nilai-nilai).
4. Agreeableness (X4)
Agreeableness merupakan kepribadian
yang lembut, percaya, suka menolong, mudah memaafkan dan suka berterus terang, lawan dari individu yang berkepribadian seperti ini adalah individu yang selalu sinis, kasar, curiga, tidak kompetitif, pendendam, kejam dan lekas marah dan licik dalam bekerja.
5. Conscientiousness (X5)
Conscientiousness merupakan
individu yang memiliki sifat teratur, Secara umum indikator yang dapat digunakan untuk
mengukur conscientiousness adalah sebagai
berikut Self-discipline (disiplin), Dutifulness
(patuh). Competence (kompetensi), Order
(teratur), Deliberation (pertimbangan) dan
Achievement striving (pencapaian prestasi).
6. Stress (X6)
Menurut Robbins dan Timothy (2008)
stress kerja merupakan sebuah kondisi yang
menunjukan terjadinya perubahan perilaku didalam diri individu yang memicu terjadi emosi dan menurunkan tingkat kekebalan
tubuh. Untuk mengukur stresss kerja maka
digunakan indikator sebagai berikut Stresssor
dan Skala kesan stress.
Variabel Dependen
Organizational citizenship behavior
Menurut Robbins dan Timothy (2008)
organizational citizenship behavior
merupakan sebuah kebiasaan dalam
melaksanakan sebuah pekerjaan untuk
mennghindari pekerjaan atau kesibukan
tersebut dalam waktu tertentu, Untuk
mengukur organizational citizenship behavior
digunakan indikator sebagai berikut Altruism
(Suka Membantu), Civic Virtue (Berjiwa
Sosial), Conscientousness (Konsisten),
Coutesy (Suka dengan Penghargaan) dan
Sportmanship (Memberikan Dukungan).
Metode Analisis Data
Secara umum untuk melakukan
tahapan pengolahan data maka digunakan dua model analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan dengan TCR sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-statistik
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Profil Responden Berdasarkan Gender
Berdasarkan proses pengolahan data yang telah dilakukan dapat dikelompokan responden yang berpartisipasi seperti terlihat pada sub bab dibawah ini yaitu:
Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Gender Keterangan Jumlah Persen
Laki-Laki 29 54.72
Perempuan 24 45.28
7
Pada tabel 4.2 terlihat bahwa sebagian besar responden yang berpartisipasi didalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki yaitu berjumlah 29 orang responden sedangkan sisanya adalah responden perempuan yaitu berjumlah 24 orang responden. Berdasarkan profil berdasarkan gender menunjukan bahwa jumlah karyawan laki-laki relatif lebih banyak dibandingkan karyawan perempuan di Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Profil Responden Berdasarkan Usia
Sesuai dengan proses tabulasi data yang telah dilakukan dapat dikelompokan kategori atau tingkatan usia yang dimiliki oleh responden yang berpartisipasi didalam penelitian ini terlihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Usia Keterangan Jumlah Persen
< 25 Tahun 29 54.72
25 – 35 Tahun 4 7.55
36 – 45 Tahun 12 22.64
> 45 Tahun 8 15.09
Total 53 100
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa
sebagian besar responden yang berpartisipasi didalam penelitian ini masih memiliki tingkatan usia yang relatif muda yaitu berjumlah 29 orang responden, kelompok usia responden terbanyak kedua adalah mereka yang berusia antara 36 tahun sampai dengan 45 tahun yaitu berjumlah 12 orang responden, sedangkan responden dengan
kelompok yang paling lemah adalah
responden yang berusia antara 25 tahun
sampai dengan 35 tahun yaitu berjumlah 4 orang responden.
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Sesuai dengan proses tabulasi data yang telah dilakukan dapat dikelompokan tingkatan pendidikan responden yang ikut berpartisipasi didalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 4.4 dibawah ini:
Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Keterangan Jumlah Persen
SMA 14 26.42
D3 / Diploma 12 22.64
S1 27 50.94
Total 53 100
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar responden teridentifikasi memiliki pendidikan formal setingkat sarjana
yaitu berjumlah 27 orang sedangkan
responden dengan tingkatan pendidikan yang
paling sedikit adalah responden yang
memiliki formal setingkat D3 atau diploma yaitu berjumlah 12 orang responden.
Profil Responden Berdasarkan Kepangkatan Berdasarkan proses tabulasi data yang
telah dilakukan dapat dikelompokan
responden berdasarkan tingkatan kepangkatan seperti terlihat didalam tabel 4.5 dibawah ini:
Tabel 4.5
Profil Responden Berdasarkan Pangkat Keterangan Jumlah Persen
Teller 7 13.21 Back Office 10 18.87 Account Officer 9 16.98 Funding 15 28.30 Lain-Lain 12 22.64 Total 53 100
Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa
sebagian besar responden memiliki jabatan sebagai funding yaitu berjumlah 15 orang,
8
kelompok responden terbanyak kedua adalah mereka yang memiliki jabatan selain yang disebutkan didalam kuesioner yaitu berjulah 12 orang responden sedangkan responden paling sedikit adalah mereka yang menduduki jabatan sebagai teller (front office) yaitu sebanyak 7 orang responden.
Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Sesuai dengan proses tabulasi yang
telah dilakukan dapat dikelompokan
responden berdasarkan lama bekerja di Bank Nagari Sumatera Barat seperti terlihat pada Tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6
Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Keterangan Jumlah Persen
< 1 Tahun 29 54.72
1 – 3 Tahun 17 32.08
4 – 5 Tahun 5 9.43
> 5 Tahun 2 3.77
Total 53 100
Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa
sebagian besar responden memiliki masa kerja yang masih pendek yaitu kurang dari setahun hal tersebut diakui oleh 29 orang responden. Kelompok responden terbanyak kedua adalah mereka yang memiliki masa kerja antara satu sampai tiga tahun yaitu berjumlah 17 orang, sedangkan responden paling sedikit mengakui memiliki kerja yang lebih panjang yaitu diatas lima tahun.
Pengujian Validitas
Sesuai hasil pengujian validitas
terlihat bahwa masing-masing item
pertanyaan yang digunakan untuk mengukur
seluruh variabel penelitian valid. Setiap item
pertanyaan yang valid telah memiliki factor
loading diatas atau sama dengan 0,40, dan
beberapa diantara item pertanyaan tersebut di eliminasi karena tidak memenuhi syarat. Oleh sebab itu seluruh item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan kedalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
Pengujian Reliabilitas
Berdasarkan hasil pengujian
reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti terlihat pada tabel 4.14 di bawah ini:
Tabel 4.14 Pengujian Validitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach
alpha Cut Off Kesimpulan
Organizational Citizenship Behaviour 0,693 ≥ 0,60 Reliable Neuroticism 0,766 ≥ 0,60 Reliable Extraversion 0,629 ≥ 0,60 Reliable Openness to Experience 0,785 ≥ 0,60 Reliable Agreeableness 0,721 ≥ 0,60 Reliable Conscientioness 0,783 ≥ 0,60 Reliable
Stres Kerja 0,904 ≥ 0,60 Reliable
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat masing-masing variabel penelitian yang terdiri dari
organizational citizenship bahavior,
neuroticism, extraversion, openness to
experience, agreeableness, conscientiousness
dan stres kerja telah memiliki nilai cronbach
alpha di atas 0,60 Oleh sebab itu dapat
disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan yang valid dapat terus digunakan ke dalam tahapan pengolahan data lebih lanjut.
Pengujian Normalitas
Berdasarkan hasil pengujian
9
ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.22 di bawah ini:
Tabel 4.22
Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Penelitian Asymp sig
(2-tailed) Alpha Kesimpulan
Organizational Citizenship Behaviour 0,345 0,05 Normal
Neuroticism 0,618 0,05 Normal
Extraversion 0,320 0,05 Normal
Openness to Experience 0,112 0,05 Normal
Agreeableness 0,212 0,05 Normal
Conscientioness 0,343 0,05 Normal
Stres Kerja 0,863 0,05 Normal
Pada Tabel 4.22 terlihat masing-masing variabel penelitian telah memiliki nilai asymp sig (2-tailed) di atas atau sama dengan 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal.
Uji Asumsi Klasik
Secara umum tahapan pengujian asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Hasil Pengujan Multikolinearitas
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.23 di bawah ini:
Tabel 4.23 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Keterangan VIF Tolerance Kesimpulan
Neuroticism 0,410 2,423 Tidak Terjadi
Extraversion 0,423 2,386 Tidak Terjadi
Openness to Experience 0,986 1,015 Tidak Terjadi
Agreeableness 0,851 1,175 Tidak Terjadi
Conscientioness 0,911 1,098 Tidak Terjadi
Stres Kerja 0,968 1,033 Tidak Terjadi
Berdasarkan Tabel 4.23 terlihat bahwa masing-masing variabel independen yang
terdiri dari neuroticism, extraversion,
openness to experience, agreeableness,
conscientiousness dan stres kerja
masing-masing telah memiliki tolerance di atas 0,10
dan Variance Influence Factor (VIF) di
bawah atau sama dengan 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan di dalam penelitian ini terbebas dari gejala asumsi multikolinearitas.
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Regression Studentized Residual
2 1 0 -1 -2 -3 Regression S tandardiz ed P redicted Val ue 3 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot
Dependent Variable: Organizational Citizenship Behavior
Pada gambar telihat bahwa pola sebaran variance yang mendukung masing masing variabel telah memiliki titik variance yang telah menyebar baik diatas maupun dibawah titik 0. Pola sebaran yang terbentuk tidak membentuk sebuah pola yang jelas. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan telah terbebas dari gejala heteroskedastisitas,
Pengujian Hipotesis
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh
the big five personality dan stres kerja
10
pada karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang maka dilakukan tahapan pengujian hipotesis seperti yang terlihat pada sub bab di bawah ini:
Tabel 4.24 Hasil Pengujian Hipotesis Keterangan Koefisien
Regresi Sig Alpha Kesimpulan (Constanta) 10,704
Neuroticism 0,375 0,021 0,05 Signifikan
Extraversion 0,108 0,364 0,05 Tidak Signifikan
Openness to Experience -0,171 0,243 0,05 Tidak Signifikan
Agreeableness 0,363 0,004 0,05 Signifikan
Conscientioness -0,139 0,192 0,05 Tidak Signifikan Stres Kerja 0,009 0,781 0,05 Tidak Signifikan
Pada Tabel 4.17 terlihat nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,530.Hasil yang diperoleh menunjukan
bahwa neuroticism, extraversion, openness to
experience, agreeableness, conscientiousness dan stres kerja memiliki variasi kontribusi
untuk mempengaruhi perilaku organizational
citizenship bahavior sebesar 53% sedangkan
sisanya sebesar 47% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan di dalam model penelitian ini.
Pada tabel juga diperoleh nilai F-sig sebesar 0,000. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 telah berada dibawah tingkat kesalahan 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
dapat disimpulkan bahwa, neuroticism,
extraversion, openness to experience,
agreeableness, conscientiousness dan stres
kerja secara bersama sama berpengaruh
signifikan terhadap organizational citizenship
bahavior di lingkungan Bank Nagari Cabang
Utama Padang.
Pada model regresi terlihat bahwa
variabel neuroticism memiliki koefisien
regresi bertanda positif sebesar 0,375. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,021 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
neuroticism berpengaruh positif dan
signifikan terhadap organizational citizenship
bahavior di lingkungan Bank Nagari Cabang
Utama Padang.
Didalam tahapan pengujian hipotesis
kedua dengan menggunakan variabel
extraversion memiliki koefisien regresi
bertanda positif sebesar 0,108. Hasil yang diperoleh diperkuat dengan nilai signifikan sebesar 0,368. Proses pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,368 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
extraversion tidak berpengaruh signifikan
terhadap organizational citizenship bahavior
di lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Pada tahapan pengujian hipotesis
ketiga dengan menggunakan variabel
independen yang diukur dengan openness to
experience memiliki koefisien regresi
11
signifikan sebesar 0,243. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,243 > alpha 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa openness to experience tidak
berpengaruh signifikan terhadap
organizational citizenship bahavior di
lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Pada tahapan pengujian hipotesis
keempat dengan menggunakan variabel
independen yang diukur dengan
agreeableness memiliki koefisien regresi
bertanda positif sebesar 0,363 dengan nilai signifikan sebesar 0,004. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,004 < alpha 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa agreeableness berpengaruh signifikan
terhadap organizational citizenship bahavior
di lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kelima dengan menggunakan variabel
independen yang diukur dengan
conscientioness memiliki koefisien regresi
bertanda negatif sebesar 0,139 dengan nilai signifikan sebesar 0,192. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan
sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,192 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah
Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa conscientioness tidak
berpengaruh signifikan terhadap
organizational citizenship bahavior di
lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
keema, dengan menggunakan variabel
independen yang diukur dengan stres kerja memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,009 dengan nilai signifikan sebesar
0,781. Pada tahapan pengolahan data
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,781 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap organizational citizenship bahavior
di lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Pembahasan
Pembahasan Hipotesis I
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
pertama ditemukan bahwa neuroticism
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
organizational citizenship bahavior. Hasil
yang diperoleh konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Robbin dan Timothy (2008) salah satu indikator yang digunakan untuk memgukur tipe kepribadian
big five personality adalah neuroticism. Tipe
kepribadian tersebut berpengaruh negatif
12
Hal tersebut terjadi karena individu yang memiliki kepribadian neuroticsm adalah mereka yang memiliki ciri kepribadian
sebagai berikut Anxiety (kecemasan),
self-consciousness (kesadaran diri), depression
(depresi), vulnerability (mudah tersinggung),
impulsiveness (menuruti kata hati) dan Angry
hostility (amarah). Individu yang memiliki
kepribadian neurotism adalah individu yang
perfectionis dan mudah stress. Ingarianti
(2009) hasil penelitiannya menunjukan hasil
yang memperlihatkan bahwa neurotic
berpengaruh positif terhadap organizational
citizenship behavior di lingkungan sebuah
organisasi.
Pembahasan Hipotesis II
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kedua ditemukan bahwa kepribadian
extraversion tidak berpengaruh signifikan
terhadap organizational citizenship bahavior
di lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang. Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Ingarianti (2009) hasil yang diperoleh didalam penelitiannya terlihat bahwa tipe
kepribadian karyawan yang cenderung
extraversion berpengaruh negative terhadap
organizational citizen behavior. Hal tersebut
terjadi karena individu yang memiliki tipe
kepribadian extraversion memiliki sifat
ramah, suka berkelompok, menyukai
kegembiraa dan aktif untuk memberikan kecerian, tipe individu ini tentu sangat disukai
oleh rekan kerja dan selalu mampu
menciptakan suasana segar dalam bekerja
sehingga mengurangi perilaku organizational
citizenship behavior.
Pembahasan Hipotesis III
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
ketiga ditemukan bahwa openness to
experience tidak berpengaruh signifikan
terhadap organizational citizenship bahavior
pada karyawan Bank Nagari Cabang Utama Padang. Temuan yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis ketiga tidak konsisten
denga penelitian yang dilakukan oleh
Ingarianti (2009) hasil penelitiannya
menunjukan bahwa tipe kepribadian individu
yang cenderung openness to experience
mempengaruhi perilaku organizational
citizenship behavior di dalam sebuah
organisasi. Hal tersebut terjadi karen individu
dengan kepribadian openness to experience
memiliki ciri ciri imaginative, tertarik pada seni, dan mengungkapkan emosi, ingin tahu
dan cerdas, cenderung mempengaruhi
penurunan perilaku organizational citizenship
behavior.
Pembahasan Hipotesis IV
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
keempat ditemukan bahwa agreeableness
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
organizational citizenship bahavior. Temuan
yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis keempat konsisten dengan penelitian
13
yang dilakukan oleh Ingarianti (2009) didalam penelitiannya ditemukan bahwa individu yang cenderung memiliki tipe
kepribadian agreebleness berpengaruh positif
terhadap organizational citizenship behavior.
Individu dengan kepribadian agreeableness
adalah orang yang mudah emosional dan cenderung pembosan oleh sebab itu ketika sebuah pekerjaan telah dilakukan pada waktu yang relatif lama tentu akan menciptakan kebosanan dan mendorong individu tersebut untuk melaksanakan pekerjaan lain seperti pergi ke kafe berbelanja atau pun merokok.
Pembahasan Hipotesis V
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kelima ditemukan bahwa conscientioness
tidak berpengaruh signifikan terhadap
perilaku organizational citizenship behavior
di lingkungan Bank Nagari Cabang Utama Padang. Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ingarianti (2009) hasil penelitiannya
menunjukan bahwa individu tersebut
memiliki tingkat ketelitian yang tinggi terhadap pekerjaan, dan cenderung berusaha untuk memanfaatkan waktu secara optimal, oleh sebab ini tindakan untuk melakukan
perilaku organizational citizenship behavior
menjadi berkurang.
Pembahasan Hipotesis VI
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
keenam ditemukan bahwa stres tidak
berpengaruh signifikan terhadap
organizational citizenship bahavior di
lingkungan Bank Nagari Cabang Utama
Padang. Hasil yang diperoleh pada
tahapan pengujian hipotesis keenam tidak konsisten dengan hasil penelitian Payoga
(2014) menemukan bahwa stress kerja
berpengaruh positif terhadap organizational
citizenship behavior, hasil yang diperoleh
tersebut terjadi karena munculnya stress
akibat ketidakmampuan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab, oleh sebab itu individu tersebut tentu membutuhkan bantuan rekan kerja atau pun melalui konseling dan mentoring. Jadi dapat disimpulkan bahwa
stress tidak berpengaruh positif terhadap
organizational citizenship behavior.
PENUTUP Kesimpulan
Secara umum kesimpulan yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Neuroticism berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku
organizational citizenship bahavior pada Bank Nagari Cabang Utama Padang.
2. Extraversion tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku
organizational citizenship bahavior pada Bank Nagari Cabang Utama Padang.
3. Openness to new experience tidak
14
perilaku organizational citizenship
bahavior pada Bank Nagari Cabang
Utama Padang.
4. Agreeableness berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku
organizational citizenship bahavior pada Bank Nagari Cabang Utama Padang.
5. Conscientioness tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku
organizational citizenship bahavior pada Bank Nagari Cabang Utama Padang.
6. Stres kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap perilaku
organizational citizenship bahavior pada Bank Nagari Cabang Utama Padang.
Keterbatasan Penelitian
Secara umum keterbatasan di dalam penelitian ini yaitu:
1. Jumlah sampel yang digunakan di
dalam penelitian ini masih belum dapat mewakili populasi, sehingga mempengaruhi akurasi hasil penelitian yang diperoleh.
2. Masih terdapat sejumlah variabel yang
mempengaruhi perilaku
organizational citizenship behaviour tidak digunakan di dalam penelitian ini sehingga mempengaruhi akurasi hasil penelitian yang diperoleh.
Saran
Berdasarkan kepada keterbatasan
penelitian yang diperoleh di dalam penelitian ini maka diajukan beberapa saran yang dapat memberikan manfaat positif bagi:
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan
untuk mencoba menambah jumlah
responden yang akan dijadikan
sampel, saran ini dapat dilakukan
dengan mengganti karakteristik
pengambilan sampel yang digunakan, saran ini penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang.
2. Peneliti dimasa mendatang
disaranakan untuk mencoba mencari dan menambahkan minimal satu variabel baru yang belum digunakan di dalam penelitian ini, variabel tersebut seperti etos kerja, budaya organisasi dan berbagai variabel lain, saran ini penting untuk meningkatkan akurasi hasil yang diperoleh dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Dorland, 2002. Dalam Mas’ud, Fuad. 2004.
Survei Diagnosis Organisasional
Konsep dan Aplikasi. Badan Penerbit
Universitas Dipenegoro, Semarang. Dwiyanti. 2001. Dikutip Dalam Suhanto
Eddi. 2009. Pengaruh Stress Kerja
dan Iklim Organisasi Terhada[
Turnover intention dengan Kepuasan
Kerja sebagai Variabel Intervening (Studi Bank Internasional Indonesia).
15
Tesis Program Magister Manajemen
Universitas Dipenegoro, Semarang. Gibson et al 1996. Dikutip Dalam Toly Agus
Arianto. 2001. Analisis Faktor
Faktor yang Mempengaruhi
Turnover intentions Pada Staf
Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol 3 No 2 November 2001 102 – 125
Gibson, James, L. 2007. Organisasi, Perilaku,
Struktur dan Proses Edisi 7
Cetakan 5. Erlangga, Jakarta. Indiriantoro Nugroho. 1999. Faktor Faktor
yang Mempengaruhi Turnover
intention di Likungan Kantor Akunta
Publik di Yogyakarta. Jurnal
Akuntansi dan Bisnis. Vol 5 Nomor 5.
Universitas Gajahmada, Yogyakarta. Ivancevich, J.M, and Donnelly, J.H. 2005.
Perilaku Organisasi, Edisi ke-8.
Jakarta: Bina Rupa Aksara
Kim, S.W., Price, J.L., Muller, C.W., dan Watson, T.W. 1996. The determinants of career intent among physicians at US
Air Force Hospital. Human Relations
Journal, 9: 947-976
Mas’ud, Fuad. 2005. Survei Diagnosis
Organisasional Konsep dan Aplikasi.
Badan Penerbit Universitas
Dipenegoro, Semarang.
Robbins Steven P. 2003. Perilaku
Organisasi. Edisi Terjemahan.
Erlangga, Jakarta.
Robbins Steven P. 2008. Perilaku Organisasi
Edisi 6 Cetakan ke 4. Eralangga,
Jakarta.
Robbins, Stephen P, and Judge, Timothy. A.
2007. Organizasional Behaciour.
12th Prentice Hall. Inc. New Jersey.
Robert, James A, Richard S Lapidus, Lawrence B Chonko (1997) dikutip dalam Ma,Sud (2005:251)
Santoso, Singgih. 2001. Dasar Dasar Statistik
Dalam Implikasi SPSS 12 Gramdia
Pustaka, Jakarta.
Shopiah. 2010. Perilaku Organisasi. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Singh Akhilendra K dan A. P Singh. 2009. Role
Of Stress And Organizational
Support In Predicting Organizational
Citizenship Behaviour. Department
of Psychology (PG D in Counseling and Psychotherapy), Banaras Hindu
University, (South Campus)
Varanasi
Siregar Andri. 2012. Pengaruh Role of Stresss
dan Konflik Peran Terhadap
Turnover Intention Pada Perusahaan
Perbankan di Jakarta. Tesis Tidak
Dipublikasikan Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sutanto dan Djohan 2006. Pengaruh
Kepribadian Tipe A dan Iklim
Organisasi Terhadap Stress Kerja
Manajer Madya. Jurnal Psikologi Vol
18 Nonor 2 September 2006.
Wibowo. 2010. Perilaku Organisasi. Badan
Penerbit Universitas Dipenegoro,
Semarang.
Widoyojo, S Eko Putro. 2008. Stresss dan
Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan. Jurnal Manajemen Vol 4
Nomor 4. Universitas Gunadharma,
Jakarta. :