• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (STUDI KASUS: VERIFIKASI DATA PADA PENERIMAAN SISWA BARU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING (STUDI KASUS: VERIFIKASI DATA PADA PENERIMAAN SISWA BARU)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

DENGAN METODE USE CASE DRIVEN OBJECT MODELLING

(STUDI KASUS: VERIFIKASI DATA PADA PENERIMAAN SISWA

BARU)

Lily Puspa Dewi (lily@petra.ac.id)

1

Yupit Sudianto (ic.yupit@gmail.com)

1

Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra

Surabaya

Abstrak

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), atau sering disebut juga Penerimaan Siswa Baru (PSB) di kota Surabaya merupakan layanan dari Dinas Pendidikan Kota Surabaya bagi lulusan SD/MI dan SMP/MTs untuk memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi SMP, SMA dan SMK. Calon peserta didik baru yang berasal dari sekolah di luar Wilayah Kota Surabaya dan bukan warga Surabaya dapat melakukan pendaftaran online sehingga verifikasi data calon peserta didik perlu dilakukan untuk pengesahan data. Verifikasi data calon peserta didik ini dikembangkan dengan menggunakan model Use Case Driven Object.

Use Case Driven Object Modelling merupakan salah satu metode pendekatan yang berkesinambungan

dalam pengembangan aplikasi dari use case sampai dengan code secara cepat dan efisien, dengan

menggunakan dasar teori UML dan teknik lain yang terkait.

Pada hasil akhirnya akan memberikan sebuah desain sistem informasi pada verifikasi data siswa pada rekomendasi luar kota PPDB Kota Surabaya.

Kata kunci : Pemodelan proses bisnis, Use case driven object modelling, UML.

LATAR BELAKANG

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), atau sering disebut juga Penerimaan Siswa

Baru atau PSB merupakan pelayanan bagi lulusan SD/MI, SMP/MTs dan sederajat untuk

memasuki satuan pendidikan SMP, SMA, dan SMK secara tertib, terarah, dan berkualitas. Dinas Pendidikan merupakan badan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan PSB. Segala hal yang berkaitan dengan PSB seperti petunjuk pelaksanaan, peraturan, dan lain-lain dikeluarkan oleh Dinas.

Untuk menggambarkan proses bisnis pada Penerimaan Siswa Baru ini digunakan pemodelan UML dengan metode Use Case Driven Object. Pada makalah ini, dipilih use case Verfikasi Data Siswa (actor: Petugas Dinas) yang akan dijelaskan proses design dengan menggunakan UML berdasarkan metode “Use Case Driven Object”.

USE CASE DRIVEN OBJECT

Pada Gambar 1 terlihat langkah-langkah proses pemodelan UML dengan menggunakan metode Use Case Driven Object (Iconix process).

(2)

Gambar 1. Bagan Proses Pemodelan ICONIX [2]

Iconix membagi proses menjadi 2 aliran kerja yaitu Static dan Dynamic yang saling berhubungan terus-menerus dan beriterasi. Bagian yang static berhubungan dengan struktur sedangkan dynamic berhubungan dengan behaviour. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut [2] :

 Requirement

o Functional Requirement. Mendefinisikan hal-hal yang dilakukan oleh

sistem. Kebutuhan ini dapat didefinisikan oleh konsumen/klien bersama dengan analis.

o Domain modeling. Pemodelan awal untuk membangun istilah yang dipakai

dalam proyek. Tujuannya adalah membuat semua orang mempunyai pandangan yang sama tentang permalahan dengan istilah yang sama. Domain model juga menunjukkan ruang lingkup dan sebagai dasar pembuatan use case.

o Behavioral requirement. Mendefinisikan bagaimana sistem akan

berinteraksi. Yang dilakukan adalah desain GUI Storyboard dan identifikasi use case yang muncul (use case modeling - bagaimana user berinteraksi dengan sistem dan bagaimana sistem merespon).

o Milestone 1: Requirement Review. Proses kontrol terhadap kesesuaian use

case dengan kebutuhan klien.

 Analisis / Preliminary Design (dilakukan pada tiap use case)

o Robustness analysis. Robustness diagram digunakan sebagai jembatan

yang menghubungkan antara proses analisa dan desain. Pada robustness diagram, dituliskan juga use case deskripsinya dan digambarkan.

o Update domain model. Saat membuat use case dan robustness diagram,

jika ada obyek baru yang muncul , dapat dituliskan pada domain model.

o Memberi nama semua fungsi-fungsi logic (controller pada domain model)

o Menuliskan ulang draft awal use case

 Milestone 2: Preliminary Design Review

 Detailed Design

o Sequence Diagram. Sequence diagram akan menggambarkan bagaimana

use case bekerja secara detail dan kronologis. Fungsi utama sequence diagram adalah mengalokasikan behavior dari use case.

o Update domain model. Saat menggambarkan sequence diagram, update

domain model dapat dilakukan dengan menambahkan operation (method, function, message) pada domain object. Pada tahap ini, domain object

(3)

menjadi domain class atau entity dan domain model menjadi static model atau class diagram.

o Bersihkan static model.

 Milestone 3: Critical design Review

 Implementation (tidak dibahas)

o Coding dan testing.

o Integration and scenario testing

o Code review and model update

DESAIN DENGAN USE CASE DRIVEN OBJECT

REQUIREMENT

Pada tahap ini, dilakukan proses penggalian data untuk memberikan gambaran tentang proses bisnis yang terjadi. Pada proses bisnis verifikasi data siswa, diketahui bahwa aktor yang terlibat pada proses bisnis ini adalah petugas Diknas (Dinas Pendidikan Nasional). Petugas diknas akan melihat apakah data yang diberikan oleh calon siswa sudah benar dan sesuai dengan peraturan Penerimaan Siswa Baru.

Domain model akan menjelaskan gambaran besar dari sistem yang akan dibuat. Pada domain model akan muncul obyek – obyek dan bagaimana mereka berelasi satu dengan yang lain

dengan hubungan aggregation dan generalization (has-a and is-a relationship). Dari bisnis

proses yang telah dijabarkan di atas, dapat digambarkan domain model-nya. Notasi yang dipakai pada domain model:

 Notasi segitiga menunjukkan generalization.

 Notasi diamond menunjukkan aggregation. Contoh : Verifikasi rekomendasi

mempunyai (has a) data siswa tidak lolos verifikasi dan data siswa lolos verifikasi.

Untuk Graphic Storyboard pada proses bisnis verifikasi adalah termasuk Back End karena merupakan proses bisnis yang langsung berinteraksi dengan petugas Dinas Pendidikan. Sedangkan use case dan aktor yang terlibat dapat dilihat pada Gambar 3.

class Domain Model

pendaftaran rekomendasi pengguna akun pengguna bukti pendaftaran rekomendasi bukti penerimaan rekomendasi petugas dinas v erifikasi rekomendasi

data sisw a calon rekomendasi

data sisw a tidak lolos v erifikasi

data sisw a lolos v erifikasi pendaftaran rekomedasi smp pendaftaran rekomendasi sma rekomendasi pendaftaran rekomendasi smk

data sisw a lolos seleksi

(4)

Gambar 3. Use Case Packages

Use case packages dengan aktor Petugas Dinas adalah use case verifikasi siswa yang terdiri dari verifikasi data siswa, tolak rekomendasi siswa, lihat status data siswa, lihat data yang tidak diproses, dan melihat data siswa hasil seleksi yang dilakukan oleh petugas dinas, dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Use Case Verifikasi Data Siswa

Preliminary dan Detailed Design : Robustness dan Sequence Diagram

Pada tahap ini, akan dilakukan use case dekripsi baik untuk basic course maupun alternate course (jika ada), dilanjutkan dengan pembuatan robustness diagram dan sequence diagramnya. Dari robustness dan sequence diagram jika ada bagian yang ditandai dengan warna merah merupakan implementasi dari alternate course yang sudah dirancang.

Use Case Lihat Status Data Siswa (aktor: Petugas Dinas) Use Case Narasi

Basic Course:

Petugas Dinas memilih menu Data Siswa, kemudian sistem akan menampilkan halaman Lihat Data Siswa. Halaman ini untuk melihat status siswa yang sudah terverifikasi, ditolak, maupun belum diverifikasi.

uc v erifikasi sisw a

petugas dinas

v erifikasi data sisw a

lihat status data sisw a

lihat data yang tidak diproses

tolak rekomendasi sisw a

melihat data sisw a hasil seleksi

(5)

Robustness Diagram

Gambar 5. Robustness Diagram – Lihat Status Data Siswa

Sequence Diagram

Gambar 6. Sequence Diagram - Lihat Status Data Siswa

Use Case Verifikasi Data Siswa (aktor: Petugas Dinas) Use Case Narasi

Basic Course:

Petugas Dinas memasukkan Kode Rekomendasi dan menekan tombol Cek pada Halaman Verifikasi Data. Sistem akan mencocokkan kode Rekomendasi tersebut dengan master data siswa. Sistem akan mengambil data siswa tersebut dan menampilkan pada halaman Verifikasi Data Siswa. Petugas Dinas mencocokan data tersebut dengan dokumen ijazah yang diserahkan oleh siswa pada dinas pendidikan. Jika data tersebut sesuai maka user menekan tombol Verifikasi. Sistem akan mengubah status data siswa tersebut dengan status= Verifikasi

Alternate Course:

Jika petugas dinas memasukkan Kode Rekomendasi yang tidak ditemukan pada database maka akan tampil pesan error "Kode Rekomendasi tidak ditemukan". Dan tampilan kembali ke Halaman Verifikasi Data Siswa

analysis lihat status data sisw a

petugas dinas

halaman data siswa mencari status verifikasi

data siswa data siswa

menampilkan data verifikasi siswa sd Interaction petugas dinas halaman data sisw a data sisw a ondatastatusverifikasi() getstatusverifikasi() display()

(6)

Robustness Diagram

Gambar 7. Robustness Diagram - Verifikasi Data Siswa

Sequence Diagram

Gambar 8. Sequence Diagram - Verifikasi Data Siswa

analysis v erifikasi data sisw a

petugas dinas Halaman Verifikasi Data Siswa

Kode Rekomendasi

ada? Siswa

Enter Kode Rekomendasi

Ambil Data Siswa

Display "Kode Rekomendasi tidak ditemukan" Ubah status=Verifikasi [Klik Cek] [Ya] [Tidak] [Ya] [Kllik Verifikasi] sd Interaction petugas dinas Halaman Verifikasi Data Sisw a Sisw a Klik Cek() IsKodeRekomendasiAvailable() GetData() Display DataNotFound() Klik Verifikasi() Update Status(Verifikasi) Success()

(7)

Use Case Tolak Rekomendasi Siswa (aktor: Petugas Dinas) Use Case Narasi

Basic Course:

Petugas dinas menekan tombol Tolak pada halaman Verifikasi Data Siswa, jika ditemukan data yang dimasukkan oleh calon siswa tidak sama dengan dokumen ijazah. Sistem akan merespon dengan menampilkan halaman Tolak Rekomendasi Siswa yang menyesuaikan dengan jenjang pendidikan terakhir calon siswa sesuai dengan yang tersimpan di data siswa. Selanjutnya di halaman Tolak Rekomendasi Siswa, petugas dinas memasukkan Alasan Menolak dan kemudian menekan tombol Simpan. Sistem akan menampilkan kotak dialog 'Apakah data ini sudah benar?', selanjutnya petugas dinas menekan tombol OK. Dan data tersebut akan disimpan dalam data siswa, lalu sistem akan kembali ke use case Verifikasi Data Siswa.

Alternate Course:

1. Jika petugas dinas tidak memasukkan Alasan Menolak, maka sistem akan menampilkan

pesan peringatan.

2. Jika petugas dinas menekan tombol batal, maka akan kembali ke halaman Verifikasi Data

Siswa.

3. Jika pada kotak dialog petugas dinas menekan tombol klik NO akan kembali ke halaman

Tolak Rekomendasi Siswa.

Robustness Diagram

Gambar 9. Robustness Diagram - Tolak Rekomendasi Siswa analysis tolak rekomendasi sisw a

petugas dinas

halaman Verifikasi Data Siswa

cari data siswa tidak diproses berdasarkan jenjang pendidikan

data siswa halaman Tolak

Rekomendasi Siswa

cek alasan data siswa

display alasan menolak tidak dimasukkan

verifikasi kotak dialog display batal

update data calon siswa

display

Verifikasi Data Sisw a

alasan tidak diisi klik Tolak

memasukkan alasan menolak dan klik simpan

klik ok

(8)

Sequence Diagram

Gambar 10. Sequence Diagram – Tolak Rekomendasi Siswa

Use Case Lihat Data yang Tidak diproses (aktor: Petugas Dinas) Use Case Narasi

Basic Course:

Petugas dinas memilih menu Data Tidak Diproses, sistem akan menampilkan halaman Lihat Data Yang Tidak Diproses, secara default akan menampilkan jenjang pendidikan SMP. Jika ingin memilih jenjang pendidikan SMA atau SMK, petugas dinas dapat menekan tombol SMA atau SMK, kemudian sistem akan mengambil data siswa yang ditolak berdasarkan jenjang yang dipilih.

Robustness Diagram

Gambar 11. Robustness Diagram – Lihat Data yang Tidak diproses

analysis lihat data yang tidak diproses

petugas dinas

halaman data tidak diproses

cari data siswa tidak diproses berdasarkan jenjang pendidikan

data siswa

display pilih jenjang pendidikan, default

menampilkan jenjang pendidikan SMP

sd sequence tolak rekomendasi sisw a

petugas dinas halaman Tolak Rekomendasi Sisw a halaman Verifikasi Data Sisw a data sisw a v erifikasi kotak dialog Basic Course:

Petugas dinas menekan tombol Tolak pada halaman Verifikasi Data Siswa, jika ditemukan data yang dimasukkan oleh calon siswa tidak sama dengan dokumen ijazah. Sistem akan merespon dengan menampilkan halaman Tolak Rekomendasi Siswa yang menyesuaikan dengan jenjang pendidikan terakhir calon siswa sesuai dengan yang tersimpan di data siswa. Selanjutnya di halaman Tolak Rekomendasi Siswa, petugas dinas memasukkan Alasan Menolak dan kemudian menekan tombol Simpan. Sistem akan menampilkan kotak dialog 'Apakah data ini sudah benar?', selanjutnya petugas dinas menekan tombol OK. Dan data tersebut akan disimpan dalam data siswa, lalu sistem akan kembali ke use case Verifikasi Data Siswa.

Alternate Course:

1. Jika petugas dinas tidak memasukkan Alasan Menolak, maka sistem akan menampilkan pesan peringatan. 2. Jika petugas dinas menekan tombol batal, maka akan kembali ke halaman Verifikasi Data Siswa.

3. Jika pada kotak dialog petugas dinas menekan tombol klik NO akan kembali ke halaman Tolak Rekomendasi Siswa.

masuk ke use case Verifikasi Data Siswa ontolak() getjenjangsiswa() display() onsimpan() cekalasanmenolak() display() onoktolak() updatedatasiswa() displayver() onnotolak() display() onbatal() display()

(9)

Sequence Diagram

Gambar 12. Sequence Diagram – Lihat Data yang Tidak Diproses

Use Case Melihat Data Siswa Hasil Seleksi (aktor: Petugas Dinas) Use Case Narasi

Basic Course:

Petugas dinas memilih menu Halaman Data Seleksi. Sistem akan mengambil data seleksi siswa pada database data siswa dan menampilkan pada halaman Data Seleksi

Robustness Diagram

Gambar 13. Robustness Diagram – Melihat Data Siswa Hasil Seleksi sd Interaction petugas dinas halaman data tidak diproses data sisw a onkliksmp() getdatasmptidaklolos() displaysmp() onkliksma() getdatasmatidaklolos() displaysma() onkliksmk() getdatasmktidaklolos() displaysmk()

analysis melihat data sisw a hasil seleksi

petugas dinas

cari data siswa berdasarkan hasil seleksi rekomendasi

data siswa halaman Data Seleksi

menampilkan data siswa hasil seleksi

(10)

Sequence Diagram

Gambar 14. Sequence Diagram – Melihat Data Siswa Hasil Seleksi

KESIMPULAN

Terjadi berbagai perubahan objek pada saat pembuatan robustness sehingga diharuskan melakukan update domain model dimana domain model yang terupdate ini mewakili use case yang ada.

Pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode Use Case Driven Object cocok untuk pembangunan aplikasi yg memiliki waktu pengembangan yang singkat namun tetap dapat memenuhi kebutuhan sistem.

REFERENSI

[1] Pedoman pelaksanaan penerimaan peserta didik pada PPT/KB/

TK/SD/SDLB/SMP/SMPLB/SMA/SMALB/SMK di kota Surabaya tahun pelajaran 2010/2011

[2] Use Case Driven Object Modelling with UML theory and practices, Rosenberg, 2007,

Apress. sd Interaction petugas dinas data sisw a halaman Data Seleksi onseleksi() getseleksiswa() display()

Gambar

Gambar 1. Bagan Proses Pemodelan ICONIX  [2]
Gambar 2. Domain Model
Gambar 4. Use Case Verifikasi Data Siswa
Gambar 5. Robustness Diagram – Lihat Status Data Siswa  Sequence Diagram
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: untuk mengetahui perbedaan nilai karakter siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran value clarification technique (vct) berbantuan

Dari tujuh orang subjek yang diwawancara mengenai pengalaman berkesan yang membuat siswa tidak sejahtera, dapat disimpulkan bahwa subjek merasa tidak sejahtera ketika

Hasil yang didapatkan dari perhitungan menggunakan metode Profile Matching dan Weighted Product berdasarkan pengujian yang dilakukan yaitu pengujian akurasi adalah 80%

( http://www.eurofound.europa.eu/eiro ), valamint az egyes fórumok honlapjai (felsorolásukat ld.. Szlovénia) tripartit, hat tagállamban (Franciaország, Görögország, Hollandia,

Oleh sebab itu, model yang diperoleh dari penelitian ini sangat akurat dan dapat digunakan untuk menduga kandungan kafein, asam klorogenat, dan trigonelin pada biji

Semakin tinggi konsentrasi asam asetat yang digunakan maka ion H + dalam larutan juga semakin banyak sehingga menyebabkan proses hidrolisis kolagen menjadi gelatin

Lahan merupakan sumberdaya alam yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, sedangkan dipihak lain manusia yang memerlukan lahan secara nasional jumlahnya terus

Berdasarkan doktrin-doktrin hukum tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya diskresi merupakan kebebasan bertindak atau kebebasan mengambil