• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI MEDAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam Peradilan Tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Anwar Laia Tempat lahir : Nias

Umur/Tanggal lahir : 26 Tahun/28 Agustus 1989 Jenis kelamin : Laki-laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Pasar VIII Gg. Sadiki Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan.

Agama : Protestan Pekerjaan : Wiraswasta

Terdakwa Anwar Laia ditahan dalam Tahanan Rutan oleh :

1. Penyidik sejak tanggal 29 Mei 2015 sampai dengan tanggal 17 Juni 2015 2. Penyidik Perpanjangan Oleh Penuntut Umum sejak tanggal 18 Juni 2015

sampai dengan tanggal 27 Juli 2015

3. Penyidik Perpanjangan Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 28 Juli 2015 sampai dengan tanggal 26 Agustus 2015

4. Penuntut Umum sejak tanggal 26 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 14 September 2015

5. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 7 September 2015 sampai dengan tanggal 6 Oktober 2015

6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Pakam sejak tanggal 7 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 5 Desember 2015

7. Perpanjangan Ke-I (kesatu) Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 6 Desember 2015 sampai dengan tanggal 4 Januari 2016

8. Perpanjangan Ke-II (kedua) Ketua Pengadilan Tinggi Medan sejak tanggal 5 Januari 2016 sampai dengan tanggal 3 Februari 2016

9. Hakim Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 2 Februari 2016 sampai dengan tanggal 2 Maret 2016

10. Perpanjangan Penahanan Ketua Pengadilan Tinggi Medan, sejak tanggal 3 Maret 2016 sampai dengan tanggal 1 Mei 2016;

(2)

Pengadilan Tinggi tersebut;

Telah membaca Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 8 Maret 2016, nomor : 125/PID.SUS/2016/PT.MDN, serta berkas perkara Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp, dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;

Membaca surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam No.Reg.Perkara : PDM- /LPKAM.1/Euh.1/08/2015 tanggal Agustus 2015 yang mendakwa Terdakwa dengan dakwaan sebagai berikut :

PRIMAIR :

Bahwa ia terdakwa ANWAR LAIA pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015 sekira pukul 21.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih termasuk pada bulan Mei Tahun 2015, bertempat Jl. Besar Tembung Simpang Jodoh Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang bersidang di Labuhan Deli. Secara tanpa hak atau melawan hukum, menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :

Bahwa terdakwa ANWAR LAIA pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015 sekira pukul 21.30 wib yang awalnya dicurigai oleh petugas Polisi dari Polresta Medan memiliki sebuah sepeda motor dari hasil pencurian ditangkap oleh petugas Polisi, pada saat akan ditangkap terdakwa yang ketakutan langsung membuang 1(satu) bungkusan kecil, lalu petugas kepolisian yang melihat hal tersebut menyuruh terdakwa untuk mengambil kembali bungkusan tersebut dan membuka bungkusan tersebut, yang ternyata didalam bungkusan tersebut adalah berisi narkotika jenis shabu yang diakui oleh terdakwa baru saja dibelinya dari saudara Taufik (dpo) untuk dipakainya sendiri seharga Rp. 50.000 (lima puluh ribu rupiah) di daerah Tembung. Dan terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I jenis shabu tersebut, dan selanjutnya terdakwa dan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu di dalam 1 (satu) bungkus paket kecil dibawa ke Polsek Sunggal untuk diproses lebih lanjut. Dan terhadap 1 (satu) paket kecil yang diduga shabu tersebut dilakukan penimbangan yang dilakukan di pegadaian dengan hasil penimbangan barang bukti dengan berat bersih 0.02 (nol koma nol dua) gram dengan nomor berita acara penimbangan : 296.37.00/2015.

(3)

Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika dengan No. lab: 5426/NNF/2015 tanggal 10 Juni 2015 yang dibuat dengan sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan dan ditandatangani oleh Zulni Erma dan Deliana Naiborhu, S.Si., Apt masing-masing selaku pemeriksa pada Labfor Bareskrim Polri Cabang Medan yang menerangkan bahwa barang bukti atas nama terdakwa ANWAR LAIA ternyata benar (POSITIF) mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam jenis Narkotika Golongan I (Satu) Nomor Urut 61 Undang-Undang R.I No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 Ayat (1) Undang-Undang R.I. No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

S U B S I D I A I R :

Bahwa ia terdakwa ANWAR LAIA pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015 sekira pukul 21.30 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain yang masih termasuk pada bulan Mei Tahun 2015, bertempat Jl. Besar Tembung Simpang Jodoh Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, atau pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang bersidang di Labuhan Deli, secara tanpa hak atau melawan hukum,untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bahwa terdakwa ANWAR LAIA pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015 sekira pukul 21.30 wib yang awalnya dicurigai oleh petugas Polisi dari Polresta Medan memiliki sebuah sepeda motor dari hasil pencurian ditangkap oleh petugas Polisi, pada saat akan ditangkap terdakwa yang ketakutan langsung membuang 1(satu) bungkusan kecil, lalu petugas kepolisian yang melihat hal tersebut menyuruh terdakwa untuk mengambil kembali bungkusan tersebut dan membuka bungkusan tersebut, yang ternyata didalam bungkusan tersebut adalah berisi narkotika jenis shabu. Karena terdakwa tidak ada mendapat izin dari pihak yang berwenang untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman, selanjutnya terdakwa dan barang bukti narkotika jenis sabu-sabu di dalam 1 (satu) bungkus paket kecil dibawa ke Polresta Medan untuk diproses lebih lanjut. Dan terhadap 1 (satu) paket kecil yang diduga shabu tersebut dilakukan penimbangan yang dilakukan di pegadaian dengan hasil penimbangan barang bukti dengan berat bersih 0.02 (nol koma nol dua) gram dengan nomor berita acara penimbangan : 296.37.00/2015.

Bahwa berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti Narkotika dengan No. lab: 5426/NNF/2015 tanggal 10 Juni 2015 yang dibuat dengan

(4)

sebenarnya atas kekuatan sumpah jabatan dan ditandatangani oleh Zulni Erma dan Deliana Naiborhu, S.Si., Apt masing-masing selaku pemeriksa pada Labfor Bareskrim Polri Cabang Medan yang menerangkan bahwa barang bukti atas nama terdakwa ANWAR LAIA ternyata benar (POSITIF) mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam jenis Narkotika Golongan I (Satu) Nomor Urut 61 Undang-Undang R.I No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang R.I. No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika;

Membaca surat tuntutan Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam No.Reg.Perkara : PDM- /LPKAM.1/Euh.2/08/2015 tanggal 12 Januari 2016 bahwa Terdakwa telah dituntut sebagai berikut :

1. Menyatakan terdakwa Anwar Laia tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 114 ayat (1) UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dalam surat dakwaan primair;

2. Membebaskan terdakwa Anwar Laia dari dakwaan primair;

3. Menyatakan terdakwa Anwar Laia telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman” sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 112 ayat (1) UU R.I No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika dalam surat dakwaan subsidair;

4. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Anwar Laia dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam masa penangkapan dan penahanan dan denda sebesar Rp.800.000.000;(delapan ratus juta rupiah) subsidair 8(delapan) bulan penjara dengan perintah terdakwa tetap ditahan;

5. Menyatakan barang bukti berupa :

1(satu) bungkus plastik bening berisikan Narkotika jenis shabu dengan berat netto 0,02(nol koma nol dua) gram;

Dirampas untuk dimusnahkan;

6. Menetapkan apabila terdakwa dipersalahkan dan dijatuhi hukuman supaya dibebankan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.2.000;(dua ribu rupiah);

Membaca putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp, tanggal 26 Januari 2016, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

(5)

1. Menyatakan Terdakwa ANWAR LAIA tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair ;-

2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Primair tersebut;-

3. Menyatakan Terdakwa ANWAR LAIA tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “TANPA HAK ATAU MELAWAN HUKUM MEMILIKI NARKOTIKA GOLONGAN-I BUKAN TANAMAN”;-

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ANWAR LAIA oleh karena itu dengan Pidana Penjara selama 2 (dua) Tahun, Denda sejumlah Rp.800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan Pidana Penjara selama 1 (satu) Bulan;-

5. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;-

6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;- 7. Menetapkan barang bukti berupa :

- 1 (satu) Bungkus Plastik bening berisikan Narkotika jenis Shabu - shabu dengan berat netto 0,02 (nol koma nol dua) Gram ;-

Dirampas untuk dimusnahkan ;-

8. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp2.000,00 (dua ribu rupiah);-

Membaca Akta Permintaan Banding No. 8/Akta.Pid/2016/PN.Lbp yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, bahwa pada tanggal 2 Februari 2016, Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp-LD, tanggal 26 Januari 2016;

Membaca Akta Permintaan Banding No. 8/Akta.Pid/2016/PN.Lbp yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, bahwa pada tanggal 3 Februari 2016, Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan permintaan banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp-LD, tanggal 26 Januari 2016;

Membaca relaas pemberitahuan permintaan banding yang dibuat oleh Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, bahwa masing-masing permintaan banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum

(6)

dan Penasihat Hukum Terdakwa tanggal 23 Februari 2016 dan tanggal 9 Februari 2016;

Membaca memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam tanggal 9 Februari 2016, dan memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Jaksa Penuntut Umum pada tanggal 12 Februari 2016 yang pada pokoknya mengemukakan keberatan-keberatan sebagai berikut :

A. Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum pada perkara a quo patut dinyatakan Batal Demi Hukum dan atau Tidak Dapat Diterima;

- Bahwa dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana yang telah di sampaikan dan dibacakan dimuka persidangan, secara nyata pada dakwaan primernya telah menjerat terdakwa Anwar Laia melanggar pasal 114 ayat 1 Undang – Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana Penjara masksimum seumur hidup dan atau 20 Tahun Penjara;

- Bahwa oleh karena Terdakwa terancam pidana penjara diatas lima belas tahun, seharusnya pihak penyidik ( Polisi ) dengan serius dan sungguh – sungguh melaksanakan kewajibannya menghadirkan Penasehat Hukum untuk mendampingin Terdakwa Anwar Laia selama proses pemeriksaan dilakukan. Tetapi secara nyata, pihak Penyidik ( Polisi ) telah mengabaikan hak – hak terdakwa sebagaimana yang telah diatur dalam pasal 56 ayat 1 KUHAP ( Vide : Surat Ekspsi Terdakwa yang telah dibacakan dan disampaikan di muka persidangan tertanggal 13 Oktober 2015 ); - Bahwa oleh karenanya, surat dakwaan Jaksa penuntut Umum patut

dinyatakan Batal demi hukum ( Vide : Putusan MARI No. 1565/K/Pid/1991 tanggal 16 September 1993 yang pada pokoknya menyatakan bahwa “ dalam kasus ini proses penyidikan melanggar ketentuan Pasal 56 ayat 1 KUHAP yaitu penyidikan berlanjut terhadap tersangka tanpa didampingi Penasehat Hukum “ ) ;

B. Bahwa Penerapan Pasal 112 ayat 1 Undang – Undang RI No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika pada perkara a quo, tidak sesuai dan bertentangan dengan fakta – fakta yang terungkap dalam persidangan;

- Bahwa berdasarkan keterangan saksi – saksi, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang terungkap dalam persidangan, bahwa barang bukti berupa Narkotika Jenis Sabu 0.02 ( nol koma nol dua ) gram, diperoleh Terdakwa Anwar Laia dengan cara membeli dari Sdr. Taufik ( DPO ) yang dititip melalui Sdr. Rio dengan harga Rp. 50.000,- ( Lima puluh ribu rupiah ).

(7)

Dan barang Narkotika tersebut, sudah dua kali dibeli kepada orang yang sama ( Taufik ) dan oleh terdakwa di pergunakan untuk dirinya sendiri; - Bahwa oleh karena maksud dan tujuan Terdakwa Anwar Laia, secara nyata

membeli barang narkotika tersebut di pergunakan untuk dirinya sendiri dan tidak melebihi sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku, patut dinyatakan KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA.

- Bahwa Terdakwa Anwar Laia dikategorikan sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, hal ini didasarkan baik melalui berbagai Surat dan atau Putusan Mahkamah Agung RI maupun pendapat para pakar / ahli antar lain :

 Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 4 Tahun 2010 tentang Penempatan Penyalahgunaan, Korban Penyalahgunaan dan Pecandu Narkotika kedalam lembaga Rehabilitas Medis dan Rehabilitas Sosial point 2 huruf b, yang pada pokoknya menyatakan bahwa “ apabila pada saat ditangkap diketemukan barang bukti pemakaian satu kali pakai dengan perincian untuk kelompok Metamphetamine ( shabu ) = 1 gram ”;

 Putusan Mahkamah Agung No. 1386 K/Pid.Sus/2011, yang pada pokoknya menyatakan bahwa “ Oleh karena itu, kepemilikan atau penguasaan narkotika seberat 0.2 gram untuk tujuan digunakan Terdakwa, tidaklah tepat terhadapnya diterapkan Pasal 112 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009, akan tetapi ketentuan yang lebih tepat sebagaimana dalam putusan a quo )

 Putusan MARI No. 1540 K / Pid.Sus/2011, yang menyatakan bahwa “ alasan kasasi Jaksa Penuntut Umum terhadap Terdakwa II tidak dapat dibenarkan, sebab putusan Judex Facti terhadap Terdakwa II, bukan bebas tidak murni melainkan bebas murni sebab Terdakwa dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana melanggar Pasal 114 ayat (1) UU No. 35 Tahun 2009. Menurut Judex Facti Terdakwa terbukti melakukan tindak pidana namun tidak didakwakan;

 Pendapat para pakar / Ahli AR. Sujono,SH.MH dan Bony Daniel,SH dalam bukunya “ Komentar dan pembahasan UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, penerbit Sinar Grafika Jakarta Tahun 2011 yang pada pokoknya menyatakan bahwa “ ketentuan seperti pasal 111 sampai dengan pasal 126 UU Narkotika hanya dapat dikenakan kepada seseorang dalam rangka Peredaran….dst..,oleh karena itu meskipun penyalahguna kedapatan memiliki, menyimpan, menguasai

(8)

membeli, menerima dan membawa dalam rangka untuk menggunakan narkotika untuk dirinya sendiri maka tindak pidana yang dikenakan haruslah pasal 127 “;

- Bahwa atas dasar tersebut, Terdakwa Anwar Laia terbukti melakukan perbuatan tindak pidana akan tetapi tidak didakwakan oleh Penuntut Umum, patut dinyatakan BEBAS DEMI HUKUM dan atau setidak – tidaknya melanggar pasal 127 dengan hukuman yang lebih ringan sesuai ketentuan hukum demi kemanusiaan dan rasa keadilan;

C. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Negeri Lubuk Pakam yang telah memeriksa dan mengadili Perkara a quo, tidak mempertimbangkan bahwa tindak pidana yang dituduhkan kepada Terdakwa tidaklah lengkap / belum selesai;

- Bahwa sesuai dengan dengan fakta – fakta yang terungkap dimuka persidangan, tidak ditemukan barang bukti tentang Pemeriksaan kesehatan melalui hasil uji laboratorium (tes urine) dan atau assement yang dilakukan oleh Team Assement Terpadu terhadap Terdakwa Anwar Laia;

- Bahkan sejak Pemeriksaan ditingkat penyidikan (Polisi), pihak terdakwa melalui Penasehat Hukum telah menyampaikan surat permohonan tentang Pemeriksaan Kesehatan terhadap Terdakwa, namun tidak diindahkan oleh pihak penyidik (Polisi) sehingga kebenaran hakiki yang merupkan azas hukum Pidana semakin suram dan sulit diterapkan pada perkara a quo. - Bahwa sikap dan tindakan pihak Penyidik (Polisi) tersebut, telah

bertentangan dan tidak sesuai sebagaimana pada amar Putusan MARI No. 1386 K / Pid.Sus / 2011 butir 4, yang pada pokoknya menyatakan bahwa “ dalam proses hokum penyidikan, Polisi seringkali menghindari untuk dilakukan pemeriksaan urine Terdakwa, sebab ada ketidak jujuran dalam penegakkan hukum untuk menghindari penerapan ketentuan tentang penyalahgunaan Narkotika, meskipun sesungguhnya Terdakwa melanggar pasal 127 ayat 1 UU No. 35 Taun 2009 tentang Narkotika ” Jo Surat Pledoi yang telah dibacakan dan disampaikan dimuka persidangan tanggal 19 Februari 2016 tentang Barang Bukti );

- Bahwa oleh karenanya, hasil penyidikan (Polisi) tentang tindak pidana Narkotika yang telah dituduhkan terhadap Terdakwa Anwar Laiat patut dinyatakan tidaklah lengkap / belum selesai sehingga dibebaskan dari Tuntutan Pidana karena Undang – Undang.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka Terdakwa melalui Penasehat hukumnya mohon dengan segala kerendahan hati, kepada Ketua Pengadilan

(9)

Tinggi Medan Cq. Majelis Hakim Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan menjatuhkan Putusan sebagai berikut :

- Menerima dan mengabulkan Memori Banding yang diajukan oleh Terdakwa Anwar Laia;

- Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, Nomor : 1665 / Pid.Sus / 2015/ PN. Lbp, tertanggal 26 Januari 2016 ;

- Menyatakan dakwaan dan tuntutan Penuntut Umum Batal Demi Hukum atau setidak – tidaknya Tidak Dapat Diterima;

- Membebaskan Terdakwa Anwar Laia dari segala dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (vrijspraak) atau setidak-tidaknya melepaskan dari segala dakwaan (onstlaag van alle rechtvelvolging);

- Membebankan segala biaya yang timbul akibat penyidangan Terdakwa Anwar Laia kepada Negara

Atau :

Jika Majelis Hakim Tinggi berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya,

Membaca kontra memori banding yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum tertanggal 15 Februari 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam 16 Februari 2016, yang dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada Penasihat Hukum Terdakwa tanggal 23 Februari 2016, yang pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

- Bahwa keberatan terdakwa adalah keberatan yang tidak tepat dan tidak beralasan, oleh karena itu kami uraikan secara singkat bagaimana mungkin terdakwa dapat menyatakan bahwa alat bukti dan perbuatan terdakwa terungkap sehingga bagaimana mungkin terdakwa dapat menyatakan bahwa alat bukti dan barang bukti tidak dapat membuktikan perbuatan para terdakwa, bahwa dalam persidangan saksi Polisi yang dijadikan saksi dalam berkas menerangkan bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Mei 2015, sekira pukul 21.20 WIB, bertempat di Jalan Besar Tembung mencurigai terdakwa memiliki sepeda tanpa dkumen yang dicurigai hasil curian, namun pada saat saksi mendatangi terdakwa Anwar Laia, terdakwa langsung membuang 1 bungkus plastik kecil yang berisi Narkotika jenis shabu yang diakui terdakwa adalah miliknya yang dibelinya dengan harga Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) dari seseorang bernma Taufik di daerh Tembung;

- Bahwa terhadap barang bukti yang digunakan kepersidangan sesuai dengan keterangan terdakwa ditangkap oleh petugas Kepolisian dari Polresta Medan

(10)

adalah sebesart 0,02 gram sehingga dari fakta tersebut terungkap terdakwa Anwar Laia adalah pembeli yang mana dalam pertimbangan kami Jaksa Penuntut Umum dalam tuntutan maupun Majelis Hakim dalam putusan yang manapervbuatan terdakwa tersebut disamping meresahkan masyarakat juga dapat merusak masa depan generasi muda dan bertentangan dengan program pemerintah dalam hal pemberantasan Narkotika, sehingga menurut pendapat kami Jaksa Penuntt Umum terhadap putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang menjatuhkan pidana penjara selama 2 (dua) tahun yang mana putusan Majelis Hakim tersebut adalah dibawah minimal hukuman yaitu dimana Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa dengan Pasal 112 ayat 1 UU. Narkotika No.35 Tahun 2009 yang mana pidana minimalnya adalah 4 (empat) tahun dan Pasal 114 ayat (1) yang mana pidana minimalnya adalah 5 (lima) tahun penjara;

- Bahwa berdasarkan alasan diatas serta dengan mengingat dan mempertimbangkan rasa keadilan yang berkembang di masyarakat, maka dengan ini kami mohon Hakim pada Pengadilan Tinggi Sumatera utara Medan menolak permohonan banding terdakwa dan menjatuhkan putusan sebagaimana tuntutan yang kami ajukan pada tanggal 26 Januari 2016;

Membaca surat Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : W2.U4/1176/Pid.01.10/II/2016 tanggal 11 Februari 2016, yang ditujukan masing-masing kepada Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa, untuk mempelajari berkas perkara nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp-LD, selama 7 (tujuh) hari terhitung mulai tanggal pemberitahuan tersebut sebelum berkas dikirim ke Pengadilan Tinggi;

Menimbang, bahwa permintaan banding oleh Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang-Undang, oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari berkas perkara nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp beserta surat-surat yang timbul di sidang yang berhubungan dengan perkara dan salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp, tanggal 26 Januari 2016, memori banding dari Penasihat Hukum Terdakwa dan kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum berpendapat sebagai berikut :

(11)

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi akan mempertimbangkan lebih dahulu memori banding Penasihat Hukum Terdakwa, tentang Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara a quo patut dinyatakan batal demi hukum atau tidak dapat diterima dengan alasan pihak penyidik telah mengabaikan hak-hak terdakwa sebagaimana diatur dalam pasal 56 ayat 1 KUHAP ;

Menimbang, bahwa tentang keberatan tersebut telah diajukan Pensihat Hukum terdakwa dalam eksepsinya yang dibacakan dipersidangan tanggal 13 Oktober 2015 dan terhadap keberatan tersebut Majelis Hakim tingkat pertama telah menjatuhkan Putusan Sela pada tanggal 17 Nopember 2015, yang amarnya menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum terdakwa tidak dapat diterima serta memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan dalam perkara terdakwa Anwar Laia, oleh karena itu tentang keberatan tersebut, harus dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama yang menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa Hak Atau Melawan Hukum Memiliki Narkotika Golongan-I Bukan Tanaman”, melanggar Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika sebagaimana dalam dakwaan Subsidair Jaksa Penuntut Umum, telah tepat dan benar karena pertimbangan-pertimbangan tersebut berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh di persidangan berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum di persidangan, oleh karenanya Pengadilan Tinggi dapat menyetujuinya dan mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim Tingkat Pertama menjadi pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam mengadili perkara Terdakwa ditingkat banding;

Menimbang, bahwa oleh karena pertimbangan dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama telah tepat dan benar dan Pengadilan Tinggi telah mengambil alih pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama dalam perkara terdakwa, maka memori banding Penasihat Hukum terdakwa, bahwa penerapan pasal 112 ayat 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009, bertentangan dengan hukum dan tindak pidana yang dituduhkan kepada terdakwa tidak lengkap, menurut Pengadilan Tinggi tidak mempunyai alasan hukum yang tepat ;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan kemanfaatan serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan dalam putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, menurut Pengadilan Tinggi yang telah dijatuhkan

(12)

oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama telah tepat sesuai dengan kesalahan Terdakwa dan telah memenuhi rasa keadilan dalam masyarakat dan diharapkan memberi efek bagi Terdakwa maupun masyarakat lainnya untuk tidak melakukan kejahatan serupa, sehingga memori banding Penasihat Hukum Terdakwa dan kontra memori banding Jaksa Penuntut Umum tidak beralasan hukum yang tepat;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi tidak sependapat dengan putusan Majelis Hakim tingkat pertama, tentang barang bukti dalam perkara ini dirampas untuk dimusnahkan dengan pertimbangan sebagai berikut ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 101 ayat (1) Undang-Undang No.35 Tahun 2009, tentang Narkotika mengatakan , bahwa Narkotika Prekursor Narkotika dan alat atau barang yang digunakan di dalam tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika atau yang menyangkut Narkotika serta hasilnya dinyatakan dirampas untuk Negara, oleh karena itu barang bukti dalam perkara ini harus dirampas untuk Negara bukan dimusnahkan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka Putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp, tanggal 26 Januari 2016, harus diubah sekedar tentang status barang bukti, sehingga amar selengkapnya sebagaimana tersebut dibawah ini ;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa berada dalam tahanan menurut ketentuan pasal 21 jo 27 (1) (2) pasal 193 (2) b KUHAP, dan tidak ada alasan Terdakwa dikeluarkan dari tahanan, karenanya Terdakwa tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana, maka dibebani untuk membayar biaya perkara yang timbul dikedua tingkat peradilan;

Memperhatikan, Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

Mengadili :

- Menerima permintaan banding dari Jaksa Penuntut Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa;

- Mengubah putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam nomor : 1665/Pid.Sus/2015/PN.Lbp, tanggal 26 Januari 2016, yang dimintakan banding

(13)

tersebut, sekedar status barang bukti, sehingga amar selengkapnya menjadi sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa ANWAR LAIA tersebut diatas, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan Primair ;

2. Membebaskan Terdakwa dari dakwaan Primair tersebut ;

3. Menyatakan Terdakwa ANWAR LAIA tersebut diatas, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ TANPA HAK ATAU MELAWAN MEMILIKI NARKOTIKA GOLONGAN-I BUKAN TANAMAN ;

4. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa ANWAR LAIA oleh karena itu de ngan Pidana Penjara selama 2 (dua) Tahun, Denda sejumlah Rp.800.000.000.00 (delapan ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan Pidana Penjara selama 1 (satu) Bulan;

5. Menetapkan masa penangkapan dan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

6. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan ;

7. Menetapkan barang bukti berupa :

- (satu) Bungkus Plastik bening berisikan Narkotika jenis Shabu-shabu dengan berat netto 0,02 (nol koma nol dua) gram, dirampas untuk Negara;

8. Membebaskan Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding sebesar Rp.2.500.- (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikian diputus dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan pada hari Kamis, tanggal 31 Maret 2016 oleh kami : Hj. WAGIAH ASTUTI, SH. Hakim Pengadilan Tinggi Medan sebagai Hakim Ketua Majelis, H. DASNIEL, SH.MH. dan ADE KOMARUDIN, SH.MHum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara tersebut ditingkat banding, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 8 Maret 2016, nomor : 125/PID.SUS/2016/PT.MDN, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal 6 April 2016, oleh Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota tersebut serta FACHRIAL,

(14)

SH.MHum. Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan, tanpa dihadiri oleh Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ttd ttd

1. H. DASNIEL, SH.MH. Hj. WAGIAH ASTUTI, SH.

ttd

2. ADE KOMARUDIN, SH.MHum.

Panitera Pengganti,

ttd

FACHRIAL, SH.MHum. Untuk salinan, sesuai dengan aslinya,

Wakil Panitera,

HAMONANGAN RAMBE, SH.MH. Nip. 040043391.

Referensi

Dokumen terkait

1. Perlakuan atas anak secara manusiawi sesuai dengan martabat dan hak-hak anak. Penyediaan petugas pendamping khusus anak sejak dini. Penyediaan sarana dan prasarana khusus.

Perancangan ulang alat pemeras madu yang dibuat akan digunakan dalam proses pemerasan madu yang masih berupa bongkahan sarang madu atau madu yang didapat dari kebun atau

Tindakan kreditur apabila debitur menolak pengosongan barang jaminan yang telah diikat dengan Hak Tanggungan adalah pertama melakukan eksekusi dengan kekuasaan

artinya bahwa ada peningkatan antara nilai rata-rata pretest dengan nilai rata-rata posttest pada kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran quantum dengan

Kebijakan dan strategi pengelolaan ikan bilih Danau Singkarak berdasarkan skala perioritas yang ditampilkan pada Tabel 2 adalah sebagai berikut : (1) melakukan pengelolaan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara komitmen dengan pemaafan pada perkawinan wanita suku Jawa. Smedes (1984)

Atau bimbingan dilakukan kepala puskesmas dengan melakukan pengarahan kepada seluruh petugas di puskesmas tentang bagaimana pendokumetasian askep yang harus dilakukan oleh

a. kepala sekolah sebagai supervisor. Pelaksanaan supervise merupakan tugas dari kepala sekolah untuk mensupervisi para guru beserta para stafnya. Sebagai supervisor ia