• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Pada bulan Maret 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,32. Tingkat inflasi kumulatif (Januari – Maret 2016) sebesar 0,62 persen dan inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 3,41 persen.

 Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,68 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok sandang 0,30 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,18 persen; serta kelompok bahan makanan 0,10 persen. Kelompok pengeluaran yang menahan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,12 persen.

 Komponen inti/core pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,16 persen, komponen harga diatur pemerintah/administrative deflasi sebesar 0,14 persen; serta komponen bergejolak/volatile inflasi sebesar 0,04 persen.

 Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: cabai rawit, cabai merah, sawi hijau, ikan tongkol pindang, bawang putih, bawang merah, air kemasan, emas perhiasan, dan mobil. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Maret 2016 antara lain: daging ayam ras, telur ayam ras, pisang, jeruk, bensin, tarif angkutan udara, dan tarif listrik.

 Dari 82 kota tercatat 58 kota mengalami inflasi sedangkan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi 1,18 persen dan terendah di Singkawang 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,22 persen dan deflasi terendah di Mamuju 0,02 persen.

 Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar menempati urutan ke-50 dari 58 kota yang mengalami inflasi.

No. 21/04/51/Th. XVI, 1 April 2016

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

MARET 2016 KOTA DENPASAR INFLASI 0,06 PERSEN

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pada bulan Maret 2016 di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,32. Tingkat inflasi kumulatif (Januari – Maret 2016) sebesar 0,62 persen dan inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 3,41 persen.

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,68 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,40 persen; kelompok sandang 0,30 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,18 persen; serta kelompok bahan makanan 0,10 persen.

(2)

Kelompok pengeluaran yang menahan inflasi yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan yang mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,29 persen dan 0,12 persen.

Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain: cabai rawit, cabai merah, sawi hijau, ikan tongkol pindang, bawang putih, bawang merah, air kemasan, emas perhiasan, dan mobil. Komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Maret 2016 antara lain: daging ayam ras, telur ayam ras, pisang, jeruk, bensin, tarif angkutan udara, dan tarif listrik.

Pada bulan Maret 2016 kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0623 persen; kelompok kesehatan 0,0401 persen; kelompok bahan makanan 0,0177 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0160 persen; serta kelompok sandang sebesar 0,0154 persen. Sedangkan kelompok komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,0745 persen serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0222 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Denpasar Maret 2014 – Maret 2016

Tabel 1

Laju Inflasi Kota Denpasar Maret 2016, Tahun Kalender Maret 2016, dan Maret 2016 Terhadap Maret 2015 Menurut Kelompok Pengeluaran

Kelompok Pengeluaran IHK Desember 2015 IHK Maret 2016 Laju Inflasi Maret 2016 *) Laju Inflasi Tahun 2016 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) Umum 119,58 120,32 0,06 0,62 3,41 Bahan Makanan 129,57 134,46 0,10 3,77 6,93 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 118,76 120,25 0,40 1,25 4,33 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 119,30 117,73 -0,29 -1,32 1,07 Sandang 107,29 111,06 0,30 3,51 6,24 Kesehatan 118,90 120,81 0,68 1,61 6,24 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 115,02 115,26 0,18 0,21 4,13 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 117,26 115,65 -0,12 -1,37 0,34

*) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap bulan Desember 2015 ***) Persentase perubahan IHK Maret 2016 terhadap bulan Maret 2015

0.32 0.4

(3)

Tabel 2

Sumbangan (Andil) Inflasi/Deflasi Menurut Kelompok Pengeluaran Kota Denpasar Maret 2016

Kelompok Pengeluaran Andil

Inflasi

(1) (2)

Umum 0,0548

1. Bahan Makanan 0,0177

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,0623 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar -0,0745

4. Sandang 0,0154

5. Kesehatan 0,0401

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,0160 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan -0,0222

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender Maret 2016 sebesar 0,62 persen dan laju inflasi ”Year on Year” (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 3,41 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 1,96 persen dan -0,08 persen. Sedangkan inflasi Year on Year periode yang sama pada tahun 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 5,66 persen dan 5,88 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, dan Year on Year, di Kota Denpasar Tahun 2014 – 2016 Inflasi 2014 2015 2016 (1) (2) (3) (4) 1. Maret 0,32 0,14 0,06 2. Kumulatif Maret 1,96 -0,08 0,62 3. Maret(Y o Y) 5,66 5,88 3,41 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Denpasar Bulan Maret Tahun 2016 Menurut Kelompok Pengeluaran

0.68 0.40 0.30 0.18 0.10 -0.12 -0.29 -0.40 -0.20 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80

Kesehatan Makanan jadi,dll Sandang Pendidikan, dll

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Indeks kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 sebesar 134,46 dan bulan sebelumnya sebesar 134,33 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,10 persen. Inflasi pada kelompok bahan makanan didorong oleh inflasi pada lima subkelompok pengeluaran yaitu : subkelompok sayur-sayuran 12,49 persen; subkelompok bumbu-bumbuan 11,19 persen; subkelompok ikan diawetkan 7,48 persen; subkelompok kacang-kacangan 0,31 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya 0,01 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok daging dan hasil-hasilnya 8,12 persen; subkelompok buah-buahan 3,65 persen; subkelompok ikan segar 2,30 persen; subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya 1,70 persen; serta subkelompok lemak dan minyak 0,38 persen. Sedangkan satu subkelompok lainnya yaitu bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar pada kelompok ini adalah: cabai rawit 0,1136 persen; sawi hijau 0,0920 persen; cabai merah 0,0596 persen; ikan tongkol pindang 0,0403 persen; bawang putih 0,0352 persen; dan bawang merah 0,0276 persen. Sedangkan urutan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar di kelompok ini adalah: daging ayam ras 0,2559 persen; telur ayam ras 0,0388 persen; pisang 0,0345 persen; jeruk 0,0291 persen; ikan jengki 0,0271 persen; dan daging babi 0,0138 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0177 persen.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau

Indeks kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau pada bulan Maret 2016 adalah sebesar 120,25 dan bulan sebelumnya sebesar 119,77 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,40 persen. Dari tiga subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, semua subkelompok mengalami peningkatan indeks (inflasi) yaitu minuman yang tidak beralkohol 1,28 persen; subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,31 persen; serta subkelompok makanan jadi 0,03 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain: air kemasan 0,0378 persen; minuman ringan 0,0113 persen; rokok kretek 0,0042 persen; rokok putih 0,0027 persen; dan rokok kretek filter 0,0019 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah kacang kulit 0,0005 persen dan bir 0,0004 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0623 persen.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Indeks kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar pada bulan Maret 2016 adalah 117,73 dan bulan sebelumnya 118,07 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,29 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air serta subkelompok perlengkapan rumahtangga mengalami penurunan indeks/deflasi masing-masing sebesar 1,05 persen dan 0,12 persen. Sedangkan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Satu subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks/tetap yaitu subkelompok biaya tempat tinggal.

Komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu tarif listrik 0,0714 persen; air conditioner (AC)

0,0076 persen; pengharum/pelembut cucian 0,0020 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain magic com 0,0052 persen; pembasmi nyamuk spray 0,0016 persen; dan sabun cair/cuci piring 0,0006 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0745 persen.

(5)

Indeks kelompok sandang pada bulan Maret 2016 adalah sebesar 111,06 dan bulan sebelumnya 110,73 sehingga mengalami inflasi sebesar 0,30 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini dua subkelompok mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang inflasi sebesar 2,11 persen dan subkelompok sandang laki-laki deflasi 0,80 persen. Dua subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks/tetap yaitu subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu emas perhiasan 0,0291 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain kemeja pendek katun sebesar 0,0059 persen; kemeja panjang katun 0,0047 persen; dan kacamata 0,0031 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0154 persen.

5.

Kesehatan

Indeks kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 adalah sebesar 120,81 dan pada bulan sebelumnya sebesar 120,00 atau mengalami inflasi sebesar 0,68 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, tiga subkelompok mengalami peningkatan indeks/inflasi yaitu subkelompok jasa perawatan jasmani inflasi sebesar 5,58 persen; subkelompok perawatan jasmani dan komestika sebesar 0,47 persen; serta subkelompok obat-obatan 0,40 persen. Subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi adalah tarif gunting rambut pria 0,0206 persen; shampo 0,0097 persen; tarif gunting rambut anak 0,0041 persen; dan jamu 0,0038 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah hand body lotion 0,0084 persen dan sabun mandi 0,0003 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0401 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Indeks kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Maret 2016 adalah sebesar 115,26 dan pada bulan sebelumnya sebesar 115,05 atau mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Dari lima subkelompok yang termasuk dalam kelompok ini, hanya dua subkelompok yang mengalami perubahan indeks yaitu subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan mengalami inflasi sebesar 2,24 persen serta subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,75 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan dan subkelompok kursus-kursus/pelatihan tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi adalah buku tulis bergaris 0,0192 persen; pensil hitam 0,0029 persen; dan pulpen/bollpoint 0,0018 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah televisi berwarna 0,0094 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0160 persen.

7.

Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Indeks kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Maret 2016 adalah sebesar 115,65 dan bulan sebelumnya sebesar 115,79 sehingga mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Dari empat subkelompok yang termasuk pada kelompok ini, satu subkelompok mengalami penurunan indeks/deflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 0,19 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman; subkelompok sarana dan penunjang transpor; serta subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks/tetap.

Komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain tarif angkutan udara 0,0487 persen dan bensin 0,0362 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain mobil 0,0596 persen dan sepeda motor 0,0031 persen. Kelompok pengeluaran ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,0222 persen.

(6)

Tabel 4

Indeks Harga Konsumen Kota Denpasar Bulan Maret 2016 dan Februari 2016, Perubahannya,serta Sumbangan Inflasi (2012=100)

Kelompok/Subkelompok Indeks Februari 2016 Indeks Maret 2016 Perubahannya (%) Sumbangan Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) UMUM 120,25 120,32 0,06 0,0548 I. BAHAN MAKANAN 134,33 134,46 0,10 0,0177

a. Padi-padian, Umbi-umbian, dan Hasilnya 126,60 126,61 0,01 0,0002 b. Daging dan Hasil-hasilnya 148,78 136,70 -8,12 -0,2763 c. Ikan Segar 135,49 132,37 -2,30 -0,0371 d. Ikan Diawetkan 115,31 123,93 7,48 0,0403 e. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya 128,74 126,55 -1,70 -0,0470 f. Sayur-sayuran 122,46 137,76 12,49 0,1697 g. Kacang-kacangan 123,36 123,74 0,31 0,0023 h. Buah-buahan 155,51 149,83 -3,65 -0,0683 i. Bumbu-bumbuan 177,06 196,88 11,19 0,2367 j. Lemak dan Minyak 87,56 87,23 -0,38 -0,0028 k. Bahan Makanan Lainnya 123,40 123,40 0,00 0,0000

II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK, DAN TEMBAKAU 119,77 120,25 0,40 0,0623

a. Makanan Jadi 118,24 118,28 0,03 0,0032 b. Minuman Tidak Beralkohol 120,04 121,58 1,28 0,0507 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 124,72 125,11 0,31 0,0084

III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS, DAN BAHAN BAKAR 118,07 117,73 -0,29 -0,0745

a. Biaya Tempat Tinggal 110,69 110,69 0,00 0,0000 b. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air 144,02 142,51 -1,05 -0,0726 c. Perlengkapan Rumahtangga 102,31 102,19 -0,12 -0,0021 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 118,56 118,57 0,01 0,0002 IV. SANDANG 110,73 111,06 0,30 0,0154 a. Sandang Laki-Laki 109,45 108,57 -0,80 -0,0106 b. Sandang Wanita 115,22 115,22 0,00 0,0000 c. Sandang Anak-Anak 110,48 110,48 0,00 0,0000 d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 107,67 109,94 2,11 0,0260

V. KESEHATAN 120,00 120,81 0,68 0,0401

a. Jasa Kesehatan 100,93 100,93 0,00 0,0000 b. Obat-obatan 136,40 136,94 0,40 0,0046 c. Jasa Perawatan Jasmani 118,35 124,95 5,58 0,0247 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 134,68 135,31 0,47 0,0108

VI. PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 115,05 115,26 0,18 0,0160

a. Pendidikan 124,18 124,18 0,00 0,0000 b. Kursus-kursus/Pelatihan 100,07 100,07 0,00 0,0000 c. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 107,33 109,73 2,24 0,0254 d. Rekreasi 101,63 100,87 -0,75 -0,0094 e. Olahraga 110,92 110,92 0,00 0,0000

VII. TRANSPOR, KOMUNIKASI, DAN JASA KEUANGAN 115,79 115,65 -0,12 -0,0222

a. Transpor 126,21 125,97 -0,19 -0,0222 b. Komunikasi dan Pengiriman 98,91 98,91 0,00 0,0000 c. Sarana dan Penunjang Transpor 102,22 102,22 0,00 0,0000 d. Jasa Keuangan 113,18 113,18 0,00 0,0000

PERBANDINGAN INFLASI KOTA DENPASAR DENGAN KOTA LAIN

DI INDONESIA MARET 2016

(7)

Dari 82 kota tercatat 58 kota mengalami inflasi sedangkan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi 1,18 persen dan terendah di Singkawang 0,02 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 1,22 persen dan deflasi terendah di Mamuju 0,02 persen.

Tabel 5

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi/Deflasi 82 Kota bulan Maret 2016

No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4) 1 BUKITTINGGI 123,05 1,18 2 MEDAN 127,42 0,88 3 TUAL 135,79 0,82 4 SINGARAJA 131,22 0,81 5 SIBOLGA 126,56 0,75 6 PEMATANG SIANTAR 127,04 0,66 7 LUBUKLINGGAU 121,28 0,58 8 PADANG 128,91 0,55 9 PURWOKERTO 121,31 0,55 10 PADANGSIDIMPUAN 121,51 0,54 11 PEKANBARU 123,16 0,54 12 KUDUS 129,16 0,51 13 BANDAR LAMPUNG 124,20 0,49 14 SAMARINDA 126,54 0,44 15 SURAKARTA 120,82 0,42 16 SEMARANG 122,35 0,39 17 CILEGON 126,94 0,38 18 PALU 124,42 0,38 19 DEPOK 121,94 0,35 20 TEGAL 120,13 0,32 21 JAYAPURA 125,08 0,30 22 TANJUNG PINANG 124,20 0,29 23 SERANG 130,13 0,29 24 TERNATE 127,64 0,28 25 TEMBILAHAN 127,48 0,27 26 JAMBI 122,79 0,26 27 PANGKAL PINANG 125,74 0,26 28 BATAM 122,93 0,26 29 PALOPO 121,60 0,25 30 DUMAI 124,23 0,23 31 KENDARI 120,18 0,23 32 PALEMBANG 121,05 0,22 33 BOGOR 122,98 0,20 34 BANDUNG 122,42 0,20 35 TANJUNG 124,37 0,17 36 MAKASSAR 124,40 0,17 37 DKI JAKARTA 123,75 0,15 38 BEKASI 120,68 0,15 39 GORONTALO 120,50 0,15 40 BANJARMASIN 122,79 0,14 ...Lanjutan Tabel 5 No Kota IHK (%) (1) (2) (3) (4)

(8)

41 METRO 131,84 0,13 42 TASIKMALAYA 122,01 0,13 43 MANOKWARI 116,09 0,13 44 CILACAP 125,32 0,11 45 KEDIRI 121,27 0,09 46 TARAKAN 132,39 0,09 47 MADIUN 120,77 0,08 48 JEMBER 120,99 0,07 49 SURABAYA 122,67 0,06 50 DENPASAR 120,32 0,06 51 CIREBON 119,28 0,05 52 BENGKULU 129,19 0,04 53 WATAMPONE 118,27 0,04 54 BANYUWANGI 121,19 0,03 55 YOGYAKARTA 121,00 0,02 56 MALANG 123,69 0,02 57 TANGERANG 131,06 0,02 58 SINGKAWANG 122,89 0,02 59 MAMUJU 122,23 -0,02 60 MANADO 123,92 -0,03 61 PALANGKARAYA 120,69 -0,04 62 BALIKPAPAN 126,67 -0,04 63 BAU-BAU 126,94 -0,04 64 MATARAM 122,43 -0,05 65 MEULABOH 122,18 -0,07 66 PROBOLINGGO 121,54 -0,08 67 PONTIANAK 130,56 -0,08 68 BIMA 127,14 -0,14 69 SORONG 124,52 -0,14 70 SUKABUMI 122,62 -0,16 71 LHOKSEUMAWE 118,26 -0,19 72 BANDA ACEH 116,73 -0,26 73 SUMENEP 120,80 -0,27 74 BUNGO 121,38 -0,31 75 BULUKUMBA 127,18 -0,31 76 SAMPIT 123,84 -0,34 77 AMBON 121,97 -0,36 78 MERAUKE 128,07 -0,41 79 KUPANG 125,64 -0,76 80 MAUMERE 117,50 -0,77 81 PARE-PARE 119,77 -0,90 82 TANJUNG PANDAN 127,63 -1,22

(9)

Komponen inti/core pada Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,1607 persen, komponen harga

diatur pemerintah/administrative deflasi sebesar 0,1475 persen; serta komponen bergejolak/volatile inflasi

sebesar 0,0416 persen.

Tabel 6

Dekomposisi Andil Inflasi Kota Denpasar Oktober 2015 sampai dengan Maret 2016

Komponen

Andil Inflasi (%) Oktober

2015 November 2015 Desember 2015 Januari 2016 Februari 2016 Maret 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

U m u m -0,56 0,40 0,94 0,49 0,07 0,06

1 Inti (core) 0,09 0,10 0,29 0,19 0,14 0,16

2 Harga Diatur Pemerintah (administrative) -0,09 0,04 0,16 -0,18 -0,29 -0,14

Referensi

Dokumen terkait

maupu upun n mas masala alah-m h-masa asalah lah se secar cara a umu umum m ada adalah lah bah bahwa wa sua suatu tu ma masal salah ah tid tidak ak dapat semata-mata

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul Pengembangan Lab Dalam Kepingan (LDK) Berbasis Kertas Untuk Penentuan Kadar Asam Urat, Protein, dan pH

peraturan presiden nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, pada pasal (109) urut (7) huruf (c) apabila penawaran yang masuk kurang dari 3(tiga) peserta,

Uji kulit yang tepat dilakukan memakai bahan yang bersifat Uji kulit yang tepat dilakukan memakai bahan yang bersifat imunogenik yaitu determinan antigen dari obat

Hasil pengujian hipotesis ketujuh (H7) menunjukkan bahwa kesadaran merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat pembelian ulang dengan menggunakan loyalitas merek

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC

KETIGA Dalam melaksanakan tugasnya Forum Penerbit Provinsi Lampung dibantu oleh Sekretariat Forum Penerbit Provinsi Lampung yang berkedudukan di Badan Perpustakaan, Arsip

Suhu pengeringan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap organoleptik warna dan indeks pencoklatan, serta memberikan pengaruh berbeda tidak nyata