• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA CIMAHI JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KOTA CIMAHI JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2014"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Pedoman BOS SMA dan SMK Kota Cimahi Tahun 2014 1

PEDOMAN PELAKSANAAN

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

KOTA CIMAHI

JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

TAHUN 2014

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

DINAS PENDIDIKAN,PEMUDA DAN OLAHRAGA

TAHUN 2014

(2)

2

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

PENGANTAR

Dimensi Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) seutuhnya telah menjadi bagian dari cita-cita atau tujuan (goals) bangsa Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan UUD 1945, yakni : “melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Kota Cimahi sebagai bagian integral dari Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menterjemahkan dimensi pembangunan SDM ke dalam dimensi pembangunan Jawa Barat yang tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Cimahi Kota Cimahi menjelaskan dalam visi jangka panjang pembangunan Kota Cimahi 2005-2025 yakni : “CERDAS“. Secara bertahap menuju pencapaian visi tersebut telah ditempuh rangkaian 3 (tiga) tahap pembangunan Kota Cimahi, yakni tahap I (periode 2003-2008), tahap II (periode

2008-2013), dan pada saat ini memaasuki tahap III (perode 2013-2018). Pada Tahap III ke depan telah dirumuskan Visi Pembangunan Kota Cimahi Tahun 2013-2018 yaitu “CERDAS”.

Dalam rangka mencapai visi pembangunan Kota Cimahi tahun 2013-2018, maka misi pertama yang telah dirumuskan adalah Membangun Masyarakat Yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Salah satu kebijakan strategis yang ditempuh dalam rangka mewujudkan misi tersebut adalah dengan Peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Kota Cimahi melalui pendidikan yang unggul, terjangkau, merata dan terbuka. Salah satu program pembangunan pendidikan di Jawa Barat yang telah dirancang yaitu melalui peningkatan dan perluasan sarana dan kapasitas pendidikan dasar dan menengah yang disertai dengan program alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBD yang lebih efektif menuju penyelenggaraan program pendidikan gratis pada semuan jenjang SMA/MA dan SMK, dengan tetap melanjutkan paradigma penyelenggaran pembangunan pendidikan di Kota Cimahi dengan lebih melibatkan peran dan partisipasi masyarakat, dan Daerah (Kota).

Untuk mendukung program dan kegiatan tersebut maka Pemerintah Kota Cimahi pada tahun anggaran 2014 telah menyelenggarakan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah langsung kepada Sekolah-sekolah, dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2013, tentang Pedoman Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Yang bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada jenjang SMA/MA dan SMK, pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah langsung ke sekolah-sekolah dilakukan melalui Kegiatan Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/MA dan SMK Kota Cimahi Tahun 2014, sebagai pelengkap BOS SMA/MA dan SMK Pusat Tahun 2014, guna membantu sekolah- sekolah memenuhi biaya operasional sekolah non-personalia.

Dalam rangka membangun koordinasi dan sinergitas pelaksanaan Kegiatan Pemberian BOS SMA/MA dan SMK Kota Tahun 2014, dengan Pemerintah Pusat, kabupaten/kota di seluruh Kota Cimahi, dan sekolah; dengan tetap memperhatian prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah, dan tetap memperhatikan azas-azas tertib admistrasi, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, kepatutan dan saling percaya (mutual trust) maka perlu disusun sebuah “Pedoman Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA dan

(3)

3

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

Pedoman Pengelolaan BOS SMA/MA dan SMK Kota ini disusun untuk menjadi acuan semua pihak yang terkait dalam rangka perencanaan/penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban, serta monitoring dan eveluasi. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah merancang dan menyelesaikan penyusunan petunjuk teknis ini.

Semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Cimahi, Maret 2014

KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA CIMAHI

ttd

Drs. H. EDDY JUNAEDI, M.Pd Pembina Utama Muda

(4)

4

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

DAFTAR ISI Pengantar ... Daftar Isi ... Deskripsi Program ... i iii iv BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Dasar Hukum ... 3 C. Pengertian ... 6 D. Tujuan ... 6

E. Sasaran Program dan Besar Bantuan ... 6

F. Waktu Penyaluran Dana ... 7

G. Alur Penyaluran Dana ... 7

H. Kriteria Penerima ... 8

I. Persyaratan Penerima ... 8

BAB II PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMA DAN SMK KOTA CIMAHI DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN ... 9

A. Peranan Program Bos Kota Untuk SMA/MA dan SMK Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) ... 9

B. Program BOS SMA dan SMK Dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ... 9

C. Skenario Pendanaan Pendidikan Menengah ... 9

BAB III IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMA/MA/SMK KOTA CIMAHI ... 11

A. Sekolah Penerima Program BOS SMA/MA/SMK ... 11

B. Peruntukan Dana BOS SMA/MA dan SMK Kota ... 11

1. Peruntukan Dana Bos Kota untuk Belanja Personalia ... 11

2. Peruntukan Dana Bos Kota untuk Belanja Non Personalia ... 11

C. Kebijakan BOS SMA/MA dan SMK Kota Terhadap Siswa ... 14

D. Program BOS SMA/MA dan SMK Dan Konsep Pembiayaan Partisipatif ... 15 BAB IV ORGANISASI PELAKSANA ... 16

A. Tim Pengarah ... ... 16

B. Tim Pengelola Bos Kota ... 16

C. Tim Pengelola BOS Kabupaten/Kota ... 17

D. Tingkat Sekolah/Madrasah/Ponpes... 17

BAB V MEKANISME PELAKSANAAN... 19

A. Mekanisme Pengelolaan ... 19

B. Prinsip Pengelolaan ... 19

C. Mekanisme Penetapan Alokasi dana Bos Kota ... 20

D. Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Bos Kota ... 20 E. Pengambilan dana Bos Kota ... 20

(5)

5

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB VI MONITORING DAN SUPERVISI ... 23

A. Monitoring oleh Tim Manajemen Bos Kota ... 23

B. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota ... 23

BAB VII PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ... 24

A. PELAPORAN ... 24

1. Tingkat Sekolah ... 24

2. Pelaporan oleh Tim Manajamen BOS Sekolah ... 26

3. Pelaporan oleh Tim Manajamen BOS Kabupaten/Kota ... 26

4. Pelaporan oleh Tim Manajamen Bos Kota ... 27

B. PERPAJAKAN ... 27

BAB VIII PENGAWASAN DAN SANKSI ... 31

A. Pengawasan ... 31

B. Sanksi ... 31

BAB IX PENUTUP... 32

(6)

6

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

DESKRIPSI PROGRAM : 1. Nama Program

Bantuan Biaya Operasional Sekolah SMA/MA dan SMK di Kota Cimahi 2. Pengertian

a. BOS SMA/MA dan SMK Kota adalah program Pemerintah Kota Cimahi berupa pemberian dana langsung ke SMA dan SMK baik Negeri maupun Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;

b. Dana BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi adalah bantuan dana untuk membantu sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan dalam membantu memenuhi biaya operasional sekolah;

c. Dana BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi merupakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah yang disalurkan kepada sekolah sebagai penyelenggara pendidikan dalam rangka perlindungan sosial untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial siswa agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal melalui kegiatan penyediaan aksesibilitas dan penguatan kelembagaan sekolah.

3. Tujuan

a. Tujuan Umum :

Tujuan umum BOS SMA/MA dan SMK di Kota Cimahi adalah mewujudkan layanan pendidikan SMA/MA dan SMK di Jawa Barat yang bermutu terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU). b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi adalah : 1) Membantu biaya operasional sekolah;

2) Mengurangi angka putus sekolah siswa SMA/MA dan SMK;

3) Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMA/MA dan SMK;

4) Mewujudkan keberpihakan pemerintah (affirmative action) bagi siswa SMA/MA dan SMK dengan cara meringankan biaya sekolah;

5) Memberikan kesempatan bagi siswa SMA/MA dan SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu;

6) Membantu melaksanakan Pendidikan yang berorientasi kepada siswa dengan menjadikan siswa yang berkarakter, Pendidikan Kebangsaan dan Bela Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan kenakalan remaja/kriminalitas di Sekolah Menengah khususnya SMA/MA dan SMK di Kota Cimahi.

4. Sasaran dan Nilai Bantuan

Sasaran Program adalah seluruh siswa SMA/MA dan SMK di Kota Cimahi

dengan nilai bantuan Rp 100.000,-/siswa/semester untuk siswa SMA/MA dan Rp 150.000,-/siswa/semester untuk siswa SMK.

5. Pemanfaatan Dana

a. Membiayai belanja personal, untuk membayar honor bulanan Tenaga Kependidikan dan Honor kegiatan pembinaan siswa/ekstrakurikuler;

(7)

7

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

1) Pembelian peralatan Pendidikan,

2) Penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrakurikuler. 3) Penyusunan dokumen dan pelaporan

6. Persyaratan Penerima

a. Telah mengisi data pokok sekolah pada masing-masing sekolah; b. Mengajukan Usulan Penerima BOS;

c. Menyerahkan kelengkapan administrasi berupa:

1) Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang dipersamakan; 2) Surat Pernyataan Tanggungjawab;

3) NPWP;

4) Surat Keterangan Domisili Lembaga dari Desa/Kelurahan setempat; 5) Izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;

6) Bukti kontrak sewa gedung/bangunan, bagi lembaga yang kantornya menyewa; 7) Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama ketua dan

sekretaris atau sebutan lain; dan 7. Jadwal Kegiatan

No. Kegiatam Waktu

1. Pengumpulan data penerima BOS Januari - Februari 2014 2. Penetapan sekolah penerima BOS Februari 2014

3. Pengusulan dan Penyaluran dana BOS Maret 2014 4. Pemantauan pelaksanaan program April-Mei 2014 5. Evaluasi dan pelaporan Juni 2014 8. Layanan Informasi

Tim Pengelola BOS SMA/MA dan SMK Bidang Pendidikan Menengah

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi Kota Cimahi Jl. Rd. Hardjakusumah Blok Jati Cihanjuang Cimahi

Telp. : (022) 6631725 Fax. : (022) 6631725

(8)

8

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam rangka Otonomi Daerah sebagaimana diatur melalui UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah menerbitkan PP No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dalam rangka mengatur pembagian kewenangan dalam rangka desenstralisasi. Dalam Pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa urusan pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dan urusan pemerintahan yang dibagi bersama antara tingkatan dan/atau susunan pemerintahan. PP No. 38 Tahun 2007 pada Pasal 2 ayat (5) menjelaskan bahwa bidang pendidikan yang menjadi salah satu bidang yang dibagi bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

Dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan, maka setiap satuan pendidikan di Daerah, diharuskan memenuhi kebutuhan minimun terhadap 8 (delapan) komponen standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam PP No. 32 Tahun 2013, yang mencakup : (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar tenaga pendidikan dan kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Karena itulah, maka Kota Cimahi dalam rangka penyelenggaraan satuan pendidikan yang bermutu maka secara bertahap, sesuai dengan urusan kewenangan Pemerintah Daerah Kota Cimahi yang telah di atur dalam PP No. 38 Tahun 2007, maka pada tahun 2009 berupaya melakukan pemenuhan terhadap standar sarana dan prasarana pendidikan pada semua jenjang satuan pendidikan.

Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, mulai tahun 2013 dalam rangka Program Pendidikan Menengah Universal (PMU), telah meluncurkan Program Bantuan Operasional Sekolah Menengah di seluruh Indonesia. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini adalah program utama dari perwujudan program PMU, dengan maksud memberikan bantuan kepada sekolah untuk memenuhi biaya operasional; sekolah dalam rangka memberikan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.

Untuk mendukung program BOS Pusat pada sekolah menengah di atas, maka Pemerintah Kota Cimahi pada tahun anggaran 2014 menyelenggarakan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dikmen langsung kepada Sekolah-sekolah, dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 27 Tahun 2013, tentang Pedoman Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah dan Bantuan Sosial Yang bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Selain itu, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah langsung kepada Sekolah-sekolah di Jawa Barat terntunya dimaksudkan sebagai upaya untuk semakin mendorong Pemerintah Kota Cimahi melakukan pemenuhan terhadap ketentuan-ketentuan pendanaan pendidikan, sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2003, dan secara khusus dalam PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan.

Secara khusus pada jenjang SMA/MA dan SMK, pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah langsung ke sekolah- sekolah dilakukan melalui Kegiatan Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/MA/SMK Provinsi Tahun 2014, sebagai pelengkap BOS SMA/MA dan SMK Pusat Tahun 2014, guna membantu sekolah-sekolah memenuhi biaya operasional sekolah. Dalam rangka membangun koordinasi dan sinergitas pelaksanaan Kegiatan Pemberian Bantuan

(9)

9

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

Operasional Sekolah (BOS) SMA/MA dan SMK Provinsi Tahun 2014, dengan Pemerintah Pusat, kabupaten/kota di seluruh Kota Cimahi, dan sekolah; dengan tetap memperhatian prinsip-prinsip penyelenggaraan otonomi daerah, dan tetap memperhatikan azas-azas tertib admistrasi, efektif, efisien, transparan dan akuntabel, kepatutan dan saling percaya (mutual trust) maka Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi menyusun sebuah “Pedoman Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA/MA dan SMK Kota Cimahi Tahun 2014”.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota Cimahi (Berita Negara tanggal 4 Juli 1950);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1400);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); jo. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Paraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

9. Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

10. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP);

11. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

(10)

10

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

13. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

14. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah yang terakhir dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun

2011 Pedoman Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Dan Batuan Sosial Yang Bersumber Dari

Anggaran;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.76 Tahun 2012, tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2013. 21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 2008 tentang Buku Teks

Pelajaran.

22. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

23. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian Sekolah,

24. Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 1 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47);

25. Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Provinsi (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46);

26. Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 48);

27. Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 7 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 6 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 43);

28. Peraturan Daerah Kota Cimahi No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Cimahi Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45);

(11)

11

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

29. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 108 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 181 Seri E);

30. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 92 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan APBD Pemerintah Kota Cimahi (Berita Daerah Tahun

2009 Nomor 164 Seri E);

31. Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 63 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Pergub Jabar No. 55 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, Pertanggungjawaban dan Pelaporan serta Monitoring dan Evaluasi Belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah dan Belanja Bansos Yang Bersumber Dari APBD

32. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 910/Kep.1166-Pdb/2012 tentang Standar Biaya Belanja Daerah Kota Cimahi Tahun Anggaran 2013;

33. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

34. Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Kejuruan (SMA dan SMK) Tahun 2014, dari Direktorat Pembinaan SMA dan SMK, Direktorak Jendral Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 35. Surat Edaran Dirjen Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia No. SE-

02/13)12006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Sehubungan dengan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh Bendaharawan atau Penanggungjawab Pengelolaan Penggunaan Dana BOS di Masing-Masing Unit Penerima BOS.

C. Pengertian

1. BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi adalah program Pemerintah Daerah Kota Cimahi berupa pemberian dana langsung ke SMA/MA dan SMK sebagai pendamping BOS Pusat dan Bos Kota Jawa Barat yang diberikan kepada sekolah Negeri maupun Swasta dimana besarnya dana bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa masing-masing sekolah dikalikan satuan biaya (unit cost) bantuan;

2. Dana BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi adalah bantuan dana untuk membantu sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan dalam membantu memenuhi biaya operasional sekolah;

3. Dana BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi merupakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah yang disalurkan kepada sekolah sebagai penyelenggara pendidikan dalam rangka perlindungan sosial untuk mencegah dan menangani risiko dari guncangan dan kerentanan sosial siswa agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal melalui kegiatan penyediaan aksesibilitas dan penguatan kelembagaan sekolah.

D. Tujuan

1. Tujuan Umum :

Tujuan umum BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi adalah mewujudkan

layanan pendidikan SMA/MA dan SMK di Kota Cimahi yang bermutu terjangkau, dan terbuka bagi semua, dalam mewujudkan Pendidikan Menengah Universal (PMU).

(12)

12

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi adalah : a. Membantu biaya operasional sekolah;

b. Mengurangi angka putus sekolah siswa SMA/MA dan SMK;

c. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) siswa SMA/MA dan SMK;

d. Mewujudkan keberpihakan pemerintah bagi siswa SMA/MA dan SMK dengan cara meringankan biaya sekolah;

e. Memberikan kesempatan bagi siswa SMA/MA dan SMK untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu;

f. Membantu pelaksanaan program pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan dan Bela Negara, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penaggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas di sekolah menengah.

E. Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program adalah SMA dan SMK Negeri dan Swasta di seluruh Kota Cimahi. Besar bantuan per sekolah diperhitungkan dari jumlah siswa, dengan rincian sebagai berikut:

Program Jumlah Siswa Satuan Biaya (Rp) Total Alokasi (Rp) BOS SMA 8.210 100.000 821,000,000 BOS MA 999 100.000 99,900,000 BOS SMK 16.830 150.000 2,524,500,000 Jumlah 26.039 3,445400,000

Bantuan yang diterima sekolah dihitung berdasarkan jumlah siswa per sekolah dikalikan satuan biaya BOS SMA/MA dan SMK. Satuan biaya (unit cost) program BOS SMA/MA sebesar Rp. 100.000/siswa/semester, sedangkan satuan biaya (unit cost)

program BOS SMK sebesar Rp. 150.00,-/siswa/semester.

Rincian sasaran penerima BOS SMA/MA dan SMK di Kota Cimahi untuk masing- masing Sekolah terlampir.

F. Waktu Penyaluran Dana

Pada tahun Anggaran 2014, sesuai dengan alokasi anggaran pada APBD Perubahan, BOS SMA/MA dan SMK akan disalurkan pada Triwulan I dan II (bulan Juni) untuk alokasi penggunaan Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester 1 (bulan Januari – Juni 2014). G. Alur Penyaluran Dana

1. Sekolah Penerima BOS Kota menyampaikan data jumlah siswa berikut nomor rekening sekolah ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

2. Dinas Pendidikan Kota Cimahi selanjutnya membuat Naskah Perjanjian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Daerah (NPHD ) untuk jenjang SMA/MA dan SMK Sederajat yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas PendidikanKabupaten/Kota dan Naskah Perjanjian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Daerah (NPHD

) untuk jenjang S MA/MA dan SMK Sederajat yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

4. NPHD memuat jumlah sekolah, jumlah siswa dan jumlah dana BOS Kota Cimahi yang akan diterima oleh tiap sekolah.

(13)

13

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

5. Bendahara Keuangan Dinas Pendidikan melakukan penatausahaan keuangan dan pemindah bukuan Dana BOS Kota ke Rekening masing-masing sekolah.

6. Penyaluran dana BOS dari Kas Umum Kota ke sekolah penerima dilaksanakan sesuai aturan dan perundang-undangan yang berlaku.

H. Kriteria Penerima

1. Seluruh SMA/MA dan SMK Negeri dan Swasta di seluruh Kota Cimahi yang telah memiliki ijin operasional atau ijin pendirian;

2. Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa miskin atas pengalokasian dana BOS SMA/MA dan SMK, sekolah diwajibkan untuk membebaskan dan/atau membantu siswa miskin dari kewajiban membayar iuran sekolah dan biaya-biaya untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa;

3. Mengikuti Panduan BOS SMA/MA dan SMK yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi;

4. Apabila SMA dan SMK menolak menerima BOS Kota Cimahi harus mendapat persetujuan orang tua siswa, komite sekolah dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi serta menjamin kelangsungan pendidikan di sekolah tersebut. I. Persyaratan Penerima

1. Telah mengisi data pokok sekolah pada masing-masing Kabupaten/Kota; 2. Mengajukan Usulan Penerima BOS;

3. Menyerahkan kelengakapn administrasi berupa:

a. Akta Notaris mengenai pendirian lembaga atau dokumen lain yang dipersamakan; b. Surat Pernyataan Tanggungjawab;

c. NPWP;

d. Surat Keterangan Domisili Lembaga dari Desa/Kelurahan setempat; e. Izin operasional/tanda daftar lembaga dari instansi yang berwenang;

f. Bukti kontrak sewa gedung/bangunan, bagi lembaga yang kantornya menyewa; g. Salinan/fotocopy Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku atas nama ketua dan

(14)

14

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB II

PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMA/MA/SMK KOTA CIMAHI DALAM PENDANAAN PENDIDIKAN

A. Peranan Program BOS Kota Untuk SMA/MA/SMK Dalam Pelaksanaan Program Pendidikan Menengah Universal (PMU)

Program BOS SMA/MA dan SMK merupakan salah satu program utama pemerintah yang bertujuan mendukung keberhasilan program PMU yang dirintis pada tahun 2013. Seluruh stakeholder pendidikan wajib memperhatikan pentingnya program BOS SMA/MA dan SMK yaitu:

1. Memberikan kesempatan yang setara bagi semua siswa untuk mendapatkan layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

2. Merupakan sarana panting untuk meningkatkan akses layanan pendidikan menengah yang terjangkau dan bermutu.

3. Menyediakan sumber dana bagi sekolah untuk mencegah siswa miskin putus sekolah karena tidak mampu membayar iuran sekolah dan biaya ekstrakulikuler sekolah.

4. Mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat yang mampu, untuk memberikan subsidi kepada siswa miskin.

B. Program BOS SMA Dan SMK Dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Program ini memberikan dukungan kepada sekolah dalam menerapkan konsep MBS yaitu: kebebasan untuk perencanaan, pengelolaan dan pengawasan program yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Penggunaan dana semata-mata ditujukan hanya untuk kepentingan peringkatan layanan pendidikan. Pengelolaan program BOS SMA/MA dan SMK Provinsi menjadi kewenangan sekolah secara mandiri dengan mengikutsertakan komite sekolah dan masyarakat.

C. Skenario Pendanaan Pendidikan Menengah

Pendanaan pendidikan menengah merupakan upaya untuk menyediakan sejurniah dana yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses pendidikan di sekolah menengah. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan menyebutkan bahwa biaya pendidikan meliputi: (a) Biaya Investasi Sekolah (Pengelolaan Pendidikan), (b) Biaya Operasional Sekolah (Biaya di Satuan Pendidikan), dan (c) Biaya Pribadi

(15)

15

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

Gambar 1. Skenario Pembiayaan Pendidikan Menengah

Biaya Pengelolaan Pendidikan (Investasi) Biaya Satuan Pendidikan (Operasional) Biaya Pribadi Peserta Didik Biaya Investasi SDM

· Pengembangan Guru dan Tenaga Kependidikan

Biaya Investasi Sarana Prasarana · Lahan · Bangunan · Peralatan

Bansos

Sarpras

Biaya Operasi Personalia

· Gaji dan Tunjangan Guru

dan Tenaga Kependidikan

Biaya Operasi Non Personalia (Permendiknas No. 59 Tahun 2009)

· ATK

· Daya dan Jasa

· Penerimaan Siswa Baru

· Barang habis pakai

· Dan lainnya

BOS

SM

Buku dan Alat Tulis

Pakaian dan Perlengkapan

Akomodasi dan Transportasi

Uang Saku

Kursus Tambahan

BKSM

Biaya investasi sekolah meliputi biaya investasi untuk meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), dan biaya investasi sarana dan prasarana. Sedangkan, biaya operasional sekolah meliputi biaya operasional personalia untuk gaji dan tunjangan PTK, dan biaya operasional non personalia. Adapun, biaya pribadi peserta didik merupakan biaya yang ditanggung oleh siswa untuk mengikuti proses pembelaja ran secara berkelanjutan.

Pemerintah berusaha memenuhi pendanaan pendidikan untuk ketiga kategori biaya tersebut melalui mekanisme pemberian bantuan langsung baik ke sekolah, PTK, dan siswa. Biaya investasi sekolah dipenuhi melalui penyediaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah atau Bansos sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan biaya operasional sekolah non personalia berusaha dipenuhi melalui penyediaan dana untuk operasional sekolah melalui program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Adapun, biaya operasional personalia berusaha dipenuhi melalui pemberian tunjangan guru. Sementara itu, untuk meningkatkan 'daya beli' siswa terhadap layanan pendidikan SM dan mencegah siswa putus sekolah, pemerintah mengalokasikan dana Bantuan Biaya Pendidikan melalui program Bantuan Khusus Siswa Miskin (BSM) yang dapat digunakan siswa untuk biaya pribadi peserta didik.

(16)

16

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB III

IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) SMA/MA/SMK KOTA CIMAHI

A. Sekolah Penerima Program BOS SMA/MA/SMK

Penerima dana program BOS SMA/MA dan SMK Kota adalah SMA/MA dan SMK Negeri dan Swasta yang memiliki ijin operasional (Piagam Pendirian) di Kota Cimahi . Sekolah penerima dana BOS SMA/MA dan SMK diutamakan yang telah mengisi Data Pokok Kependidikan.

Sebagai wujud keberpihakan terhadap siswa atas pengalokasian dana BOS SMA/MA dan SMK, sekolah diwajibkan untuk membebaskan dan/atau membantu siswa miskin dari kewajiban membayar biaya-biaya penyelenggaraan pendidikan.

Semua sekolah yang menerima dana BOS SMA/MA dan SMK harus mengikuti pedoman BOS SMA/MA dan SMK Kota yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Cimahi c.q. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi.

Sekolah yang menolak menerima dana program BOS SMA/MA dan SMK harus mendapat persetujuan orang tua siswa, komite sekolah dan dinas pendidikan kabupaten/kota serta tetap menjamin kelangsungan pendidikan di sekolah tersebut.

B. Peruntukan Dana BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi 3. Peruntukan Dana Bos Kota untuk Belanja Personalia

Penggunaan dana BOS Provinsi Jenjang Dikmen Tahun 2014 diprioritaskan untuk belanja Personalia yakni untuk membiayai Kegiatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) di sekolah, antara lain untuk membayar honor bulanan Tenaga Kependidikan Honorer seperti, Kepala Tata Usaha, Staf Tata Usaha, Operator SIM sekolah, Penjaga Sekolah, Pembina Ektrakulikuler Honorer, Toolman, dsb.

4. Peruntukan Dana BOS Kota Cimahi untuk Belanja Non Personalia

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 69 Tahun 2009, tentang Standar Biaya Operasi Non Personalia Tahun 2009 Untuk SMA/MA dan SMK, , Dana BOS Kota untuk jenjang Dikmen Tahun 2014 dapat pula digunakan untuk keperluan sebagai berikut :

(17)

20

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

No. Peruntukan Dana Penjelasan

1. Pembelian alat dan bahan

habis pakai

Meliputi pembelian alat dan bahan

praktikum IPA, bahan praktikum IPS, bahan praktikum bahasa, bahan praktikum computer, bahan praktek

keterampilan, dan bahan-bahan olah raga/kesenian, kebersihan, kesehatan dan keselamatan kerja, tinta, toner printer.

2. Penyelenggaraan kegiatan

pembinaan siswa/ ekstrakulikuler

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan

pembinaan siswa melalui kegiatan

ekstrakulikuler seperti: Pramuka, Palang

Merah Remaja (PMR), Kegiatan

Pembinaan Olimpiade Sains, Seni, dan Olahraga.

3. Penyusunan dan pelaporan Biaya untuk menyusun dan mengirimkan laporan sekolah kepada pihak berwenang. Meliputi biaya fotocopy dan konsumsi penyusunan laporan.

b. Peruntukan Dana BOS untuk SMK

No. Peruntukan Dana Penjelasan raga/kesenian

1. Pembelian bahan habis pakai Meliputi pembelian: bahan praktikum IPA, bahan praktikum IPS, bahan praktikum bahasa, bahan praktikum computer, bahan praktek kejuruan, dan bahan-bahan olah raga/kesenian, tinta dart toner printer.

2. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan

siswa/ekstrakulikuler

Biaya untuk menyelenggarakan kegiatan pembinaan siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler seperti: Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Kegiatan Pembinaan Olimpiade Sains, Seni, dan Olahraga.

3. Penyusunan dan pelaporan Biaya untuk menyusun dan mengirimkan laporan sekolah kepada pihak berwenang. Meliputi biaya fotocopy dan konsumsi penyusunan laporan.

Prioritas BOS Kota Cimahi jenjang Dikmen Tahun 2014 pada Belanja non Personalia, digunakan untuk penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrakulikuler antara lain: Pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas dan untuk kegiatan uji kompetensi (khusus siswa kelas XII SMK) apabila biaya BOS Pusat belum mencukupi.

(18)

21

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

C. Kebijakan BOS SMA/MA dan SMK Kota Cimahi Terhadap Siswa

Konsep pendidikan untuk semua (education for all) memberikan kesempatan yang seluas-luas kepada setiap individu untuk mendapat layanan pendidikan bermutu sesuai dengan minat dan potensi siswa. Sesuai dengan perkembangan jaman, sekolah bermutu di dominasi oleh siswa dari keluarga mampu. Siswa miskin yang mempunyai minat dan potensi, kurang mempunyai kesempatan belajar di sekolah bermutu serta menutup kesempatan mereka untuk merubah nasib dan status sosialnya.

.

D. Program BOS SMA/MA dan SMK Dan Konsep Pembiayaan Partisipatif

Pemerintah dan masyarakat menuntut sekolah untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada peserta didik. Tuntutan tersebut berimplikasi pada kebutuhan biaya pendidikan sekolah yang tinggi. Semakin tinggi tuntutannya, maka akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan oleh sekolah untuk meningkatkan layanan pendidikan bermutu.

Mekanisme pembiayaan partisipatif memungkinkan sekolah untuk mendapatkan sumber pembiayaan tambahan dari orang tua siswa yang mampu secara ekonomi. Secara langsung hal ini berakibat pada meningkatnya sumber dana bagi sekolah yang berbanding lurus dengan kualitas sekolah.

Peranan pemerintah melalui program BOS SMA/MA dan SMK ini adalah:

1. Membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa miskin yang mempunyai minat dan potensi untuk bersekolah di sekolah bermutu agar kelak mereka mampu meningkatkan kualitas hidupnya dengan bekal kemampuan dan keahlian yang mereka dapatkan dan mampu mengangkat ekonomi keluarga (eskalasi sosial).

2. Melaksanakan amanah Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu. Dalam hal ini, pemerintah mendorong lulusan SMP untuk melanjutkan ke pendidikan menengah.

(19)

22

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB IV ORGANISASI PELAKSANA A. Tim Pengarah 1. . Tingkat Kabupaten/Kota a. Walikota b. Sekretaris Daerah

B. Tim Pengelola BOS Kota Cimahi 1. Tim Kota

b. Penanggungjawab

1) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga c. Tim Pelaksana

1) Ketua Tim/Kuasa Pengguna Anggaran 2) Sekretaris/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan 3) Seksi Pendataan

4) Seksi Monev dan Penyelesaian Masalah 5) Seksi Publikasi/Humas

Tim Pengelola BOS Kota Cimahi ditetapkan melalui SK Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi

2. Tugas dan Tanggungjawab Tim Pengelola BOS Kota

a. Kepala Dinas Pendidikan Kota menetapkan Pedoman Operasional Sekolah (BOS) Kota Pada Jenjang Pendidikan Menengah.

b. Menyetujui dan meneruskan usulan sekolah penerima BOS Kota yang telah divalidasi oleh Dinas Pendidikan dari tiap sekolah.

c. Mempersiapkan sekretariat dan perlengkapannya di Kantor Dinas Pendidikan Kota.

d. Mempersiapkan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) sesuai dengan dana dan kegiatan yang telah ditetapkan dan melakukan sosialisasi program di tingkat Kota.

e. Mengajukan pencairan dana BOS Kota kepada Bendahara Keuangan Dinas Sekretariat Daerah Kota Cimahi sesuai jumlah alokasi Dana tiap Sekolah.

f. Merencanakan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BOS Kota.

(20)

23

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

C. Tingkat Sekolah 1. Penanggungjawab

b. Kepala Sekolah Penanggungjawab Program Wajar 12 Tahun menunjuk Panitia Pengelola BOS SMA/MA dan SMK Kota yang terdiri dari :

a. Ketua b. Bendahara

2. Tugas dan Tanggungjawab Sekolah

a. Melakukan verifikasi jumlah dana yang diterima dengan data siswa yang ada. Bila jumlah dana yang diterima melebihi dari data siswa sesungguhnya, maka kelebihan dana tersebut tetap di simpan di rekening sekolah. Selanjutnya sekolah harus melaporkan kelebihan dana yang diterima ke Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota. Kelebihan dana akan diperhitungkan pada penyaluran Bos Kota triwulan/semester berikutnya.

b. Bersama-sama dengan Komite Sekolah mengidentifikasi siswa miskin yang akan dibebaskan dari segala jenis iuran.

c. Mengelola dana BOS Kota secara bertanggungjawab dan transparan.

d. Bertanggungjawab terhadap penyimpangan penggunaan dana di sekolah.

e. Memberikan pelayanan dan penanganan pengaduan masyarakat.

(21)

24

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB V

MEKANISME PELAKSANAAN A. Prinsip Pengelolaan

Pengelolaan program BOS SMA/MA dan SMK provinsi mengacu pada konsep Manajemen

Berbasis Sekolah (School Based Management), yang mengandung arti, yaitu: 1. Swakelola dan Partisipatif

Pelaksanaan program dilakukan secara swakelola (direncanakan, dikerjakan dan diawasi sendiri) dengan rnelibatkan warga sekolah dan masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam memberikan dukungan terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Transparan

Pengelolaan dana harus dilakukan secara terbuka agar warga sekolah dan masyarakat dapat memberikan saran, kritik, serta melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program.

3. Akuntabel

Pengelolaan dana harus dapat dipertanggungjawabkan, sesuai dengan pedoman pelaksanaan yang sudah disepakati.

4. Demokratis

Penyusunan perencanaan, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah ditempuh melalui jalan musyawarah/mufakat dengan memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengajukan saran, kritik atau pendapat.

5. Efektif dan Efisien

Pemanfaatan dana harus efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan yang ada. 6. Tertib Administrasi dan Pelaporan

Sekolah penerima dana harus menyusun dan menyampaikan laporan basil pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai ketentuan yang dipersyaratkan. 7. Saling Percaya

Pemberian dana berdasarkan pada rasa saling percaya (mutual trust) antara pemberi dan penerima dana. Oleh Karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kepercayaan tersebut dengan memegang amanah dan komitrnen yang ditujukan semata-mata hanya untuk membangun pendidikan yang lebih baik.

B. Mekanisme Penetapan Alokasi dana BOS Kota

1. Tim Pengelola BOS Kota tingkat Kota melakukan pendataan dan memverifikasi jumlah siswa tiap sekolah yang menjadi dasar penentuan besaran dana BOS Kota. 2. Tim Pengelola Bos Kota selanjutnya membuat Naskah Perjanjian Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah Daerah (NPHD) yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota dan Kepala SMA/MA dan SMK.

3. Tim Pengelola BOS Kota membuat rekapitulasi alokasi dana BOS Kota tiap Sekolah sebagai dasar usulan pencairan dana.

4. Alokasi dana BOS Kota tiap sekolah untuk periode Januari-Juni 2014 didasarkan pada jumlah siswa tahun pelajaran 2014-2015 (hasil PPDB).

(22)

25

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

C. Mekanisme Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah BOS Kota

Mekanisme pencairan dan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Jenjang Pendidikan Menengah untuk Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kota di Jawa Barat Pada Jenjang Pendidikan Menenengah dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengelola BOS Kota di Dinas Pendidikan Kota Cimahi membuat Surat Permohonan Pencairan Dana BOS Kota kepada Bendahara Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Cimahi sesuai dengan NPHD masing-masing sekolah beserta lampirannya.

2. Bendahara Keuangan Dinas melakukan penatausahaan keuangan dan pemindah bukuan Dana BOS Kota ke Rekening masing-masing sekolah.

3. Penyaluran dana BOS Kota dilaksanakan secara bertahap setiap semester. D. Pengambilan dana BOS Kota

1. Dana BOS harus diterima secara utuh dan tidak diperkenankan adanya pemotongan atau pungutan biaya apapun dengan alasan apapun dan oleh pihak manapun.

2. Dana BOS Kota yang diambil bukan berarti dana harus dihabiskan dalam periode tersebut. Besar penggunaan dana tiap bulan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah sebagaimana tertuang dalam RKAS.

3. Bilamana terdapat sisa dana di sekolah pada akhir tahun anggaran maka dana tersebut tetap menjadi hak sekolah dan dapat dipergunakan pada tahun anggaran berikutnya.

(23)

26

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

4. Jika terdapat perbedaan dalam jumlah dana yang diterima, maka perbedaan tersebut harus segera dilaporkan kepada Tim Pengelola BOS Kota untuk dijadikan dasar pengurang atau penambah dana BOS Kota pada penyaluran berikutnya.

5. Jika terdapat siswa pindah/mutasi ke sekola lain pada semeser berjalan, maka dana BOS Kota siswa tersebut menjadi milik sekolah yang ditinggalkan.

6. Kelengkapan dokumen administrasi pada saat sekolah penerima melakukan pengambilan dari bank antara lain :

c. Surat Keputusan Pengangkatan Kepala Sekolah.

d. Surat Keterangan dari Dinas Pendidikan Kab/Kota bahwa yang bersangkutan pada poin 1 masih berstatus sebagai Kepala SMA/MA dan SMK penerima dana bantuan. e. Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Sekolah.

f. SK/akta pendirian (bagi SMA/MA dan SMK Negeri) dan atau Surat Ijin Operasional (bagi SMA/MA dan SMK Swasta) dan atau Surat Keterangan bermaterai 6000 dari Dinas Pendidikan KabKota tentang kebenaran adanya SMA/MA dan SMK tersebut.

g. KTP dan atau kartu identitas lainnya bagi Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah. h. NPWP atas nama Sekolah (bagi SMA/MA/SMK Negeri).

i. Fotocopy Salinan Surat Keputusan Tentang SMA/MA dan SMK penerima BOS SMA/MA dan SMK.

E. Penggunaan Dana BOS

Penggunaan dana BOS Kota di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Kepala Sekolah Dewan Guru dan Komite Sekolah, yang harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS, disamping dana yang diperoleh dari Pemda atau sumber lain (block grant, basil unit produksi, sumbangan lain, dsb). Khusus untuk Pesantren Salafiyah, penggunaan dana BOS Kota didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Penanggungjawab Program dengan Pengasuh (Pendidikan). Bagi sekolah keagamaan non Islam, dalam penggunaan dana BOS Kota Kepala Sekolah/ Penanggungjawab Program harus meminta persetujuan dari Kasi Pembimas (Pembimbingan Masyarakat) Kota.

Dalam hal penggunaan dana BOS Kota di sekolah, hendaknya memperhatikan hal- hal sebagai berikut :

1. Prioritas utama dana BOS Kota adalah untuk biaya kegiatan operasional sekolah.

2. Fungsi dari Bos Kota adalah sebagai pendamping/penguat BOS Pusat dan BOS Provinsi Jawa Barat.

3. Prioritas Penggunaan dana BOS SMA/MA dan SMK Kota Tahun 2014 adalah untuk: a. membiayai Tenaga Kependidikan dalam rangka pemenuhan standar pelayanan

minimal (SPM) di sekolah, antara lain untuk membayar honor bulanan Tenaga Kependidikan Honorer seperti halnya : Kepala TU, Staf TU, Operator SIM Sekolah, Penjaga Sekolah, Toolsman, dsb. ;

b. penyelenggaraan kegiatan pembinaan siswa/ekstrakulikuler antara lain: Pendidikan Karakter, Pendidikan Kebangsaan, Pembinaan Kewirausahaan, Pembinaan penanggulangan HIV/Narkoba dan Pembinaan penanggulangan kenakalan remaja/kriminalitas dan untuk kegiatan uji kompetensi (khusus siswa kelas XII SMK) apabila biaya BOS Pusat belum mencukupi.

(24)

27

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

4. Penggunaan dana Bos Kota mengacu kepada 12 komponen pendanaan yang tertera pada PERMENDIKBUD No. 76 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggunjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah tahun 2014.

c. Untuk Komponen belanja lainnya, agar Bos Kota tetap memperhatikan kebutuhan bahan ajar muatan lokal yang telah lulus uji kelayakan sesuai Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi Nomor 425.1/3642/SET DISDIK, tanggal 10

Juni 2011 dan pengadaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.

d. Bagi sekolah yang telah menerima DAK, tidak diperkenankan menggunakan dana BOS untuk peruntukan yang sama.

Dana BOS tidak boleh digunakan untuk :

1. Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan. 2. Dipinjamkan/dititipkan kepada pihak lain.

3. Membeli lembar kerja siswa (LKS)

4. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan biaya besar, misalnya studi banding, studi tour (karya wisata) dan sejenisnya.

5. Membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/ Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat atau pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya siswa/guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut.

6. Membayar bonus, transportasi rutin untuk guru.

7. Membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi, kecuali untuk siswa miskin yang tidak menerima BSM.

8. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat. 9. Membangun gedung/ruangan baru.

10. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran. 11. Menanamkan saham.

12. Membiayai segala jenis kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau daerah, misalnya guru kontrak/guru bantu dan kelebihan jam mengajar. 13. Membiayai kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah,

misalnya membiayayi iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan/acara keagamaan.

14. Membiyai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/Perpajakan program BOS yang diselenggarakan di luar SKPD pendidikan Provinsi/Kabupaten/kota serta kementerian pendidikan dan kebudayaan.

(25)

28

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB VI

MONITORING DAN SUPERVISI

Bentuk kegiatan monitoring dan supervisi adalah melakukan pemantauan, pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program BOS. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan bahwa dana BOS diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat.

Komponen utama yang dimonitor antara 1. Alokasi dana sekolah penerima bantuan 2. Penyaluran dan penggunaan dana 3. Pelayanan dan penanganan pengaduan 4. Administrasi ketiangan

5. Pelaporan, serta pemajangan rencana penggunaan dan pemakaian dana BOS.

Selain itu juga dilakukan monitoring terhadap pelayanan dan penanganan pengaduan, sehingga pelayanan pengaduan dapat ditingkatkan. Dalam pelaksanaannya, monitoring pengaduan dapat dilakukan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Kegiatan ini dilakukan dengan mencari fakta, menginvestigasi, menyelesaikan masalah, dan mendokumentasikan.

Kegiatan monitoring dan supervisi dilakukan oleh Tim Manajemen Bos Kota, dan Tim Manajeman BOS Kabupaten/Kota.

A. Monitoring oleh Tim Manajemen Bos Kota

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan penggunaan dana di tingkat sekolah.

2. Responden terdiri dari Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan Tim Manajemen BOS Sekolah.

3. Monitoring dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, pada saat penyaluran dana, dan pasca penyaluran dana.

4. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan. B. Monitoring oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota

1. Monitoring ditujukan untuk memantau penyaluran dana, penyerapan dana, dan penggunaan dana di tingkat sekolah.

2. Responden terdiri dari sekolah dan murid dan/atau orangtua murid.

3. Monitoring dilaksanakan pada saat penyaluran dana dan pasca penyaluran dana.

4. Bila terjadi permasalahan biaya monitoring, disarankan agar monitoring dilakukan secara terpadu dengan program lain selain program BOS.

5. Monitoring dapat melibatkan Pengawas Sekolah secara terintegrasi dengan kegiatan pengawasan lainnya oleh Pengawas Sekolah.

6. Monitoring dilakukan melalui kunjungan lapangan.

7. Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota agar memanfaatkan pengawas sekolah yang kredible dan bertanggungjawab untuk membantu melakukan monitoring.

(26)

29

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

BAB VII

PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan Program BOS, masing-masing pengelola program di tiap tingkatan (Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, Sekolah) diwajibkan untuk melaporkan hasil kegiatannya kepada pihat terkait.

Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program adalah yang berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah.

A. PELAPORAN 1. Tingkat Sekolah

a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Formulir BOS-K1 dan BOS-K2)

1) RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan khusus untuk sekolah swasta ditambah Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2) RKAS dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran, namun demikian perlu dilakukan revisi pada semester kedua. Oleh karena itu sekolah dapat membuat RKAS tahunan yang dirinci tiap semester. Format RKAS mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K1.

3) RKAS perlu dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan dan tiga bulanan untuk setiap sumber dana yang diterima sekolah dan mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K2.

b. Pembukuan

Sekolah diwajibkan membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program BOS. Pembukuan yang digunakan dapat dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Buku yang digunakan adalah sebagai berikut.

1) Buku Kas Umum mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K3 Buku Kas Umum ini disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki oleh sekolah. Pembukuan dalam Buku Kas Umum meliputi semua transaksi eksternal, yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga:

a) Kolom Penerimaan: dari penyalur dana (BOS atau sumber dana lain), penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank.

b) Kolom Pengeluaran: adalah pembelian barang dan jasa, biaya administrasi bank, pajak atas hasil dari jasa giro dan setoran pajak.

Buku Kas Umum harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat didalam Buku Kas Umum juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2) Buku Pembantu Kas mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K4 Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan

(27)

30

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

diperlihatkan kepada pengawas, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

3) Buku Pembantu Bank mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K5 Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (balk cek, giro maupun tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala Sekolah. Dokumen ini disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

4) Buku Pembantu Pajak mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K6 Buku pembantu pajak mempunyai fungsi untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak serta memonitor atas pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak.

Terkait dengan pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program BOS, sekolah perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran dapat dilakukan dengan tulis tangan atau menggunakan komputer. Dalam hal pembukuan dilakukan dengan komputer, bendahara wajib mencetak Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan dan menatausahakan hasil cetakan Buku Kas Umum dan buku-buku pembantu bulanan yang telah ditandatangi Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah.

2) Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran dicatat dalam Buku Kas Umum dan Buku Pembantu yang relevan sesuai dengan urutan tanggal kejadiannya.

3) Uang tunai yang ada di Kas Tunai tidak lebih dari Rp 10 juta.

4) Apabila bendahara meninggalkan tempat kedudukannya atau berhenti dari jabatannya, Buku Kas Umum dan buku pembantunya serta bukti-bukti pengeluaran harus diserahterimakan kepada pejabat yang baru dengan Berita Acara Serah Terima.

c. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K7

Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum (Formulir BOS-K3) dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama.

Laporan ini dibuat triwulanan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.

Laporan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS yang tercantum dalam Permendagri tentang Pengelolaan BOS.

Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima Sosial selaku obyek pemeriksaan.

d. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS mengacu pada format BOS Pusat, yakni Formulir BOS-K7a

Laporan ini merupakan rekapitulasi dari 13 (tiga belas) komponen penggunaan dana BOS dan disusun berdasarkan Formulir BOS-K7. Laporan ini dibuat setiap triwulan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah. e. Bukti Pengeluaran

(28)

31

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai yang cukup sesuai dengan ketentuan bea materai. Untuk transaksi dengan nilai sampai Rp 250.000,- tidak dikenakan bea materai, sedang transaksi dengan nilai nominal di atas Rp 250.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 3.000,- dan transaksi dengan nilai nominal lebih besar Rp 1.000.000,- dikenakan bea materai dengan tarif sebesar Rp 6.000,- 3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan

peruntukannya;

4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur sebagai lampiran kuitansi;

5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui Kepala Sekolah dana lunas dibayar oleh Bendahara;

6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh bendahara BOS sebagai bahan bukti dan bahan laporan.

f. Pelaporan

Laporan harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

1) Setiap kegiatan wajib dibuatkan laporan hasil pelaksanaan kegiatannya.

2) Laporan penggunaan dana BOS di tingkat sekolah meliputi laporan realisasi penggunaan dana per sumber dana (Formulir dana BOS-K7 dan BOS-K7a) dan surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS.

3) Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank, dan Buku Pembantu Pajak beserta bukti serta dokumen pendukung bukti pengeluaran dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon dari vendor/toko/supplier) wajib diarsipkan oleh sekolah sebagai bahan audit.

4) Seluruh arsip data keuangan, baik yang berupa laporan¬laporan keuangan maupun dokumen pendukungnya, disimpan dan ditata dengan rapi dalam urutan nomor dan tanggal kejadiannya, serta disimpan di suatu tempat yang aman dan mudah untuk ditemukan setiap saat.

2. Pelaporan oleh Tim Manajamen BOS Sekolah

Hal yang perlu dilaporkan oleh Tim Manajemen BOS Sekolah

a. Realisasi penggunaan dana BOS (Formulir K7) harus dilaporkan oleh setiap sekolah tiap semester kepada Tim Manajemen Bos Kota Tingkat Kabupaten/Kota. Laporan lengkap penggunaan dana BOS semester disimpan di sekolah untuk bahan pemeriksaan.

b. Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran. c. Lembar pencatatan pengaduan.

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya.

3. Pelaporan oleh Tim Manajamen BOS Kabupaten/Kota

Hal-hal yang perlu dilaporkan oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota:

a. Rekapitulasi penggunaan Dana BOS yang diperoleh dari Tim Manajemen BOS Sekolah dengan menggunakan Formulir BOS-K8

b. Penanganan Pengaduan Masyarakat, yang antara lain berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemampuan penanganan, dan status penyelesain.

(29)

32

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

Laporan ini harus diserahkan ke Tim Manajemen. Bos Kota paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya.

4. Pelaporan oleh Tim Manajamen Bos Kota

Pada setiap akhir tahun, Tim Manajemen Bos Kota harus melaporkan semua kegiatan yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program Bos Kota, sejauh mana pelaksanaan program berjalan sesuai dengan yang direncanakan, apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum/tidak dikerjakan, hambatan apa raja yang terjadi dan mengapa hal tersebut dapat terjadi, serta upaya apa yang telah dilakukan untuk mengatasi hambatan tersebut, serta rekomendasi untuk perbaikan program di masa yang akan datang, baik program yang sama maupun program lain yang sejenis.

Hal-hal yang perlu dilampirkan dalam laporan oleh Tim Manajemen Bos Kota adalah:

a. Nama sekolah penerima Bos Kota dari tiap kabupaten/kota yang disertai dengan jumlah siswa dan jumlah dana dari masing-masing sekolah.

b. Hasil Penyerapan Dana Bos Kota

Berisikan tentang dana BOS Provinsi yang disalurkan per kabupaten/kota untuk setiap jenjang pendidikan, jenis sekolah, status sekolah, serta berapa yang sudah terserap. Tim Manajemen Bos Kota menyusun laporan berdasarkan data/informasi yang diperoleh dari Tim Manajemen Bos Kota Tingkat Kabupaten/Kota. Laporan ini mengacu pada Formulir K10.

c. Hasil Monitoring dan Evaluasi

Laporan monitoring adalah laporan pelaksanaan kegiatan monitoring oleh Tim Manajemen Bos Kota. Laporan ini berisi tentang jumlah responden, waktu pelaksanaan, hasil monitoring, analisis data, kesimpulan serta saran dan rekomendasi. Laporan monitoring harus sudah selesai dibuat paling lambat 45 hari setelah pelaksanaan monitoring.

d. Penanganan Pengaduan Masayarakat

Tim Manajemen Bos Kota merekapitulasi hasil penanganan pengaduan masyarakat dan perkembangannya baik yang telah dilakukan oleh Tim Manajemen BOS Provinsi maupun Tim Manajemen BOS Provinsi Tingkat Kabupaten/Kota. Laporan ini berisi informasi tentang jenis kasus, skala kasus, kemajuan penanganan, dan status penyelesaian.

e. Kegiatan Lainnya

Tim Manajemen Bos Kota harus membuat laporan kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan program BOS Kota, seperti: sosialisasi, pelatihan, pengadaan barang/jasa, dan kegiatan lainnya.

B. PERPAJAKAN

Ketentuan peraturan perpajakan dalam penggunaan dana BOS diatur sebagai berikut. 1. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS untuk pembelian

ATK/bahan/penggandaan dan lain-lain pada kegiatan penerimaan siswa baru; kesiswaan; ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah dan laporan hasil belajar siswa; pembelian bahan-bahan habis pakai, seperti buku tulis, kapur tulis, pensil dan bahan praktikum; pengembangan profesi guru; pembelian bahan-bahan untuk perawatan/perbaikan ringan gedung sekolah.

a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Negeri atas penggunaan dana BOS sebagaimana tersebut di atas adalah:

(30)

33

Pedoman BOS Dikmen Kota Cimahi Tahun 2014

2) Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.

Namun untuk nilai ditambah PPN-nya jumlahnya tidak hasil melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan dan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah, PPN yang terutang dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah sesuai dengan ketentuan yang berlaku umum. Pemungut PPN dalam hal ini bendaharawan pemerintah tidak perlu memungut PPN atas pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP).

b. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah bukan negeri adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22 dan atau PPN. Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/ pengelola dana BOS pada BOS untuk belanja barang sebagaimana tersebut diatas adalah:

1) Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22, karena tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22.

2) Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena Pajak). 2. Kewajiban perpajakan yang terkait dengan penggunaan dana BOS untuk

pembelian/penggandaan buku teks pelajaran/atau mengganti buku teks yang sudah rusak.

a. Bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada sekolah negeri atau penggunaan dana BOS untuk pembelian/penggandaan buku teks pelajaran dan/atau mengganti buku teks yang sudah rusak adalah:

1) Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama, tidak perlu memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5%1.

2) Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama, PPN yang terutang dibebaskan.

3) Memungut dan menyetor PPN sebesar 10% untuk nilai pembelian lebih dari Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) atas penyerahan Barang Kena Pajak berupa buku- buku yang bukan buku pelajaran umum, kitab suci dan buku¬buku pelajaran agama. Namun untuk nilai pembelian ditambah PPN-nya jumlahnya tidak melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan merupakan pembayaran yang dipecah-pecah, PPh yang terutang dipungut dan disetor oleh Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah.

b. Bendaharawan/ pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri adalah tidak termasuk bendaharawan pemerintah sehingga tidka termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai Pemungut PPh Pasal 22 dan atau PPN. Dengan demikian kewajiban perpajakan bagi bendaharawan/pengelola dana BOS pada Sekolah Bukan Negeri yang terkait dengan pembelian/penggandaan buku teks pelajaran dan/atau mengganti buku teks yang sudah rusak adalah:

1) Tidak mempunyai kewajiban memungut PPh Pasal 22, karena tidak termasuk sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pemungut PPh Pasal 22.

2) Atas pembelian buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama, PPN yang terutang dibebaskan.

3) Membayar PPN yang dipungut oleh pihak penjual (Pengusaha Kena Pajak) atas pembelian buku yang bukan buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan

Gambar

Gambar  1.  Skenario  Pembiayaan  Pendidikan  Menengah

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian anak dan batas umur tentang anak telah diatur dalam Undang- undang sebagai berikut : Pengertian anak menurut pasal 1 ayat 2 Undang - Undang No 4 Tahun 1979

Hasil uji beda rataan interaksi varietas dengan pemberian beberapa bahan organik terhadap pertambahan panjang ubi jalar 5 MST dapat dilihat pada Tabel 1.. Tabel

Skor jawaban peternak baik yang tergabung di kelompok maupun petenak masyarakat yang tidak tergabung di kelompok pada SPR Kecamatan Puring dan Kecamatan Klirong merasa puas

Peraturan Daerah ini mengatur lebih lanjut persyaratan teknis tata bangunan dan keandalan bangunan gedung, agar masyarakat di dalam mendirikan bangunan

1. Mengucapkan materi hiwar tentang ةسردملا يف تاطاشنلا setelah guru dengan tepat. Mendemonstrasikan hiwar tentang ةسردملا يف تاطاشنلا secara

Pada tahun 2015, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular memiliki 1 Indikator Kinerja Utama, yaitu Persentase penurunan prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun dengan

Berdasarkan perbedaan metode pembelajaran antara pesantren salaf dan modern tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH

(Chicago: Moody Press, 1981), hlm 233.. menanggapi panggilan Allah sebagai pem- berian anugerah, tugas dan tanggung jawab dari Allah. Oleh karena itu, seseorang yang