• Tidak ada hasil yang ditemukan

No Tahun Wisatawan Jumlah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "No Tahun Wisatawan Jumlah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

2 1. Pendahuluan

Tomohon adalah sebuah daerah otonom di Sulawesi Utara yang sedang dan sangat berkembang dengan cepat karena kemandirian dan potensi pembangunannya yang mempunyai progress yang baik. Kota ini terkenal dengan alamnya yang asri, cuaca yang sejuk, penduduk yang ramah dan ditunjang dengan potensi daerah wisata yang baik, baru, dan banyak yang sedang dikembangkan. Potensi wisata yang menawan tersebut antara lain wisata agro, wisata tracking, wisata religious, wisata sejarah, wisata pemandian air panas belerang dan desa wisata. Serta diadakan juga perhelatan event-event besar seperti pagelaran seni budaya dan tournament of flower . Letaknya yang berada di daerah strategis yakni daerah pegunungan dan berada di jalur sirkulasi utama dari Manado ke daerah kabupaten lainnya, membuat Tomohon sering menjadi tempat persinggahan yang ideal. Selain itu juga ketersediaan elemen-elemen pariwisata yang mendukung seperti hotel, rumah makan, toko souvenir, dan rental car menjadikan Tomohon sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang cukup kuat untuk dikembangkan [1]. Dengan demikian, sangat memungkinkan sektor pariwisatanya dapat menjadi andalan dalam membantu dan menjadi kekuatan ekonomi kota ini.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi devisa yang tergolong besar bagi sebuah negara. Secara khusus untuk daerah yang berkembang, pariwisata dapat diandalkan untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan daerah tersebut. Melalui kunjungan wisatawan asing dan domestik ke sebuah daerah tujuan wisata, maka akan memberikan dampak untuk kemajuan daerah yang dikunjungi. Cerita dan pengalaman yang dibawa pulang oleh wisatawan secara tidak langsung merupakan sebuah “footprints” bagi wisatawan tersebut untuk datang kembali dan menjadi promosi yang ampuh untuk menarik wisatawan lain mengunjungi. Dari data yang ada, wisatawan yang mengunjungi Tomohon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Tabel 1 Data kunjungan wisatawan kota Tomohon tahun 2006-2010 (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)

No Tahun Wisatawan Jumlah

1 2006 Domestik 6.918 Asing 1.042 2 2007 Domestik 7.616 Asing 1.821 3 2008 Domestik 14.936 Asing 2.817 4 2009 Domestik 12.317 Asing 3.240

(2)

3

5 2010 Domestik 23.832

Asing 3.954

Gambar 1 Data statistik kunjungan wisatawan dalam grafik (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)

Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sarana mempromosikan pariwisata menjadi semakin efektif dan efisien bagi pihak industri pariwisata. Hal ini dapat dibuktikan dengan munculnya website yang memberikan informasi mengenai tempat-tempat wisata sebuah daerah. Namun sering yang dilupakan bahkan mungkin tidak diketahui oleh pembuat website tersebut yaitu pariwisata merupakan industri yang melibatkan informasi yang sangat banyak. Informasi yang dibutuhkan seorang wisatawan untuk merancang sebuah perjalanan wisata antara lain akomodasi, transportasi, pengurusan paspor dan visa, travel agent, money changer, perusahaan penerbangan, rumah makan, shopping center, dan sebagainya.oleh karena itu, seorang wisatawan harus mempunyai akses ke berbagai informasi.

E-tourism menjadi solusi pengembangan sistem informasi pariwisata modern yang tidak hanya menampilkan informasi pariwisata yang ada seperti pada website pariwisata umumnya, namun juga membantu wisatawan untuk mendapatkan informasi pariwisata dan elemen-elemennya yang dicari dalam bentuk pemesanan online. Wisatawan dapat langsung memesan industri pariwisata yang diinginkan untuk dapat merancang perjalanan ke kota Tomohon. Sistem online yang terintegrasi seperti ini sangat memudahkan wisatwan sehingga mereka tidak perlu untuk mencari dan membuka banyak website pariwisata dan menunggu untuk pergi dan sampai di Tomohon untuk memesan secara manual. Dengan demikian diharapkan terdapat hubungan yang saling menguntungkan dari pihak-pihak yang terlibat pada proses didalamnya. Tidak hanya wisatawan yang mendapatkan kemudahan dalam pencarian dan pemesanan informasi dan kebutuhan yang diinginkan, tetapi bagi pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Tomohon juga mendapatkan feedback yang baik untuk terus terus memantau, mempertahankan dan meningkatkan kualitas pariwisata kotaTomohon. Dan bagi pihak swasta yakni industri pariwisata dan juga masyarakat sekitar daerah tujuan wisata kota Tomohon dapat memperoleh keuntungan dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan. Sehingga pada akhirnya sektor pariwisata yang diunggulkan kota Tomohon sebagai salah satu

(3)

4

tiang pembangunan dan kekuatan ekonomi daerah serta dapat menjadi primadona wisata Sulawesi Utara dan Indonesia pada umumnya yang tidak kalah menarik dengan Bali.

2. Kajian Pustaka

Pariwisata berbasis teknologi informasi dikenal dengan sebutan e-tourism ( IT-enabled tourism). E-tourism dijelaskan sebagai batasan tentang sebuah sistem jaringan pariwisata yang terbuka dengan segala kemandirian terhadap keberagaman yang merujuk pada infrastruktur teknologi informasi, dan terintegrasi dengan nilai-nilai [2]. Dijelaskan lebih jauh, empat karakteristik utama untuk mengembangkan sebuah e-tourism yaitu produk pariwisata, dampak berantai yang ditimbulkan oleh industri pariwisata, struktur industri pariwisata, ketersediaan perangkat teknologi komunikasi dan informasi. Produk-produk pariwisata (tourism goods) yang termasuk dalam jaringan pariwisata itu sendiri mempunyai karakteristik yang unik, dimana produk tersebut bersifat immaterial yang berarti calon wisatawan tidak dapat melihat atau menyentuh suatu produk pariwisata sebelum mereka benar-benar melakukan perjalanan wisata dan tidak berwujud (intangible product) karena tidak dapat dipindahkan, dicoba, ditabung atau ditumpuk seperti halnya dengan barang manufaktur. Sedangkan untuk tiga jenis jasa (tourism service) umum yang diberikan pada pemanfaatan e-tourism di suatu daerah antara lain: (a) Jasa informasi. Contohnya adalah informasi hotel atau informasi daerah tujuan wisata. (b) Jasa komunikasi. Contohnya adalah menghubungkan satu konsumen dengan konsumen lain melalui satu forum di internet. (c) Jasa transaksi. Contohnya yaitu jasa reservasi, booking tiket dan pembayaran. Tiga unsur yang menjadi prasyarat dari e-tourism yaitu (a) ICT (Information and Communication Technologies), tourism dan business, tetapi untuk optimalisasi promosi visit Indonesia di daerah, keterlibatan pemerintah (goverment) menjadi salah satu bagian yang penting dalam program.

Jika ditelaah dari kajian diatas, maka terlihat jelas bahwa e-tourism merupakan bagian dari pemasaran wisata yang telah dirujuk pada infrastruktur teknologi informasi yang terintegrasi. Pada dasarnya, pemasaran pariwisata adalah usaha yang dilakukan suatu OPN (Organisasi Pariwisata Nasional) atau OPD (Organisasi Pariwisata Daerah) untuk menarik wisatawan lebih banyak datang, lebih lama tinggal dan lebih banyak membelanjakan dolar atau rupiahnya pada DTW yang dikunjungi. Pemasaran pariwisata mencakup : (a) Pemasaran pariwisata merupakan proses yang dilakukan pemerintah dengan bekerjasama dengan pihak swasta di bidang pariwisata yang mewakili perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata. (b) Melakukan identifikasi terhadap kelompok wisatawan yang sudah memiliki keinginan untuk melakukan perjalanan wisata (actual demand) dan kelompok wisatawan yang memiliki potensi akan melakukan perjalanan wisata di waktu-waktu yang akan datang (potential demand). (c) Melakukan komunikasi dan mempengaruhi keinginan, kebutuhan, dan memotivasinya terhadap yang disukai atau tidak disukai wisatawan baik pada tingkat local, regional, nasional, atau pun internasional. (d) Menyediakan obyek wisata dan atraksi wisata sesuai dengan persepsi wisatawan [3]. Pemasaran pariwisata tidaklah cukup mengandalkan keindahan alam yang memikat dari suatu daerah, melainkan bagaimana si pengelola secara efisien dan efektif mengemas

(4)

5

seluruh potensi wisata tersebut menjadi sebuah paket yang menarik. Pembiayaan pengelolaan untuk pemasaran e-tourism menjadi salah satu faktor dalam penyediaan informasi yang akurat, karena dengan kesinambungan pembiayaan maka aktivitas pengelolaan bisa maksimal. Pengelolaan ICT terutama dalam pariwisata membutuhkan keuangan yang sangat kuat.

Oleh karena itu, dalam rangka menarik kunjungan wisatawan pada suatu DTW ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu, faktor-faktor yang menentukan keseluruhan permintaan (total demand) sangat penting dalam menetapkan strategi pemasaran dan promosi, terutama dalam menetapkan kelompok mana yang akan dijadikan target pasar. Serta informasi tentang faktor-faktor yang menentukan permintaan khusus (specific demand) untuk dijadikan dasar dalam perencanaan pemasaran dan promosi [4].

Salah satu cara efektif untuk berhubungan dengan wisatawan yang potensial (potential tourists) adalah dengan menawarkan paket wisata. Organisasi pariwisata harus mengembangkan suatu paket wisata yang attractive dan amenities. paket wisata diartikan sebagai suatu kombinasi dari banyak komponen-komponen dari suatu produk wisata yang saling bergabung terdiri dari transportasi, pemondokan, atraksi wisata, dan makanan yang dijual pada suatu harga. Dan juga yang mengutamakan kepentingan dan pilihan wisatawan itu sendiri. Tidak saja dalam rangka peningkatan dan pengembangan perekonomian daerah namun juga meminimalkan pengeluaran yang tidak perlu sehubungan pembayaran kepada pihak pengantara dari wisatawan luar pulau maupun wisatawan internasional sehingga pendapatan yang masuk dapat diterima secara penuh oleh pihak yang bersangkutan.

Penerapan pemasaran dan permintaan desain pengembangan pariwisata berbasiskan e-tourism lebih menekankan pada sistem pemesanan online. Desain ini pada dasarnya memberikan gambaran yang cukup tentang bagaimana sistem sistem pengembangan pariwisata berbasiskan e-tourism seharusnya berjalan, diharapkan sistem ini bisa dijadikan tulang punggung pengembangan pariwisata pada masa yang akan datang. Desain pengembangan pariwisata berbasis e-tourism dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Desain Pengembangan Pariwisata Berbasis E-tourism (Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)

Sistem ini didasarkan pada satu konsep layanan yang bisa dikatakan tidak terbatas bagi wisatawan ataupun konsumen yang akan berwisata. Konsep layanan untuk memuaskan wisatawan atau konsumen ini didasarkan oleh beberapa aspek penting kesiapan sistem ini yang minimal mencakup antara lain: akomodasi, transportasi, serta fasilitas yang dapat mendukung aktivitas yang diinginkan oleh

(5)

6

konsumen. Sedangkan yang menjadi dasar penting bagi konsumen mencakup antara lain harga, kesiapan, serta dengan sistem ini pula jarak yang selama ini menjadi masalah dalam penyampaian informasi dapat diselesaikan dengan jalan online booking, dengan kata lain seorang konsumen mendapatkan informasi yang lebih solid, akurat dan cepat sehingga secara langsung dapat memutuskan daerah mana yang menjadi tujuan wisatanya.

Berangkat dari paparan diatas, maka sistem pengembangan kepariwisataan yang berbasis e-tourism terdiri dari tiga komponen utama yaitu: pengumpulan data, standarisasi, dan konsolidasi, manajemen serta implementasi, dan pemasaran.

Gambar 3 Konsep Dasar E-tourism (Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)

Berdasarkan Gambar 3, terlihat ada tiga tingkatan utama dalam penyusunan sistem e-tourism yaitu : bagian-bagian koleksi data, yang merupakan dasar dalam dalam melakukan standarisasi dan konsolidasi. Pada bagian ini terdapat elemen-elemen seperti hotel, tempat rekreasi, serta event-event penting yang bisa diakses oleh konsumen. Oleh karena itu, pengumpulan data serta penerapan standarisasi dan konsulidasi menjadi tujuan utama dalam tingkatan pertama. Manajemen dan follow-up dalam hal ini mencakup perancangan sistem yang akan disusun berdasarkan bagian-bagian standarisasi dan konsolidasi pada tingkatan pertama. Mencakup aplikasi ataupun penerapan sistem yang terjadi dalam rangka pemasaran. Tingkatan ketiga pada dasarnya merupakan tingkatan penyampaian dan penyebaran informasi kepada wisatawan.

3. Metode Perancangan

Model prototyping digunakan sebagai metode penelitian dalam membangun aplikasi sistem ini. Model prototyping merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat yang berfokus pada penyajian dari aspek–aspek software yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai contohnya pendekatan input dan format output. Berikut adalah gambar dari proses prototyping.

(6)

7

Gambar 4 Metode Protoyping

Berdasarkan Gambar 4, proses prototyping model terbagi atas tiga tahapan sebagai berikut: (a) Requirement. Developer yang dalam hal ini adalah peneliti melakukan wawancara kepada klien yakni pihak Dinas Pariwisata Kota Tomohon serta pihak Hotel Gardenia Country Inn untuk mengetahui dan menganalisa kebutuhan sistem yang akan dibangun. Pada analisa kebutuhan input dilakukan dengan mengumpulkan data. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data tentang objek wisata dan elemen-elemennya yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota Tomohon. Dari hasil wawancara diketahui bahwa media promosi sangat berpengaruh dengan peningkatan kunjungan wisatawan. Sehingga dari pihak pemerintah kota Tomohon terus meningkatkan informasi dan teknologi dalam bentuk sistem informasi pariwisata dalam bentuk website pariwisata. Namun demikian masih belum dirasa cukup dikarenakan kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta yakni industri pariwisata menjadi kurang dalam kerja sama untuk informasi kunjungan wisatawan. Tidak adanya integrasi informasi menyebabkan data pengunjung website yang mencari informasi dan wisatawan yang mengunjungi secara langsung kota Tomohon menjadi tidak maksimal dalam promosi dan pengembangan pariwisata yang diharapkan. Jadi, dengan adanya e-tourism diharapkan dapat menyatukan integrasi sistem informasi pariwisata kota Tomohon yang berbanding lurus dengan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung. Oleh karena itu, pusat penelitian lebih berfokus pada pihak pemerintah agar pemerintah sendiri lebih concern dan bertanggung jawab dalam kemajuan pariwisata dan kerja sama dengan pihak swasta lebih dapat dikembangkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam sistem adalah wisatawan, pemerintah, dan pihak swasta yakni hotel dan agen transportasi (rental car). Pengumpulan data juga dilakukan melalui internet, berupa data gambar objek wisata yang menjadi objek penelitian. (b) Design. Perancangan dilakukan dengan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototyping. Pada tahap ini, dilakukan perancangan sementara untuk memberikan gambaran aplikasi secara keseluruhan dengan membuat format input / output aplikasi berupa perancangan pada sistem, desain UML (Unified Modelling Language), perancangan tabel dan perancangan interface yang menjadi dasar pembuatan prototype perangkat lunak. Kemudian dilanjutkan pada pembuatan aplikasi dengan menggunakan tools Adobe Dreamweaver CS5, bahasa pemrograman PHP dan MySql. (c) Evaluasi prototyping. Dalam mengevaluasi prototipe yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software ini, telah diujikan kepada pihak peneliti 3.

(7)

8

Pemodelan adalah proses merancang perangkat lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Dengan menggunakan model, memudahkan pengembangan perangkat lunak sehingga diharapkan dapat memenuhi semua kebutuhan pengguna dengan lengkap dan tepat. Perancangan aplikasi ini menggunkan desain UML (Unified Modelling Language). UML adalah sebuah bahasa yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak.

3.1 Perancangan UML

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat serta memberikan gambaran fungsi-fungsi (nilai balik) yang diberikan sistem kepada pengguna (user). User Comment Forum Booking Login member <<include>> Download

Gambar 5Use Case DiagramMember

Gambar 5 merupakan diagram yang menggambarkan suatu fungsionalitas dari aplikasi e-tourism yang berbasiskan web dimana seorang user yang sudah melakukan registrasi dapat mengakses sistem e-tourism secara penuh yakni melakukan booking, download, forum, dan comment dengan melewati tahap login member terlebih dahulu sebagai otorisasi member.

User Kelola contents

Kelola booking Login Admin <<include>>

Kelola informasi

(8)

9

Gambar 6 merupakan diagram use case admin yang menggambarkan suatu fungsionalitas aplikasi e-tourism, yang dimana seorang user melakukan otorisasi login sebagai admin dan masuk kedalam halaman administrator dan melakukan pengelolaan terhadap informasi (informasi umum mengenai kota Tomohon seperti news, forum, comment), contents (pariwisata dan elemen-elemen yang akan ditampilkan dalam sistem), dan pengelolaan booking.

Activity diagram menggambarkan alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana proses awal sistem, decision atau percabangan yang mungkin terjadi, dan proses akhir sistem.

Gambar 7 Activity Diagram Booking dan Kelola Booking

Pada Gambar 7, terdapat activity yang dilakukan member yang berhubungan dengan activity admin. Member mengakses menu Booking dan melakukan pemesanan terhadap hotel dan agen transportasi yang diinginkan kemudian sistem dan admin akan mengelola booking yang dilakukan member.

Gambar 8Activity Diagram Forum dan Kelola Informasi

Lihat info hotel dan travel

Booking

Pilih data order Ya

Batal booking Tidak

Lihat report

Bayar booking ke pihak bank yang dituju Kirim bukti pembayaran

via fax/email Terima pesan Start End Proses data Proses validasi

Kirim pesan validasi sukses/gagal Kirim report booking Kelola booking Terima bukti pembayaran Validasi transaksi Validasi booking Admin Sistem Member Forum Start Tambah topik forum Ya Batal forum Tidak End

Proses data Kelola

informasi Tampilkan forum Form Admin Sistem Member

(9)

10

Pada Gambar 8 terjadi activity antara member dan admin. Member melakukan aktifitas pada halaman forum yang selanjutnya dikelola oleh admin untuk kemudian ditampilkan di halaman yang dapat dilihat oleh member.

Class diagram adalah diagram yang memperlihatkan himpunan kelas-kelas, kolaborasi serta relasi antara tabel yang saling berhubungan. Relasi yang ada dalam class diagram berupa one-many, one-one, many-many. Setiap kelas dalam class diagram terdiri dari nama kelas, atribut, dan operasi dari kelas tersebut.

Gambar 9Class diagram Member

Kelola Booking username no_faktur harga tgl_bayar

Kelola Informasi News, Forum dan About id

judul detail tgl

Kelola Informasi Events id judul from to detail Admin id username password nama gender aksesRole publish Kelola Contents id kode_content nama_content role tgl Travel id nama_travel class keberangkatan tujuan harga jumlah detail Contents id nama_content alamat telp detail Hotel id nama_hotel class harga jumlah 1 1 1 1 n n n n n n n 1 n 1

Gambar 10Class diagram Admin 4. Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian dan perancangan yang telah dilakukan, maka didapat hasil pengimplementasian e-tourism pada kawasan pariwisata kota Tomohon. Analisa sistem yang dibangun antara lain (1) interaksi member dengan member yang lain seperti pada aktifitas menu Forum dimana seorang member dapat melemparkan pertanyaan maupun pernyataan ke ruang publik mengenai kota Tomohon dan pariwisatanya untuk dapat mendapatkan informasi secara langsung

Booking Hotel id userid tipe_class kode_class tgl_booking tipe_booking harga Booking Travel id userid tipe_class from to tgl_booking jam_berangkat harga Comment id userid detail tgl jam Member userid username password nama email gender tgl_lahir negara kota alamat telp Forum id userid judul detail tgl jam 1 n n 1 1 n n 1

(10)

11

tanpa menunggu berita baik sistem yang dikelola oleh admin maupun dari pihak luar. Dengan adanya aktifitas ini juga, admin yang dalam hal ini dikelola oleh Dinas Pariwisata kota Tomohon dapat melihat dan mempertimbangkan keputusan untuk meningkatkan maupun memperbaiki pelayanan pariwisata kota Tomohon.

Gambar 11 Aplikasi halaman Forum dan Comment

Setelah itu (2) Interaksi member dengan admin dan pihak hotel maupun pihak hotel dan agen transportasi dan sebaliknya. Interaksi ini terlihat pada menu Booking dimana seorang member yang sudah melakukan reservasi data diri dan pemesanannya akan dikirimkan oleh admin via email kepada pihak hotel maupun agen transportasi yang bersangkutan. Sistem dalam hal ini hanya sebagai penjembatan antara pihak member dan pihak ketiga. Merujuk pada perancangan yang telah dibuat, member masih harus melakukan proses validasi dengan mengirimkan via email maupun fax bukti transaksi pembayaran kepada bank yang ditunjuk pihak ketiga kepada admin untuk dikelola sebagai langkah akhir reservasi online.

(11)

12

Dan (3) interaksi antara member dengan sistem. Ini terlihat pada menu Events dan News. Interaksi jelas terlihat apabila member memberikan respon lewat comment pada isi berita atau informasi yang ditampilkan pada web.

Pada fungsinya sebagai online services, sistem e-tourism yang dibangun cukup mengintegrasikan interaksi antara member yang dalam hal ini adalah wisatawan dengan pihak ketiga yakni pihak hotel dan agen transportasi. Fungsi e-tourism lainnya yakni sebagai government operations yakni pemerintah wajib untuk merumuskan fungsi, orientasi, aksesibilitas, dan penyajian struktur dari e-tourism yang akan disajikan. Pada penyajian struktur, brand visualization yang ditampilkan sudah secara tegas dan langsung menampilkan brand keunggulan, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar. Begitu juga dengan jenis data, Dalam sistem biasanya hanya terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data teks, yaitu data-data dalam bentuk kalimat atau angka-angka yang menjelaskan suatu informasi tertentu, dan data gambar, yaitu data-data dalam bentuk foto atau gambar untuk menjelaskan bentuk suatu obyek dari data teks. Namun pada sistem yang dibangun, telah menambahkan data dalam bentuk video yang terdapat pada menu Gallery sehingga wisatawan bisa melihat, mendengar dan merasakan secara tidak langsung suasana kota Tomohon.

Gambar 13 Tampilan informasi objek wisata Tomohon

Fasilitas dan menu yang ditampilkan berdasarkan prinsip user friendly. Dimana kemudahan akses dalam melakukan transaksi sangat diperlukan oleh para pengguna atau pelaku pariwisata. Karena tidak semua pelaku wisata memahami sistem yang akan dijalankan [5]. Namun prinsip yang terpenting adalah sistem dapat berjalan dengan baik, dan sangat mudah dioperasikan tanpa mengurangi kualitas ataupun aturan yang telah ditetapkan.

4.1 Integrasi Sistem

Setelah proses bisnis yang dirancang telah diimplementasikan, setiap unit yang terbagi berdasarkan fungsinya masing-masing kemudian akan digabungkan menjadi satu kesatuan, dimana akan membentuk suatu websitee-tourism. Berikut ini ditunjukkan integrasi sistem yang telah diterapkan pada pembuatan website

(12)

e-13

tourism kota Tomohon yaitu sistem yang menangani unit administrator dan sistem dari sisi member seperti yang terlihat pada Gambar 10.

Gambar 14 Integrasi Sistem

Pada Gambar 10 terdapat dua unit sistem yang berhubungan yaitu unit admin dan unit member. Unit admin yaitu yang mengelola data informasi yang diperlukan member, sedangkan unit member adalah wisatawan yang akan mencari informasi yang dibutuhkan. Sehingga kedua unit saling berkaitan antara satu dengan lainnya.

4.2 Pengujian Sistem

Dalam melakukan pengujian sistem, fokus pengujian adalah pada jalannya proses bisnis website e-tourism kota Tomohon. Untuk mengetahui kinerja dari aplikasi ini, maka dilakukan pengujian berbasis Black Box.

Tabel 2 Pengujian Tabel Admin

No Fungsi Hasil Status

1 Login OK Valid

2 Lihat Data Contents OK Valid

3 Tambah Contents OK Valid

4 Edit Contents OK Valid

5 Hapus Contents OK Valid

6 Lihat Data Informasi OK Valid

7 Tambah Informasi OK Valid

8 Edit Informasi OK Valid

9 Hapus Informasi OK Valid

10 Lihat Data Booking OK Valid

Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa hasil pengujian dilakukan terkait proses bisnis dari unit admin menunjukkan bahwa tidak terdapat masalah pada semua proses pengujian. Hasil ini memperlihatkan bahwa antara proses perancangan yang dilakukan dan hasil implementasi tidak mengalami perbedaan dan sesuai dengan yang diharapkan.

Admin Unit Administrator Website E-tourism Wisata wan Unit member

(13)

14

Tabel 3 Pengujian Tabel Member

No Fungsi Hasil Status

1 Registrasi OK Valid

2 Login OK Valid

3 Tambah Comment OK Valid

4 Hapus Comment OK Valid

5 Tambah Forum OK Valid

6 Hapus Forum OK Valid

7 Booking Hotel OK Valid

8 Lihat Report Hotel OK Valid

9 Booking Agen Transportasi OK Valid

10 Edit Data Member OK Valid

11 Ganti Password OK Valid

12 Download OK Valid

13 Logoff OK Valid

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa dengan menggunakan metode pengujian Black Box, maka tidak terdapat masalah pada tabel member. Semua fungsi yang diterapkan dalam tabel ini tidak terdapat masalah. Hal ini menunjukkan bahwa antara perancangan yang dilakukan dengan hasil implementasi tidak terdapat masalah.

5. Simpulan

Latar belakang yang cukup kuat sangat memungkinkan kota Tomohon sebagai daerah tujuan wisata yang dapat menjadi primadona baru bagi pariwisata Sulawesi Utara dan Indonesia. Dengan adanya penerapan di bidang teknologi dan informasi yang tepat seperti e-tourism, tidak hanya membantu pemerintah dalam pencapaiannya untuk memajukan, merubah, dan mempertahankan pelayanan pariwisatanya. Namun juga akan sangat membantu wisatawan domestik maupun asing untuk memperoleh informasi secara terintegrasi pada satu sistem yang sekaligus membantu untuk merancang perjalanan wisata ke kota Tomohon. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara pihak pemerintah dan swasta untuk mengembangkan pariwisata kota Tomohon bisa terwujud pada sistem e-tourism.

Diharapkan dengan adanya pengembangan yang lebih baik lagi, dapat meningkatkan kualitas sistem yang telah dibangun. Seperti halnya jika database antara sistem e-tourism dan pihak swasta dapat terintegrasi dan tidak berdiri sendiri. Sehingga ketika terjadi perubahan data pada database dari masing-masing stakeholder, sistem yang ada secara langsung dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan tersebut. Serta penambahan fitur-fitur tambahan dalam sistem ini dapat semakin memudahkan pengguna untuk mengakses. Salah satu contoh penambahannya yaitu pembayaran secara langsung melalui kartu kredit.

(14)

15 6. Daftar Pustaka

[1] Pendit, Nyoman S., 2006, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, Jakarta : Pradnya Paramita

[2] Tanaamah, Andeka R. & Manuputty, Augie D., 2008, Kepariwisataan berbasiskan E-Tourism di Indonesia, Salatiga, Fakultas Teknologi Informasi, UKSW

[3] Yoeti, Oka A., 2005, Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata, Jakarta : Pradnya Paramita

[4] Yoeti, Oka A., 2008, Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradnya Paramita

[5] Himawan, Hidayatulah, 2009, E-tourism : Antara Konsep dan Implementasi Dalam Mendukung Industri Pariwisata Indonesia, Yogyakarta, Seminar Nasional Informatika, UPN “Veteran”

Gambar

Tabel 1 Data kunjungan wisatawan kota Tomohon tahun 2006-2010   (Sumber : Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)
Gambar 1 Data statistik kunjungan wisatawan dalam grafik   (Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tomohon, 2010)
Gambar 2 Desain Pengembangan Pariwisata Berbasis E-tourism  (Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)
Gambar 3 Konsep Dasar E-tourism    (Sumber : Andeka R.T, Augie D.M, Jurnal AITI, 2006)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dipondok pedsantren juga tarian sufi bisa di jadikan pembinaan akhlak karena pada tahun 2013 sudah di resmikan sebagai pondok pesantren dan juga sebagai tempat pelatihan tari

menurut tuan guru banyak perbedaan juga tapi kalau melihat konteks negara bahwa kita disini dinaungi oleh negara yang berlandaskan hukum positif maka kita juga

Adapun masalah yang timbul dalam sistem informasi manajemen member pada Lembah Fitnes Centre Yogyakarta ini adalah dalam pencatatan dan pengolahan data member yang masih

Menguji pengaruh insider ownership, kebijakan dividen, profitabilitas dan struktur modal secara berganda terhadap nilai perusahaan pada sektor kontruksi bangunan yang

Öğrencilerin istatistik konusu kapsamında yer alan aritmetik ortalama, mod, medyan ve açıklık kavramlarına ilişkin matematiksel okuduğunu anlama becerisinin, yazma

Dalam kondisi seperti ini, aset yang dilepas harus diturun-nilai-bukukan (written down) dan nilai setelah diturun-nilai-bukukan (written down) tersebut merupakan nilai aset yang

Peran orang tua dalam menuntun anak mencari pasangan yang tepat bagi anak sangatlah penting agar anak setelah berkeluarga dapat menjadi keluarga harmonis Pengetahuan

Use case diagram menggambarkan dua actor yaitu admin dan pengguna dimana use case ini merupakan suatu desain proses dari sistem dimana tugas dari actor tersebut