• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan tindakan yang berisi tentang perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Selanjutnya hasil penelitian yang berisi deskripsi data dan analisis data. Serta menjelaskan pembahasan hasil penelitian.

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Make a Match ini dilaksanakan di kelas 4 siswa SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga mulai dari bulan maret sampai april 2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan empat langkah kegiatan yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

4.1.1 pelaksanaan siklus I

Dalam pelaksanaan siklus 1 yang dilakukan dalam kegiatan yaitu melalui empat langkah kegiatan yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refelksi (reflecting). Pada pelaksanaan siklus 1 dilakukan dengan melakukan tiga kali pertemuan. Dan setiap pertemuan akan di jelaskan lebih rinci sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, setelah melakukan observasi kelas, peneliti memilih materi yang akan diajarkan dan menusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkolaborasi dengan guru kelas. Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan, sebelum guru kelas 4 mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I,soal evaluasi, alat peraga, lembar observasi atau pengamatan penegelolaan pembelajarna yang dilakukan guru menggunakan model pembelajaran Make a Match, lembar observasi atau pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung , serta menyiapkan alat dan media yang di gunakan dalam pembelajaran seperti handphone, laptop, beberapa pakaian, mainan alat transportasi (mobil-mobilan, gambar makanan cepat saji,dan

(2)

51

gambar lainnya. Selain alat dan media peneliti juga mempersiapkan kartu soal dan kartu jawaban mengenai materi globalisasi untuk menerapkan model pembelajaran Make a Match dalam kegiatan inti.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dalam siklus I ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut :

Pertemuan I

Pada pertemuan pertama kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Guru dan siswa mempersiapkan alat-alat belajar seperti buku paket, alat tulis dan media pembelajaran. Kemudian guru memberikan apersepsi menunjukan sebuah handphone kemudian menayakan kepada siswa apa fungsi dari handphone tersebut. Jawaban yang dilontarkan siswa pasti bermacam-macam, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai pada pertemuan pertama.

Pada kegitan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajarn guru mencoba menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan, siswa menyebutkan alat-alat yang di hasilkan dari globalisasi. Dilanjutkan dengan meminta beberapa siswa secara bergantian maju kedepan kelas menunjukan beberapa alat peraga yang disisapkan oleh guru seperti laptop, gambar pakaian dan miniatur alat transportasi. Setelah melakukan kegiatan tersebut, siswa mendengarkan materi mengenai globalisasi dan pengaruh globalisasi terhadap masyarakat.

Kegiatan berikutnya guru membaga menjadi kelompok besar dan memberikan arahan kepada siswa dengan mengenai aturan permainan dengan model pembelajaran Make a Match sebelum kartu dibagikan. Kelompok pertama diberi kartu soal dan kelompok kedua diberi kartu jawaban. Kemudian siswa mencari pasangan dan mencocokan karti yang mereka terima dengan waktu yang

(3)

52

ditentukan. Bagi yang cepat mencari pasangan sebelum batas waktu langsung maju kedepan dan menempelkan kartunya ke papan tulis. Apabila benar akan diberi poin. Setelah itu waktu habis, guru membahas pasangan kartu mana yang paling cepat antar kartu soal dan kartu jawaban. Semua kartu dikumpulan kepada guru kemudian dikocok lagi dan siswa mencari pasangan seperti yang telah dilakukan untuk kartu yang sudah terjawab pasanganya, tidak dipakai dalam permainan selanjutnya.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Guru dan siswa bersama- sama membuat rangkuman dan menyimpulkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya . kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam penutup.

Pertemua II

Pada pertemuan kedua, awal kegiatan yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menyakan kepada siswa “ siapa yang pernah makanan cepat saji/fast food?” ada siswa yang menjawab pernah ada juga yang menjawab belum. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada pertemuan kedua.

Pada akhir kegiatan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajaran guru menyuruh siswa menyebutkan contoh makanan cepat saji yang dijual di pasaran. Dilanjutkan dengan meminta salah satu siswa maju menunjukan gambar makanan cepat saji, gambar gaya berpakaian anak muda jaman sekerang dan sebagainya. Sambil mengulas kembali materi yang di pelajari di pertemuan pertama. Setelah melakukan kegiatan tersebut, siswa mendengarkan materi mengenai pengaruh globalisasi bagi masyarakat bagi kehidupan.

Kegiatan berikutnya guru membagi kelompok besar dan memberikan arahan kepada siswa mengenai aturan permainan dengan model pembelajaran Make a Match sebelum kartu di bagikan. Kelompok pertama diberi kartu soal dan

(4)

53

kelompok kedua di beri kartu jawaban. Setelah siswa menerima masing masing satu kartu siswa diberi waktu untuk memikirkan jawaban /soal dari kartu yang mereka terima dengan waktu yang sudah ditentukan. Bagi siswa yang cepat mencari sebelum waktu habis atau batas waktu habis langsung maju kedepan menempelkan kartunya di papan tulis, apabila benar di beri poin. Setelah waktu habis, guru membahas pasangan mana yang paling cepat tepat antar kartu soal dan kartu jawaban. Semua kartu dikumpulkan kepada guru kemudian dikocok lagi untuk permaianan berikutnya. Untuk kartu yang sudah terjawab pasangannya, tidak di pakai lagi dalam permainan selanjutnya.

Pada akhir kegiatan guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Guru dan siswa bersama sama membuat rangkuman dan menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam penutup.

Pertemuan III

Pada pertemuan ketiga, kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung,. kemudian guru melakukan apersepsi dengan tepuk tangan bersama untuk menambah semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

Pada kegiatan inti guru mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan yaitu : KD . 4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya. Terlebih dahulu guru memberikan umpan balik tanya jawab dari materi pertemuan pertama dan kedua.

Pada akhir kegiatan guru mengulas kembali hal-hal yang penting pada pertemuan pertama dan kedua kemudian memberikan waktu untuk bertanya materi yang belum jelas kepada siswa. Guru membagikan lembar kerja atau tugas tes evaluasi siswayang sesuai dengan KD (kompetensi dasar. Setelah selesai

(5)

54

dikerjakan lembar evaluasi dikumpulkan untuk di bahas bersama-sama. Dan guru memberikan penilaian dari hasil soal evaluasi.

c. Obsevasi

Berdasarkan observasi pada saat pembelajaran pada sklus I pertemuan I yang diamati oleh observer. Aktivitas guru dan siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.1

Hasil penelitian Aktivitas Guru dan Siswa

Siklus I Pertemuan I SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

No Aspek yang diamati

Penilaian Ya Tidak Kegiatan Awal

1 Guru mengucapkan salam. √

2 Guru melakukan persensi terhadap kehadiran siswa. √

3 Guru melakukan kegiatan apersepsi. √

4 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √

Kegiatan Inti

Eksplorasi

5 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan di pelajari.

6 Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang materi yang di pelajari.

7 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa. √

Elaborasi

8 Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match.

9 Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil berpasangan dengan satu menjanya.

10 Guru membagi kartu soal dan jawaban kepada setiap pasangan. √ 11 Siswa mencari pasangan yang tepat berdasarkan kartu soal dan

kartu jawaban.

(6)

55

12 Siswa diberi waktu untuk mencocokan kartu soal dan jawaban dengan tepat.

13 Siswa diberi waktu untuk mencatat soal dan jawaban yang tepat kemudian yang cepat akan mendapatkan poin

Konfirmasi

14 Siswa dan guru membuat ringkasan materi yang telah dipelajari bersama.

Kegiatan Penutup

15 Guru membuat simpulan materi yang di pelajari √

16 Guru memberikan refleksi dari pembelajaran yang sudah dilakukan √

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa aktivitas guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Make a Match pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 16 dengan presentase 80% melaksanakan tindakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

Tabel 4.2

Hasil penelitian Aktivitas Guru dan Siswa

Siklus I Pertemuan II SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

No Aspek yang diamati

Penilaian Ya Tidak Kegiatan Awal

1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa. √

2 Guru mengucapkan salam. √

3 Guru melakukan persensi terhadap kehadiran siswa. √

4 Guru melakukan kegiatan apersepsi. √

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √

Kegiatan Inti

Eksplorasi

6 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan di pelajari.

7 Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang materi yang di pelajari.

(7)

56

8 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa. √

Elaborasi

9 Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match.

10 Guru membagi siswa menjadi kelompok kecil berpasangan dengan satu menjanya.

11 Guru membagi kartu soal dan jawaban kepada setiap pasangan. √ 12 Siswa mencari pasangan yang tepat berdasarkan kartu soal dan

kartu jawaban.

13 Siswa diberi waktu untuk mencocokan kartu soal dan jawaban dengan tepat.

14 Siswa diberi waktu untuk mencatat soal dan jawaban yang tepat kemudian yang cepat akan mendapatkan poin

Konfirmasi

15 Guru bersama dengan siswa membahas hasil diskusi dengan di tukar dengan teman lain meja.

16 Siswa dan guru membuat ringkasan materi yang telah dipelajari bersama.

Kegiatan Penutup

17 Guru memberikan berupa tes evaluasi. √

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa aktivitas guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Make a Match pada siklus I pertemuan kedua memperoleh skor 17 dengan presentase 85%. melaksanakan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

d. Refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada siklus II diadakan refleksi proses pemebelajaran yang dilakukan pada siklus I. Refleksi yang dilakukan oleh observer terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada mata pelajaran PKn kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04. Hasil observasi menunjukan pada pertemuan pertama Siswa dan guru belum membuat ringkasan materi yang telah dipelajari bersama. Selanjutnya guru belum memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa kurang bersemangat dalam mengikuti

(8)

57

pembelajaran, guru dan siswa belum melakukan kesimpulan dan belum melakukan refleksi pembelajaran terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya di pertemuan yang ke dua siswa belum melakukan membuat ringkasan dan belum melakukan refleksi terhdap materi yang telah di pelajari.

Berdasarkan analisis hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan sebelum diadakan tindakan. Jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥ 70) dari jumlah siswa yaitu 25 siswa sebanyak 16 siswa dengan rata-rata 70,4 nilai maksimum 90 dan nilai minimumnya 55. meningkatnya hasil pra siklus yang hanya 8 siswa. Tuntas dengan rata-rata 62,2 dengan nilai maksimum 85 dan nilai minimumnya 50.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus II yang dilakukan dalam kegiatan yaitu melalui empat langkah kegiatan yaitu perencanaan (planing), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refelksi (reflecting). Pada pelaksanaan siklus II dilakukan dengan melakukan tiga kali pertemuan. Dan setiap pertemuan akan di jelaskan lebih rinci sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan,setelah peneliti memilih materi yang akan diajarkan dan menusun rencana pelaksananan pembelajaran (RPP) berkolaborasi dengan guru kelas. Siklus II dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Dalam pertemuan pertama sampai ketiga standar kompetensi : 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. Kompetensi Dasar : 4.3. Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya.

sebelum guru kelas IV mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II, soal evaluasi, alat peraga, lembar observasi atau pengamatan penegelolaan pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan model pembelajaran Make a Match, lembar observasi atau pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung , serta menyiapkan alat dan media yang di gunakan dalam pembelajaran seperti handphone, gambar televisi dan gambar komputer. Selain alat dan media peneliti juga mempersiapkan kartu soal dan

(9)

58

kartu jawaban mengenai materi globalisasi untuk menerapkan model pembelajaran Make a Match dalam kegiatan inti.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dalam siklus I ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut :

Pertemuan I

Pada pertemuan pertama kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang kan berlangsung. Guru dan siswa mempersiapkan alat-alat belajar seperti buku paket, alat tulis dan media pembelajaran. Kemudian guru memberikan apersepsi ” guru menunjukan sebuah gambar, kemudian menayakan kepada siswa apa dampak positif dan negatif dari gambar tersebut?”. Jwaban yang dilontarkan siswa pasti bermacam-macam, setelah itu guru menyampaikan tujauan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai pada pertemuan pertama.

Pada kegitan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajarn guru mencoba menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan, guru melibatkan siswa mengidentifikasi sikap yang baik dan tidak baik dalam menghadapi pengaruh globalisasi di lingkungan.

Dilanjutkan menyebutkan contoh sikap terhadap pengaruh globalisasi di lingkungan dengan benar. Dengan meminta bebrapa siswa secara acak untuk menyebutkannya. Setelah melakuakan kegiatan tersebut, siswa mendengarkan penjelasan materi mengenai sikap terhadap pengaruh globalisasi dilingkungan. Selanjutnya guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Kegiatan berikutnya guru membagi menjadi kelompok besar dan memberikan arahan keadaan siswa dengan mengenai aturan permainan dengan model pembelajaran Make a Match sebelum kartu dibagikan. Dalam kelas ini terbagi 5 kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok memiliki ketua yaitu pemegang kartu soal selanjutnya anggota kelompok tersebut membawa

(10)

59

kartu jawaban untuk mencari ketua kelompok pemegang kartu soal. Kemudian siswa mencari pasangan dan mencocokan kartu yang mereka terima dengan waktu yang ditentukan. Bagi yang cepat mencari pasangan sebelum batas waktu langsung bergabung dengan kelompoknya dan berbaris secara rapi selanjutnya setelah waktu sudah habis mereka yang paling cepat dan tertata rapi akan mendapatkan nilai atau poin.

Selanjutnya masing-masing kelompok maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil dari kelompok masing-masing sesuai dengan urutan masing-masing dari kelompok yang tercepat awal ke yang paling akhir.selanjutnya guru membahas satu persatu kelompok pasangan kartu soal dan jawaban yang di presentasikan masing masing kelompok.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Guru dan siswa bersama- sama membuat rangkuman dan menyimpulkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya . kemudian guru mengakhiri pelajaran daengan memberikan salam penutup.

Pertemuan II

Pada pertemuan pertama kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang kan berlangsung. Guru dan siswa mempersiapkan alat-alat belajar seperti buku paket, alat tulis dan media pembelajaran. Kemudian guru memberikan apersepsi ”Guru bertanya kepada siswa, apa saja alat-alat hasil globalisasi?”. Jawaban yang dilontarkan siswa pasti bermacam-macam yaitu sperti “handphone, televisi, internet,dll”, setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai pada pertemuan kedua.

Pada kegitan inti setelah siswa mengetahui tujuan pembelajarn guru mencoba menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan diajarkan, guru melibatkan siswa mengidentifikasi dampak positif dan negatif alat-alat hasil globalisasi. Dilanjutkan menyebutkan contoh dampak positif dan negatif alat-alat hasil globalisasi. Dengan meminta bebrapa siswa secara acak untuk

(11)

60

menyebutkannya seperti televisi,komputer, internet, handphone. Setelah melakuakan kegiatan tersebut, siswa mendengarkan penjelasan materi mengenai contoh dampak positif dan negatif dari alat-alat hasil globalisasi . Selanjutnya guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya.

Kegiatan berikutnya guru membagi menjadi kelompok besar dan memberikan arahan keadaan siswa dengan mengenai aturan permainan dengan model pembelajaran Make a Match sebelum kartu dibagikan. Dalam kelas ini terbagi 5 kelompok yang terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok memiliki ketua yaitu pemegang kartu soal selanjutnya anggota kelompok tersebut membawa kartu jawaban untuk mencari ketua kelompok pemegang kartu soal. Kemudian siswa mencari pasangan dan mencocokan kartu yang mereka terima dengan waktu yang ditentukan. Bagi yang cepat mencari pasangan sebelum batas waktu langsung bergabung dengan kelompoknya dan berbaris secara rapi selanjunya setelah waktu sudah habis mereka yang paling cepat dan tertata rapi akan mendapatkan nilai atau poin. Setiap siswa diberi kesempatan untuk menemukan pasangan yang tepat. Selanjutnya masing-masing kelompok maju kedepan kelas untuk mempresentasikan hasil dari kelompok masing-masing sesuai dengan urutan masing-masing dari yang tercepat ke yang paling akhir.selanjutnya guru membahas satu persatu kelompok pasangan kartu soal dan jawaban yang di presentasikan masing masing kelompok.

Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Guru dan siswa bersama- sama membuat rangkuman dan menyimpulkan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya . kemudian guru mengakhiri pelajaran daengan memberikan salam penutup.

Pertmuan III

Pada pertemuan ketiga, kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang kan berlangsung . kemudian guru melakukan apersepsi dengan yel-yel bersama untuk menambah semangat dan

(12)

61

motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.

Pada kegiatan inti guru mengulang materi pada pertemuan pertama dan kedua yang telah dilaksanakan yaitu : KD . 4.3. Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya. Terlebih dahulu guru memberikan umpan balik tanya jawab dari materi pertemuan pertama dan kedua.

Pada akhir kegiatan guru mengulas kembali hal-hal yang penting pada pertemuan pertama dan kedua kemudian memberikan waktu untuk bertanya materi yang belum jelas kepada siswa. Guru membagikan lembar kerja atau tugas tes evaluasi siswayang sesuai dengan KD (kompetensi dasar). Setelah selesai dikerjakan lembar evaluasi dikumpulkan untuk di bahas bersama-sama. Dan guru memberikan penilaian dari hasil soal evaluasi.

c. Obsevasi

Berdasarkan observasi pada saat pembelajaran pada sklus I pertemuan I yang diamati oleh observer. Aktivitas guru dan siswa pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.3

Hasil penelitian Aktivitas Guru dan Siswa

Siklus II Pertemuan I SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

No Aspek yang diamati

Penilaian Ya Tidak Kegiatan Awal

1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa. √

2 Guru mengucapkan salam. √

3 Guru melakukan persensi terhadap kehadiran siswa. √

4 Guru melakukan kegiatan apersepsi. √

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √

Kegiatan Inti

Eksplorasi

(13)

62

pelajari.

7 Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang materi yang di pelajari.

8 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa. √

Elaborasi

9 Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match.

10 Guru membagi siswa menjadi kelompok dengan menunjuk ketua kelompok untuk membawa kartu soal

11 Guru membagi kartu jawaban kepada siswa yang tidak ditunjuk sebagai ketua dan diberi waktu untuk memikirkan jawaban yang tepat dengan soal yang dibawa siswa yang didepan.

12 Siswa diberi waktu untuk mencari pasangan yang tepat berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban.

13 Siswa diberi waktu untuk berdiskusi mencocokan dan mencatat soal dan jawaban yang tepat kemudian yang cepat akan mendapatkan poin

14 Satu persatu kelompok mempresentasikan hasil dari diskusi jika benar akan mendapatkan poin atau nilai tambahan.

Konfirmasi

15 Guru melakukan tanya jawab pada siswa tentang pelajaran hari ini √ 16 Siswa dan guru membuat ringkasan materi yang telah dipelajari

bersama.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya siswa lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan Penutup

18 Guru membuat simpulan materi yang di pelajari √

19 Guru memberikan refleksi dari pembelajaran yang sudah dilakukan √

20 Guru memberikan berupa PR. √

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa aktivitas guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Make a Match pada siklus I pertemuan pertama memperoleh skor 20 dengan persentase 100% melaksanakan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatir tipe Make a Match.

(14)

63 Tabel 4.4

Hasil penelitian Aktivitas Guru dan Siswa

Siklus II Pertemuan II SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

No Aspek yang diamati

Penilaian Ya Tidak Kegiatan Awal

1 Guru memeriksa kesiapan belajar siswa. √

2 Guru mengucapkan salam. √

3 Guru melakukan persensi terhadap kehadiran siswa. √

4 Guru melakukan kegiatan apersepsi. √

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √

Kegiatan Inti

Eksplorasi

6 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan di pelajari.

7 Guru melibatkan siswa mencari informasi tentang materi yang di pelajari.

8 Guru melakukan tanya jawab dengan siswa. √

Elaborasi

9 Guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Make a

Match.

10 Guru membagi siswa menjadi kelompok dengan menunjuk ketua kelompok untuk membawa kartu soal

11 Guru membagi kartu jawaban kepada siswa yang tidak ditunjuk sebagai ketua dan diberi waktu untuk memikirkan jawaban yang tepat dengan soal yang dibawa siswa yang didepan.

12 Siswa diberi waktu untuk mencari pasangan yang tepat berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban.

13 Siswa diberi waktu untuk berdiskusi mencocokan dan mencatat soal dan jawaban yang tepat kemudian yang cepat akan mendapatkan poin

14 Satu persatu kelompok mempresentasikan hasil dari diskusi jika benar akan mendapatkan poin atau nilai tambahan.

Konfirmasi

(15)

64

16 Siswa dan guru membuat ringkasan materi yang telah dipelajari bersama.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya siswa lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya.

Kegiatan Penutup

18 Guru membuat simpulan materi yang di pelajari √

19 Guru memberikan refleksi dari pembelajaran yang sudah dilakukan √

20 Guru memberikan berupates evaluasi. √

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa aktivitas guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe Make a Match pada siklus II pertemuan kedua memperoleh skor 20 dengan persentase 100%. melaksanakan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.

d. Refleksi

Hasil Refleksi yang dilakukan oleh peneliti peningkatan hasil belajar siswa pada peretmuan pertama dan kedua melalui model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada mata pelajaran PKn kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04. Langakah-langkah pembelajaran sangat baik dan runtut siswa mengikuti pembelajran sangat aktif dan antusias. Siswa aktif dalam bertanya untuk materi yang belum diketahui, siswa lebih semangat dalam mencari atau mencocokan kartu jawaban dan kartu soal, proses pembelajaran yang dilakukan guru lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I, suasana pembelajaran dari hasil yang diperoleh dari siklus II lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Terbukti pada siklus I sebanyak 16 siswa dengan rata-rata 70,4. Nilai maksimum 90 dan nilai minimumnya 55. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 siswa dengan rata-rata 89,6 nilai maksimum 100 dan nilai minimum 65. secara keseluruhan pembelajaran siklus II lebih baik dibanding siklus I dapat dikatakan pembelajaran terlaksana dengan baik dan sukses.

(16)

65

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match pada siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 04 berupa data deskripsi dan analisis data yang diperoleh stelah melakuakan tes evaluasi dan skala sikap pada siklus I dan siklus II.

4.2.1 Deskripsi Data 4.2.1.1 Data pra siklus

Hasil bleajar Pkn siswa sebelum dilakukan atau memperoleh tindakan yaitu dengan hasil belajar pra siklus. Hasil belajar pra siklus PKn siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 04 dijlaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Destibusi Frekuensi Hasil Belajar Pra Siklus SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

No Nilai Pra Siklus Keterangan

Jumlah Siswa Persentase

1 50 9 36 % Belum Tuntas 2 55 2 8% Belum Tuntas 2 60 4 16% Belum Tuntas 3 65 2 8 % Belum Tuntas 4 70 2 8 % Tuntas 5 75 2 8 % Tuntas 6 80 1 4% Tuntas 7 85 3 12 % Tuntas Jumlah 25 100%

Dari tabel di atas hasil tes evaluasi Pkn pra siklus, jumlah siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 9 siswa, nilai 55 sebanyak 2 siswa, nilai 60 sebanyak 4 siswa, 65 sebanyak 2 siswa, 70 sebanyak 2 siswa 75 sebanyak 2 siswa, 80

(17)

sebanyak 1 siswa, 85 sebanyak

siklus dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

4.2.1.2 Data siklus I

Hasil bleajar Pkn siswa yang siklus I. Setelah memperoleh t

siklus. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 dijleskan pada tabel berikut :

Destibusi Frekuensi Hasil

No Nilai Jumlah Siswa 1 55 2 60 3 65 4 70 5 75 0 2 4 6 8 10 50 Jum lah Si swa

Diagram Batang Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

66

siswa, 85 sebanyak 3 siswa. Berdasarkan hasil tes evaluasi Pkn siklus dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

Hasil bleajar Pkn siswa yang dilakukan pada akhir pertemuan ketiga pad siklus I. Setelah memperoleh tindakan dan dibanding dengan hasil belajar pra siklus. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 dijleskan

Tabel 4.6

Destibusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

Sklus I Keterangan

Jumlah Siswa Persentase

3 12 % Belum Tuntas 1 4 % Belum Tuntas 5 20 % Belum Tuntas 6 24 % Tuntas 5 20 % Tuntas 55 60 65 70 75 80 Nilai Gambar 4.1

Diagram Batang Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

siswa. Berdasarkan hasil tes evaluasi Pkn pra

kukan pada akhir pertemuan ketiga pada ngan hasil belajar pra siklus. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 dijleskan

Belajar Siklus I SD Negeri Kutowinangun 04

Keterangan Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas 80 85

(18)

6 80

7 85

8 90

Jumlah

Dari tabel di

mendapat nilai 55 sebanyak siswa, 70 sebanyak

sebanyak 1 siswa, 90

I dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

4.2.1.1 Data siklus II Hasil bleajar

pada siklus II. Setelah memperoleh

pra siklus. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 dijelaskan pada tabel berikut :

0 1 2 3 4 5 6 7 55 Jumlah S is wa 67 3 12 % Tuntas 1 4 % Tuntas 1 4 % Tuntas 25 100%

Dari tabel di atas hasil tes evaluasi Pkn siklus I, jumlah siswa yang mendapat nilai 55 sebanyak 3 siswa, nilai 60 sebanyak 1 siswa, 65 sebanyak 5 siswa, 70 sebanyak 6 siswa 75 sebanyak 5 siswa, 80 sebanyak 3 siswa, 85 1 siswa, 90 sebanyak 1 siswa. Berdasarkan hasil tes evaluasi Pkn siklus I dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

4.2.1.1 Data siklus II

bleajar Pkn siswa yang dilakukan pada akhir pertemuan

I. Setelah memperoleh tindakan dan dibanding dngan hasil belajar pra siklus. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

skan pada tabel berikut :

60 65 70 75 80 85

NIiai Gambar 4.2

Diagram Batang Nilai Hasil Belajar Siklus I

Tuntas Tuntas Tuntas

atas hasil tes evaluasi Pkn siklus I, jumlah siswa yang siswa, 65 sebanyak 5 siswa, 80 sebanyak 3 siswa, 85 Berdasarkan hasil tes evaluasi Pkn siklus

pertemuan ketiga indakan dan dibanding dngan hasil belajar pra siklus. Hasil belajar PKn siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

85 90

(19)

Destibusi Frekuensi Hasil Belajar No Nilai Jumlah Siswa 1 65 2 70 3 75 4 80 5 85 6 90 7 95 8 100 Jumlah Dari tabel di

mendapat nilai 65 sebanyak 80 sebanyak 3 siswa, 85 sebanyak siswa, 100 sebanyak

di jabarkan dalam gambar berikut :

0 1 2 3 4 5 6 7 65 Ju ml ah S is wa 68 Tabel 4.7

Destibusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

Sklus II Keterangan

Jumlah Siswa Persentase

2 8% Belum Tuntas 0 0% 1 4% 3 12% 2 8% 6 24% 6 24% 6 24% 25 100%

Dari tabel di atas hasil tes evaluasi Pkn siklus II, jumlah siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 2 siswa, 70 sebanyak 0 siswa, 75 sebanyak

siswa, 85 sebanyak 2 siswa, 90 sebanyak 6 siswa, 95 sebanyak sebanyak 6 siswa. Berdasarkan hasil tes evaluasi Pkn siklus di jabarkan dalam gambar berikut :

70 75 80 85 90

Nilai

Gambar 4.3

Diagram Nilai Hasil Belajar Siklus II

SD Negeri Kutowinangun 04 Keterangan Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

atas hasil tes evaluasi Pkn siklus II, jumlah siswa yang siswa, 75 sebanyak 1 siswa, siswa, 95 sebanyak 6 Berdasarkan hasil tes evaluasi Pkn siklus II dapat

(20)

69

4.2.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dibagai menjadi dua tahapan yaitu analisis ketuntasan dan analisis komperatif.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Pra Siklus

Berdasakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) data hasil perolehan nilai siklus I dapat diketahui yang sudah tuntas dan belum tuntas dalam tabel berikut :

Tabel 4.8

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra Siklus Siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

No Kriteria ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

1 Tuntas 8 32%

2 Tidak Tuntas 17 68%

Rata-rata 62,2

Maksimum 85

Minimum 50

Dari tabel di atas menunjukan Hasil Belajar Pra Siklus bahwa siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) pada pra sklus siswa yang tuntas mencapai 32%, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 68%, Rata-rata yang di peroleh 62,2 , nilai maksimum 85 dan nilai minimum 50. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan Pkn siklus I dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

(21)

Siklus I

Berdasakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM

nilai siklus I dapat diketahui yang sudah tuntas dan belum tuntas dalam tabel berikut :

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus I Siswa kelas 4 SD Negeri

No Kriteria ketuntasan 1 Tuntas 2 Tidak Tuntas Rata-rata Maksimum Minimum Dari tabel di

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) pada sklus I mencapai 64 %, sedangkan siswa yang b

Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra

70

Berdasakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) data hasil perolehan nilai siklus I dapat diketahui yang sudah tuntas dan belum tuntas dalam tabel

Tabel 4.9

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus I Siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

Kriteria ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

16 64 %

Tidak Tuntas 9 36 %

70,4 90 55

atas menunjukan Hasil Belajar Siklus I bahwa siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) pada sklus I siswa yang tuntas

%, sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 32%

68%

Gambar 4.4

Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra Siklus

) data hasil perolehan nilai siklus I dapat diketahui yang sudah tuntas dan belum tuntas dalam tabel

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus I Siswa kelas 4 SD Negeri

atas menunjukan Hasil Belajar Siklus I bahwa siswa yang siswa yang tuntas elum tuntas hasil belajarnya 36 %, Rata-Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra

Tuntas Tidak Tuntas

(22)

rata yang di peroleh 70

hasil analisis ketuntasan Pkn siklus I dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

Siklus II

Berdasakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM nilai siklus II dapat diketahui yang sudah tuntas dan belum berikut :

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus II Siswa kelas 4 SD Negeri

No Kriteria ketuntasan 1 Tuntas 2 Tidak Tuntas Rata-rata Maksimum Minimum Dari tabel di

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) pada sklus I sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus I

71

70,4 , nilai maksimum 90 dan nilai minimum

hasil analisis ketuntasan Pkn siklus I dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

Berdasakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70) data hasil perolehan nilai siklus II dapat diketahui yang sudah tuntas dan belum tuntas dalam tabel

Tabel 4.10

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus II Siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

Kriteria ketuntasan Jumlah Siswa P

23 92%

Tidak Tuntas 2 8%

89,6 100 65

atas menunjukan Hasil Belajar Siklus II bahwa siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM ) pada sklus I mencapai

sedangkan siswa yang belum tuntas hasil belajarnya 8%, Rata-rata

64% 36%

Gambar 4.5

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

55. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan Pkn siklus I dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

) data hasil perolehan tuntas dalam tabel

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus II Siswa kelas 4 SD Negeri

Persentase

atas menunjukan Hasil Belajar Siklus II bahwa siswa yang mencapai 92 %, rata yang di peroleh Tidak Tuntas

(23)

89,6 nilai maksimum ketuntasan Pkn siklus I

4.2.2.2 Analisis Komperatif

Analisis Komperatif Ketuntasan Belajar

Setelah diamati dan dicatat oleh guru dan kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 pada mata pelaj

Kompetensi: 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. Penjelasan dari perbandingan Hasil Belajar Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dapat di jelaskan pada tabel berikut :

Analisis Komperatif Ketuntasan Belajar Siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

No KKM 70 Jumlah Siswa 1 Tuntas ≥ 70 8 2 Tidak Tuntas ≤ 70 17 Jumlah 25 Rata-rata 62,2

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus II

72

nilai maksimum 100 dan nilai minimum 65. Berdasarkan hasil analisis ketuntasan Pkn siklus II dapat di jabarkan dalam gambar berikut :

4.2.2.2 Analisis Komperatif

Analisis Komperatif Ketuntasan Belajar

Setelah diamati dan dicatat oleh guru dan peneliti mengenai hasil belajar SD Negeri Kutowinangun 04 pada mata pelajaran Pkn dengan Standar 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. Penjelasan dari perbandingan Hasil Belajar Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

a Siklus, Siklus I, Siklus II dapat di jelaskan pada tabel berikut :

Tabel 4.11

Analisis Komperatif Ketuntasan Belajar Siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Semester 2 2015/2016

Pra Siklus Siklus I Jumlah Siswa Presentas e Jumlah Siswa Presentase Jumlah Siswa 32% 16 64% 23 68% 9 36% 2 100% 25 25 62,2 70,4 89,6 92% 8% Gambar 4.6

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Berdasarkan hasil analisis

peneliti mengenai hasil belajar an Pkn dengan Standar 4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya. Penjelasan dari perbandingan Hasil Belajar Kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

a Siklus, Siklus I, Siklus II dapat di jelaskan pada tabel berikut :

Analisis Komperatif Ketuntasan Belajar Siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04

Siklus II Jumlah Siswa Presentase 92% 8% Tuntas Tidak Tuntas

(24)

Maksimum 85

Minimum 50

Berdasarkan tabel di

pra siklus jumlah siswa yang tuntas

yang tidak tuntas 17 siswa dengan persentase 68 dengan menggunakan metode pembelejaran kooperati Siklus I siswa yang tuntas 1

adalah 9 siswa dengan persentase

persentase 92% sedangkan yang tidak tuntas adalah 8%. Pada pra siklus Rata

minimum 50. Pada siklus I dan nilai minimum 55.

maksimum 100 dan nilai minimum 6

perbandingan antara tuntas dan tidak tuntas di tunjukan pada gambar berikut :

0 5 10 15 20 25 Pra Siklus Ju ml ah S is wa

Diagram Batang Perbandingan Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

73

90 100

55 60

tabel di atas sebelum dilakukan tindakan atau dikatakan dengan jumlah siswa yang tuntas 8 siswa dengan persentase 32

7 siswa dengan persentase 68%. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelejaran kooperatif tipe Make a Match Siklus I siswa yang tuntas 16 dengan persentase 92% sedangkan yang tidak tuntas

siswa dengan persentase 36%, dan pada siklus II yang tuntas 2

% sedangkan yang tidak tuntas adalah 2 siswa dengan persentase Pada pra siklus Rata-rata yang di peroleh 62,2 , nilai maksimum 85 dan nilai

da siklus I Rata-rata yang di peroleh 70,4 , nilai maksimum dan nilai minimum 55. Pada siklus II Rata-rata yang di peroleh 89,6

maksimum 100 dan nilai minimum 65. Berdasarkan tabel diatas maka perbandingan antara tuntas dan tidak tuntas di tunjukan pada gambar berikut :

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 4.7

Diagram Batang Perbandingan Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

atas sebelum dilakukan tindakan atau dikatakan dengan 32% sedangkan %. Setelah dilakukan tindakan Make a Match pada 2% sedangkan yang tidak tuntas %, dan pada siklus II yang tuntas 23 dengan siswa dengan persentase , nilai maksimum 85 dan nilai ,4 , nilai maksimum 90 rata yang di peroleh 89,6 , nilai Berdasarkan tabel diatas maka perbandingan antara tuntas dan tidak tuntas di tunjukan pada gambar berikut :

Diagram Batang Perbandingan Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

(25)

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II dalam persentase

Persentase

No

1 2 3

Dari tabel di atas menunjukan persentase pada pra siklus adalah siklusi I peningkatan ketuntasan menjadi

ketuntasan meningkat menjadi 92

belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan s sebagai berikut:

Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

74

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan dalam persentase akan dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.12

Persentase Hasil Belajar Pra Siklus, Sklus I, Siklus

No Pelaksanaan Persentase

Ketuntasan

Pra Siklus 32%

Siklus I 64%

Siklus II 92%

atas menunjukan persentase pada pra siklus adalah

siklusi I peningkatan ketuntasan menjadi 64% dan pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 92%. Berdasarkan tabel diatas ketuntasan hasil belajar siswa dari pra siklus, siklus I dan siklus II dapat dijabarkan dalam gambar

32%

64% 92%

Gambar 4.8

Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Sklus II

Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan dijabarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

, Siklus II

Persentase Ketuntasan

atas menunjukan persentase pada pra siklus adalah 32%, pada % dan pada siklus II persentase %. Berdasarkan tabel diatas ketuntasan hasil iklus II dapat dijabarkan dalam gambar

Diagram Lingkaran Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

Pra Siklus Siklus I Siklus II

(26)

75

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil peneiltian yang telah dilakukan dan telah dibahas secara menyeluruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match siswa kelas 4 SD Negeri Kutowinangun 04 Salatiga semester II tahun pelajaran 2015/2016 dapat dilihat dari pra siklus, siklus I, siklus II. Bisa diketahui jika terjadi peningkatan yang cukup signifikan setelah guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Sebelum dilakukan penelitian hasil belajara siswa tergolong rendah karena metode guru mengajar masih bersifat konvensional dan monoton ditandai dengan penjelasan materi dan diakhiri dengan pemberian tugas, hal tersebut terjadi secara berulang-ulang sehingga murid merasa bosan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan.

Berdasarkan kajian penelitian yang relevan penelitian yang dilakukan Lilis Styaningsih (2011) yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Model Pembelajaran Make a Match Siswa Kelas IV di SD Negeri Kaliwungu 04 Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 dan penelitian yang dilakukan Ria Yuni Astuti (2011) Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match Siswa Kelas 5 SDNegeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012. Dari kedua penelitian tersebut meskipun diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar.

Hasil penelitian sebelum dilakukan tindakan dengan pra siklus jumlah siswa yang tuntas 8 siswa dengan persentase 32% sedangkan yang tidak tuntas 17 siswa dengan persentase 68%. Pada pra siklus Rata-rata yang di peroleh 62,2, nilai maksimum 85 dan nilai minimum 50. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelejaran kooperatif tipe Make a Match mengalami peningkatan pada Siklus I siswa yang tuntas 16 dengan persentase 64% sedangkan yang tidak tuntas adalah 9 siswa dengan persentase 36%. Pada siklus 1 Rata-rata yang di peroleh 70,4 , nilai maksimum 90 dan nilai minimum 55. Dan mengalami peningkatan pada siklus II yang tuntas 23 dengan persentase 92% sedangkan yang tidak tuntas adalah 2 siswa dengan persentase 8%. Pada siklus II Rata-rata yang

(27)

76

di peroleh 89,6, nilai maksimum 100 dan nilai minimum 65. Dari yang di tulisakan diatas dapat disimmpulkan kegiatan pembelajaran. Jika dilihat dari seluruh kegiatan pembelajaran yang sudah terencana maka pembelajaran tersebut dapat dikatakan berhasil pada siklus II.

Gambar

Diagram Batang Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Diagram Batang Nilai Hasil Belajar Siklus I
Diagram Lingkaran Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Pkn Pra
tabel di atas sebelum dilakukan tindakan atau dikatakan dengan  jumlah  siswa  yang  tuntas  8  siswa  dengan  persentase  32
+2

Referensi

Dokumen terkait

Diagram kerangka pikir hubungan antar variabel Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: tes metakognisi berupa angket yang diadopsi dari

Batuan merupakan material yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dalam bentuk padatan, sehinggga analisa lebih lanjut untuk mengetahui jenis mineral apa

Memperoleh 5 SKP (Pengabdian) atas partisipasi dalam kegiatan Edukasi Terkait Obat Kepada Siswa Sekolah Dasar dengan tema “Bersama Apoteker Mengenali Obat Sejak

informasi tentang objek atau kasus yang akan digabung (dikelompokkan, dimasukka kasus yang akan digabung (dikelompokkan, dimasukkan n dalam klaster) pada setiap tahap, pada suatu

Peserta lomba yaitu mahasiswa (D3/D4/S1) aktif di seluruh perguruan tinggi Indonesia yang dibuktikan dengan melampirkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) dan peserta umum

Hal ini sesuai dengan teori signalling Michael Spense di dalam artikelnya pada tahun 1973 yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal

Hipotesis awal yang mengatakan LIBOR tidak memengaruhi FD, G, T, dan GDP tidak ditolak pada tingkat signifikan 10 persen, sehingga dapat disimpulkan suku bunga internasional tidak

- Mendukung pencapaian visi dan misi RPJMD Tahun 2016 – 2021, khususnya terkait dengan tugas dan fungsi kecamatan. - Memberikan arah pandang bagi seluruh sumber daya manusia