INTEGRASI REKOMENDASI KLHS DALAM RAPERDA RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA
1
Integrasi Isu Strategis Lingkungan Hidup Terkait Pembentukan Pulau-pulau Hasil Kegiatan Reklamasi
No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP RTR KS PANTURA JAKARTA
HASIL PENJAMINAN KUALITAS KLHS RAPERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM RANCANGAN PERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM DOKUMEN LINGKUNGAN DAN PERIZINAN LINGKUNGAN
INTEGRASI DALAM KRP DAN PRANATA MITIGASI LAINNYA
1. Delineasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta
1 Kesepakatan batas wilayah perencanaan Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Direkomendasikan batas wilayah tidak mencakup Pulau N – Pulau Q dan memasukkan wilayah daratan berbatasan dalam batas wilayah perencanaan yang diatur dalam rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta
Sinkronisasi batas wilayah perencanaan Kawasan Strategis Pantura Jakarta terhadap wilayah daratan diposisikan sebagai satuan ruang fungsional sebagaimana kaidah perencanaan tata ruang.
Dalam RTRW DKI Jakarta 2030 ditetapkan fungsi Sub-kawasan Timur Pantura Jakarta (Pulau N – Pulau Q) sebagai kawasan
pelabuhan, pergudangan, industri, dan lainnya dan berdasarkan PerMen PU No.
20PRT/M/2011 dapat dilakukan pengaturan
lebih detail melalui Teknik Pengaturan Zonasi (TPZ).
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2030
Penyesuaian Gambar 20 Peta Rencana Kawasan Strategis Provinsi melalui delineasi ruang mencakup sebagian Pulau A dan Pulau B hingga Pulau Q dalam revisi RTRW DKI Jakarta 2030.
2 Kesepakatan status administrasi pulau-pulau reklamasi Kawasan Pantura Jakarta. Direkomendasikan merupakan bagian dari kecamatan yang ada. Hal ini perlu ditetapkan dan diatur lebih lanjut dalam peraturan perundang-undangan yang relevan.
Kepastian status administratif pulau-pulau hasil reklamasi Kawasan Strategis Pantura Jakarta merupakan bagian dari kecamatan terdekat atau kecamatan baru ditetapkan lebih lanjut melalui peraturan pelaksanaan UU No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Status administratif akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah sebagai instrumen pelaksanaan UU No. 29 Tahun 2007.
3 Integrasi pulau-pulau hasil reklamasi Kawasan Pantura Jakarta dengan 5 (lima) kecamatan pesisir yang berbatasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Dalam hal ini perlu adanya sinkronisasi dengan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi.
Integrasi secara keruangan pulau-pulau reklamasi Kawasan Pantura Jakarta dengan daratan DKI Jakarta bagian Utara telah sesuai dengan rencana pusat kegiatan, rencana pola ruang, rencana pembangunan akses, rencana penyediaan fasilitas, dan integrasi program dengan RDTR dan Peraturan Zonasi
Kecamatan Pademangan, Penjaringan, Koja, Tanjung Priok, dan Cilincing, serta sistem jaringan dalam skala Provinsi DKI Jakarta.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta Telah terintegrasi dalam : Lampiran III Gambar 1 Rencana Struktur Ruang,
Gambar 2 Rencana Jaringan Jalan,
Gambar 3 Rencana Jaringan Transportasi Umum Massal, Gambar 4 Rencana Pola Ruang; Lampiran VI tentang Indikasi Program
2. Perubahan bentuk lansekap secara masif
4 Bentuk, ukuran, dan layout pulau harus mempertimbangkan :
- Alur keluar masuk kapal dari/ke pelabuhan dan pusat kegiatan perikanan, serta batasan kedalaman.
- Adanya kanal pemisah yang berpedoman pada peraturan perundangan.
- Jarak minimal pulau dengan
keberadaan jaringan pipa gas dan BBM dan kabel telekomunikasi bawah laut yang disyaratkan sesuai peraturan.
- Memperhatikan aliran 13 (tiga belas)
Materi Teknis dalam penyusunan Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta telah mengkaji secara teknis alur pelayaran, kanal pemisah antar pulau dan dengan pantai Jakarta, keberadaan jaringan pipa gas dan BBM dan kabel telekomunikasi bawah laut, keberadaan infrastruktur dan instalasi penting di kawasan pesisir Utara DKI Jakarta, aliran 13 (tiga belas) sungai yang bermuara di Teluk Jakarta, laju sedimentasi,
land subsidence, kenaikan muka laut karena
perubahan iklim, potensi kegempaan, dan aspek hidrooseanografi yang selanjutnya menjadi dasar perencanaan bentuk dan layout
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta Telah terintegrasi dalam : Lampiran I Gambar 1 Rencana Bentuk Pulau KS Pantura Jakarta
AMDAL dan Izin Lingkungan kegiatan reklamasi setiap pulau.
AMDAL wajib mengkaji potensi dampak terhadap banjir, sedimentasi, pencemaran air laut, kawasan mangrove, kegiatan pelayaran, kegiatan perikanan, dan kinerja operasi obyek vital.
PerGub Provinsi DKI Jakarta No. 146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis dan Pelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta Telah terintegrasi dalam kriteria dan persyaratan teknis, standar tingkat keamanan, pengendalian banjir dan kerusakan lingkungan, perancangan teknis reklamasi, dan persyaratan perijinan reklamasi pulau. Pengaturan dalam rancangan Peraturan Gubernur tentang
sungai yang bermuara di Teluk Jakarta serta laju sedimentasi berdasarkan pemodelan.
- Memperhatikan infrastruktur penting di kawasan pesisir daratan DKI Jakarta.
pulau-pulau reklamasi, jarak kanal, kriteria tanggul, dan lainnya.
Dalam kajian teknis tersebut dilakukan uji dan pemodelan hidrologi, hidrodinamika,
geoteknik, hidraulik, teknik lalu-lintas, dan aspek non fisik lainnya.
kewajiban pemegang izin reklamasi, diantaranya kewajiban pengerukan kanal di sekitar pulau reklamasi. Izin Membangun Prasarana. Instrumen pengendalian terhadap rancangan teknis reklamasi setiap pulau.
Izin Pelaksanaan Reklamasi. Instrumen pengendalian terhadap pelaksanaan reklamasi secara teknsi. 5 Memprioritaskan kegiatan perbaikan
kondisi wilayah daratan, antara lain kegiatan yang mencakup :
- Penataan kawasan pesisir secara
bertahap.
- Pembuatan tanggul NCICD/PTPIN tahap A yang dilengkapi sistem pemompaan.
- Pelaksanaan program pengendalian banjir secara terpadu termasuk program pengendalian pembangunan DAS secara menyeluruh.
Penataan kawasan pesisir di daratan Jakarta Utara merupakan tujuan pembangunan Kawasan Strategis Pantura Jakarta, yang dilaksanakan melalui perencanaan tata ruang kecamatan di Utara dan telah diatur melalui Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014, program pembangunan melalui pelaksanaan APBD Provinsi DKI Jakarta dan peran serta mitra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, perancangan UDGL, dan pembangunan tanggul penahan rob oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada kawasan rawan rob. Rencana pembangunan tanggul
NCICD/PTPIN dalam kebijakan reklamasi di Kawasan Pantura Jakarta diintegrasikan melalui penerbitan KepGub Provinsi DKI Jakarta No. 1685 Tahun 2015 tentang Trase Indikatif Tanggul A (skenario darurat), peninjauan kembali dan revisi RTRW DKI Jakarta 2030, peninjauan kembali dan revisi RDTR dan PZ, dan pengkajian teknis oleh Pemerintah Pusat tentang retention pond,
penghentian pengambilan air tanah, sistem pompa, dan lainnya.
Kebijakan dan rencana pengendalian banjir secara terpadu dari hulu hingga muara di Teluk Jakarta terintegrasi dalam revisi Perpres No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta Pasal 101 tentang persyaratan perizinan dilengkapi dengan kewajiban melaksanakan kajian dampak lingkungan untuk memperoleh izin lingkungan.
AMDAL dan Izin Lingkungan kegiatan reklamasi setiap pulau.
AMDAL wajib mengkaji potensi dampak terhadap daratan sekitar, perairan laut sekitar, lokasi penambangan material urug, dumping site, banjir, sedimentasi, pencemaran air laut, kawasan mangrove, kegiatan pelayaran, kegiatan perikanan, dan kinerja operasi obyek vital.
Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi
Mengatur penataan kawasan pesisir secara keruangan melalui zonasi dan peraturan zonasi, penyediaan
prasarana dan utilitas, dan program-program keruangan lima tahunan. Perda Provinsi DKI Jakarta tentang APBD tahunan untuk memprioritaskan kegiatan dan pembiayaan penataan kawasan pesisir Jakarta.
Rancangan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang Panduan Rancang Kota
Perancangan UDGL untuk kawasan pesisir yang diprioritaskan
penataannya, seperti Muara Angke. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 1685 Tahun 2015 tentang Trase Indikatif Tanggul A. Penetapan trase tanggul
NCICD/PTPIN fase A untuk skenario Darurat (D)..
Rancangan Revisi Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur
Mengatur rencana pengendalian banjir secara terpadu untuk seluruh rencana dan program pengendalian banjir secara terpadu sejak kawasan hulu hingga muara di Teluk Jakarta, termasuk pembangunan tanggul pengaman pantai NCICD/PTPIN Peninjauan Kembali dan Revisi Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 untuk memuat rencana pembangunan tanggul
No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP RTR KS PANTURA JAKARTA
HASIL PENJAMINAN KUALITAS KLHS RAPERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM RANCANGAN PERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM DOKUMEN LINGKUNGAN DAN PERIZINAN LINGKUNGAN
INTEGRASI DALAM KRP DAN PRANATA MITIGASI LAINNYA
Peninjauan Kembali dan Revisi Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 untuk memuat rencana pembangunan tanggul
NICICD/PTPIN.
Kegiatan pembangunan tanggul penahan rob oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Untuk mendukung pengendalian banjir dan rob pada kawasan yang rawan dan saat ini mengalami rob. 6 Persyaratan perizinan dalam Pasal 101
dilengkapi dengan kewajiban kajian AMDALdengan mempertimbangkan dampak dan pengaruh kegiatan yang ada dan yang direncanakan di pulau lain dan daratan serta perairan laut, termasuk
dumping site dan lokasi penambangan
material urugan, rencana NCICD, rencana revitalisasi, rencana reklamasi pulau di sekitarnya, rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok, dan lainnya.
Kajian AMDAL dilakukan berdasarkan kaidah yang telah diatur dalam PP No. 27 Tahun 2012 dan PerMen LH No. 16 Tahun 2012, melalui pelingkupan substansi dampak yang dikaji, wilayah studi, dan waktu kejadian dampak.
Dalam hal pengkajian lingkungan hidup dan wilayah studi melampaui lingkup kajian AMDAL, maka akan mengacu pada hasil kajian lingkungan hidup lainnya sesuai yang dibutuhkan, seperti KLHS, RPPLH, ekoregion, daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup, kajian hidrodinamika, kajian perubahan iklim, dan lainnya.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta Pasal 101 tentang persyaratan perizinan dilengkapi dengan kewajiban melaksanakan kajian dampak lingkungan untuk memperoleh izin lingkungan. Lampiran VII-1 Tabel
Pelaksanaan Kegiatan dalam Sub-Zona (ITBX) mengatur tentang kegiatan bersyarat yang diantaranya wajib dilengkapi dengan dokumen lingkungan hidup.
AMDAL dan Izin Lingkungan kegiatan reklamasi setiap pulau.
AMDAL wajib mengkaji potensi dampak terhadap daratan sekitar, perairan laut sekitar, lokasi penambangan material urug, dumping site, banjir, sedimentasi, pencemaran air laut, kawasan mangrove, kegiatan pelayaran, kegiatan perikanan, dan kinerja operasi obyek vital.
KLHS Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta.
Memberikan informasi pengaruh pembangunan reklamasi secara keseluruhan terhadap lingkungan hidup.
No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP
RTR KS PANTURA JAKARTA KLHS RAPERDA RTR KS PANTURA JAKARTA RANCANGAN PERDA RTR KS PANTURA JAKARTA DOKUMEN LINGKUNGAN DAN PERIZINAN LINGKUNGAN
INTEGRASI DALAM KRP DAN PRANATA MITIGASI LAINNYA
1. Rencana pola ruang dan peraturan zonasi dalam Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta
7 Pengaturan pola ruang dan intensitas pembangunan dengan
mempertimbangkan adanya potensi amblesan pada blank zone.
Informasi tentang indikasi blank zone
membantu perencanaan dan perancangan teknis (engineering design) reklamasi. Indikasi tersebut telah diintegrasikan dalam
persyaratan teknis perancangan dan perijinan pelaksanaan reklamasi.
Perancangan kerekayasaan reklamasi dipersyaratkan melalui uji lapangan terinci, diantaranya pemboran geoteknik dengan jumlah per contoh yang representatif. Data empirik yang dihasilkan menjadi boundary condition untuk engineering design terkait standar keamanan reklamasi, di samping data lainnya, seperti aspek hidrolika.
Persyaratan tentang hal tersebut telah diatur secara rinci dalam PerGub Provinsi DKI Jakarta No. 146 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis dan Pelayanan Perizinan Prasarana Reklamasi Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta mengatur ketentuan umum perancangan pulau reklamasi.
Perancangan dan pelaksanaan reklamasi selain dikendalikan melalui PerGub Provinsi DKI Jakarta No. 146 Tahun 2014 juga melalui beberapa persyaratan teknis lainnya yang melekat dalam prosedur dan mekanisme asesmen dan perijinan, seperti kajian hidrodinamika, kajian banjir, kajian dampak perubahan iklim, dan lainnya.
Sedang pembangunan di atas lahan reklamasi dikendalikan melalui mekanisme asesmen dan perijinan, seperti perancangan UDGL, izin pemanfaatan ruang, dan lainnya serta mekanisme kajian lingkungan hidup dalam bentuk dokumen lingkungan hidup dan izin lingkungan.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta Rencana zonasi dan peraturan zonasi telah mempertimbangkan tingkat keamanaan bangunan dan infrastruktur di atas lahan
reklamasi.
Dalam Lampiran IV-2 Tabel Intensitas Pemanfaatan Ruang setiap pulau diatur syarat minimal KDB dan KDH serta syarat maksimal KLB, KB, dan KTB. Penambahan pasal dan ayat tentang pembentukan
kelembagaan yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan
reklamasi dan pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi.
Dalam pengkajian dampak lingkungan melalui AMDAL dipersyaratkan berdasarkan UDGL dan pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan secara taat asas terhadap izin lingkungan.
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 146 Tahun 2014 Dalam Pasal 13 diatur tentang standar tingkat keamanan kestabilan tanah hasil reklamasi.
Pengawasan terhadap
Pelaksanaan Pembangunan di Atas Lahan Reklamasi
Pembentukan kelembagaan yang bertanggungjawab mengkoordinasikan pengawasan melalui Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pembentukan kelembagaan yang bertanggungjawab mengkoordinasikan pengawasan melalui Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
8 Penjaminan terhadap keamanan
bangunan dan infrastruktur dari bencana alam.
Mekanisme asesmen dan perijinan yang mensyaratkan keamanan terhadap bencana alam, seperti potensi kegempaan, dampak perubahan iklim, land subsidence, banjir, dan lainnya.
No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP RTR KS PANTURA JAKARTA
HASIL PENJAMINAN KUALITAS KLHS RAPERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM RANCANGAN PERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM DOKUMEN LINGKUNGAN DAN PERIZINAN LINGKUNGAN
INTEGRASI DALAM KRP DAN PRANATA MITIGASI LAINNYA
2. Rencana Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Bersih
9 Penjaminan terhadap sumber air bersih yang tertuang dalam perizinan ataupun Perjanjian Kerja Sama antara Pemegang Izin Reklamasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Materi Teknis Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta telah menganalisis kebutuhan prasarana minimal pulau secara mandiri dan tidak diperkenankan membebani daratan DKI Jakarta dan
sekitarnya.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura akan dirinci lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tentang UDGL setiap pulau dengan skala perancangan 1 : 1.000 yang menunjukkan instalasi pengolahan dan jaringan air bersih. Pada prinsipnya air bersih bersumber pada pengolahan air laut, pengolahan kembali air limbah, dan penampungan air hujan.
Pasal 43 tentang Sistem dan Jaringan Air Bersih.
Telah mengatur mengenai penyediaan air bersih, instalasi pengolahan air bersih, distribusi air bersih, dan kewajiban pemegang izin reklamasi.
Akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemegang izin reklamasi tentang kewajiban
pemegang izin reklamasi dalam penyediakan air bersih secara mandiri untuk setiap pulau reklamasi. 10 Rencana jaringan air bersih termuat
dalam peta prasarana yang dapat diacu oleh pengembang.
Rencana instalasi pengolahan dan jaringan air bersih akan diatur lebih rinci dalam Peraturan Gubernur tentang UDGL serta perijinan membangun prasarana (IMP).
11 Pihak pemegang izin reklamasi diwajibkan menyusun AMDAL yang memuat kegiatan reklamasi beserta rencana kegiatan diatasnya sehingga penghitungan kebutuhan air dapat diperkirakan dan pengembangan kawasan yang disesuaikan dengan potensi kontinuitas ketersediaan air.
Pengkajian AMDAL pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi mencakup kajian dampak tentang penyediaan air bersih dan dimuat dalam izin lingkungan.
12 Prosedur dan mekanisme pengawasan Pasal 41 perlu diatur secara jelas dan rinci.
Penambahan pasal dan ayat tentang pembentukan
kelembagaan yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan
reklamasi dan pemanfaatan ruang
Pengawasan terhadap
Pelaksanaan Pembangunan di Atas Lahan Reklamasi
Pembentukan kelembagaan yang bertanggungjawab mengkoordinasikan
di atas lahan reklamasi. Penjabaran lebih rinci diatur melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
pengawasan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pembentukan kelembagaan yang bertanggungjawab mengkoordinasikan pengawasan melalui
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
13 Prosedur dan mekanisme pengelolaan bersama perlu diatur jelas dan rinci.
Telah dimuat dalam Pasal 43 ayat (6) tentang pembangunan,
pengelolaan, dan pemeliharaan prasarana air bersih menjadi kewajiban pemegang izin reklamasi secara mandiri atau bekerja sama dengan pihak lain.
Akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemegang izin reklamasi tentang kewajiban
pemegang izin reklamasi dalam penyediakan air bersih secara mandiri untuk setiap pulau reklamasi. 3. Rencana
Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Sampah
14 Penjaminan terhadap sistem pengelolaan sampah yang tertuang dalam perizinan ataupun Perjanjian Kerja Sama antara Pemegang Izin Reklamasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Telah dimuat dalam Pasal 47 sampai dengan Pasal 53 tentang sistem sarana dan prasarana pengelolaan sampah, diantaranya pengolahan dilakukan melalui pengomposan, pembakaran, serta daur ulang materi..
Akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemegang izin reklamasi tentang kewajiban
pemegang izin reklamasi dalam pengelolaan sampah di pulau secara mandiri.
15 Penghitungan secara cermat kebutuhan dan kemampuan teknis dan kapasitas pengolahan sampah sebagai
persyaratan perijinan pemanfaatan ruang.
Materi Teknis Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta telah menganalisis kebutuhan prasarana minimal pulau dengan konsep yang mandiri tanpa membebani daratan Jakarta, termasuk pengelolaan sampah.
Pengkajian AMDAL pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi mencakup kajian dampak tentang pengelolaan sampah dan dimuat dalam izin lingkungan.
Asesmen dan pengendalian melalui Izin Membangun Prasarana (IMP) pengolahan sampah
mempertimbangkan kapasitas dan teknologi pengolahan sampah sesuai dengan Perda Provinsi DKI Jakarta No. 3 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah. 16 Pengembangan kawasan yang
disesuaikan dengan kapasitas pengolahan sampah
17 Prosedur dan mekanisme pengawasan dalam Pasal 41 dipertegas.
Penambahan pasal dan ayat tentang pembentukan
kelembagaan yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan
reklamasi dan pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi.
Penjabaran lebih rinci diatur melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Pasal 47 ayat (6) mengatur tentang pembangunan,
pengelolaan, dan pemeliharaan prasarana persampahan menjadi kewajiban pemegang izin
reklamasi secara mandiri atau bekerja sama dengan pihak lain.
Pengawasan terhadap
Pelaksanaan Pembangunan di Atas Lahan Reklamasi
Pembentukan kelembagaan yang bertanggungjawab mengkoordinasikan pengawasan melalui Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Pengawasan terhadap Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pembentukan kelembagaan yang bertanggungjawab
mengkoordinasikan pengawasan melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP RTR KS PANTURA JAKARTA
HASIL PENJAMINAN KUALITAS KLHS RAPERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM RANCANGAN PERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM DOKUMEN LINGKUNGAN DAN PERIZINAN LINGKUNGAN
INTEGRASI DALAM KRP DAN PRANATA MITIGASI LAINNYA
18 Pengelolaan bersama Akan diatur dalam Perjanjian Kerja
Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemegang izin reklamasi tentang kewajiban
pemegang izin reklamasi dalam pengelolan sampah secara mandiri untuk setiap pulau reklamasi. 4. Rencana Penyediaan Prasarana dan Sarana Sistem Pengolahan Air Limbah
19 Penjaminan terhadap sistem pengolahan air limbah yang tertuang dalam perizinan ataupun Perjanjian Kerja Sama antara Pemegang Izin Reklamasi dengan Pemerintah.
Telah dimuat dalam Pasal 44 sampai dengan Pasal 46 tentang sistem prasarana dan sarana pengelolaan air limbah.
Akan diatur dalam Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemegang izin reklamasi tentang kewajiban pemegang izin reklamasi dalam penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan air limbah secara mandiri di setiap pulau dengan mempertimbangkan sistem terpadu dengan penyediaan air bersih.
20 Penghitungan secara cermat kebutuhan dan kemampuan teknis dan kapasitas pengolahan air limbah sebagai persyaratan perijinan pemanfaatan ruang
Materi Teknis Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta telah menganalisis kebutuhan prasarana minimal pulau dengan konsep yang mandiri tanpa membebani daratan Jakarta, termasuk pengelolaan air limbah yang dipersyaratkan diolah kembali menjadi sumber air bersih.
Penambahan pasal dan ayat tentang pembentukan
kelembagaan yang bertanggung jawab mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan
reklamasi dan pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi.
Penjabaran lebih rinci diatur melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Pasal 45 ayat (6) pembangunan, pengelolaan, dan pemeliharaan prasarana air limbah menjadi kewajiban pemegang izin reklamasi secara mandiri atau bekerja sama dengan pihak lain.
Pengkajian AMDAL pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi mencakup kajian dampak tentang pengelolaan air limbah secara terpadu dengan penyediaan air bersih dan dimuat dalam izin lingkungan
Asesmen dan pengendalian melalui Izin Membangun Prasarana (IMP) pengolahan air limbah
mempertimbangkan kapasitas dan teknologi pengolahan air limbah. 21 Pengembangan kawasan yang
disesuaikan dengan kapasitas pengolahan air limbah.
22 Prosedur dan mekanisme pengawasan dalam pasal 41 dipertegas.
23 Pengelolaan bersama 5. Rencana Jaringan
Jalan dan rencana sistem jaringan transportasi
24 Pengembangan jalan arteri layang di wilayah daratan sebagai akses utama dari dan menuju pulau reklamasi.
Potensi kemacetan oleh pengembangan pulau reklamasi telah dikaji dalam Materi Teknis melalui perhitungan bangkitan lalu-lintas, rencana sistem jaringan transportasi makro dalam RTRW DKI Jakarta 2030, prinsip yang dianut dalam perencanaan transportasi, serta simulasi dan pemodelan bangkitan lalu-lintas untuk memnuhi tujuan bahwa bangkitan lalu-lintas pulau reklamasi tidak membebani daratan.
Direncanakan pembangunan jalan arteri layang di daratan pesisir Utara Jakarta sebagai akses dari dan menuju kawasan reklamasi pembangunan serta akses utama jalan arteri di ujung Barat dan Timur kawasan reklamasi, sehingga tidak memberikan beban terhadap jaringan jalan yang ada di daratan DKI Jakarta.
Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta Lampiran III Gambar 2 tentang Peta Rencana Jaringan Jalan Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta telah memuat rencana pengembangan jalan arteri di daratan Utara Jakarta.
Disinkronisasikan di dalam Perda RDTR-PZ dan penerbitan Izin Trase.
25 Menghindari pertemuan sebidang. Pasal 35 ayat (2) huruf a
Direncanakan bahwa
persimpangan jalan arteri di dalam pulau dibangun melayang untuk menghindari persimpangan sebidang yang menimbulkan kemacetan.
reklamasi maupun di kawasan pesisir
Jakarta Utara. Dalam Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta direncanakan persimpangan jalan arteri di dalam pulau dibangun melayang untuk menghindarkan persimpangan sebidang.
Sarana transportasi dalam kawasan reklamasi diutamakan moda angkutan umum (60%) dan sisanya angkutan pribadi. Sarana angkutan umum meliputi angkutan berbasis jalan raya (BRT) dan angkutan berbasis rel (MRT dan LRT). Selain itu didukung penggunaan kendaraan tidak bermotor dan penyediaan pedestrian.
Penggunaan moda transportasi di pulau terutama menggunakan angkutan umum (60%) berbasis jalan raya (BRT) dan berbasis rel. Diutamakan penggunaan
kendaraan tidak bermotor dan penyediaan jalur pejalan kaki dan sepeda.
pemanfaatan ruang di atas lahan reklamasi mencakup kajian dampak bangkitan lalu-lintas jalan raya dan dimuat dalam izin lingkungan
Jakarta No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan Peraturan Zonasi dengan penerbitan Izin Trase.
Sinkronisasi Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta dengan penerbitan Izin Trase.
6. Pembangunan kawasan yang bersifat eksklusif
27 Identifikasi dampak sosial yang ditimbulkan dan bentuk kompensasi yang diberikan
Dalam Raperda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta diatur pengalokasian ruang untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pelaku kegiatan perikanan.
Di samping itu, disiapkan program kemitraan dengan masyarakat berpenghasilan rendah yang melakukan aktifitas di pulau-pulau reklamasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama pemegang izin reklamasi.
Pasal 63 dialokasikan ruang bagi Sub Zona Rumah Kecil.
Lampiran VII-1 (Tabel ITBX) dialokasikan kegiatan rumah susun umum dalam sub-zona rumah flat dan sub-zona rumah susun; kegiatan PKL; kegiatan pasar ikan modern; dermaga wisata kapal tradisional, dan lainnya.
Akan diatur dalam Peraturan Gubernur tentang kewajiban dan kontribusi pemegang izin reklamasi, program sektoral terkait
pemberdayaan masyarakat pesisir Jakarta Utara, serta menjadi program prioritas dalam Perda Provinsi DKI Jakarta tentang APBD Provinsi DKI Jakarta.
28 Terbukanya akses terhadap ruang publik termasuk mayoritas pantai di dalam pulau reklamasi merupakan pantai publik.
Dalam Raperda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta diatur pengalokasian pantai publik sebesar 10% (sepuluh persen) dari panjang garis pantai.
Penambahan Pasal 9 ayat (1) huruf c :
Setiap pulau hasil reklamasi wajib mempertahankan mayoritas sempadan pantainya menjadi pantai publik yang terletak di dalam garis sempadan pantai dan bebas diakses oleh masyarakat yang diserahkan kepada
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta dapat dikelola bersama sekaligus difungsikan sebagai ruang terbuka publik.
Perubahan Pasal 59 ayat (3) menjadi :
Sub-zona sempadan pantai dimanfaatkan sebagai pantai publik lebih besar dari 50% (lima puluh persen) dari panjang garis pantai yang disediakan pada lokasi dengan kriteria :
a. dilalui oleh jalur angkutan umum, terutama jalur angkutan umum massal;
b. berada pada jarak berjalan kaki ke pusat-pusat kegiatan; dan c. berada pada lokasi yang aman
bagi aktivitas publik.
No. MUATAN KLHS REKOMENDASI KLHS TERHADAP RTR KS PANTURA JAKARTA
HASIL PENJAMINAN KUALITAS KLHS RAPERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM RANCANGAN PERDA RTR KS PANTURA JAKARTA INTEGRASI DALAM DOKUMEN LINGKUNGAN DAN PERIZINAN LINGKUNGAN
INTEGRASI DALAM KRP DAN PRANATA MITIGASI LAINNYA
perikanan di pulau reklamasi. Tujuan Penataan Ruang Kawasan
Strategis Pantai Utara Jakarta adalah :
c. Terwujudnya pembangunan dan pengembangan kawasan strategis pantai utara Jakarta yang bersifat mandiri, terbuka
dan inklusif.
Pasal 88 ayat (2) huruf I : Pada Sub Zona S.7 kegiatan Tempat Pendaratan Ikan dibatasi hanya pada 1 (satu) lokasi pada setiap Sub Kawasan, dengan syarat dikembangkan sebagai Tempat Pendaratan Ikan yang modern, higienis, dan terintegrasi dengan jalur distribusi logistik dengan daratan DKI Jakarta. 30 Penataan kawasan pesisir diprioritaskan
dan terpadu dengan kegiatan pulau serta mendukung fungsi Kawasan Strategis Pantura Jakarta.
Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012 tentang RTRW DKI Jakarta 2030 mengatur bahwa penyelenggaraan reklamasi
dilaksanakan terpadu dengan penataan kembali Kawasan Daratan Pantai Utara Jakarta yang pembiayaannya dapat berasal dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan/atau dari hasil usaha pengelolaan tanah hasil reklamasi. Skema pembiayaan ini diatur dalam Pasal 10 Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta dalam mengenai Kerjasama dan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Gubernur.
Secara keruangan sinkronisasi struktur dan pola ruang, serta
pembangunan prasarana dan sarana telah dilakukan antara Perda
Provinsi DKI Jakarta No.1 Tahun 2014 tentang RDTR dan peraturan Zonasi Kecamatan Pademangan, Penjaringan, Tanjung Priok, Koja, dan Cilincing dengan Rancangan Perda RTR Kawasan Strategis Pantura Jakarta; peninjauan kembali dan revisi Perda provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014; serta perancangan UDGL kawasan prioritas.
Program non-keruangan akan diakomodasikan dalam RPJMD Provinsi DKI Jakarta 2018-2022; rencana strategis dan RKPD sektoral terkait penataan kawasan pesisir Jakarta Utara; dan program prioritas dalam Perda Provinsi DKI Jakarta tentang APBD.