• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KARAKTERISTIK SEDIMEN KAITANNYA DENGAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR INDRAMAYU JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KARAKTERISTIK SEDIMEN KAITANNYA DENGAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR INDRAMAYU JAWA BARAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KARAKTERISTIK SEDIMEN KAITANNYA DENGAN

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR INDRAMAYU

JAWA BARAT

Basri M Ganie

Balai Teknologi Survei Kelautan – BPPT Jl. M. H. Thamrin N0.8,Gd.I BPPT Lt 18. Jakarta

e-mail: basrimganie@hotmail.com. Abstract

The northern part of java coastline in particular in Dadap Valley and Limbangan nearby to Indramayu was heavily destroyed by erosion affected by strong wave coming from opensea.It showed that some areas such as in Pamanukan coastline seemed to be heavily threated by erosion.

This study was carried out by scientist of BPPT with the Objective of understanding the characteristic of sediments affected by erosion in Indramayu coast areas. According to information from local people living nearby coast and beach of Indramayu, The erosion destroyed coastline approximately 10-20 meter every year. Based on grain size analysis the sediments reveald 3 catagories of environment covered a long coast areas in Indramayu as follow :

1. Coast sediments ; consisting of fein coastal sand, Silt. 2. Delta sediments ; Siltig sand with Mollusca fragments.

3. Flood upland sediments; Humous clay, silt, middle to coarse sands.

The Occurrence of fein sand sediment deposition on the upper layer of coastal areas indicated that areas may influenced directly also with strong long shore current.

Keywords: sediment characteristic, coast, delta sediments, flood upland sediments, Delta , sediment abrasion

1. Pendahuluan

Kawasan pesisir utara desa Dadap dan Limbangan termasuk kawasan Kabupaten Indramayu. Kawasan tersebut merupakan kawasan kampong nelayan, dermaga kapal dan tempat pendaratan ikan. Disepanjang pinggiran pantai terdapat jalan akses ke darat dan ke jalan utama pantai utara.

Abrasi yang menggerus panjang pesisir pantai wilayah kabupaten Indramayu kian hari

semakin parah. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun dan kini dari panjang pantai 114 kilometer telah tergerus sekitar 50 meter Pemkab Indamayu, 2006).

Dari sepanjang 50 kilometer pantai yang terkena abrasi, ada sejumlah daerah yang cukup parah seperti di desa Limbangan serta lokasi kawasan wisata pantai Tirtamaya. JRL Vol.6 No.3 Hal. 235 - 240 November 2010 Jakarta, ISSN : 2085-3866

(2)

Objek wisata yang dibangun pada tahun 1962 dan pernah popular sebagai tempat pemandian yang nyaman dan bersih karena arealnya cukup luas sekarang jarak batas tembok ke bibir pantai 20 meter padahal sebelumnya berjarak 120 meter.

Kerusakan akibat abrasi tidak hanya mengancam pemukiman, lahan tambak dan lahan pertanian. Jaringan pipa gas dan minyak milik Pertamina daerah operasi hulu Jawa bagian Barat (DOH-JBB) diKM 14 dan 16 di Kecamatan Juntinyuat juga bernasib sama.

Oleh karena itu kegiatan studi pola sedimentasi di daerah pantai Indramayu adalah untuk mengetahui pola sedimentasi yang berpengaruh terhadap kerusakan pantai.

Sedangkan tujuan akhir adalah untuk memberikan arahan ataupun perencanaan dalam penanganan fisik daerah pantai yang tererosi, sehingga dalam menentukan kebijakan penanganan erosi tersebut dapat dilakukan secara optimal.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik sedimen yang terendapkan di pesisir pantai sekitar Limbangan dan Dadap dan antisipasi dalam mengurangi dampak sedimentasi terhadap pesisir pantai. 1.3 Geologi Regional

Cekungan Jawa Barat Utara (darat) merupakan bagian dari cekungan Jawa Barat. Secara regional cekungan Jawa Barat Utara merupakan back arc system yang terletak diantara lempeng mikro sunda dan tunjaman tersier India Australia. Aktivitas tektonik menghasilkan sesar-sesar turun yang berarah Utara-Selatan di bagian utara cekungan. Sesar-sesar ini yang mengontrol pembentukan horst dan graben yang mempengaruhi pembentukan sedimen di sub-sub cekungan di Jawa Barat bagian Utara.

D i b a g i a n s e l a t a n c e k u n g a n berkembang sesar-sesar naik yang berarah relative Timur-Barat.

1.4 Morfologi dan Sedimentasi Daerah Pantai Utara Indramayu

Secara morfologi daerah kawasan pantai Indramayu ini membentuk daratan rendah. Daerah ini mempunyai morfologi dengan perbukitan rendah menggelombang dan daratan rendah. Pantai di Indramayu ada yang berkembang dan ada yang terkikis, yang berkembang adalah sekitar delta meliputi sekitar Muara Eretan. Pantai yang terkikis adalah pantai yang mengalami abrasi seperti yang terlihatsekitar pantai karang ample dan sebelah barat muara eretan.

Secara stratigrafi umur dari cekungan Jawa Barat Utara berkisar pada sedimen Paleosen sampai kuarter. Batuan-batuannya terdiri dari tufa yang diselingi oleh batuan intrusive, batu gamping.

2. Metodologi

Untuk mengetahui gerakan sedimen didaerah penelitian dan efeknya terjadinya abrasi maupun sedimentasi didaerah pantai utara Indramayu, maka dilakukan analisa besar butir (Sri dan Arthur, 2007) terhadap contoh sedimen yang diambil sekitar pantai Indramayu. Analisis

(3)

dilakukan dengan ayak kering (dry sieved analysis) dengan menggunakan ayakan “US STANDARD SIEVES“ INTERVAL, 8 MESH, 10, 14 18, 35, 60, 120, 230 DAN 325 MESH.

Harga-harga parameter yang dipakai dalam perhitungan statistic diperoleh dari kurva kumulatif tiap-tiap contoh pasir. Rumus-rumus statistic yang dipakai dalam perhitungan ini diambil dari harga (standard) pengukuran bedasarkan Folk (1961) adalah sebagai berikut:

Harga ukuran butir rata-rata (Median) : θ(diameter butir) 16 + θ 50 + 84

• Pemilahan (sorting): • Kecondongan (skewness) :

• Arah besar butir distribusi (Kurtosis) 2.1 Deskripsi Besar Butir Sample

Percontohan Sedimen.

Pasir umumnya berbutir halus sampai sedang dengan pemilihan antara agak baik sampai sedang. Kecondongan berkisar antara condong kasar (coarse skewed) dan condong ke halus (fine skewed). Sedangkan kurtosis didominasi oleh sample yang bertanda IDM-Xa.

Contoh pasir dengan tanda IDM-XB umumnya juga berbutir halus dengan ke halus (fine skewed) sampai condong ke kasar (coarse skewed). Sedangkan kurtosis didominasi oleh extremely leptokurtic dan very leptokurtic.

Contoh pasir dengan tanda IDM-Xc umumnya berbutir pasir sangat halus (very fine sand) kecuali no. 1, 2, 4, 5 adalah lanau (silt), sample XC ini pada umumnya berbutir halus karena diendapkan di laut. Sedangkan untuk sample XA, XB dan Core umumnya kasar karena kearah darat.

Pemilahan baik sampai agak baik, kecuali no.3 memiliki pemilahan sedang. Kecondongan didominasi oleh condong kekasar (coarse skewed). Kecuali sampel no.7 dan 3, sedangkan kurtosis didominasi oleh very leptokurtic.

TANDA

CONTOH SIFAT – SIFAT BUTIR

IDM-X

a. Ukuran butir rata_rata: - Pasirhalus:2,3,5,6,7,9,11,12 - Pasir menengah: 1,4,8 b.Pemilihan: Sangat baik Baik Agak baik: 6,7,9,12 Sedang:3,5,8,11 Buruk:1,2,4 c. Kemiringan:

- Sangat miring ke halus - Miring ke halus:6,7,9 - Hampir simetri:8,11,12 - Miring ke kasar: 1,3,4,5 - Sangat miring ke kasar: 2 d. Kurtosis: - Very platykurtic - Platykurtic:1,4 - Mesokurtic - Leptokurtic:2,8 - Very leptokurtic:3,5,11,12 - Extremly leptokurtic: 6,7,9 TANDA

CONTOH SIFAT- SIFAT BUTIR

IDM-XB

a. Ukuran butir rata-rata: - Pasir halus:1,3,4,6,7,11,12 - Pasir menengah : 2,8,9 - Pasir kasar b. Pemilihan: - sangat baik - Baik:1,9 - Agak baik:6,7,11,12 - Sedang: 2,4,8 - Buruk:3

c. Kemiringan: sangat miring ke halus.

- Miring ke halus: 6,7,9,12 - Hampir simetri :2,4,8 - Miring ke Kasar:1,11 - Sangat miring ke kasar: 3 d. Kurtosis: - very playkurtic:3 - Mesokurtic - Leptokurtic:2 - Very leptokurtic:1,4,6,12 - Extremly leptokurtic:7,9,11 Hasil Analisis Beberapa Contoh Sedimen:

(4)

3. Pembahasan

3.1 Hasil Analisa Butir Percontohan Sedimen

Dari hasil studi karakteristik sedimen didaerah sekitar Indramayu, tepatnya didaerah Limbangan dan Dadap, pada umumnya pengendapan terjadi dengan pasir berbutir halus sampai sedang dengan pemilihan antara agak baik sampai sedang. Dari hasil pengukuran dan sampling sedimen didaerah pesisiir limbangan dan utara dadap karakter sedimen didominasi oleh pasir halus dan sedang, sedangkan kasar dapat ditemukan dibagian muara sungai, sungai. Atas hasil pengukuran tersebut, kemungkinan pengendapan sedimen didaerah pesissir dipengaruhi kuat oleh arus yang datang secara vertikal ke pesisir pantai. Sumber sedimen halus datang dari laut, yang sudah mengalami pengayakan oleh gelombang pasang dan surut.

Arah Transport Sedimen Daerah Studi Garis pantai pada umumnya mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejalan perubahan alam seperti adanya aktifitas gelombang, angin, pasang surut, dan sedimentasi daerah delta sungai dengan terbentuknya bangunan-bangunan yang ada di pantai serta pembuatan tanggul , dam, kanal juga perubahan fungsi hutan bakau sebagai penyangga pantai sebagai daerah pertambakan, hunian daerah reklamasi proses perubahan garis pantai terus terjadi.

Berdasarkan studi di lapangan dan konformasi dari penduduk setempat maka umumnya transport sedimen yang terjadi dari daerah Pamanukan sampai ke Indramayu sejajar pantai. Angkutan sedimen sejajar pantai yang paling besar pada bulan September dan November karena pada bulan Agustus terjadi intensitas angin kea rah timur-timur laut cukup tinggi untuk menghasilkan gelombang besar. Proses erosi pantai (abrasi) di daerah Indramayu cukup kuat sehingga sudah mendekati jalan raya kurang lebih jaraknya 100 meter.

Dilihat dari proses geologi yang sedang berlangsung dapat ditafsirkan:

1. Telah terjadi proses pembentukan endapan dataran banjir yang menutupi sebagaian besar pantai utara.

2. Proses progradasi kea rah laut, diperhatikan dengan terjadinya endapan-endapan terjadinya banjir diatas endapan-endapan laut membentuk delta s. Cimanuk. 3. Proses abrasi didaerah pantai eretan.

A k i b a t h a n t a m a n g e l o m b a n g sepanjang tahun erosi yang terparah terjadi di daerah Pamanukan, Eretan sedangkan pengendapan dan pendangkalan terjadi disisi timur di daerah Limbangan, Dadap. (Basri M Ganie ,Sri Astuty, 2006).

Dari fenomena ini dapat di tafsirkan bahwa transport sedimen berarah ke Timur.

Berdasarkan data sampling yang di ambil dari beberapa tempat disekitar pantai Balongan, dadap, Juntinyuat, Limbangan bahwa semua batuan berumur kuarter, satuan yang paling tua adalah konglomerat dan batu pasir tufa yang berfasies daratan dan berumur pleistosen.

Didaerah pesisir dan pantai ditemukan endapan Alluvium yang berumur Holosen, dimana dapat dikelompokkan atas 3 macam jenis Endapan Sedimen yaitu : endapan daratan banjir, endapan pantai dan endapan delta.

Endapan Delta : terdiri dari lanau dan lempung berwarna coklat kehitaman, mengandung pecahan (sisa) Moluska. Sebarannya hanya meliputi daerah muara sungai besar, yaitu S. Cimanuk sampai muara S. Cililin.

Endaran daratan banjir : terdiri dari lempung pasiran, lempung humusan berwarna coklat keabu-abuan sampai kehitaman.

Endapan pantai : terdiri dari lanau, lempung dan pasir serta pecahan Moluska. 3.2 Pola Sedimentasi di Wilayah Pesisir

dan Laut

Pembentukan morfologi didaerah pesisir dan pantai tidak terlepas dari

(5)

interaksi kekuatan air, daratan dan atmosfer. Keseimbangan kekuatan dari masing-masing parameter tersebut yang akhirnya membentuk garis pantai sebenarnya. Adanya erosi dan sedimentasi di suatu kawasan dan daerah menunjukkan adanya ketidakseimbangan ekosistem yang terjadi. Oleh karena itu analisa besar butir sangat dibutuhkan untuk dapat mengenal karakter dari suatu pantai dari aspek endapannya.

Sedimentasi terbentuk tidak lepas dari pengaruh kekuatan arus dan gelombang dan angin, aliran sungai. Pola sedimentasi di pesisir dan laut dipengaruhi oleh sifat fisik sedimen, ukuran butir sedimen. Dari hasil analisa besar butir ini kita hanya dapat memperkirakan sejauh mana transport sedimen terjadi di sekitar pantai Indramayu.

Transport sedimen terjadi melalui transport sejajar pantai (Longshore drift) .

Gelombang datang menuju pantai dengan membentuk sudut terhadap garis pantai, pecahnya gelombang akan mengerosi sedimen dasar dan mengangkutnya ke pantai dalam arah perjalanan gelombang. Gelombang setelah pasir ke laut searah dengan garis yang mempunyai kemiripan terbesar. Gerak pasir tersebut mengikuti garis yang terbentuk seperti gergaji dan bergerak dalam gelombang. Besar kecilnya transport bergantung kepada besar kecilnya energi yang tersimpan didalam gelombang.

Jika gelombang pecah sebelum mencapai pantai energi yang ditimbulkan gelombang tersebut akan menyebabkan terjadinya arus sejajar pantai yang dapat mengangkut sedimen dalam besar searah dengan garis pantai.

3.3 Transport Tegak Lurus Pantai (Cross shore drift)

Pada waktu gelombang menjalar ke pantai, terjadi transport massa air yang akan mengangkat sedimen kearah pantai. Pada waktu gelombang sampai di pantai maka air akan naik ke darat dan kemudian turun kembali sesuai dengan ritme gelombang.

Pada waktu naik air membawa sedimen, tetapi pada waktu turun air tersebut akan mengerosi pantai dan dibawa ke laut. Sedimen yang dibawa ke laut tersebut bertemu dengan sedimen yang dibawa oleh transport air dan akan mengendap didaerah pertemuan dengan membentuk suatu gundukan yang sejajar pantai bawah air (long shore bar).

Pada waktu selanjutnya, longshore bar ini akan menghalangi terbawanya sedimen kearah laut. Transport tegak lurus pantai biasanya kecil dibanding transport sejajar pantai, kecuali apabila terjadi campur tangan manusia (misalnya penggalian pasir) yang menyebabkan hilangnya longshore bar dan bertambahnya kemiringan pantai.

Gambar 1: Salah Satu Model Longshore Current yang Terjadi Didaerah Pesisir Indramayu.

4. Kesimpulan

1. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang kompleks, unik dan dinamis dengan aksesibilitas yang tinggi tetapi juga rentan terhadap gangguan. B e r d a s a r k a n h a s i l p e n e l i t i a n , pendangkalan didaerah pesisir disebabkan sebagaian besar sedimen dari hinterland mengendap didaerah sekitar pantai dan muara sungai. Karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari ekosistem darat dan laut lingkungan pesisir selalu sulit berada dalam keseimbangan. Berbagai

(6)

perubahan didarat dan dilaut baik secara alami maupun oleh pengaruh manusia dapat mengganggu keseimbangan sistem pesisir.

Perubahan atau kerusakan yang terjadi diwilayah pesisir disebakan oleh berbagai proses, baik secara alami maupun oleh kegiatan manusia, yaitu perubahan di lahan atas (hinterland) dan laut lepas (ocean).

2. Pengendapan di daerah pesisir pantai didominasi sedimen dengan karakteristik pasir halus sampai sedang dan kasar menunjukan sedimentasi terjadi lebih diakibatkan suplai sedimen yang berasal dari darat dan juga dari pantai yang mengalami penggerusan. Melihat pola sedimentasi dan penyebaran sedimen bedasarkan hasil penelitian ini telah membuktikan adanya sedimentasi di muara sungai dan pengikisan di pesisir pantai dari arus dan gelombang laut.

3 Kawasan pesisir utara desa Dadap dan Limbangan termasuk kawasan Kabupaten Indramayu. Kawasan tersebut merupakan kawasan kampong nelayan, dermaga kapal dan tempat pendaratan ikan. Disepanjang pinggiran pantai terdapat jalan akses ke darat dan ke jalan utama pantai utara.

Abrasi yang menggerus panjang pesisir pantai wilayah kabupaten Indramayu kian hari semakin parah. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun dan kini dari panjang pantai 114 kilometer telah tergerus sekitar 50 meter (data dari Pemkab Indamayu, 2006). Oleh karena itu sudah saatnya bagi pemerintah daerah memikirkan secara integrated mencari solusi atas permasalahan abrasi yang kian lama

akan menggaggu kestabilan ekosistem serta terancamnya tata ruang pemukiman, budidaya serta kegiatan industri setempat. Daftar Pustaka

1. Allen. G.P. Relation between Grain Size Parameter Distribution and Current Patterns in the Gironde estuary (France). J. Sediment. Petrol.41,74-88 2. Allen.J.R.L.A Quantitative Model of

Grain Size and Sedimentary Structures in Lateral Deposits. J.Geol. 7,129-146 3. Boggs.,S., 1995. Principles of

sedimentology and stratigraphy. 4. Curtis, D.M.,ed 1978. Miocene Deltaic

Sedimentation, Louisiana Gulf Coast. 5. Dahuri, R, J.Rais, S.P.Ginting, M.J.

Sitepu. 2001. Pengelolaan sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu

6. Dinas Kelautan Tangerang. 2001. Inventarisasi dan Rencana Penanganan Abrasi di Pesisir Pantai Kabupaten Tangerang.

7. Ongkosongo, O.S.R., 2003. Dinamika Daratan Pesisir Sayap Barat Teluk Jakarta (Delta Cisadane) : Kaitannya dengan potensi pengembangan wilayah pesisir P2O-LIPI, Jakarta :20-21 8. Parjaman, D., 1977. Akresi dan Abrasi

Teluk Jakarta disebabkan oleh Kondisi Fisik dan Social.

9. Reineck, H.E. & I.B.Singh. 1986. D e p o s i t i o n a l S e d i m e n t a r y Environments.

10. 2 nd rev. Ed. 2006. Springer-Verlag, Berlin : XIX+550 HLM Sri Arhysatuty,Arthur Yordan: Laporan Hasil Analisis Besar Butir Contoh Sediment Pantai Indramayu.

Gambar

Gambar 1: Salah Satu Model Longshore  Current yang Terjadi Didaerah  Pesisir Indramayu.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

'tandar pelayanan kefarmasian di Puskesmas meliputi pengelolaan oat dan ahan medis hais pakai serta pelayanan farmasi klinis. Pelayanan farmasi klinis meliputi

Kabupaten Merauke memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar, potensi ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan ternak, sebagai contoh dedak lokal, jagung

Selain itu nilai probabilitas menunjukkan sig.(2-tailed) 0.000 < 0.05, berarti H0 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

Pendapat lain yaitu menurut Samsudin (2008: 8) berpendapat bahwa tujuan pengembangan motorik kasar untuk anak usia dini yaitu untuk penguasaan keterampilan yang

Proses pembobotan weight of evidence dalam studi kasus kesesuaian lahan permukiman Kota Bekasi ini mempunyai beberapa input yaitu titik evidence (bukti) kesesuaian

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa dari segi alat yang digunakan dalam proses pembuatan kain tenun Pa’tannun di Desa Sa’dan Kabupaten Toraja Utara

Dalam penelitian ini terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dampak Tour de Singkarak terhadap Perekonomian Kota Padang, namun karena banyaknya faktor yang